Vous êtes sur la page 1sur 57

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyusun laporan asuhan kebidanan.
Dalam penyusunan laporan asuhan kebidanan ini kami banyak mendapatkan
bimbingan, pengalaman dan bantuan dari berbagai pihak untuk menambah
pengetahuan dan pengalaman dalam bidang kesehatan, khususnya bagi kami
Mahasiswi Akademi Kebidanan yang masih butuh banyak bimbingan dan pengajaran
yang baik dan benar.
Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Direktur RSU dr. Moh Saleh Kota Probolinggo
2. Direktur Akademi Kebidanan Widyagama Husada Malang
3. Pembimbing Klinik dari RSU. dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo
4. Pembimbing Institusi dari Akademi Kebidanan Widyagama Husada Malang
5. Orang tua yang selalu memberikan dukungan materi dan spiritual
6. Teman-teman yang selalu memberi semangat dalam menyelesaikan laporan
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu saran dan kritik dari pembaca sangat kami harapkan dalam
rangka perbaikan pembuatan laporan berikutnya. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Probolinggo, November 2007

Penulis,

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ketuban pecah Dini (KPD) merupakan suatu masalah yang harus
mendapatkan penanganan yang sesuai dengan prosedur agar tidak terjadi
komplikasi yang tidak diinginkan. Dengan adanya KPD, ibu akan sangat mudah
terkena infeksi.
Insiden KPD berkisar dari 4,5%-7,6% dari seluruh kehamilan. 90% pasien
dengan KPD akan memasuki partus spontan dalam 24jam dan tidak banyak
menimbulkan problema penanganan. Beberapa penelitian memperlihatkan
kenaikan kematian perinatal dan infeksi dengan streptokokus grupB bila masa
laten melewati 24jam. Pada kehamilan dibawah 24minggu sebesar 25%
kemungkinan anaknya hidup dalam keadaan yang sangat kecil (750 gram).
Penanganan segera pada KPD yaitu dengan pemberian antibiotika dan
segera lakukan induksi persalinan jika umur kehamilan sudah aterm, tetapi jika
belum aterm (premature) pertahankan. Asuhan ini dilaksanakan dengan tujuan
agar janin dan ibu bias menjalani proses persalinan dengan normal dan tanpa
adanya komplikasi. Proses persalinan ini membutuhkan asuhan yang optimal dan
dukumgan dari semua pihak khususnya keluarga dan penolong yang trampil agar
proses persalinan berjalan normal, bayi dan ibu selamat dan sehat sehingga dapat
menurunkan adanya morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibu dengan KPD
sehingga dapat memperluas, memperbanyak pengetahuan dan ketrampilan
mengenai asuhan kebidanan pada ibu dengan KPD.
2. Tujuan Khusus
Dengan penyusunan laporan ini Mahasiswa diharapkan
a. Dapat mengumpulkan data sampai analisa data
b. Dapat mengidentifikasi diagnosa dan masalah
c. Dapat mengidentifikasi antisipasi masalah potensial

d. Dapat mengidentifikasi kebutuhan segera


e. Dapat melakukan implementasi dari kebutuhan segera
f. Dapat mengevaluasi dari implementasi
g. Dapatmerencanakan asuhan kebidanan
h. Dapat melakukan asuhan kebidanan yang telah direncanakan
i. Dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan
3. METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan penulis dalam membuat asuhan
kebidanan pada Ny.S GI Poooo Abooo UK 41-42 minggu /T/H/I, letak kepala,
Inpartu kalaI dengan KPD menggunakan metode study kasus dengan pendekatan
deskriptif dengan melakukan tinjauan kasus melalui:
4. Wawancara (Anamnesa)
Komunikasi

langsung

yang

bertujuanuntuk

mencari

informasi

guna

melengkapi data pasien dengan cara berkomunikasi dengan pasien maupun


keluarga pasien untuk memperoleh data valid.
5. Observasi
Dengan mengamati cara, perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh data
tentang kesehatan pasien.
6. Studi Dokumentasi
Mempelajari dan melengkapi data dengan melihat catatan atau status pasien,
catatan perkembangan pasien dan hasilnya.
7. Studi Pustaka
Dari buku-buku penunjang
8. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I

PENDAHULUAN, berisi tentang: latar belakang, tujuan penulisan,


metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, berisi tentang: Konsep persalinan, konsep


Ketuban Pecah Dini, Konsep asuhan kebidanan.
BAB III TINJAUAN KASUS, berisi tentang: Pengkajian data, Identifikasi
diagnosa dan masalah, Antisipasi masalah potensial, Identufikasi
kebutuhan segera, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi.

BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP, berisi tentang: kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR PERSALINAN
1. Definisi
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar.
( Sarwono, 1999 : 180 )
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri )
yang dapat hidup kedunia luar, dari rahim melaui jalan lahir atau dengan jalan
lain.
(Mochtar, 1998 : 91)
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin+uri) yang telah
cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).
(Manuaba, 1998 : 157)
2. Cara-cara persalinan menurut Mochtar (1998:92)
a. Menurut cara persalinan
Partus biasa (normal) / partus spontan
Adalah proses lahirnya bayi pada LBK dengan tenaga sendiri tanpa
bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya
berlangsung <24jam
Partus luar biasa (abnormal)
Adalah persalinan pervaginam dengan bantuan alat-alat / melalui dinding
perut dengan operasi cesarea.
b. Menurut tua kehamilan
Abortus (keguguran)
Terhentinya kehamilan sebelum janin dapat hidup (viable) berat janin
<1000gram, tua kehamilan <28 minggu.
Partus prematurus
Persalinan dari hasil konsepsi pada kehamilan >28 minggu, janin dapat
hidup tetapi premature, berat janin antara 1000-2500 gram.

Partus post matures (serotinus)


Persalinan yang terjadi 2minggu atau lebih dari waktu partus yang ditaksir,
janin disebut post matur.
Partus precipitatus
Partus yang berjalan cepat, mungkin di kamar mandi, diatas becak, dll.
Partus percobaan
Suatu penilaian kemajuan persalinan untuk memperoleh bukti tentang ada
atau tidaknya disporposi sefalopelvik.
3. Sebab-sebab yang menimbulkan persalinan menurut Mochtar (1998:94)
a. Teori penurunan hormon
1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen
dan progesterone. Progesterone bekerja sebagai penenang otot-otot polos
rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his
bila kadar progesterone turun.
b. Teori plasenta menjadi tua
Akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesterone yang
menyebabkan kekejangan pembuluh darah, halini akan menimbulkan
kontraksi rahim.
c. Teori distensi rahim
Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot
rahim sehingga mengganggu sirkulasi uteri-plasenter.
d. Teori iritasi mekanik
Dibelakang servik terletak ganglion servikale (fleksus frankenhauser). Bila
ganglion ini digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin akan timbul
kontraksi uterus.
e. Induksi partus (induction of labour)
Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan:
Gagang laminaria : beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis
servikalis dengan tujuan merangsang fleksus frankenhauser.
Amniotomi : pemecahan ketuban
Oksitosin drip : pemberian oksitosin menurut tetesan per infus.
4. Permulaan terjadinya persalinan menurut Manuaba (1998 : 160)

Dengan penurunan hormon progesterone menjelang persalinan dapat terjadi


kontraksi. Kontraksi otot rahim menyebabkan:
a.Turunnya kepala, masuk pintu atas panggul, terutama pada primigravida
minggu ke 36, dapat menimbulkan sesak dibagian bawah, diatas simpisis
pubis dan sering ingin kencing atau susah kencing karena kandung kemih
tertekan kepala.
b.

Perut lebih melebar karena fundus uteri turun

c.Terjadi perasaan sakit didaerah pinggang karena kontraksi ringan otot rahim
dan tertekannya fleksus frankenhauser yang terletak sekitar serviks (tanda
persalinan palsu labour)
d.

Terjadi perlunakan serviks karena terdapat kontraksi otot


rahim.

e.Terjadi pengeluaran lendir, dimana lendir penutup serviks dilepaskan.


5. Tanda-tanda inpartu menurut Mochtar (1998:93)
rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering dan teratur.
Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekanrob ekan kecil pada serviks.
Kadang-kadan ketuban pecah dengan sendirinya
Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
Seperti telah dikemukakan dahulu, factor-faktor yang berperan dalam
persalinan adalah:
a. Kekuatan mendorong janin keluar (power)
His (kontraksi uterus)
Kontraksi otot-otot dinding perut
Kontraksi diafragma
Ligamentous action terutama ligamentum rotindum
b. Factor janin (passanger)
c. Factor jalan lahir (passage)
d. Psikologis
e. Penolong
6. Gambaran perjalanan persalinan secara klinis menurut Manuaba
(1998:163)

a. Tanda persalinan sudah dekat


Terjadi lightening
Terjadi his permulaan (palsu)
b. Tanda persalinan
Terjadi his persalinan
Terjadi pengeluaran pembawa tanda
Terjadi pengeluaran cairan
c. Pembagian waktu persalinan
Kala I

: Sampai pembukaan lengkap

Kala II

: Pengusiran janin

Kala III: Pengeluaran uri


Kala IV: Observasi 2jam post partum
d. Pimpinan persalinan
Sikap menghadapi setiap pembagian waktu persalinan
e. Perawatan di ruang inap
Konsep rawat gabung dan mobilisasi dini
7. Lama persalinan pada primigravida dan multigravida menurut Manuaba
(1998:93)
Kala I

Primigravida
10-12 jam

Multigravida
6-8 jam

Kala II

1-1.5 jam

1,5-1 jam

Kala III

10 menit

10 menit

Kala IV

2 jam

2 jam

B. KETUBAN PECAH DINI (KPD)


1. Definisi
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu yaitu bila
pembukaan primi kurang dari 3cm dan pada multi kurang dari 5cm
(Mochtar, 1998:255)
ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda
prsalinan dan ditunggu 1jam sebelum dimulainya tanda persalinan.
(Manuaba, 1998:229)

ketuban pecah dini adalah keluarnya cairan berupa air-air dari vagina setelah
kehamilan 22minggu dan terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
(Saifuddin, 2004:111)
2. Etiologi menurut Manuaba (1998:229)
Penyebab KPD mempunyai dimensi multifaktorialyang dapat dijabarkan sbb:
a. Serviks inkompeten
b. Ketegangan rahim berlebihan: gemelli, hidramnion
c. Kelainan letak janin dalam rahim: letak sungsang, letak lintang
d. Kemungkinan kesempitan panggul: perut gantung, bagian terendah belum
masuk PAP, sefalopelvik disporpotion
e. Kelainan bawaan dari selaput ketuban
f. Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput ketuban
dalam bentuk proteolitik sehingga memudahkan ketuban pecah
Mekanisme terjadinya KPD dapat berlangsung sebagai berikut:
Selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan
vaskularisasi
Bila terjadi pembukaan serviks maka selaput ketuban sangat lemah dan
mudah pecah dengan mengeluarkan air ketuban
3. Patogenesis menurut Mochtar, Rustam (1998:256)
Tylor dkk telah menyelidiki hal ini, ternyata ada hubungannya dengan hal-hal
berikut:
a. Adanya hipermotilitas rahim yamg sudah lam terjadi sebelum ketuban
pecah. Penyakit-penyakit seperti pielonefritis, sistitis, serviksitis dan
vaginitis terdapat bersama-sama dengan hipermotalitas rahim ini.
b. Selaput ketuban terlalu tipis (kelainan ketuban)
c. Infeksi (amnionitis/korioamnionitis)
d. Factor-faktor lain yang merupakan predisposisi adalah multipara,
malposisi, disporposi, cervik inkompeten, dll.
e. Ketuban pecah dini artificial ( amniotomi) dimana ketuban dipecahkan
terlalu dini
Kadang-kadang agak sulit atau meragukan kita apakah ketuban benar sudah pecah
atau belum, apalagi bila pembukaan kanalis servikalis belum ada/kecil. Cara
menentukannya adalah dengan:

Memeriksa adanya cairan yang berisi mekonium, verniks caseosa,


rambut lanugo atau bila telah terinfeksi berbau
Inspekulo, lihat dan perhatikan apakah memang air ketuban keluar dari
kanalis servikalis dan apakah ada bagian yang sudah pecah.
Gunakan kertas lakmus (litmus)
- bila menjadi biru (basa) : air ketuban
- bila menjadi merah (asam) : air kemih
Pemeriksaan PH forniks posterior pada per PKP PH adalah basa (air
ketuban)
Pemeriksaan histopatologis air ketuban
Aborization dan sitologo air ketuban
KPD berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinan. Jarak antara
persalinan dan pecahnya ketuban disebut Periode Laten=LP (Lag Period). Makin
muda umur kehamilan makin memanjang Lpnya. Sedangkan lamanya persalinan
lebih pendek dari bicara, yaitu primi 10jam dan multi 6jam.
4. Pengaruh KPD menurut Mochtar (1998:257)
a. Terhadap janin
Walaupun ibu belum menunjukkan gejala-gejala infeksi janin mungkin sudah
terkena infeksi, karena infeksi intra uterin lebih dahulu terjadi (amnionitis,
vaskulitis) sebelum gejala pada ibu dirasakan. Jadi akan meninggikan
mortalitas dan morbiditas perinatal.
b. Terhadap ibu
Karena janin telah terbuka, maka dapatterjadi infeksi intra partal, apalagi bila
terlalu sering diperiksa dalam. Selain itu juga dapat dijumpai infeksi
puerperalis (nifas), peritonitis dan septicemia serta dry labour. Ibu kan merasa
telah berbaring ditempat tidur, partus akan menjadi lama, maka suhu badan
naik, nadi cepat dan nampaklah gejala infeksi.
5. Komplikasi KPD menurut Mochtar (1998:258)
Pada janin
IUFD, IPFD, asfiksia dan prematuritas
Pada ibu
Partus lama dan infeksi, atonia uteri, perdarahan post partum/ infeksi nifas

6. Penatalaksanaan KPD menurut Winkjosastro (1999:185)


a.KPD dengan kehamilan aterm
Diberikan antibioika (injeksi Ampicillin 1gr/6jam IV tes dulu)
Observasi suhu rectal tiap 3 jam, bila suhu meningkat >37,5 C segera
terminasi
Bila suhu rectal tidak meningkat, ditunggu 12jam. Bila belum ada tandatanda inpartu dilakukan terminasi.
b.

KPD dengan kehamilan preterm


Perkiraan berat badan janin <1500gram
- Diberikan antibiotika (injeksi ampicillin 1gr/6jam IV tes dulu) selama
2 hari dilanjutkan amoxgalin 3X500mg/hari per os selama 3hari.
- Diberikan kortikosteroid untuk merangsang maturasi paru yaitu injeksi
dexamethason 12mg IV 2 kali selama 24jam atau injeksi betamethason
12mg IV 2 kali selama 24jam.
- Observasi selama 2X24jam, bila nelum inpartu segera terminasi
- Observasi suhu rectal tiap 3jam, bila ada kecenderungan meningkat
>37,6 C segera terminasi
Perkiraan berat badab janin >1500gram
- Diberikan antibiotika (inj.Ampicillin 1gr/6jam IV tes dulu) selama
2hari dilanjutkan amixillin 3X500mg/hari peros selama 3hari
- Observasi 2X24jam dan suhu rectal tiap 3jam
- Bila suhu rectal naik >37,6 C segera terminasi
- Bila 2X24jam ketuban tidak keluar, dilakukan USG
Bila jumlah air ketuban cukup, kehamilan dilanjutkan
Bila jumlah air ketuban sedikit, segera terminasi
- Bila 2X24jam air ketuban masih tetap keluar, segera terminasi
- Bila konservatif, sebelum penderita pulang diberi nasehat:
Segera kembali ke RS bila ada tanda-tanda demam atau keluar air
ketuban lagi
Tidak boleh coitus
Tidak boleh manipulasi vagina

6. Tatalaksana Penanganan Menurut Manuaba (1998, 201)

Ketuban Pecah Dini

MASUK RUMAH SAKIT


Antibiotika
Batasi pemeriksaan dalam
Pemeriksaan air ketuban, kultur bakteri
Observasi tandainfeksi, distress janin
Bidan merujuk ke RS/puskesmas

HASIL PREMATUR

KEHAMILAN ATERM

- Observasi Suhu Rectal Distress Janin


- Kortikosteroid
KELAINAN OBSTETRI
KEHAMILAN ATERM

Distress janin
Letak sungsang
Letak lintang
CPD
Bed obstetric hyst
Grande multipara
Elderly primigravida

INDIKASI INDUKSI
- Infeksi
- Waktu

Infertilitas
Persalinan obstruktif

BERHASIL
SEKSIO SESAREA

GAGAL
- Reaksi uterus tidak ada
- Kelainan letak kepala
- Fase laten dan aktif memanjang
- Distress janin
- Ruptura uteri imminens
- Ternyata CPD

PERSALINAN VAGINAL

C. KONSEP ASUHAN KEBIDANAN


a. PENGKAJIAN DATA
a. Data Subyektif
2. Biodata
Nama

: Ny.

Umur

: Sering terjadi pada multiparitas (lebih dari 3)

Pendidikan

: Semua tingkat pendidikan

Pekerjaan

3. Riwayat perkawinan
Nikah :
Lama nikah :
Umur pertama kali nikah = ibu : menikah muda (organ reproduksi belum
berfungsi secara optimal)
4. Riwayat haid
Menarche

Siklus

Lamanya

Banyaknya

Disminorea

Fluor albus

HPHT

TP

5. Keluhan utama:
- Ketuban pecah sebelum inpartu (pembukaan pada primi <3cm dan
pada multi <5cm)
- Keluarnya cairan dari vagina, UK<22minggu dan terjadi sebelum
proses persalinan

6. Riwayat kesehatan sekarang


- Ketuban pecah sebelum inpartu
- Ibu hamil aterm/preterm
- Servik inkompeten
- Ketegangan rahim berlebihan
- Kelainan letak janin dalam rahim
- CPD
- Kelainan bawaan selaput ketuban
- Infeksi
7. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu tidak mempunyai penyakit TBC, hipertensi, jantung, DM, dll.
8. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam kelurga tidak ada yang menderita penyakit
menular, menurun atau menahun
9. Riwayat kehamilan dan persalinan sekarang
Ibu mengatakan hamil pertama, usia kehamilan 9 bulan, ANC di BPS
sebanyak 4kali, kenceng-kenceng sejak semalam jam 21.00 WIB.
10. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
n

kehamilan
ke
UK

o
1 HA

MI

jns

persalinan
pnlng tmpt

INI

pnylt

BBL

anak
sex

nifas
H M pnylt
ASI

KB

11. Pola kebiasaan sehari-hari


- Pola nutrisi: Gizi kurang (kurangnya asupan gizi ibu) akan
mempengaruhi fungsi plasenta optimal
- Pola eliminasi: Sering BAK karena proses penurunan kepala
- Pola aktivitas: Ibu harus bedrest karena mengalami KPD sehingga
semua aktivitas dilakukan di tempat tidur
- Pola istirahat: Biasanya mengalami gangguan karena adanya kontraksi
dan cairan ketuban terus merembes
- Personal hygiene: dianjurkan menjaga kebersihan tubuh terutama
daerah genetalia
12. Keadaan psikososial

- Psikologis: biasanya kecemasan timbul dengan kondisinya saat ini


karena cairan ketuban terus merembes
- Budaya

: adat-adat atau kebiasaan pada ibu yang hamil dianjurkan


minum jamu-jamuan

- Spiritual

b. Data obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik - lemah
Kesadaran

: composmentis - koma

Tanda-tanda vital
- Tekanan Darah

: sistolik naik 10-20mmHg

- Nadi

: cenderung cepat (normal:70-90x/menit)

- Pernafasan

: cenderung cepat (normal 16-24x/menit)

- Suhu

: cenderung naik (normal 36-37 C)

- Berat badan

: kenaikan

berat badan 9-13,5kg selama

kehamilan
2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
Muka :ekspresi wajah, biasanya timbul kecemasan dengan kondisi
seperti ini
Mata : conjunctiva tidak anemis, sclera tidak icterus
Telinga: tidak ada pengeluaran serumen
Hidung: tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada secret
Bibir : tidak kering, tidak pucat, tidak ada stomatitis
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Dada :tidak ada retraksi dinding dada
Payudara: Hyperpigmentasi areila mammae, putting susu menonjol
Abdomen: terdapat pembesaran perut, luka bekas gatal-gatal, linea nigra,
tidak ada luka bekas operasi
Genetalia: terdapat lendir
Ekstermitas: Varises -/-, Oedem -/b. Palpasi

Leher: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid maupun bendungan vena


jugularis
Dada dan payudara: tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal,
colostrums +/+
Abdomen:
- Leopold I: TFU sesuai usia kehamilan, (cm) teraba bokong/kepala
- Leopold II: PUKA/PUKI
- Leopold III: Kepala/bokong sudah masuk PAP, kecuali dengan CPD
- Leopold IV: Bagian terbawah sudah masuk berapa bagian
Ekstermitas: Oedem -/c. Auskultasi
Dada: Tidak ada Ronchi/Wheezing
DJJ (+): normal 11.11.12 = 136x/menit
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan dalam
- Pervag: : pada primi <3cm, pada multi <5cm
Efficement: %
Ketuban (-); warna: jernih, keruh, mekonium
Bagian terdahulu: bokong/kepala
Disamping bagian terdahulu: +/Bagian terendah: bokong: sacrum, jam 09.00-15.00
Kepala: UUK, UUB jam 09.00-15.00
Hodge: I/II/III/IV; molase (letkep): +/II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx: Ny.G PAbUKminggu, tunggal/ganda, hidup, intrauterine,
letak kepala/bokong inpartu kala I dengan Ketuban Pecah Dini
Ds: Ibu mengatakan sudah mengeluarkan cairan dari kemaluannya sejak
tanggal 24-11-2007 jam 00.00 WIB dan kenceng-kenceng sejak kemarin
jam 21.00 WIB.
Do: - Tanda-tanda Vital

Tekanan Darah: sistolik naik 10-20mmHg dan diastolic naik 510mmHg


Nadi

: cenderung cepat (normal 70-90x/menit)

Pernafasan

: cenderung cepat (normal 16-24x/menit)

Suhu

: cenderung naik (normal 36-37 C)

HPHT

TP

Palpasi
- Leopold I : TFU sesuai usia kehamilan (cm) teraba bokong/kepala
pada fundus
- Leopold II: PUKA/PUKI
- Leopold III: kepala/bokong sudah masuk PAP kecuali dengan CPD
- Leopold IV: bagian terbawah masuk berapa bagian
Auskultasi
DJJ (+): normal 120-160x/menit
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan dalam
- Pervag: : pada primi <3cm, pada multi <5cm
- Efficement: %
- Ketuban (-); warna: jernih, keruh, mekonium
- Bagian terdahulu: bokong/kepala
- Disamping bagian terdahulu: -/+
- Bagian terendah: bokong: sacrum, jam 09.00-15.00
Kepala: UUK, UUB, jam 09.00-15.00
- Hodge : I/II/III/IV
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

Infeksi

Partus lama

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Pemasangan infus dan bedrest

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik

V. INTERVENSI
Dx: Ny.GPAbUKminggu, tunggal/ganda, hidup, intrauterine, letak
kepala/bokong, inpartu kala I fase laten dengan Ketuban Pecah Dini
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan, ibu inpartu masuk fase aktif
- Ibu dan bayi dalam keadaan sehat
Kriteria Hasil:
- Keadaan umum ibu baik
- Tanda-tanda vital dalam batas normal (tekanan darah 110/70mmHg120/80mmHg, nadi 70-90x/menit, suhu 36-37 C)
- DJJ dalam batas normal (120-160x/menit)
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
Intervensi
1. Lakukan pendekatan dengan ibu
R/ Ibu lebih kooperatif dengan petugas
2. Lakukan observasi CHPB dan tanda-tanda vital
R/ Deteksi dini adanya komplikasi
3. Jelaskan tentang keadaan ibu dan janinnya saat ini
R/ Ibu memahami keadaan dirinya dan janinnya
4. Anjurkan ibu untuk bedrest total
R/ Mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut
5. Anjurkan ibu untuk berbaring miring kekiri
R/ Mengurangi sindrom venacava inferior, mencegah iskemia jaringan dan
kekuatan otot serta meningkatkan kenyamanan, meningkatkan fungsi plasenta
dan mencegah sindrom hipotensif terlentang
6. Lakukan pemasangan infus
R/ Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan elektrolit
7. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik
R/ mencegah terjadinya infeksi
8. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk akselersi persalinan

R/ mempercepat proses inpartu kala I


9. Ajarkan ibu teknik relaksasi
R/ Mengurangi rasa nyeri saat his
10. Berikan KIE tentang nutrisi
R/ Membantu memberi energi saat persalinan
11. Anjurkan Ibu untuk bedrest total
R/ Menghindari cairan ketuban keluar lebih banyak
12. Siapkan alat pertolongan persalinan
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal:
Jam
Dx

:
:Ny.GPAb UKminggu, tunggal/ganda, hidup, intrauterine,
letak kepala/bokong, inpartu kala I dengan Ketuban Pecah Dini

Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi


VII. EVALUASI
Tanggal

Jam

: KU

: baik-lemah

Kesadaran

: composmentis-koma

TD

Nadi

RR

Suhu

BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
a. Data Subyektif
1. Biodata
Nama

: Ny.S

Nama Suami : Tn.K

Umur

: 27 tahun

Umur

: 29 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan: SD

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan : IRT

Pekerjaan

:Swasta

Alamat

: Penunngul-Nguling

2. Riwayat perkawinan
Nikah

: 1 kali

Lama nikah

: 14 bulan

Umur pertama kali nikah : - ibu : 26 tahun; -suami: 28 tahun


3. Riwayat haid
Menarche : 14 tahun
Siklus

: 28 hari, teratur

Lamanya : 7 hari
Banyaknya: 2 softek (hari 1-4)
Disminorea: 3 hari pertama sewaktu haid
Fluor albus: HPHT

: 6-2-2007

TP

:13-11-2007

4. Keluhan utama:

Ibu mengatakan hamil 9 bulan, kenceng-kenceng sejak semalam jam 21.00


WIB dan sudah mengeluarkan cairan sejak tanggal 24-11-2007 jam
00.00WIB
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit menular, menurun atau
menahun seperti TBC, hepatitis, jantung dan hipertensi yang dapat
mempengaruhi persalinannya.
6. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak mempunyai penyakit TBC, hepatitis, jantung dan
hipertensi.
7. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
menular, menurun, dan menahun seperti jantung, TBC, hepatitis, hipertensi
dan tidak ada riwayat keturunan kembar.
8. Riwayat kehamilan dan persalinan sekarang
Ibu mengatakan kehamilan pertama, usia kehamilan 9 bulan, ANC di BPS
sebanyak 4 kali, keluhan sesak dan muntah jika telat makan selama
trimester I dan sakit pinggang selama trimester III. Mulai kencengkenceng sejak semalam jam 21.00 WIB dan dibawa ke bidan tadi pagi jam
03.00 07.00 WIB. Oleh bidan dirujuk ke RSU dr. Moh Saleh.
9. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
n

kehamilan
ke
UK

o
1 HA

MI

jns

persalinan
pnlng tmpt

INI

pnylt

BBL

anak
sex

nifas
H M pnylt
ASI

KB

10. Pola kebiasaan sehari-hari


- Pola nutrisi
Sebelum MRS : makan 2-3X/hari, porsi sedang dengan lauk pauk,
sayuran dan 7-8gelas air putih
Selama MRS

: makan 1X, porsi sedang dengan lauk-pauk, sayuran


dan 2 gelas teh hangat

- Pola eliminasi
Sebelum MRS : BAK 6-7X/hari, BAB 1X/hari
Selama MRS

: BAK 2-3 kali, BAB 1 kali

- Pola aktivitas
Sebelum MRS : melakukan pekerjaan rumah, seperti menyapu,
mencuci, dll.
Selama MRS

: berbaring tidur

- Pola istirahat
Sebelum MRS : Tidur siang 2jam, malam 7-8 jam
Selama MRS

: Tidak bias tidur karena kesakitan

- Personal hygiene
Sebelum MRS : mandi 2X/hari, ganti baju dan CD 2X/hari
Selama MRS

:-

11. Keadaan psikososial


- Psikologis

: Ibu merasa cemas dengan keadaannya, ibu sering


bertanya tentang keadaan janinnya.

- Social

: Hubungan ibu dengan suami serta anggota keluarga lain


sangat harmonis da mendukung kehamilannya.

- Spiritual

: Ibu beragama islam dan menjalankan ibadah sesuai


dengan kewajiban dalam agamanya.

b. Data obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum: baik
Kesadaran: composmentis
Tanda-tanda vital
- Tekanan Darah

: 110/90mmHg

- Nadi

: 92x/menit

- Pernafasan

: 20x/menit

- Suhu

:36,8 C

Tinggi Badan

: 153cm

Berat badan

: 65kg

2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
Kepala : Oval, bersih, rambut hitam, tidak ada benjolan abnormal
Muka

: Tidak pucat, tidak terdapat cloasma gravidarum.

Mata

:Conjunctiva tidak anemis, sclera tidak pucat.

Telinga : Bersih, tidak ada serumen


Hidung : Bersih, tidak ada secret, tidak ada polip, tidak ada pernafasan
cuping hidung
Mulut

: Bersih, tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi.

Leher

: Tidak ada penbesaran kelenjar tyroid

Dada

: Tidak tampak retraksi dinding dada

Payudara: Hyperpigmentasi areola mammae, putting susu menonjol.


Abdomen: Terdapat pembesaran perut, linea nigra. Terdapat luka bekas
gatal-gatal, tidak ada luka bekas operasi.
Genetalia: terdapat lendir
Ekstermitas:

Atas: Oedem -/Bawah: varises -/-, Oedem -/-

b. Palpasi
Leher

:Tidak

ada

pembesaran

kelenjar

tyroid

maupun

bendungan vena jugularis .


Payudara

:Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal,


colostrums +/+

Abdomen

- Leopold I:TFU 3 jari bawah Px (30 cm), teraba bokong di fundus


- Leopold II: PUKA
- Leopold III: Kepala sudah masuk PAP
- Leopold IV: sudah masuk bagian
TBJ

: (30-11)X155 = 2945 gram

His (+) : 2X. 10 40


Ekstermitas: Oedem -/c. Auskultasi
Dada : Tidak ada Ronchi/ wheezing
DJJ (+): 11.11.12= 136X/menit
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan dalam
Tanggal: 25-11-2007

jam: 07.30 WIB

- Pervag: Keluar cairan ketuban warna jernih


:1cm

Efficement: 25%
Ketuban (-)
Bagian terdahulu: Kepala
Hodge I
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH
Dx: Ny.S GIPooooAbooo UK 41-42minggu, tunggal, hidup, intrauterine, letak
kepala inpartu kala I fase laten dengan Ketuban Pecah Dini
Ds: Ibu mengatakan sudah mengeluarkan cairan dari kemaluannya sejak tanggal
24-11-2007 jam 00.00 WIB dan kenceng-kenceng sejak kemarin jam 21.00
WIB
Do: - Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah

: 110/90mmHg

Nadi

: 92x/menit

Pernafasan

:20x/menit

Suhu

:36,8 C

HPHT

:6-2-2007

TP

: 13-11-2007

Palpasi: TFU 3jari bawah PX (30 cm) teraba bokong di fundus, PUKA,
kepala sudah masuk PAP, bagian terdahulu sudah masuk bagian
Pemeriksaan penunjang
Tanggal: 25-11-2007

Jam: 07.30 WIB

Pemeriksaan dalam
- Pervag : keluar cairan ketuban warna jernih
-

: 1cm

- Efficement: 25%
- Ketuban (-)
- Bagian terdahulu: Kepala
- Hodge I
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

Infeksi

Partus lama

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

Pemasangan infus dan bedrest

Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik

V. INTERVENSI
Dx

:Ny.S GIPooooAbooo UK 41-42 minggu, tunggal, hidup, intrauterine,


letak kepala, inpartu kala I fase laten dengan Ketuban Pecah Dini

Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan, ibu inpartu masuk fase aktif
- Ibu dan bayi dalam keadaan sehat
Kriteria Hasil:
- Keadaan umum ibu baik
- Tanda-tanda vital dalam batas normal (TD:110/70 -120/80 mmHg; Nadi:
70-90x/menit; Suhu: 36-37 C; RR:16-24x/menit
- DJJ dalam batas normal (120-160x/menit)
- Tidak ada tanda-tanda infeksi {Rubor (merah), Kalor (panas), Tumor
(bengkak), Dolor (nanah), Fungsiolesa (gangguan fungsi)}
Intervensi
1. Lakukan pendekatan dengan ibu
R/ Ibu lebih kooperatif dengan petugas
2. Lakukan observasi CHPB dan tanda-tanda vital
R/ Deteksi dini adanya komplikasi
3. Jelaskan tentang keadaan ibu dan janinnya saat ini
R/ Ibu memahami keadaan dirinya dan janinnya
4. Anjurkan ibu untuk bedrest total
R/ Menghindari cairan ketuban keluar lebih banyak
5. Anjurkan ibu untuk berbaring miring kekiri
R/ Mengurangi sindrom venacava inferior, mencegah iskemia jaringan dan
kekuatan otot serta meningkatkan kenyamanan, meningkatkan fungsi
plasenta dan mencegah sindrom hipotensif terlentang
6. Lakukan pemasangan infus

R/ Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan elektrolit


7. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik
R/ mencegah terjadinya infeksi
8. Lakukan kolaborasi dengan dokter untuk akselersi persalinan
R/ mempercepat proses inpartu kala I
9. Ajarkan ibu teknik relaksasi
R/ Mengurangi rasa nyeri saat his
10. Berikan KIE tentang nutrisi
R/ Membantu memberi energi saat persalinan
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal

: 25-11-2007

Dx

:Ny.SGIPooooAbooo UK 41-42minggu, tunggal, hidup, intrauterine,


letak kepala, inpartu kala I fase laten dengan Ketuban Pecah Dini.

1. Melakukan pendekatan pada ibu dengan cara memperkenalkan diri dengan


ramah dan sopan
2. melakukan observasi CHPB dan Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah

: 110/90mmHg

Nadi

: 92x/menit

Pernafasan

: 20x/menit

Suhu

:36,8 C
Jam

07.30

Keterangan
Pervag: cairan ketuban jernih
: 1cm; eff: 25%, ketuban (-)
Bagian terdahulu: kepala
Hodge I

08.30

DJJ (+): 11.12.11= 136x/menit


His 3X.10.40
TD: 110/80mmHg, Nadi: 88x/menit

09.30

DJJ (+) : 11.12.12 = 140x/menit


His 3X.10.30
TD: 120/80mmHg, Nadi: 88x/menit

10.30

DJJ(+): 11.12.12= 140x/menit


His 3X.10.30
TD: 120/80mmHg, Nadi: 96x/menit

11.15

DJJ(+): 11.11.12= 136x/menit


His 4X.1040
Pervag: Blood show
: lengkap; eff: 100%, ketuban (-)
Bagian terdahulu: kepala
Bagian terendah: UUK jam 12
Hodge III; Molase (-)

3. Menjelaskan pada ibu tentang keadaannya saat ini yaitu ketuban ibu sudah
pecah dan ibu harus bedrest total
4. Menganjurkan ibu bedrest total untuk menghindari keluarnya cairan ketuban
lebih banyak
5. Menganjurkan ibu untuk berbaring miring kekiri
6. Menganjurkan ibu makan dan minum untuk menambah energi saat persalinan.
7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian sintodrip dan antibiotik
8. Jam 09.45 WIB memberikan sintodrip bertingkat 5 UI, dialirkan 8tts/menit dan
naik 4 tetes setiap 15 menit sampai 24tts/menit.
Jam 10.00 dialirkan 12tts/menit
Jam 10.15 dialirkan 16tts/menit
Jam 10.30 dialirkan 20tts/menit
Jam 10.45 dialirkan 24tts/menit
9. Mengajarkan ibu teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri saat his.

VII. EVALUASI
Tanggal: 25-11-2007

Jam: 12.30 WIB

: Ibu mengatakan merasa lega telah melahirkan dengan selamat

: KU

: Baik

Kesadaran

: Composmentis

TD

: 100/60mmHg

Nadi

: 92x/menit

RR

: 20x/menit

Suhu

: 36,7 C

Jam 11.40 WIB: Bayi telah lahir spontan belakang kepala, ketuban
jernih, A-S: 7-8, BB: 3000gram, PB: 47cm, suhu:
36,8 C.
Jam 11.44 WIB: Placenta lahir spontan, lengkap, pars maternal
kotiledon 18, pars fetal tali pusat 55cm, kontraksi
baik, perineum episiotomi, heacting cromik
A

: P1oo1 persalinan masuk kala IV

:1. Observasi TTV, kontraksi uterus, perdarahan, TFU, kandung


kencing
2. Pemberian antibiotik jam 13.30 WIB.

BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan bagian studi kasus yang membahas kesenjangan dan
kesamaan yang ditemukan antara teori dan tinjauan kasus. Adapun kesenjangan dan
kesamaan yang ditemukan selama melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny. S,
antara lain :
1.

Pengkajian data
Dalam pengkajian asuhan pada Ny. S ketuban pecah pada pembukaan kurang
dari 3 cm. hali ini sesuai dengan teori dikatakan ketuban pecah dini jika ketuban
sudah pecah pad apembukaan primi kurang dari 3 cm dan pada multi kurangdari
5 cm (mochtar, 1998) serta pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan
dan ditunggu 1 jam sebelum dimulanya tanda persalinan (manuaba, 1998).

2.

Implementasi
Pada kasusu Ny. S penatalaksanaan pemberian antibiotic dilakukan untuk
pencegahan infeksi maternal dan neonatal. Hal ini sesuai dengan teori
penatalaksanaan KPD yaitu pemberian terapi antibiotic setiap 6 jam sekali
(Winkjosastro, 1999).
Dalam penatalaksanaan KPD, bila tidak terjadi penigkatan suhu rectal ditunggu
12 jam. Bila tidak adatanda persalinan segera dilakukan induksi. Dalam
penatalaksanaan kasus ini klien Ny. S setelah di RSU segera dilakuakn induksi
persalinan walaupun pengukuran suhu rectal tidak dikerjakan (hanya
menggunakan pengukuran suhu (axilla).

BAB V
PENUTUP
Dalam penatalaksanaan Asuhan pada Ny. S dengan Ketuban Pecah Dini tidak
terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek. Dikatakan KPD jika ketuban pecah
pada pembukaan

kurang dari 3 cm serta belum terdapat tanda persalinan dan

ditunggu 1 jam sebelum dimulainya tanda persalinan. Penatalaksanaan sesuai, yaitu


dengan pemberian antibiotic setiap 6 jam sekali dan segera dilakukan terminasi.

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakart: EGC
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP
Saifuddin, Abdul Bari. 2004. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: YBP-SP
Varney, Helen. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyusun laporan asuhan kebidanan.
Dalam penyusunan laporan asuhan kebidanan ini kami banyak mendapatkan
bimbingan, pengalaman dan bantuan dari berbagai pihak untuk menambah
pengetahuan dan pengalaman dalam bidang kesehatan, khususnya bagi kami
Mahasiswi Akademi Kebidanan yang masih butuh banyak bimbingan dan pengajaran
yang baik dan benar.
Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada:
7. Direktur RSU dr. Moh Saleh Kota Probolinggo
8. Direktur Akademi Kebidanan Widyagama Husada Malang
9. Pembimbing Klinik dari RSU. dr. Moh. Saleh Kota Probolinggo
10. Pembimbing Institusi dari Akademi Kebidanan Widyagama Husada Malang
11. Orang tua yang selalu memberikan dukungan materi dan spiritual
12. Teman-teman yang selalu memberi semangat dalam menyelesaikan laporan
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu saran dan kritik dari pembaca sangat kami harapkan dalam
rangka perbaikan pembuatan laporan berikutnya. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Probolinggo, November 2007

Penulis,

BAB I
PENDAHULUAN
i.

LATAR BELAKANG

Asuhan antenatal sangat penting utuk menjamin agar proses alamiah tetap
berjalan normal selama kehamilan. Kehamilan dapat berkembang jadi masalah
atau komplikasi setiap saat. Sekarang ini secara umum sudah diterima bahwa
setiap kehamilan membawa resiko bagi ibu.
Agar bisa efektif dalam mempromosikan dalam kelangsungan hidup ibu dan
anak, maka asuhan antenatal haruis terfokus. Hal ini bertujuan untuk
peningkatan kesehatan dan kelangsungan hidup, pendeteksian secara dini
tanda-tanda penyakit atau komplikasi yang bisa mempengaruhi kesehatqan dan
kelangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir, serta interfensi yang tepat wktu
untuk melaksanakan suatu penyakit atau komplikasi
ii.

TUJUAN

2. Tujuan umum
setelah melakukan asuhan kebidanan pada klien, diharapkan mehasiswa
dapat melaksanakan asuhan secara komprehensif
3. Tujuan khusus
dengan disusunnya laporan ini, mahasiswa di harapkan mampu:
a. melakukan pengkajian data pada klien
b. mengidentifikasi masalah dan diagnosa pada klien
c. Dapat mengidentifikasi antisipasi masalah potensial
d. Dapat mengidentifikasi kebutuhan segera
e. Dapat melakukan implementasi dari kebutuhan segera
f. Dapat mengevaluasi dari implementasi
g. Dapatmerencanakan asuhan kebidanan
h. Dapat melakukan asuhan kebidanan yang telah direncanakan
i. Dapat mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan

i.

METODE PENULISAN

Asuhan kebidanan ini disusun dengan cara:


9. Wawancara (Anamnesa)
Komunikasi langsung yang bertujuanuntuk mencari informasi guna
melengkapi data pasien dengan cara berkomunikasi dengan pasien maupun
keluarga pasien untuk memperoleh data valid.
10. Observasi
Dengan mengamati cara, perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh
data tentang kesehatan pasien.
11. Studi Dokumentasi
Mempelajari dan melengkapi data dengan melihat catatan atau status
pasien, catatan perkembangan pasien dan hasilnya.
12. Studi Pustaka
Dari buku-buku penunjang
13. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I

PENDAHULUAN, berisi tentang: latar belakang, tujuan penulisan,


metode penulisan dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, berisi tentang: Konsep kehamilan, antenatal


care
BAB III TINJAUAN KASUS, berisi tentang: Pengkajian data, Identifikasi
diagnosa dan masalah, Antisipasi masalah potensial, Identufikasi
kebutuhan segera, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi.
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP, berisi tentang: kesimpulan dan saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR KEHAMILAN
4. Definisi
Kehamilan adalah mulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir pada
permulaan persalinan.
( FK. UNPAD Bandung, 1983:3)
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai janin lahir, lama hamil
normal adalah 280 hari/ 9 bulan 7 hari yang dihitung dari hari pertama haid
terakhir.
(Sarwono, 1999)
5. Klasifikasi kehamilan menurut Hanifa (2002)
Menurut usia kehamilan, dibagi menjadi:
a. Kehamilan trimester I: 0-14 minggu.
Perubahan:

Ovum yang telah dibuahi menempel di dinding uterus terjadi pada 7-10
hari setelah pembuahan.

Mual, muntah, sangat lelah, sering BAK.

Buah dada membesar.

Berat badan relatif bertambah sedikit

Bisa pula terjadi perubahan emosional

Sampai 12minggu usia kehamilan panjang janin 10cm dengan berat


30gram, janin bisa bergerak tetapi belum dirasakan ibunya.

b. Kehamilan trimester II : 14-28 minggu


Perubahan:

Ibu menjadi lebih sehat, muntah dan lelah mulai hilang

Ibu mulai merasakan gerakan janin pada sekitar 20 minggu

Akhir trimester ini panjang janin 14 inch, berat 600gram

Janin sudah mempunyai bulu mata, alis dan kuku

c. Kehamilan trimester III: 28-42 minggu

Perubahan:

Uterus mulai membesar dan sudah kontraksi teratur meski ibu hanya
merasakan sekali-kali

Sering BAK, back pain, bengkak kaki dan lelah, buah dada tegang dan
konstipasi

Panjang janin bisa sampai 14 inchi dengan berat 3400gram.

6. Fisiologi kehamilan menurut Manuaba (1998)


a. Amenhorea (tidak haid)
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak
mendapatkan haid. Selain itu, HPHT juga penting untuk menentukan
tuanya kehamilan dan tafsiran persalinan.
b. Mual dan muntah (emesis)
Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan dan sering terjadi
pada pagi hari morning sickness dan apabila terjadi pada pertengahan
kehamilan itu dikarenakan psikologis ibu.
c. Anoreksi (tidak ada nafsu makan)
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makn
timbul lagi.
d. Ngidam
Terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin
tuanya kehamilan.
e. Pingsan
Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Dianjurkan untuk
tidak pergi ketempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan
hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
f. Payudara menjadi tegang dan membesar
Hal ini karena pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang
duktus dan alveoli di mammae. Glandula Montgomery tampak lebih jelas.
g. Sering miksi (BAK)
Terjadi karena kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar
h. Obstipasi
Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh hormon steroid

i. Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pigmentasi terjadi karena
pengaruh dari hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor
dan kulit.
j. Epulis (pembengkakan pada gusi)
Suatu hipertrofi papilla ginggivae dan sering terjadi pada triwulan pertama.
k. Varises
Sering dijumpai pada triwulan terakhir dan biasanya terdapat pada daerah
genetalia eksterna, fissa poplitea, kaki dan betis.
7. Perubahan fisiologi pada saat kehamilan trimester III menurut Manuaba
(1998)
a. Rahim atau uterus
Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar,
lunak dan dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.
Rahim yang semula beratnya 30gram akan mengalami hipertrofi dan
hiperplasia menjadi sebesar 1000gram saat akhir kehamilan.
b. Vagina (liang senggama)
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena
pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda
chadwicks).
c. Ovarium (indung telur)
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur mengandung korpus luteum
gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta
yang sempurna pada umur 16 minggu.
d. Payudara
Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat
kehamilan yaitu estrogen, progesterone dan somatomamotropin. Payudara
mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan pemberian
ASI pada saat laktasi.
e. Sirkulai darah ibu
Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi
kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim. Terjadi

hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retroplsenter.


Terjadi hemodilatasi (pengencer darah) pada umur kehamilan 32 minggu.
8. ANC (ANTENATAL CARE) menurut Marjati, hamid (2005)
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencanaberupa observasi
edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil untuk memperoleh suatu
proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan
Tujuan ANC:
a. Terhadap ibu

Untuk mendeteksi penyakit masa antenatal

Untuk mempertahankan kesehatan jasmani dan rohani

Supaya persalinan berlangsung aman

Supaya ibu hamil selalu dalam keadaan sehat

Supaya ibu dapat memenuhi segala kebutuhan janin

b. Terhadap anak / janin

Mengurangi kehamilan prematuritas, kelahiran mati dan kematian


neonatal

Kesehatan yang optimal bagi bayi

Standar minimal ANC


a. Timbang berat badan
b. Ukur tekanan darah
c. Ukur TFU
d. Imunisasi TT
e. Pemberian tablet besi
f. Tes terhadap PMS
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujuk
Setiap wanita hamil memerlukan sedikitnya 4 kali kunjungan selama
periode antenatal

1 kali kunjungan selama trimester I (sebelum 14 minggu)

1 kali kunjungan selama trimester II (antara 14-28 minggu)

2 kali kunjungan selama trimestr III ( antara minggu ke 28-36 dan


sesudah minggu ke 36)

14. MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN


I. PENGKAJIAN
Tanggal

: Tanggal dilakukannya pengkajian

Tempat

: Tempat dilakukannya pengkajian

No. Register

: No. urut yang ada ditempat pengkajian

a. Data subyektif
1.

Biodata
Nama

:sebagai identitas (suami dan istri)

Umur

:sebagai tolok ukur kedewasaan ibu, apakah termasuk golongan


resti

Agama

:untuk mempermudah didalam melakukan pendekatan

Pendidikan

:mengetahui tingkat pengetahuan ibu dalam menerima asuhan


yang diberikan

Pekerjaan :mengetahui pengaruh pekerjaan terhadap kesehatan dan kehamilan


ibu
Penghasilan

:mengetahui tingkat social ekonomi yang berpengaruh pada

pemenuhan nutrisi
Alamat

:mempermudah jika melakukan kunjungan rumah

2.

Riwayat perkawinan
Nikah :
Lama nikah :
Umur pertama kali nikah = ibu : menikah muda (organ reproduksi belum
berfungsi secara optimal)

3.

Riwayat haid
Menarche

: pada usia berapa

Siklus :teratur/tidak, 28-30 hari


Lamanya

Banyaknya

:sehari ganti pembalut berapa kali

Disminorea:

Fluor albus

HPHT :untuk mengetahui usia kehamilan dan tafsiran persalinan


TP

4.

Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui masalah yang dihadapi ibu yang dapat
mempengaruhi kehamilan.

5.

Riwayat kesehatan sekarang


Untuk mengetahui ada tidaknya penyakit yang sedang diderita oleh klien saat
ini yang dapat mempengaruhi kehamilannya.

6.

Riwayat kesehatan yang lalu


Untuk mengetahui ada tidaknya penyakit kronis atau menular, misalnya
jantung, hipertensi, DM, dll yang dapat berpengaruh pada kehamilannya.

7.

Riwayat kesehatan keluarga


Untuk mengetahui apakah ada keluarga yang menderita penyakit kronis,
menular maupun kehamilan kembar

8.

Riwayat kehamilan sekarang


Untuk mengetahui berapa kali ANC dan apa yang diperoleh selama ANC

9.

Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu


Perlu dikaji untuk mengetahui kehamilan yang keberapa, bagaimana dengan
persalinan yang lalu, ditolong oleh siapa, jenis persalinannya, tempat
persalinan, bagaimana keadaan setelah persalinan, bagaimana keadaan bayinya
dan KB yang digunakan setelah persalinan yang lalu.

10. Pola kebiasaan sehari-hari


- Pola nutrisi
Untuk mengetahui apakah nutrisi sudah mencukupi kebutuhan ibu dan
janin atau tidak, ada pantangan atau tidak.
- Pola istirahat
berapa jam waktu istirahat, adakah gangguan dan kebiasaan khusus dalam
beristirahat.
- Pola aktivitas
Kegiatan apa saja yang dilakukan sehari-hari, adakah gangguan yang
dirasakan sehubungan dengan aktifitasnya.
- Pola eliminasi

Ada gangguan atau tidak, frekuensi BAB dan BAK


- Pola kebersihan
Mengetahui tingkat kebersihan klien, berapa kali mandi, ganti baju dan
celana dalam.
- Pola seksual
untuk mengetahui hubungan seksual yang dilakukan saat hamil dapat
berpengaruh atau tidak pada kehamilan.
11. Keadaan psikososial
- Psikologis
Adakah gangguan psikologi pada kehamilannya, apakah kehamilan
diharapkan atau tidak
- Sosial
Hubungan ibu dengan suami, keluarga dan tetangga baik atau tidak
- Budaya
Mengetahui tradisi yang dianut klien yang dapat berpengaruh pada
kehamilan, persalinan, nifas dan pertumbuhan serta perkembangan
janinnya.
- Spiritual
Mengetahui kepercayaan dan agama yang dianut klien agar lebih mudah
dalam melakukan pendekatan pada klien
b. Data obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum

: baik/cukup/lemah

Kesadaran

: composmentis, letargi, samnolen, apatis, koma.

Tanda-tanda vital
-

Tekanan Darah

: normal 110/70 120/80mmHg

Nadi

:normal 70-90x/menit

Pernafasan

:normal 16-24x/menit

Suhu

:normal 36-37 C

Tinggi badan:cm
Bila <145cm kemungkinan memiliki panggul sempit
Berat badan:kg

Perubahan BB 1/2-1 kg/ minggu, kenaikan pada akhir


kehamilan 12-13 kg
LILA:cm, normal >23cm
2. Pemeriksaan fisik
a.Inspeksi
Kepala

:bersih/kotor, bentuk, warna, rontok/tidak

Muka

:bentuk, pucat/tidak, ada cloasma gravidarum/tidak

Mata

:konjunctiva pucat/tidak, sclera kuning/tidak

Telinga

:simetris/tidak, adakah gangguan pendengaran, adakah serumen

Hidung

:simetris/tidak, adakah polip, adakah pernafasan cuping hidung

Mulut

:bersih/tidak, adakah stomatitis, adakah caries gigi

Leher

:adakah pembesaran kelenjar tyroid

Dada

:simetris/tidak, adakah retraksi dinding dada

Payudara :adkah

hyperpigmentasi

areola

mammae,

putting

susu

menonjol/tidak
Abdomen :pembesaran perut sesuai UK/tidak, adakah linea dan strie,
adakah luka bekas operasi
Ekstermitas: atas:oedem/tidak
Bawah:oedem/tidak, varises/tidak
b.

Palpasi

Leher

:Adakah pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena


jugularis

Payudara

:Teraba benjolan abnormal/tidak, nyeri tekan/tidak, ASI


keluar/tidak

Abdomen

- Leopold I :Apakah TFU sesuai UK, teraba apa pada bagian fundus
uteri (bokong/kepala)
- Leopold II :Mengetahui letak janin (lintang/bujur)
- Leopold III:Mengetahui bagian terbawah janin; sudah masuk
PAP/belum
- Leopold IV:Mengetahui bagian terbawah sudah masuk PAP berapa
bagian
Ekstermitas: teraba pitting oedem/tidak

c.Auskultasi
Dada

:Adakah Ronchi/wheezing

Abdomen : DJJ:normal 120-160x/menit


Frekuensi : Teratur/tidak, kekuatannya
d.

Perkusi
Ekstremitas: Reflek patella +/+ atau -/-

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


Dx

:Ny.GPAbUKminggu, aterm,tunggal, hidup, intrau, letak


kepala, intrauterine dengan kehamilan fisiologis.

Ds :Ibu mengatakan hamil keusia kehamilan


Do : HPHT:
TP:
- Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : normal 110/70 120/80mmHg
Nad

i:normal 70-90x/menit

Pernafasan

:normal 16-24x/menit

Suhu

:normal 36-37 C

- inspeksi
Muka

: ada cloasma gravidarum/tidak

Payudara :hiperpigmentasi areola mammae, putting susu menonjol/tidak.


Abdomen :pembesaran perut sesuai UK/tidak, adakah luka bekas operasi.
- Palpasi
Payudara: colostrums keluar/tidak
Abdomen: TFU, terabapada fundus, letak kepala/bokong, sudah
masuk PAP/belum
- Auskultasi
Abdomen:DJJ +/- (normal 120-160x/menit)
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
-

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


-

V. INTERVENSI
Dx

: Ny.GPAbUKminggu, aterm, tunggal, hidup, letak


kepala, intrauterine dengan kehamilan fisiologis.

Tujuan

: Klien mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan serta


kehamilan tetap berlanjut.

Kriteria hasil: Ibu: - TTV dalam batas normal


-

tidak terjadi komplikasi

TFU sesuai dengan UK

Bayi: - DJJ (+)


- gerakan janin (+)
intervensi
1. lakukan pendekatan pada klien
R/ Klien lebih kooperatif
2. jelaskan pada klien tentang keadaan klien dan janinnya
R/ kooperatif terhadap kehamilannya
3. Lakukan pemariksaan tanda-tanda vital
R/ Deteksi dini adanya komplikasi
4. Berikan KIE
a. Anjurkan klien makan teratur dengan menu seimbang
R/ Selama hamil ibu dan janin mendapat nutrisi yang cukup
b. Anjurkan klien istirahat yang cukup
R/ Selama hamil ibu tidak kelelahan
c. Ajarkan perawatan payudara
R/ Ibu lebih mempersiapkan diri untuk proses laktasi
d. Beritahu ibu cara menjaga kebersihan daerah vulva dan sekitar
R/ Dapat mencegah terjadinya infeksi
e. Anjurkan tempat bersalin di RS atau BPS
R/ Persalinan dapat berjalan aman dan lancar

5. Anjurkan ibu untuk kontrol ulang 1minggu lagi atau sebelumnya jika ada
keluhan
R/ Memantau kondisi ibu dan janin
VI. IMPLEMENTASI
Sesuai dengan / mengacu pada intervensi
VII. EVALUASI
S : Data yang diperoleh dari pasien dan keluarga
O :Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan
Keadaan umum: Baik-lemah
Kesadaran

: Composmentis-koma

Tekanan Darah: normal 110/70-120/80mmHg


Nadi

:normal 70-90x/menit

Pernafasan :16-24x/menit
Suhu

:36-37 C

A :Ny.GPAbUKminggu, aterm, tunggal, hidup, letak kepala,


intrauterine dengan kehamilan fisiologis
P :Anjurkan ibu untuk kontrol ulang 1 minggu lagi atau sebelumnya jika ada
keluhan

BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
Tanggal

: 13 november 2007

Tempat

: POLI kandungan RSU. Dr.Moh Saleh Probolinggo

NO. Reg : 098993


A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama

:Ny.S

Nama suami :Tn.S

Umur

: 27 tahun

Umur

: 30 tahun

Agama

: Islam

Agama

: Islam

Pendidikan: SD

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

Pekerjaan

: Swasta

Penghasilan

: Rp 750.000,-

: IRT

Penghasilan: Alamat

: Ikan tongkal-Probolinggo

2. Riwayat perkawinan
Nikah

:1 kali

Lama nikah: 11tahun


Umur pertama kali nikah: 16 tahun
3. Riwayat haid
Menarche

:14 tahun

Siklus

:28-30hari

Lamanya

:7 hari

Banyaknya : 2softek/hari sampai hari ke3


Disminorea :menjelang haid
Fluor albus :HPHT

:4-2-2007

TP

:11-11-2007

4. Keluhan utama:
Ibu mengatakan hamil 9 bulan dan ingin memeriksakan kehamilannya
5. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan saat ini tidak pernah menderita sakit serius yang dapat
mempengaruhi kehamilannya, baik penyakit menular, menurun atau
menahun seperi hipertensi, asma, jantung, dll.
6. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang menular, menurun
atau menahun seperti TBC, hepatitis, DM, hipertensi, asma, jantung, dll.
7. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu dan suami tidak ada yang menderita
penyakit menular, menurun atau menahun seperti TBC, hepatitis, DM<
hipertensi, dll.
8. Riwayat kehamilan sekarang
Trimester I : Ibu periksa ke bidan 1 kali dan mengeluh mual muntah
Trimester II : Ibu mengatakan tidak merasakan keluhan apapun, periksa ke
bidan 1 kali
TrimesterIII : Ibu mengatakan sudah merasakan gerakan janin, periksa ke
bidan 3 kali
9. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
n

kehamilan
ke UK

jenis

persalinan
penlng
tmpt

pnyulit

BBL

9bln

Dukun

Rumah

3000gr

9bln

dukun

rumah

3000gr

AMI

L INI

o
1

Anak
sex H

Nifas
penyulit
ASI

2thn

1thn

10. Riwayat KB
Ibu mengatakan setelah melahirkan anak kedua, ibu mengikuti KB suntik
dan berhenti 2 tahun yang lalu karena ibu ingin hamil
11. Pola kebiasaan sehari-hari
- Pola nutrisi
Sebelum hamil : makan 3X sehari, porsi sedang, lauk pauk dan sayur,
minum 7-8 gelas air putih

Selama hamil

: makan 2X sehari, porsi sedang, lauk pauk dan sayur,


minum7-8 gelas air putih

- Pola istirahat
Sebelum hamil

: tidur malam 7-8 jam, tidur siang 1-2 jam

Selama hamil

: tidur malam 7-8 jam, tidur siang 1-2 jam

- Pola aktivitas
Sebelum hamil

: ibu melakukan aktivitas sebagai ibu rumah tangga


seperti menyapu, mencuci, dll

Selama hamil

: ibu lebih banyak istirahat, mencuci 3 hari sekali

- Pola eliminasi
Sebelum hamil

: BAK 4-5x/ hari, BAB 1x/hari

Selama hamil

: BAK 6-7x/hari, Bab 1x/hari

- Personal hygiene
Sebelum hamil

: mandi 2x/hari, ganti baju dan celana dalam 2x/hari

Selama hamil

: mandi 3x/hari, ganti baju dan celana dalam 2x/hari

- Pola seksual
Sebelum hamil

: 2x/minggu

Selama hamil

: 2x/bulan

12. Riwayat Psikososial, budaya dan spiritual


- Psikologis

: ibu mengatakan senang dengan kehamilannya saat ini,


begitu juga suami dan keluarganya

- Social

: hubungan ibu dengan suami dan keluarga baik, begitu juga


dengan tetangga sekitar

- Budaya

: Ibu mengatakan memiliki tradisi selamatan neloni dan


mitoni selama kehamilan

- Spiritual

: Ibu dan keluarga menganut agama islam, rutin


menjalankan kewajibannya sebagai muslim.

B. Data obyektif
1.

Pemeriksaan umum
Keadaan umum: baik
Kesadaran

: composmentis

Tanda-tanda vital
- Tekanan Darah:120/80mmHg

- Nadi

:100x/menit

- Pernafasan

: 20x/menit

- Suhu

: 35,7 C

Tinggi badan: 158cm


Berat badan: 59,5kg
LILA: 25,5cm
2.

Pemeriksaan fisik

a. Inspeksi
Kepala

: Bulat, rambut hitam, bersih, tidak rontok

Muka

simetris,

tidak pucat,

tidak

terdapat

cloasma

gravidarum.
Mata

: konjunctiva tidak pucat, sclera tidak ikterus

Telinga

: Simetris, pendengaran baik, terdapat serumen di telinga kiri

Hidung

: Simetris, bersih, tidak terdapat secret, tidak terdapat


pernafasan cuping hidung

Mulut

: Bersih, tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada karies gigi,
lidah bersih

Leher

: Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tyroid maupun


bendungan vena jugularis

Dada

: simetris, tidak tampak retraksi dinding dada

Payudara

: tampak hiperpigmentasi areola mammae, putting susu


menonjol, tidak ada pembesaran kelenjar montgomeri

Abdomen

: Membesar sesuai UK, tampak linea nigra, tdk tampak strie,


tidak ada luka bekas operasi

Ekstermitas : Atas: oedem -/Bawah: oedem -/-, varises -/b.Palpasi


Leher

: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid maupun bendungan vena


jugularis

Payudara : Tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, colostrums
+/+
Abdomen

- Leopold I

: TFU 2 jari bawah PX (33cm), teraba bokong di fundus

- Leopold II

: PUKA

- Leopold III

: Bagian terbawah belum masuk PAP U

Ekstermitas: oedem -/c. Auskultasi


Dada

: Tidak ada bunyi Ronchi/ Wheezing

Abdomen

: DJJ (+): 11.12.12 = 140x/menit

d.Perkusi
Ekstermitas: bawah: Reflek patella +/+
3.

Pemeriksaan penunjang
-

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH


Dx : Ny.S GIII P2002 Ab000 UK 38-40 minggu, aterm, tunggal, hidup, letak
kepala, intrauteri dengan kehamilan fisiologis.
Ds : Ibu mengatakan hamil ke 3, usia kehamilan 9 bulan
Do : - HPHT

: 4-2-2007

- TP

: 11-11-2007

- Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah: 120/80mmHg
Nadi

:100x/menit

Pernafasan

: 20x/menit

Suhu

: 35,7 C

- Inspeksi
Muka

: tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum

Payudara : terdapat hiperpigmentasi areola mammae, putting susu


menonjol
Abdomen : Pembesaran perut sesuai UK, tidak ada luka bekas operasi
- Palpasi
Abdomen
- Leopold I: TFU 2 jari bawah Px (33cm), teraba bokong di fundus
- Leopold II: PUKA
- Leopold III: Kepala belum masuk PAP U
- Auskultasi

Abdomen: DJJ (+) = 11.12.12 = 140x/menit


III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
V. INTERVENSI
Dx

: Ny.S GIII P2002 Ab000 38-40 minggu, aterm, tunggal, hidup, letak
kepala, intrauterine dengan kehamilan fisiologis.

Tujuan

: Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu mengerti dan


memahami penjelasan yang diberikan serta kehamilan tetap berlanjut.

Kriteria hasil: Ibu: - TTV dalam batas normal


(TD 120/80mmHg, Nadi 100x/menit, RR 20x/menit, suhu
35,7 C)
-

Tidak terjadi komplikasi

TFU sesuai dengan UK (2jari bawah Px)

Bayi: - DJJ (+)


- gerakan janin (+)
Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada klien
R/ Klien lebih kooperatif
2. Jelaskan pada klien tentang keadaan klien dan janinnya
R/ kooperatif terhadap kehamilannya
3. Lakukan pemariksaan tanda-tanda vital
R/ Deteksi dini adanya komplikasi
4. Berikan KIE
a. Anjurkan klien makan teratur dengan menu seimbang
R/ Selama hamil ibu dan janin mendapat nutrisi yang cukup
b. Anjurkan klien istirahat yang cukup
R/ Selama hamil ibu tidak kelelahan

c. Ajarkan perawatan payudara


R/ Ibu lebih mempersiapkan diri untuk proses laktasi
d. Beritahu ibu cara menjaga kebersihan daerah vulva dan sekitar
R/ Dapat mencegah terjadinya infeksi
e. Anjurkan tempat bersalin di RS atau BPS
R/ Persalinan dapat berjalan aman dan lancar
5. Anjurkan ibu untuk kontrol ulang 1minggu lagi atau sebelumnya jika ada
keluhan
R/ Memantau kondisi ibu dan janin
VI. IMPLEMENTASI
Hari / tanggal

: Selasa/ 13 november 2007

Jam

: 09.30 WIB

1. Melakukan pendekatan kepada ibu dengan sopan dan ramah.


2. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
TD

: 120/80mmHg

Nadi

: 100x/menit

RR

: 20x/menit

Suhu : 35,7 C
3. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan kehamilannya bahwa kondisi janinnya
baik, terdengar detak jantung
4. Memberikan KIE
a. Menganjurkan ibu makan teratur dengan menu seimbang agar ibu dan
janinnya tetap sehat
b. Mengajarkan pada ibu cara membersihkan payudara dengan cara
dibersihkan dengan baby oil atau dikompres air hangat
c. Memberitahu ibu cara menjaga kebersihan vulva yaitu dengan
mengajarkan cara cebok yang benar dari atas kebawah untuk
mencegah infeksi
d. Menganjurkan tempat bersalin di Rumah Sakit atau BPS setempat
untuk menurunkan angka morbiditas dan motalitas.

5. Menganjurkan ibu untuk kontrol ulang 1minggu lagi atau sewaktu-waktu jika
ada keluhan.

VII. EVALUASI
Tanggal
Dx

: 13november 2007

Jam

: 09.45 WIB

: Ny.S GIII P2002 Ab000 UK 38-40 minggu, aterm, tunggal, hidup, letak
kepala, intra uteri dengan kehamilan fisiologis

: Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang diberikan

O : Keadaan umum: Baik


TD : 120/80mmHg
Nadi : 100x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 35,7 C
A : GIII P2002 Ab000 UK 38-40 minggu, aterm tunggal, hidup, letak kepala,
intrauteri dengan kehamilan fisiologis
P

:Anjurkan untuk kontrol ulang 1 minggu lagi atau sebelumnya jika ada
keluhan.

BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan bagian dari studi kasus yang membahas tentang
kesenjangan dan kesamaan yang ditemukan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus
untuk

memudahkan

mengelompokkan

dalam

penyusunan

permasalahan

sesuai

bab

dengan

pembahasan

maka

langkah-langkah

penulis

manajemen

kebidanan (manajemen Varney)


Selama melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny.S GIII P2002 Ab000 UK 3840 minggu, aterm, tunggal, hidup, letak kepala, intrauteri dengan kehamilan fisiologis
tidak ditemukan kesenjangan oleh penulis.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehamilan akan berjalan normal jika diberikan Asuhan Kebidanan
dengan tepat dan akan menghasilkan suatu persalinan yang baik dan normal.
Pengkajian kepada klien yang dilakukan secara tepat dan akurat.

B. Saran
Ibu hamil harus memeriksakan kehamilannya secara teratur pada petugas
kesehatan untuk memantau perkembangan kehamilan dan mendeteksi secara dini
adanya kelainan-kelainan yang terjadi selama kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana. Jakarta:EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Ilmu Kebidanan. Jakarta:EGC
Wiknjosastro, Hanifa. 1999. Ilmu Kebidanan Edisi 3. Jakarta: YBP-SP

Vous aimerez peut-être aussi