Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
REPERTUM &
DOKTER FORENSIK
SEBAGAI SAKSI
AHLI
Definisi VeR
Laporan (jawaban) tertulis dokter yang
berdasarkan sumpah jabatan dan
keilmuannya, tentang obyek medikforensik yang dilihat dan diperiksa atas
permintaan tertulis penyidik berwenang,
untuk kepentingan peradilan. Obyek
medik-forensik ini adalah manusia (hidup
ataupun mati), bahagian tubuh manusia
maupun sesuatu yang diduga bahagian
tubuh manusia.
Implikasi
SPV tertulis penyidik berwenang = syarat
formal utama
Bukan perintah lisan
Bukan penyelidik/pihaklain
dugaan pelaku militer SPV POM ABRI
keluarga korban +/- SH/LSM / asuransi SKM
(medical report).
Implikasi :
orang mati patologi forensik sebab
dan mekanisme kematian korban
spesialis IKF terbiasa melakukan analisis
sebab kematian (dalam linear causality)
saksi ahli dalam perkara dugaan
malpraktek kedokteran
Untuk kepentingan peradilan
persidangan pengadilan
VeR tidak meyakinkan hakim
sehingga tidak dipergunakan sebagai
alat bukti sebagaimana KUHAP ps.
184
Alat bukti yang sah adalah :
keterangan saksi, keterangan ahli,
surat, petunjuk, dan keterangan
terdakwa.
KETENTUAN DALAM UU
KUHAP ps 184
Alat bukti yang sah adalah
Keterangan Saksi
Keterangan Ahli
Surat
Petunjuk
Keterangan terdakwa
Bagian PEMBUKAAN
berisikan kata-kata
PRO JUSTITIA
UNTUK MENANDAKAN BAHWA
DOKUMEN INI ADALAH KHUSUS
DIBUAT UNTUK KEPENTINGAN
PERADILAN
Bagian PENDAHULUAN
Memuat identitas
Dokter pemeriksa
Institusi tempat dokter bertugas
Tanggal dan Tempat pemeriksaan
Institusi Peminta pemeriksaan
Objek (korban) pemeriksaan, sesuai
uraian identitas dalam Surat
Permintaan Pemeriksaan dari Penyidik
Bagian PEMBERITAAN
MEMUAT HASIL PEMERIKSAAN MEDIK
TENTANG KELAINAN YANG BERKAITAN
DENGAN PERKARA, DIURAIKAN
SECARA RINCI DAN OBJEKTIF
Bagian KESIMPULAN
MEMUAT KESIMPULAN DOKTER
PEMERIKSA (BERDASARKAN
KEILMUANNYA) TENTANG TEMUANNYA
PADA PEMERIKSAAN.
SELALU KAITKAN DENGAN PASAL
YANG TERDAPAT DALAM KUHP
FormatVisum et Repertum
Bagian PENUTUP
MEMUAT PENEGASAN BAHWA VISUM ET
REPERTUM INI DIBUAT DENGAN SEJUJURJUJURNYA BERDASARKAN KEILMUAN YANG
DIMILIKI OLEH DOKTER TERSEBUT DI
BAWAH SUMPAH, SESUAI KETENTUAN
PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU
Jenis V et R
V et R korban Hidup
V et R Perlukaan
V et R Kejahatan Susila
V et R Peracunan
V et R Jenazah
V et R Psikiatrik
V et R jenazah
Menentukan sebab mati korban
tindak pidana melalui autopsi forensik
Kadangkala memerlukan pemeriksaan
tambahan/laboratorium
Bila permintaan pemeriksaan dari
penyidik tidak berupa permintaan
autopsi, sebab mati korban TIDAK
DAPAT DITENTUKAN
PRINSIP KERJA
DOKTER FORENSIK
INPUT
Tubuh/bag tbh
(pelaku/korban
)
SpF
(std
profesi)
Sarana
Prasarana
Pembiayaan
Lembaga
PROSES
Penalaran
Ilmiah
Dokumentasi
Koordinasi
ADMINISTRATIF
OUTPUT
Visum et
Repertum
Keterangan ahli
Ekspertis lain2
Pribadi
SAKSI AHLI
SETIAP ORANG YANG DIMINTA
PENDAPATNYA SEBAGAI AHLI
KEDOKTERAN KEHAKIMAN ATAU
DOKTER ATAU AHLI LAINNYA WAJIB
MEMBERIKAN KETERANGAN AHLI
DEMI KEADILAN
KUHAP PASAL 179
DASAR HUKUM
KUHAP 185 ayat 1:
Keterangan saksi sbg alat bukti apa
yg saksi nyatakan disidang
pengadilan.
KUHAP 186 ayat 1:
Keterangan ahliapa yg ahli
nyatakan di pengadilan
PRINSIP PENJELASAN
KESAKSIAN AHLI
Hipotetik
Prinsip ilmiah
Kajian
teoretik
pendasaran
kasus
PROSES
Penyidikan
Penuntutan ?
Persidangan
Membuat
terang perkara
Konkrit
Kasus konkrit
Faktual + Opini
+ KEYAKINAN
HAKIM