Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
Kelompok: 1
1) Ni Kadek Ariyastuti
2) Putu Epriliani
3) I Gusti Ayu Cintya Adianti
4) Ni Putu Novia Indah Lestari
5) Kadek Poni Marjayanti
P07120214007
P07120214010
P07120214012
P07120214016
P07120214026
DIV KEPERAWATAN
TINGKAT 1 SEMESTER II
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan tuntunan-Nyalah penulis dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini tepat pada waktunya. Karya tulis ini dibuat sebagai laporan tugas
dokumentasi keperawatan dan merupakan salah satu bentuk usaha penulis untuk
menambah wawasan mengenai Dokumentasi pada Populasi Khusus: Pediatrik
(anak sehat, sakit, risiko tinggi). Dalam penyusunan karya tulis ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
banyak terimakasih.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Mengingat
banyaknya kekurangan yang penulis miliki, baik dari segi isi, penyajian maupun
penulisan itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan pendapat,
saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ini. Semoga
karya tulis ini dapat menjadi inspirasi dan memberikan manfaat bagi kita semua.
Denpasar, 12 Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
pada keluarga sebagai hal yang harus dipertimbangkan. Ketika membuat rencana
asuha keperawatan, perawata pediatrik harus mengkaji keshatan anak dan
keluarganya. Asuhan keperawatan memberikan upaya dengan memasukan
rutinitas keluarga untuk mendukung unit keluarga secara lebih baik.
1.2 Rumusan Masalah
1)
Apakah
yang
dimaksud
dengan
dokumentasi
Pediatrik?
2)
3)
4)
BAB II
PEMBAHASAN
kekhawatiran tentang anak dan sistem pendukungnya. Pembentukan rasa percaya harus
dilakukan dengan cepat di lingkungan perawatan akut. Infoormasi-informasi yang diperlukan
untuk merumuskan tentang asuhan keperawatan anak harus dikumpulkan dan
didokumentasikan dengan cara yang efisien dan komprehensif. Wawancara awal adalah alat
untuk membentuk hubungan profesional dengan keluarga. Strategi berikutini dapat digunaka
untuk mempermudah pengambilan riwayat keperawatan dan membuat hubungan terapeutik
dengan keluarga.
a. Sebelum interaksi, tentukan siapa yang akan diwawancarai. Perawat harus berhatihati untuk tidak beranggapan bahwa orang dewasa yang menemani anak
adalahorangtuanya. Tentukan perlu tidaknya anak diwawancarai secara terpisah.
b. Pilih tempat yang tenang dan pribadi melakukan wawancara. Hhal ini
memastikanbahwa wawancara merupakan satu-satunya fokus perhatian selama
interaksi inibelangsung.
c. Mulai wawancar dengan memperkenalkan diri perawat pada anak dan
keluarga.Nama perawat, gelar, dan perannya harus dijelaskan. Tanyakan nama
panggilansetiap anggota keluarga.
d. Jelaskan alasan dan lamanya wawancara, serta dapatkan izin verbal
untuk melanjutkan.
e. Gunakan teknik pertanyaan terbuka untuk mengarahkan fokus dari sesi
tersbut.Pertanyaan tertutup dapat dipergunakan untuk memperoleh informasi
spesifik
f. Libatkan anak dengan pertanyaan yang sesuai usia untuk menunjukkan
ketertarikanpada anak. Berikan aktivitas yang tenang pada anak untuk
menyibukkan dirinyasementara pengasuhnya sedang diwawancarai.
g. Gunakan teknik komunikasi terapeutik.
h. Tunjukkan empati, ketulusan, dan perhatian untuk membentuk rasa percayai.
Observasi petunjuk-petunjuk nonverbal, seperti ekspresi wajah, postur tubuh, dan
keengganan untuk menjawab pertanyaan Berkomunikasi dengan anak harus mencerminkan
tingkat perkembangan mereka.
2. Perawatan Berfokus Pada Keluarga (Family Centered Care)
10
perlu)
Bersikap jujur dan beri tau anak jika prosedur itu menyakitkan
atau mendongeng
Izinkan anak untuk memilih hadiah yang akan diterimanya setelah
pelaksanaan prosedur
Remaja
(perawat)
untuk
mengantisipasi,
mendeteksi,
11
obat sebanyak 10 kali dosis yang diresepkan dengan rute pemberian yang
salah (Venture, 1997)
a. Alat Dokumentasi yang digunakan di Lingkungan Pediatrik
Lembar alur mudah diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan unik
dilingkungan pelayanan kesehatan, oleh karena itu format tersebut juga
dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan populasi pediatrik.
Format-format tersebut sangat berguna dalam situasi ketika pemantauan
yang sering merupakan hal yang esensial. Lembar alur aktivitas sering
digunakan dilingkungan pediatrik. Aktivitas seperti makan, hygiene,
dan status pernafasan atau neurologis dipantau secara periodik
menggunaka lembar tersebut.
3
4
5
6
7
8
atau obat
Pengkajian detail terhadap kondisi anak pada saat masuk
TTV dan pengukuran pertumbuhan (mis: tinggi atau panjang
diperoleh
keluarga
berkaitan
dengan
12
hasil
di
semua
lingkungan
kesehatan
masih
b
c
d
kompeten
pemantauan dan pengkajian ulang terhadap pasien selama
f
g
pemakaian restrein
batas waktu instruksi
dokumentasi
13
pasien
selama
prosedur,untuk
membatasi
gerakan
3
4
5
cidera
terlambatan dalam mencari pengobatan
riwayat cidera atau kecurigaan cidera yang tidak dapat dijelaskan
cidera yang tidak konsisten dengan riwayat anak atau tingkat
perkembangan anak
cidera lebih lama dari waktu terjadinya
14
mengamankan anak
diagnosis reterdasi mental atau kelambatan perkembangan
Orang tua dengan kemarahan hebat diidentifikasi dengan mudah
anak
respons anak yang tidak wajar terhadap kontak yang dilakukan orang
tua atau respons orang tua yang tidak wajar terhadap kontak yang
dilakukan anak
ketidakmampuan anak untuk melakukan test perkembangan sesuai
dengan usia
berat badan anak yang jauh dari proporsinya terhadap tinggi badan
15
anak.
Kesan
ini
lebih
dari
sekedar
pernyataan
yang
menggambarkan berat badan atau tinggi badan, seperti kurus dan tinggi,
Penilaian ini merupakan suatu perkiraan kualitas, juga kuantitas asupan
nutrisi anak.
Perilaku termasuk kepribadian anak, tingkat aktivitas, reaksi terhadap
stress, permintaan-permintaannya, rasa frustasi, interaksi dengan orang
lain (terutama orang tua dan perawat), tingkat kesadaran, dan respons
terhadap stimulus. Beberapa pertanyaan mental yang berfungsi sebagai
pengingat untuk mengobservasi perilaku meliputi: Bagaimana kepribadian
anak secara keseluruhan? Apakah anak memiliki rentang perhatian yang
16
nitrogen
tubuh);
sedangkan
perkembangan
(development)
adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan (Soetjiningsih, kuliahbidan.wordpress.com)
2.Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa itu
mempunyai ciri-ciri tersendiri, yaitu :
1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturitas/dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan, serta laju tumbuh kembang
yang berlainan organ-organ.
17
adalah setiap anak adalah individu yang unik, karean adanya faktor bawaan dan
lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pemcapaiannya kemampuan
dalam nerkembangnya juga berbeda. Tetapi akan tetap menuruti patokan umum.
3. Prinsip-prinsip pertumbuhan dan perkembangan
Untuk memahami anak usia dini lebih mendalam, orang tua, guru maupun
pemerhati perlu mempunyai gambaran yang tepat mengenai prinsip-prinsip dan
pola perkembangan anak usia dini dan kebutuhan kebutuhan seperti kebutuhan
jasmani, kebutuhan sosial , kebutuhan psikologi ini merupakan kebutuhan dasar
dalam perkembangan anak usia dini. Jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi
secara memadai akan sangat mempengaruhi keutuhan perkembangan diri anak
dimasa remaja dan dewasa. Orang tua, guru dan para pemerhati pendidikan juga
harus memahaminya untuk mengetahui dengan mudah kebutuhan kebutuhan
yang diperlukan anak usia dini, pengetahuan tersebut sangat penting sehingga
orang tua dan guru tidak mengharapakan sesuatu yang berlebihan kepada anak.
Prinsip-prinsip perkembangan adalah pola-pola umum dalam suatu proses
perubahan alamiah yang teratur, universal dan berkesinambungan, yang dimaksud
dengan perubahan yang teratur adalah pertumbuhan pada manusia yang berjalan
normal mengikuti tata urutan yang saling berkaitan. prinsip dasar pertumbuhan
dan perkembangan adalah sebagai berikut :
1. perkembangan merupakan hal yang teratur dan mengikuti rangkaian tertentu
2. perkembangan merupakan sesuatu yang terarah dan berlangsung terus dalan
cara sebagai berikut :
a. cephalocaudal, pertumbuhan berlangsung dari kepala ke arah bawah
dari bagian tubuh.
18
pada
waktu
yang
berbeda,
menciptakan
periode
dari
untuk
mencapai
potensi
tersebut.
Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak, yaitu:
1. Faktor Genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh
kembang anak. Faktor ini juga merupakan faktor bawaan anak, yaitu potensi anak
yang menjadi ciri khasnya. Melalui genetik yang terkandung di dalam sel telur
yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai
dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap
rangsangan,
umur
pubertas
dan
berhentinya
pertumbuhan
tulang.
19
berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang
optimal
bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya
potensi bawaan. Faktor ini disebut juga milieu merupakan tempat anak tersebut
hidup, dan berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Lingkungan yang
cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang
kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan merupakan lingkungan biofisiko-psiko-sosial yang memepengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi
sampai akhir hayatnya. Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi :
a. Faktor yang memepengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan
(faktor pranatal) faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir,
b. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir
(faktor postnatal) Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu
sistem yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya,ke
suatu sistem yang tergantung pada kemempuan genetik dan mekanisme
homeostatik bayi itu sendiri.
5. tahap pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang berjalan terus dan
berliku-liku, proses kompleks yang sering dibagi ke dalam tahap yang diatur
sesuai kelompok umur. Walaupun bagian kronologis ini merupakan pilihan, hal
tersebut berdasartkan waktu dan rangkaian tugas perkembangan yang harus
dicapai individu untuk maju ke tahap berikutnya. Periode Perkembangan usia pra
sekolah
Ada beberapa macam perkembangan usia pra sekolh di mulai sejak usia 2 tahun
sampai dengan usia 5 tahun.
Dari 2 sampai 3 tahun
- Belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
- Membuat jembatan dengan 3 kotak
- Mampu menyusun kalimat
20
muka,
sisi
belakang
6. PERKEMBANGAN FISIK
1. Pertumbuhan dan perubahan fisik
Pertumbuhan dan perubahan fisik tidak sehebat pada masa sebelumnyadan
temponya lebih lambat tai tidak mengurangi maknanya. Seperti halnya pada fase
perkembangan, pertumbuhan dan perkembangan aspek-aspeknya disesuaikan
dengan prioritas masa itu. Pertumbuhan fisik pada masa ini misalnya, diperlukan
untuk mengakomodasi keterampilan motorik dan perkembangan intelektual.
a. Tinggi dan berat badan; struktur dan sistem tubuh
Indonesia belum memiliki statistik pertumbuhan fisik rata-rata anak usia taman
kanak-kanak, baik mengenai tinggi maupun berat badan mereka. Sesuai dengan
tinggi rata-rata orang Indonesia setelah dewasa,tinggi rata-rara anak pada masa ini
diperkirakan sebagai berikut :
-
21
22
program-program
yang
dapat
meningkatkan
semua
aspek
perkembangan anak.
c. Taman Bermain dan Taman Kanak-Kanak
Program lain adalah Taman Bermain dan Taman Kanak-kanak. Kedua taman dan
tempat bermain ini belumlah merupakan sekolah. Sesuai dengan namanya taman
diperlukan anak usia prasekolah yang memerlukan rangsangan agar seluruh aspek
perkembangannya dapat meningkatkan dan untuk menghadapi sekolah kelak
karena itu anak belum diajarkan segala sesuatu yang bersifat akademis dan belum
diberi tugas sekolah seperti menulisdan membaca.Dalam usia prasekolah kegiatan
utama adalah membina sikap dan minat.
2.3 Prinsip- Prinsip Dokumentasi Proses Keperawatan Pada Asuhan
Keperawatan Anak Sakit
23
1. Pengkajian Keperawatan
Definisi
Pengkajian keperawatan suatu kegiatan pemeriksaan dan atau peninjauan
terhadap situasi atau kondisi yang dialami pasien atau pasien untuk tujuan
perumusan masalah atau diagnosa keperawatan.
Pengkajian keperawatan : tahap pertama dari proses keperawatan dimana
pengumpulan data dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi masalah aktual atau
potensial atau risiko.
Proses yang berkesinambungan, diterapkan di seluruh tahap penyelesaian
masalah. Dasar pengambilan keputusan. Dilakukan secara menyeluruh (bio-psikososiokultural-spiritual).
Kegiatan Dalam Pengkajian
1) Pengumpulan atau koleksi data
Tahap wawancara
Observasi
Pemeriksaan fisik
Umur
Suku/bangsa
Status perkawinan
Agama
Pendidikan
Alamat
Diagnose medis
Sumber biaya
Nama ayah
Pekerjaan ayah
Nama ibu
Pekerjaan ibu
:
:
cara
penanganannya
4. Gaya hidup dan pengaruh sakit terhadap ADL
5. Faktor social budaya yang mempengaruhi kesehatan
6. Tingkat perkembangan dan kebutuhan
b. Ruang Lingkup koleksi data
1.
2.
3.
4.
5.
6.
6) Jenis Data
a) Data Objektif
- Disebut juga tanda (sign)
- Diperoleh berdasarkan observasi atau pemeriksaan
- Contoh : hasil pengukuran tanda vital (Td, N, RR, S) Bb
b)
pemeriksaan laboratorium
Data Subjektif
- Disebut juga gejala (symptom)
25
dirasakan
Contoh : pasien merasa nyeri, khawatir
Karakteristik data yang baik
- Lengkap
- Akurat dan nyata
- Relevan
Pengorganisasian Data
1. Mengelompokan data berdasarkan kerangka kerja yang dapat
-
c)
d)
Pola eliminasi
Pola koping
2. Diagnosa Keperawatan
Definisi :
Keputusan klinis tentang respon individu, keluarga, atau komunitas
terhadap masalah kesehatan/proses hidup yang aktual maupun potensial
(NANDA).
Perawat menginterpretasi dan membuat keputusan tentang data yang telah
dikumpulkan. Pernyataan singkat dan jelas tentang masalah kesehatan pasien.
Kegiatan dalam diagnose keperawatan
-
Analisa data
Identifikasi masalah
26
Formulasi diagnosa
Hari/tgl/jam
Senin/21-11-
Data keperawatan
DS = haus
Standar normal
Tidak haus
2011/pkl.08.00
volume cairan
Wita
mukos
(berisi
Masalah
Kurangnya
bibir
kering
hari,tgl,jam
Mukosa bibir
lembab
turgor
kulit
Turgor
pemberian
menurun
asuhan
(berisi
keperawatan)
elastic
keperawatan
data
yg ditemukan
data pada pasien)
e.
f.
etiologi.
Pemakaian terminologi tetap dengan diagnosa keperawatan karnagan
Nanda sehubungan dengan (diantara problem dan etiologi) dan dibanding
dengan (diantara etiologi, sign dan sympton) tergantung bahasa, jika
masalah tidak selesai menurut nanda.
Merujuk pada daftar yang dapat diterima, bentuk diagnosa
g.
i.
j.
dan nama dokumentasi dalam catatan perawatan. Pemakaian masingmasing diagnosa keperawatan sebagai petunjuk untuk membuat catatan
perkembangan.
Hubungkan pada tiap tiap diagnosa keperawatan bila merujuk dan
k.
Menetukan prioritas
a)
Hirarki maslow:
1)
kebutuhan fisiologis
28
b)
2)
keamanan/keselatan
3)
4)
aktualisasi diri
kebutuhan stimulasi(sek,aktivitas,eksplorasi)
3)
aktualisasi diri
2.
3.
Desain spesifik intervensi untuk membantu pasien dlm mencapai out come.
Dx.kep aktual,intervensi untuk:
1.
3.
4.
Tinggi,intervensi untuk :
1.
2.
3.
29
5.
keperawatan
Sebagai landasan ilmiahyang logis dan sistimatis dalam mengerjakan
6.
3.
4.
5.
keperawatan kolaborasi.
Pendidikan kesehatan kepada pasien dan atau kepada keluarga.
Rencana tindakan harus logis dan operasional
Berikan tanda tangan dan nama jelas
DX.Kep
Tujuan
Intervensi
outcome
Setelah
Rasional
Ttd
Tanggal/Jam
Senin/21-11-
Kekurangan
2011/pkl.08.00
Wita
(KVC)
askep 3 x 24 pemberian
(berisi
Berhubungan
jam
dan
hari,tgl,jam
dengan
diharapkan
(bius)
tanda
pemberian
Haluaran
kebutuhan
tetes/mnt
asuhan
berlebih
keperawatan)
(berisi
hasil terpenuhi
diagnosis
dengan
keperawatan) outcome :
Kolaborasi
Adi
menentukan
(berisi
intervensi
inisial
Rl-20
bentuk
Untuk
pemenuhan
direncanakan cairan
tangan
memulihkan perawat)
Mukosa diberikan
30
Untuk
120/80
mmHg
(berisi
tujuan yang
ingin
dicapai)
4. Implementasi Keperawatan
Defenisi
Merupakan pelaksanaan rencana intervensi keperawatan
Terdiri semua aktivitas yang dilakukan oleh perawat dan pasien
untuk merubah efek dari masalah dilakukan oleh :
a.
Perawat
b.
c.
d.
e.
2.
3.
4.
5.
tersebut
3.
Mencatat semua jenis intervensi keperawatan termasuk hasilnya
Contoh : Mengornpres luka dengan betadin 5 % Flasil : luka tampak
bersih, pus tidak ada, tidak berbau
4.
Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim kesehatan yang
telah melakukan intervensi
Petunjuk Pendokumentasian Pelaksaaan (Implementasi)
1. Gunakan ballpoint tertulis jelas, tulis dengan huruf cetak bila tulisan tidak
jelas. Bila salah tidak boleh di tipp ex tetapi dicoret saja, dan ditulis kembali
diatas atau disamping.
Contoh: RR: 24 kali/menit, Seharusnya RR: 42 kali/menit
RR: 24 kali/menit, RR : 42 kali / menit
2. Jangan lupa selalu menuliskan waktu, jam pelaksanaan
Contoh : 28 Mei 2008, pukul 18.00, memonitor tanda vital
RR : 42 kali/menit
Suhu : 39 C
Nadi : 98 kali/menit
TD :140/90 mmHg
3. Jangan membiarkan baris kosong, tetapi buatlah garis kesamping untuk
mengisi tempat yang tidak digunakan
Contoh: Mengukur suhu pasien, hasil: suhu 39 C Hartifah, R.N
4. Dokumentasikan sesegera mungkin setelah tindakan dilaksanakan guna
menghindari kealpaan (lupa)
5. Gunakan kata kerja aktif, untuk menjelaskan apa yang dikerjakon.
Contoh : Memberikan obat tetes mata
32
33
dilakukan
Selalu membuat nama jelas dan paraf
Catatan meliputi :
Pengkajian
aktivitasIntervensi
responEvaluasi
Contoh pencatatan implementasi :
No Hari / tgl/Jam
No. Dx
Tindakan
keperawatan
34
Evaluasi
formatif
Ttd
Senin /
21-
11-2011/08.00
(berisi
wita
diagnosis
tetes/mnt
(berisi
yang
(berisi tindakan
hari,tgl,jam
diberikan
keperawatan
Rl
20
no parietal Rl 20 tetes/mnt
pemberian
tindakan
asuhan
keperawatan
Adi
(berisi
berhasil :
inisial
tanda
Suhu37o C
yang diberikan)
tangan
perawat)
keperawatan) )
(berisi
respon
pasien
segera
setelah
pemberian
tindakan
keperawatan)
5. EVALUASI
Pengertian
Menentukan
efektif
tidaknyatindakan
keperawatan
dan
Mengidentifikasi
hasil
35
Macam Evaluasi
1. Evaluasi formatif
36
No
Hari/tgl/jam
No. Dx
Rabu/23-11-
Evaluasi Sumatif
DS
Ttd
= haus
Adi
(berisi
(berisi
inisial
pemberian
diagnosis yang
diberikan-
asuhan
keperawatan)
hari,tgl,jam
tan)
dan tanda
tangan
perawat)
2,3
(berisikan
pelaksanaan
apakah
askep
PENGERTIAN
Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan P.O Asdil (1998), diare adalah
defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir
dalam tinja.
Sedangkan menurut C.L Betz & L.A Sowden (1996) diare merupakan
suatu keadaan terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus.
Menurut Suradi & Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu keadaan
dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang
terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk
encer atau cair.
37
Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar yang tidak
normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat
disertai atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya
proses inflamasi pada lambung atau usus.
B.
ETIOLOGI
Menurut Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil (1998), ditinjau dari sudut
patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam dua golongan yaitu:
1.
mineral.
b)
c)
Faktor infeksi
a)
Infeksi enteral
Merupakan penyebab utama diare pada anak, yang meliputi: infeksi bakteri,
infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie). Adeno virus,
rota virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit : cacing (ascaris, trichuris,
oxyuris, strongxloides) protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia,
trichomonas homunis) jamur (canida albicous).
38
b)
Faktor malaborsi
Malaborsi karbohidrat, lemak dan protein.
3.
Faktor makanan
4.
Faktor psikologis
C.
PATOFISIOLOGI
Mekanisme dasar yang menyebabkan diare ialah yang pertama
gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat
diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi,
sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus, isi rongga
usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya
sehingga timbul diare.
Kedua akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus
akan terjadi peningkatan sekali air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan
selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
Ketiga gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan
mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan
sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan
mengakibatkan
bakteri
timbul
berlebihan
yang
selanjutnya
dapat
39
2.
Hipoglikemia
Hipoglikemia terjadi pada 2-3% anak yang menderita diare, lebih sering pada
anak yang sebelumnya telah menderita KKP. Hal ini terjadi karena adanya
gangguan penyimpanan/penyediaan glikogen dalam hati dan adanya gangguan
absorbsi glukosa.Gejala hipoglikemia akan muncul jika kadar glukosa darah
menurun hingga 40 mg% pada bayi dan 50% pada anak-anak.
4.
Gangguan gizi
Terjadinya penurunan berat badan dalam waktu singkat, hal ini disebabkan
oleh:
-
Makanan sering dihentikan oleh orang tua karena takut diare atau
Gangguan sirkulasi
Sebagai akibat diare dapat terjadi renjatan (shock) hipovolemik,
akibatnya perfusi jaringan berkurang dan terjadi hipoksia, asidosis bertambah
berat, dapat mengakibatkan perdarahan otak, kesadaran menurun dan bila
tidak segera diatasi klien akan meninggal.
D. MANIFESTASI KLINIS DIARE
1.
40
2.
Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer, kadang
disertai wial dan wiata.
3.
4.
Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi
lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
5.
Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit
menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan disertai
penurunan berat badan.
6.
Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun,
denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun (apatis,
samnolen, sopora komatus) sebagai akibat hipovokanik.
7.
8.
Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan pernafasan
cepat dan dalam. (Kusmaul).
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.
Pemeriksaan tinja
a)
b)
c)
2.
3.
4.
1.
2.
Renjatan hipovolemik.
3.
4.
Hipoglikemia.
41
5.
6.
7.
Malnutrisi energi, protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga
mengalami kelaparan.
G. DERAJAT DEHIDRASI
Menurut banyaknya cairan yang hilang, derajat dehidrasi dapat dibagi
berdasarkan:
a.
1)
2)
3)
b.
Gelisah,
Mengigau,
cengeng
koma,
Normal
Apatis,
syok
Kekenyalan
Normal
ngantuk
Sangat kurang
kulit
Normal
Sedikit
Sangat cekung
Mata
Normal
kurang
Sangat cekung
Ubun-ubun
Kuat
Sedikit
Kering
besar
<120
cekung
sianosis
Mulut
Sedikit
Lemas >40
Denyut
cekung
nadi/mata
Kering
umum
Sedang (120140)
Keterangan
42
atau
&
c.
Gejala klinis
Gejala klinis
Ringan
Sedang
Berat
umum
Baik (CM)
Gelisah
Apatis-koma
Kesadaran
++
+++
N (120)
Cepat
Cepat sekali
Biasa
Agak cepat
Kusz maull
Kulit
Agak cekung
Cekung
Cekung sekali
Uub
Agak cekung
Cekung
Cekung sekali
Biasa
Agak
Kurang sekali
Normal
kurang
Anuri
Normal
Oliguri
Kering/asidosis
Gejala klinis
Keadaan
Rasa haus
Sirkulasi
Nadi
Respirasi
Pernapasan
Agak
kering
H.
seperti protein, lemak dan mineral. Pada anak pemasukan dan pengeluaran
harus seimbang, bila terganmggu harus dilakukan koreksi mungkin dengan
cairan parentral, secara matematis keseimbangan cairan pada anak dapat di
gambarkan sebagai berikut :
Kebutuhan
Umur
3 hari
Berat Badan
3.0
43
Total/24 jam
Cairan/Kg
250-300
BB/24 jam
80-100
10 hari
3.2
400-500
125-150
3 bulan
5.4
750-850
140-160
6bulan
7.3
950-1100
130-155
9 bulan
8.6
1100-1250
125-165
1 tahun
9.5
1150-1300
120-135
2 tahun
11.8
1350-1500
115-125
4 tahun
16.2
1600-1800
100-1100
6 tahun
20.0
1800-2000
90-100
10 tahun
28.7
2000-2500
70-85
14 tahun
45.0
2000-2700
50-60
18 tahun
54.0
2200-2700
40-50
Whaley and Wong (1997), Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil 1998),
Suharyono, Aswitha, Halimun (1998) dan Bagian Ilmu Kesehatan anak FK UI
(1988), menyatakan bahwa jumlah cairan yang hilang menurut derajat
dehidrasi pada anak di bawah 2 tahun adalah sebagai berikut :
Derajat
PWL
NWL
CWL
Jumlah
50
100
25
175
Sedang
75
100
25
200
Berat
125
100
25
250
Dehidrasi
Ringan
Keterangan :
PWL : Previous Water loss (ml/kg BB)
NWL : Normal Water losses (ml/kg BB)
CWL : Concomitant Water losses (ml/kg BB)
I.
1.
PENTALAKSANAAN
Medis
44
a.
1)
2)
Cairan parentral
Diberikan pada klien yang mengalami dehidrasi berat, dengan rincian
sebagai berikut:
Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan berat badan 15-25 kg
1 jam pertama : 20 ml/kgBB/jam atau 5 tts/kgBB/mnt (1 ml=15 tts atau 7
tts/kgBB/menit (1 ml=20 tetes).
45
b.
Pengobatan dietetik
Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan berat
badan kurang dari 7 kg, jenis makanan:
Susu (ASI, susu formula yang mengandung laktosa rendah dan lemak tak
jenuh
c.
Obat-obatan
Prinsip pengobatan menggantikan cairan yang hilang dengan cairan
yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain.
2.
Keperawatan
Masalah klien diare yang perlu diperhatikan ialah resiko terjadinya
gangguan sirkulasi darah, kebutuhan nutrisi, resiko komplikasi, gangguan rasa
aman dan nyaman, kurangnya pengetahuan orang tua mengenai proses
penyakit.
Mengingat diare sebagian besar menular, maka perlu dilakukan
penataan lingkungan sehingga tidak terjadi penularan pada klien lain.
a.
Data fokus
1)
Hidrasi
Turgor kulit
Membran mukosa
2)
Abdomen
Nyeri
Kekauan
46
Bising usus
Kram
Tenesmus
b.
-
Diagnosa keperawatan
Resiko
tinggi
kekurangan
volume
cairan
berhubungan
dengan
c.
Intervensi
1)
Pantau cairan IV
Melalui mulut
2)
-
3)
-
47
Basuh perineum dengan sabun ringan dan air dan paparkan terhadap udara.
Berikan salep pelumas pada rektum dan perineum (feses yang bersifat
asam akan mengiritasi kulit).
4)
5)
6)
7)
Rencana pemulangan.
Ajarkan orang tua dan anak tentang higiene personal dan lingkungan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dokumentasi pediatrik adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang
berguna bagi individu khususnya perawat yang berfungsi sebagai bukti bertanggung
jawab hukum dan etika perawat khusus untuk klien pediatric.
Anak perlu diberi dorongan, bimbingan dan pengaruh positif agar
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Dalam pemberian pengaruh
ini pendidik perlu mengetahui masa perkembangan anak melalui
pendokumentasian yang baik. Pemberian kegiatan pada anak perlu
48
secara
menyeluruh
(bio-psiko-sosiokultural-spiritual)
dan
fisik.
Kegiatan
yang
harus
didokumentasikan
saat
dan
formulasi
diagnose.
Dokumentasi
rencana
asuhan
cara
pendokumentasian
keperawatan
sehingga
dapat
49
DAFTAR PUSTAKA
Aan,
2012.
Perawatan
anak.
http://aanborneo.blogspot.com/2012/07/keperawatan-anak.html
(online)
diakses
2012.
Dokumentasi
Pediatrik.
(online)
http://www.scribd.com/doc/90926792/dokumentasi-pediatrik#scribd
diakses tanggal 12 Mei 2015 pukul 20.00 WITA
Ciluth, 2013. Keperawatan Pediatrik. (online)
http://ciluth.blogspot.com/2013/11/keperawatan-pediatrik.html diakses
tanggal 12 Mei 2015 pukul 20.08 WITA
Lyer, Patricia. 2005. Dokumentasi Keperawatan: Suatu Pendekatan Proses Keperawatan.
EGC.JakartaNursalam. 2001.
50
Semara,
2012.
Cara
Pendokumentasian
Askep
(online)
51