Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB.I
1.1.
PENDAHULUAN
Aneurisma merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani aneuyrisma
(ana : across, eurys : broad) yang berarti dilatasi abnormal dari sebuah arteri.
i
Aneurisma intrakranial/ serebral adalah pelebaran atau menggelembungnya dinding
pembuluh darah, yang didasarkan atas rusaknya dua lapisan dinding pembuluh darah,
yaitu tunika media dan tunika intima, yang menjadi elastis mengakibatkan kelemahan
pada pembuluh darah di daerah tersebut sehingga membentuk tonjolan akibat tekanan
pembuluh darah. Dinding pembuluh darah pada aneurisma ini biasanya menjadi lebih
tipis dan mudah pecah. Aneurisma serebral (otak) meliputi sirkulasi otak bagian
anterior dan bagian posterior. Pembuluh Aneurisma otak adalah suatu kelainan pada
dinding darah otak dimana terdapat kelemahan yang mengakibatkan terbentuknya
tonjolan / pada daerah tersebut yang amat riskan terjadi ruptur tiba-tiba. Tonjolan
tersebut sering terlihat seprti berry yang tergantung pada batangnya.1-3
Sebenarnya aneurisma dapat terjadi di pembuluh darah mana saja di tubuh
kita. Apabila aneurisma terjadi pada pembuluh darah di dada, beberapa
gejalanya adalah rasa sakit di dada, batuk yang menetap, dan kesulitan untuk
menelan. Pada perokok sering terjadi aneurisma pada pembuluh darah di
lutut, yang menimbulkan gejala seperti tertusuk-tusuk di belakang lutut.
Apabila aneurisma ini terjadi pada pembuluh darah otak, gejalanya dapat
berupa sakit kepala yang parah atau migren yang sangat berat, sering disertai
dengan sakit leher. Aneurisma pembuluh darah di otak ini lama kelamaan
dapat menyebabkan terjadinya pecahnya pembuluh darah di otak tersebut,
yang juga dikenal dengan stroke. Sayangnya, kasus ini belum banyak
diketahui di Indonesia dan data tentang penyakit itu masih begitu minim.2,3
Figure 1
Pelebaran ini dapat pula menekan dan mengikis jaringan di dekatnya. Bila
aneurisma itu berada dekat tulang, tulang tersebut akan menipis. Bila
berdekatan dengan tenggorok, maka bagian akan tertekan dan saluran napas
tersumbat. Di dalam rongga aneurisma, mudah terbentuk gumpalan darah
yang disebut trombus. Trombus ini sangat rapuh dan mudah menyerpih.
Serpihan ini menimbulkan sumbatan pembuluh darah di berbagai tempat.3
Normalnya, pembuluh darah mempunyai tiga lapisan utama yaitu:
1. Lapisan pertama disebut lapisan intima yang terdiri dari satu lapis endotel.
2. Lapisan kedua adalah lapisan media yang terdiri dari lapisan otot yang elastis.
3. Lapisan ketiga adalah lapisan adventisia yang terdiri dari jaringan ikat longgar dan
lemak. 3
85 - 90 % aneurisma berasal dari bagian depan atau pembuluh darah karotis,
dan sisanya berasal dari bagian belakang atau pembuluh vertebralis. 3
1.2.
INSIDEN
Di banyak negara, prevalensi penyakit ini tergolong tinggi. Di Amerika
Serikat, misalnya, aneurisma mencapai rata-rata lima per 100.000 kasus, tergolong
paling tinggi dibandingkan dengan gangguan atau kelainan otak lainnya. Kasus ini di
banyak negara ditemui pada pasien berusia 3 - 50 tahun. Insiden dari aneurisma baik
yang pecah maupun yang utuh pada otopsi ditemukan sebesar 5 % dari populasi
umum. Insiden pada wanita ditemukan lebih banyak dibandingkan pria, yaitu: 2 - 3 :
1, dan aneurisma multiple atau lebih dari satu didapatkan antara 15 - 31% (Vale dan
Hadley). Umumnya diderita oleh orang dewasa pada lebih dari dekade kedua
kehidupan dengan persentase 6% di seluruh dunia dengan angka kematian lebih dari
50% dengan insidensi pada wanita lebih banyak dibandingkan pria sekitar 2-3:1.
Penelitian menunjukkan prevalensi pada suatu populasi orang dewasa antara 1
dan 5 persen, 2 yang diterjemahkan sampai 10 juta untuk 12.000.000 orang di
amerika serikat.
2,3,5
1.3.KLASIFIKASI
Pembagian aneurisma adalah sebagai berikut :
1. Kongenital (aneurisma sakuler) 4.9%
2. Aneurisma mikotik (septik) 2,6%
3. Aneurisma arteriosklerotik
4. Aneurisma traumatik 5--76,8%. 3
Berdasarkan bentuknya, aneurisma dapat dibedakan menjadi:
1. Aneurisma tipe fusiformis (59%). aneurisma yang menonjol di segala penjuru
dan tidak memiliki leher yang berbeda.4 Penderita aneurisma ini mengalami
kelemahan dinding melingkari pembuluh darah setempat sehingga menyerupai
badan botol.2
2.
Aneurisma tipe sakuler atau aneurisma kantong (9095%). paling umum, juga
disebut "berry") yang menonjol aneurisma dari satu sisi arteri dan memiliki leher
yang berbeda pada dasarnya.4 Pada aneurisma ini, kelemahan hanya pada satu
Figure 2,3 : A ruptured aneurysm releases blood into the subarachnoid space, Different types
of aneurysms
1.4.PREDILEKSI
Predileksi. Lokasi aneurisma: 85-90% pada bagian depan Willis circle; 30
40% pada arteri carotis interna; 30-40% di a. cerebri anterior/communicans anterior;
Tingkat I : Sefalgia ringan dan sedikit tanda perangsangan selaput otak atau
tanpa gejala.
Tingkat V : Koma dalam, tanda rigiditas desebrasi dan tanda stadium paralisis
cerebral vasomotor. 3
BAB.II
2.1.ANATOMI
Sistem Peredaran Darah.
Pada dasarnya sistem peredaran darah arteri ke otak terdiri 2 golongan yaitu:
sepasang peredaran darah karotis pada bagian depan dan vertebrobasilaris pada
bagian belakang . Arteria karotis ini masuk ke dalam rongga tengkorak melalui
kanalis karotikus dan kemudian bercabang menjadi arteria serebri media dan arteria
serebri anterior. Arteria vertebralis cabang dari arteria subclavia memasuki otak
melalui foramen magnum, di bagian dorsal batang otak menyatu menjadi arteria
basilaris dan kemudian berakhir menjadi dua arteri serebri posterior. Pada dasar otak
cabang-cabang dari keduanya membentuk anastomosis (hubungan) yang disebut
Circulus Willisi. Pada peredaran darah balik (vena), aliran darah vena akan bermuara
ke dalam sinus-sinus duramater, sinus merupakan saluran pembuluh darah yang
terdapat di dalam struktur duramater. dalam keadaan fisiologik jumlah darah yang
mengalir ke otak ialah 50-60 ml per 100 gram otak permenit. Jadi untuk berat otak
dewasa 1200-1400 gram diperlukan aliran darah 700-840 ml/menit. 6
Figure 4
Figure 5:
Figure 6
Figure 7
Figure 6: The common carotid artery courses up the neck and divides into the internal and external
carotid arteries. The brains anterior circulation is fed by the internal carotid arteries (ICA) and the posterior
circulation is fed by the vertebral arteries (VA). The two systems connect at the Circle of Willis (green circle).
Figure 7: Top view of the circle of Willis. The internal carotid and vertebral-basilar systems are joined by the
7
anterior communicating and posterior communicating arteries.
2.2.PATOFISIOLOGI
Peneyebab utama aneurisma masih menjadi kontroversi. Akan tetapi bila
dibandingkan dengan pembuluh darah normal, pada aneurisma ditemukan suatu
kelainan pada lapisan pembuluh darah terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan tunika
intima, media dan adventitia. Pada aneurisma terdapat penipisan tunika media dan
tunika intima menjadi lebih elastis hal ini mengakibatkan kelemahan pada pembuluh
darah di daerah aneurisma sehingga pembuluh darah membentuk tonjolan akibat
tekanan pembuluh darah. Diperkirakan penyebab aneurisma adalah adanya kelainan
bawaan, hipertensi, emboli, infeksi, dan trauma.8
BAB.III
3.1.DIAGNOSIS
Ketika pasien dibawa ke ruang darurat dengan dugaan aneurisma pecah ,
dokter akan belajar sebanyak mungkin tentang gejala-nya, saat ini dan sebelumnya
masalah medis, obat-obatan, dan sejarah keluarga. Pemeriksaan fisik akan dilakukan.
tes diagnostik akan membantu menentukan sumber pendarahan. 4
Diagnosis ditegakkan dengan menggunakan anamnesis yang lengkap dari
pasien dan pemeriksaan fisis serta menggunakan pemeriksaan tambahan. Pada
anamnesis dapat di temukan gejala-gejalan klinis dari aneurisma itu sendiri, gejala
pada ruptur aneurisma dapat berupa:
Kejang 4
Sedangkan gejala pada unruptur aneurisma dapat berupa :
Nyeri kepala berat
Penurunan fungsi penglihatan
Gangguan berpikir
Gangguan bahasa
Gangguan persepsi
Mendadak perubahan sikap dan perilaku
Kehilangan keseimbangan dan koordinasi
Penurunan kesadaran
Gangguan ingatan jangka panjang dan pendek
Kelelahan 9
11
Figure 8. CT-Scan
12
13
Angiogram) adalah studi non-invasif yang sama, kecuali bahwa itu juga merupakan
angiogram, yang berarti meneliti pembuluh darah di samping struktur otak.4
Angiogram merupakan prosedur invasif di mana sebuah kateter dimasukkan
ke arteri dan melewati pembuluh darah ke otak. Setelah kateter tersebut di tempat,
pewarna kontras disuntikkan ke dalam aliran darah dan x-ray diambil. 4
MRA DAN ANGIOGRAFI
MRA baik dalam menilai aneurisma serebri (55-86%) dan sensitivitas akan
meningkat bila dikombinasikan dengan pemeriksaan MRI. MRA merupakan
pemeriksaan skrining. Pemeriksaan yang sering dipakai adalah TOF 3D. MOTSA
dipakai jika aliran lambat pada aneurisma distal (flow saturasi rendah, sehingga tak
terlihat pada TOF 3D).
Pemeriksaan MRA dikombinasikan dengan pemeriksaan MRI dapat
memperlihatkan pola aliran interna pada aneurisma besar dan giant dengan aliran
cepat di daerah perifer dan aliran yang stagnant disentral. Kontras gadolinium I.V
tidak di anjurkan dipakai untuk mengidentifikasi aneurisma serebri, namun dapat
membantu
memperjelas
gambaran
aneurisma
kecil.
Kekurangannya
dapat
14
intracranial).1
15
16
4.1.PENANGANAN
4.1.1.MEDIKAMENTOSA
Nyeri akan diberikan obat untuk meringankan sakit kepala, obat
antikonvulsan dapat diresepkan untuk mencegah atau mengobati kejang, dan
vasodilator akan diresepkan untuk mencegah vasospasm. Tekanan darah
diturunkan untuk mengurangi perdarahan lebih lanjut dan untuk mengontrol
tekanan intrakranial.
4.1.2.OPERATIF
Menentukan
perawatan
bedah
terbaik
untuk
aneurisma
pecah
melibatkan banyak faktor, seperti ukuran, lokasi, dan jenis aneurisma serta
kesehatan pasien secara keseluruhan dan riwayat medis mereka.
Bedah kliping: membuka dibuat dalam tengkorak, yang disebut
craniotomy, untuk mencari aneurisma tersebut. Sebuah klip kecil ditempatkan
di leher "" dari aneurisma tersebut untuk memblokir aliran darah normal
masuk (Gbr. 10). klip ini terbuat dari titanium dan tetap pada arteri secara
permanen.
17
Figure.10: A titanium clip is placed across the neck of an aneurysm. The arrow indicates
bloodflow through the artery, but not the aneurysm.
18
Arteri oklusi dan memotong: jika kliping bedah tidak mungkin atau
arteri terlalu rusak, ahli bedah yang benar-benar dapat menghalangi (menutup
jalan) arteri yang memiliki aneurisma tersebut. Aliran darah berbelok (bypass)
di sekitar bagian occluded arteri dengan menyisipkan cangkok kapal (Gbr. 12).
graft adalah arteri kecil, biasanya diambil dari kaki Anda, yang terhubung di
atas dan di bawah arteri yang tersumbat sehingga aliran darah dialihkan
(memotong) melalui gratifikasi tersebut. 4
Figure 12: The aneurysm is blocked off between two clips and a bypass is sewn to detour
blood flow around the aneurysm.
19
20
4.2.KOMPLIKASI
Aneurisma yang pecah dapat mengakibatkan :
Perdarahan subarachnoid saja.
Perdarahan subarachnoid dan perdarahan intra serebral (60%).
Infark serebri (50%).
21
22
beberapa hari. Penderita yang selamat biasanya kembali sadar dan sebagian fungsi
otaknya kembali, karena tubuh akan menyerap sisa-sisa darah.
Pada perdarahan subarahnoid, sekitar sepertiga penderita meninggal pada
episode pertama karena luasnya kerusakan otak. 15% penderita meninggal dalam
beberapa minggu setelah terjadi perdarahan berturut-turut. Penderita aneurisma yang
tidak menjalani pembedahan dan bertahan hidup, setelah 6 bulan memiliki resiko
sebanyak 5% untuk terjadinya perdarahan. Banyak penderita yang sebagian atau
seluruh fungsi mental dan fisiknya kembali normal, tetapi kelainan neurologis kadang
tetap ada. 3
DAFTAR PUSTAKA
23
BAGIAN BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
REFARAT
MEI 2010
24
ANEURISMA CEREBRAL
Oleh:
Kadri Rusman
110 203 061
Supervisor:
Dr.Nasrullah,Sp.BS
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN
KLINIK BAGIAN ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2010
25