Vous êtes sur la page 1sur 12

1.

Jelaskan pengertian seni, sains, dan teknologi dalam kaitannya dengan


karakteristik
disiplin akuntansi?
Jawaban:
Seni, sains dan teknologi memiliki arti tersendiri dan memiliki keterkaitan satu
dengan yang lain dalam kerakteristik disiplin akuntansi. Dalam pengertian seni
akuntansi memiliki arti bahwa akuntansi sebagai keterampilan yang membentuk
seperangkat pengetahuan utuh yang dapat diajarkan melalui sebuah institusi
pendidikan. Sedangkan sains yang merupakan sebuah pengetahuan, dalam
akuntansi sains merupakan seperangkat pengetahuan yang dapat menjelaskan
dan meramalkan apa yang akan terjadi dan menghasilkan apa yang harus
dilakukan dalam pengambilan keputusan. Dan dalam pengertian teknologi,
akuntansi merupakan sarana informasi yang memiliki nilai dan manfaat untuk
mencapai tujuan tertentu.

2. Soal : Apa yang dimaksud dengan praktik akuntansi dan apa arti penting teori
akuntansi?
Jawaban :
Praktik akuntansi adalah seperangkat gagasan-gagasan yang melandasi praktik
tersebut berupa asumsi-asumsi dasar, konsep-konsep, penjelasan, deskripsi, dan
penalaran, yang keseluruhannya membentuk bidang pengetahuan teori
akuntansi. Praktik akuntansi bersifat dinamik dan selalu menghadapi masalahmasalah yang dihadapi praktis dan profesional. Praktik akuntansi yang baik dan
maju tidak dapat dicapai tanpa suatu teori yang baik yang melandasinya. Praktik
dan profesi harus dikembangkan atas dasar penalaran. Dari argumen-argumen
tersebut, dapat dikatakan bahwa teori merupakan unsur penting dalam
mengembangkan dan memajukan praktik akuntansi.
Teori akuntansi merupakan bagian penting dari praktik akuntansi.
Pemahamannya oleh praktisi dan penyusun standar akan sangat mendorong
pengembangan serta perbaikan menuju praktik yang sehat. Teori akuntansi
menjadi landasan untuk memecahkan masalah-masalah akuntansi secara
beralasan atau bernalar yang secara etis dan ilmiah dapat
dipertanggungjawabkan.

3. Jelaskan dan beri contoh yang dimaksud dengan ungkapan bahwa praktik
yang sehat
harus dilandasi teori yang sehat pula?
Jawab :
Teori akuntansi merupakan bagian penting dari praktik. Pemahamannya oleh
praktisi dan penyusun standar akan sangat mendorong pengembangan serta
perbaikan menuju praktik yang sehat. Teori akuntansi menjadi landasan untuk
memecahkan masalah masalah akuntansi secara beralasan atau bernalar yang
secara etis dan ilmiah dapat dipertanggung jawabkan. Bahkan jika permasalahan

akuntansi hanya semata mata dipecahkan atas alasan pragmatic atau taktik
cerdik, dpat dipastikan bahwa hasilnya tidak akan memadai dan tidak akan
menuju ke praktik yang sehat.
Taktik cerdik memang memadai untuk menangani masalah yang sederhana.
Untuk masalah-masalah yang kompleks dan berimplikasi luas, pemecahan
masalah akan semakin bergantung pada kearifan (wisdom) dan tilikan (insights)
yang terkandung dalam teori yang sehat. Dengan teori, orang akan melihat
masalah dengan perspektif yang lebih luas dan bebas dari hal hal yang teknis
atau rinci.
Sebagai ilustrasi, Jika orang melihat suatu kota dari sebuah helicopter, orang
akan kehilangan pandangan terhadap hal hal yang kecil tetapi dai akan mapu
melihat prinsip kerja (teori) tentang tata kota itu ; batas batasnya,
pengkawasannya (zooning), jaringan jalan lalu lintasnya, pusat-pusat kegiatan,
dan keterkaitan antar unsure unsure tersebut. Jadi praktik akuntansi yang baik
dan maju tidak akan dapat dicapai tanpa sesuatu teori baik yang melandasinya.

4. Jelaskan peran perguruan tinggi dalam pengembangan akuntansi ?


Jawaban:
Di dalam perguruan tinggi, hal yang dikaji berkaitan dengan akuntansi tidak
hanya mencakup kajian akuntansi secara praktik namun juga secara teori,
sehingga perguruan tinggi memiliki peranan yang sangat penting dalam
pengembangan akuntansi secara teori dan praktik. Sebagai agen pengembangan
dan perubahan, perguruan tinggi harus mampu untuk merubah praktek
akuntansi agar dapat berkembang menjadi lebih baik.
Selama ini pengajaran yang dilakukan di dalam perguruan tinggi berkaitan
dengan akuntansi lebih ditekankan pada sisi yang praktis. Hal itu terjadi karena
adanya kecenderungan untuk menyiapkan peserta didik hanya untuk
memperoleh pekerjaan secara cepat, sehingga teori akuntansi yang berupa
gagasan-gagasan dan termasuk pula hasil riset terlupakan. Jika hal ini terus
berlanjut, maka sudah dipastikan praktik akuntansi yang ada sekarang ini tidak
akan mengalami perkembangan.

5. Dalam hal bagaimana pengembangan akuntansi akan mengalami stagnasi?


jawaban :
Dimulai pada akhir abad ke-15, kota-kota di Italia mulai menurun baik secara
politis maupun sebagai pusat-pusat perdagangan. dengan ditemukannya dunia
baru dan dibukanya rute-rute perdagangan baru, pusat perniagaan pindah ke
Spanyol dan Portugis dan kemudian ke Antwerpen dan Belanda. Jadi wajar saja
jika sistem tata buku berpasangan Italia menyebar ke negara-negara lain. Penulis
seperti ahli metematika Belanda, Simon Stevin, Leyden tahun 1607. Hanya
sedikit perubahan yan dilakukan pada teknik-teknik pembukuan tersebut, akan
tetapi cara penulisannya mulai menampakan perubahan.

Menurut Peragallo, dalam periode tahun 1458-1558 para penulis ingin


mengemukakan mekanisme pembukuan seperti yang dikembangkan oleh dunia
usaha. Tidak ada upaya untuk mengembangkan suatu teori mengenai ayat
berpasangan dan tak seorang pun berpikir lebih jauh daripada kebutuhan
perusahaan dagang. Dalam siklus kedua yang berlangsung pada tahun 15591795, muncul kritik pada pembukuan.
Dalam periode ini juga ayat berpasangan meluaskan bidang penerapannya pada
jenis-jenis organisasi lain, seperti biaya dan negara. dengan kritik dan meluasnya
lingkup pembukuan, dimulailah penelitian teoritis ke dalam subjek ini. Ahli
sejarah Raymond de roover menyebut periode dari tahun 1494 sampai 1800
sebagai periode stagnasi untuk akuntansi.

6. Jelaskan peran riset, pengajaran dan praktik dalam pengembangan


disiplin akuntansi!
Jawaban:
Maksud dari gambar tersebut adalah praktik akuntansi akan mengalami
perkembangan pesat dan memuaskan apabila terjadi interaksi yang baik antara
ketiga aspek tersebut. Aliran yang berlawanan dengan arah jarum jam (aliran
luar) menunjukkan kontribusi riset terhadap pengajaran untuk meningkatkan
kualitas praktik. Aliran searah jarum jam (aliran dalam) menunjukkan
kemampuan pengajar untuk mengevaluasi secara normative untuk
pengembangan praktik. Sehingga peran riset, praktik dan pengajaran
merupakan bagian penting dalam pengembangan disiplin akuntansi. Maka
hendaknya riset diartikan secara luas tidak hanya mencakup penelitian empiris
tetapi juga penelitian analitis dalam bentuk artikel

7.

8. Apa perbedaan laporan dan pelaporan serta laporan dan statement ?


Jawab :

Laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu
kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan
tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor.

Pelaporan meliputi segala aspek yang berkaitan dengan penyediaan dan


peyampaian informasi.

Statement merupakan suatu perulangan penyeleksi kondisi yang


digunakan agar program dapat terseleksi sehingga program dapat
menentukan tindakan apa yang harus dikerjakan, tergantung dari kondisi
yang diseleksi. Atau dengan kata lain merupakan aksi akan dilaksanakan
berulang kali selama kondisi bernilai benar, jika salah maka badan
pengulangan tidak akan dilaksanakan yang berarti pengulangan selesai.

9. Sebutkan dan jelaskan beberpa kata kunci yang membentuk pengertian


akuntansi sebagai proses atau fungsi?
Jawaban :
Akuntansi dapat didefinisikan dalam arti sempit sebagai proses, fungsi atau
praktik, sebagai berikut :
"Proses pengidentifkasian, pengesahan, pengukuran, pengakuan,
pengklasifikasian, penggabungan, peringkasan dan penyajian datakeuangan
dasar (bahan olah akuntansi) yang terjadi dari kejadian-kejadian, transaksitransaksi, atau kegiatan operasi suatu unit organisasi dengan cara tertentu
untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan."
Dua kata kunci penting dalam definisi tersebut adalah perekayasaan
(engineering) dan cara tertentu (in a certain manner). Akuntansi akan
mempunyai peran yang nyata kalau informasi yang dihasilkan oleh akuntansi
dapat mengendalikan perilaku pengambil keputusan ekonomik untuk bertindak
menuju ke suatu pencapaian tujuan sosial dan ekonomik negara secara efisien.
Pelaporan keuangan (financial reporting) sebagai sistem nasional yang harus
direkayasa secara saksama untuk pengendalian alokasi tersebut secara
automatis melalui mekanisme pasar yang berlaku. Kebijakan pemerintah yang
secara langsung mempengaruhi perilaku pengambilan keputusan ekonomik jelas
merupakan faktor yang tidak dapat diabaikan dalam alokasi sumber daya
ekonomik. Pengendalian secara automatis dapat dicapai melalui standar
akuntansi yang merupakan cara tertentu sebagai hasil akhir dari proses
perekayasaan.

10. Mengapa akuntansi sering diartikan sebagai seni?


Jawab:
Penyebutan akuntansi sebagai seni sebenarnya dimaksudkan untuk
menunjukkan bahwa dalam praktiknya akuntansi melibatkan banyak
pertimbangan nilai (value-judgment) yang menurut keahlian dan pengalaman
untuk memilih perlakuan yang terbaik. Jadi, kalau akuntansi dikatakan sebagai
seni, maka yang dimaksud adalah cara menerapkannya, bukan sifatnya sebagai
seperangkat pengetahuan.

11. Sebutkan dan jelaskan karakteristik sains.


Jawaban:
Karakteristik sains : Bebas Nilai, Koherensi, Korespondensi, Keterujian, dan
Keuniversalan. Kebutuhan untuk memenuhi kriteria ini menjadikan arah teori
akuntansi bergeser dari menghasilkan prinsip dan praktik akuntansi baru yang
lebih baik menuju ke menguji validitas penjelesan suatu fenomena atau fakta
akuntansi.

12. Apakah akuntansi dapat dikatakan sebagai sains?


Jawab :
Sains adalah salah satu cabang pengetahuan yang bertujuan untuk
mendapatkan kebenaran atau validitas penjelasan tentang suatu fenomena
dengan menerapkan metoda ilmiah.
Bila akuntansi dipandang sebagai sains, akuntansi akan banyak membahas
gejala akuntansi seperti mengapa perusahaan memilih metoda akuntansi
tertentu, faktor-faktor apa yang mendorong manejemen memanipulasi laba, dan
apakah partisipasi dalam penyusunan anggaran mempengaruhi kinerja manajer
divisi.
Akuntansi tidak lagi membahas bagaimana tujuan pelaporan dicapai dan
bagaimana memperlakukan suatu objek transaksi yang baik dan efektif.
Akuntansi juga tidak membahas bagaimana menciptakan teknik, metoda,
prinsip, atau perlakuan akuntansi baru yang lebih baik.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tidak tepat kalau akuntansi
iklasifikasian sebagai sains. Tujuan akuntansi adalah menghasilkan atau
menemukan prinsip-prinsip umum untuk menjustifikasi kebijakan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu (tujuan pelaporan keuangan) bukan untuk
mendapatkan kebenaran penjelasan (teori), dan pertimbangan dalam sains
dibimbing oleh metoda ilmiah sementara pertimbangan akuntansi dibimbing oleh
kebermanfaatan dalam mencapai tujuan ekonomik sehingga prinsip umum
dalam akuntansi (termasuk asumsi) tidak harus diuji validitasnya atau bahkan
tidak memerlukan pengujian validita. Namun walaupun akuntansi tidak tepat
diklasifikasikan sebagai sains bukan berarti bahwa akuntansi tidak ilmiah,
pendekatan atau sikap ilmiah tetap dapat diterapkan karena pendekatan dan
sikap tersebut akan memberi keyakinan yang tinggi terhadap apa yang
dihasilkan akuntansi.

13. Apakah pengertian teknologi?


Jawab:
Sarana untuk memecahkan masalah nyata dalam lingkungan tertentu dan untuk
mecapai tujuan tertentu.

14. Apakah akuntansi dapat dimasukkan sebagai pengetahuan teknologi?


Jawaban;
Iya akuntansi dapat dimasukkan sebagai pengetahuan teknologi,karena
akuntansi dapat memanfaatkan teori-teori dan pengetahuan yang dikembangkan
dalam disiplin ilmu yang lain untuk mencapai tujuan tertentu tanpa harus
mengembangkan teori teresendiri.

15. Jelaskan pengertian teori?


Jawab:
Teori sering diartikan sebagai sesuatu yang tidak operasional atau sesuatu
bersifat abstrak atau sesuatu yang ideal sebagai lawan dari suatu yang nyata
dan dikerjakan dalam dunia nyata. Teori di sini diartikan tidak lebih dari
peraturan, ketentuan, tata-tertib, tata cara, atau pedoman tentang bagaimana
mengerjakan sesuatu yang ideal (bersifat normatif).

Pengertian Teori menurut Cooper dan Schindler yaitu Teori adalah


seperangkat konsep, definisi, dan proporsi yang saling berkaitan secara
sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena
atau fakta.

Pengertian Teori menurut Manning yaitu teori adalah seperangkat asumsi


dan kesimpulan logis yang mengaitkan seperangkat variabel satu sama
lain. Teori akan menghasilkan ramalan-ramalan yang dapat dibandingkan
dengan pola-pola yang diamati.

Pengertian Teori menurut Kerlinger yaitu teori adalah konsep-konsep yang


berhubungan satu sama lainnya yang mengandung suatu pandangan
sistematis dari suatu fenomena.

16. Aapakah arti penting teori akuntansi ?


Jawaban :
Akuntansi dapat dipandang sebagai prakek dan teori, hal ini pada akhirnya dapat
bermanfaat pada berbagai bidang karena laporan keuangan digunakan sebagai
pengambil keputusan. Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu wilayah negara
merupakan suatu hasil rancangan dan pengembangan untuk mencapai suatu
tujuan sosial tertentu.
Praktik akuntansi bersifat dinamik dan selalun menghadapi masalah-masalah
praktis dan profesional. Praktik akuntansi tersebut tentu dipengaruhi oleh
berbagai faktor lingkungan, seperti faktor sosial, ekonomi, politis, dsb. dan hal itu
menyebabkan praktik akuntansi dalam suatu wilayah negara tertentu bisa tidak
sama dengan praktik akuntansi di negara lainnya untuk melaksanakan suatu
praktek yangbaik, tidak tidak cukup hanya mempelajari akuntansi secara praktik
saja. Karena dibalik praktik akuntansi terdapat berbagai gagasan, asumsi dasar,
konsep, penjelasan, dsb, yang semuanya terangkum dalam teori akuntansi.
Teori akuntansi sendiri merupakan suatu pengetahuan yang menjelaskan
mengapa praktik akuntansi berjalan seperti yang ada sekarang. Pada awal
prakteknya bahkan sampai beberapa tahun kemudian tidak ada teori akuntansi.
Oleh karena itu, selama tidak adanya struktur teori akuntansi formal maka yang
terjadi adalah banyaknya alternatif metode pencatan yang berlaku dalam
praktiknya, semua diizinkan sehingga menimbulkan kebingungan masyarakat.
Vernon kam mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai berikut
yakni menjadi pegangan bagi lembaga penyusunan standart akuntansi dalam

menyusun standartnya, memberi kerangka rujukan untuk menyelesaikan


masalah akuntansi dalam hal tidaknya standar resmi, menentukan dalam hal
melakukan judget dalam penyusunan laporan keungan, meningkatkan
pemahaman dan keyakinan pembaca laporan keuangan terhadap informasi yang
disajikan laporan keuangan.

17. Berilah beberapa contoh pemecahan masalah praktik akuntansi yang bersifat
pragmatis
dengan pendekatan taktik jeli!
Jawab:
Teori akuntansi menjadi landasan untuk memecahkan masalah-masalah
akuntansi secara etis dan ilmiah. Pemecahan masalah semata-mata atas alasan
pragmatik atau dengan menggunakan taktik cerdik/jeli hanya berdasarkan
pengalaman, dapat dipastikan bahwa hasilnya tidak akan memadai dan tidak
akan menuju praktik yang sehat. Pengetahuan tentang teori akan mengimbangi
keterbatasan pengalalaman dan kepentingan praktis. Contoh pemecahan
masalah:
Sebagai contoh seorang pria bijaksana menyadari bahwa praktek suara
tergantung pada teori suara. ia menyadari dirinya tidak mempunyai wawasan
mendalam untuk memberikan ilmu. Ia menggunakan teori berevolusi dari
eksperimentasi dari pria lain untuk mendasari praktiknya.

18. Apabila akuntansi dipandang sebagai teknologi, jelaskan karakteristik teori


akuntansi!
Jawaban:
Teknologi merupakan seperangkat pengetahuan untuk menghasilkan sesuatu
(produk) yang bermanfaat dan pengertian teknologi sendiri tidak hanya fisis
(hard technology) tetapi juga teknolgi lunak (soft tecnology). Akuntansi
dipandang sebagai teknologi karena akuntansi merupakan alat institusi sosial
untuk menyediakan pedoman pengukuran dan metode untuk mengendalikan
kegiatan dan prilaku pengambilan keputusan ekonomik yang dominan dalam
lingkup organisasi, perusahaan ataupun lembaga pemerintahan (negara).

19. Apabila akuntansi dipandang sebagai sains, jelaskan pengertian teori


akuntansi?
Jawab:
Teori akuntansi (general theory of accounting) sering dimaksudkan sebagai sains
yang berdiri sendiri yang menjadi sumber atau induk pengetahuan dan praktik
akuntansi. Teori akuntansi akan menjadi seperangkat hipotesis-hipotesis yang
bersifat deskriptif sebagai hasil penelitian dengan menggunakan metoda ilmiah
tertentu. Oleh karena itu, teori akuntansi berisi keseluruhan analisis dan
komponen-komponennya (asumsi, definisi, hipotesis) yang menjadi sumber

acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala-gejala atau peristiwa dalam


akuntansi. Dengan demikian, status teori akuntansi akan menjadi sains setara
dengan pengertian teori dalam astronomi, ekonomika, fisika, biologi, dan
sebagainya. Teori akuntansi sebagai sains bisa juga disebut dengan teori
akuntansi positif (positive accounting theory). Karena teori akuntansi disetarakan
dengan sains, apa yang dibahas dan dihasilkan teori ini harus memenuhi kriteria
sains yaitu bebas nilai (tidak untuk mencapai tujuan sosial ekonomik tertentu),
koheren, universal, dan dapat diuji/diverifikasi secara empiris. Kebutuhan untuk
memenuhi kriteria ini menjadikan arah teori akuntansi bergeser dari
menghasilkan prinsip dan praktik akuntansi baru yang lebih baik menuju ke
menguji validitas penjelasan suatu fenomena atau fakta akuntansi. Selain itu,
bahan kajian akuntansi bergeser dari akuntansi sebagai objek ke manusia di
belakang akuntansi (akuntan, manajemen, investor, dan pelaku pasar modal).
Jadi, apabila akuntansi dipandang sebagai sains, akuntansi akan bertujuan untuk
mendapatkan kebenaran atau validitas penjelasan tentang suatu fenomena
akuntansi dengan menerapkan metoda ilmiah. Teori akuntansi berkepentingan
untuk menghasilkan pernyataan-pernyataan umum (yang bermula dari hipotesis)
sebagai penjelasan praktik akuntansi. Bidang kajian yang menjadi pusat
perhatian adalah masalah fakta sehingga teori akuntansi harus bebas dari
pertimbangan nilai.

20. Apakah yang dimaksud dengan penalaran logis sebagai suatu teori
akuntansi?
Jawab :
Teori akuntansi dimaksudkan sebagai penalaran logis sebab memberikan
penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu dan tentang
struktur akuntansi yang berlaku dalam suatu wilayah tertentu. Teori akuntansi
membahas proses pemikiran atau penalaran untuk menjelaskan kelayakan
prinsip atau praktik akuntansi tertentu yang sudah berjalan atau untuk member
landasan konseptual dalam penentuan standar atau praktik yang baru. Proses
penalaran logis untuk akuntansi diwujudkan dalam bentuk perekayasaan
pelaporan keuangan. Penalaran logis dapat digunakan sebagai dasar untuk
mengembangkan praktik baru kalau memang tujuan tertentu hanya dapat
dicapai dengan menciptakan praktik yang baru.

21. Bedakan karakteristik teori akuntansi positif dan normatif!


Jawab:

22.

23. Jelaskan tataran teori akuntansi bila akuntansi dipandang sebagai bahasa
perusahaan dalam komunikasi bisnis?
jawaban:

aspek tataran semiotika merupakan bidang kajian yang membahas teori umum
tentang tanda-tanda (signs) dan simbol-simbol dalam bidang linguistika.
Terdapat tiga tataran semiotika yaitu sintaktika, semantik, dan pragmatika.
Sintatika menelaah logika dan kaidah bahasa yaitu hubungan logis di antara
tanda-tanda atau simbol-simbol bahasa. Semantika menelaah hubungan antara
tanda atau simbol dan dunia kenyataan (fakta) yang disimbolkannya. Pragmatika
membahas dan menguji apakah komunikasi efektif dengan mempelajari ada
tidaknya perubahan perilaku penerima.
1. Teori Akuntansi Semantik
Teori akuntansi semantik menekankan pembahasan pada masalah
penyimbolan dunia nyata atau realitas (kegiatan perusahaan) ke dalam
tanda-tanda bahasa akuntansi (elemen statemen keuangan) sehingga
orang dapat membayangkan kegiatan fisis perusahaan tanpa harus secara
langsung menyaksikan kegiatan tersebut.
2. Teori Akuntansi Sintaktik
Teori akuntansi sintaktik adalah teori yang berorientasi untuk membahas
masalah-masalah tentang bagaimana kegiatan-kegiatan perusahaan yang
telah disimbolkan secara semantik dalam elemen-elemen keuangan dapat
diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan. Simbol-simbol tersebut
(misalnya aset, utang, pendapatan, dan lainnya) harus berkaitan secara
logis sehingga informasi semantik dapat dikandung dalam statemen
keuangan.
3. Teori Akuntansi Pragmatik
Teori akuntansi pragmatik memysatkan perhatiannya pada pengaruh
informasi terhadap perubahan perilaku pemakai laporan. Dengan kata
lain, teori ini membahas reaksi pihak yang dituju oleh informasi akuntansi.
Apakah informasi sampai ke yang dituju dan diinterpretasi dengan tepat
merupakan masalah keefektifan komunikasi. Apakah akhirnya pihak yang
dituju informasi memakai informasi tersebut untuk dasar pengambilan
keputusan merupakan masalah kebermanfaatan informasi.

24. Bagaimana kita tahu bahwa informasi akuntansi bermanfaat bagi yang dituju
oleh informasi tersebut?
Jawaban:
Informasi dapat dikatakan bermanfaat bagi yang dituju apabila memiliki
beberapa karakteristik, yang disebut Karakteristik kualitatif informasi:

Nilai Informasi

Informasi dikatakan mempunyai nilai apabila informasi tersebut:


1. Menambah pengetahuan pembuat keputusan tentang keputusannya dimasa
lalu, sekaran gatau masa dating.
2. Menambah keyakinan para pemakai mengenai probabilitas terealisasinya
suatu
harapan dalam kondisi ketidak pastian.

Mengubah keputusan perilaku para pemakai.

Keterpahamian

Adalah kemampuan informasi untuk dapat dicerna maknanya oleh pemakai.


Faktor yang
mempengaruhi kepahaman informasi adalah pemakai dan informasi itu sendiri.

Keberpautan
adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam
membedakan beberapa alternative keputusan sehingga pemakai dapat
dengan mudah menentukan pilihan

Nilai Prediktif
Adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam
meningkatkan probabilitas bahwa harapan-harapan pemakai akan
munculan/hasil (outcomes) suatu kejadian masa lalu atau dating akan
terjadi.

Nilai Balikan
Adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam
mengkonfirmasi dan mengkoreksi harapan-harapan pemakai dimasa lalu.

Ketepatwaktuan
Adalah tersedianya informasi bagi pembuatan keputusan pada saat
dibutuhkan sebulum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk
mempengaruhi keputusan.

Keterandalan
Adalah kemampuan informasi untuk memberi keyakinan bahwa informasi
tersebut benar atau valid. Informasi meragukan kebenaran atau validitas
informasi tersebut.

Ketepatan Penyimbolan
adalah kesesuaian atau kecocokan antara pengukur atau deskripsi dan
fenomena yang diukur atau dideskripsi.

25.

26.

27. Jelaskan pendekatan perekayasaan pelaporan keuangan yang disebut


dengan decision usefullness approach.
Jawab:
Pendekatan perekayasaan pelaporan keuangan adalah suatu pendekatan berupa
proses terencana dan sistematis yang melibatkan pemikiran, penalaran dan

pertimbangan untuk menghasilkan struktur dan inforrmasi keuangan (mencakup


laporan keuangan) suatu entitas usaha kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dengan tujuan pengambilan keputusan ekonomi.

28. Jelaskan berbagai kriteria dan prosedur untuk memverifikasi teori akuntansi?
Jawaban:
1. Teori Akuntansi Normatif
Teori akuntansi normatif dievaluasi validitasnya atas dasar penalaran logis
(Iogical reasoning) yang melandasi teori yang diajukan. Teori akuntansi normatif
sangat dipengaruhi oleh rumusan premis yang dipilih peneliti (value-judgment
oriented). Kecenderungan ini dihasilkan oleh sifat dasar metode normatif yang
tertutup dan tidak empiris. Akibatnya, simpulan sepenuhnya didasarkan pada
premis. Oleh karena itu, Popper (1959) menyarankan, verifikasi teori yang
dihasilkan metode normatif sebaiknya dilakukan dengan urutan berikut:

Perbandingan logis di antara simpulan itu sendiri, sehingga konsistensi


internal sistem dapat diuji.
Penyelidikan terhadap bentuk logis teori tersebut dengan tujuan
menentukan apakah teori bersangkutan memiliki ciri teori empiris atau
ilmiah, atau teori itu, misalnya, bersifat pengulangan (tautological).
Perbandungan dengan teori lain, terutama untuk menetukan apakah
bersangkutan memiliki keunggulan ilmiah yang dapat bertahan dalam
berbagai pengujian.
Pengujian terhadap penerapan empiris simpulan yang dihasilkan dari teori
tersebut.

2. Teori Akuntansi Positif


Teori akuntansi positif dinilai validitasnya biasanya atas dasar kesesuaian
teori dengan fakta atau apa yang nyatanya terjadi. Menentukan fakta
melibatkan observasi secara objektif. Pada umumnya, observasi objektif
dapat dicapai melalui penelitian dengan metoda ilmiah. Oleh karena itu,
validitas teori akuntansi positif banyak dilakukan dengan penelitian empiris.
Penelitian empiris biasanya didasarkan atas pengamatan terbatas (sampel)
untuk menguji teori secara statistis. Karena teori akuntansi positif bebas
nilai, verifikasi dibatasi pada apa yang nyatanya dipraktikkan tetapi tidak
diarahkan untuk menentukan apakah teori tersebut baik atau tidak bila
dijadikan basis untuk menentukan kebijakan. Sebagai contoh, teori positif
menyatakan dan memprediksi bahwa praktisi akan banyak menggunakan
istilah beban karena standar akuntansi menggunakan istilah tersebut. Bahwa
observasi empiris memverifikasi pernyataan tersebut menjadikan teori
tersebut valid tetapi tidak dapat disimpulkan bahwa penggunaan istilah
beban itu sendiri valid (benar).
3. Teori Akuntansi Sintaktik

Teori akuntansi sintaktik biasanya tidak berkaitan langsung dengan fakta


(tidak mempunyai
kandungan empiris) sehingga verifikasi validitasnya mengandalkan
penalaran logis semata-mata. Baru setelah teori tersebut dipraktikkan dalam
bentuk kebijakan, pengujian secara empiris dapat dilakukan untuk menguji
penalaran (teori) yang mendasarinya.
4. Teori Akuntansi Semantik
Teori akuntansi semantik melibatkan penyimbolan fakta/realitas sehingga
mengandung
unsur empiris. Oleh karenanya, validitas teori dapat diverifikasi secara
empiris dengan
pengamatan. Misalnya, untuk menentukan apakah simbol "cost" dalam
akuntansi dipahami
maknanya dengan benar oleh pemakainya dapat diuji dengan melakukan
penelitian empiris.
Demikian juga istilah "perlengkapan" yang banyak dipakai sebagai kata
supplies dapat diuji
validitasnya dengan menanyai pemakai tentang persepsinya terhadap istilah
tersebut.
5. Teori Akuntansi Pragmatik
Teori akuntansi pragmatik mempunyai kandungan empiris yang besar karena
teori ini
banyak memanfaatkan fakta atau data empiris perilaku pasar/individual
sebagai reaksi terhadap informasi akuntansi. Apabila data empiris belum
tersedia, perilaku dapat diukur dengan menggunakan instrumen penelitian
yang dirancang untuk keperluan tersebut.
Verifikasi teori ini dapat dilakukan dengan penelitian empiris yang
didasarkan atas asumsi bahwa informasi dianggap bermanfaat bila pemakai
berbuat atau bertindak seakan-akan menggunakan informasi tersebut. Teori
akuntansi pragmatik merupakan fokus teori akuntansi
positif. Karena teori akuntansi semantik, sintaktik, dan pragmatik tidak
berdiri sendiri tetapi saling mendukung dan melengkapi, semua pendekatan
pengujian biasanya dilakukan untuk
memverifikasi suatu teori. Jadi, sedapat-dapatnya teori harus diverifikasi
validitasnya atas
dasar penalaran logis, bukti empiris, daya prediksi, dan pertimbangan nilai
(value judgments)
yang telah disepakati.

Vous aimerez peut-être aussi