Vous êtes sur la page 1sur 21

ANALISA

BATU URIN
HARUN NURRACHMAT

1-April-200
6
April-2006

Batu Saluran Kemih


- N : tidak ada
- Terbentuk : konsentrasi zat larut melampaui keseimbangan
kelarutan, jika terdapat sesuatu zat dalam jumlah yang
berlebihan atau jika kondisi urin tidak membantu
mempertahankan zat itu dalam kelarutan.
- Faktor yang berperan :
1. endogen (genetik familial : hipersistinuria, hiperkalsiuria
primer & hiperoksaluria primer).
sukar dikoreksi cenderung kambuh
2. eksogen (lingkungan pekerjaan, makanan, dll).
rekurensi dapat dicegah

- Komponen batu urin : kalsium, oksalat, fosfat, magnesium,


amonium, asam urat & sistin.
75% : kalsium oksalat dan atau kalsium fosfat
15% : struvite
10% : asam urat & sistin
1-2% (jarang sekali) : xantin, glisin & silikat
- Teori terbentuknya batu :
1. Teori inti matriks : substansi organik sebagai inti
(mukopolisakarida & mukoprotein A kristalisasi &
agregasi substansi pembentuk batu).
2. Teori supersaturasi : kejenuhan substansi pembentuk
batu dalam urin (sistin, xantin, asam urat, kalsium
oksalat) batu.

3. Teori presipitasi kristalisasi : perubahan pH urin


solubilitas substansi dalam urin.
asam mengendapkan sistin, xantin, asam urat.
alkali mengendapkan garam-garam fosfat.
4. Teori berkurangnya faktor penghambat : penurunan faktor
penghambat (peptid fosfat, pirofosfat, polifosfat, sitrat,
magnesium, asam polisakarida) batu urin.

Analisa Batu
1.Pemeriksaan Makroskopis
2.Kimiawi
1.Pemeriksaan Makroskopis
a.Tujuan : -Mengetahui jenis batu berdasarkan struktur batu
b. Prinsip Tes :
- Memperhatikan struktur (jumlah, besar, warna, kerasnya dan
bentuk permukaan) batu (sampel) secara visual (makroskopis)
Alat
-Wadah steril
Bahan
-Batu (sampel)
-Letakan batu (sampel) dalam wadah yang steril
-Catat Jumlah batu, besar, warna, keras dan bentuk permukaannya

Interpretasi
-Keras,berwarna gelap,permukaan kasar,ukuran kecil
sampai sedang,multipel : Batu kalsium phospat dan kalsium
oksalat
-Rapuh (mudah pecah),berwarna kuning,ukuran dapat menjadi
besar berbentuk tanduk (staghorn) : Batu asam urat
-Ukuran dapat menjadi besar (staghorn) : Batu Struvite (pada
wanita akibat ISK dengan bakteri yang menghasilkan urease
biasanya spesies proteus), sistin dan asam urat
-Berwarna kuning jeruk dan berkilauan,ukuran dapat menjadi
besar (staghorn),permukaan agak kotor (berlemak) : Batu sistin

2.Kimiawi
a.Tujuan :- Mengetahui komposisi kandungan batu
b. Prinsip Tes
- Batu (sampel) direaksikan dengan reagen tertentu akan timbul
reaksi warna, terbentuknya gas dan terbentuknya endapan.
Alat
- Lumpang
- Kit analisis kalkuli urin : spatula, reagensia (R1-R16), botol-botol
kecil transparan bergaris merah, gelas transparan volume 50 ml,
sendok merah besar, sendok merah dan hitam kecil (Merckognost),
brosur warna.
- Alat Bantu : mistar penghitung

Bahan
- Reagen :

R1 : Sulfuric Acid 95-97%


R2 : Sodium Hydroxyde Solution 27%
R3 : Calcon Carboxylic Acid Trituration
R4 : Titriplex III Solution
R5 : Borate Buffer Solution
R6 : Iron (III) Chloride Solution
R7 : Sulfosalycilic Acid Solution
R8 : Potassium Tetraiodomercurate (II)
R9 : Ammonium Molybdate Solution
R10 : Reduction Solution (4-methylaminophenol
sulfate sodium disulfite)

R11 : Buffer Solution (Borate Buffer)


R12 : Colour Reagen (1-azo-2-hydroxy-3-(2,4-di-methylcarboxanilido)-naphtalene-1-(2-hydroxybenzene-5sodium sulfonate) solution)
R13 : Molybdatophosphoric Acid Solution
R14 : Ammonia Solution (10%)
R15 : Reducing Solution (Sodium Sulfide)
R16 : Sodium Nitroprusside Trituration

Cara Kerja
- Gerus batu hingga halus
- Ambil sampel 1 sendok spatula + 5 tetes reagen R1
diaduk. Dilihat ada tidaknya gelembung, adanya gelembung
karbonat (CaCO3).
- Pindahkan sampel ke wadah gelas berskala + aquadest
sampai 50 mldiaduk hingga tercampur dengan baik
- Siapkan 7 botol bergaris merah. Isilah masing-masing botol 5 ml
dari campuran tersebut (kecuali botol kelima hanya berisi 1 ml)
+ aquadest sampai 5 ml.

* Botol 1 (Kalsium)
- Tambahkan 2 tetes R2, sambil dikocok-tambahkan 1 sendok
spatula R3 dan R4 tetes demi tetes perubahan warna dari
merah jambu ke biru muda.
- Hitung banyaknya tetesan
- Jumlah tetesan dikalikan 5 prosentase kalsium.
* Botol 2 (Oksalat)
- Sambil dikocok + 2 tetes R5, 3 tetes R6, 3 tetes R7
- Setelah 2 menit sesuaikan warna yang terjadi dengan warna di
brosur.
- Catat prosentase sesuai warna
* Botol 3 (Amonium)
- Sambil dikocok + 3 tetes R8 dan 3 tetes R2
- Sesuaikan warna yang terjadi dengan warna di brosur.
- Catat prosentase sesuai warna

* Botol 4 (Fosfat)
- Sambil dikocok + 5 tetes R9 dan 5 tetes R10
- Setelah 5 menit sesuaikan warna yang terjadi dengan warna di brosur.
- Catat prosentase sesuai warna
* Botol 5 (Magnesium)
- Sambil dikocok +10 tetes R11 dan 10 tetes R12
- Setelah 1 menit sesuaikan warna yang terjadi dengan warna di brosur.
- Catat prosentase sesuai warna
* Botol 6 (Asam Urat)
- Tambahkan 3 tetes R13 kocok diamkan selama 2 menit
- Tambahkan 2 tetes R5 kocok
- Dalam 10 detik sesuaikan warna yang terjadi dengan warna di brosur
- Catat prosentase sesuai warna

* Botol 7 (Sistin)
- Sambil dikocok + 10 tetes R14 dan 1 sendok merah
penuh R15
- Setelah 1 menit + 1 sendok hitam penuh R16 dan kocok
- Setelah 30 detik sesuaikan warna yang terjadi dengan warna di
brosur.
- Catat prosentase sesuai warna

Perhitungan
- Berdasarkan alat bantu (mistar penghitung) selalu didapatkan
dalam senyawa kimia :
- Calcium Oxalate/Whewellite (CaC2O4H2O)
- Magnesium Ammonium Phosphate/Struvite ( MgNH4PO46H2O)
- Calcium Hydrogen Phosphate/Brushite (CaHPO42H2O)
- Ammonium Urate/Uric Acid
- Sistin
- Weddelite (CaC2O42H2) : tidak dipertimbangkan sebab kurang
- Carbonate Apatite ( Ca10[PO4]6CO3

* Calcium Oxalate/Whewellite
- Set prosentase oksalat yang diperoleh pada skala oksalat. Garis
merah akan berhubungan dengan nilai kalsium oksalat, berhenti
pada skala kalsium oksalat.
- Periksa banyaknya kalsium pada skala kalsium, jika kalsium
yang didapat dalam analisis lebih banyak, nilai ditentukan oleh
selisih perbedaan prosentase kalsium.
* Magnesium Ammonium Phosphate/Struvite
- Set prosentase magnesium yang diperoleh pada skala magnesium.
Baca nilai Magnesium Ammonium Phosphate/Struvite, berhenti
pada skala struvite.
-Periksa jumlah amonium dan fosfat masing-masing pada skala
amonium dan skala fosfat. Jika amonium atau fosfat yang didapat
dalam analisis lebih banyak, nilai ditentukan oleh selisih perbedaan
prosentase amonium/prosentase fosfat.

* Ammonium Urate/Uric Acid


- Set prosentase amonium yang diperoleh atau
selisih perbedaan prosentase amonium dari 2.2
pada skala amonium. Baca nilai amonium urat, berhenti
pada skala amonium urat.
- Periksa jumlah asam urat pada skala asam urat, jika
asam urat didapat dalam analisis lebih banyak, nilai
ditentukan oleh selisih perbedaan prosentase asam urat.
* Calcium Phosphate
- Set kalsium yang diperoleh atau perbedaan selisih
prosentase yang diperoleh pada 1.2 pada skala kalsium.
Pada waktu yang sama baca skala fosfat.
- Baca Brushite/Apatite.

Contoh Perhitungan
- Komponen yang didapat :
Kalsium = 35%
Oksalat = 15%
Fosfat = 40%

- Pikirkan kemungkinan adanya kalsium oksalat dan kalsium fosfat :


- 35% Kalsium dihubungkan dengan 15% Oksalat sesuai dengan
alat bantu 25% kalsium oksalat
- Sisa Kalsium 28% (35%-7%) 7% kalsium yang telah digunakan
membentuk Kalsium Oksalat
- 28% kalsium dihubungkaan dengan 40% Fosfat sesuai dengan alat
bantu 70% Apatite
- Sisa (-) Habis terpakai
- Jadi batu terdiri atas kurang lebih 25% kalsium oksalat dan 70%
apatite.

Interpretasi
- Hasil yang didapat dari analisis batu
menunjukkan kandungan dari batu tersebut.
- Hasil analisis batu merupakan petunjuk
untuk terapi konvensional,lithostropi,
Bedah.

Vous aimerez peut-être aussi