Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2. Soal : Apa yang dimaksud dengan praktik akuntansi dan apa arti penting teori
akuntansi?
Jawaban :
Praktik akuntansi adalah seperangkat gagasan-gagasan yang melandasi praktik
tersebut berupa asumsi-asumsi dasar, konsep-konsep, penjelasan, deskripsi, dan
penalaran, yang keseluruhannya membentuk bidang pengetahuan teori
akuntansi. Praktik akuntansi bersifat dinamik dan selalu menghadapi masalahmasalah yang dihadapi praktis dan profesional. Praktik akuntansi yang baik dan
maju tidak dapat dicapai tanpa suatu teori yang baik yang melandasinya. Praktik
dan profesi harus dikembangkan atas dasar penalaran. Dari argumen-argumen
tersebut, dapat dikatakan bahwa teori merupakan unsur penting dalam
mengembangkan dan memajukan praktik akuntansi.
Teori akuntansi merupakan bagian penting dari praktik akuntansi.
Pemahamannya oleh praktisi dan penyusun standar akan sangat mendorong
pengembangan serta perbaikan menuju praktik yang sehat. Teori akuntansi
menjadi landasan untuk memecahkan masalah-masalah akuntansi secara
beralasan atau bernalar yang secara etis dan ilmiah dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Jelaskan dan beri contoh yang dimaksud dengan ungkapan bahwa praktik
yang sehat
harus dilandasi teori yang sehat pula?
Jawab :
Teori akuntansi merupakan bagian penting dari praktik. Pemahamannya oleh
praktisi dan penyusun standar akan sangat mendorong pengembangan serta
perbaikan menuju praktik yang sehat. Teori akuntansi menjadi landasan untuk
memecahkan masalah masalah akuntansi secara beralasan atau bernalar yang
secara etis dan ilmiah dapat dipertanggung jawabkan. Bahkan jika permasalahan
akuntansi hanya semata mata dipecahkan atas alasan pragmatic atau taktik
cerdik, dpat dipastikan bahwa hasilnya tidak akan memadai dan tidak akan
menuju ke praktik yang sehat.
Taktik cerdik memang memadai untuk menangani masalah yang sederhana.
Untuk masalah-masalah yang kompleks dan berimplikasi luas, pemecahan
masalah akan semakin bergantung pada kearifan (wisdom) dan tilikan (insights)
yang terkandung dalam teori yang sehat. Dengan teori, orang akan melihat
masalah dengan perspektif yang lebih luas dan bebas dari hal hal yang teknis
atau rinci.
Sebagai ilustrasi, Jika orang melihat suatu kota dari sebuah helicopter, orang
akan kehilangan pandangan terhadap hal hal yang kecil tetapi dai akan mapu
melihat prinsip kerja (teori) tentang tata kota itu ; batas batasnya,
pengkawasannya (zooning), jaringan jalan lalu lintasnya, pusat-pusat kegiatan,
dan keterkaitan antar unsure unsure tersebut. Jadi praktik akuntansi yang baik
dan maju tidak akan dapat dicapai tanpa sesuatu teori baik yang melandasinya.
7.
Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu
kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan
tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor.
17. Berilah beberapa contoh pemecahan masalah praktik akuntansi yang bersifat
pragmatis
dengan pendekatan taktik jeli!
Jawab:
Teori akuntansi menjadi landasan untuk memecahkan masalah-masalah
akuntansi secara etis dan ilmiah. Pemecahan masalah semata-mata atas alasan
pragmatik atau dengan menggunakan taktik cerdik/jeli hanya berdasarkan
pengalaman, dapat dipastikan bahwa hasilnya tidak akan memadai dan tidak
akan menuju praktik yang sehat. Pengetahuan tentang teori akan mengimbangi
keterbatasan pengalalaman dan kepentingan praktis. Contoh pemecahan
masalah:
Sebagai contoh seorang pria bijaksana menyadari bahwa praktek suara
tergantung pada teori suara. ia menyadari dirinya tidak mempunyai wawasan
mendalam untuk memberikan ilmu. Ia menggunakan teori berevolusi dari
eksperimentasi dari pria lain untuk mendasari praktiknya.
20. Apakah yang dimaksud dengan penalaran logis sebagai suatu teori
akuntansi?
Jawab :
Teori akuntansi dimaksudkan sebagai penalaran logis sebab memberikan
penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu dan tentang
struktur akuntansi yang berlaku dalam suatu wilayah tertentu. Teori akuntansi
membahas proses pemikiran atau penalaran untuk menjelaskan kelayakan
prinsip atau praktik akuntansi tertentu yang sudah berjalan atau untuk member
landasan konseptual dalam penentuan standar atau praktik yang baru. Proses
penalaran logis untuk akuntansi diwujudkan dalam bentuk perekayasaan
pelaporan keuangan. Penalaran logis dapat digunakan sebagai dasar untuk
mengembangkan praktik baru kalau memang tujuan tertentu hanya dapat
dicapai dengan menciptakan praktik yang baru.
22.
23. Jelaskan tataran teori akuntansi bila akuntansi dipandang sebagai bahasa
perusahaan dalam komunikasi bisnis?
jawaban:
aspek tataran semiotika merupakan bidang kajian yang membahas teori umum
tentang tanda-tanda (signs) dan simbol-simbol dalam bidang linguistika.
Terdapat tiga tataran semiotika yaitu sintaktika, semantik, dan pragmatika.
Sintatika menelaah logika dan kaidah bahasa yaitu hubungan logis di antara
tanda-tanda atau simbol-simbol bahasa. Semantika menelaah hubungan antara
tanda atau simbol dan dunia kenyataan (fakta) yang disimbolkannya. Pragmatika
membahas dan menguji apakah komunikasi efektif dengan mempelajari ada
tidaknya perubahan perilaku penerima.
1. Teori Akuntansi Semantik
Teori akuntansi semantik menekankan pembahasan pada masalah
penyimbolan dunia nyata atau realitas (kegiatan perusahaan) ke dalam
tanda-tanda bahasa akuntansi (elemen statemen keuangan) sehingga
orang dapat membayangkan kegiatan fisis perusahaan tanpa harus secara
langsung menyaksikan kegiatan tersebut.
2. Teori Akuntansi Sintaktik
Teori akuntansi sintaktik adalah teori yang berorientasi untuk membahas
masalah-masalah tentang bagaimana kegiatan-kegiatan perusahaan yang
telah disimbolkan secara semantik dalam elemen-elemen keuangan dapat
diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan. Simbol-simbol tersebut
(misalnya aset, utang, pendapatan, dan lainnya) harus berkaitan secara
logis sehingga informasi semantik dapat dikandung dalam statemen
keuangan.
3. Teori Akuntansi Pragmatik
Teori akuntansi pragmatik memysatkan perhatiannya pada pengaruh
informasi terhadap perubahan perilaku pemakai laporan. Dengan kata
lain, teori ini membahas reaksi pihak yang dituju oleh informasi akuntansi.
Apakah informasi sampai ke yang dituju dan diinterpretasi dengan tepat
merupakan masalah keefektifan komunikasi. Apakah akhirnya pihak yang
dituju informasi memakai informasi tersebut untuk dasar pengambilan
keputusan merupakan masalah kebermanfaatan informasi.
24. Bagaimana kita tahu bahwa informasi akuntansi bermanfaat bagi yang dituju
oleh informasi tersebut?
Jawaban:
Informasi dapat dikatakan bermanfaat bagi yang dituju apabila memiliki
beberapa karakteristik, yang disebut Karakteristik kualitatif informasi:
Nilai Informasi
Keterpahamian
Keberpautan
adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam
membedakan beberapa alternative keputusan sehingga pemakai dapat
dengan mudah menentukan pilihan
Nilai Prediktif
Adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam
meningkatkan probabilitas bahwa harapan-harapan pemakai akan
munculan/hasil (outcomes) suatu kejadian masa lalu atau dating akan
terjadi.
Nilai Balikan
Adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam
mengkonfirmasi dan mengkoreksi harapan-harapan pemakai dimasa lalu.
Ketepatwaktuan
Adalah tersedianya informasi bagi pembuatan keputusan pada saat
dibutuhkan sebulum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk
mempengaruhi keputusan.
Keterandalan
Adalah kemampuan informasi untuk memberi keyakinan bahwa informasi
tersebut benar atau valid. Informasi meragukan kebenaran atau validitas
informasi tersebut.
Ketepatan Penyimbolan
adalah kesesuaian atau kecocokan antara pengukur atau deskripsi dan
fenomena yang diukur atau dideskripsi.
25.
26.
28. Jelaskan berbagai kriteria dan prosedur untuk memverifikasi teori akuntansi?
Jawaban:
1. Teori Akuntansi Normatif
Teori akuntansi normatif dievaluasi validitasnya atas dasar penalaran logis
(Iogical reasoning) yang melandasi teori yang diajukan. Teori akuntansi normatif
sangat dipengaruhi oleh rumusan premis yang dipilih peneliti (value-judgment
oriented). Kecenderungan ini dihasilkan oleh sifat dasar metode normatif yang
tertutup dan tidak empiris. Akibatnya, simpulan sepenuhnya didasarkan pada
premis. Oleh karena itu, Popper (1959) menyarankan, verifikasi teori yang
dihasilkan metode normatif sebaiknya dilakukan dengan urutan berikut: