Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
dalam reactor fixed bed telah berisi katalis padat Al2O3 untuk
mempercepat konversi methanol menjadi DME. Dalam reaktor fixed bed terjadi
proses dehidrasi methanol menjadi dimethyl ether dan air. Reaktor yang
digunakan untuk reaksi adalah jenis fixed bed multitube dengan kondisi non
adiabatic non isothermal dan bersifat eksotermis. Reaktor beroperasi pada suhu
250oC-370oC dengan tekanan 13,9 bar Jika reaksi berjalan pada suhu dibawah
250 oC, maka reaksi akan berjalan lambat. Pada suhu diatas 370 oC, maka akan
terjadi kerusakan pada katalis. Konversi yang diperoleh dalam reaktor sebesar 80
% dengan keluaran berupa DME sebanyak 130,5 kmol/h dengan temperature yang
masih tinggi yaitu 364oC dengan tekanan turun sebesar 13,9 bar.
Dasar dan Mekanisme Reaksi
Reaksi pembuatan dimethyl ether (DME) dengan menggunakan bahan
baku methanol adalah sebagai berikut :
2CH3OH(g) CH3OCH3(g) + H2O(g)
H = -11.770 kj/kmol
Pada reaksi diatas terjadi dehidrasi methanol menjadi dimethyl ether dan
air dengan katalis Al2O3 berbentuk padat. (Turton,1998)
Mekanisme Reaksi
Reaksi katalitis dengan reaktan methanol berbentuk gas dan katalisator Al2O3
(alumina) berbentuk padatan berlangsung sebagai berikut:
1. a) Difusi gas reaktan dari fase gas ke permukaan luar (interface) katalis.
b) Difusi reaktan dari permukaan luar katalis melewati pori-pori ke
2.
3.
4.
5.
Dari stream 6 diekspansi untuk kemudian didinginkan dalam cooling water hingga
temperaturnya turun sampai 100 oC dan berubah fase menjadi liquid dengan
vapor fraction 0,0798 yang terjadi pada stram 8. Aliran selanjutnya diekspansi
hingga mencapai tekanan 10,4 bar yang diikutin dengan turunnya temperature
sebesar 89 oC sebagai umpan masuk ke menara destilasi (T-201).
2.3.2.3. Tahap pemurnian
1. Pemisahan DME
Tahap ini bertujuan untuk memisahkan produk DME dari methanol dan air untuk
disimpan dalam tangki penyimpan produk (V-203). Pada menara destilasi (T-201)
terjadi pemisahan antara DME dengan methanol dan air. Hasil atas menara
destilasi (T-201 ) adalah produk DME dengan impuritas methanol. DME keluar
sebagai hasil atas T-201 Pada temperature 46 oC dan tekanan 10,3 bar yang
dikondensasi dengan cooling water untuk di simpan sementara dalam tangki (V202). Dari tangki , di reflux dengan menggunakan pompa (P-202 A/B) menuju
kolom destilasi (T-201) sebesar 2,17 ton/h ,dimana 5,97 ton/h nya masuk ke
dalam storage. Sedangkan hasil bawah berupa campuran methanol, air dan sedikit
DME dengan komposisi masing-masing 2057,6 kg/h , 2394,23 kg/h dan 64,498
kg/h degan kondisi tekanan 10,5 bar dan temperature sebesar 153 oC dengan fasa
liquid murni. Sebagian aliran bawah direboiler (E-204) dengan menggunakan
mps. Dari stream 11 diekspansi
2. Tahap Pemisahan methanol dan air.
Hasil bawah MD-01 yang berupa campuran DME, methanol dan air pada
suhu 156,33 oC dan tekanan 9 atm dialirkan ke ekspander (E-01) untuk
diturunkan tekanannya menjadi 1 atm. Dengan terjadinya penurunan tekanan
pada E-01 maka suhu keluar E-01 juga mengalami penurunan hingga 128,54
oC. Hasil keluaran E-01 dialirkan dalam heat exchanger (CL-02) untuk
mendapatkan kondisi cair jenuh hingga 82,64 oC, kemudian diumpankan
menuju MD-02 dengan tekanan 1 atm dan suhu 82,64 oC. Pada MD-02 terjadi
pemisahan antara methanol dan air. Destilat MD-02 berupa methanol dan
sedikit air keluar pada tekanan 1 atm dan suhu 64,7 oC, dan diumpankan ke tee.
Hasil bawah MD-02 yang berupa air dan sedikit methanol beserta DME masuk
ke IPAL, tetapi sebelumnya suhu diturunkan dari 120,1 oC menjadi 50 oC