Vous êtes sur la page 1sur 36

PENGUKURAN DAN MONITORING

TEKANAN INTRA KRANIAL

OLEH :
TEAM KEPERAWATAN ICU
DEPT. ANESTESIOLOGI DAN RAWAT INTENSIF
RSU. DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Tekanan Intra Kranial


TIK adalah tekanan yang terjadi akibat
penambahan volume didalam cranium
Isi dari cranium adalah : Jaringan otak , CSF
dan pembuluh darah ).
Hipotesis Monro kelly : bila terdapat
penambahan salah
satu komponen otak maka
komponen lainya
akan menyesuaikan diri
sehingga volume otak tetap konstan.
Jika batas kompensasi terlewati sedikit
penambahan
volume akan mengakibatkan
peningkatan TIK

CSS mempunyai fungsi:


1. CSS menyediakan keseimbangan dalam
sistem saraf. Unsur-unsur pokok pada CSS
berada dalam keseimbangan dengan cairan
otak ekstraseluler, jadi mempertahankan
lingkungan luar yang konstan terhadap sel-sel
dalam sistem saraf.
2. CSS mengakibatkann otak dikelilingi cairan,
mengurangi berat otak dalam tengkorak dan
menyediakan bantalan mekanik, melindungi
otak dari keadaan/trauma yang mengenai tulang
tengkorak.

3. CSS mengalirkan bahan-bahan yang tidak


diperlukan dari otak, seperti CO2,laktat, dan ion
Hidrogen. Hal ini penting karena otak hanya
mempunyai sedikit sistem limfatik. Dan untuk
memindahkan produk seperti darah, bakteri,
materi purulen dan nekrotik lainnya yang akan
diirigasi dan dikeluarkan melalui villi arakhnoid.
4. Bertindak sebagai saluran untuk transport
intraserebral. Hormon-hormon dari lobus
posterior hipofise, hipothalamus, melatonin dari
fineal dapat dikeluarkan ke CSS dan
transportasi ke sisi lain melalui intraserebral.

5. Mempertahankan tekanan intrakranial.


Dengan cara pengurangan CSS dengan
mengalirkannya ke luar rongga tengkorak,
baik dengan mempercepat pengalirannya
melalui berbagai foramina, hingga
mencapai sinus venosus, atau masuk ke
dalam rongga subarakhnoidlumbal yang
mempunyai kemampuan mengembang
sekitar 30%.

Pada dewasa terdapat 100-150 ml CSS pada


aksis kraniospinal, sekitar 25 ml pada ventrikel
dan
75
ml
pada
rongga
subarakhnoid.Pencitraan Resonansi Magnetik
telah digunakan untuk mengukur
isi CSS
intrakranial. Isi CSS kranial total meningkat
bertahap sesuai usia pada tiap jenis kelamin.
Tingkat rata-rata pembentukan CSS sekitar
0.35 ml/menit, atau 20 ml/jam atau sekitar 500
ml/hari. CSS terdiri dari air, sejumlah kecil
protein, O2 dan CO2 dalam bentuk larutan, ion
sodium, potasium dan klorida, glukosa dan
sedikit limfosit.

Hubungan Antara Complain dan TIK

Penampang Kepala

MENINGEN
( SELAPUT OTAK )
Meningen merupakan lapisan (jaringan
ikat) yang melapisi otak dan sum-sum
tulang belakang.
Piamater
Arachnoid
Duramater

Aliran Darah Otak


Flexus choroid
Foramen monro
Ventrikel III
Aquaductus Sylvius
Ventrikel IV
Foramen magendi
Foramen Lusca
Sub Arachnoid
Sumsum tulang belakang
Kecepatan pembentukan harus sama dengan
absorbsinya

Aliran Cairan Cerebrospinal

Aliran Cairan Serebrospinalis

Aliran darah Otak


Otak menerima 15 % dari curah jantung
800 ml darah mengalir ke otak
50 cc / 100gr otak / menit.
Aliran darah Otak berfungsi membawa 02 & glukosa
untuk energi.
Diatur oleh autoregulasi otak.
Dipertahankan normal pada MAP 50 150 mmHg.
MAP < 50 mmHg Cerebral Ischemia,infark cerebral
MAP > 150 mmHg Rusaknya pertahanan otak,
perdarahan otak, edema otak

Aliran darah otak menentukan perfusi otak.


Cerebral Pefusion Pressure ( CPP )
CPP Normal : 60 -90 mmHg.
CPP = MAP ICP
CPP turun sampai 50 mmHg Cerebral
Ischemik.
CPP < 40 mmHg Ischemik berat irreversible / re
CPP < 20 kerusakan neuron irreversible.

Mean Arterial Pressure ( MAP )


MAP = 2D + 1 S
3

Faktor yang mengatur Cerebral blood flow


Autoregulasi.
Kemapuan otak mempertahankan ADO /
CBF pada MAP antara 50 150 mmHg,
proses ini karena kontraksi otot polos
dinding pembuluh darah otak sebagai
jawaban atas terjadinya perubahan
tekanan transmural.
Bila tekanan darah naik terjadi
vasokontriksi.
Bila terjadi tekanan darah turun terjadi
vasodilatasi.
Pada kondisi tertentu autoregulasi ini akan
hilang bila terjadi kondisi patologis seperti
trauma kepala, trepanasi, perdarahan.

PaCO2 dan PaO2.


CBF PaCO2
Berubah setiap saat bila terjadi perubahan PaCO2
CBF dua kali lipat pada PaCO2 80 mmHg.
CBF Menurun setengahnya bila PaCO2 20 mmhg.

CBF PaO2
Berubah pada keadaan PaO2 rendah dan sedikit
perubahan pada PaO2 tinggi.
Bila PaO2< 50 mmHg terjadi vasodilatasi cerebral
menyebabkan CBF meningkat.

MANAGEMEN
T

ABC

PRIMARY
SURVEY

CONSERVATIVE

OPERATIVE
SECONDARY
SURVEY

1.
2.
3.
4.
5.
6.

OBSERVATION
GCS
7. Restlessness
Neurologic Sign
8. Seizures
Vital Sign : BP, Pulse
9. Urinary
Position
10. Skin Care
Fluid
11. ICP Monitoring
Temperature
12. Drug / Medicine

PRIMARY SURVEY
HYPOXEMIA
80 120
A PAO2
B PACO2 25 35

PREVENT
HYPEROXEMIA

Systole : 100 150 mmHg


C

BP
Diastole : 70 90 mmHg

Hypertension
Hypotension
Shock
Anemia

Urgency

Immediately
Treated

Intra Cerebral Pressure


Insersi cateter ventrikular ke dalam
ventrikel atau subarachnoid untuk
memonitor tekanan intra kranial atau
drainage eksternal.
Indikasi pemasangan :
Kasus trauma dengan ICH, EDH
Tumor Otak, Edema Cerebri.
Post Arteriovenous Malformation
Akut Hydrocephalus

Kontra Indikasi :
Trombositopenia ( < 50.000 )
PTT > 38 det.

Tujuan Pemasangan
Untuk mengalirkan kelebihan CBS
Untuk mendrainage eksternal
Memonitor tekanan intra kranial.

Drainage Ventrikel dan Monitoring ICP

Ventriculostomy

CARA PENGUKURAN ICP


1.
2.
3.
4.

Atur posisi pasien senyaman mungkin.


Petugas cuci tangan
Pasang manometer pada tiang infus
Ukur dengan menggunakan water pas dengan titik nol
pada manometer ( ventrikel ) berada pada pelipis
penderita.
5. Titik nol pada penderita samakan dengan titik nol pada
manometer dengan menggunakan water pas
6. Buka three way dari arah ventrikel menuju ke
manometer sambil di lihat undulasinya.
7. Tunggu sampai aliran berhenti
8. Setelah aliran berhenti baca pada manometer.
9. Kemudian three way kembalikan pada posisi semula
kearah penampung
10. Petugas cuci tangan dan mencacat hasil pengukuran
11. Alat alat dibereskan

Konversi Pengukuran ICP /


CVP
1 mmHg = 13,6 mmH20 = 1,36 CmH2O
1 Cm H2O = 0,74 mmHg
5 CmH2O = 5 mmH2O
1,36
= 3,7 mmHg
5CmH2O = 5 CmH20 X 0,74 mmHg = 3,7 mmHg

Tujuan Perawatan :
Mencegah terjadinya TIK yang diakibatkan
oleh posisi tubuh, keadaan fisik yang dilakukan
thd pasien maupun internal dari penderita.

Perawatan :
Pemeriksaan Neurologis
GCS, PUPIL, Reflek cahaya, observasi vital
sign.
Pengaturan posisi kepala Head Up 150 300
dan posisi leher lurus
Pertahankan secara periodik tindakan
aseptik dalam perawatan luka
Pertahanlkan sistim tertutup.

Perawatan
Pemeriksaan kepatenan jalan nafas
Perawatan drainage secara kontinue
Letakkan penampung sesuai dengan
TIK normal.
Perhatikan secara periodik adanya
undulasi yang mengikuti denyut nadi.
Perawatan secara Umum.

RESIKO INFEKSI PEMASANGAN ICP

Perdarahan Intracerebral dengan IVH


TIK > 20 mmHg
Pemasangan > 5 Hari
Operasi trepanasi
Sistim irigasi pada kateternya
Bersamaan dengan infeksi lain : sepsis, pneumonia
Pemasangan ICP di ICU
Pemasangan ICP sebel;umnya.
ICP obstruksi / malfungsi

Komplikasi Pemasangan ICP

Terima Kasih

Vous aimerez peut-être aussi