Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisann makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata
dan
memahami
tentang
Karakteristik
Pengendalian
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Manajemen dan Pengendalian
Pengendalian manajemen adalah bagian akhir dari proses manajemen. Hal
tersebut dapat dilihat dari berbagai cara dalam berbagai topik manajemen yang
terpisah-pisah
2.1.2. Manajemen
Berbagai kepustakaan mendefinisikan mengenai manajemen. Semua
berhubungan dengan proses di mana sumber daya perusahaan dan aktivitas
diarahkan pada pencapaian tujuan perusahaan.
Siapa yang mempelajari dan mengajarkan manajemen telah mengubah
Subjek yang luas menjadi Subjek yang lebih kecil, menjadi elemen yang dapat
dilihat. Tabel 1.1 menunjukkan skema klasifikasi yang paling menonjol. Kolom
pertama menunjukkan fungsi utama manajemen dari rantai nilai: pengembangan
produk atau jasa, operasi (produk manufaktur atau memberikan pelayanan jasa),
pemasaran/penjualan (menemukan pembeli dan memastikan bahwa produk dan
jasa dapat mememuhi kebutuhan pelanggan), dan keuangan (pencarian dana).
Sebenarnya setiap sekolah manajemen akan menawarkan kursus yang hanya
difokuskan pada salah satu, atau hanya salah satu bagian, dari fungsi utama
manajemen.
Istilah pengendalian manajemen tampak pada kolom ketiga dalam Tabel
1.1, yang memisahkan fungsi manajemen sebagai sebuah proses yang
melibatkan penentuan tujuan, formulasi strategi, dan pengendalian manajemen.
Sehingga, pengendalian merupakan bagian akhir dari proses manajemen. Pada
sebagian besar perusahaan, berfokus pada perbaikan SPM yang akan
memberikan
tingkat
pengembalian
yang
tinggi
dibandingkan
dengan
TABEL 1.1 Berbagai cara memilah ruang lingkup manajemen ke dalam elemen
yang lebih kecil
Fungsi
pengembangan produk (atau
Sumber Daya
Manusia
Proses
Menetapkan tujuan
Operasi
Uang
Memformulasikan strategi
pemasaran/penjualan
Mesin
Pengendalian manajemen
Keuangan
Informasi
jasa)
Sumber. K A. Merchant, Modem Management Control Systems: Text and Cases (Upper Saddle
River. NJ ; Prentice Hall, 1998), hlm. 3.
sendiri. Sebagian besar bentuk elemen utama dari strategi organisasi muncul dari
serangkaian interaksi antara manajemen, karyawan, dan lingkungan; dari
pengambilan keputusan yang dibuat secara spontan; dan dari pengalaman lokal
yang didesain untuk mempelajari jenis aktivitas apa yang akan membawa pada
keberhasilan. Meskipun demikian, jika beberapa pembuatan keputusan yang
dilakukan secara konsisten masih tetap ada, sebuah strategi dapat terbentuk, tanpa
memerhatikan apakah manajer merencanakan atau bahkan untuk tujuan
konsistensi tertentu. Dengan kata lain, visi strategis sering kali datang melalui
proses dinamis dalam organisasi dan bukan melalui pembuatan strategi yang
bersifat formal.
Bahkan banyak elaborasi tentang visi dan pernyataan strategi yang tidak
dilengkapi ketika mereka secara detail melakukan tindakan yang diinginkan dan
merenungkan setiap kemungkinan yang terjadi. Akan tetapi, tujuan mendesain
SPM, sangat bermanfaat agar dapat memiliki strategi yang sebisa mungkin
bersifat spesifik dan detail, jika strategi tersebut dapat digunakan sekarang.
Strategi yang dinyatakan secara formal akan memudahkan manajemen, baik
untuk mengidentifikasi alternatif pengendalian manajemen yang layak maupun
untuk mengimplementasikannya secara efektif. Pengendalian manajemen dapat
menjadi target penting dalam faktor keberhasilan organisasi yang bersifat
mendesak, seperti pengembangan produk baru, mengatur biaya dalam kisaran
yang rendah, atau meningkatkan pangsa pasar, dibandingkan tujuan pada
umumnya yaitu untuk meningkatkan keuntungan dengan caryang sebagian
besar kurang spesifik.
Akan tetapi, pernyataan strategi secara formal saja bukan merupakan
kondisi yang cukup untuk berhasil. Seperti halnya Adrian Grace, direktur manajer
Bank of ScotlandCorporate, menyatakan:
Saya sudah pernah melihat bisnis yang memiliki dokumen 400
halaman yang menuliskan strategi mereka dan jelas bahwa
mereka telah menghabiskan waktu yang tidak sedikit untuk
menuliskan visi mereka dan waktu yang lebih banyak lagi
untuk
berpikir
mengenai
bagaimana
mereka
akan
Maret 2010 dalam sebuah presentasi bisnis, dia menyatakan analisisnya bahwa
dia melihat di masa depan di mana ITV akan bebas dari beban peraturan yang
berat, dapat menghasilkan lebih banyak uang dari kegiatan di dunia maya dan,
yang lebih penting, memperbaiki kualitas program tayangan televisi. Akan tetapi,
salah satu analis bereaksi terkait hal tersebut dengan mengatakan: "Hal tersebut
benar, tetapi bukankah hal tersebut sama dengan Strategi yang Michael nyatakan
beberapa tahun lalu. Kuncinya adalah eksekusi." Analis lain menambahkan:
"Garis besar strateginya tidak semua berbeda, tetapi hal itu karena tidak banyak
lagi hal yang dapat Anda lakukan "
Pengendalian manajemen difokuskan pada eksekusi, dan hal ini
melibatkan pertanyaan umum yang diarahkan: Apakah karyawan Anda
berperilaku tepat? Pertanyaan tersebut dapat dibagi menjadi beberapa bagian.
Pertama, apakah karyawan kita memahami apa yang kita harapkan dari mereka?
Kedua, apakah mereka akan bekerja keras secara konsisten dan mencoba untuk
melakukan apa yang kita harapkan dari mereka; yaitu, apakah mereka akan
mengikuti tujuan organisasi yang sesuai dengan strategi? Ketiga, apakah mereka
dapat melakukan pekerjaan dengan baik? Terakhir, jika semua jawaban dari
pertanyaan ini negatif, apa yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah
pengendalian manajemen? Semua perusahaan yang seharusnya memercayai
karyawannya untuk dapat mencapai tujuan harus menyelesaikan urusan terkait
dengan masalah pengendalian manajemen dasar tersebut.
Sarana untuk mengarahkan masalah strategi dan pengendalian manajemen
merupakan hal yang berbeda. Manajer lebih mengarahkan fokus utama masalah
pengendalian strategis pada bagian eksternal organisasi; mereka menilai industri
dan menempatkan organisasi di dalamnya. Mereka berpikir bagaimana
organisasi, yang memiliki fakta-fakta kombinasi kekuatan, kelemahan,
kesempatan, dan tantangan, dapat bersaing dengan perusahaan lain dalam bidang
industri yang sama. Manajer mengarahkan masalahpengendalian manajemen,
dengan kata lain, lebih memilih fokus utamanya pada hal yang bersifat internal;
mereka membayangkan bagaimana mereka dapat memengaruhi perilaku
karyawan dengan cara yang mereka inginkan.
10
melibatkan
pemberian
informasi
kepada
karyawan
tentang
11
pada
pandangannya
sendiri
dibandingkan
arahan
dari
pemimpinannya.
2.2.2. Masalah Motivasi
Meskipun ketika karyawan memahami apa yang diharapkan dari mereka,
beberapa di antaranya tidak berbuat sebagaimana yang diharapkan oleh
perusahaan karena masalah motivasi. Masalah motivasi merupakan masalah yang
umum karena tujuan individu dan tujuan perusahaan secara alami tidak sejalan
individu memiliki kepentingan sendiri.
Karyawan sering kali bertindak atas dasar keinginannya sendiri dengan
mengorbankan kepentingan perusahaannya. Frederick Taylor, salah satu dari tokoh
penting dalam pergerakan manajemen ilmiah yang hidup di awal abad dua puluh
menuliskan: "Sulit untuk dapat menemukan karyawan yang kompeten yang tidak
mencurahkan seluruh waktunya untuk mempelajari mengapa dia bekerja dengan
lambat dan tetap meyakini bahwa dia masih berada pada perusahaan yang tepat."
12
Keengganan untuk berusaha dan perilaku untuk kepentingan sendiri lain tersebut
tetap menjadi masalah sampai dengan hari ini, dan saat ini tampaknya terus
berkembang. Gary Gill, penulis KPMG Fraud Barometer terbaru di Australia yang
dipublikasikan pada tahun 2010, percaya bahwa kondisi ekonomi secara umum
memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat penipuan: "Akan menuju pada
periode bom. Orang ingin tetap menjaga standar hidupnya, meskipun harus
melakukan tindakan kriminal Survei lain menyatakan bahwa penipuan meningkat
pada sektor publik di Inggris seperti program penghematan berdampak pada
pengurangan personil dan sumber daya yang lebih sedikit yang dapat diberikan di
bawah pengawasan internal, seperti yang dilaporkan oleh Pricewater house
Coopers?
Secara keseluruhan, bukti survei menyatakan bahwa terjadi pengurangan
tenaga, kesalahan pengelolaan, dan penggelapan sumber daya dalam organisasi,
di antara tipe lain dari perilaku buruk yang dilakukan karyawan, dan ini terjadi
secara umum dalam banyak perusahaan. Meski bentuk-bentuk tindakan yang
tidak penting seperti menghabiskan waktu kerja akan membuat biaya tinggi.
Surfing internet ketika sedang bekerja, sebagai contoh, pada karyawan di
Amerika Serikat pada 2001 diperkirakan telah menghabiskan $63 miliar per
tahun.
menyebabkan adanya peningkatan biaya. Seluruh partisipan survei yang baru saja
dilaporkan oleh Association of Certified Fraud Examiners memperkirakan bahwa
biasanya perusahaan kehilangan keuntungan sebesar 5% per tahun karena
penipuan.
Menggunakan
perkiraan
Gross
World
Product
2009,
yang
13
14
15
menyenangkan.
Label
di
luar
pengendalian
digunakan
untuk
16
jika
seandainya,
dengan
biaya
yang
efektif
mencoba
untuk
17
Namun, penilaian apakah pengendalian yang baik dapat dicapai merupakan hal
yang sulit dan subjektif. Hal ini sulit karena memerlukan pengendalian
manajemen yang mencukupi yang harus diukur kembali dimasa yang akan datang
di mana hal ini pasti sulit untuk diprediksi, seperti prediksi konsekuensi
kemungkinan yang tidak diinginkan dari pengendalian. Pengendalian yang baik
tidak dibangun mencakup seluruh aktivitas atau dengan berbagai tujuan kecuali
kalau kinerja pada semuanya itu sebagai dimensi yang signifikan untuk
diperhatikan. Akan tetapi, karena sulitnya untuk menilai pengendalian
manajemen, hal tersebut harus dikerjakan karena keberhasilan perusahaan
tergantung dari SPM yang baik.
Sebagai contoh, di awal bab ini diilustrasikan mengenai perusahaan yang
gagal mengimplementasikan SPM yang cukup akan mengalami kerugian atau
aset yang memburuk, keumtungan yang tidak mencukupi, biaya yang tinggi,
pencatatan yang tidak akurat, atau pelaporan yang dapat membawa pada
keputusan yang buruk, sanksi hukum, atau kekacauan bisnis. Titik ekstrim,
organisasi yang tidak dapat mengendalikan kinerjanya pada satu atau lebih
dimensi yang penting maka akan mengalami kegagalan.
2.4. Pencegahan Masalah Pengendalian
Mengimplementasikan beberapa kombinasi perilaku-alat yarg digunakan
untuk memengaruhi yang secara umum dikenal sebagai SPM. Hal ini bukan
merupakan cara yang terbaik untuk mencapai pengendalian yang baik; sering kali
masalah dapat dihindari. Penghindaran berarti mengurangi kemungkinan
terjadinya masalah pengendalian. Organisasi tidak selalu dapat menghindari
masalah pengendalian mereka, tetapi mereka sering kali dapat menghindari
beberapa
masalah
pengendalian
dengan
meminimalkan
tipe
masalah
18
sendiri.
Dengan
meningkatnya
permintaan
terhadap
layanan
19
20
dilakukan oleh doker dan perawat. Sistem akan memonitor kondisi pasien dan
perkembangannya dan memberi peringatan kepada staf medis mengenai
kemungkinan masalah yang terjadi; sistem tersebut dapat melakukan diagnosis;
menyesuaikan
kebutuhan
obat
yang
diperlukan;
dan
mereka
menguji
kemungkinan interaksi obat dan reaksi alergi. Sistem ini membuat rumah sakit
terhindar dari masalah perilaku keterbatasan personil staf medis. Secara umum,
penggunaan sistem lebih disukai dibandingkan dengan petugas medis untuk
mengingat kembali setiap detail pada setiap kondisi, pengobatan, dan
kemungkinan komplikasi untuk menentukan respons yang tepat. Sistem lebih
disukai meskipun tidak semuanya, kejutan yang tidak menyenangkan akan
terjadi; dalam hal ini, kesalahan medis tidak dapat dihindari.
Banyak tugas hukum, meski sering kali cukup kompleks, ada beberapa
variasi pada tema, serta membutuhkan tipe dokumen legal yang pasti, seperti
registrasi merek dagang atau leasing, tidak jauh berbeda bentuknya dengan
contoh yang lain. Perusahaan yang bergerak dibidang hukum meningkatkan
penggunaan perangkat lunak yang disebut document assembly software, untuk
mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membuat dokumen sehingga waktu
yang diperlukan lebih sedikit dibandingkan dengan yang dibutuhkan oleh seorang
karyawan dan, kemungkinan, lebih konsisten dan akurat. Terlebih lagi,
mengotomatisasikan tugas yang berat dapat mengurangi biaya dan membuat
pengacara memiliki waktu yang lebih banyak untuk melayani kliennya.
Akan tetapi, pada sebagian besar situasi manajerial, otomatisasi hanya
dapat menyediakan sebagian solusi terbaik dari pengendalian. Satu kelemahannya
adalah kemungkinan yang terjadi. Manusia memiliki banyak bakat khususnya
ketika terlibat pada hal yang kompleks memerlukan penilaian yang bersifat
intuitif di mana tidak ada mesin atau model keputusan yang mampu untuk
menduplikasi. Keterbatasan kedua adalah biaya. Otomatisasi sering kali
membutuhkan besar yang mungkin dapat dibenarkan hanya jika dapat
meningkatkan produktivitas, sama seperti pengendalian." Akhirnya, otomatisasi
mungkin hanya menggantikan beberapa masalah pengendalian dengan masalah
lain. Otomatisasi komputer sering kali meningkatkan risiko pengendalian.
Pengurangan
sumber
dokumen
dapat
mengaburkan
pemeriksaan
audit;
21
2.4.3. Sentralisasi
Sentralisasi pengambilan keputusan sebagai kemungkinan pencegahan
yang ketiga, merupakan elemen penting dalam hampir semua perusahaan yang
menggunakan SPM. Tingginya tingkat sentralisasi, di mana semua keputusan
penting dibuat oleh tingkat manajemen puncak, hal ini biasanya terjadi pada
industri kecil, khususnya apabila bisnis dijalankan oleh pendiri atau pemilik.
Tingginya tingkat sentralisasi juga terdapat pada beberapa perusahaan besar yang
memiliki manajer puncak yang sering kali memiliki reputasi menjadi
"berorientasi pada detail atau "pengendalian yang aneh". Ketika masalahnya
seperti ini, manajemen puncak mengambil keputusan sendiri untuk hal-hal
penting dan sering kali yang tidak penting, begitu juga dalam pelaksanaannya,
mereka menghindari pengambilan keputusan yang buruk yang dibuat oleh
karyawan di tingkat yang lebih rendah.
Sentralisasi pasti ada dengan tingkat yang berbeda dalam perusahaan,
seperti halnya pada tingkatan manajemen dalam perusahaan, manajer cenderung
melakukan sendiri beberapa keputusan yang sangat penting yang ada dalam
kekuasaannya. Calon umum untuk sentralisasi adalah keputusan yang terkait
dengan akuisisi dan divestasi, sebagian besar belanja modal, negosiasi kontrak
penjualan yang penting, perubahan organisasi, dan rekrutmen dan pemberhentian
karyawan pada posisi yang penting. Akan tetapi, pada sebagian besar perusahaan
meskipun berukuran kecil, tidak mungkin terjadi sentralisasi pada semua
keputusan penting, dan solusi pengendalian lain dibutuhkan.
22
23
dan yang lain mengevaluasi kinerja hanya secara subjektif. Beberapa perusahaan
mengelaborasikan rangkaian kebijakan dan prosedur yang mereka harapkan
untuk dapat diikuti oleh karyawan, sementara yang lain tidak memiliki prosedur
atau mereka membiarkan penggunaan prosedur yang kuno. Beberapa perusahaan
mengintensifkan penggunaan sejumlah staf audit internal yang profesional,
sementara yang lain hanya memastikan paling tidak karyawan patuh terhadap
peraturan yang disyaratkan. Ini hanyalah contoh, Perbedaan dapat dibuat di
antara SPM yang digunakan.
Manajer
pengendalian
memilih
tidak
acak
pemilihan
dilakukan
berdasarkan pada beberapa faktor. Beberapa pengendalian tidak efektif, atau tidak
efektif dari sisi biaya, dalam situasi tertentu. Beberapa tipe pengendalian lebih
baik untuk tipe masalah tertentu, dan perusahaan yang berbeda dan bidang yang
berbeda dalam tiap perusahaan sering kali menghadapi masalah pengendalian
yang berbeda. Beberapa tipe pengendalian memiliki efek samping yang tidak
diinginkan yang dapat secara khusus merusakbeberapa rangkaian. Beberapa
pengendalian hanya sesuai untuk gaya manajemen tertentu dibandingkan untuk
yang lain.
GAMBAR 1.1 Contoh pengendalian yang digunakan dalam perusahaan
manufaktur
1
24
Sumber. K. A. Merchant, Modern Management Control System: Ten and Cases (Upper Saddle
River, M: Prentlce Hail, 1998), hlm.13.
25
Sumber: A. Merchant, Modem Management Control System: Text and Cases (Upper Saddle
River, M: Prentice Hali, 1998), hlm. 14.
26
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pentingnya sistem pengendalian manajemen dalam kegiatan perusahaan untuk
mencegah berbagai macam permalasahan yang tidak diinginkan oleh perusahaan
seperti pencurian, penipuan, dan kesalahan yang tidak disengaja. Hal-hal tersebut
terjadi dikarenakan kurangnya pengarahan, masalah motivasi, dan keterbatasan
individu akan tetapi penyebab permasalahan tersebut dapat diminimalisasir
dengan pencegahan berupa penghilangan aktivitas, otomatisasi, sentralisasi dan
pembagian risiko.
27
DAFTAR PUSTAKA
Merchant, Kenneth A., dk, 2014, Sistem Pengendalian Manajemen, Pengukuran
Kinerja, Evaluasi, dan Intensif, Edisi Ke-3, (Jakarta: Penerbit Salemba Empat)
hlm 3-19.
28
LAMPIRAN
Studi Kasus 1:
Atlanta Hoam Loan (AHL) adalah pinjaman dengan hipotek dan perusahaan
keuangan yg berpusat di Atlanta, Georgia. Al Fioreni mendirikan perusahaan ini
pada april 2002 dengan investasi awal $40.000. Al berpengelaman dalam industry
hipotek perbankan. Dia telah bekerja pada beberapa perusahaan yang berbeda dan
Al juga pernah menjadi direktur dari Orange County dari California Association
of montage Broker selama setahun. Al membangun hubungan dengan perbankan
yang mengizinkan KLIEN AHL untuk meminjamkan uang berdasarkan tingkat
penjual. AHL membeli aplikasi pinjaman dari daftar broker sebesar $0.20.
petugas kredit akan membantu calon klien untuk mengisi aplikasi mereka dan
mengumpulkan dokumen yang di perlukan seperti W-2, pay stubs, dan laporan
keuangan. AHL membayar membayar petugas kredit sebesar 40% dari total
pendapatandari pinjaman yg di hasilkan.
Al berpikir untuk menambah gelar MBA. Pada juni 2002 al diterima
masuk pada program executive MBA (EMBA). Al memiliki beberapa pilihan
bagi AHL. Dia dapat menemukan seseorang untuk menjalankannya atau dia dapat
menutupnya. Jika dia memilih untuk menutup dia dapat mengubah aplikasi yang
didanai ke perusahaan pengelola perjanjian tertulis. Tetapi al memutuskan bahwa
ia tidak ingin menutup AHL. Kerena bisnis ini sangat menguntungkan. Al merasa
ragu bahwa dia memiliki cukup waktu untuk menemukan pembeli sebelum dia
meninggalkan California. Ia memutuskan untuk mencari seseorang yang
mengoprasikan perusahaan selama dia tidak ada.
Joe Anastasia adalah salah satu karyawan kredit AHL. Dia memiliki
pengalaman selama 20 tahun pada bisnis pinjaman hipotek. Meski Al baru
mengenalnya selama dua bulan, ia menilai joe cukup baik. Pada resumnya dia
menggambarkan joe sebagai seseorang yang dapt di percaya dan jujur. Terkesan
dengan latar belakang dan kinerja joe, Al memutuskan membuat perjanjian
dengan joe sebagai partnernya. Pada Juli 2002 Al dan Joe mencapai kesepakatan
kerjasama. Akan tetapi anehnya pada hari yg di tentukan yg dimana keduanya
akan bertemu yg baru, joe tidak dating. Pada 10 hari pertama kerja perjanjian
29
kerjasama, joe hanya dating di kantor selama tiga hari. Dua minggu setelah
perjanjian kerjasama di tandatangani dia membuat perjanjian dengan joe. Untuk
mengganti perjanjian. Al setuju untuk membayar joe 100% dari pinjaman yang
ditutup joe. Joe meminta maaf kepada Al atas ketikhadirannya dan berjanji tidak
akan mengulangi kesalahannya. Al memonitor AHL dari jarak jauh. Dia
mempelajari bahwa dalam dua minggu joe pergi ke kantor hanya empat kali dan
suatu hari dia mengambil sejumlah besar fail pinjaman.
Pada September 2002 al membuat keputusan final bahwa dia tidak lagi
mempercayai joe. Dia kembali ke Wilbur Washingtong yg memperkenalkan joe
beberapa bulan sebelumnya. Seperti al dan joe, Wilbur memiliki pengalaman
yang bagus pada hipotekperbankan. Pada tanggal 1 September 2002
mendatangani kerjasama dan lisensi perjanjian dengan Wilbur. Wilbur meminta
otoritas untuk mendatangani cek yang di tulis untuk AHL pada rekening bank,
tetapi Al menolak. Malahan sebagai itikad baik dari al ia meninggalkan pada
Lettia Johnson (manajer kantor) empat cek yang sudah di tandatangani, cek
kosong yang sudah di tulis pada rekening utama. Al memerintahkan pada lettia
bahwa cek tidak dapat di gunakan tanpa seizin Al. setelah bulan itu joe
mengetahui apa yg sedang terjadi, dia menjadi marah dan dia tidak mau lagi
menjadi partner AHL dan dia juga meminta investainya di kembalikan. Tetapi al
menolak mengembalikan investasi joe sampai joe mengambalikan semua fail
pinjaman yg di ambilnya. Responnya joe mengajukan gugutan perdata untuk
menuntut pembayaran.
Sementara Al tidak lagi mengelola pengoprasian perusahaan sehari-hari,
Al terus menerus memonitor operasi AHL. Dia melacak karyawan, jumlah
aplikasi pinjaman yang di hasilkan., urutan permintaan kredit, aplikasi pinjaman
yang didanai, dan biaya kantor. Wilbur mengambil alih operasional AHL, dengan
empat pinjaman yang dapat menghasilkan penerimaan total $11.700.
pada
30
Pada tanggal 7 oktober 2002 Al mengirim FAX dan surat sertifikat kepada
Wilbur dan lettia untuk bertemu secara langsung untuk memerintahkan kepada
mereka agar tidak menulis cek tanpa sepengetahuan Al. Al juga menepon BofA
untuk menghentikan pembayaran keempat cek dan meminta bank untuk
mentransfer dana dari rekening umum ke rekening gaji. Akan tetapi Wilbur
berhasil menghentikan pembayaran cek. Karena pegawai bank berasumsi bahwa
Wilbur mrmiliki otoritas pada rekening karena dia yang mendepositokan pertama
kali.
Marah dan frustasi dia tidak lagi percaya pada Wilbur dan tidak lagi
mengoprasikan bisnis dengannya. Pada tanggal 14 oktober 2002, Al mengirimkan
surat pada lebih dari 100 klien AHL yang memiliki pinjaman. Kata kunci surat
tersebut adalah kami tidak lagi dapat melayani aplikasi anda. Tanggal 15
Oktober 2002 wilbur membuka rekening baru di citizen bank & trust (CBT).
Wilbur memindahkan dana atas perusahaan AHL dengan menutup lewat
pengacara dan memasukan ke rekening yang baru itu. Al menemukan rekening yg
kedua ketika surat selamat datang yg dikirim CBT tiba di California. Al marah
dan segera menelpon manajer bank CBT dan mengkonfimasikan bahwa Wilbur
membuka rekening yang bersifat menipu. Tetapi pihak bank menolak untuk
membekukan rekening tersebut. Pada hari Wilbur membuka rekening tersebut dia
juga mengisi dua aplikasi untuk surat perintah penangkapan Al. Al telah kembali
ke Atlanta dua kali untuk mempertahankan perusahaanya dan mengeluarkan
biaya lebih dari$7500 untuk biaya perjalanan dan biaya hukum.
Menyadari kekalahannya Al akhirnya meminta pada Georgia Dapertement
of Banking and finance untuk menarik lisensi hipotik yang dimiliki AHL. Tidak
hanya kehilangan bisnis dan pendapatannya, ia juga kehilangan peringkat
kreditnya karena ia memiliki tagihan yang tidak dapat di bayarkan.
31
Studi Kasus 2:
Pada Oktober 2009, broker saham Seymour Pierce di London didenda sebesar
154.000 oleh FSA Karena kegagalannya mencegah kejahatan karyawannya.
Lemahnya pengendalian pada broker menyebabkan karyawan dapat mencuri
hamper mendekati 150.000 dari beberapa rekening pribadi milik klien, dan
kemudian menutupi pencurian, setelah lebih dari 36 transaksi yang terpisah
antara tahun 2003 dan 2006. Karyawan yang melakukan kejahatan telah
menghilang sebelum ditemukannya penipuan tersebut, hal ini baru diketahui
setelah penggatinya menemukan perbedaan pada catatan akuntansi. Manajer
Seymour Pierce menyatakan bahwa ketika masalah penipuan tersebut diketahui
maka mereka segera melaporkannya pada pihak yang berwajib. Margaret Cole,
Director of Enforcement and Financial Crime di FSA, menyatakan: Hal ini
merupakan bagian kegagalan yang serius pada Seymour Pierce. Penipuan tidak
dilakukan dengan cara yang canggih dan seharusnya dapat dideteksi pada tahap
awal jika prosedur dilakukan dengan cara yang benar. Penipuan yang serius
melemahkan integritas mereka di pasar, hal ini merupakan waktu yang tepat
untuk mengingatkan konsekuensi pada perusahaan yang gagal menempatkan
system secara tegas dan pengendalian untuk menghindari transaksi yang illegal.
Simon Morris, partner jasa bidang keuangan pada lembaga hokum CMS
Cameron
McKenna,
menambahkan:
Semua
perusahaan
seharusnya
32
Studi Kasus 3:
Pada juli 2009, seorang karyawan di Westpac, sebuah bank di Australia, secara
tidak sengaja melakukan penarikan pada rekening nasabah sebesar $10 juta
padahal nasabah meminta hanya $100.000. Westpark telah mengembalikan
sejumlah uang, tetapi masih terdapat $3,8 juta yang masih belim dilunasi.
Karyawan yang melakukan kesalahan telah memiliki pengalaman kerja lebih dari
30 tahun, dan seharusnya dia dapat dipercaya.
Studi Kasus 4:
Thomas Wong adalah pemilik manajer dari Wongs Pharmacy, toko obat kecil
yang hanya berada pada satu lokasi. Toko tersebut didirikan oleh ayah Thomas
dan telah beroperasi pada lokasi yang sama selama 30 tahun. Seluruh karyawan
yang bekerja di toko adalah anggota keluarga. Semuanya bekerja keras, dan
Thomas memercayai sepenuhnya. Meski toko berkembang dengan pesat pada
tahun-tahun awal, kinerja pada beberapa tahun terakhir tidaklah bagus. Penjualan
dan keuangan menurun, dan masalah menjadi memburuk. Masalah kinerja
tampaknya mulai muncul ketika toko obat dengan ukuran yang lebih besar
membuka cabangnya dengan jarak dua blok dari lokasi.
33