Vous êtes sur la page 1sur 5

Asuhan Keperawatan

24 Agustus 2013
METABOLISME TUBUH DAN KULIT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metabolisme (bahasa Yunani: , metabolismos, perubahan) adalah semua reaksi
kimia yang terjadi di dalam organisme, termasuk yang terjadi di tingkat selular.
Secara umum, metabolisme memiliki dua arah lintasan reaksi kimia organik,
- Katabolisme, yaitu reaksi yang mengurai molekul senyawa organik untuk mendapatkan
energi
- Anabolisme, yaitu reaksi yang merangkai senyawa organik dari molekul-molekul tertentu,
untuk diserap oleh sel tubuh.
Kedua arah lintasan metabolisme diperlukan setiap organisme untuk dapat bertahan hidup.
Arah lintasan metabolisme ditentukan oleh suatu senyawa yang disebut sebagai hormon, dan
dipercepat (dikatalisis) oleh enzim. Pada senyawa organik, penentu arah reaksi kimia
disebutpromoter dan penentu percepatan reaksi kimia disebut katalis.
Pada setiap arah metabolisme, reaksi kimiawi melibatkan sejumlah substrat yang bereaksi
dengan dikatalisis enzim pada jenjang-jenjang reaksi guna menghasilkan senyawa
intermediat, yang merupakan substrat pada jenjang reaksi berikutnya. Keseluruhan pereaksi
kimia yang terlibat pada suatu jenjang reaksi disebut metabolom. Semua ini dipelajari pada
suatu cabang ilmu biologi yang disebut metabolomika.
Reaksi kimia yang terjadi didalam sel, dan berjalan secara enzimatis. Metabolisme berjalan
KONTINUE (jika metabolisme terganggu me nyebabkan jasad sakit dan jika metabolisme
berhenti berarti jasad mati).
Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh, luasnya sekitar 2 m2. Ketebalan pada setiap
bagian tubuh berbeda-beda (0,5-5 mm) dan rata-rata ketebalanNYA 1-2 mm. Kulit terdiri dari
lapisan Epidermis di bagian luar yang merupakan lapisan jaringan epitel dan lapisan dermis
di bagian bawahnya yang merupakan lapisan jaringan ikat. Di bawah jaringan dermis terdapat
jaringan hipodermis atau subkutis.
B. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Mobilisasi Pasif
2. Untuk mengetahui metabolisme tubuh dan kulit.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metabolisme Tubuh
Reaksi kimia yang terjadi didalam sel, dan berjalan secara enzimatis. Metabolisme berjalan
KONTINUE (jika metabolisme terganggu me nyebabkan jasad sakit dan jika metabolisme
berhenti berarti jasad mati)
1. Katabolisme
Reaksi pemecahan /degradasi molekul besar (makromolekul / polimer) makanan menjadi
molekul kecil (mikromolekul / monomer) komponen sel baru. Menghasilkan enersi, disebut
reaksi eksergonik75% enersi diekspresi sebagai panas (untuk memper tahankan suhu tubuh

agar tetap 370C) dan 25% sebagai enersi metabolik


2. Anabolisme
Reaksi pembentukan molekul besar (makromolekul / polimer) sel baru dari molekul kecil
(mikromolekul / monomer ) makanan. Dibutuhkan enersi, disebut reaksi endergonik
3. Metabolisme Di Luar Mitondria
a. Semua biomolekul masuk kedalam sel dalam bentuk mikromolekul (glukosa, asam lemak
dam asamino)
b. Glukosa (lewat proses glikolisis), Asam lemak dan asam amino di dalam sel (dalam
sitosol / sitoplasma/ di luar mitokondria) diubah menjadi asam piruvat.
c. Pembentukan piruvat menghasilkan enersai yang besar.
d. Pembentukan piruvat membutuhkan oksigen (aerob).
e. Jika keadaan tidak ada oksigen (anaerob) piruvat akan diubah menjadi asam laktat.
f. Jika keadaan berubah menjadi aerob lagi, maka asam laktat akan diubah menjadi piruvat
kembali, sehingga ini membentuk siklus yang disebut SIKLUS CORI
g. Siklus cori menghasilkan enersi yang cukup tinggi dan terjadi pada organ dalam tubuh,
terutama pada hati dan limpa
h. Dalam suasana aerob, piruvat diubah menjadi ASETIL Co.A. yang selanjutnya memasuki
mitokrondia dan mengalami metabolisme lebih lanjut.
i. Jika input makanan lebih besar dari enersi yang digunakan oleh tubuh, maka ASETIL
Co.A. diubah menjadi kolesterol.
j. ASETIL Co.A. juga merupakan bentuk asam lemak yang diaktifkan.
k. Kolesterol adalah bahan pelindung sel darim tekanan suhu rendah, bahan membentuk
garam empedu dan bahan baku pembentukan hormon baik pria maupun wanita.
l. Glikolisis dan pemecahan lemak menjadi piruvat menghasilkan enersi yg cukup tinggi
m. Siklus Cori terjadi dalam hati, limpa, jantung (dipertahankan, karena memberi kan
sumbangan enersi yang cukup tinggi)
n. Laktat yg terakumulasi dlm otot menyebab kan racun kelelahan
4. Metabolisme di dalam mitokondria:
a. Asetil Co A, berkondensasi dengan oksalo asetat membentuk citrat
b. Terjadi siklus asam-asam organik (siklus Krebs / siklus asam citrat / siklus asam
trikarboksilat)
c. Dihasilkan enersi metabolik
d. Terbentuk CO2 dan H2O
5. Oksidasi biologis / respirasi / fosforilasi oksidatif:
AH = PIRUVAT / ASAM ORGANIK donor Hidrogen / elektron
NADH2 dan FADH2 = Nicotimamid Adenin Dinukleotid
Flavin Adenin Dinukleotid senyawa Hidrogen bertenaga tinggi pengemban Hidrogen /
elektron
Sit = sitokhrom enzim respirasi
Fe3+ dan Fe2+ = Ferro dan Ferri kofaktor enzim respirasi
O2 = oksigen aseptor Hidrogen / elektron terakhir
1 mol NADH = 3 mol ATP
1 mol FADH = 2 mol ATP
Itulah sedikit Ilmu tentang metabolisme yang terjadi dalam tubuh kita salah satunya didalam
sel yang berukuran sangat kecil tapi sangat bermanfaat bagi tubuh kita
B. Kulit
1. Pengertian tentang kulit
Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh, luasnya sekitar 2 m2. Ketebalan pada setiap
bagian tubuh berbeda-beda (0,5-5 mm) dan rata-rata ketebalanNYA 1-2 mm. Kulit terdiri dari

lapisan Epidermis di bagian luar yang merupakan lapisan jaringan epitel dan lapisan dermis
di bagian bawahnya yang merupakan lapisan jaringan ikat. Di bawah jaringan dermis terdapat
jaringan hipodermis atau subkutis.
2. Struktur Kulit
a. Epidermis
Lapisan epidermis terdiri dari epitel squamosa, dan tidak mengandung pembuluh darah.
Lapisan ini terdiri atas lima lapisan yaitu:
1) Stratum Korneum
2) Stratum Lusidum
3) Stratum Granulosum
4) Stratum Spinosum
5) Stratum Basale
Stratum spinosum dan basale keduanya disebut dengan stratum germinatifum karena
menghasilkan sel-sel baru. Selain di telapak tangan dan kaki, lapisan epidermis biasanya
hanya terdapat stratum korneum dan germinatifum.
1) Stratum Korneum
Lapisan ini merupakan lapisan tipis dari sel-sel mati, mengandung soft keratin untuk
mempertahankan elastisitas kulit dan melindungi lapisan dibawahnya dari udara dan
kekeringan. Normalnya lapisan ini mengalami abrasi setiap harinya.
2) Stratum Lusidum
Lapisan ini tembus cahaya, terdiri dari sel-sel mati, mengandung eleidin (protein peralihan
antara soft keratin dengan keratohyaline), hanya tampak di telapak tangan dan kaki. Lapisan
ini berperan dalam melindungi kulit dari sinar Ultra Violet.
3) Stratum granulosum
Stratum granulosum m engandung granula keratohyalin yang merupakan awal awal proses
keratinisasi dan berkaitan dengan proses kematian sel.
4) Startum Spinosum
Stratum spinosum terdiri dari sel polihedral (banyak sisi) , sel-sel saling berikatan dan
mengunci. Pada lapisan ini terjadi proses sintesis protein secara aktif dan pembentukan selsel baru dan didorong ke permukaan untuk mengganti sel-sel mati pada stratum korneum
5) Stratum Basale
Lapisan ini berbatasan dengan lapisan dermis, biasanya terdapat sel kolumnar/sel kuboid dan
pada lapisan ini terjadi produksi sel-sel baru.
b. Dermis
Lapisan dermis merupakan bagian tersbesar dari komposisi kulit, merupakan lapisan yang
kuat dan memiliki jaringan ikat yang fleksibel yang mengandung serabut kolagen. Retikular
dan serabut-serabut elastis. Serabut kolagen dibentuk dari protein kolagen yang sangat tipis.
Serabut retukular, merupakan serabut paling tipis sebagai jaringan penyokong. Serabut elastis
menjadikan kulit lebih fleksibel. Kebanyakan sel pada dermis adalah fibroblast, sel lemak dan
makrofag Pada lapisan ini terdapat pembuluh darah, pembuluh limfe, ujung syaraf, folikel
rambut dan kelenjar-kelenjar. Lapisan dermis terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan papila dan
lapisan retikular.
1) Lapisan Papila
Lapisan papila hampir tidak mengandung jaringan ikat, memiliki serabut kolagen yang tipis.
Lapisan ini dikenal dengan lapisan subepitel karena dibawah lapisan epitel epidermis.
Lapisan ini disebut juga lapisan papila karena terdapat papila (kecil, seperti jari-jari) yang
berikatan dengan epidermis. Kebanyakan papila mengandung kapiler untuk memberi nutrisi
pada epidermis. Pada lapisan ini pula terdapat ujung-ujung syaraf husus (meissner untuk
sentuhan). Papila dengan serabut dobel ditelapak tangan dan kaki membentuk sidik jari.
2) Lapisan retikular

Lapisan retikuler terdiri dari jaringan ikat, memiliki serabut kolagen yang kasar dan berkas
serabut yang saling bersilangan membentuk seperti jaring. Garis-garis serabut tersebut
membentuk Cleavage yang penting dalam proses pembedahan. Sayatan bedah yang
memotong garis cleavage lebih sulit sembuh daripada yang paralel dengan garis ini.
Lapisan reticular sangat banyak mengandung pembuluh darah, syaraf, ujung-ujung syaraf
bebas, sel-sel adiposa(lemak), kelenjar minyak dan akar rambut, reseptor untuk tekanan
dalam. Bagian terbawah lapisan ini mengandung serabut otot polos (hususnya di genital dan
putting susu) dan folikel rambut.
c. Hipodermis/Subkutan
Lapisan hypodermis atau lapisan subkutan terdiri dari jaringan adipose, banyak mengandung
pembuluh darah, pembuluh limfe dan syaraf juga terdapat gulungan kelenjar keringat dan
dasar dari folikel rambut. Tidak seperti epidermis dan dermis, batas dermis dengan lapisan ini
tidak jelas.
Pada bagian yang banyak bergerak jaringan hipodermis kurang, pada bagian yan melapisi
otot atau tulang mengandung anyaman serabut yang kuat. Pada area tertentu yng berfungsi
sebagai bantalan (payudara dan tumit) terdapat lapisan sel-sel lemak yang tipis. Distribusi
lemak pada lapisan ini banyak berperan dalam pembentukan bentuk tubuh terutama pada
wanita.
3. Fungsi kulit
Kulit memiliki banyak fungsi diantaranya adalah:
a. Menutupi dan melindungi organ-organ dibawahnya
b. Melindungi tubuh dari masuknya mikroorganisme dan benda asing yang dapat
membahayakan tubuh. Fungsi ini merupakan fungsi perlindungan pasif. Selain fungsi
perlindungan pasif, lapisan dermis berperan dalam proses menyiapkan limfosit yang di
produksi oleh sumsum tulang sebelum benar-benar dipakai untuk menyerang berbagai
mikroorganisme penyebab penyakit. Peran kulit dalam hal ini merupakan peran aktif dalam
perlindungan tubuh.
c. Pengaturan suhu. Kulit, jaringan sub kutan dan lemak merupakan penyekat panas dari
tubuh. Lemak menyalurkan panas sepertiga kecepatan jaringan lain atau dalam kata lain
lemak menghambat pengeluaran panas dari tubuh. . Kecepatan aliran darah ke kulit
menyebabkan konduksi panas sangat efisien. Konduksi panas ke kulit diatur oleh sistem
syaraf simpatis. Syaraf simpatis mengatur kecepatan lairan darah dengan menstimulasi vaso
konstriksi dan vaso dilatasi.
d. Ekskresi: Melalui perspirasi/berkeringat, membuang sejumah kecil urea.
e. Sintesis: Konversi 7-dehydrocholesterol menjadi Vit D3(cholecalciferol) dengan bantuan
sinar U.V. Kekurangan UV dan Vit D mengakibatkan absorpsi Ca dari intestinal ke darah
menurun.
f. Sensori persepsi: mengandung reseptor terhadap panas, dingin, nyeri, sentuhan /raba,
tekanan. Juga mengandung ujung-ujung syaraf bebas yang berfungsi sebagai homeostatis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reaksi kimia yang terjadi didalam sel, dan berjalan secara enzimatis. Metabolisme berjalan
KONTINUE (jika metabolisme terganggu menyebabkan jasad sakit dan jika metabolisme
berhenti berarti jasad mati).
Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh, luasnya sekitar 2 m2. Ketebalan pada setiap
bagian tubuh berbeda-beda (0,5-5 mm) dan rata-rata ketebalanNYA 1-2 mm. Kulit terdiri dari
lapisan Epidermis di bagian luar yang merupakan lapisan jaringan epitel dan lapisan dermis
di bagian bawahnya yang merupakan lapisan jaringan ikat. Di bawah jaringan dermis terdapat
jaringan hipodermis atau subkutis.

B. Saran
Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas maka,penulis mengajukan beberapa saran yang
ditujukan kepada diri saya sendiri dan mengajak kepada teman-teman maupun pembaca lain
untuk menjadi bahan pertimbangan dan masukan demi meningkatkan mutu dan kualitas kita
sebagai seorang perawat. yaitu: Perlunya mempelajari secara mendalam tentang materi
cairan, elektrolit dan eliminasi ini, untuk dapat memahami dan megerti tentang apa yang
dimaksud dengan metabolisme tubuh dan kulit.

Vous aimerez peut-être aussi