Vous êtes sur la page 1sur 69

BAB I

PENGENALAN KUNYIT
(Curcuma domestica)

Gambar 1. Rimpang Kunyit


Kunyit merupakan tanaman obat berupa
semak

dan

bersifat

tahunan

(perenial)

yang

tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit


tumbuh subur dan liar disekitar hutan atau bekas
kebun. Diperkirakan

berasal

dari

Binar

pada

ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang


mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Kata
Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan
Yunani Karkom. Beberapa penelitian membuktikan
bahwa tanaman sangat potensial sebagai obat
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

(diuretika,

tonik

danaphrodisiaka),

serta

arah

pengembangan obat tradisional (jamu) di Indonesia


untukmenghasilkan fitofarmaka
1.1 Sejarah dan Klasifikasi Tanaman Kunyit
Menurut Kartasapoetra (1992) Kunyit
adalah termasuk salah satu tanaman rempahrempah dan obat

asli

dari

wilayah

Asia

Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami


penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia,
Australia

bahkan

orang Indonesia

Afrika.

Hampir

dan

India

serta

bangsa Asia umumnya


mengonsumsi tanaman

setiap
pernah

rempah ini,

baik

sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau


untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Kata
Curcuma

berasal dari bahasa Arab yaitu

Kurkum dan Yunani yaitu Karkom. Pada tahun


77 -78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini
sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit,
kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun.
Menurut Rukmana (1994), dalam ilmu Botani
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

atau

tumbuh-tumbuhan,

tanaman

kunyit

diklasifikasikan sebagai berikut:


Kingdom : Plantae
Divisi

: Spermatophyta

Kelas

: Monocotyledone

Ordo

: Zingiberales

Famili

: Zingiberaceae

Genus

: Curcuma

Spesies

: Curcuma domestica

Gambar 2. Tanaman dan Rimpang Kunyit

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

1.2 Morfologi Tanaman Kunyit


Menurut Winarto dan Tim Lentera, (2004)
tanaman kunyit merupakan tanaman yang
mempunyai ciri khas tumbuh berkelompok
membentuk rumpun. Tinggi tanaman antara 40100 cm.
a. Batang

Gambar 3.
Batang Kunyit

Kunyit memiliki batang semu yang


tersusun dari kelopak atau pelepah daun
ang saling berpalutan atau saling menutupi.
Batang kunyit bersifat basah karena mampu
menyimpan air dengan baik, berbentuk
bulat, dan berwarna hijau keunguan. Tinggi
batang kunyit mencapai 0,75 1 m.
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

b. Daun

Gambar 4. Daun Kunyit


Daun kunyit terdiri dari pelepah
daun,

gagang

daun

dan

helai

daun,

tersusun secara berselang-seling mengikuti


kelopaknya. Panjang helai daun antara 31
84 cm dan lebar antara 10 18 cm,
berbentuk bulat telur memanjang dengan
permukaan kasar berwarna hijau muda.
Pertulangan

daun

rata

dengan

meruncing atau menyerupai ekor.

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

ujung

c. Bunga

Gambar 5. Bunga Kunyit


Bunga

kunyit

berbentuk

kerucut

berwarna putih atau kuning muda dengan


pangkal berwarna putih. Setiap bunga
mempunyai tiga lembar kelopak bunga, tiga
lembar tajuk bunga dan empat helai benang
sari, salah satunya berfungsi sebagai alat
pembiakan. Di ujung bagian atas daun
pelindung yang berwarna putih, terdapat
garis-garis

berwarna

hijau

ataumerah

jambu, sementara bagian bawah berwarna


hijau muda. Perbungaan bersifat majemuk.
Tangkai

bunga

berambut

dan

bersisik

dengan panjang tangkai mencapai 40 cm.

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

BAB II
KANDUNGAN DAN MANFAAT KUNYIT
(Curcuma domestica)
2.1 Kandungan Kunyit

Gambar 6. Serbuk Kunyit


Kunyit memiliki banyak manfaat atau
khasiat bagi manusia. Dalam tanaman kunyit
terkandung senyawa kurkuminoid yang terdiri
dari kurkumin, desmetoksikumin 10 % dan
bisdesmetoksikurkumin 1 5 % serta zat- zat
lainnya, seperti minyak asiri atau volatil oil,
lemak, arbohidrat, protein, pati, vitamin C, zat
besi,

fosfor,

dan

kalsium.

Minyak

atsiri

memberikan aroma pedas yang lembut yang


khas pada kunyit.

Kandungan nutrisi pada

kunyit meliputi lemak 1 3 %, karbohidrat 3 %,


rotein 30 %, pati 8 %, vitamin C 45 55 %, dan
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

mineral zat besi, fosfor, dan kalsium.

Gambar 7. Ekstrak dan Minyak Atsiri Kunyit


Beberapa kandungan kimia dari rimpang
kunyit yang telah diketahui yaitu minyak atsiri
sebanyak

6%

yang terdiri dari golongan

senyawa

monoterpen

dan

sesquiterpen

(meliputi

zingiberen,

alfa

dan

beta-

turmerone), zat warna kuning yang disebut


kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin
50-60%,

monodesmetoksikurkumin

bidesmetoksikurkumin),
kalium, besi
senyawa

dan

merupakan

protein,

vitamin

kurkuminoid
komponen

dan

C.

fosfor,

Dari

tersebut,

kurkumin

terbesar.

Menurut

Sumiati (2004) menyatakan senyawa


yang
adalah

terdapat

di

dalam

minyak atsiri

rimpang

dan

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

ketiga

kimia
kunyit

kurkumi-noid.

Minyak

atsiri

mengandung

seskuiterpen,

alkohol,

zingiberen,

sedangkan

mengandung

senyawa

senyawa

tur-meron

dan

kurkuminoid
kurkumin

dan

turunannya (berwarna kuning) yang meliputi


desmetoksi-kurkumin dan bidesmetoksikurkumin. Selain itu rimpang juga mengandung
senyawa gom, lemak, protein, kalsium, fosfor
dan besi
Menurut Soedibyo (1997) rimpang kunyit
mengandung

zat

pahit.

Bagian

yang

digunakan yaitu rimpang kunyit (Curcuma


domestica). Curcuma domestica memiliki sifat
khas yaitu pahit, mendinginkan, membersihkan
darah dan melancarkan darah

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

2.2 Manfaat Kunyit


Menurut Kartasapoetra (1992), menyatakan
bahwa terbukti secara ilmiah berbagai manfaat
kunyit antara lain :
a. Kunyit sebagai
antibakteri

agen

alami,

antiseptik

berguna

dan

sebagai

desinfektan luka biasa mau pun luka


bakar.
b. Kunyit dapat bermanfaat mengobati haid
yang tidak lancar.
c. Kunyit
bermanfaat

sebagai

obat

penghilang rasa sakit alami.


d. Dapat membantu dalam metabolisme
lemak dan membantu dalam manajemen
berat badan.
e. Telah lama digunakan dalam pengobatan
Cina sebagai pengobatan untuk depresi.
f. Kunyit dapat mencegah panas dalam, dan
mencegah keputihan.
g. Mencegah gatal-gatal dan penyakit kulit.
h. Mencegah rasa tidak nyaman dimulut
seperti sariawan, bengkak pada mulut,
dan gatal-gatal pada tenggorokan.
i. Akar
kunyit
dipercaya
menyembuhkan

penyakit

rematik

bengkak-bengkak pada tubuh.


Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

10

dapat
dan

Gambar 8. Olahan Kunyit


Kunyit
antioksidan
dipercaya

mempunyai
yang
dapat

tinggi,

kandungan

sehingga

menurunkan

kunyit

kolesterol,

menyempitkan arteri, selain itu kunyit dapat


mencegah

penyakit

mendadak. Menurut

serangan

jantung

Cheepy dkk, (2003)

menyatakan bahwa kunyit yang mempunyai


kandungan vitamin C dan E yang tinggi juga
karatenoid ini adalah sejenis makanan herbal
yang dapat menghalangi oksigen berlebih yang
masuk dalam badan. Oleh karena itulah, selain
meningkatkan daya tahan tubuh, kunyit juga
dapat mencegah masuk angin.
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

11

2.3 Jenis-jenis Kunyit


a. Kunyit Kuning

Gambar 9. Rimpang Kunyit Kuning


Merupakan kunyit yang sering sekali
dipergunakan dan mudah dijumpai. Kunyit ini
yang biasanya dijadikan sebagai bahan
bumbu masakan. Seperti digunakan dalam
pembuatan nasi kuning yang khas dan
memiliki cita rasa yang enak.

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

12

b. Kunyit Putih

Gambar 10. Rimpang Kunyit Putih


Kunyit putih ini umumnya memiliki
daging yang berwarna putih dan transparan.
Maka dari itulah sering disebut sebagai
kunyit putih. Kunyit putih ini tidak termasuk
dalam keturunan Curcumae karena memiliki
warna yang putih. Kunyit putih sering juga
disebut sebagai temu rapet atau temu putri.
Kunyit putih berkhasiat meminimalisir kanker,
mengatasi diare, mengatasi sakit maag,
mengatasi nafsu makan, dan mengatasi
pendarahan.

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

13

c. Kunyit Merah

Gambar 11. Rimpang Kunyit Merah


Kunyit merah hampir sama dengan
kunyit kuning, hanya saja warnanya lebih
kemerah-merahan.

Kunyit

ini

juga

bisa

dipakai sebagai bumbu dapur dan dapat


mengobati berbagai penyakit.
d. Kunyit Hitam

Gambar 12. Rimpang Kunyit Hitam


Kunyit hitam merupakan salah satu
tumbuhan

yang

sangat

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

langka
14

sekali

sehingga sulit untuk mencari saat ini. Kunyit


ini sangat banyak sekali peminatnya karena
bisa mengobati kista dan juga bisa sebagi
obat awet muda. Kunyit hitam ini pada
dasarnya memiliki bentuk yang sama seperti
kunyit pada umumnya hanya saja dagingnya
berwarna

biru

kehitaman

atau

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

15

kehitaman.

ungu

BAB III
SYARAT TUMBUH DAN TEKNIK BUDIDAYA
SECARA KONVENSIONAL
3.1 Syarat Tumbuh Tanaman Kunyit
a. Iklim
Menurut Afifah (2005) menyatakan
bahwa tanaman kunyit dapat tumbuh baik
pada daerah yang memiliki cahaya penuh
atau sedang, sehingga tanaman ini sangat
baik hidup pada tempat terbuka atau sedikit
naungan dengan tingkat naungannya kurang
dari 30 %. Intensitas cahaya penuh sampai
sedang. Curah hujan sebesar 1000 4000
mm/tahun dan suhu yang optimum yaitu
antara 19 30 C. Jika ditanam pada daerah
dengan curah hujan lebih kecil dari1000
mm/tahun, sisitem pengairannya yang baik
perlu dilakukan.

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

16

b. Media Tanam
Menurut Muhlisah (1999), menyatakan
bahwa kunyit tumbuh subur pada tanah
gembur, jenis tanah yang cocok seperti
latosol (tanah perkebunan yang kering),
aluvial (endapan lumpur sungai yang subur)
dan regosol (endapan abu vulkanik dengan
butiran kasar). Tingkat keasaman tanah tidak
terlalu asam dan sedikit basa. Tekstur tanah
ringan

dengan

kandungan

organikyang

tinggi, tanah lempung berpasir yang bebas


genangan air.
c. Ketinggian Tempat
Kunyit tumbuh baik di dataran rendah
(mulai < 240 m dpl) sampai dataran tinggi (>
2000 m dpl). Produksi optimal + 12 ton/ha
dicapai pada ketinggian 45 mdpl.

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

17

3.2 Teknik Budidaya


a. Pemibitan

Gambar 13. Bibit Kunyit


Menurut

Rukmana

(1995),

menyatakan bahwa bibit kunyit yang baik


berasal dari pemecahan rimpang, karena
lebih mudah tumbuh. Bibit dapat berasal dari
rimpang utama dan rimpang cabang, jika
bibit yang akan digunakan berasal dari
rimpang

cabang

maka

yang

digunakan

adalah yang mempunyai berat 20 30 gr,


maksimum memiliki 13 mata tunas, dan
panjang 3 7 cm. Rimpang yang digunakan
untuk bibit

adalah

yang

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

telah
18

dipanen

minimal 11 12 bulan. Tetapi bila bibit


diambil dari rimpang utama, maka rimpang
dapat dibelah terlebih dahulu menjadi empat
bagian membujur untuk memperoleh ukuran
dan

berat

yang

memperkirakan

seragam,

banyaknya

serta

tunas.

Untuk

menghindari pertumbuhan jamur pada bekas


potongan rimpang, maka bekas potongan
tersebut dapat ditutup dengan abu gosok
atau sekam padi atau direndam dengan
fungisida.
b. Penyemaian
Penyemaian
menumbuhkan
pemanenan
serentak.

bertujuan

tunas
dapat

Menurut

pada

untuk

bibit

agar

dilakukan

secara

Paramitasari

(2011),

menyatakan bahwa cara penyemaian bibit


kunyit adalah dengan menebarkan rimpang
pada jerami atau alang-alang tipis dan
mengangin-anginkannya

di

teduh

1,5

selama

tempat

yang

bulan

dan

menyiramnya setiap hari. Bibit akan bertunas


Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

19

dengan baik jika disimpan dalam suhu 25


28 C. Cara lain untuk penyemaian adalah
dengan mengeringkan rimpang selama 42
jam dalam suhu 35 C, kemudian direndam
dalam zat pengatur tumbuh selama 3 jam.
c. Persiapan Lahan
Lokasi

penanaman

dapat

berupa

lahan tegalan, perkebunan atau pekarangan.


Menurut Niamsa (2009), menyatakan bahwa
penyiapan lahan untuk kebun sebaiknya
dilakukan 30 hari sebelum tanam. Lahan
yang akan ditanami dibersihkan dari gulma
dan

dicangkul

menggunakan

secara
alat

manual
mekanik

atau
guna

menggemburkan lapisan top soil dan sub soil


juga sekaligus mengembalikan kesuburan
tanah. Tanah dicangkul pada kedalaman 2030 cm kemudian diistirahatkan selama 1-2
minggu agar gas-gas beracun yang ada
dalam

tanah

menguap

dan

bibit

penyakit/hama yang ada mati karena terkena


sinar matahari. Lahan kemudian dibuat
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

20

bedengan dengan lebar 60-100 cm dan


tinggi

25-45

cm

dengan

jarak

antar

bedengan 30-50 cm. Untuk mempertahankan


kegemburan tanah,meningkatkan unsur hara
dalam tanah, drainase, dan aerasi yang
lancar, dilakukan dengan menaburkan pupuk
dasar

(pupuk

kandang)

ke

dalam

lahan/dalam lubang
tanam dan dibiarkan 1 minggu. Tiap lubang
tanam membutuhkan pupuk kandang 2,5-3
kg.
e. Penanaman
Bibit kunyit ditanam dalam lubang
tanam

dengan

mata

tunas

menghadap

keatas. Ada dua pola penanaman kunyit,


yaitu penanaman di awal musim hujan
dengan pemanenan di awal musim kemarau
setelahnya (penanaman selama 7 8 bulan)
dan penanaman di awal musin hujan dengan
pemanenan pada dua kali musim kemarau
(selama 12 18 bulan).
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

21

f. Pemupukan
1) Pemupukan Organik
Penggunaan pupuk kandang dapat
meningkatkan jumlah anakan, jumlah
daun, dan luas area daun kunyit secara
nyata.

Kombinasi

pupuk

kandang

sebanyak 45 ton/ha dengan populasi


kunyit 160.000/ha menghasilkan produksi
sebanyak 29,93 ton/ha.
2) Pemupukan Konvensional
Menurut Sasikumar (2005), menyatakan
bahwa

pemupukan

merupakan

konvensional

pemupukan

yang

secara

tepat sesuai dengan aturan yang berlaku.


Selain

pupuk

dasar

(pada

awal

penanaman), tanaman kunyit perlu diberi


pupuk

susulan

kedua

(pada

saat

tanaman berumur 2-4 bulan).


Pemupukan

tahap

kedua

digunakan pupuk kandang dan pupuk


buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10
gram/pohon; dan ZK 10 gram/pohon).
Dengan

pemberian

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

pupuk
22

ini

diperolehpeningkatan

hasil

sebanyak

38% atau 7,5 ton rimpang segar/ha.


Pemupukan

juga

dilakukan

dengan

pupuk nitrogen (60 kg/ha) dan P2O5 (50


kg/ha).

Pupuk

diberikan

pada

awal

tanam, pupuk N dan K diberikan pada


awal tanam (1/3 dosis) dan sisanya (2/3
dosis) diberikan saat tanaman berumur 2
bulan dan 4 bulan

Pupuk diberikan

dengan ditebarkan secara merata di


sekitar tanaman atau dalam bentuk alur
dan ditanam di sela-sela tanaman.
Pupuk NPK memiliki fungsi masingmasing, seperti pupuk Nitrogen, fungsi
nitrogen (N) bagi tumbuhan adalah :
Mempercepat
menambah

pertumbuhan
tinggi

tanaman,

tanaman,

dan

merangsang pertunasan. Memperbaiki


kualitas, terutama kandungan proteinnya.
Menyediakan
mikroba

bahan

(jasad

pertumbuhan

makanan

renik).

bagi

Merangsang

tanaman

secara

keseluruhan. Merupakan bagian dari sel (


Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

23

organ ) tanaman itu sendiri. Berfungsi


untuk sintesa asam amino dan protein
dalam

tanaman.

Merangsang

pertumbuhan vegetatif ( warna hijau )


seperti daun. Tanaman yang kekurangan
unsur

gejalanya

pertumbuhan

lambat/kerdil, daun hijau kekuningan,


daun sempit, pendek dan tegak, daundaun tua cepat menguning dan mati.
Nitrogen diserap dalam tanah berbentuk
ion nitrat atau ammonium. Kemudian,
didalam

tumbuhan

karbon

membentuk

bereaksi

dengan

asam

amino,

selanjutnya berubah menjadi protein.


Nitrogen termasuk unsure yang paling
banyak dibutuhkan oleh tanaman karena
16-18% protein terdiri dari nitrogen.
Pupuk yang paling banyak mengandung
unsure nitrogen adalah pupuk urea.
Pupuk Fosfor ( P ) bagi tanaman
berperan dalam proses : respirasi dan
fotosintesis, penyusunan asam nukleat,
pembentukan

bibit

tanaman

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

24

dan

penghasil

buah.

Perangsang

perkembangan akar, sehingga tanaman


akan lebih tahan terhadap kekeringan,
dan Mempercepat masa panen sehingga
dapat mengurangi resiko keterlambatan
waktu

panen.

Berfungsi

untuk

pengangkutan energi hasil metabolisme


dalam

tanaman,

pembuangan

dan

merangsang
pembuahan,

merangsang pembelahan sel tanaman


dan memperbesar jaringan sel. Tanaman
yang kekurangan unsur P gejalanya :
pembentukan buah/dan biji berkurang,
kerdil, daun berwarna keunguan atau
kemerahan ( kurang sehat ). Unsur fosfor
diperlukan diperlukan dalam jumlah lebih
sedikit daripada unsur nitrogen. Fosfor
diserap oleh tanaman dalam bentuk
apatit kalsium fosfat, FePO4, dan AlPO4.
Pupuk Kalium (K), Fungsi kalium bagi
tanaman

adalah

Mempengaruhi
mengedarkan

sebagai

berikut

susunan
karbohidrat

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

dan
di
25

dalam

tanaman,

mempercepat

metabolisme

unsure nitrogen, mencegah bunga dan


buah agar tidak mudah gugur. Berfungsi
dalam proses fotosintesa, pengangkutan
hasil

asimilasi,

enzim

dan

mineral

termasuk air. Meningkatkan daya tahan


atau

kekebalan

tanaman

terhadap

penyakit. Tanaman yang kekurangan


unsur K gejalanya seperti batang

dan

daun menjadi lemas atau rebah, daun


berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau
segar dan sehat, ujung daun menguning
dan kering, timbul bercak coklat pada
pucuk daun (Paramitasari, 2011).
Untuk meningkatkan pertumbuhan
tanaman diberikan zat pengatur tumbuh
(ZPT) yaitu POC (Pupuk Organik Cair).
POC selain mengandung unsur hara
makro dan mikro juga mengandung ZPT
sehingga

dapat

pertumbuhan

tanaman.

meningkatkan
POC

yang

digunakan adalah SNN (Super Natural


Nutrition).

SNN

merupakan

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

26

pupuk

organik cair hasil ekstraksi bahan organik


yang berasal dari limbah alam, berlimbah
tanaman, dan limbah ternak. SNN dapat
digunakan

pada

tanaman

semusim,

tahunan, perkebunan, tanaman hias,


tambak,

dan

kolam

ikan.

SNN

mengandung unsur hara makro dan


mikro, zat pengatur tumbuh, dan asamasam organik. SNN berbentuk cairan
berwarna cokelat muda. SNN mampu
memperbaiki kesuburan tanah sehingga
pemupukan menjadi lebih efektif dan
lebih

ekonomis,

serta

aman

bagi

lingkungan. SNN 1 liter memiliki fungsi


yang

setara

kandang.

dengan

SNN

ton

mengandung

pupuk
zat

pengatur tumbuh (ZPT) indol acetic acid


(IAA) yang dapat memacu tanaman
tumbuh

lebih

sehingga

baik

dan

meningkatkan

bermanfaat

untuk

berkualitas
hasil.

merangsang

pertumbuhan

vegetatif

mempercepat

pertumbuhan

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

SNN

tanaman

dan

tanaman.
27

Dengan aroma yang khas, SNN mampu


mengurangi serangan hama.
Sari

Alam

Nusantara

(SAN)

merupakan pupuk alami yang dibuat


dengan

tujuan

pertanian,

perbaikan

sekaligus

ekosistem

memperbaiki

produktivitas tanaman. Kandungan dari


Sari Alam Nusantara (SAN) mengandung
60-90 unsur makro, unsur mikro, zat
pengatur

tumbuh

dan

asamasam

organik yang dibutuhkan oleh alam dan


isinya.

Pupuk

Sari

Alam

Nusantara

berbentuk padat granule berwarna hitam


gelap. Produk dikemas dalam botol 500
gr, 1 dus isi 15 botol / 7,5 kg. SAN
bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan
unsur tanaman, meningkatkan kualitas
dan

kuantintas

produksi

tanaman,

memperbaiki dan menjaga kelestarian


lingkungan

hidup

lahan

pertanian,

memperbaiki fungsi tanah baik secara


fisik,

kimia

maupun

biologi

dengan

pemberian secara teratur. SAN dalam


Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

28

dosis 10 kg dapat digunakan untuk lahan


seluas 1 hektar dengan ditebar pada saat
pengolahan

lahan

atau

pemupukan

dasar dan pemupukan susulan 1.


f. Pemeliharaan
1) Penyulaman
Apabila ada rimpang kunyit yang
tidak

tumbuh

atau

buruk,maka

pertumbuhannya

dilakukan

penanaman

susulan (penyulaman) rimpang lain yang


masih segar dan sehat.
2) Penyiangan
Penyiangan dan pembumbunan
perlu dilakukan untuk menghilangkan
rumput liar (gulma) yang mengganggu
penyerapan

air,

unsur

hara

dan

mengganggu perkembangan tanaman.


Kegiatan
bersamaan

ini

dilakukan

dengan

penggemburan

3-5

pemupukan

tanah.

kali
dan

Penyiangan

pertama dilakukan pada saat tanaman


Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

29

berumur bulan dan bersamaan dengan


ini maka dilakukan pembumbunan guna
merangsang rimpang agar tumbuh besar
dan tanah tetap gembur.
g. Hama dan Penyakit
1) Hama

tanaman

kunyit

yaitu

Ulat

penggerek akar (Dichcrosis puntifer )


Gejala yang timbul yaitu pada pangkal
akar dimana tunas daun menjadi layu
dan

lama kelamaan tunas menjadi

kering lalu membusuk. Pengendaliannya


yaitu

dengan

cara

tanaman

disemprot/ditaburkan insektisida furadan


G -3.

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

30

2) Penyakit
Busuk Bakteri Rimpang
Penyebab: oleh kurang baik sistem
pengairan (drainase) atau disebabkan
oleh rimpang yang terluka akibat alat
-alat pertanian, sehingga luka rimpang
kemasukan cendawan.
Gejala: kulit akar tanaman menjadi
keriput dan mengelupas, kemudian
rimpanglama

kelamaan

membusuk

dan keropos.
Pengendalian:

mencegah

terjadi

genangan air pada lahan, mencegah


terlukanya

rimpang;

kemudian

penyemprotan fungisida dithane M


-45.
Karat Daun Kunyit
Penyebab: Taphrina macullans

dan

Colletothrium capisici atau oleh kutu


daun yang disebut Panchaetothrips.
Gejala: timbulnya warna coklat (karat)
pada helaian daun; bila penyakit ini
menyerang

tanaman

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

dewasa/daun
31

yang

tua

maka

tidak

mempengaruhi
sebaliknya

akan

produksinya
jika

menyerang

tanaman/daun muda, menyebabkan


tanaman

tersebut

Pengendalian:

menjadi

Dilakukan

mengurangi
Penyemprotan

mati.
dengan

kelembaban;
insektisida,

seperti

dengan agrotion 2 cc/liter atau dengan


fungisida dithane M-45 secara teratur
selama seminggu sekali
f. Panen dan Pasca Panen
1) Ciri dan Umur Panen
Tanaman kunyit siap dipanen pada umur
8-12 bulan, saat panen yang terbaik
adalah pada umur tanaman 11-12 bulan,
yaitu pada saat gugurnya daun kedua.
Ciri-ciri tanaman kunyit yang siap panen
ditandai dengan seperti terjadi kelayuan
atau perubahan warna daun dan batang
yang semula hijau berubah menjadi
kuning (tanaman kelihatan mati).
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

32

2) Cara Panen

Gambar 14. Kunyit Setelah di Panen


Pemanenan
cara

dilakukan

dengan

rimpang

dengan

membongkar

cangkul/garpu.
batang

dan

Sebelum
daun

dibongkar,

dibuang

terlebih

dahulu. Selanjutnya rimpang yang telah


dibongkar dipisahkan dari tanah yang
melekat lalu dimasukkan dalam karung
agar tidak rusak.
3) Periode Panen
Panen kunyit dilakukan dimusim
kemarau karena pada saat itu sari/zat
yang

terkandung

didalamnya

mengumpul. Selain itu kandungan air


Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

33

dalam rimpang sudah sedikit sehingga


memudahkan proses pengeringannya.
4) Perkiraan Hasil Panen
Berat

basah

rimpang

bersih

/rumpun yang diperoleh dari hasil panen


mencapai 0,71 kg. Produksi rimpang
segar/ha biasanya antara 20 -30 ton.
g. Pasca Panen
Pengelolaan pasca panen tanaman
obat ditujukan untuk membuat produk
tanaman obat menjadi simplisia yang
siap dikonsumsi oleh masyarakat umum,
industri

obat

eksport.

ataupun

Kegiatan

untuk
yang

prosesing/pengelolaan
setelah

panen

penyimpanan

tujuan
meliputi

bahan

sesaat

sampai

dengan

tahap

tujuan

agar

diperoleh simplisia yang berkualitas serta


tetap

stabil

Pengelolaan

selama
pasca

penyimpanan.
panen

tersebut

meliputi :
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

34

Penyortiran dan Pencucian


Sortasi pada bahan segar
dilakukan
rimpang

untuk
dari

memi

sahkan

kotoran

berupa

tanah, sisa tanaman, dan gulma.


Setelah selesai, timbang jumlah
bahan

hasil

penyortiran

dan

tempatkan dalam wadah plastik


untuk

pencucian.

Pencucian

dilakukan dengan air bersih, jika


perlu

disemprot

bertekanan

tinggi.

dengan

air

Amati

air

bilasannya dan jika masih terlihat


kotor lakukan pembilasan sekali
atau dua kali lagi.
Hindari
pencucian

yang

terlalu lama agar kualitas dan


senyawa aktif yang terkandung
didalam tidak larut dalam air.
Pemakaian
dihindari

air
karena

sungai

harus

dikhawatirkan

telah tercemar kotoran dan banyak


mengandung bakteri / penyakit.
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

35

Setelah

pencucian

selesai,

tiriskan dalam tray/wadah yang


belubang - lubang agar sisa air
cucian

yang

tertinggal

dapat

dipisahkan, setelah itu tempatkan


dalam wadah plastik/ember.
Perajangan
Jika

perlu

proses

perajangan, lakukan dengan pisau


stainless steel dan alasi bahan
yang

akan

talenan.
dilakukan

dirajang

dengan

Perajangan

rimpang

melintang

dengan

ketebalan kira- kira 5 mm 7 mm.


Setelah

perajangan,

timbang

hasilnya

dan taruh dalam wadah

plastik/ember. Perajangan dapat


dilakukan

secara

manual

dengan mesin pemotong.

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

36

atau

Pengeringan
Pengeringan

dapat

dilakukan dengan 2 cara, yaitu


dengan sinar matahari atau alat
pemanas/oven.

pengeringan

rimpang dilakukan selama 3 - 5


hari, atau setelah kadar airnya
dibawah 8%. pengeringan dengan
sinar matahari dilakukan diatas
tikar

atau

pastikan

rangka

rimpang

pengering,
tidak

saling

menumpuk. Selama pengeringan


harus dibolak -balik kira -kira
setiap

jam

sekali

agar

pengeringan mera ta. Lindungi


rimpang tersebut dari air, udara
yang lembab dan dari bahanbahan

disekitarnya

yang

bisa

mengkontaminasi.
Pengeringan di dalam oven
dilakukan pada suhu 50 C -60 C.
Rimpang yang akan dikeringkan
ditaruh di atas tray oven dan
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

37

pastikan bahwa rim pang tidak


saling

menumpuk.

pengeringan,

Setelah

timbang

jumlah

rimpang yang dihasilkan.


Penyortiran Kering
Selanjutnya lakukan sortasi
kering pada bahan yang
dikeringkan

dengan

memisahkan
benda

cara

bahan-bahan

benda

asing

tela
dari

seperti

kerikil, tanah atau kotoran -kotoran


lain. Timbang jumlah rimpang hasil
penyortiran ini (untuk menghitung
rendemennya).
Pengemasan
Setelah bersih,

rimpang

yang kering dikumpulkan dalam


wadah kantong plastik atau karung
yang bersih dan kedap udara
(belum

pernah

dipakai

sebelumnya). Berikan label yang


jelas pada wadah tersebut, yang
menjelaskan nama bahan, bagian
dari tanaman bahan itu, nomor /
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

38

kode produksi, nama / alamat


penghasil,

berat

bersih

serta

metode penyimpananya.
Penyimpanan
Kondisi gudang harus dijaga
agar tidak lembab dan suhu tidak
melebihi 30 C dan gudang harus
memiliki ventilasi baik dan lancar,
tidak

bocor,

kontaminasi

terhindar
bahan

dari

lain

yang

menurunkan kualitas bahan yang


bersangkutan,

mempunyai

penerangan yang cukup (hindari


dari

sinar

matahari

langsung),

serta bersih dan terbebas dari


hama gudang.
Menurut
menyatakan

bahwa

Pribadi
untuk

(2009)
keperluan

ekspor, rimpang kunyit memiliki standar


mutu yang harus dipenuhi :
Warna : kuning-jingga sampai
coklat kuning-jingga
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

39

Aroma: khas wangi kunyit


aromatis
Rasa : mirip rempah, pedas

lembut agak pahit


Kadar air maksimal : 12 %
Kadar abu
: 3-7 %
Kadar pasir (kotoran) : 1%
Kadar minyak atsiri minimal : 5 %

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

40

BAB IV
POHON INDUSTRI DAN PELUANG TANAMAN
KUNYIT (Curcuma domestica)
4.1 Pohon Industri Kunyit
Kunyit adalah kelompok tanaman rimpangrimpangan, yang mempunyai potensi sangat
besar untuk digunakan dalam hampir semua
produk

obat

tradisional

(jamu).

Komoditas

tersebut dapat memberikan nilai tambah yang


lebih

tinggi

pengolahan.

apabila

terdapat

Pada

variasi

dasarnya

hasil
untuk

mengembangkan komoditas dibutuhkan SDM


yang memadai utamanya dari segi kualitas,
modal,

kreativitas

Menurut

dan

regional

marketing.

Wahyuni et. al (2004) menyatakan

bahwa selain digunakan untuk obat tradisional,


kunyit juga dapat digunakan sebagai makanan
atau

produk

kosmetik.

Berikut

peluang

pengolahan kunyit dapat disajikan dalam bentuk


pohon industri sebagai berikut :

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

41

Kunyit

Komoditas

Industri Benih

Agribisnis Hulu
Pertanian Primer

Budidaya / On Farm
Rimpang/Rhizoma

Agribisnis Hilir
Produk
Setengah
Jadi
Produk
Jadi

Jenis
Produk
Jadi

Segar

*Simplisia

Pati

Minyak

Makanan/
Minuman

Kosmetik

Sirup

Bedak

Tablet

Lulur

Kapsul

Ekstrak

Farmasi

Makan-an Padat
Cairan/
Sirup

Keterangan : *Simplisia adalah

adalah bahan

alamiah yang dipergunakan sebagai


Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

42

obat

yang

belum

mengalami

pengolahan apapun.
4.2 Prospek Tanaman Herbal Indonesia dalam
Dunia Agribisnis.
Indonesia

merupakan

salah

satu

negara yang mempunyai keragaman hayati,


diantaranya adalah biofarmaka yang sangat
bermanfaat dalam aspek medis (kesehatan)
baik langsung maupun tidak langsung. Saat ini
masyarakat

semakin

menyadari

tentang

makna kesehatan melalui perbaikan pola


konsumsi,

akibat

nature semakin
Indonesia.

trendback

meningkat,

Sejalan

dengan

termasuk
hal

to
di

tersebut,

perhatian dan upaya memanfaatkan obat


alami semakin meningkat dan temulawak
merupakan salah satu komoditas yang sangat
diandalkan.
Pada tingkat dunia, nilai perdagangan
obat herbal pada tahun 1995 di kalangan
masyarakat Uni Eropa mencapai sekitar 6
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

43

miliar dolar Amerika dan di Amerika Serikat


mencapai sekitar 1,5 miliar dolar. Di Jepang
nilai

perdagangan

obat

herbal

mencapai

sekitar 2,1 miliar dolar Amerika, sedangkan di


luar Jepang (RRC, Korea dan sebagainya)
mencapai 2,3 miliar dolar. Pada awal abad 21
ini, terjadi peningkatan yang cukup signifikan
dalam

pertumbuhan

obat-obat

herbal,

terutama di Eropa Barat, RRC, Korea, India,


Thailand,

dan

Malaysia.

Menurut

data

Sekretariat Convention on Biological Diversity


(CBD), nilai penjualan global herbal obat pada
tahun 2000 di perkirakan mencapai 60 miliar
dolar Amerika. Di balik perkembangan potensi
yang

cukup

terdapat

menggembirakan

berbagai

memerlukan

solusi

tersebut,

permasalahan
secara

yang

komprehensif,

terpadu dan sistematis, agar perkembangan


industri obat herbal dapat berjalan dengan
baik.
Mengingat

obat

herbal

sangat

menguntungkan sebagai penghasil devisa


Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

44

seperti diuraikan diatas, maka sudah saatnya


pula,

Indonesia

merintis

penanaman

temulawak dalam kebun yang cukup luas


dilengkapi dengan unit pengolahan sehingga
dapat menghasilkan bahan baku yang siap
bersaing dengan luar negeri.
4.3 Peluang Tanaman Kunyit dalam Agribisnis

Gambar 15. Kunyit Kebutuhan Industri


Dewasa ini rata-rata kebutuhan bahan
baku

kunyit

untuk

industri

kosmetik/

jamu

tradisional yang ada di Indonesia antara 1,5-6


ton/bulan. Tingkat kebutuhan pasar dari tahun ke
tahun semakin meningkat dengan persentase
peningkatan 10-25% per tahunnya. Kebutuhan
lebih

tinggi

pada

saat

menjelang

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

hari-hari

45

besar/hari raya. Permintaan kebutuhan industri di


atas sebagian besar berasal dari pasokan para
petani. Melihat dari kebutuhan ratarata industri
jamu dan kosmetik yang ada di dalam negeri,
suplai dan permintaan terhadap kunyit tidak
seimbang, apalagi memenuhi permintaan pasar
luar negeri. Sementara kebutuhan kunyit dunia
hingga saat ini mencapai ratusan ribu ton/tahun.
Sebagian kecil dari jumlah tersebut dipenuhi oleh
negara India, Haiti, Srilanka, Cina, dan negaranegara lainnya. Indonesia kini sudah selayaknya
membudidayakan tanaman ini, terutama dengan
sistem

monokultur/tumpang

sari

sehingga

produksi yang dicapai lebih cepat dan tinggi, agar


kebutuhan

minimal

dalam

negeri

terpenuhi

secara optimal. Walaupun di daerah Jawa


Tengah

kini

sudah

diupayakan

system

penanaman tersebut, juga diperhitungkan dari


sudut produktivitas dan jalur tata niaganya,
namun luas lahan tanam yang ada belum
maksimal untuk memenuhi kebutuhan pasar luar
negeri yang mencapai ratusan ribu ton/hanya.
Peluang agribisnis kunyit di Indonesia dapat
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

46

dikembangkan. Kenyataan ini dilandaskan pada


tingkat

produktivitas,

jalur

tata

niaga,

dan

kebutuhan kunyit dari berbagai industri yang


membutuhkannya.
4.4 Permintaan Kunyit di Pasar Internasional
Potensi permintaan pasar internasional
untuk harga kunyit kering dijual seharga US$ 3
per kg, dengan rasio 1 kg kunyit kering
berbanding dengan 10 kg kunyit basah. Potensi
penggunaan pemakaian kunyit dari cenderung
meningkat baik di dalam negeri maupun di
berbagai negara di dunia. Kebutuhan kunyit
untuk seluruh dunia diperkirakan sekitar 12.000
ton per tahun, namun baru dipenuhi oleh India
1.260 ton dan sebagian kecil dari dari China.
Negara pengimpor kunyit antara lain adalah
Jepang, Hongkong, negara-negara kawasan
Eropa dan Amerika.
Kunyit

(curcuma

domestica)

yang

digunakan sebagai bahan baku farmasi, produk


kunyit mampu bersaing dengan bahan-bahan
lain, terutama yang sudah dipatenkan. Misalnya
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

47

saja produk untuk bahan obat radang sendi


(arthiris-rheumatoid), dan osteo-arthritis. Untuk
di negara maju, cenderung memilih makanan
dan

minuman,

bahan-bahan

yang

alami

hanya

menggunakan

termasuk

pewarnanya.

Permintaan kunyit dalam volume besar untuk


bahan pewarna, antara lain datang dari Jerman.
4.5 Indonesia Mengekspor Kunyit ke Pasar
Internasional
Indonesia

sebenarnya

mulai

mengekspor kunyit. Negara yang dituju


antara

lain

Asia

(Malaysia,

Singapura,

Hongkong, Taiwan, dan Jepang), Amerika,


dan Eropa (Jerman Barat dan Belanda).
Pada tahun 1987, nilai ekspor tanaman
kunyit Indonesia menyumbangkan devisa
yang besar bagi negara. Namun pada tahun
berikutnya jumlah ekspor tersebut mulai
mengalami penurunan dan sempat terhenti
pada tahun 1989. Negara India, Cina, Haiti,
Srilanka,

dan

Jamaika

kini

mulai

membudidayakan tanaman kunyit secara


Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

48

besar-besaran dan mereka sudah dapat


mengestimasikan produksinya hingga +20
ton/ha. Dari segi jalur tata niaga, kunyit
tergolong
langsung

efisien,

karena

disalurkan

dari

ke

petani

pedagang

pengumpul, lalu ke pabrik/pedagang besar.


Maka harga yang diterima petani mencapai
70% dari harga tingkat pabrik, dimana 30%
merupakan marjin tata niaga yang terdiri atas
12% marjin biaya dan 18% merupakan
marjin keuntungan. Berdasarkan kondisi ini,
tata niaga kunyit bisa ditingkatkan lagi,
karena

marjin

terbesar

berada

pada

keuntungan pedagang.

Gambar 16. Kunyit Indonesia Siap di Ekspor


Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

49

Menurut

data

BPS

bahwa

nilai

perdagangan luar negeri dari kunyit selama


tahun 2011 adalah sebesar 4,5 juta US$
dengan

volume

Sementara

volume

seberat

2.672

importasinya

ton.
hanya

sebesar 269 ton dengan nilai 332 ribu US$.


Sehingga

surplus

perdagangan

yang

diperoleh sebesar 2.402 ton dengan nilai 4,1


juta US$. Negara tujuan ekspor kunyit
Indonesia adalah Asia (Malaysia, Singapura,
Hongkong, Taiwan, dan Jepang), Amerika,
dan Eropa (Jerman Barat dan Belanda).
Produksi kunyit tersebar hampir di seluruh
provinsi, produksi tertinggi berada di provinsi
Jawa Timur 25.043 ton dengan luas panen
1,215 hektar disusul kemudian urutan kedua
adalah provinsi Jawa Tengah sebesar 18.928
ton dengan luas panen 1.023 hektar. Ekspor
Indonesia tahun 2010 sebesar 6,1 ribu ton
tersebut

mengalami kenaikan 129,6 %

dibanding tahun 2009 sebesar 2,7 ribu


ton. Kenaikan nilai mencapai 180,2 % dari
2,7 juta pada tahun 2009 menjadi 7,5 juta
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

50

pada tahun 2010. Volume maupun nilai


ekspor Indonesia tahun 2010 merupakan
rekor tertinggi. Bagi India, Indonesia juga
merupakan pemasok utama, 54,3% dari total
impor India berasal dari Indonesia. Pemasok
lainnya adalah Myanmar, Vietnam, China,
Nigeria masing-masing dibawah 17 %.
Uni Emirat Arab (UEA) merupakan
negara

tujuan

utama

baik

bagi

India,

Indonesia dan Malaysia. India sebagai salah


satu eksportir terbesar berhasil merebut
pasar UEA hampir 16 ribu ton, sedangkan
Indonesia hanya bisa merebut 593,7 ton.
India juga dapat merebut pasar Malaysia
sebesar 9,4 ribu ton, sedangkan Indonesia
hanya bisa memasok ke Malaysia sebesar
211 ton. India juga dapat merebut pasar AS
sebesar 5,8 ribu ton sedangkan Indonesia
hanya

merebut

sebenarnya

sudah

239

ton.

mulai

Indonesia
mengekspor

kunyit. Negara yang dituju antara lain Asia


(Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan,
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

51

dan Jepang), Amerika, dan Eropa (Jerman


Barat dan Belanda).

4.6 Analisis Kelayakan Usahatani Tanaman


Kunyit
Untuk memperoleh hasil yang optimum
dengan usahatani yang menguntungkan, faktorfaktor yang mempengaruhi di dalam teknologi
budidaya perlu diperhitungkan. Berikut analisis
usahatani kunyit pada luas lahan 1 ha :
No.

1.

Volume
Fisik

Harga
Satuan
(Rp)

Total
(Rp)

90 HOK
90 HOK

15.000
15.000

1.350.000
1.350.000

30 HOK
60 HOK
100 HOK
90 HOK
60 HOK
TOTAL UPAH

15.000
15.000
15.000
15.000
15.000

450.000
900.000
1.500.000
1.350.000
900.000
7.800.000

Uraian

PENGEUARAN
UPAH
1.Pengolahan tanah I
2.Pengolahan tanah II
3.Pemupukan dasar
4.Penanaman
5.Pemeliharaan
6.Panen
7.Prosesing hasil
panen

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

52

PENGELUARAN
BAHAN
1.Benih
2.Pupuk Kandang
2. 3.Urea
4.SP36
5.KCl
6.Karung Plastik
4.
5.
6.
7.

100 kg
20 ton
100 kg
200 kg
200 kg
750 lbr

TOTAL BAHAN
TOTAL PENGELUARAN (1+2)
PENDAPATAN
BRUTO
Produksi rimpang
18.000 kg
segar
KEUNTUNGAN (6-5)

3.000
80.000
1.750
1.750
3.000
2.000

3.000.000
1.600.000
1.750.000
3.500.000
6.000.000
1.500.000
17.350.000
25.150.000

2.000 36.000.000
10.850.000

a. Ratio biaya dengan pendapatan atau benefit


cost ratio (B/C)
B/C merupakan salah satu cara untuk
mengukur

kelayakan

usaha

kunyit.

B/C

merupkan pembanding antara hasil penjualan


dengan total pengeluaran biaya produksi, B/C
usahatani kunyit = 1,43.
b. Titik balik modal atau Break Even Point (BEP)
Titik balik modal adalah suatu kondisi
saat investasi tidak mengalami kerugian dan
tidak mendapatkan keuntungan atau disebuit
juga titik inpas. Titik inpas ada dua yaitu titik
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

53

inpas produksi dan titik inpas harga. Titik inpas


(BEP)

produksi

diperoleh

dari

total

pengeluaran dibagi harga per-1 kg kunyit saat


itu, berarti pada jumlah produksi tertentu
usahatani kunyit berada pada titik inpas.
Sedangkan BEP harga diperoleh dari total
pengeluaran dibagi total produksi rimpang
kunyit, berarti pada harga yang diperoleh
usaha tidak merugi dan tidak beruntung. BEP
produksi usahatani kunyit = 12.575 kg rimpang
segar. BEP harga usahatani kunyit = Rp.
1.397,25/kg rimpang segar.

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

54

BAB V
PERMASALAHAN DAN PEMBERDAYAAN
PETANI KUNYIT
5.1 Permasalahan Petani Kunyit
a. Modal Terbatas
Modal
usahatani
barang

merupakan

yang

atau

penting.

uang

yang

unsur

pokok

Modal

adalah

bersama-sama

dengan faktor produksi lain dan tenaga kerja


serta pengelolaan menghasilkan barang
barang baru yaitu produksi pertanian. Pada
usahatani yang dimaksud dengan modal
yaitu tanah, bangunan, alat-alat pertanian,
tanaman, ternak, bahan-bahan pertanian
(pupuk, bibit, obat-obatan) piutang di bank
dan uang tunai (Hernanto,1991). Sumber
modal dalam usahatani kunyit berasal dari
modal petani sendiri. Keterbatasan
yang dimiliki

modal

menyebabkan petani sulit

mengembangkan usaha taninya. Meskipun


demikian, petani tidak pernah

meminjam

modal dari bank dengan alasan khawatir


Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

55

tidak bisa mengembalikan pinjaman tersebut.


Selain itu, belum ada lembaga keuangan
yang mau memberikan fasilitas kredit bagi
petani kunyit. Mereka beralasan bahwa
usahatani

tersebut

berskala

kecil

dan

memiliki resiko yang tinggi karena masa


tanamnya yang terlalu lama.
b. Tingkat

Teknologi

yang

Digunakan

Sederhana

Gambar 17. Petani Kunyit Indonesia


Tingkat teknologi yang digunakan dalam
suatu

usahatani

sangatlah

penting

peranannya terhadap produksi dan efisiensi


usahatani tersebut. Semakin tinggi tingkat
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

56

teknologi yang diterapkan maka semakin


tinggi produksi yang dihasilkan dan usahatani
tersebut semakin efisien. Tingkat teknologi
yang dimaksud dalam hal ini mencakup
teknologi produksi, panen dan pasca panen.
Teknologi produksi meliputi teknik budidaya
tanaman

yakni

pembibitan,

penanaman,

pemeliharaan

tanaman

(penyiangan,

pendampingan,

pemupukan,

pengairan,

pengendalian hama penyakit dan lain-lain)


serta input produksi berupa bibit, pupuk dan
alat-alat pertanian. Teknologi panen meliputi
ciri dan umur panen serta cara panen.
Sedangkan teknologi pasca panen
meliputi penyimpanan, pengangkutan dan
lain sebagainya. Pemilihan bibit petani hanya
melihat besar kecilnya ukuran kunyit dimana
kunyit yang besar digunakan sebagai bibit.
Petani juga tidak melakukan penyemaian
bibit, tetapi langsung ditanam di lahan.
Pengairan hanya menggandalkan air hujan.
Pemupukan umumnya hanya dilakukan satu
kali saja yakni ketika penanaman kunyit.
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

57

Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik


yang berasal dari pupuk kandang. Akan
tetapi umumnya pupuk yang digunakan
belum benar-benar matang. Dosis pupuk
yang diaplikasikan pun hanya berdasarkan
perkiraan sehingga kadang dijumpai jumlah
pupuk yang digunakan terlalu berlebihan.
Penyiangan pun sebagian besar hanya
dilakukan dua kali selama proses produksi,
bahkan ada yang dibiarkan begitu saja tanpa
dilakukan penyiangan.
Teknologi-teknologi baru sebenarnya
sudah diberikan oleh penyuluh pertanian
seperti pemberian pupuk bokashi, peralatan
pasca panen penerapan Standard Operating
Prosedur

(SOP)

dan

Good

Agriculture

Practice (GAP), pembuatan pestisida organik


dan sumberdaya local dan sebagainya. Akan
tetapi

tidak

semua

petani

mau

menerapkannya.
c. Kualitas

Sumberdaya

Manusia

Petani

Tergolong Rendah
Usahatani kunyit umumnya dikelola
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

58

oleh petani sendiri beserta keluarganya.


Mereka

menjalankan

berdasarkan
dapatkan

usahataninya

pengalaman

selama

yang

bertahun-tahun

membudidayakan

kunyit

dan

mereka
ketika
juga

pembelajaran yang diwariskan oleh orang tua


mereka secara turun menurun. Pengalaman
diperlukan

untuk

memahami

kondisi

lingkungan usahatani dan mempengaruhi


ketrampilan petani dalam berusahatani serta
kemampuan

petani

dalam

pengambilan

keputusan dalam pengembangan usahatani


kunyitnya.

Rata-rata

petani

telah

menjalankan usahatani kunyit selama 17


tahun.

Beberapa

petani

bahkan

sudah

menjalankan usahatani kunyit ini selama 30


tahun.

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

59

Hal ini menunjukkan bahwa petani


telah mengerti, memahami serta memiliki
kemampuan yang cukup untuk mengelola
usahataninya
pendidikan

dengan
seorang

baik.

Tingkat

petani

akan

mempengaruhi kemampuan petani menerima


dan menyerap inovasi baru dalam kegiatan
usahatani kunyit serta pola pikir petani dalam
pengambilan keputusan yang berhubungan
usahatani mereka.
Pengalaman yang diperoleh secara
turun-temurun dan tingkat pendidikan yang
rendah kadang membuat petani kunyit sulit
menerima inovasi baru yang ditawarkan oleh
penyuluh pertanian Apabila ada inovasi baru
yang ditawarkan, hanya beberapa saja yang
menerapkan inovasi baru tersebut. Sulitnya
petani dalam

menerima dan menerapkan

inovasi baru tersebut membuat petani sulit


untuk

mengembangkan

usahataninya

menjadi lebih baik.

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

60

d. Petani Tidak Melakukan Pencatatan


Usahatani
Petani kunyit tidak pernah melakukan
pencatatan terhadapa seluruh komponen
biaya

yang

mereka

melaksanakan

keluarkan

kegiatan

Mereka

hanya

mereka

saja

usahataninya.

mengandalkan
sehingga

selama
ingatan

petani

tidak

mengetahui sebenarnya usahatani kunyit


yang

mereka

menguntungkan
mengalami

jalankan
atau

tersebut

justru

kerugian.

masih

Sebenarnya

penyuluhan mengenai pembukuan usaha


tani telah dilakukan tetapi belum ada petani
yang melakukannya.
e. Pengelolaan Pasca Panen Kurang Baik.
Petani

kunyit

selama

ini

belum

melakukan pengelolaan pasca panen dengan


baik. Hasil panen kunyit dibiarkan begitu saja
dikumpulkan di tempat yang teduh baik di
lahan maupun di rumah petani tanpa ada
penanganan khusus. Selain itu petani tidak
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

61

mengolah lebih lanjut kunyit mereka menjadi


simplisia melainkan dijual dalam bentuk
basah. Hal ini membuat kunyit tidak dapat
bertahan lama dan beratnya menyusut.
f. Informasi Pasar Kurang
Informasi pasar merupakan salah satu
faktor

yang

penting

dalam

suatu

pengembangan usahatani. Adanya informasi


pasar yang lengkap membuat petani dapat
menetapkan

harga

produknya

secara

menguntungkan. Akan tetapi, petani di Desa


Regunung kurang mendapatkan informasi
pasar

yang

mengetahui

lengkap.
harga

Mereka

kunyit

hanya

berdasarkan

informasi dari tetangganya yang menjual


kunyitnya di pasar. Petani tidak mengetahuii
berapa

sebenarnya

harga

kunyit

yang

berkembang di pasar. Sehingga selama ini


petani hanya menerima saja harga yang
ditetapkan

pedagang

pengumpul

pedagang besar.

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

62

dan

5.2 Pemberdayaan yang Dilakukan Kepada


Petani Kunyit Indonesia
a. Memberikan

pendidikan

dan

pelatihan

kepada petani terutama dalam pengelolaan


keuangan dan pasca panen.
Dalam kegiatan usahatani, pendidikan
dan pelatihan sangatlah diperlukan untuk
semakin meningkatkan kualitas sumber daya
petani.

Pembinaan

pelatihan-pelatihan

pendampingan

dan

ini harus dilaksanakan

secara rutin baik oleh pemerintah melalui


dinas

pertanian

maupun

bekerjasama

dengan pihak swasta dan instansi perguruan


tinggi

sehingga

tercipta

suatu

jiwa

kewirausahaan yang kuat dengan mental dan


kepribadian yang matang demi pengambilan
keputusan dalam menjalankan usahatani
kunyitnya.
Diharapkan dengan pendidikan dan
pelatihan
usahatani

ini akan tercipta pengelolaan


yang

maksimal

dengan

mengoptimalkan sumber daya yang ada dan


mampu memanfaat menjadi suatu inovasi
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

63

baru

dengan

cara

adanya

pengolahan

produk yang berasal dari bahan dasar kunyit.


Dengan begitu dapat memperpanjang umur
simpan dari kunyit itu sendiri, serta mampu
menambah pendapatan petani mengingat
harga

kunyit

yang

murah.

Selain

itu

diharapkan tercipta manajemen yang handal


khususnya dalam manajemen keuangan,
sehingga akan menghasilkan produksi kunyit
yang maksimal dan mempunyai daya saing
yang tinggi.
b. Memperluas jaringan pemasaran
Selama

ini

petani

kunyit

memasarkan

kunyit

mereka

Kecamatan

saja.

Kerjasama

perusahaan

jamu

di

hanya
wilayah
dengan

sebenarnya

telah

dilakukan akan tetapi belum berjalan dengan


baik. Maka dari itu, diharapkan dengan
perluasan jaringan pemasaran kunyit ini akan
semakin

memudahkan

petani

dalam

memasarkan kunyit mereka. Hal ini dapat


dilakukan dengan mencari pasar baru di luar
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

64

Kecamatan yang mana wilayah tersebut


terdapat produsen jamu baik yang berskala
kecil maupun besar. Selain itu petani juga
dapat

memanfaatkan

produk
terhadap

kegiatan

pertanian

sebagai

produk

sehingga

pameran

alat

promosi

dikenal

oleh

masyarakat luas.
c. Menerapkan Standard Operating Procedure
(SOP) dan Good Agricultural Practice (GAP)
budidaya kunyit yang spesifik lokasi
Standard Operating Procedure (SOP)
budidaya kunyit merupakan suatu petunjuk
teknis budidaya tanaman kunyit yang dibuat
oleh

dinas

pertanian

untuk

digunakan

sebagai standar dalam proses budidaya


kunyit. Dalam SOP ini dijelaskan bagaimana
cara memilih bibit yang baik, pengolahan
tanah, cara penanaman sampai pengelolaan
pasca

panen

yang

baik

dan

benar.

Sementara itu Good Agricultural Practices


(GAP) merupakan praktek pertanian yang
baik yang memperhatikan berbagai aspek
seperti cara budidaya, penggunaan sumber
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

65

daya,

kelestarian

hasil

panen

lingkungan,

untuk

keamanan

dikonsumsi

dan

kesejahteraan pekerja pertanian. Penerapan


GAP dan SOP budidaya kunyit yang spesifik
lokasi perlu dilakukan untuk meningkatkan
produksi, kualitas dan mutu hasil panen serta
pendapatan petani.

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

66

DAFTAR PUSTAKA
Afifah,

E., 2005. Ramuan Tradisional Untuk


Mengatasi Aneka Penyakit. Jakarta: Agro
Media Pustaka.
Cheppy S, Laba U dan Taryono. 2003. Keragaan
Kunyit Putih (Curcuma zedoaria,Curcuma
mangga, Kaempferia rotunda) di Jawa
Barat. Prosiding
Seminar
Nasional
Tumbuhan Obat XXIII. Jakarta: Fakultas
Farmasi Universitas Pancasila.
Kartasapoetra, G. 1992. Budidaya tanaman
berkhasiat obat: kunyit (kunir).Jakarta, PT.
Rineka Cipta
Muhlisah, Fauziah. 1999. Temu-temuan & Emponempon, Budi Daya danManfaat. Penerbit
Kanisius : Yogyakarta
Niamsa, N. and C. Sittiwet. 2009. Antimicrobial
activity of Curcuma longa aqueous extract.
J. Pharm.
Paramitasari, Dyah. 2011. Budidaya Rimpang Jahe,
Kunyit, Kencur, Temulawak. Yogyakarta:
Cahaya Atma Pustaka.
Pribadi, E.R. 2009. Pasokan dan Permintaan
Tanaman Obat Indonesia Serta Arah
Penelitiandan
Pengembangannya. Perspektif
Rukmana, R. 1995. Kunyit. Kanikus : Yogyakarta

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

67

Sasikumar, B. 2005. Genetic Resources of


Curcuma : Diversity, Characterization and
Utilization. India : Indian Institute of Spices
Research, Calicut 673 012, Kerala
Soedibyo, BRA Mooryati. 1997. Alam sumber
kesehatan, manfaat dan kegunaan: kunyit.
Cet.1. Jakarta, Balai Pustaka
Sumiati, T. 2004. Kunyit Si Kuning yang Kaya
Manfaat. Cakrawala.
Wahyuni, A. Hardjono, dan P.H. Yamrewav. 2004.
Ekstraksi Kurkumin dari Kunyit. Universitas
Diponegoro, Semarang.
Winarto dan Tim Lentera. 2004. Khasiat dan
Manfaat
Kunyit.
Jakarta:
Agromedia
Pustaka.

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

68

Tentang Penulis
Wakhidatul

Maulidah,

lahir pada tanggal 7 September


1994

di

Kota

Banyuwangi.

Sedang menjalankan studinya


di

jurusan

Pertanian

Sosial

Ekonomi

Program

Studi

Agribisnis Fakultas Pertanian


Universitas Brawijaya.
Sebelumnya

penulis

menyelesaikan

pendidikan di SD Negeri 4 Genteng Wetan, SMP


Negeri 1 Genteng, dan SMA Negerii 1 Genteng.
Buku ini adalah karya pertama yang dicetak oleh
penulis untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Agribisnis Anak
pertama dari dua bersaudara ini memiliki hobi
menonton film dan olahraga.
If you want something youve never had,
you must be willing to do something youve
never done

Pemberdayaan Masyarakat
Dalam Agribisnis Pada Tanaman Kunyit

69

Vous aimerez peut-être aussi