Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SITEM PENCERNAAN
1. Skema sistem pencernaan makanan
1. Pencernaan Mekanis
Proses mengunyah dan gerak peristaltik.
2. Pencernaan Kimiawi
Dihancurkan oleh enzim-enzim pencernaan yang dikeluarkan di mulut, lambung, usus
halus, kantung empedu dll.
Organ-organ pencernaan
1. Gigi
Fungsi gigi yaitu untuk mengunyah makanan. Mengunyah merupakan
proses yang secara mekanik akan memecah makanan menjadi bagian yang lebih
kecil dan mencampurkannya dengan saliva (Scanlon, 2007).
Mulai umur 6 bulan gigi mulai tumbuh pertama.Usia 6 sampai 14 tahun
gigi itu berangsur-angsur tanggal dan diganti permanen.
M
: Molar (geraham belakang)
P
: Pre Molar (geraham depan)
C
: Caninus (gigi taring)
C1
I2
I2
C1
P2
P2
permukaannya runcing
Gigi geraham (Molar), fungsi : menggilas makanan, bentuk permukaannya
lebar dan bergelombang
2. Lidah
Lidah dibentuk oleh otot rangka yang dipersarafi oleh nervus hipoglosus (
nervus kranialis ke 12). Pada permukaan atas lidah terdapat papila yang
mengandung kuncup pengecap. Saraf sensorik untuk pengecap ini juga
merupakan nervus kranialis yaitu nervus fasialis ( nervsus ke 7) dan nervus
glosofaringeus ( nervus ke-9), sebagaimana kita ketahui bahwa indera pengecap
sangat penting karena membuat makan terasa lebih nikmat, tetapi lidah memiliki
fungsi lain yang tidak kalah penting. Masa makanan yang disebut dengan bolus,
kemudian akan didorong untuk menuju faring(Scanlon, 2007).
Bagian-bagian lidah terdiri dari :
Bagian depan lidah, fungsi : mengecap rasa manis
Bagian pinggir lidah, fungsi : mengecap rasa asindanasam
Bagian belakang/pangkal, fungsi : mengecap rasa pahit
3. Kelenjar saliva
Sekresi pencernaan yang terdapat dalam kavitas oris adalah saliva, yang
diproduksi oleh tiga pasang kelenjar ludah ( glandula salivaria). Glandula
parotidea terdapat tepat di bawah telinga ke depan. Glandula submandibularis
( juga disebut submaksilaris) terdapat pada pojok belakang mandibula, dan
kelenjar sublingualis terdapat di bawah dasar mulut. Setiap kelenjar setidaknya
memiliki satu saluran yang akan membawa saliva memasuki kavitas oris
(Scanlon, 2007).
Saliva sebagian besar tersusun oleh air, yang penting dalam melarutkan
makanan untuk dikecap dan untuk melembabkan makanan supaya mudah ditelan.
Enzim pencernaan yang terdapat didalam saliva yaitu enzim amilase saliva yang
akan memecah zat pati menjadi molekul glukosa dengan rantai yang lebih pendek
atau menjadi maltosa suatu disakarida. Enzim amilase yang lain untuk mencerna
zat pati juga diproduksi oleh pankreas(Scanlon, 2007).
4. Faring
Orofaring dan laringofaring adalah jalur lewatnya makanan yang
menghubungkan kavitas oris dan esofagus. Tidak ada proses pencernaan yang
terjadi di faring, proses yang terjadi hanya menelan yang merupakan mekanisme
mekanik bagi makanan. Ketika bolus makan didorong ke belakang oleh lidah, otot
konstriktor faring berkontraksi sebagian bagian refleks menelan. Pusat refleks
bagi bagi proses menelan terdapat di medula, yang akan mengkoordinasi berbagai
aksi yang terjadi yaitu : konstriksi faring, penghentian proses bernafas, elevasi
palatum molle untuk menutup nasofaring, elevasi laring dan penutupan epiglotis
dan gerakan peristaltik esofagus(Scanlon, 2007).
5. Esofagus
Esofagus adalah salah satu saluran muskular yang akan menyalurkan
makanan dari faring menuju ke lambung. Proses pencernaan juga tidak terdapat di
esofagus. Gerakan peristaltik esofagus akan mendorong makanan dalam satu arah
dan memastikan makanan masuk ke lambung walaupun tubuh dalam posisi
horizontal ataupun terbalik. Pada tempat persambungan dengan lambung, lumen
( kavitas) esofagus dikelilingi oleh sfingter esofagus inferior ( lower esophageal
sphincter/ LES), yang merupakan otot polos sirkuler. Ketika LES relaksasi,
makanan akan memasuki lambung, dan ketika berkontraksi akan mencegah
masuknya isi lambung ke dalam esofagus(Scanlon, 2007).
6. Gaster (Lambung)
Gaster merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas
(fundus), bagian utama (korpus), danbagianbawah (pilorus).Gaster berhubungan
langsung dengan esofagus melalui orifisium kardia dan dengan duodenum melalui
orifisium pilorik. Gaster terletak dibawah diafraghma dan di depan pankreas,
sedangkan limpa menempel pada sebelah kiri fundus.
Dinding lambung dapat menghasilkan hormon gastrin dan mengandung
kelenjar getah lambung. Hormon gastrin berguna untuk merangsang sekresi getah
lambung. Kelenjar getah lambung dapat menghasilkan HCl, lipase gastrik,
pepsinogen, danrenin.
Lambung juga menghasilkan enzim renin yang berfungsi untuk
menggumpalkan kasein dalam susu sedangkan enzim lipase gastrik yang memulai
hidrolisis lemak.
Tabel sekret sel lambung
7. Hati
Hati memproduksi protein plasma (albumin, fibrinogen, protombin), juga
8. Kantung Empedu
9. Pankreas
Pankreas menghasilkan enzim pencernaan sbb:
Tripsinogen, diaktifkan oleh enzimen terokinase menjadi tripsin.
membantu tripsin.
Peptidase, berperan mengubah senyawa peptida menjadi asam amino.
Lipase, berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Amilase, berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa.
Nuklease, berfungsi memecah asam nukleat menjadi nukleotida.
NaHCO3/KHCO3 atau ion bikarbonat HCO3-, berfungsi menetralkan
suasana asam yang berasal dari lambung.
Terletak didaerah umbilikus dan dikelilingi oleh usus besar (kolon) yang
memanjang. Lapisan dinding dalam usus halus mengandung berjuta-juta villi,
kira-kira sebanyak 4-5 juta yang membentuk mukosa. Pada permukaan setiap villi
terdapat tonjolan yang menyerupai jari-jari, yang disebut mikrovilli. Usus halus
merupakan bagian dari saluran pencernaan yang paling panjang. Terdiri dari tiga
bagian,yaitu :
- Duodenum (usus 12 jari) panjang 0,25 meter
- Jejunum (usus kosong) panjang 7 meter
- Ileum (usus penyerapan) panjang 1 meter
Di dalam usus dua belas jari, dihasilkan enzim:
Enterokinase, untuk mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas;
Erepsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi
asam amino;
Laktase, mengubah laktosa menjadi glukosa;
Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa;
Disakarase, mengubah disakarida menjadi monosakarida;
Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam amino;
Lipase, mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak;
Sukrase, mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
11. UsusBesar(colon)
Kolon merupakan sambungan dari usus halus yang dimulai dari katup
ileokolik atau ileosaekal. Panjang usus ini kurang lebih 1,5 meter.
Kolon terbagi atas :
Kolon asenden
Kolon transversum
Kolon desenden
Sigmoid
Rektum (kolon sigmoid-anal)
Fungsi utama kolon adalah absorbsi air (90%), elektrolit, vitamin, dan
sedikit glukosa. Terdapat flora normal Escherichia Coli. Bacteri ini juga
menghasilkan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah
serta memungkinkan pembusukan.
energi,
mempertahankan
kesehatan,
pertumbuhan
dan
karbohidratmenghasilkan 4 kalori.
Pembentuk cadangan sumber energi: kelebihan karbohidrat dalam
tubuh akandisimpan dalam bentuk lemak sebagai cadangan sumber
Jenis makanan yang menjadi sumber karbohidrat ada dua macam, yaitu :
a. Jenis padi-padian misalnya : beras, gandum, jagung dan centel, dll
b. Jenis umbi-umbian, misalnya : kentang, singkong, ubi dll
c.
c. Protein
Protein adalah senyawa kimia yang mengandung asam amino, tersusun
atas atom-atom C,H,O dan N.Protein dapat berfungsi untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan,
pembentukan
keseimbangan
air,
memelihara
ikatan-iakatan
netralitas
esensial
tubuh,
tubuh,
pembentukan
mengatur
antibodi,
tubuh.
Melarutkan vitamin sehingga dapat diserap oleh usus
Memperlama rasa kenyang (Rahmawati)
e. Mineral
Mineral adalah zat organik yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah kecil
untuk membantu reaksi fungsional tubuh, misalnya untuk memelihara keteraturan
metabolisme. Kurang lebih 4% berat tubuh manusia terdiri atas mineral. Mineral
dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu :
Mayor mineral (makro mineral atau makro nutrition element)
Jumlah mineral jenis ini yang diperlukan oleh tubuh adalah lebih
dari 100 mg/hari. Mineral jenis ini adalah : kalsium (Ca), Fosfor (P),
Kalium (K), Magnesium (Mg), Sulfur (S), Sodium/Natrium (Na), Chlorida
(Cl). Kalsium merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh, lebih
dari 99% kalsium terdapat pada tulang, sedangkan fosfor yang kedua,
sekitar 85% terdapat dalam tulang. Mineral jenis ini biasanya dikumsumsi
dalam bentuk garam mineral, seperti NaCl (garam meja), yang bila
dilarutkan dalam air akan terurai menjadi beberapa komponen yaitu Na+
dan Sl- yang disebut elektrolit.
Trace mineral (mikromineral atau mikronutrition element)
Jumlah yang dibuuhkan tubuh kurang dari 100mg/hari. Mineral
jenis ini adalah : zat besi (Fe), Tembaga (Zu), Seng (Zn), Mangan (Mn),
Jodium (J), dan Fluoride (F). Zat -zat tersebut merupakan komponen
penting dari struktur tulang, jaringan ikat, hemoglobin, hormone dan
enzim.
Secara umum fungsi mineral bagi tubuh adalah :
a. Menyediakan bahan sebagai komponen penyusun tulang dan gigi
b. Membentu fungdi organ, memelihara irama jantung, kontraksi otot,
konduksi syaraf dan keseimbangan asam basa.
c. Memelihara keteraturan metabolism seluler.
Tabel 2. Bahan makanan sumber mineral
ZAT MINERAL
BAHAN
MAKANAN FUNGSI
Na ; Natrium
SUMBER MINERAL
Garam
meja,
keju, Transmisi
daging, ikan dan aditive
neuromuscular,
syaraf,
K : Potasium (Kalium)
kondisi
keseimbangan
asam basa
Daging. Susu, sayuran, Transmisi
sereal,
kacang,
buah neuromuscular,
kondisi
segar
Ca : Kalsium
Kacang,
syaraf,
susu,
keseimbangan
asam basa
keju, Struktur tulang/gigi, kon-
yang
dimakan
dengan tulangnya
Daging, ikan, sayuran Transmisi
hijau, produk susu, sereal
sereal,
neuromuscular,
pembentukan
tulang,
reaksi
enzim,
metabolisme energi
daging, Pembentukan tulang/gigi,
P ; Fosfor
Beras,
Zn ; seng (zink)
Cu ; Tembaga (Copper)
J ; Jodium (Iodin)
kacang, coklat
Seafood, telur, produk Fungsi kelenjar tiroid
F ; Fluoride
Mn ; manganese
susu
Seafood, air teh
Kacang, buah
Cr ; Chromium
sereal/beras, teh
Daging, produk susu dan Metabolisme insulin dan
Se ; Selenium
telur
Seafood, daging, beras
Struktur gigi
kering, Pembentukan enzim
glukosa
Anti oksidan (membrane)
transfer elektron
Vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B dan vitamin C. Jenis ini tidak
dapat disimpan dalam tubuh. Kelebihan vitamin ini akan di buang lewat urine
sehingga kekurangan (defisiensi) vitamin B dan C lebih mudah terjadi
b. Vitamin yang larut dalam lemak
Vitamin yang termasuk dalam kelompok ini adalah vitamin A, D, E dan K.
jenis vitamin ini dapat disimpan dalam tubuh dengan jumlah cukup besar
terutama dalam hati.
Dalam tubuh, vitamin bekerja sebagai Biokatalisator, yakni berperan untuk
memperlancar reaksi-reaksi dalam tubuh, misalnya vitamin B6 membantu
pemecahan asam amino menjadi glokogen. Setiap vitamin mempunyai fungsi
khusus. Walaupun demikian bebarapa vitamin dapat berperan bersama-sama
dalam mengatur fungsi tubuh, misalnya memacu dan memelihara :
Pertumbuhan
Selera Makan
Reproduksi
Pencernaan
Kesehatan dan kekuatan tubuh
Penggunaan zat-zat makanan lain
Stabilitas system syaraf
Selain itu, vitamin berperan sebagai antioksidan, yakni zat untuk
menghindarkan terjadinya radikal bebas (free radikal). Jenis vitaminnya adalah A,
C dan E.
Vitamin
A ; Retinol/karoten
vitamin
Hati, telur, wortel, sayuran Proses penglihatan, jaringan
B1 ; Thiamin
karbohidrat,
B2 ; Riboflavin
Kacang-kacangan,
B6 ; piridoksin
B12
dan
balamin
C ; Asam Askorbat
protein,
kacangan
Cianoko Daging, ikan, produk susu
karbohidrat,
metabolisme,
dan
penyembuhan,
pertahanan
terhadap
D ; Kalsiferol
infeksi
Produk susu, pengaruh sinar Metabolisme kalsium, tulang
E ; Tokoferol
biji-bijian
Tabel 1. Bahan makanan sumber vitamin.
Sumber. Joko Pekik
Organ
Cairan
Reaksi
pencernaan
Organ dan
Proses
Enzim
pencernaan fisik
Hasil
dan Kerja
kimiawi oleh
Mulut
Saliva
Alkali
Gigi dan
enzim
Pengunyahan
lidah
makanan
Ptyalin
Makanan yang
Bolus
(amylase
mengandung zat
ludah)
tepung masak
diubah menjadi
menjadi gula
yang dapat larut
Esophagus
Mukosa dan
Alkali
submukosa
Otot
(maltosa)
Terjadi gerak
longitudinal
peristaltic yang
dan sirkular
mendorong
Bolus
makanan ke
Lambung
Getah
Asam
Renin
lambung
lambung
Mengubah
Cimus
karsinogen
menjadi kasein
Pepsin
Mengubah protein
menjadi pepton
Memulai
hidrolisis lemak
Lipase
gastrik
Duodenum
Empedu
Alkali
Membantu kerja
Cimus
enzim pankreas
Mengemulsikan
Duodenum
Cairan
Alkali
Tripsin
pankreas
lemak
Menyederhanaka
n protein dan
pepton menjadi
polipeptida dan
asam amino
Amylase
Mengubah semua
gula dan zat
tepung menjadi
Cimus
maltose
Lipase
Menyederhanaka
n lemak menjadi
gliserin dan asam
Usus halus
Sukus
Alkali
Enterokinase
enterikus
lemak
Membebaskan
Cimus
tripsin dalam
cairan pankreas
Erepsin
Menyederhanaka
n semua zat
protein menjadi
asam amino
Sukrosa,
Menyederhanaka
maltose,
laktosa
karbon menjadi
monosakarida,
glukosa,
galaktosa, dan
Kolon
Musin
Alkali
Dinding
laevulosa
Absorbsi air,
Feses
dalam kolon
garam, glukosa
(Pearce,
Penyiapan
2009)
sellulosa
Kelenjar
Sekresi musin
lapisan dalam
B. METABOLISME
PROSES METABOLISME
Lintasan metabolisme dapat digolongkan menjadi 3 kategori:
1
Ini merupakan lintasan yang digunakan pada sintesis senyawa pembentuk struktur
dan mesin tubuh. Salah satu contoh dari kategori ini adalah sintesis protein.
2
menjadi molekul-molekul berukuran kecil agar dapat diserap. Berikut ini adalah hasil
akhir pencernaan nutrien tersebut:
Hasil pencernaan karbohidrat: monosakarida terutama glukosa
Hasil pencernaan lipid: asam lemak, gliserol dan gliserida
Hasil pencernaan protein: asam amino
Semua hasil pencernaan di atas diproses melalui lintasan metaboliknya masingmasing menjadi Asetil KoA, yang kemudian akan dioksidasi secara sempurna melalui
siklus asam sitrat dan dihasilkan energi berupa adenosin trifosfat (ATP) dengan produk
buangan karbondioksida (CO2).
ENERGI
SIKLUS KREB
CO2
harus dikonversi menjadi jaringan lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.
Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogen
dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti
monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju
hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.
Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka
diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel
epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk
menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut
kilomikron. Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan
bermuara pada vena kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini
kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa.
Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi
asam-asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut,
dibentuk kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini
dinamakan esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid,
trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju selsel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan
memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak
dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak
mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida
sebagai cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi
dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika
harus memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini
dinamakan lipolisis.
Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil
KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan
protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga
dihasilkan energi. Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat
mengalami lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai
trigliserida.
Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami
kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis
membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi
menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini
dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan
asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan
kematian.
Metabolisme gliserol
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber energi.
Gliserol ini selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis.
Pada tahap awal, gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3fosfat. Selanjutnya senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi
aseton fosfat, suatu produk antara dalam jalur glikolisis.
Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5
tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir berupa asetil
KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat. Dalam proses oksidasi
ini, karbon asam lemak dioksidasi menjadi keton.
Jalur-jalur Metabolisme protein
Protein dicerna menjadi asam-asam amino. Selanjutnya asam-asam amino
tersebut masuk ke jalur metabolism menjadi piruvat, asetil KoA, atau langsung masuk ke
jalur siklus Krebs.
Daftar Pustaka
Surbakti, S.2010.Asupan Bahan Makanan Dan Gizi Bagi Atlet Renang. Jurnal Ilmu
Keolahragaan Vol. 8 (2) Juli Desember.108-122
Rahmawati, F. (n.d.). Gizi, Makanan, dan Diit. Jurnal Boga dan Busana , 1-27.
Pearce, E. C. (2009). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis (1sted., pp.212-236
). Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.
Pearce, E. C. (2009). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis (1sted.,
Valerie, C., Scanlon. (2007). Buku ajar anatomi dan fisiologi edisi 3. Jakarta : EGC.
Tim Keperawatan Dewasa psik fk undip. (2015). Gastrointestinal and special nutrition
modalities. Semarang : JK FK UNDIP.
DOSEN PENGAMPU:
Ns. Ahmat Pujianto, S. Kep., M. Kep
KELOMPOK 5:
Hellen Marini
Utami Dwi Yusli
Aulia Niken
Fanni Dewi Astuti
Muhamad Gumilang
Anggita Junayah
(22020114120002)
(22020114120006)
(22020114120048)
(22020114120069)
(22020114130119)
(22020114140091)