Vous êtes sur la page 1sur 67
SS PENDAKI SAHABAT AVONTURIR Salam Lestari..! Kegiatan mendaki gunung merupakan aktifitas luar ruang (Outdoor Activ- ity) yang penuh dengan resiko. Pengetahuan pengeiatnya akan aturan dan langkah-langkah dalam mendaki gunung sangatlah diperlukan, balk pada saat persiapan sebelum mendaki maupun pada saat mendaki. Bila berbicara tentang risiko dalam sebuah pendakian, maka tidak bisa dilepaskan dari unsur keamanan dan keselamatan. Hal ini sangat berkaitan karena menyangkut hukum sebab-akibat, tidak jarang kasus-kasus kecelakaan yang terjadi, disebabkan oleh kelengahan dan ketidaksadaran penggiatnya akan risiko-risiko yang dihadapi, schingga tidak melakukan persiapan dengan maksimal, kurangnya pengetahuan maupun keterampi- fan penggiatnya juga merupakan faktor penyebab terjadinya kecelakaan dalam berkegiatan di alam terbuka. Bahkan pendaki yang telah berpen- galaman dan telah melakukan persiapan dengan matang pun dapat mengalami kecelakaan dilapangan, apalagi pendaki-pendaki pemula yang tidak mempersiapkan dirinya dengan baik. Tentu saja ini sangat berbahaya dan mengancam nyawa pengglatnya. Buku ini disusun sebagai salah satu upaya untuk menumbuhkan kepekaan terhadap keselamatan dalam melakukan pendakian, berbagai informasi yang dipaparkan dalam buku ini diharapkan mampu menjadi panduan kepada siapapun yang hendak mendaki gunung. Penulis Bandung, Februari 2012 _Kata Pengantar Daftar Isi Cara Membaca Klasifikasi Informasi iv A PENDAHULUAN 7’ Empat Kemampuan Dasar Faktor Bahaya Etika Mendaki Gunung Manfaat Mendaki Gunung swe PERENCANAAN A Menyusun Rencana & Waktu Pendakian 11 Peserta Pendakian 13 Anggaran Biaya 4 i Perizinan 15 y A Transportasi 17 -? #% PERLENGKAPAN ue?” ——_-Perlengkapan Dasar 19 =. oie Perlengkapan Perjalanan 21 7 pean Perlengkapan Navigasi 32 if Perlengkapan Masak & Makan 33 4 Perlengkapan Tidur 34 ‘ ‘ — ee Pertolongan Dan Penanganan Darurat 35 Tingkatan Gawat Darurat 36 Langkah Penanganan Korban Tidak Sadar ‘Gangguan Kesehatan Umum A SURVIVAL 7 Survival 53 A 2°” Kebutuhan yang harus dipenuhi 57 e=—-" DAFTAR PUSTAKA Perlindungan 59 Membuat Api 62 Agar anda dapat memahami informasi dalam buku ini, disarankan mengi- kuti cara membacanya, prinsip dalam menggunakan buku ini disebut P3, yaitu Perhatikan, Pahami, dan Praktikan. Berikut ini langkah-langkah dalam membaca buku ini: ! a PERHATIKAN ILUSTRAS! DAN PENJELASANNYA, ilustrasi- llustrasi dalam buku ini dibuat untuk mempermudah pembaca dalam memahami informasi yang disampaikan, setelah memperhatikan ilustrasi yang ada lalu bacalah penje- lasan tentang infromasi tersebut. PAHAMI INFORMASINYA, lihat dan baca sekali lagi secara keseluruhan, lalu pahami maksud dan tujuan informasi yang disampaikan. PRAKTIKAN SAAT BERKEGIATAN, hal ini adalah hal terpent- ing, seberapa besar pengetahuan yang anda dapatkan tentu tidak akan berarti jika tidak dipraktikan ("imu yang tidak diamalkan, bagaikan pohon yong tidak berbuah") Jenis-jenis informasi dalam buku ini diklasifikasikan dengan 3 iken beri Bos _ KLASIFIKAST INFORMASI Kategori informasi yang bersifat umum, prosedural, atau administratif, Informasi pada kategori ini dapat berbeda-beda pada tiap orang, organisasi, komuni- tas, atau negara, tergantung pada faktor geografis, budaya, dan lainnya. Pelaksanaan informasi pada kategori ini dapat menunjang kenyamanan, dan kelancaran kegiatan pendakian, sedangkan pengaba- fan terhadap informasi ini mengandung tingkat resiko yang kecil/ringan terhadap keselamatan. Kategori informasi yang bersifat anjuran karena memlliki tingkat risiko yang sedang, informasi yang disuguhkan dapat berupa anjuran, saran yang menunjang efektifitas pendakian, infromasi potensi bahaya, atau alternatif penanganan masalah, Kategori Informasi yang bersifat sangat penting karena memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi. Pengabaian pada informa: i dapat mengakibatkan kecelakaan, cacat, atau bahkan hilangnya jiwa seseorang. Kategori ini lebih bersifat instruksional yang wajib untuk dilakukan dan perlu perhatian lebih dalam memahaminya. \kon-ikon ini dibuat agar pembaca dapat dengan jelas membedakan jenis- jenis informasi yang disuguhkan, serta mampu mengklasifikasikan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhannya. ia EMPAT KEMAMPUAN DASAR Kemampuan Teknis Kemampuan Oe Chr ta) PES Ta Kemampuan ee Kemanusiawian Kemampuan Pemahaman Lingkungan Kemampuan Teknis Kemampuan teknis adalah kemampuan yang berhubungan dengan ritme dan keseimbangan gerakan serta efisiensi penggunaan perleng- kapan. Kemampuan fisik adalah kemampuan yang mencakup kebugaran spesifik yang dibutuhkan untuk kegiatan tertentu, kebugaran jantung dan sirkulasinya, serta kemampuan pengkondisian tubuh terhadap tekanan lingkungan alam. Kemampuan fisik merupakan kemampuan dasar perjalanan yang sangat perlu diperhatikan. Tanpa dukungan kekuatan fisik, keberhasilan perjalanan sangat sulit untuk dicapai. Kemampuan Kemanusiawian Kemampuan kemanusiawian adalah pengembangan sikap positif ke segala aspek untuk meningkatkan kemampuan. Hal ini mencakup determinasi (kemauan), percaya diri, kesabaran, konsentrasi, analisa diri, kemandirian, serta kemampuan untuk memimpin dan dipimpin Kemampuan Pemahaman Lingkungan Kemampuan pemahaman lingkungan adalah pengembangan kewasp- adaan terhadap bahaya dari lingkungan. Sebelum melakukan perjala- nan, hendaknya benar-benar mengetahui kondisi lingkungan yang akan dilalui sebagai langkah preventif terhadap bahaya yang akan datang dari lingkungan tersebut, terlebih lagi lingkungan yang baru dan asing bagi kita Kus». ~S:sé‘™SS:;S FAKTOR BAHAYA pengalaman ‘personal Dapat Sul = Dihindar Dihin Diantisipasi . heme: Hustrasi Faktor Bahaya Mendaki gunung merupakan olahraga dengan tingkat resiko yang tinggi, untuk mengukur tingkat resiko yang dapat terjadi ketika mendaki, dapat dilakukan pengolongan terhadap faktor penyebabnya, yaitu Bahaya Subjektif dan Bahaya Objektif. PEEVE Cc Bahaya subjektif adalah potensi bahaya yang berada di bawah kendali Manusia yang melakukan kegiatan. Contohnya pemilihan alat yang salah, cara penggunaan perlengkapan yang tidak dikuasai dengan baik, pemilihan jenis perjalanan yang tidak tepat, dan lain-lain PEEVE mCi Bahaya Objektif adalah bahaya yang berada di luar kendali manusia, misalnya, badal, banjir, panas, longsor, dan lain-lain. Pengalaman Personal Pengalaman Personal merupakan tingkat kewaspadaan seseorang terhadap bahaya yang dihadapinya, pengalaman seseorang dalam mendaki akan membantu seseorang dalam menghadapi dan mengan- tisipasi bahaya yang akan terjadi. ——————— ETIKA MENDAKI GUNUNG Selama perjalanan di daerah pegunungan dan hutan ada sebuah kata-kata bijak yang begitu populer di kalangan para pecinta alam, Kata-kata terse- but adalah; TIPS & INFORMAS' Jangan ambil sesuatu kecuall gambar Jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak Jangan bunuh sesuatu kecuali waktu Jangan ambil sesuatu ~. kecuali gambar fio \\Maksudnya adalah selama pendakian = tidak membawa pulang apa-apa yang berada di alam. Biarkan tumbuhan tetap berada disana tanpa pernah tercabut oleh tangan-tangan manusia. Biarkan hewan-hewan hidup di habitatnya tanpa pernah terancam karena diburu. Jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak 6% Maksudnya adalah sebagai peringatan bahwa apa yang dibawa saat pergi harus tetap terbawa saat \} pulang. Terutama sampah, masalah serius yang | terjadi di gunung sehingga mengurangi keindahan. | > “i Jangan Bunuh sesuatu ) kecuali Waktu Tersirat sebuah pesan untuk tidak mengotori tangan dengan membunuh penghuni alam berupa bahwa seorang pendaki sebagai tamu di habitat mereka, dan hendaknya menjadi tamu yang baik. MANFAAT MENDAKI GUNUNG EDC mC) BELT ari Ty Manfaat mendaki gunung secara tidak langsung, adalah manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat umum. Contehnya: hasil penelitian, survey, eksplo- rasi, ekspedisi ilmiah, atau ekspedisi prestasi yang mengangkat derajat bangsa. EDIE Let] a =| SS | q sn Aspek ielogenstay) engs'< Melatih rerlatih dart segl : gee ———— keterampilan yy ketahanan, Ke! es ? AR tan, kelenturan, papek Mental: \ teoritis dan praktis yecepatan, dan \ me mbentuk mental yang akan menga- e' | kesigapan oa yan. rangguh aa ah a | beraks! VN pentang menver 5 intelegensia | Melatih sifat sabat, rennin Mels . penasitya. tapah, ulet, jujur setia ae kawan, cinta tingkunga™ | dill z eet Yang Akan Didaki Mencari data dan informasi tentang kondisi gunung yang akan didaki. Data dan informasi tersebut dapat meliputi hal-hal berikut: Peta Lokasi Pendakian, Jalur Pendakian, Jalur Evakuasi Kecelakaan, Sarana Transportasi, Kondisi Geografis, Desa Terakhir/Pos Pendakian, Adat Istiadat, Dan Lain-lain. Semakin banyak data & informasi yang didapat, maka akan menguragi resiko bahaya subjektif. Untuk menyusun rencana pendakian, dapat juga berpatokan pada pendekatan-pendekatan sederhana. patokan ini dapat dipakai secara cepat bila akan merencanakan pendakian, pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan SW1H. Soi bile a te) tT 83| Who What What (Apa) Sebelum melakukan pendakian, hendaknya kita sudah benar-benar mengetahui apa yang akan kita lakukan dilapangan. maksud dan tujuan pendakian akan berpengaruh kepada jenis latihan, perbekalan, maupun peralatan yang akan dibawa. Who (Siapa) Siapa atau dengan siapa kita akan melakukan pendakian tersebut? Siapa yang akan melakukannya? Seorang yang terlatih ataukah tidak terlatih? Apakah kita atau anggota tim dari kegiatan pendakian sudah memiliki pengalaman yang cukup? hal ini juga harus diperhitungkan untuk mengantisipasi resiko-resiko subjektif. eee ee} Tempat mana yang akan didatangi?, hal ini akan berpengaruh dalam mempersiapkan sarana transportasi untuk menuju tempat yang ingin didaki. Selain faktor teknis, sebaiknya juga mempertimbangkan faktor non-teknis. seperti apakah daerah tersebut, berada didalam daerah konflik atau tidak?, Banyak kegiatan yang terpaksa diundur atau dibatalkan karena berada dalam daerah konflik / bencana (lokasi pertempuran, bencana alam atau terjadinya wabah penyakit). When (Kapan) Kapan waktunya dan berapa lama kegiatan tersebut akan dilakukan?. Hal ini harus diperhatikan karena berkaitan juga dengan kondisi alam, hendaknya mempelajari juga cuaca atau musim ditempat yang dituju, Kenapa kita melakukan kegiatan tersebut? apakah ada tujuan khusus seperti penelitian dan sebagainya, atau hanya sebagai kegiatan pengisi waktu luang?, hal ini kembali lagi kepada motivasi penggiatnya. tentu akan lebih bijak bila kegiatan yang dilakukan benar2 memiliki tujuan. Bagaimanakah kegiatan tersebut dilaksanakan? adakah rencana- rencana atisipasi jika hal-hal yang tidak diinginkan terjadi? WAKTU PENDAKIAN Penentuan waktu yang tepat sangat menentukan keberhasilan pendakian, terutama untuk menghindari bahaya-bahaya obyektif seperti hujan dan badai serta penyakit-penyakit ketinggian dan ganguan dari binatang. Di Indonesia musim pendakian yang baik adalah pada bulan Juni sampai Agustus, Sebabnya adalah: * Cuaca yang cerah karena musim panas. * Bertepatan dengan jadwal libur sekolah Atau kuliah. i TIPS & INFORMAS! Tetapi ada hal-hal yang harus diperhatikan pada bulan Juni - Agustus, yaitu: * Persediaan air / sumber air sangat sulit karena persediaan air pada gunung-gunung dipulau jawa rata-rata mengandalkan musim penghujan. * Jangan memaksakan diri untuk mendaki bila kondisi tidak benar- benar bugar. Karena perjalanan pada musim panas akan terasa sangat berat. Oe. \, Lamanya waktu pendakian harus diimbangi dengan latihan yang intensif sebelum mendaki, semakin lama yw 5 waktu pendakian maka harus semakin matang oo dalam mempersiapkan fisik. Selain persiapan p? fisik, waktu pendkian juga berpengaruh kepada Tn persiapan perbekalan/Logistik. Semakin lama waktu pendakian maka semakin banyak pula perbekalan yang harus dibawa. —— J Agar perjalanan di alam bebas dapat berjalan sesuai dengan rencana, ada beberapa hal yang perlu dilakukan: Ca TIPS & INFORMASI * Mempersiapkan Peralatan dan perbekalan yang tepat. * Mendaftarkan diri sebelum mendaki pada pos-pos yang mungkin tersedia di kaki gunung. = Waktu yang ditetapkan bisa diikuti oleh semua anggota. * Memperhitungkan kalender sekolah/kuliah atau pekerjaan peserta. * Memperhatikan musim pada saat pelaksanaan pendakian. Perkiraan Musim berdasarkan angin muson barat dan timur: ae Dy ea OKTOBER NOVEMBER DESEMBER JULI JANUARI AGUSTUS FEBRUARI SEPTEMBER MARET OKTOBER APRIL PESERTA PENDAKIAN * Peserta pendakian sekurang-kurangnya adalah 3 orang, Dengan jumlah personil seperti ini pembagian tugas kelompok dalam menangani masalah di lapangan akan berjalan dengan baik, ketika seorang anggota tim mengalami kecelakaan atau dalam kondisi yang berbahaya, anggota tim yang lain dapat mencari bantuan untuk Segera menangani korban. * Tentukan koordinator perjalanan (leader), bidang-bidang koordinasi, subkoordinasi, seperti bidang dana, publikasi dan dokumentasi, perlengkapan akomodasi, logistik, medis, dan lain-lain. * Koordinator perjalanan haruslah dipilih dari orang-orang yang berwibawa dan punya pengalaman sebagai pemimpin yang mampu mengkoordinasikan dan mengatur kegiatan pendakian yang akan dilaksanakan. ————— Peralatan tava redionen Dalam menyusun rancangan keuangan, ada beberapa hal oY \ yang harus diperhitungkan, antara lain: | -Alokasi dana atau perjalanan harus tepat dan masuk akal. ———.“ | -Buatlah anggaran yang terperinci untuk setiap bidang. -Pengeluaran dan pemasukan wang hanya berhak dilaku- —— kan oleh satu orang, misalnya bendahara atau pemimpin ~ perjalanan. " Surat Keterangan Surat Izin Organisasi Kepolisian Bila perjalanan yang dilakukan Surat izin kepolisian berdasarkan kegiatan organisasi, untuk bekal keamanan maka hendaknya membawa diperjalanan. surat keterangan dari organisasi Surat Izin Surat Izin Pos Pendakian Mendaftarkan aktivitas penda- Identitas Diri kian pada pos:pos pendakian Selalu mempersiapkan identitas diri, yang tersedia. atau kepada baik yang asii maupun fotocopy. perangkat desa dan tokoh (KTP, Kartu Mahasiswa, Kartu masyarakat setempat bila tidak pelajar, atau SIM) terdapat pos pendakian. Siapkan kelengkapan surat-surat yang dibutuhkan & tempatkan dalam tas tersendiri agar mudah diambil saat diperlukan. Jangan memaksakan diri jika tidak mendapatkan izin untuk mendaki, petugas pos-pos pendakian atau masyarakat sekitar tentunya lebih paham akan kondisi gunung yang hendak didaki. Bila tetap memaksa melakukan pendakian, telebih lagi tidak melalui jalur resmi atau jalur yang sudah ada maka aktifitas tersebut bisa saja dikatakan llegal dan melanggar hukum. ~~) Bie eg eel Th Setiap daerah mempunyai peraturan perizinan yang berbeda-beda, tergantung juga pada sifat keglatan yang akan dilakukan, kegiatan dapat berupa penelitian, petualangan, atau tujuan-tujuan lainnya. Untuk kawasan taman nasional, lebih baik melakukan perizinan minimal 3 hari atau 1 minggu sebelum pendakian dilaksanakan Mempersiapkan perizinan dimaksudkan agar kegiatan pendakian dapat dipertanggung jawabkan, selain itu perizinan juga dapat dijadikan sebagai langkah-langkah antisipasi terhadap masalah-masalah yang mungkin dapat terjadi dan menghambat proses pendakian. Yang perlu diperhatikan juga adalah sebaiknya melakukan sosialisasi pede- saan (biasa disingkat SOSPED), ingatlah bahwa sosialisasi dengan penduduk setempat sangatlah penting, sehingga kehadiran kita dapat diterima oleh masyarakat, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, penduduk dapat dengan cepat membatu dan memberi pertolongan. eee TRANSPORTAS! Contoh Alternatif Tra Bus Antar Nota/Provinsi =”, athe E sJenis transportasi yang akan digunakan hendaknya ditentukan berdasar- kan data dan informasi yang didapatkan pada tahap perencanaan. *Perencanaan transportasi dapat mengunakan moda transportasi umum atau transportasi pribadi. sinformasi transportasi dapat juga diperoleh melalui orang yang sudah pernah mendaki daerah tersebut. *Lakukan survey terhadap transportasi apa yang paling efektif dan efisien untuk mencapai tujuan, sesuaikan dengan anggaran yang ada dan waktu yang ditargetkan. «Bila mengunakan sarana transportasi umum, jangan lupa juga memper- hatikan juga kenyamanan penumpang lain, perhatikan penempatan barang bawean didalam transportasi umum agar tidak menggangu penumpang lainnya. *Usahakan selalu berkelompok ketika berada didaerah publik atau ketika berpindah dari satu sarana transportasi ke sarana yang lain. Ae Leet Tbs] Perhatikan selalu barang bawaan anda baik ketika berada didalam sarana transportasi umum, maupun tempat-tempat seperti terminal, stasiun, ataupun bandara. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kehilangan barang bawaan atau pun menghindari kejahatan-kejahatan kriminal berupa pencurian atau perampasan. we PERLENGKAPAN DASAR ie ey ri Lisl d Pott rt a == JA nner) een ee >.” Tidur \y = Dalam mempersiapkan perlengkapan untuk mendaki, hendaknya mem- perhatikan hal-hal berikut ini: 1. Kenali jenis medan yang akan dihadapi/dilalui. (misal: hutan, rawa, tebing, atau yang lainnya.) 2, Tentukan maksud dan tujuan kegiatan. (misal: penjelajahan, latihan, penelitian, rekreasi, atau yang lainnya.) 3. Mengetahui lamanya kegiatan. (misal: hitungan hari, minggu, atau bulan) 3. Memperhatikan hal-hal khusus. (misal: membawa obat-obatan yang dibutuhkan secara pribadi) 4, Memperhatikan hal-hal khusus. (misal: membawa obat -obatan tertentu / yang dibutuhkan, membawa peralatan khusus pribadi) 5. Mengenali keterbatasan kemampuan fisik dalam membawa beban. Bee gael Et Perhitungan beban total untuk perorangan tidak boleh melebihi 1/3 (sepertiga) berat badan yang membawanya. membawa beban yang berlebihan akan sangat beresiko, selain dapat menimbulkan cidera, beban berlebih juga dapat menggangu pergerakan, walaupun memang ada yang mampu membawa beban hingga 1/2 berat badannya. Dalam mempersiapkan Peralengkapan, buatlah Check List Perlengkapan apa Saja yang perlu dibawa atau tidak. Hal ini akan mempermudah kegia- tan penyusunan peralatan yang akan dibawa. a BT eh PERLENGKAPAN PERJALANAN Topi Rimba ak, (Penutup Kepala lainnya) e ee teat read ““y Celana Lapangan (Celana PDL) j ! _» Kaos Kaki _ Sepatu Gunung Kaki adalah mahkota anda dalam perjalanan, maka manjakanlah. Cara_ pertama adalah dengan memberikan alas dan pelindung yang senyaman- mungkin, maka anda akan lebih menikmati sebuah perjalanan, apalagi dalam melakukan perjalanan yang harus ditempuh dengan berjalan kaki dalam jarak yang sangat jauh. 2 TIPS & INFORMASI * Hindari penggunaan sepatu yang sempit karena dapat menyebab- kan lecet. Dalam memilih sepatu hendaknya 1 nomor lebih besar dari pada ukuran sebenarnya (misal: biasa menggunakan nomor 40 maka pilihlah nomor 41), hal ini dikarenakan ketika mendaki, aliran darah akan banyak bersirkulasi dikaki yang memungkinkan bengkak atau pemuaian pada kaki. * Jangan mengeringkan sepatu yang basah pada panas yang ekstrim (dekat tungku api, perapian, atau panas matahari yang terik). * Untuk menghindari lecet, anda juga dapat menggunakan “Minyak Komando”. minyak ini dapat anda buat dengan mencampurkan minyak kelapa/goreng dengan irisan bawang merah kemudian anda balurkan kesuluruh bagian yang akan tertutupi sepatu. Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih sepatu gunung: * Dapat melindungi tapak kaki hingga mata kaki. * Terbuat dari kulit/bahan yang tebal, tidak mudah sobek apabila terkena duri atau batu tajam. * Cukup lunak dibagian dalam, sehingga memberikan ruang gerak bagi kaki. * Keras bagian depannya, untuk melindungi ujung jari kaki apabila terbentur batu (tidak dianjurkan memakai sepatu pertambangan yang bagian depannya sangat keras karena memakai besi, selain barat ore —. dapat merusak jari kaki jika terjadi pecubshat suhu) . ———————— « Bentuk sol bawah cnet menggigit ke segala arah dan cukup kaku. Biasanya bentuk solnya bergerigi dengan dua arah, sebagian kearah depan dan sebagian lagi kearah belakang. Gunanya untuk memberikan pijakan yang kuat pada medan yang menurun. * Ada lubang ventilasi yang bersekat halus sehingga air dan udara dapat lewat untuk pernapasan kulit telapak kaki. * Bersihkan sepatu dan kaos kaki seser- 4 B ing mungkin, jangan biarkan kerikil atau pasir masuk \% kedalam sepatu. « Selalu ikat sepatu anda dengan baik, benar, dan kuat. ww at Oi WS Kaos Maki - Yang perlu diperhatikan dalam memilih kaos kaki adalah: « Dapat menyerap keringat. * Dapat melindungi kulit kaki dari pergesekan langsung dengan kulit sepatu yang dapat mengakibatkan lecet/luka. « Pilihlah bahan kaos kaki yang dapat menjaga agar telapak kaki dapat bernafas dan dapat menjaga agar kakitetaphangat pada daerah2 yang dingin, Seperti bahan kaos kaki yang terbuat dari katun yang dicampur wool atau bahan sintetis N lainnya G4 pS « Sesuaikanlah ketebalan kaos kaki dengan keperluan. anda mungkin saja perlu memakai lebih dari satu pasang kaos kaki. Untuk perjala- nan yang lama dan menempuh medan yang sangat dingin, sebaiknya menggunakan dua lapis kaos kaki, bagian dalam menggunakan bahan katun dan bagian luar menggunakan bahan wool. * Selalu bawa kaos kaki cadangan dalam setiap kegiatan pendakian. PULA ey —— * Pergunakanlah selalu kaos kaki yang kering. * Jangan menggunakan kaos kaki yang tipis atau berbahan campuran nylon seperti pada kaos kaki bola, jenis kaos kaki ini akan memberi- kan gesekan yang mengakibatkan lecet pada kaki jika digunakan dalam jangka waktu yang lama. * Jagalah selalu kebersihan kaos kaki. Celana Lapangan Yang Harus diperhatikan dalam memilih celana lapangan adalah: * Kuat tetapi tetap memiliki bahan yang lembut, sehingga tidak menyebabkan iritasi jika dipakai. — ® Ringan, bobot celana yang ringan akan sangat menguntungkan pemakainya saat mendaki. © Memiliki kantong tambahan disisi kanan dan kiri bagian celana. © Tidak menggangu pergerakan kaki. — * Praktis, mudah dipakai atau dilepas, celana dengan model yang rumit akan sulit dipakai atau dilepas saat keadaan darurat. © Terbuat dari bahan yang menyerap keringat. * Pada bagian lutut dan pantat biasanya dibuat lebih tebal atau berlapis. * Mudah kering, bila basah tidak menambah beban. sD i bier a ied Et * Bahan Ripstop atau bahan lain yang terbuat dari katun yang tidak terlalu tebal cukup baik untuk menjadi bahan celana lapangan. Contoh yang baik untuk jenis ini adalah celana PDL militer atau celana loreng tentara. * Celana jeans sangat tidak disarankan kegiatan mendaki, selain berat dan kaku, celana jeans juga sulit kering jika basah. Celana jeans memiliki pori-pori yang cukup besar, sehingga tidak dapat melind- ungi diri dengan sempurna dari cuaca dingin. * Gunakan juga celana dalam yang nyaman dan bersih, agar tidak menjadi hambatan dalam pendakian. = Celana tanpa kantung kurang praktis, tetapi celana yang memiliki kantung terlalu banyak juga akan sangat merepotkan, kantung- kantung celana lebih baik memiliki tutup yang mudah dibuka tetapi tetap aman. * Jangan menggunakan celana dengan pangkal paha yang sempit atau terlalu longgar, hal ini akan mempersulit gerakan mengangkat lutut ketika mendaki. Baju Lapangan Yang Harus diperhatikan dalam memilih Baju lapangan adalah: * Kuat tetapi tetap memiliki bahan yang lembut, sehingga tidak menyebabkan iritasi jika dipakal. * Ringan, bobot baju yang ringan akan sangat menguntungkan pemakainya saat mendaki. h * Praktis, mudah dipakal atau dilepas, baju 2 dengan model yang rumit akan sulit dipakai atau dilepas saat keadaan darurat. * Terbuat dari bahan yang menyerap keringat. * Mudah kering, bila basah tidak menambah beban. * Memiliki kantung dibagian dadanya, dan lebih baik berlengan panjang agar terhindar dari tusukan duri, sengatan matahari, maupun binatang berbisa. TIPS & INFORMASI * Pakaian yang digunakan haruslah pakaian yang kering, pakaian yang basah dapat mengakibatkan kedinginan bahkan hipotermia (hilangnya panas tubuh yang mengakibatkan kematian). * Usahakan untuk menggunakan kaos dalam. * Pilihlah pakaian yang berwarna terang agar dapat terlihat dengan jelas walaupun diantara pepohonan yang lebat. * Baju lapangan yang baik memiliki sirkulasi udara dipunggungnya * Jangan gunakan baju lapangan yang terbuat dari bahan nylon, bahan ini tidak dapat menyerap keringat dengan baik. Fungsi pakaian adalah menjaga agar lapisan udara hangat tetap berada disekitar kulit, namun masih dapat membiarkan keluarnya keringat secara terus menerus dan menyerapnya dengan balk. Topi Rimba/Topi Lapangan Yang harus diperhatikan dalam memilih Topi lapangan adalah; © Dapat melindungi kepala dari kemungkinan cidera akibat duri, ranting, pohon, atau sengatan binatang. « Dapat melindungi kepala dari curahan hujan terutama kepala bagian belakang. * Terbuat dari bahan yang kuat dan tidak mudah robek. * untuk medan gunung hutan, disarankan mengguna- kan topi rimba, atau semacam topi jepang. = Jangan menggunakan topi yang terlalu lebar, = selain akan mengganggu pergerakan, juga akan mengghalangi pengelihatan. * Bila tidak ada topi dapat menggunakan slayer, \ bandana atau kain yang lainnya sebagai pengganti tutup kepala. Sarung Tangan Yang Harus diperhatikan dalam memilih sarung tangan adalah: * Sebaiknya terbuat dari kulit. * Bentuknya sesuai dengan tangan penggunanya. * Tidak kaku, artinya tidak menghalangi gerakan tangan. i Fungsi sarung tangan adalah untuk melindungi tangan dari : kemungkinan tertusuk duri, menyibakkan semak tanpa rasa takut tertusuk duri, juga melindungi tangan dari kemungkinan cidera akibat daun-daun berbahaya, binatang-binatang kecil yang dapat membuat gatal. Ikat Pinggang Yang Harus diperhatikan dalam memilih ikat pinggang adalah: * Pilihlah ikat pinggang yang terbuat dari bahan yang kuat © Kepala ikat pinggang tidak terlalu besar, karena akan menghalangi pergerakan. h ORY scar celana tidak ‘dalam meletakkan alat —alat seperti pisau pinggang, tempat sebagainya. Kegunaannya adalah menjaga melorot dan mempermudah yang perlu cepat dijangkau air minum, alat P3K, dan lain Ransel Yang Harus diperhatikan dalam memilih Ransel adalah: * Ringan, sebisa mungkin tidak terlalu berat karena akan memberikan beban yang lebih pada pungeung. * Terbuat dari bahan yang waterproof (anti air) sehingga jika hujan tidak akan menambah bobot ransel. * Dapat melindungi isinya terutama peralatan-peralatan yang vital seperti pakaian tidur, alat tulis, makanan, dan lain-lain, * Kuat, tidak mudah sobek dalam membawa beban. Disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan medan yang ditempuh. Nyaman dipakai, dianjurkan agar memakai frame yang memiliki rangka, hal ini karena adanya ventilasi antara tubuh/punggung dengan ransel. Praktis, kantung-kantung tambahan serta pembagian ruangan akan memudahkan mengambil barang-barang tertentu. Pilih ukuran ranse! sesual kebutuhan anda. Ransel untuk perjalanan sehari tentu berbeda ukurannya ketika anda akan melakukan perjala- nan panjang yang memakan waktu hingga beberapa hari. Lokasi dimana kegiatan akan dilakukan juga sangat mempengaruhi pertim- bangan dalam hal memilih jenis ransel yang akan anda pergunakan. Untuk perjalanan singkat satu hari ke hutan atau gunung, ransel berukuran 30-40 liter cukup memadai sebagai tempat untuk membawa perlengkapan anda yang terbatas seperti kamera, tabir surya, makanan dan perlengkapan lainnya. Untuk pendakian alpin atau perjalanan yang mengharuskan anda menginap satu malam, ukuran 50-55 liter akan lebih baik, karena anda harus membawa (ja perlengkapan yang lebih banyak. Sedang untuk perjalanan panjang yang memakan waktu berhari-hari ukuran 65-80 liter merupakan ukuran yang cocok agar perlengkapan yang akan anda bawa seperti tenda, alat masak, makanan, dan pakaian dapat masuk ke dalamnya. Ransel Khusus Perempuan. Perempuan mem- punyal punggung yang lebih pendek dibanding faki-laki. Pinggul perempuan juga mempunyai bentuk yang berbeda dengan laki-laki. Tak #9 hanya itu, di bagian dada pun mempunyai bentuk yang berbeda sehingga membutuh- kan rancangan dan konstruksi yang berbeda.. * Ransel khusus untuk perempuan pada punggung bagian bawah biasanya mempunyai kecenderungan untuk menjauh di bagian pinggul untuk menghindari kontak, sehingga konstruksi tali pinggul harus betul-betul nyaman. Sedang pada bantalan bahu titik awalnya lebih dekat dibanding ransel laki-laki dan bentuknya juga lebih melengkung disesualkan dengan bentuk umum dada seorang perempuan. 4 GD i Roem eT Pilihlah ransel dengan bobot kosong yang sangat ringan, bila bobot ransel kosong sudah berat, maka akan semakin berat bila diisi penuh, belum lagi pertimbangan faktor cuaca seperti hujan yang mungkin saja menambahkan bobot ransel. Untuk perjalanan pada medan gunung hutan, pilihlah ransel yang memiliki rangka didalam, sehingga akan lebih efektif bila harus menerobos semak-semak atau lebatnya pepohonan, Bila anda ingin mencuci ransel setelah berkegiatan, cucilah dengan menggunakan shampo atau sabun yang lembut, jangan mencuci ransel dengan menggunakan detergen yang keras karena selain akan merusak ransel juga akan mengikis lapisan anti air pada ransel tersebut. Gunakan sabuk pinggang yang tersedia pada ransel, hal ini dimaksud- kan untuk menahan beban yang dibawa sehingga dapat terdistribusi ke pingeang Pikirkan tempat minuman, jika anda menyukai jenis tempat minuman yang bertipe hydration tube, maka carilah ransel yang sudah terbuat menyatukan hydration tube dengan ransel atau bisa juga memilih ; ransel yang mempunyai kantong disisi bawahnya yang pas dengan 1 ukuran sebuah boto! minum. nan) Pisau/Golok — Pisau dan golok tebas merupakan alat bantu untuk keperluan menusuk, menyayat, memotong, melempar dan yang terpenting = alat bantu untuk membuat api (memotong ranting, memo- tong kayu tipis-tipis, dll). Ada banyak pisau yang _—~ dibuat khusus untuk keperluan tertentu walaupun tetap dapat digunakan untuk keperluan lainnya. \\ Pisau adalah sahabat yang sangat baik dan Vg berguna bagi pengembaraan, Karena itu pisau yang Vg dibawa harus benar-benar cocok ukurannya, dapat’ iy Wf . ov dipercaya dan sesuai dengan keperluan kita. Sip é * Macam-macam jenis pisau : Pisau Bowie, Pisau komando, Pisau Pengu- lit, Pisau Lempar. « Pisau yang biasa digunakan dalam mendaki gunung adalah: Pisau Saku Serba Guna (Multiblade), Pisau Pinggang, Golok Tebas. Senter / Head lamp “Sg Apabila kita kemalaman dalam perjalanan, maka senter Sangat diperlukan sebagai alat penerangan, tetapi disarankan tidak melakukan perjalanan di malam hari, karena sangat berbahaya. Jangan lupa untuk membawa lampu dan baterai cadangan. Tenda ~~ Yang perlu diperhatikan dalam memilih Tenda adalah: * Pilihiah bahan tenda yang tahan air (waterproof) dan juga memiliki stabilitas terhadap kondisi cuaca buruk yang akan dihadapi, « Pilihlah tenda yang mudah perakitannya,sehingga memudahkan dalam mendirikannya atau pun membukanya. * Sesuaikaniah tenda dengan kapasitas penggunanya, sebaiknya tenda juga memiliki ventilasi dan askes yang cukup, __» Pada saat membeli, perhatikan jahitan dan sambungan pada tenda. ___® Pilihlah tenda yang ringan, agar mudah dibawa dan tidak merepotkan kita pada saat mendaki gunung. Tenda untuk mendaki gunung tidak sama dengan tenda kemping. Tenda kemping biasanya lebih tinggi daripada tenda mendaki gunung. Hal ini karena pertimbangan dan faktor angin, kelembaban dan hujan. SG a TIPS & INFORMAS * Simpan tenda di bagian ransel yang paling mudah diambil. * Pakaialas tambahan di bawah tenda (ground cloth). Bisa mengguna- kan plastik sampah atau apapun yang cukup lebar. Fungsinya supaya alas tenda tidak cepat rusak terkena batu atau akar. * Jangan memasak di dalam tenda, bila sedang hujan, masakiah di teras tenda yang ditutupi flysheet. * Jangan juga menempatkan lilin didalam tenda, karena dapat terjadi kebakaran bila kita lengah. * Sebaiknya tidak langsung memasukkan tenda yang masih basah ke dalam ransel karena akan menambah berat. Angin-anginkan tenda hingga sedikit lebih kering. * Jangan biarkan tenda terlipat untuk waktu lama, karena bekas lipatan- nya bisa merusak lapisan anti air yang ditempelkan ke tenda. * Jangan jemur tenda langsung dibawah sinar matahari, karena sinar matahari bisa melunturkan lapisan anti air tenda sekaligus membuat bahan tenda rusak. * Jangan masuk ke dalam tenda dengan menggunakan sepatu, sendal, atau dalam keadaan kaki kotor, karena sisa tanah dan pasir yang terbawa nantinya lama-lama bisa merusak bahan alas tenda. Peta Topografis, (Peta Kontur) ~ ¥ PERLENGKAPAN MASAK & MAKAN PN Bahan Bakar Padat Se PERLENGKAPAN TIDUR a. A\ ---« Celana Training + i Sarung Tangan Wool «---.---"| N

Vous aimerez peut-être aussi