Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.3.2Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu memahami tentang konsep tentang trauma abdomen
2. Mahasiswa mampu memahami tentang asuhan keperawatan pada trauma
abdomen.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan
pengalaman dalam melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung
pada pasien sehingga dapat digunakan sebagai berkas penulis di dalam
melaksanakan tugas sebagai perawat.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan sumber kepustakaan dan perbandingan pada asuhan
kperawatan.
3. Bagi Lahan Praktek
Hasil penulisan dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan
untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Definisi
Luka tusuk pada abdomen dapat menguji kemampuan diagnostic ahli bedah
3. Cedera thoraks abdomen
Setiap luka pada thoraks yang mungkin menembus sayap kiri diafrgma, atau
sayap kanan dan hati harus dieksplorasi.
2.2 Etiologi
Berdasarkan mekanisme trauma, dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Trauma tembus (trauma perut dengan penetrasi kedalam rongga peritonium).
Disebabkan oleh:
a. Luka akibat terkena tembakan
b. Luka akibat tikaman benda tajam
c. Luka akibat tusukan
2. Trauma tumpul (trauma perut tanpa penetrasi kedalam rongga peritonium)
Disebabkan oleh:
a. Terkena kompresi atau tekanan dari luar tubuh
b. Hancur (tertabrak mobil)
c. Terjepit sabuk pengaman karna terlalu menekan perut
d. Cidera akselerasi / deserasi karena kecelakaan olah raga
2.3 Patofisiologi
Bila suatu kekuatan eksternal dibenturkan pada tubuh manusia (akibat
kecelakaan lalu lintas, penganiayaan, kecelakaan olahraga dan terjatuh dari
ketinggian), maka beratnya trauma merupakan hasil dari interaksi antara
faktorfaktor fisik dari kekuatan tersebut dengan jaringan tubuh. Berat
trauma yang terjadi berhubungan dengan kemampuan obyek statis (yang
ditubruk) untuk menahan tubuh. Pada tempat benturan karena terjadinya
perbedaan pergerakan dari jaringan tubuh yang akan menimbulkan disrupsi
jaringan.Hal ini juga karakteristik dari permukaan yang menghentikan tubuh
juga penting.
Trauma juga tergantung pada elastitisitas dan viskositas dari jaringan
tubuh. Elastisitas adalah kemampuan jaringan untuk kembali pada keadaan
yang sebelumnya. Viskositas adalah kemampuan jaringan untuk menjaga
bentuk aslinya walaupun ada benturan. Toleransi tubuh menahan benturan
tergantung pada kedua keadaan tersebut.. Beratnya trauma yang terjadi
tergantung kepada seberapa jauh gaya yang ada akan dapat melewati
ketahanan jaringan. Komponen lain yang harus dipertimbangkan dalam
beratnya trauma adalah posisi tubuh relatif terhadap permukaan benturan. Hal
tersebut dapat terjadi cidera organ intra abdominal yang disebabkan beberapa
mekanisme:
1. Meningkatnya tekanan intra abdominal yang mendadak dan hebat
oleh gaya tekan dari luar seperti benturan setir atau sabuk pengaman
yang letaknya tidak benar dapat mengakibatkan terjadinya ruptur dari
organ padat maupun organ berongga.
2. Terjepitnya organ intra abdominal antara dinding abdomen anterior
dan vertebrae atau struktur tulang dinding thoraks.
3. Terjadi gaya akselerasi-deselerasi secara mendadak
dapat
dengan pemeriksaan
hematokrit.
ruptura
lienalis.
Serum
amilase
yang
meninggi
menunjukkan
adanya
trauma
pada
hepar
dan
retro
peritoneum.
Pemeriksaan khusus
a. Abdomonal Paracentesis
Merupakan pemeriksaan tambahan yang sangat berguna untuk
menentukan adanya perdarahan dalam rongga peritoneum. Lebih
dari100.000 eritrosit /mm dalam larutan NaCl yang keluar dari rongga
dilakukan
untuk
menentukan
masalah
yang
menyeluruh
dari
bagian
kepala
ke
ujung
kaki.
kesehatan
Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan cedera tusuk.
Intervensi Keperawatan
Defisit Volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan perdarahan.
Tujuan : Terjadi keseimbangan volume cairan.
Kriteria hasil: Kebutuhan cairan terpenuhi
Intervensi :
1) Kaji tanda-tanda vital
Rasional: untuk mengidentifikasi defisit volume cairan
10
11
rasa
takut
klien
bisa
12
3. Pathway
Trauma paksa (jatuh, benda
tumpul, kompresi dll)
13
Trauma Tajam
Kerusakan
Jaringan Kulit
Luka terbuka
Resiko
infeksi
Kerusakan organ
abdomen
Perforasi lapisan
abdomen(Kontusio,
Laserasi, jejas,
hematoma)
Trauma Tumpul
Kerusakan
jaringan vaskuler
Perdarahan
Resiko
kekurangan
volume cairan
Perdarahan intra
abdomen
Peningkatan TIA
Distensi Abdomen
Nyeri akut
Syok
Hipovilemik
Kerusakan
integritas kulit
Mual/muntah
Resiko ketidak
seimbangan nutrisi
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN TRAUMA TUMPUL
ABDOMEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT DATOEK BINANGKANG
14
No. Register
: 355678/9897
Ruang
: UGD
Tgl/Jam MRS
: 02-03-2015/Jam 09.50
Tgl. Pengkajian
: 02-03-2015/Jam 10.00
Diagnosa Medis
A. IDENTITAS
1. Biodata Pasien
Nama
: Tn. S
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 50 Tahun
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Mongondow/Indonesia
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan :Tani
Alamat
: Bilalang 2
2. Penanggung Jawab
Nama
: Tn. M
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 25 Tahun
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Mongondow/Indonesia
Pendidikan
: SMA
: Bilalang 2
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : Klien mengatakan nyeri pada perut sebelah kiri
2. Riwayat Penyakit Sekarang: Klien masuk Rumah Sakit 1 jam yang
lalu (Kronologis klien: ketika sedang mengendarai sepeda motor, klien
mengalami kecelakaan. Sepeda motor klien ditabrak mobil angkot yang
ada di belakangnya saat pulang kerja, Klien terjatuh membentur aspal,
15
C. PEMERIKSAAN
1. Airway
2. Breathing
:Klien
bernafas
secara
spontan.
Klien
TD : 140/ 80 mmHg
N : 82 x/ menit
Capillary reffil: < 3 detik
4. Disability
Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
: E= 4, M= 5, V= 6
5. Exposure
Terdapat luka tembus disertai sedikit perdarahan, jejas dan hematoma
pada abdomen sebelah kiri atas
D. DATA PSIKOLOGIS
Klien mengatakan takut dengan kondisinya sekarang, klien tampak
gelisah, cemas, dan bingung.
E. DATA SOSIAL
1. Pendidikan
: SMP
16
3. Pola Komunikasi
dan keluarga
F. DATA SPIRITUAL
Klien beragama islam dan juga sering melaksanakan solat 5 waktu,
sekarang klien hanya berdoa agar diberikan kesembuhan.
G. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
2. Kesadaran
:Compos mentis
3. Tanda-Tanda Vital
TD
: 140/80 mmHg
Nadi
:82x/menit
RR
:24x/mn
Suhu
: 370C
4. Kepala
Ekspresi Wajah
Rambut
Mata
tampak anemis
Telinga
pendengaran baik
Hidung
Mulut:
Leher
5. Thorax
Inspeksi
sama
17
Palpasi
Perkusi
:Sonor
Auskultasi
: Vesikuler
6. Abdomen
Inspeksi
Sebelah Kiri
Palpasi
Perkusi
: Pekak
Auskultasi
7. Ekstremitas
Ekstermitas atas dan bawah tidak ada oedem, turgor kulit baik.Kekuatan
otot ektermitas atas dan bawah dalam batas normal.
8. Genetalia
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Hasil laboratorium tanggal 02-03-2015/Jam 11.00
a. Hemoglobin
: 9,5 g/dl
(n : 14-17,5 g/dl)
b. Eritrosit
: 5,00 105/ul
(n : 4,5-5,9 106
c. Leukosit
: 10,5 104/ul
(n : 4,0-11,3 103/ul)
d. Hematokrit
: 41,8%
(n : 40-52%)
e. Trombosit
: 208
f. Gol darah
:A
g. HBSAG
: - (negatif)
18
Nama :Tn. S
Ruang
No
1
Data Fokus
: UGD
Etiologi
Adanya trauma
sebelah kiri
tembus abdomen
Masalah
Nyeri akut
nyeri
-
Intensitas nyeri
P : bila bergerak dan bernafas
Q : seperti tertusuk-tusuk
R : perut sebelah kanan
S :7
T : hilang timbul
- Tanda tanda vital
TD:140/80mmHg
Nadi
: 82x/menit
RR
: 24x/mnt
Suhu : 370C
2
Ds: -
Kontaminasi bakteri,
kanan
-
3.
Hb : 9,5 g/dl
Ds:
Perdarahan intra
Resiko
abdomen
volume cairan
Konjungtiva anemis
Kulit pucat
19
kekurangan
J. Diagnosa keperawatan
1. Resiko kekurangan volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan
perdarahan intra abdomen
2. Nyeri akut berhubungan adanya trauma abdomen atau luka tembus abdomen
3. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kontaminasi bakteri dan luka
tembus abdomen
K. Intervensi keperawatan
Nama
:Tn. S
Umur
:50 Tahun
No
1.
Ruang
:UGD
Jenis Kelamin : LakI-laki
Dx kep
Resiko kekurangan
Tujuan/KH
Setelah dilakukan
Intervensi
1. Kaji tanda-tanda
rasional
1. Mengidentifikasi
tindakan keperawatan
elektrolit
vital
2. Kaji tetesan infuse
kondisi pasien.
2. Awasi tetesan
berhubungan dengan
volume cairan
perdarahan intra
seimbang.
Dengan KH:
- Turgor elastic
- Konjungtiva tidak
abdomen
anemis
Hasil lab normal
(HB)
Tidak ada
perdarahan
3. Pantau cairan
parenteral dengan
elektrolit, antibiotik
Nyeri
luka
mengidentifikasi
kebutuhan cairan
3. Mengidentifikasi
dan vitamin
4. Kolaborasi : Berikan
keadaan
cairan parenteral
perdarahan
4. Membantu
sesuai indikasi.
5. Kolaborasi Tranfusi
lanjutan
untuk
darah
relaksasi
20
memenuhi nutrisi
tubuh.
5. Menggantikan
darah yang keluar.
1. Memantau tingkat
nyeri pasien
2. Mengurangi
kontraksi abdomen
3. Mengurangi
abdomen
Kriteria Hasil :
4. Kolaborasi
- Klien mengatakan
pemberian analgetik
nyeri
-
berkurang/hilang
Klien tenang tidak
3.
luka
nyeri
1. Monitoring tanda-
aseptic
3. Monitor hasil
tanda infeksi
- Tidak ada perdarahan
- Suhu tubuh normal :
36-37oC
- Tidak terjadi tetanus
1. Memantau tanda
tanda infeksi
infeksi pada pasien
2. Anjurkan perawatan 2. Mencegah infeksi
luka dengan prinsip
Kriteria Hasil :
- Tidak ada tanda-
mengurangi nyeri
4. Analgetik
menghilangkan
abdomen
sehingga
berfungsi
mengerang-erang
kesakitan
- Skala nyeri 4-5
Resiko tinggi infeksi Setelah dilakukan
ketegangan otot
laboratorium
perkembangan
terutama Hb,
klien
4. Mencegah infeksi
5. Mencegah infeksi
leukosit
4. Kolaborasi
pemberian antibiotic
5. Kolaborasi
pemberian suntik
anti tetanus (TT
L. Implementasi
Nama
:Tn. S
Umur
;50 Tahun
No
1
Dx. keperawatan
Resiko kekurangan
volume cairan dan
elektrolit
berhubungan dengan
perdarahan intra
abdomen
Ruang
:UGD
Jenis Kelamin :Laki-laki
Hari/tgl
Implementasi
Senin 02-03-15/ 1. Mengkaji tanda-tanda vital
Jam 10.00
TD:140/80mmHg
Nadi: 82x/menit
RR : 24x/mnt
Suhu: 370C
2. Mengkaji tetesan infuse
Infus Rl 30 gtt/mnt
3. Memantau cairan parenteral dengan
21
Paraf
pembedahan
Nyeri akut
Senin 02-03 15/ 1. Mengkaji intensitas nyeri
Jam 10.15
P : bila bergerak dan bernafas
berhubungan adanya
Q : seperti tertusuk-tusuk
trauma abdomen atau
R : perut sebelah kanan
S :7
luka tembus
T : hilang timbul
abdomen
2. Menjelaskan penyebab nyeri kepada
klien dengan hasil klien mengeri
tentang penjelasan perawat
3. Memberikan posisi sesuai
kenyamanan klien
4. Mengajarkan teknik relaksasi
5. Mengkolaborasi pemberian analgetik
Ketorolac 2mg/IV
Resiko tinggi infeksi Senin 02-03 15/ 1. Memonitor tanda-tanda infeksi
Jam 10.30
berhubungan dengan
dengan hasil belum terdapat tandakontaminasi
bakteri
dan
tembus
luka
abdomen
tanda infeksi
2. Menganjurkan perawatan luka
dengan prinsip aseptic
3. Memonitor hasil laboratorium
terutama Hb, leukosit
4. Mengkolaborasi pemberian antibiotic
Cefotaxim 1 gr/IV
5. Mengkolaborasi pemberian suntik
anti tetanus (TT)
22
M. Evaluasi
Nama :Tn. S
Umur :50 tahun
No
1
Dx. Kep
Resiko kekurangan
volume cairan dan
elektrolit berhubungan
Ruang
:UGD
Jenis Kelamin :Laki-laki
Hari/Tgl
Senin 02-03-15/
Jam 11.00
Evaluasi
S.
O: - Turgor Elastik
- konjungtiva anemis
- TTV
dengan perdarahan
intra abdomen
2.
Nyeri akut
berhubungan adanya
trauma abdomen atau
3.
kesakitan
- Skala nyeri 5
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi di bangsal
Resiko tinggi infeksi Senin 02-03-15/ S:
Jam 11.00
O: - Tidak ada tanda- tanda infeksi
berhubungan dengan
- Hb : 9,5 g/dl
kontaminasi
bakteri
- Leukosit : 10,5 104/ul
dan
luka
tembus
A: Masalah teratasi sebagian
abdomen
P: Lanjutkan intervensi di bangsal
BAB IV
23
Paraf
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa trauma
tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja. Prioritas
keperawatan tertuju pada menghentikan perdarahan, menghilangkan/ mengurangi
nyeri, menghilangkan cemas pasien, mencegah komplikasi dan memberikan
informasi tentang penyakit dan kebutuhan pasien. Prinsipprinsip pengkajian
pada trauma abdomen harus berdasarkan A (Airway), B (Breathing), C
(Circulation).
Pada kasus di atas Tn. S mengalami Trauma tembus (trauma perut dengan
penetrasi ke dalam rongga peritonium) akibat luka akibat tusukan. Masalah
keperawatan yang timbul pada klien antara lain: defisit volume cairan dan
elektrolit berhubungan dengan perdarahan intra abdomen; nyeri berhubungan
adanya trauma abdomen atau luka tembus abdomen; resiko tinggi infeksi
berhubungan dengan kontaminasi bakteri dan luka tembus abdomen.
4.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini juga penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah masi terdapat banyak kesalahan, kekurangan serta
kejanggalan baik dalam penulisan maupun dalam pengonsepan materi. Utnuk itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepan
lebih baik dan penulis berharap kepada semua pmbaca mahasiswa khususnya,
untuk lebih ditingkatkan dalam pembuatan makalah yang akan datang.
24