Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
KATA PENGANTAR
bahan ajar
:
:
:
:
:
:
Pokok Bahasan
1.
2.
3.
4.
5.
Penentuan perletakkan/tumpuan
6.
2.
2
Metode
Media
Daftar
Pustaka
Ceramah
Whiteboard,
a. hal: 3 4
dan
dan Komp+
e. hal: 17-37
tanya jawab Proyektor
Whiteboard,
Ceramah
b. hal: 3 4
dan
dan
e. hal: 17-37
Komputer +
tanya jawab
Proyektor
Whiteboard,
Ceramah,
dan
tanya jawab
Komputer +
dan praktek
Proyektor
Pertemuan
ke-
Pokok Bahasan
7. Pembebanan struktur
7.1. Pemahaman jenis pembebanan
& kombinasinya
7.2. Perhitungan pembebanan
Metode
Media
Whiteboard,
Ceramah,
dan
tanya jawab
Komputer +
dan praktek
Proyektor
Whiteboard,
Ceramah,
dan
tanya jawab
Komputer +
dan praktek
Proyektor
Daftar
Pustaka
a. hal: 9-11
c. hal:28-32
f. hal:2.25-2.27
g. hal: 225-238
a. hal: 11-13
c. hal:69-77
f. hal:2.29-2.34
g. hal: 239-267
praktek
praktek
praktek
a. hal: 24-32
Komputer + b. hal: 1-17
Proyektor
c., d., e., f., g.,
h.
praktek
Komputer
a. hal: 24-32
b. hal: 1-17
c., d., e., f., g.,
h.
4. Prosedur Evaluasi
a.
b.
c.
d.
Kehadiran (min 80 %)
Tugas/Latihan
Ujian Tengah Semester
Ujian Akhir Semester
:
:
:
:
10 %
20 %
30 %
40 %
+
Jumlah
: 100 %
5. Daftar Pustaka
a. Pramono, Handi, Struktur 2D dan 3D dengan SAP2000, Maxikom, Palembang
2004.
b. Saputra, Ashar & Arif SBN, Analisis Struktur menggunakan SAP2000,
Laboratorium Komputasi Jurusan Teknik Sipil, FT-UGM, 2004.
c. Satyarno, Iman Aplikasi Software Komputer dalam Perancangan dan
Manajemen Proyek Bangunan Gedung, Laboratorium Komputasi Jurusan
Teknik Sipil, FT-UGM, 2004.
d. __________, SAP2000 Basic Analysis Reference, Computers & Structures,
Inc, university Avenue Berkeley, California USA, e_book 2002.
e. __________, SAP2000 Database Documentation, Computers & Structures,
Inc, university Avenue Berkeley, California USA, e_book 2001.
f. __________, SAP2000 Getting Started, Computers & Structures, Inc,
university Avenue Berkeley, California USA, e_book 2002.
g. __________, SAP2000 Introductory Tutorial, Computers & Structures, Inc,
university Avenue Berkeley, California USA, e_book 2002.
h. __________, SAP2000 Reference Manual, Integrated Software for Structural
Analysis and Design, Computers & Structures, Inc, university Avenue
Berkeley, California USA, e_book 2002.
i. __________, SAP2000 Software Verification Examples, Integrated Software
for Structural Analysis and Design, Computers & Structures, Inc, university
Avenue Berkeley, California USA, e_book 2000.
A. PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi komputer baik perangkat keras (hardware) maupun
perangkat lunak (software) saat ini membuat segala persoalan matematis (analitis dan
numeris) menjadi semakin mudah walapun sebelumnya sangat sulit dilakukan, apalagi
banyak program komputer dengan penyajian yang bersifat user friendly.
SAP2000 merupakan program user friendly bidang rekayasa sipil khususnya
mekanika teknik yang didasari Metode Elemen Hingga (Finite Element Method)
membuat penyelesaian permasalahan mekanika teknik yang rumit sekalipun dapat
teratasi dengan tingkat akurasi perhitungan yang tinggi dan kecepatan hitung yang
menakjubkan. Namun pemahaman pemakai (brainware) terhadap prinsip dasar analisis
struktur statik dan dinamik serta mekanika bahan sangatlah penting.
SAP2000 muncul sebagai software pengembangan dari SAP90 dengan sistem
tampilan Windows (Graphical User Interface) dengan features yang sangat lengkap,
membuat pemakai yang biasa menggunakan SAP90 menjadi samakin mudah, karena
langkah-langkah pembuatan input pada SAP2000 sangatlah mirip dengan SAP90,
bahkan input file SAP90 dapat dieksekusi (exported) oleh SAP2000.
Program aplikasi SAP2000 sudah memberikan fasilitas untuk bisa melakukan
analisis dan perencanaan struktur sampai dengan kondisi non linier baik secara material
maupun geometrinya. Namun demikian fasilitas tersebut tidak dengan sendirinya akan
terlibat dalam semua perhitungan jika tidak dengan sengaja disertakan dan terkait pula
dengan jenis struktur yang digunakan.
Pada intinya bahwa perangkat komputer dengan segala keunggulan hardware dan
softwarenya hanyalah alat bantu yang semuanya bergantung pada kemampuan
brainware dalam mengasumsi dengan benar masukan (input) dan menginterpretasikan
dengan tepat keluarannya (output).
a. Beban adalah semua gaya yang menimbulkan tegangan dan regangan dalam suatu
struktur. Sebagai contoh, pengaruh angin dan gravitasi dapat dikatakan sebagai
beban langsung (direct loads), sedangkan gempa bumi, pengaruh suhu, dan
pengaruh penurunan tumpuan struktur dapat dikatakan sebagai beban tidak langsung
(indirect loads). Beban nodal adalah beban terpusat yang langsung bekerja pada
nodal, sedangkan beban nodal ekivalen adalah beban terpusat atau beban merata
yang bekerja diantara nodal dan ditransmisikan menjadi beban nodal.
b. Gaya nodal struktur adalah resultante atau hasil penggabungan beban nodal, beba
nodal ekivalen atau reaksi perletakan. Gaya tersebut akan didistribusikan keseluru
elemen struktur dan menimbulkan gaya dalam geser, aksial, momen torsi dan
momen lentur sampai akhirnya disalurkan ke tumpuan. Gaya nodal struktur juga
berperan dalam menjaga keseimbangan struktur bebas (freebody structure) bila
tumpuan dilepas.
c. Gaya nodal elemen adalah gaya yang muncul pada nodal elemen dan berperan
untuk menjaga keseimbangan elemen bila elemen dilepas dari struktur sebagai
freebody. Gaya nodal elemen ini akan hilang bila elemen-elemen dirangkai
menjadi satu kesatuan dengan struktur dan bergabung menjadi gaya nodal struktur.
d. Peralihan nodal adalah terjadinya perpindahan derajat kebebasan (degree of
freedom) nodal pada elemen struktur yang dapat berupa rotasi atau translasi
dalam arah horizontal maupun vertikal akibat pembebanan.
e. Nodal struktur adalah titik pertemuan elemen-elemen yang merupakan acuan
dalam merangkai elemen-elemen pembentuk struktur. Pada nodal struktur gaya
nodal struktur dan derajat kebebasan struktur didefinisikan untuk kemudian dibentuk
relasi persamaan kekakuan struktur.
f. Nodal elemen adalah titik-tiuk pada elemen yang gaya nodal elemen dan derajat
kebebasan elemen didefinisikan untuk kemudian dibentuk suatu persamaan
kekakuan elemen.
g. Elemen struktur adalah komponen-komponen pembentuk struktur yang dibatasi
oleh minimal dua buah nodal. Elemen struktur ini dapat berupa elemen rangka,
balok dan portal yang biasanya diterapkan untuk idealisasi komponen-komponen
pembentuk struktur seperti jembatan, menara atau gedung.
h. Analisa Struktur adalah penentuan respon dan perilaku suatu struktur yang dibebani
sebuah atau lebih beban (beban kombinasi). Respon struktur ini pada prinsipnya
adalah menentukan peralihan yang terjadi, reaksi perletakan dan perhitungan gayagaya dalam. Analisa struktur ini dapat ditentukan dengan suatu percobaan dan atau
dengan suatu teknik atau metode analisa tertentu. Terdapat tiga hal penting dalam
analisa struktur untuk seluruh metode analisa struktur yaitu :
1) Pengetahuan tentang perilaku tegangan dan regangan pada material dalam suatu
struktur (kondisi elastis).
2) Persamaan kesetimbangan statik.
3) Kondisi kompatibilitas.
2. Elemen dan Tipe Struktur
Elemen struktur merupakan bagian-bagian dari struktur yang jika disatukan akan
membentuk suatu struktur tertentu, dan elemen struktur yang umum digunakan dapat
berupa balok, kolom maupun pelat.
Tipe struktur dapat diklasifikasikan kedalam enam tipe struktur seperti berikut ini.
a. Balok sederhana atau balok menerus (gambar 1)
b. Rangka Bidang (Plane Truss)
(gambar 2)
(gambar 3)
(gambar 4)
(gambar 5)
(gambar 6)
Gambar 1
Gambar 4
Gambar 2
Gambar 5
Gambar 3
Gambar 6
3. Idealisasi Struktur
Untuk mempermudah dalam menganalisa struktur, bentuk struktur sebenarnya harus
diidealisasikan misalnya kedalam bentuk elemen-elemen lurus yang mempunyai
ukuran-ukuran seperti panjang, lebar, dan tebal tertentu.
Daya tahan elemen-elemen struktur ditentukan oleh properti materialnya seperti
modulus elastisitas E, angka Poisson
geometriknya seperti luas penampang A, inersia lentur I dan inersia torsi J. Sedangkan
perilaku nodal penghubung elemen-elemen untuk struktur secara keseluruhan dapat
diasumsikan berperilaku sebagai sendi, semi kaku atau kaku.
Untuk mempermudah pengertian tentang konsep idealisasi struktur ini dapat dilihat
pada gambar struktur rangka bidang berikut ini.
(a)
(b)
Dari gambar 9, terlihat bahwa peralihan nodal pada struktur sebagai akibat
pembebanan, terdiri dari translasi u, v, w dan rotasi
membentuk sudut.
Pada struktur rangka (gambar 9(a) dan (b)) yang elemen-elemennya dihubungkan
pada nodal yang biasanya berupa hubungan sendi, peralihan yang terjadi hanya
berupa translasi, yaitu untuk bidang gambar 9(a) terjadi dua buah translasi yaitu
translasi horizontal u dan vertikal v atau dengan kata Iain terdapat dua buah d.k,
sedangkan untuk kasus ruang pada gambar 9(b) terjadi tiga buah translasi u, v, dan w
atau tiga buah d.k pada setiap nodal.
Pada struktur portal bidang dan balok silang (gambar 9(c) dan 9(d)), setiap nodal
dihubungkan dengan hubungan nodal kaku sehingga peralihan nodal yang terjadi
berupa translasi dan rotasi. Untuk kasus portal bidang pada gambar 9(c) terjadi dua
buah translasi u dan v serta rolasi
pada setiap
nodalnya. Sedangkan untuk kasus balok silang pada gambar 9(d) terjadi satu buah
translasi w dan dua buah rotasi
dan
2.
dipahami.
1) Kondisi Elastisitas
Kondisi ini menyatakan bahwa setiap titik pada sebuah struktur, tegangan-tegangan
yang terjadi berbanding lurus dan terhadap regangan-regangannya yang diwujudkan
dengan perbandingan tegangan-regangan atau disebut pula sebagai persamaan
konstitutif yang harus diterapkan pada material struktur.
Untuk kasus umum yaitu untuk kasus-kasus linier elastis yang ditinjau dalam
model struktur 3D, maka akan terdapat enam komponen tegangan dan sekaligus pula
terdapat enam komponen regangan.
Untuk kasus satu dimensi, hubungan antara tegangan dan regangan atau
perbandingannya ditentukan oleh modulus elastisitas untuk tegangan -regangan normal
dan modulus geser untuk tegangan-regangan geser. Hubungan-hubungan ini
selanjutnya dikenal sebagai hukum Hooke. Hubungan tersebut dapat dilihat pada
persamaan berikut ini.
Modulus elastisitas dan modulus geser untuk elemen linier elastis dihubungkan oleh
suatu angka perbandingan yaitu Poisson Ratio (
2) Kondisi Keseimbangan
Kondisi ini hams terpenuhi untuk sebagian dan seluruh bagian dari struktur yaitu
keseimbangan antara gaya-gaya dalam dan gaya-gaya luar baik pada nodal elemen
ataupun pada nodal struktur.
Kondisi keseimbangan harus memenuhi persamaan-persamaan keseimbangan
berikut ini.
Dengan ketentuan bahwa penjumlahan semua gaya Fx dalam arah sumb.u x dan gaya
Fy dalam arah sumbu' y dan penjumlahan semua momen FM sama dengan nol baik
untuk setiap nodal, setiap elemen atau pada tumpuan struktur.
3) Kondisi Kompatibilitas
Kondisi ini mensyaratkan bahwa peralihan untuk semua titik pada suatu struktur
yang terbebani harus kompatibel dengan seluruh peralihan pada tumpuan struktur.
Peralihan tersebut harus kontinu dan hanya mempunyai satu nilai untuk semua titik
pada struktur sehingga struktur masih tetap stabil akibat pembebanan. Interpretasi dari
pemyataan ini tidak terlepas dari kondisi batas struktur yang telah ditentukan, sebagai
contoh pada kasus ini ditetapkan bahwa seluruh peralihan pada tumpuan adalah
kompatibel dengan peralihan pada kondisi batas struktur.
Jadi pada prinsipnya, kondisi kompatibilitas mempunyai ketentuan-ketentuan yang
harus terpenuhi pada suatu analisa struktur yaitu :
- Seluruh elemen slruktur yang terangkai pada suatu nodal-nodal sebelum dan setelah
pembebanan atau setelah berdeformasi akibat beban harus tetap terangkai pada
nodal yang sama.
- Nodal-nodal pada semua elemen yang terangkai oleh suatu nodal kaku harus
mengalami peralihan translasi dan rotasi yang sama.
d. Kondisi batas (boundary condition)
Untuk memenuhi suatu kondisi batas yang diminta dalam suatu analisa struktur,
secara tidak langsung adalah memenuhi kondisi keseimbangan dan kompatibilitas
pada nodal struktur, pada setiap elemen dan pada perletakan. Dengan demikian
sebagai konsekuensinya terdapat dua macam tipe kondisi batas yang dapat
diidentifikasi.
Kondisi batas yang pertama adalah suatu kondisi batas yang berhubungan dengan
kondisi kompatibilitas dan kondisi peralihan yang telah ditentukan. Tipe kondisi batas
ini dikenal sebagai kondisi batas kinematik atau kondisi batas peralihan.
Kondisi batas yang kedua adalah suatu kondisi mekanik yaitu untuk memenuhi
kondisi keseimbangan dan kondisi dari gaya terrnasuk momen yang telah ditentukan
sehingga memenuhi kondisi batas struktur secara keseluruhan. Kondisi batas ini
dikenal sebagai kondisi natural/fisik atau kondisi batas dari gaya.
Pada analisa suatu struktur, kita harus menspesifikasikan kondisi batas yang ada
sesuai dengan problem yang akan dianalisa. Dengan memasukkan kondisi batas
tersebut, maka matriks kekakuan suatu struktur dapat direduksi, sehingga
menyederhanakan perhitungan. Berikut ini akan diberikan sebuah tabel yang berisi
tipe-tipe kondisi perletakan yang umum digunakan pada balok, rangka dan portal
bidang.
Tabel 1 Tipe-tipe kondisi perletakkan struktur
Catatan :
- Untuk gerakan translasi-rotasi, tanda coret berarti bahwa gerakan pada arah derajat
kebebasan (d.k.) tersebut dikekang atau ditahan.
- Untuk aksi gaya-momen, tanda coret berarti bahwa tidak ada gaya atau momen pada
arah d.k. itu.
- Perlu diingat bahwa pada tabel 1, gambar rotasi ataupun momen hanya dipakai untuk
mcnunjukkan apakali d.k. yang bersangkutan dikekang atau tidak. Jadi arah rotasi
ataupun momen (apakah searah atau berlawanan jarum jam) tidak berpengaruh.
e. Prinsip Superposisi
Dalam menganalisa suatu struktur, sering kali digunakan suatu asumsi-asumsi
misalnya pada analisa linier diasumsikan bahwa defleksi yang terjadi akibat
pembebanan adalah sangat kecil dibandingkan dengan geometri struktur atau dengan
kata lain tidak ada perubahan yang cukup berarti pada geometri struktur yang
terbebani dan hal ini akan membawa ke suatu persamaan keseimbangan yang akan
menghubungkan antara konfigurasi struktur tanpa beban dengan konfigurasi struktur
dengan beban. Asumsi selanjutnya yang dipakai linier adalah material yang digunakan
berperilaku linier elastis yang artinya tegangan yang terjadi adalah berbanding lurus
dan proporsional dengan regangannya. Kedua asumsi tersebut di atas jika
dikombinasikan akan mendapatkan respon struktur yang linier sebagai contoh besaran
dari peralihan dan gaya-gaya dalam pada struktur berbanding lurus dan proporsional
dengan beban-beban luar. Asumsi yang menyatakan respon struktur berperilaku linier
tentunya dimaksudkan untuk menyederhanakan dalam analisa struktur.
Berangkat dari asumsi-asumsi tersebut di atas, teori linier dari struktur tidak terlepas
pula dari penggunaan prinsip superposisi yang menyatakan bahwa pengaruh total dari
sejumlah beban yang bekerja. pada struktur dapat dihasilkan dengan menjumlahkan
pengaruh masing-masing beban tersebut yang bekerja pada struktur yang sama dan
terpisah. Untuk lebih memperjelas pernyataan ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.
: {fn} = [k]{un}
: {F} = [K]{U}
Dalam penggunaan matrik [k] harus disesuaikan dengan bentuk geometri elemenelemen, misalnya dalam suatu struktur terdiri dari elemen-elemen miring ( < 90 atau
> 90), elemen datar ( = 0) atau elemen tegak ( = 90), dimana koefisien matrik [k]
nya tidak sama. Untuk itu jika ingin membentuk koefisien matrik [k] yang berlaku
untuk semua kondisi geometri, maka matrik [k] harus ditransformasi dengan suatu
matrik transformasi, matrik [T] yang bentuknya disesuaikan dengan sistem sumbu
koordinat baik untuk bidang atau ruang. Prosedur umum dari transformasi koordinat
dari sumbu lokal ke sumbu global adalah [T]T= [k] [T].
Parameter matrik kekakuan struktur pada prinsipnya adalah penggabungan matrikmatrik kekakuan elemen yaitu dengan prinsip superposisi yang disesuaikan dengan
penomoran d.k-nya atau d.k yang bersesuaian. Dan perlu diingat bahwa matrik [K]
adalah matrik kekakuan dalam sumbu koordinat global, sehingga matrik [K] dibentuk
oleh superposisi koefisien.-koefisien matrik [k] yang sudah berada pada sumbu
koordinat globalnya.
Kekakuan suatu elemen ini dipengaruhi oleh kekakuan materialnya yang ditentukan
oleh properti material atau elastisitas bahan pembentuk elemen tersebut misalnya
kayu, beton, baja dan Iain-lain dan properti penampangnya. Untuk properti material,
besarnya nilai elastisitas bahan ditentukan oleh suatu parameter-parameter yaitu
modulus elastisitas E atau modulus geser G. Sedangkan properti penampang
dipengaruhi oleh luas penampang A dan inersia penampang yang terdiri dari inersia
lentur I dan inersia puntir J. Hasil perkalian antara properti material dengan properti
[ ]
L: panjaug batang
E: modulus elastik
A; luas tampang batang
x : sumbu batang
x,y: sistim koordinat lokal
(elemen)
ui : displacement aksial pada
titik nodal i.
vi : displacement arah tegak
lurus sumbu batang pada
titik nodal i
fI: gaya aksial pada titik nodal i
yang sesuai ui
gi: gaya tegak lurus sumbu batang di
titik nodal i yang sesuai vi
[k ]
(e)
AE 0
=
L 1
0 1
0 0
0 1
0 0
0
0
0
..............................................................(C-2)
2. Tranformasi Koordinat
Apabila titik nodal i dari elemen mengalami perpindahan ke i' dalam bidang x-y,
maka vektor displacement (yang menghubungkan titik i ke i' ) dapat diuraikan menjadi
komponen dalam arah sumbu-x dan sumbu-y lokal yang berturut-turut diberi notasi ui dan
vi. Vektor displacement tersebut juga dapat diuraikan menjadi komponen dalam arah
sumbu-X dan sumbu-Y global, yang berturut-turut diberi notasi Ui dan Vi. Hubungan
antara komponen-komponen lokal dan kornponen-komponen global dari vektor displacement
dapat disajikan dalam persamaan berikut ini (analog untuk titik nodal j).
..............................................................(C-3)
..............................................................(C-4)
matriks
transformasi
Matriks [Te] dikena! sebagai matriks transformasi, dan memiliki sifat orthogonal, yaitu transpose
matriks tersebut sama dengan inversnya, dan determinannya sama dengan satu.
pra-kalikan (premultiplied) ruas kiri dan ruas kanan persamaan dengan (T(e)]-1
..............................................................(C-5)
atau
..............................................................(C-6)
..............................................................(C-7)
..............................................................(C-8)
overall stiffness
matriks dalam
koordinat global
berorde (2n x 2n)
Overall displacement
vector dalam koordinat
global berorde (2n x 1)
..............................................................(C-9)
dengan:
{Fe} = prescribed external force vector, sesuai kondisi batas gaya
{Fr} = unknwon reaction vector
{Uu} = unknwon displacement vector
{Uk} = known displacement vector, sesuai kondisi batas displacement
[Kij] = sub matriks of overall stiffness matriks (i = 1 ~2 ; j = 1~2)
Dari persamaan (C-10) dapat diperoleh displacements yang tidak diketahui (the unknown
displacement), melalui solusi persamaan linier simultan, yang secara simbolis dituliskan
dalam bentuk inversi berikut:
..............................................................(C-12)
Dengan rnemasukkan nilai-nilai {Uu } kedalam persamaan (C-11), akan dapat diperoleh
vektor reaksi yang tidak diketahui (the unknown reaction) {Fr.}.
6. Member Forces
Gaya-gaya dalam yang terjadi pada setiap elemen dapat diperoleh dengan
memasukkan persamaan (C-6) ke persamaan (C-4).
..............................................................(C-16)
..............................................................(C-17)
Catalan : karena {f(e)} yang diperoleh dari persamaan (C-17) tersebut adalah vektor gaya dari
suatu elemen pada koordinat lokal, maka hasilnyapun (termasuk tanda +/-) harus
diinterpretasikan berdasarkan sistem koordinat lokal dari elemen tersebut.
[ ]
Portal 2 dimensi tergambar terletak pada bidang datar (bidang X-Y), dengan sumbu X
dan sumbu Y merupakan sumbu global dari portal tersebut. Setiap elemen portal 2-dimensi
yang strukturnya berada dalam bidang X-Y akan mengalami gaya-gaya dalam di ujung
(nodal i maupun nodal j) elemen tersebut berupa (dinyatakan sebagai komponenkomponennya dengan referensi sumbu lokal elemen, yaitu sumbu-x dan sumbu-y): fi, gi dan
mi, yaitu berturut-turut komponen gaya arah sb-x, arah sb-y, dan momen lentur (dengan sbz sebagai sumbu putar) di nodal i dan fj, gj dan mj, dengan pengertian
serupa namun
pada nodal j. Displacement yang sesuai dengan komponen gaya-gaya dalam tersebut
berturut-turut adalah : ui, vi, dan
i,
Hubungan antara aksi dan deformasi yang terjadi di kedua ujung elemen tersebut dapat
diformulasikan melalui prosedur yang tercantum dalam langkah-langkah pada gambar-gambar
berikut:
fi = (AE/L). ui + 0 . vi + 0 .
+ (-AE/L) . uj + 0 . vj + 0 .
gi = 0 . ui + (12EI/L3). vi +(6EI/L2).
mi = 0 . ui + (6EI/L2) . vi + (4E1/L) .
f, = (-AE/L). ui + 0 . vi + 0 .
i
i
+ 0. uj + (-12EI/L3). vj + (6E1/L2).
+ 0 . uj + (-6EI/L2) . vj + (4EI/L) .
+ (-AE/L). uj + 0 . vj + 0 .
gi = 0 . ui +(-12EI/L3). vi +(-6EI/L:) .
mj = 0 . ui + (6EI/L2). vi + (2E!/L).
+ 0 . uj + (12EI/L3). vj +(-6EI/L2).
+ 0 . uj + (-6EI/L2). vj + (4EI/L) .
matriks kekakuan
koordinat lokal
vektor displacement
koordinat lokal
2. Tranformasi Koordinat
..............................................................(D-1)
Prosedur selanjutnya identik dengan prosedur pada sistem rangka batang 2-dimensi
[ ]
Setiap elemen balok silang (grid) yang strukturnya berada dalam bidang X-Y
akan mengalami gaya-gaya dalam di ujung (nodal i maupun nodal j) elemen tersebut
berupa (dinyatakan sebagai komponen-komponen-nya dengan referensi sumbu lokal
elemen, yaitu sumbu-x dan sumbu-y) ; m^ , myi , dan h, , yaitu berturut-turut
komponen momen torsi dengan sumbu putar sumbu-x, momen lentur bersumbu
putar adalah sb-y, dan gaya lintang arah sumbu-z di nodal i dan m^ , rriyj, dan hj
dengan pengertian serupa namun pada nodal j. Displacements yang sesuai cfcngan
komponen gaya-gaya dalam tersebut berturut-turut adalah : 0xi, 0Ki, dan Wj, yaitu
berturut-turut adalah rotasi torsi dengan sb-x sebagai sumbu putar, rotasi lentur
dengan sb-y sebagai sumbu putar, dan translasi arah sumbu-z di nodal i dan 0$, 9<j,
dan Wj, dengan pengertian serupa namun pada nodal j.
Hubungan antara aksi dan deformasi yang terjadi di kedua ujung elemen
tersebut dapat diformulasikan melalui prosedur yang tercantum dalam langkahlangkah pada gambar-gambar berikut.
vektor gaya
pada koordinat
lokal
matriks kekakuan
eiemen grid pada
koordinat lokal
vektor
displacement pada
koordinat lokal
2. transformasi koordinat
Selanjutnya apabila kondisi di atas digambarkan kembaii dengan sumbu X-Y maupun
sumbu x-y di bidang kertas (sehingga sumbu Z maupun sumbu z menjadi tegak lurus
bidang kertas), maka diperoleh gambar berikut:
yi
=-
.cos +
xi
xi
. sin +
yi
.sin
yi
. cos
wi = Wi
xj
yj
=-
xj
.cos +
xj
. sin +
yj
.sin
yj
. cos
wj = Wj
Bila hubungan antara besaran-besaran pada sistem koordinat lokal ( x,
besaran-besaran pada sistem koordinat global (
X,
matriks
transformasi
dan w) dan
nodal i maupun j dapat ditulis dalam bentuk matriks sebagai berikut ini.
vektor displacement
pada koordinat lokal
y,
Vektor displacement
pada koordinat global
Matriks [T(e)] persis sama dengan [T(e)] pada masalah plane frame.
Analog untuk vektor gaya :
vektor gaya
koordinat
lokal
matriks
transformasi
dengan
vektor gaya
koordinat
global
Bila matriks [T(e)] diisikan persamaan di atas menjadi seperti yang tercantum pada
masalah plane frame. Prosedur-prosedur selanjutnya, yang meliputi pembentukan
penggambaran struktur tersebut sudah sesuai dengan yang kita inginkan? Kesalahan yang
sering muncul dalam proses ini adalah hubungan (joint) antar elemen struktur dalam layar
sudah terlihat menyatu, namun apabila diteliti lebih lanjut akan diketahui ternyata pada joint
tersebut beberapa elemen belum terhubung dengan semestinya.
SAP2000 memberikan kemudahan dalam penggambaran model struktur dengan
menyediakan grid bantu tiga dimensi yang dapat dengan mudah diatur sesuai dengan posisi
titik-titik simpul dari elemen struktur yang akan digambarkan. Apabila bentuk geometri
struktur merupakan bentuk-bentuk yang umum, SAP2000 sudah memberikan fasilitas
tamplate yang cukup banyak sehingga anda tinggal memilih jenis struktur yang dikehendaki,
kemudian anda hanya perlu memodifikasi geometri struktur tersebut sesuai dengan yang
diinginkan. Hal ini akan terlihat pada jendela New Model dengan mengklik menu file
diikuti pilihan new model atau menekan ctrl+N.
Alat bantu
penggambaran
Struktur akan dapat berdiri bila pada bagian-bagian darinya terhubung dengan
elemen pendukung atau tumpuan. Untuk memodelkan hubungan antara struktur atas dengan
tanah, dalam hal ini adalah fungsi fondasi, kondisi apa yang paling mewakili; spring, jepit,
sendi, roll atau sifat-sifat diantara ketiga jenis dukungan tersebut. Itu artinya bisa saja sifat
jepit sebagian atau sendi sebagian atau spring dengan tingkat kekakuan pada ketiga arah
dengan suatu besaran tertentu. Apabila akan digunakan fasilitas template yang biasanya
sudah menyertakan sifat-sifat tumpuan, perlu diperhatikan kecocokan dengan kondisi yang
diinginkan, termasuk dengan bentuk struktur yang akan dianalisis atau direncanakan.
7. Desain struktur
SAP 2000 memberikan fasilitas desain struktur dengan menggunakan berbagai
peraturan yang sudah berlaku pada saat program ini dibuat. Desain meliputi
perencanaan struktur beton bertulang, baja, kayu, dan lainnya.