Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ASKEB V (KEBIDANAN
KOMUNITAS)
SEMESTER
IV (EMPAT)
TAHUN AJARAN :
SILABUS
Mata Ajaran
: Asuhan Kebidanan V (Komunitas)
Beban Studi
: 4 SKS(T:1,P:3)
Kode Mata Kuliah: BD. 305
Penempatan
: S emester IV
Koordinator
: Yoan Marini, AM.Keb
Pengajar
: Eliza Jenny Evelyn, S.Si.T
Heni Arianti, S.Si.T, M.Kes
Pradiva Dwi Lestari, SKM, SST
Sri Hastuti, S.Si.T, M.Kes
A. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini memberikan kemampuan untuk melaksanakan praktek kebidanan
secara komprehensif dengan memperhatikan budaya setempat yang dikemas
dalam tatanan dikomunitas dengan pendekatan manajemen kebidanan dan
didasari oleh konsep keterampilan dan sikap profesional bidan dalam asuhan di
komunitas yang meiputi pokok-pokok bahasan konsep, prinsip dasar dan strategi
pelayanan kebidanan komunitas, manajerial asuhan kebidanan komunitas,
pengelolan program KIA / KB di wilayah kerja. Penggerakan dan peningkatan
peran serta masyarakat.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan konsep, prinsip, masalah dan strategi pclayanan kebidanan di
komuitas dna keluarga sebagai pusat pelayanan.
2. Menjelaskan tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas.
3. Menjelaskan aspek perlindungn hukum bagi praktisi bidan dikomunitas.
4. Mempraktekan manajerial asuhan kebidanan di komunitas.
5. Mengelola program KIA/KB di wilayah kerja.
6. Menggerakan dan meningkatkan peran serta masyarakat.
7. Menjalankan tugas tambahan yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak
8. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan kebidanan komunitas.
9. Melakukan pendokumentasian Asuhan Kebidanan Komunitas.
C. Proses Pembelajaran
T : Dilaksanakan dikelas dengan menggunakan ceramah, diskusi, seminar dan
penugasan.
P : Dilaksanakan di kelas, laboratorium, (baik dikampus, mapan dilahan
praktek) dengan menggunakan metode stimulasi, demonstrasi, role play dan
side teaching.
D.
Waktu
Mata kuliah Askeb V (kebidanan komunitas) mempunyai beban kredit 4 SKS
terdiri dari:
1. PBC : 1 SKS x 17 minggu x 1 jam = 17 jam
2. PBP : 3 SKS x 17 minggu x 2 jam = l02 jam
E. Evaluasi
Teori
1. UTS : 10%
2. UAS: 15%
Praktikum
1. Nilai Praktek
2. Tugas
: 50%
: 25%
F. Buku Sumber
Buku Utama
1. Bernet V. Ruth, Linda K. Brown, Myles Text Book For Midwives
2. Sweet R. Betty, Mayes Midwifeery a text Books For Midwives, Jones dan
Bartlet Publishers, London S: 1997
3. Mry Cronk, Caroline F. 1004, Community Midwifery, London
Buku Anjuran
1. Varney H, Varneys Midwifery, Jones & bartlete Publisher, London S: 1997
2. Pengurus pusat IBI, 1999. Etika dan Koda Etik Kebidanan, Jakarta
3. Depkes RI, 1999. Bidan di Masyarakat, Jakarta
4. Sunarwati Sularyo, Deteksi dan Intervensi Dini Penyimpangan Tumbuh
Kembang Anak dan Upaya Optiinalisasi Kualitas SDM, Jakarta
5. Linda V. Walsa, 2001. Midwifery Community-Based Care, W.B. Saunders
Company; Philadelphia
6. Permenkes 900/2002, Depkes RI, Jakarta
7. Modul MPS
8. Modul MTBS
9. Standar Pelayanan Kebidanan Depkes
10. IBI, 1997, Kompetensi Bidan Indonesia, Jakarta
Mengetahui,
Ka. Prodi D III Kebidanan
Koordinator
NO
1
TIU
TIK
POKOK BAHASAN
METODE
WAKTU
PENGAJARAN
T
P
Pengajar
Heni Arianti,
S.Si.T, M.Kes
4 jam
Heni Arianti,
S.Si.T, M.Kes
3. Menjelaskan
strategiStrategi pelayanan
1. Strategi pelayanan kebidananCeramah,
pelayanan kebidanan dikebidanan di komunitas
di komunitas
jawab
komunitas
a. Pendekatan edukatif dalam
peran serta masyarakat
b. Pelayanan yang berorientasi
pada kebutuhan masyarakat
c. Memanfaatkan fasilitas dan
potensi yang ada di
masyarakat
4. Menjelaskan tugas danTugas dan tanggung
1. Tugas dan tanggung jawabCeramah,
tanggung jawab bidanjawab bidan di komunitas bidan di komunitas:
jawab
di komunitas
a. Tugas utama bidan di
komunitas
b. Tugas tambahan bidan di
komunitas
c. Bidan praktek swasta
5. Menjelaskan
aspekAspek perlindungan
Aspek perlindungan hukum bagiCeramah,
perlindungan
hukumhukum bagi praktisi
bidan di komunitas:
jawab
bagi praktisi bidan dibidan di komunitas
a. Standar pelayanan kebidanan
komunitas
b. Kode etik bidan
c. Standar asuhan kebidanan
d. Registrasi praktik bidan
e. Kewenangan
bidan
di
komunitas
tanya1 jam
Heni Arianti,
S.Si.T, M.Kes
tanya1 jam
Eliza Jenny
Evelyn, S.Si.T
tanya1 jam
Eliza Jenny
Evelyn, S.Si.T
6. Melaksanakan
Manajerial asuhan
l.
manajerial
asuhankebidanan di komunitas
kebidanan di komunitasbaik dirumah, posyandu
baik dirumah, posyandudan polinds dengan focus
dan polinds denganmaking pre gnancy safes.2.
focus
making
pre
gnancy safes.
Asuhan antenatal
Ceramah,
tanya3 jam
a. Standar asuhan kebidanan
jawab dan praktek
b. Standar alat
c. Manajerial ibu antenatal
Asuhan intranatal
a. Standar pelayanan
kebidanan
b. Persiapan bidan
c. Persiapan rumah dan
lingkungan
d. Persiapan ibu dan
keluarga
e. Manajemen ibu
intranatal
3. Asuhan ibu post partum dirumah
a. jadwal kunjungan di rumah
b. manajemen ibu post partum
c. Post partum group
4. Asuhan bayi baru lahir
a. jadwal kurjungan
b. manajemen pada bayi baru lahir dan neonatus
5. Pelayanan kesehatan pada bayi dan balita
a. perawatan kesehatan bayi
b. perawatan kesehatan anak balita
c. Pemantauan tumbuh kembang bayi dan balita /
deteksi dini
d. Imunisasi
6. Pertolongan pertama kegawat daruratan obstetri dan
neonatus (PPGDON)
7. Pelayanan kontrasepsi dan rujukannya
8. Sistem rujukan
48 jam
Eliza Jenny
7. Mengelola
KIA/KB
kerja
a. Tujuan
b. Jenis
c. Jenjang
tingkat
tempat
rujukan
d. Jalur rujukan
e. Mekanisme_rujukan
MID SEMESTER
programProgram KIA/KB
1. Pengumpulan data dan PWS:Ceramah,
tanya1 jam
diwilayahdiwilayah kerja
data sasran, data dasar dan datajawab dan praktek
lainnya.
2. Perencanaan kegiatan
3. Pelaksanaan kegiatan
4. Pemantauan hasil kegiatan
Evelyn, S.Si.T
8 jam
8. Menggerakkan
meningkatkan
peran
serta masyarakat
8 jam
10
11
9. Menjalan
tugasTugas tambahan 1. Pelayanan kesehatan pada wanitaCeramah,
tanya2 jam
tambahan yang terkaityang terkait dengan sepanjang daur kehidupannya
jawab dan praktek
dengan kesehatan ibukesehatan ibu dan
a. Skrining
dan anak
anak
b. Deteksi dini
2. Manjemen terpadu balita sakit (MTBS)
10.Melakukan monitoring
Kohort ibu dan bayi
Ceramah,
tanya1 jam
dan evaluasi kegiatan
jawab dan praktek
pelayanan kebidanan
komunitas
11.Melakukan
Pencatatan dan pelaporan
Ceramah,
tanya1 jam
pendokumentasian
jawab dan praktek
asuhan kebidanan di
komunitas
UJIAN AKHIR SEMESTER
JUMLAH
18 Jam
8 jam
6 jam
Pradiva Dwi
Lestari, SKM, SST
6 jam
Pradiva Dwi
Lestari, SKM, SST
108 Jam
No
1.
Hari / Tanggal
Rabu /4 Maret 2015
Pertemuan
I
Pokok Bahasan
Referensi
Konsep kebidanan komunitas
Bennet V Ruth,, Linda K Vbrown,
Pengertian, riwayat kebidanan komunitasMyles text book for midwives (BU1)
di Indonesia dan beberapa negara lain, focus,Sweet R Betty, Mayes Midwifereys
tujuan, bekerja di komunitas, jaringan kerjatext books for Midwives, jones &
kebidanan komunitas dan visi Indonesia sehatbartlet publishers, london S: 1997
2010 sebagai landasan berfikir pelaayanan(BU-2)
kebidanan
Mary Cornk, Caroline F. 1994,
Community Midwifery. London
(BU-3)
2.
II
3.
III
4.
IV
5.
6.
VI
7.
VII
8.
VIII
9.
10.
IX
X
11.
XI
12.
XII
13.
XIII
14.
XIV
15.
XV
16.
XVI
Hari / Tanggal
Rabu /
Pertemuan
I
2.
Rabu /
II
3.
Rabu /
III
Pokok Bahasan
Konsep kebidanan komunitas
Pengertian, riwayat kebidanan komunitas
di Indonesia dan beberapa negara lain, focus,
tujuan, bekerja di komunitas, jaringan kerja
kebidanan komunitas dan visi Indonesia sehat
2010 sebagai landasan berfikir pelaayanan
kebidanan
Masalah kebidanan komunitas
Kematian ibu dan bayi, kehamilan
remaja dan Unsafe abortion
Masalah kebidanan komunitas BBLR,
Tingkat
kesuburan,
pertolongan
persalinan oleh tenaga persalinan non
kesehatan
Paraf
4.
Rabu /
IV
5.
Rabu /
6.
Rabu /
VI
7.
Rabu /
VII
Paraf
8.
Rabu /
VIII
9.
10.
Rabu /
Rabu /
IX
X
11.
Rabu /
XI
12.
Rabu /
XII
Paraf
13.
Rabu /
XIII
14.
Rabu /
XIV
15.
Rabu /
XV
16.
Rabu /
XVI
Paraf
: BD. 305
SKS
: 4 SKS (T : l, P : 3)
WAKTIJ PERTEMIJAN
: 120 Menit
PERTEMUAN KE
: I (ke satu)
HARI / TANGGAL
: Rabu /
A. TUJUAN
1. TIU
: Setelah mengikuti mata kuliah mi, mahasiswa memahami dan menjelaskan pentingnya Asuhan Kebidanan Komunitas dalam
mengidentifikasi masalah kebidanan di komunitas.
2. TIK
: Setelah mendapatkan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar kebidanan komunitas.
B. POKOK BAHASAN
: Pengertian, riwayat komunitas di Indonesia dan beberapa negara lain, focus, tujuan, bekerja di komunitas, jaringan kerja kebidanan
komunitas dan visi Indonesia sehat 2010 sebagai landasan pelayanan kebidanan.
D.
B. Penyajian
C. Penutup
E.
Kegiatan Pengajaran
Kegiataan Mahasiswa
Estimasi Waktu
T
P
1
2
1
1
20
20
20
15
25
5
5
5
Daftar Pustaka
BU 1, 2, 3
B3
EVALUASI
Menanyakan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa tentang:
F. REFERENSI
Buku Utama
1. Bennet V. Ruth, Linda Brown, Myles Text Book For Midwives (BU-1).
2. Sweet ft. Betty, Mayes Midwifery a Text Books For Midwives, Jones & Bartlet Publishers, London S.: 1997 (BU-2).
3. Mary Comic, Caroline F. 1994, Community Midwifery, London (BU-3).
Buku Anjuran
1. Varney H, Varneys Midwifery, Jones & Bartlet Publishers, London S: 1997 (BA-i).
2. Pengurus Pusat IBI, 1999. Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta (BA-2).
3. Depkes RI, 1999. Bidan di Masyarakat, Jakarta (BA-3).
4. Sumarwati Sularyo, Deteksi dan Intrvensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dan Upaya Optimalisasi Kualitas SDM, Jakarta. (BA4).
5. Linda V. Walsh, 2001, Midwifery Community-Based Care, W.B. Saunders Company; Philadelphia (BA-5).
6. Permenkes 900/2002, Depkes RI, Jakarta (BA-6).
7. Modul MPS (BA-7).
8. Modal MTBS (BA-8).
9. Standar Pelayanan Kebidanan Depkes RI (BA-9).
10. IBI, 1997, Kompetensi bidan Indonesia, Jakarta (BA-10).
MATA KULIAH
: BD. 305
SKS
: 4 SKS (T:1,P:3)
WAKTU PERTEMUAN
: 120 Menit
PERTEMUAN KE
: 2 (kedua)
HARI / TANGGAL
: Rabu /
A. TUJUAN
1. TIU
: Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan pentingnya Asuhan Kebidanan Komunitas dalam
mengidentifikasi masalah kebidanan di komunitas.
2. TIK
: Setelah mendapatkan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar kebidanan komunitas.
B. POKOK BAHASAN
D.
B. Penyajian
C. Penutup
E.
Kegiatan Pengajaran
Kegiataan Mahasiswa
Estimasi Waktu
T
P
1
2
1
1
20
20
20
15
25
5
5
5
Daftar Pustaka
EVALUASI
Menanyakan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa tentang:
Kematian ibu dan bayi
F. REFERENSI
Buku Utama
1. Bennet V. Ruth, Linda Brown, Myles Text Book For Midwives (BU-1).
2. Sweet ft. Betty, Mayes Midwifery a Text Books For Midwives, Jones & Bartlet Publishers, London S.: 1997 (BU-2).
3. Mary Comic, Caroline F. 1994, Community Midwifery, London (BU-3).
Buku Anjuran
1. Varney H, Varneys Midwifery, Jones & Bartlet Publishers, London S: 1997 (BA-i).
2. Pengurus Pusat IBI, 1999. Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta (BA-2).
3. Depkes RI, 1999. Bidan di Masyarakat, Jakarta (BA-3).
4. Sumarwati Sularyo, Deteksi dan Intrvensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dan Upaya Optimalisasi Kualitas SDM, Jakarta. (BA4).
5. Linda V. Walsh, 2001, Midwifery Community-Based Care, W.B. Saunders Company; Philadelphia (BA-5).
6. Permenkes 900/2002, Depkes RI, Jakarta (BA-6).
7. Modul MPS (BA-7).
8. Modal MTBS (BA-8).
9. Standar Pelayanan Kebidanan Depkes RI (BA-9).
10. IBI, 1997, Kompetensi bidan Indonesia, Jakarta (BA-10).
MATA KULIAH
: BD. 305
SKS
: 4 SKS (T:1,P:3)
WAKTU PERTEMUAN
: 120 Menit
PERTEMUAN KE
: 3 (ketiga)
HARI / TANGGAL
: Rabu /
A. TUJUAN
1. TIU
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan pentingnya Asuhan Kebidanan Komunitas dalam
mengidentifikasi masalah kebidanan di komunitas.
2. TIK
Setelah mendapatkan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar kebidanan komunitas.
B. POKOK BAHASAN
BBLR, Tingkat kesuburan, Pertolongan persalinan oleh tenaga persalinan non kesehatan
B. Penyajian
C. Penutup
E.
Kegiatan Pengajaran
Kegiataan Mahasiswa
Estimasi Waktu
T
P
1
2
1
1
20
20
20
15
25
5
5
5
Daftar Pustaka
EVALUASI
Menanyakan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa tentang:
BBLR, Tingkat kesuburan dan pertolongan persalinan oleh tenaga non kesehatan
F. REFERENSI
Buku Utama
1. Bennet V. Ruth, Linda Brown, Myles Text Book For Midwives (BU-1).
2. Sweet ft. Betty, Mayes Midwifery a Text Books For Midwives, Jones & Bartlet Publishers, London S.: 1997 (BU-2).
3. Mary Comic, Caroline F. 1994, Community Midwifery, London (BU-3).
Buku Anjuran
1. Varney H, Varneys Midwifery, Jones & Bartlet Publishers, London S: 1997 (BA-i).
2. Pengurus Pusat IBI, 1999. Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta (BA-2).
3. Depkes RI, 1999. Bidan di Masyarakat, Jakarta (BA-3).
4. Sumarwati Sularyo, Deteksi dan Intrvensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dan Upaya Optimalisasi Kualitas SDM, Jakarta. (BA4).
5. Linda V. Walsh, 2001, Midwifery Community-Based Care, W.B. Saunders Company; Philadelphia (BA-5).
6. Permenkes 900/2002, Depkes RI, Jakarta (BA-6).
7. Modul MPS (BA-7).
8. Modal MTBS (BA-8).
9. Standar Pelayanan Kebidanan Depkes RI (BA-9).
10. IBI, 1997, Kompetensi bidan Indonesia, Jakarta (BA-10).
MATA KULIAH
: BD. 305
SKS
: 4 SKS (T:1,P:3)
WAKTU PERTEMUAN
: 120 Menit
PERTEMUAN KE
: 4 (keempat)
HARI / TANGGAL
: Rabu /
A. TUJUAN
1. TIU
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan pentingnya Asuhan Kebidanan Komunitas dalam
mengidentifikasi masalah kebidanan di komunitas.
2. TIK
Setelah mendapatkan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar kebidanan komunitas.
B. POKOK BAHASAN
Pendekatan edukatif dalam peran serta masyarakat, pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat, dan menggunakan fasilitas
dan potensi yang ada dimasyarakat.
B. Penyajian
C. Penutup
E. EVALUASI
Kegiatan Pengajaran
Kegiataan Mahasiswa
Estimasi Waktu
T
P
1
2
1
1
20
20
20
15
25
5
5
5
Daftar Pustaka
Pendekatan edukatif dalam peran serta masyarakat, pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat, dan menggunakan fasilitas dan potensi yang ada
dimasyarakat.
F. REFERENSI
Buku Utama
1. Bennet V. Ruth, Linda Brown, Myles Text Book For Midwives (BU-1).
2. Sweet ft. Betty, Mayes Midwifery a Text Books For Midwives, Jones & Bartlet Publishers, London S.: 1997 (BU-2).
3. Mary Comic, Caroline F. 1994, Community Midwifery, London (BU-3).
Buku Anjuran
1. Varney H, Varneys Midwifery, Jones & Bartlet Publishers, London S: 1997 (BA-i).
2. Pengurus Pusat IBI, 1999. Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta (BA-2).
3. Depkes RI, 1999. Bidan di Masyarakat, Jakarta (BA-3).
4. Sumarwati Sularyo, Deteksi dan Intrvensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dan Upaya Optimalisasi Kualitas SDM, Jakarta. (BA4).
5. Linda V. Walsh, 2001, Midwifery Community-Based Care, W.B. Saunders Company; Philadelphia (BA-5).
6. Permenkes 900/2002, Depkes RI, Jakarta (BA-6).
7. Modul MPS (BA-7).
8. Modal MTBS (BA-8).
9. Standar Pelayanan Kebidanan Depkes RI (BA-9).
10. IBI, 1997, Kompetensi bidan Indonesia, Jakarta (BA-10).
MATA KULIAH
: BD. 305
SKS
: 4 SKS (T:1,P:3)
WAKTU PERTEMUAN
: 120 Menit
PERTEMUAN KE
: 5 (kelima)
HARI / TANGGAL
: Rabu /
A. TUJUAN
1. TIU
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan pentingnya Asuhan Kebidanan Komunitas dalam
mengidentifikasi masalah kebidanan di komunitas.
2. TIK
Setelah mendapatkan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar kebidanan komunitas.
B. POKOK BAHASAN
Tugas utama bidan dikomunitas, tugas tambahan bidan dikomunitas, dan bidan praktek swasta
Kegiatan Pengajaran
Kegiataan Mahasiswa
Estimasi Waktu
T
P
1
2
1
1
A. Pendahuluan
B. Penyajian
20
20
20
15
25
5
5
5
C. Penutup
E.
Daftar Pustaka
EVALUASI
Menanyakan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa tentang:
Tugas utama bidan dikomunitas, tugas tambahan bidan dikomunitas, dan bidan praktek swasta.
i. REFERENSI
Buku Utama
1. Bennet V. Ruth, Linda Brown, Myles Text Book For Midwives (BU-1).
2. Sweet ft. Betty, Mayes Midwifery a Text Books For Midwives, Jones & Bartlet Publishers, London S.: 1997 (BU-2).
3. Mary Comic, Caroline F. 1994, Community Midwifery, London (BU-3).
Buku Anjuran
1. Varney H, Varneys Midwifery, Jones & Bartlet Publishers, London S: 1997 (BA-i).
2. Pengurus Pusat IBI, 1999. Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta (BA-2).
3. Depkes RI, 1999. Bidan di Masyarakat, Jakarta (BA-3).
4. Sumarwati Sularyo, Deteksi dan Intrvensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dan Upaya Optimalisasi Kualitas SDM, Jakarta. (BA4).
5. Linda V. Walsh, 2001, Midwifery Community-Based Care, W.B. Saunders Company; Philadelphia (BA-5).
6. Permenkes 900/2002, Depkes RI, Jakarta (BA-6).
7. Modul MPS (BA-7).
8. Modal MTBS (BA-8).
9. Standar Pelayanan Kebidanan Depkes RI (BA-9).
10. IBI, 1997, Kompetensi bidan Indonesia, Jakarta (BA-10).
MATA KULIAH
: BD. 305
SKS
: 4 SKS (T:1,P:3)
WAKTU PERTEMUAN
: 120 Menit
PERTEMUAN KE
: 6 (keenam)
HARI / TANGGAL
: Rabu /
A. TUJUAN
1. TIU
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan pentingnya Asuhan Kebidanan Komunitas dalam
mengidentifikasi masalah kebidanan di komunitas.
2. TIK
Setelah mendapatkan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar kebidanan komunitas.
B. POKOK BAHASAN
Standar pelayanan kebidanan, kode etik, standar asuhan kebidanan, registrasi praktik bidan, kewenangan bidan di komunitas.
B. Penyajian
C. Penutup
D.
Kegiatan Pengajaran
Kegiataan Mahasiswa
Estimasi Waktu
T
P
1
2
1
1
20
20
20
15
25
5
5
5
Daftar Pustaka
EVALUASI
Menanyakan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa tentang:
Tugas utama bidan dikomunitas, tugas tambahan bidan dikomunitas, dan bidan praktek swasta.
E. REFERENSI
Buku Utama
1. Bennet V. Ruth, Linda Brown, Myles Text Book For Midwives (BU-1).
2. Sweet ft. Betty, Mayes Midwifery a Text Books For Midwives, Jones & Bartlet Publishers, London S.: 1997 (BU-2).
3. Mary Comic, Caroline F. 1994, Community Midwifery, London (BU-3).
Buku Anjuran
1. Varney H, Varneys Midwifery, Jones & Bartlet Publishers, London S: 1997 (BA-i).
2. Pengurus Pusat IBI, 1999. Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta (BA-2).
3. Depkes RI, 1999. Bidan di Masyarakat, Jakarta (BA-3).
4. Sumarwati Sularyo, Deteksi dan Intrvensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dan Upaya Optimalisasi Kualitas SDM, Jakarta. (BA4).
5. Linda V. Walsh, 2001, Midwifery Community-Based Care, W.B. Saunders Company; Philadelphia (BA-5).
6. Permenkes 900/2002, Depkes RI, Jakarta (BA-6).
7. Modul MPS (BA-7).
8. Modal MTBS (BA-8).
9. Standar Pelayanan Kebidanan Depkes RI (BA-9).
10. IBI, 1997, Kompetensi bidan Indonesia, Jakarta (BA-10).
MATA KULIAH
: BD. 305
SKS
: 4 SKS (T:1,P:3)
WAKTU PERTEMUAN
: 120 Menit
PERTEMUAN KE
: 7 (ketujuh)
HARI / TANGGAL
: Rabu /
A. TUJUAN
1. TIU
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan pentingnya Asuhan Kebidanan Komunitas dalam
mengidentifikasi masalah kebidanan di komunitas.
2. TIK
Setelah mendapatkan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar kebidanan komunitas.
B. POKOK BAHASAN
Asuhan antenatal
B. Penyajian
C. Penutup
D.
Kegiatan Pengajaran
Kegiataan Mahasiswa
Estimasi Waktu
T
P
1
2
1
1
20
20
20
15
25
5
5
5
Daftar Pustaka
EVALUASI
Menanyakan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa tentang:
Asuhan antenatal
E. REFERENSI
Buku Utama
1. Bennet V. Ruth, Linda Brown, Myles Text Book For Midwives (BU-1).
2. Sweet ft. Betty, Mayes Midwifery a Text Books For Midwives, Jones & Bartlet Publishers, London S.: 1997 (BU-2).
3. Mary Comic, Caroline F. 1994, Community Midwifery, London (BU-3).
Buku Anjuran
1. Varney H, Varneys Midwifery, Jones & Bartlet Publishers, London S: 1997 (BA-i).
2. Pengurus Pusat IBI, 1999. Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta (BA-2).
3. Depkes RI, 1999. Bidan di Masyarakat, Jakarta (BA-3).
4. Sumarwati Sularyo, Deteksi dan Intrvensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dan Upaya Optimalisasi Kualitas SDM, Jakarta. (BA4).
5. Linda V. Walsh, 2001, Midwifery Community-Based Care, W.B. Saunders Company; Philadelphia (BA-5).
6. Permenkes 900/2002, Depkes RI, Jakarta (BA-6).
7. Modul MPS (BA-7).
8. Modal MTBS (BA-8).
9. Standar Pelayanan Kebidanan Depkes RI (BA-9).
10. IBI, 1997, Kompetensi bidan Indonesia, Jakarta (BA-10).
MATA KULIAH
: BD. 305
SKS
: 4 SKS (T:1,P:3)
WAKTU PERTEMUAN
: 120 Menit
PERTEMUAN KE
: 8 (kedelapan)
HARI / TANGGAL
: Rabu /
A. TUJUAN
1. TIU
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan pentingnya Asuhan Kebidanan Komunitas dalam
mengidentifikasi masalah kebidanan di komunitas.
2. TIK
Setelah mendapatkan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar kebidanan komunitas.
B. POKOK BAHASAN
Persipaan alat/bidan kit, persiapan ibu dan keluarga, manajemen ibu intranatal, jadwal kunjungan di rumah, manajemen ibu post partum
dan post partum group.
B. Penyajian
C. Penutup
E.
Kegiatan Pengajaran
Kegiataan Mahasiswa
Estimasi Waktu
T
P
1
2
1
1
20
20
20
15
25
5
5
5
Daftar Pustaka
EVALUASI
Menanyakan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa tentang:
F. REFERENSI
Buku Utama
1. Bennet V. Ruth, Linda Brown, Myles Text Book For Midwives (BU-1).
2. Sweet ft. Betty, Mayes Midwifery a Text Books For Midwives, Jones & Bartlet Publishers, London S.: 1997 (BU-2).
3. Mary Comic, Caroline F. 1994, Community Midwifery, London (BU-3).
Buku Anjuran
1. Varney H, Varneys Midwifery, Jones & Bartlet Publishers, London S: 1997 (BA-i).
2. Pengurus Pusat IBI, 1999. Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta (BA-2).
3. Depkes RI, 1999. Bidan di Masyarakat, Jakarta (BA-3).
4. Sumarwati Sularyo, Deteksi dan Intrvensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dan Upaya Optimalisasi Kualitas SDM, Jakarta. (BA4).
5. Linda V. Walsh, 2001, Midwifery Community-Based Care, W.B. Saunders Company; Philadelphia (BA-5).
6. Permenkes 900/2002, Depkes RI, Jakarta (BA-6).
7. Modul MPS (BA-7).
8. Modal MTBS (BA-8).
9. Standar Pelayanan Kebidanan Depkes RI (BA-9).
10. IBI, 1997, Kompetensi bidan Indonesia, Jakarta (BA-10).
MATA KULIAH
: BD. 305
SKS
: 4 SKS (T:1,P:3)
WAKTU PERTEMUAN
: 120 Menit
PERTEMUAN KE
: 10 (kesepuluh)
HARI / TANGGAL
: Rabu /
A. TUJUAN
1. TIU
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan pentingnya Asuhan Kebidanan Komunitas dalam
mengidentifikasi masalah kebidanan di komunitas.
2. TIK
Setelah mendapatkan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar kebidanan komunitas.
B. POKOK BAHASAN
Kegiatan Pengajaran
Kegiataan Mahasiswa
Estimasi Waktu
T
P
1
2
1
1
a. Pendahuluan
b. Penyajian
20
20
20
15
25
5
5
5
c. Penutup
E.
Daftar Pustaka
EVALUASI
Menanyakan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa tentang:
F. REFERENSI
Buku Utama
1. Bennet V. Ruth, Linda Brown, Myles Text Book For Midwives (BU-1).
2. Sweet ft. Betty, Mayes Midwifery a Text Books For Midwives, Jones & Bartlet Publishers, London S.: 1997 (BU-2).
3. Mary Comic, Caroline F. 1994, Community Midwifery, London (BU-3).
Buku Anjuran
1. Varney H, Varneys Midwifery, Jones & Bartlet Publishers, London S: 1997 (BA-i).
2. Pengurus Pusat IBI, 1999. Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta (BA-2).
3. Depkes RI, 1999. Bidan di Masyarakat, Jakarta (BA-3).
4. Sumarwati Sularyo, Deteksi dan Intrvensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dan Upaya Optimalisasi Kualitas SDM, Jakarta. (BA4).
5. Linda V. Walsh, 2001, Midwifery Community-Based Care, W.B. Saunders Company; Philadelphia (BA-5).
6. Permenkes 900/2002, Depkes RI, Jakarta (BA-6).
7. Modul MPS (BA-7).
8. Modal MTBS (BA-8).
9. Standar Pelayanan Kebidanan Depkes RI (BA-9).
10. IBI, 1997, Kompetensi bidan Indonesia, Jakarta (BA-10).
MATA KULIAH
: BD. 305
SKS
: 4 SKS (T:1,P:3)
WAKTU PERTEMUAN
: 120 Menit
PERTEMUAN KE
: 11 (kesebelas)
HARI / TANGGAL
: Rabu /
A. TUJUAN
1. TIU
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan pentingnya Asuhan Kebidanan Komunitas dalam
mengidentifikasi masalah kebidanan di komunitas.
2. TIK
Setelah mendapatkan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar kebidanan komunitas.
B. POKOK BAHASAN
Pertolongan pertama kegawatdaruratan obsetetric dan neonatus, pelayanan kontrasepsi dan sistem rujukan
Tujuan, jenis, jenjang tingkat tempat rujukan, jalur rujukan dan mekanisme rujukan
B. Penyajian
C. Penutup
E.
Kegiatan Pengajaran
Kegiataan Mahasiswa
Estimasi Waktu
T
P
1
2
1
1
20
20
20
15
25
5
5
5
Daftar Pustaka
EVALUASI
Menanyakan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa tentang:
Pertolongan pertama kegawatdaruratan obstetric dan nenatus, pelayanan kontrasepsi dan sistem rujukan
F. REFERENSI
Buku Utama
1. Bennet V. Ruth, Linda Brown, Myles Text Book For Midwives (BU-1).
2. Sweet ft. Betty, Mayes Midwifery a Text Books For Midwives, Jones & Bartlet Publishers, London S.: 1997 (BU-2).
3. Mary Comic, Caroline F. 1994, Community Midwifery, London (BU-3).
Buku Anjuran
1. Varney H, Varneys Midwifery, Jones & Bartlet Publishers, London S: 1997 (BA-i).
2. Pengurus Pusat IBI, 1999. Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta (BA-2).
3. Depkes RI, 1999. Bidan di Masyarakat, Jakarta (BA-3).
4. Sumarwati Sularyo, Deteksi dan Intrvensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dan Upaya Optimalisasi Kualitas SDM, Jakarta. (BA4).
5. Linda V. Walsh, 2001, Midwifery Community-Based Care, W.B. Saunders Company; Philadelphia (BA-5).
6. Permenkes 900/2002, Depkes RI, Jakarta (BA-6).
7. Modul MPS (BA-7).
8. Modal MTBS (BA-8).
9. Standar Pelayanan Kebidanan Depkes RI (BA-9).
10. IBI, 1997, Kompetensi bidan Indonesia, Jakarta (BA-10).
MATA KULIAH
: BD. 305
SKS
: 4 SKS (T:1,P:3)
WAKTU PERTEMUAN
: 120 Menit
PERTEMUAN KE
: 12 (kedua belas)
HARI / TANGGAL
: Rabu /
A. TUJUAN
1. TIU
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan pentingnya Asuhan Kebidanan Komunitas dalam
mengidentifikasi masalah kebidanan di komunitas.
2. TIK
Setelah mendapatkan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar kebidanan komunitas.
B. POKOK BAHASAN
Pengumpulan data dan PWS, perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pemantauan hasil kegiatan
B. Penyajian
C. Penutup
E.
Kegiatan Pengajaran
Kegiataan Mahasiswa
Estimasi Waktu
T
P
1
2
1
1
20
20
20
15
25
5
5
5
Daftar Pustaka
EVALUASI
Menanyakan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa tentang:
Pengumpulan data dan PWS, perencanaan kegiatan, pelaksanaan kegiatan dan pemantauan hasil kegiatan
F. REFERENSI
Buku Utama
1. Bennet V. Ruth, Linda Brown, Myles Text Book For Midwives (BU-1).
2. Sweet ft. Betty, Mayes Midwifery a Text Books For Midwives, Jones & Bartlet Publishers, London S.: 1997 (BU-2).
3. Mary Comic, Caroline F. 1994, Community Midwifery, London (BU-3).
Buku Anjuran
1. Varney H, Varneys Midwifery, Jones & Bartlet Publishers, London S: 1997 (BA-i).
2. Pengurus Pusat IBI, 1999. Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta (BA-2).
3. Depkes RI, 1999. Bidan di Masyarakat, Jakarta (BA-3).
4. Sumarwati Sularyo, Deteksi dan Intrvensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dan Upaya Optimalisasi Kualitas SDM, Jakarta. (BA4).
5. Linda V. Walsh, 2001, Midwifery Community-Based Care, W.B. Saunders Company; Philadelphia (BA-5).
6. Permenkes 900/2002, Depkes RI, Jakarta (BA-6).
7. Modul MPS (BA-7).
8. Modal MTBS (BA-8).
9. Standar Pelayanan Kebidanan Depkes RI (BA-9).
10. IBI, 1997, Kompetensi bidan Indonesia, Jakarta (BA-10).
MATA KULIAH
: BD. 305
SKS
: 4 SKS (T:1,P:3)
WAKTU PERTEMUAN
: 120 Menit
PERTEMUAN KE
: 13 (ketiga belas)
HARI / TANGGAL
: Rabu /
A. TUJUAN
1. TIU
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan pentingnya Asuhan Kebidanan Komunitas dalam
mengidentifikasi masalah kebidanan di komunitas.
2. TIK
Setelah mendapatkan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar kebidanan komunitas.
B. POKOK BAHASAN
B. Penyajian
C. Penutup
E.
Kegiatan Pengajaran
Kegiataan Mahasiswa
Estimasi Waktu
T
P
1
2
1
1
20
20
20
15
25
5
5
5
Daftar Pustaka
EVALUASI
Menanyakan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa tentang:
F. REFERENSI
Buku Utama
1. Bennet V. Ruth, Linda Brown, Myles Text Book For Midwives (BU-1).
2. Sweet ft. Betty, Mayes Midwifery a Text Books For Midwives, Jones & Bartlet Publishers, London S.: 1997 (BU-2).
3. Mary Comic, Caroline F. 1994, Community Midwifery, London (BU-3).
Buku Anjuran
1. Varney H, Varneys Midwifery, Jones & Bartlet Publishers, London S: 1997 (BA-i).
2. Pengurus Pusat IBI, 1999. Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta (BA-2).
3. Depkes RI, 1999. Bidan di Masyarakat, Jakarta (BA-3).
4. Sumarwati Sularyo, Deteksi dan Intrvensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dan Upaya Optimalisasi Kualitas SDM, Jakarta. (BA4).
5. Linda V. Walsh, 2001, Midwifery Community-Based Care, W.B. Saunders Company; Philadelphia (BA-5).
6. Permenkes 900/2002, Depkes RI, Jakarta (BA-6).
7. Modul MPS (BA-7).
8. Modal MTBS (BA-8).
9. Standar Pelayanan Kebidanan Depkes RI (BA-9).
10. IBI, 1997, Kompetensi bidan Indonesia, Jakarta (BA-10).
MATA KULIAH
: BD. 305
SKS
: 4 SKS (T:1,P:3)
WAKTU PERTEMUAN
: 120 Menit
PERTEMUAN KE
: 14 (keempat belas)
HARI / TANGGAL
: Rabu /
A. TUJUAN
1. TIU
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan pentingnya Asuhan Kebidanan Komunitas dalam
mengidentifikasi masalah kebidanan di komunitas.
2. TIK
Setelah mendapatkan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar kebidanan komunitas.
B. POKOK BAHASAN
Pembinaan kader
B. Penyajian
C. Penutup
E.
Kegiatan Pengajaran
Kegiataan Mahasiswa
Estimasi Waktu
T
P
1
2
1
1
20
20
20
15
25
5
5
5
Daftar Pustaka
EVALUASI
Menanyakan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa tentang:
Pembinaan kader
F. REFERENSI
Buku Utama
1. Bennet V. Ruth, Linda Brown, Myles Text Book For Midwives (BU-1).
2. Sweet ft. Betty, Mayes Midwifery a Text Books For Midwives, Jones & Bartlet Publishers, London S.: 1997 (BU-2).
3. Mary Comic, Caroline F. 1994, Community Midwifery, London (BU-3).
Buku Anjuran
1. Varney H, Varneys Midwifery, Jones & Bartlet Publishers, London S: 1997 (BA-i).
2. Pengurus Pusat IBI, 1999. Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta (BA-2).
3. Depkes RI, 1999. Bidan di Masyarakat, Jakarta (BA-3).
4. Sumarwati Sularyo, Deteksi dan Intrvensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dan Upaya Optimalisasi Kualitas SDM, Jakarta. (BA4).
5. Linda V. Walsh, 2001, Midwifery Community-Based Care, W.B. Saunders Company; Philadelphia (BA-5).
6. Permenkes 900/2002, Depkes RI, Jakarta (BA-6).
7. Modul MPS (BA-7).
8. Modal MTBS (BA-8).
9. Standar Pelayanan Kebidanan Depkes RI (BA-9).
10. IBI, 1997, Kompetensi bidan Indonesia, Jakarta (BA-10).
MATA KULIAH
: BD. 305
SKS
: 4 SKS (T:1,P:3)
WAKTU PERTEMUAN
: 120 Menit
PERTEMUAN KE
: 15 (kelima belas)
HARI / TANGGAL
: Rabu /
A. TUJUAN
1. TIU
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan pentingnya Asuhan Kebidanan Komunitas dalam
mengidentifikasi masalah kebidanan di komunitas.
2. TIK
Setelah mendapatkan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar kebidanan komunitas.
B. POKOK BAHASAN
Posyandu, polindes, KB-KIA, Dasa wisma, Tabulin, Donor darah berjalan, ambulan desa
B. Penyajian
C. Penutup
E.
Kegiatan Pengajaran
Kegiataan Mahasiswa
Estimasi Waktu
T
P
1
2
1
1
20
20
20
15
25
5
5
5
Daftar Pustaka
EVALUASI
Menanyakan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa tentang:
F. REFERENSI
Buku Utama
1. Bennet V. Ruth, Linda Brown, Myles Text Book For Midwives (BU-1).
2. Sweet ft. Betty, Mayes Midwifery a Text Books For Midwives, Jones & Bartlet Publishers, London S.: 1997 (BU-2).
3. Mary Comic, Caroline F. 1994, Community Midwifery, London (BU-3).
Buku Anjuran
1. Varney H, Varneys Midwifery, Jones & Bartlet Publishers, London S: 1997 (BA-i).
2. Pengurus Pusat IBI, 1999. Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta (BA-2).
3. Depkes RI, 1999. Bidan di Masyarakat, Jakarta (BA-3).
4. Sumarwati Sularyo, Deteksi dan Intrvensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dan Upaya Optimalisasi Kualitas SDM, Jakarta. (BA4).
5. Linda V. Walsh, 2001, Midwifery Community-Based Care, W.B. Saunders Company; Philadelphia (BA-5).
6. Permenkes 900/2002, Depkes RI, Jakarta (BA-6).
7. Modul MPS (BA-7).
8. Modal MTBS (BA-8).
9. Standar Pelayanan Kebidanan Depkes RI (BA-9).
10. IBI, 1997, Kompetensi bidan Indonesia, Jakarta (BA-10).
MATA KULIAH
: BD. 305
SKS
: 4 SKS (T:1,P:3)
WAKTU PERTEMUAN
: 120 Menit
PERTEMUAN KE
: 16 (keenam belas)
HARI / TANGGAL
: Rabu /
A. TUJUAN
1. TIU
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa memahami dan menjelaskan pentingnya Asuhan Kebidanan Komunitas dalam
mengidentifikasi masalah kebidanan di komunitas.
2. TIK
Setelah mendapatkan mata kuliah ini, mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar kebidanan komunitas.
B. POKOK BAHASAN
Menjalankan tugas tambahan yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak
B. Penyajian
C. Penutup
E.
Kegiatan Pengajaran
Kegiataan Mahasiswa
Estimasi Waktu
T
P
1
2
1
1
20
20
20
15
25
5
5
5
Daftar Pustaka
EVALUASI
Menanyakan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa tentang:
Menjalankan tugas tambahan yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak
F. REFERENSI
Buku Utama
1. Bennet V. Ruth, Linda Brown, Myles Text Book For Midwives (BU-1).
2. Sweet ft. Betty, Mayes Midwifery a Text Books For Midwives, Jones & Bartlet Publishers, London S.: 1997 (BU-2).
3. Mary Comic, Caroline F. 1994, Community Midwifery, London (BU-3).
Buku Anjuran
1. Varney H, Varneys Midwifery, Jones & Bartlet Publishers, London S: 1997 (BA-i).
2. Pengurus Pusat IBI, 1999. Etika dan Kode Etik Kebidanan, Jakarta (BA-2).
3. Depkes RI, 1999. Bidan di Masyarakat, Jakarta (BA-3).
4. Sumarwati Sularyo, Deteksi dan Intrvensi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak dan Upaya Optimalisasi Kualitas SDM, Jakarta. (BA4).
5. Linda V. Walsh, 2001, Midwifery Community-Based Care, W.B. Saunders Company; Philadelphia (BA-5).
6. Permenkes 900/2002, Depkes RI, Jakarta (BA-6).
7. Modul MPS (BA-7).
8. Modal MTBS (BA-8).
9. Standar Pelayanan Kebidanan Depkes RI (BA-9).
10. IBI, 1997, Kompetensi bidan Indonesia, Jakarta (BA-10).
BAHAN AJAR
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Beban Study
A. PERILAKU
: Askeb V
: BD. 305
: 4 SKS
DAN
PERUBARAN
SOSIAL
BUDAYA
YANG
1. Pelatihsn Dukun
Sekitar 70 % - 80 % pertolongan persalinan di pedesaan, lebih-lebih
daerah terpencil ditangani oleh dukun bayi (peraji). Dukungan bayi dikenal dan
disegani masyarakat karena kemampuannya menolong persalinan, melihat dan
memberikan
nasehat-nasehat
waktu
hamil.
Waktu
masa
nifas
dan
Terjadinya robekan rahim karena tindakan mendorong bayi didalam rahim dan
luar sewaktu melakukan pertolongan pada ibu bersalin
Terjadinya partus tidak maju, karena tidak mengenal tanda kala partus dan
tidak mau merujuk kepuskesmas Rumah Sakit.
Untuk mencegah kesalahan tindakan dukun tersebut diperlukan suatu
bimbingan bagi dukun dengan mengadakan pelatihan dukun atau kursus dukun.
a. Tujuan
Tujuan pelatihan dukun adalah untuk meningkatkan keterampilan
dukun dalam melayani ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi yang dilahirkan
sesuai dengna persyaratan kesehatan.
Melalui pelatihan dukun, diharapkan akan meughasilkan dukun yang:
-
Mengenal kelainan ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi yang dilahirkan
untuk dirujuk kebidan.
b.
Prinsip Pelatihan
Waktu pelatihan melakukan sekali dalam seminggu. Pemberian materi
Dilakukan berulang-ulag. Bahasa yang digunakan adalahbahasan yang mudah
dimengerti oleh dukun. Dalam pelatihan lebih banyak digunakan alat bantu
belajar seperti: poster, famflet, alat peraga dan gambar.
Dukun tidak menuntut materi yang diajarkan. Demonstrasi dan
simulasi, merupakan metode yang baik dalam pelatihan dukun. Bila semua
materi telah diberikan perlu pengulangan dan penyegaran agar para dukun
tidak lupa.
Pengulangan dan penyegaran dilakukan sekali dalam sebulan. Untuk
melatih dukun diperlukan kesabaran dan ketekunan. Daya tangkap dukun
dalam menerima materi pelatihan tidak cepat. Bidan dalam memberikan
penjelasan kepada dukun dengan cara mengobrol. Dukun diberi kesempatan
bertanya seluas - luasnya. Bila dukun kurang bertanya, harus dirangsang agar
mengajukan pertanyaan. Ajukan pertanyaan-pertanyaan keadaan dukun
dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana pemahaman terhadap materi
yang diberikan.
Sebelum melaksanakan pelatihan, bidan mengidentifikasi tugas-tugas
dukun dalam memberi pelayanan pada ibu dan bayinya. Hasil identifikasi
tersebut dapat diketahui batas kemampuan dukim melaksanakan tugas
pelayanan.
Kurikulum pelatihan dukun cukup materi sebagai berikut:
-
Pengenalan tanda kehamilan dengan resiko tinggi Asuhan pada ibu hamil
Pertolongan persalinan
Memandikan bayi
Perawatan bayi
Mencuci tangan
BAHAN AJAR
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Beban Study
: Askeb V
: BD. 305
: 4 SKS
MATERI
Lokalisasi pusat pelayanan kesehatn masih belum teijangkau karena jarak jauh
Persediaan obat yang diperlukan masyarakat masih belum mampu memenuhi
kebutuhan
Partisipasi masih belum ditingkatkan
KEHAMILAN PADA REMAJA
Masyarakat menghadapi kenyataan bahwa kehamilan pada remaja makin
meningkat dan menjadi masalah. Terdapat 2 faktor yang mendasari perilaku seks pada
remaja:
1. Harapan untuk kawin dalam usia yang relatif muda (20 tahun)
2. Makin derasnya arus informasi yang dapat menimbulkan rangsangan seksual
remaja terutama remaja didaerah perkotaan yang mendorong remaja untuk
melakukan hubungan seks pranika dimana pada akhirnya memberikan dampak
pada terjadinya hubungan seks dan kehamilan diluar perkawinan pada remaja.
Pada akhirnya, masalah kehamilan remaja mempengaruhi diri remaja itu
sendiri, dan masyarakat mereka mendapat cap telah breperilaku diluar norma dan
nilai-nilai yang wajar, sehingga memberikan konflik bagi mereka seperti masalah
putus sekolah, psikologik, ekonomi, dan masalah dengan keluarga serta masalah
disekitarnya.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang masalah diatas, berikut
akan diuraikan secara nnci faktor - faktor yang perlu mendapatkan perhatian:
A. Masalah Kesehatan Reproduksi
Remaja yang kelak akan menikah dan menjadi orang tua sebaiknya
mempunyai kesehatan reproduksi yang prima, sehingga dapat menurunkan generasi
sehat.
Dikalangan remaja telah terjadi semacam revolusi hubungan seksual yang
menjurus kearah liberalisasi yang berakibat timbulnya berbagai penyakit hubungan
seks yang merugikan alat reproduksi. Bila saatnya dipenlukan untuk hamil normal,
besar kemungkinan kesehatan reproduksi sudah tidak optimal dan dapat
menimbulkan berbagai akibat samping kehanillan. Dengan demikian dianjurkan
untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya sehingga dapat mempersiapkan diri
untuk hamil dalam keadaan optimal.
B. Masalah Psikologis Pada Kehamilan Remaja
Remaja yang hamil diluar nikah menghadapi berbagai masalah psiko1ogis,
yaitu rasa takut, kecewa, menyesal dan rendah diri terhadap kehamilannya sehingga
terjadi usaha untuk menghilangkan dengan jalan gugur kandung. Gugur kandung
mempunyai kerugian yang paling kecil bila dibandingkan dengan melanjutkan
Putus kerja, karena berbagai alasan, sehingg menambahh sulitnya masalah sosial
ekonomi
Nilai gizi yang relatif rendah dapat menimbulkan berbagai masalah kehidupan
berbagai
zat
yang
dipenlukan
saat
pertumbuhan
dapat
mengakibatkan makin tingginya kelahiran prematur, berat labir rendah dan cacat
bawaan.
c. Mudah terjadi infeksi
Keadaan gizi yang buruk tingakt sosial ekonomi rendah, dan stres memudahkan
terjadi infeksi saat hamil, terlebih pada kala nifas.
d. Anemia kehamilan
e.
Segera kerrngkan tubuh bayi dengan handuk yang kering, bersih dan
hangat Handuk yang basah harus diganti dengan handuk lain yang kering
dan hangat. Bungkus bayi dengan kain hangat, ben topi / tutup kepala,
kaus tangan dan kaki.
Segera keringkan tubuh bayi dengan handuk yang kering, bersih dan
hangat. Handuk yang basah diganti dengan handuk lain yang kering dan
hangat. Bungkus bayi dengan kain bangat, ben topi /tutup kepala, kaus
tangan dan kaki.
Beri ASI, bila tidak dapat menghisap, tetesi langsung dari putting susu
kemulut bayi. Bila bayi tidak dapat menelan segera rujuk kerumah sakit.
UNSAFE ABORTION
Keguguran adalah dikeluarkannya hasil konsepsi sebelum mampu hidup
diluar kandungan dengan berat <1 00 gram atau umur kehamilan kurang dari 28
minggu.
a. Abortus imminen (keguguran mengancam)
Keguguran mengancam ditegakkan dengan jalan:
-
Pada pemeriksaan dijumpai besar rahim sama dengan umur hamil dan terjadi
kontraksi otot rahim
BAHAN AJAR
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Beban Study
: Askeb V
: BD. 305
: 4 SKS
masyarakat
diperlukan
untuk
mengatasi
masalah
sehat dan sejahtera. Untuk mencapai tujuan tersebut upaya - upaya yang
dilakukan oleh bidan meliputi:
-
Peningkatan
peran
pemimpin
dimasyarakat
untuk
mendorong
dan
Kesehatan adalah hak dan kewajiban setiap insan seperti yang dinyatakan
dalam UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan.
Upaya
KIE
Untuk
Pengembangan
Kepemimpinan
Di
Masyarakat
Mencakup
Pengembangan
kepemimpinan
kesehatan
melalui
pelatihan
tokoh
masyarakat dan kader kesehatan melalui forum (LKMD I PKK) maupun informal
(ceramah,
ke1ompok
kuliah
subuh
dan
sebagainya).
Pengembangan
menjadi
generasi
kepemimpinan
masa
depan
dengan
demikian,
terutama didaerah pedesaan bukan merupakan tugas dan bidan semata, bidan
merupakan salah satu unsur yang mendukung kepala puskesmas dan kepala dinas
kesehatan tingkat II merupakan unsur penentu dalam terwujudnya pengembangan
kepemimpinan kesehatan didesa. Kemampuan setiap penduduk untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan produktif.
Dilakukan kebijakan pokok peningkatan peran serta masyarakat antara
lain sebagai berikut :
-
Peningkatan peran serta masyarakat dilakukan melalui berbagai jalur yang ada
dann dengan menerapkan teknologi komunikasi dan informasi & motivasi
(KIM)
Menyelenggarakan
pendidikan
dan
pelatihan
berkelanjutan
bagi
KIM
dilakukan
secara
berulang-ulang
dan
bertahap,
peran
melalui
serta
masyarakat
pendekatan
PKMD
dalam
upaya
kesehatan
(Pengembangan
Kesehatan
Pemimpm LKMD
b. Survei Diri
Survei diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian
masalah kesehatan oleh kelompok masyarakat setempat. Tujuan survei diri
adalah:
-
Masyarakat
mengenal
pengumpulan
dan
mengkaji
masalah
kesehatannya
-
c. Musyawarah Desa
Yaitu pertemuan seluruh warga desa untuk membahas hasil survei diri
yang merencanakan penanggulangan masalali kesehatan yang diperoleh
dan hasil survei diri dan musyawarah sehingga menjadi keputusan
bersama.
Tujuannya:
-
d. Pelatihan Kader
Pelatihan
kader
kesehatan
merupakan
kegiatan
dalam
langkah
program kesehatan
Tugas Kader
-
Memotivasi masyarakat
Menyelenggarakan
pertemuan
bulanan
dengan
dasawisma
Tujuan Penelitian
-
Kriteria Kader
-
penyakit,
peningkatan
kesehatan,
penyembuhan
dan
Memiliki persepsi yang jelas, koniitmen yang tinggi serta kemampuan dan
kewenangaan memadai untuk menggerakkan orang lain membangun kondisi
Kesehatan Bagi Semua dengan strategi Primary Health Care dalana
menuju tinggal landas.
Memiliki
kemampuan
mengidentilikasi
isu-isu
rawan
yang
dapat
Memiliki rasa percaya diri yang kuat, sekaligus kepekaan untuk mengikut
sertakan dan memberikan kesempatan berperan kepada orang lain dalam
mengembangkan
prinsip
menghasilkan perubahan.
kepemimpinan
kolektif
yang
lebih
efektif
BAHAN AJAR
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Beban Study
Materi :
: Askeb V
: BD. 305
: 4 SKS
karena
itu
bidan
harus
selalu
meningkatkan
pengetahuan
dan
Pelayanan kebidanan
Bidan menjalankan praktek harus memiliki SIP yang diperoleh dengan mengajukan
permohonan sebagai mana dimaksudkan diatas diajukan dengan melampirkan
persyaratan antara lain:
Surat persetnjuan atasan bila dalam pelaksanaan masa bakti atau sebagai pegawai
negeri atau pegawai pada sarana kesehatan
Mengawasi dan membimbing pekerja PK tenaga kesehatan lain dan dukun yang
berada dilingkungannya
Membantu
kursus
kesejahteraan
keluarga
atau
rumah
tangga
yang
Membantu dokter dalam pemeriksaan dan pengobatan anak dan ibu yang sakit
Bekerja keras dengan petugas dan jawatan atau dinas lain dan dengan pemimpin
masyarakat yang dapat membantu usaha pemeliharaan keluarga diwilayahnya.
BAHAN AJAR
Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Beban Study
: Askeb V
: BD. 305
: 4 SKS
kebidanan
dilindungi
oleh
hukum-hukum
yang
memberi
perlindungan kepada pemberi pelayanan dan penenima pelayanan adalan antara lain:
Undang - Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan peraturan menteri
kesehatan No.363 tahun 1980 tentang kewenangan bidan.
1.
c. Perawatan bayi
d. Pemantauan tumbang
2.
3.
4.
3. Surat izin bidan selanjutnya disbeut SIB adalah bukti tertulis pemberian
kewenangan untuk menjalankan pelayanan Asuhan Kebidanan diseluruh
wilayah Republik Indonesia.
4. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayaan kesehatan yang diberikan
oleh bidan kepada pesien (individu, keluarga, masyarakat) sesuai dengan
kewenangan dan kemampuannya.
5. Surat izin praktek bidan selanjutnya disebut SIPB adalah bukti tertulis yang
diberikan kepada bidan untuk menjalankan praktek bidan.
6. Standar profesi adalah pedoman yang harus dipergunakan sebagai petunjuk
dalam pelaksanaan profesi secara baik.
7. Organisasi profesi adalah Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
Dalam UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan ditetapkan ketentuan
pidana sebagai berikut:
1. Barang siapa dengan sengaja melakukan tindakan medis terhadap ibu hamil
yang tidak memenuhi ketentuan dipidana paling lama 15 tahun. Dan pidana
denda paling banyak Rp 500.000.000 (pasal 80 ayat 1).
2. Barang siapa yang tanpa keahlian dan kewenangan dengan sengaja melakukan
pengobatan dan perawatan pidana dipenjara paling lama 5 tahun atau pidana
denda paling banyak Rp 100.000.000.
Pasal 2
1. Pimpinan penyelenggaraan pendidikan bidan wanita menyampaikan laporan
secara tertulis kepada dinas kesehatan provinsi mengenai peserta didik yang
lulus, selambat-selambatnya 1 (satu) bulan setelah dinyatakan lulus.
2. Bentuk dan isi laporan sebagaimana dlmasudkan pada ayat (1) tercantum
dalam formulir I terlampir.
Pasal 3
1. Bidan yang baru lulus mengajukan permohonan dan mengirimkan
kelengkapan registrasi kepada kepala dinas kesehatan provinsi dimana
institusi pendidikan berada guna memperoleh SIB selambat - lambatnya 1*
(satu) bulan setelah menerima ijazah bidan.
2. Kelengkapan registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain
meliputi:
a. Fotocopy Ijazah bidan
b. Fotocopy trauskip nilai akademik
c. Surat keterangan sehat dan dokter
d. Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar
BAHAN AJAR
NAMA KULIAH
: ASKEB V
: BD. 305
BEBAN STUDI
: 4 SKS
ASUHAN ANTENATAL
Ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat mengetahui tanda bahaya kehamilan
dan tahu apa yang harus dilakukan
mampu
memberikan
pelayanan
antenatal
berkualitas
tennasuk
penanggungan PMS ibu hamil dan kartu pencatatan hasil pemeriksaan kehamilan
(karut ibu).
2. Alat untuk pelayanan antenatal tersedia dalain keadaan baik dan berfungsi antara
lain stetoskop, tensimeter, meteran kain, timbangan, pengukur lingkar lengan atas,
stetoskop janin.
3. Tersedia obatan bahan lain, misa]nya : vaksin TT, tablet besi dan asam folat dan
obat anti malaria (pada daerah endemis malaria), alat pengukur HB sahli.
4. Menggunakan KMS ibu hamil / buku KIA, kartu Ibu
5. Terdapat sistem rujukan yang berfungsi dengan baik, yaitu resiko tinggi atau
mengalami komplikasi dirujuk agar mendapatkan pertolongan yang memadai.
STANDAR 8: PERSIAPAN PERSALINAN
Tujuan
Untuk memastikan bahwaa persalinan direncanakan dalam lingkimgan yang aman
dan memadai dengan pertolongan bidan terampil.
Pernyataan standar
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami / keluarganya pada
trimester III memastikan bahwa persiapan bersih dan aman dan suasana yang
menyenangkan akan direncanakan dengan baik, di samping persiapan transportasi
dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi keadaan darurat. Bidan mengusahakan
untuk melakukan kunjungan ke setiap rumah ibu hamil untuk hal ini.
Hasil
Ibu hamil, suami dan keluarga tergerak untuk merencanakan persalinan yang
bersih dan aman
Persalinan direncanakan ditempat yang aman dan memadai dengan pertolongan
bidan terampil
Adanya persiapan saran transportasi untuk merujuk ibu bersalin, jika perlu
Rujukan tepat waktu telah dipersiapkan bila diperlukan
Prasyarat
1. Semua ibu harus melakukan 2 x kunjungan antenatal pada trimester terakhir
kehamilannya
2. Adanya kebijaksanaan dan protokol nasional / setempat tentang indikasi
persalinan yang harus dirujuk dan berlangsung dirumah sakit
3. Bidan terlatih dan terampil dalam melakukan pertolongan persalinan yang amati
dan bersih
4. Peralatan penting untuk melakukan pemeriksaan antenatal tersedia dan dalam
keadaan berfungsi, termasuk: air mengalir, sabun, handuk bersih untuk
mengeringkan tangan, beberapa pasang sarung tangan dan DTT / steril,
fetoskop/doppler, pita pengukur yang bersih, stetoskop dan tensimeter.
5. Perlengkapan penting yang diperlukan untuk melakukan pertolongan persalinan
yang bersih dan aman tersedia dalam keadaan desinfeksi tingkat tinggi (termasuk
partus set DTT/Steril, sarung tangan DTT/ Steril, peralatan yang memadai untuk
merawat bayi baru lahir, lihat standar 9, 10 dan 13).
6. Adanya persiapan transportasi untuk merujuk ibu hamil dengan cepat jika terjadi
kegawatdaruratan ibu dan janin
7. Menggunakan KMS ibu hamil/buku MA, kartu ibu dan partograf
8. Sistem rujukan yang efektif untuk ibu hamil yang mengalami komplikasi selama
kehamilan.
ASUHAN INTRANATAL
Terdapat empat standar pertolongan persalinan seperti berikut ini:
1. Standar 9: Asuhan persalinan kala I
Pernyataan standar
Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai. Kemudian memberikan
asuhan dan pemantauan yang memadai dengan memperhatikan kebutuhan klien,
selama proses persalinan berlangsung
2. Standar 10: Persalinan kala II yang aman
Pernyataan standar
Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman, dengan sikap sopan dan
penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat.
3. Standar 11: Penatalaksanaan aktif persalinan kala III
Pernyataan standar
Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk membantu
pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.
4.
BAHAN AJAR
Mata Kuliah
: Askeb V
: BD. 305
Beban Studi
: 4 SKS
ASUHAN IN1RANATAL
1. Pendahuluan Tentang Asuhan Intranatal
Melahirkan bayi merupakan peristiwa penting bagi kehidupan seorang ibu dan
keluarganya. Sebagai bidan, ibu akan mengandalkan pengetahuan, keterampilan
dan pengambilan keputusan yang kita lakukan untuk:
a. Mendukung ibu dan keluarga secara fisik dan emosional selama persalinan
dan kelahiran
b. Mencegah membuat diagnosa, menangani komplikasi-komplikasi dengan cara
pemantauan ketat dan deteksi dini selama persalinan dan kelahiran
c. Merujuk ibu untuk mendapatkan asuhan spesialis jib perlu
d. Memberikan asuhan yang akurat pada ibu
e. Memperkecil resiko infeksi
f. Memberikan asuhan yang akurat pada ibu
g. Membantu ibu dengan pemberian ASI dini
Banyak penyakit atau komplikasi yang mengakibatkan kematian ibu dan bayi
dapat dihindari jib persalinan dikelola dengan baik. Semua kelahiran harus selalu
dihadiri oleh petugas yang terlatih serta kompeten dengan secara tepat
mendiagnosa dan menangani penyulit.
(PUSDIKNAS - WHO - JHPIEGO. 2003)
1)
Beri tahu icg ibu boleh makan ringan dan minum tiap waktu
Hari ke 2 PP
Mandi sendiri
Tempat melahirkan
d. Dukungan dalam persalinan
e. Nyeri persalinan
f. Memantau janin selama persalinan
g. Kebersihan
KEBIDANAN KOMUNITAS
uterus
tanda vital
daerah vagina
Bila ibu tetap normal di anjurkan menyeka seluruh tubuh dan beri asi segera
BAHAN AJAR
Mata Kuliah
: B.03.305
Beban Studi
: 4 SKS
ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS
Definisi
Asuhan segera pada lahir adalah asuhan yang diberikn pada bayi segera setelah
kelahiran, dilanjutkan sampai 24 jam kelahiran.
Tujuan
Memberikan asuhan yang adekuat dan terstandar pada bayi baru lahir dengan
memperhatikan riwayat bayi selam kehamilan, dalam persalinan dan keadaan bayi
segera setelah dilahirkan.
MANAJEMEN PADA BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS
1. Pengkajian
Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk
mengevaluasi keadaan BBL.
Pengkajian pada BBL dibagi dalam 2 bagian
-
Identifikasi tanda kelainan dan penyulit yang mungkin timbul pada bayi dan cara
menanggulanginya.
Langkah pertama pemeriksaan kesehatan anak balita ialah mengidentifikasi
kondisi kesebatan anak dengan melakukan wawancara pada ibu tentang riwayat
kesehatan anaknya. Bagainiana hubungan ibu, keluarga dengan anak yang diperiksa
juga ditanyakan.
Setelah informasi dan ibu atau pengasuhnya dicatat maka dilakukan
pemeriksaan fisik anak tersebut yang diniulai dengan observasi dan kemudian
pemeriksaan fisik.
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui keeadaan umum anak:
-
Bagaimana kesan pertumbuhan anak ? Apakah sesuai dengan berat badan, tinggi
badan dan perkembangan mentalnya?
Pemeriksaan fisik anak selanjutnya dilakukan mulai dan ujung rambut sampai kaki.
Beberapa hal yang perlu dilakukan pada pemeriksaan fisik adalah sebagai berikut:
-
Anak diperiksa dalam keadaan tanpa pakaian kecuali popok atau celana dalam
Berikan pengertian pada anak yang sudah besar dan mengerti tentang
pemeriksaan
Bayi diam bila ada suara, terkejut bila mendengar bayi bunyi suara vokal (bila
menangis)
2. Umur 2 bulan
-
3. Umur 2 bulan
-
Berguling(3-4 bulan)
Bersuara, a a, da da, oo oo
Memegang benda erat bila diletakkan diatas tangannya dan menarik baju
Senyum spontan
Mulai belajar meraih benda - benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar
jangkauannya
Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut kepada orang asing / lain
Menirukan suara
Menyusun kotak
Mulai belajar mengkontrol buang air besar dan buang air kecil / kencing
Menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh orang-orang yang lebih besar
Menggambar lingkaran
Bermain bersama dengan anak lain dan menyadari adanya lingkungan lain
diluar keluarganya
Banyak bertanya
Mendengarkan cerita-cerita
Pandai bicara
Mengenal 4 warna
IMUNISASI
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan secara aktif terhadap
suatu antigen sehingga bila kelak ia terpejan pada antigen tidak akan menjadi
penyakit / penyalumya tidak berat:
Sasaran pemberian vaksinasi:
-
Calon pengantin wanita dan ibu hamil untuk mencegah tetanus neonatorium
2. Imunisasi PPI
-
TT (cegah tetanus)
DATA DASAR
MATA KULIAH
: ASKEB V
: 4 SKS
H. PERENCANAAN KEGIATAN
Kebidanan komunitas dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan
oleh bidan disuatu komuniti.
Kegiatan komuniti akan terlaksana baik dan memberikan hasil sesuai dengan
yang dibarapkan bila diclasarkan atas suatu rencana.
Rencana adalah suatu pola piker yang sistematis untuk mewujudkan suatu
tujuan dengan mengorganisasikan dan mendayagunakan sumber yang tersedia. Proses
yang menggambarkan keinginan untuk mencapai tujuan tertentu melalui untuk
kegiatan dengan mengorganisasilcan dan mendayagunakan sumber daya yang
tersedia.
- Kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditentukan berdasarkan masalah
- (Rencana Perencanaan)
- Rencana pelaksanaan
Bagaimana bentuk perencanaan berkaitan dengan upaya kesehatan dapat
diidentilikasi sesuai dengan dasar penyusunannya.
1. Perencanaan berdasarkan kurun waktu pelaksanaan
Berdasarkan waktu, perencanaan dibedakan yaitu, jangka panjang, menengah dan
pendek.
Perencanaan jangka panjang mengalokasikan waktu pelaksanaan 25 tahun.
Misalnya perencanaan pembangunan jangka panjang ke II dalam (RPJP U)
mengalokasikan waktu pelaksanaan mulai tahun 1994 / 1995 sampai dengan 2018
/ 2019. Upaya kebidanan komunitas di Indonesia merupakan bagian
pembangunan kesehatan. Oleh karena itu, perencanaan kebidanan komunitas
mengikuti pada perencanaan peembangunan tersebut diatas.
2. Perencanaan berdasarkan wilayah
Perencanaan dapat dibedakan pembagian wilayah misalnya Indonesia dibagi atas
wilayah administrasi yaitu pusat dan daerah maka rencana pembangunan terdiri
dari rencana pembangunan nasional (pusat) dan rencana pembangunan daerah.
Daerah dibagi atas wilayah adminstrasi yaitu provinsi kabupaten atau kota madya
kecamatan, dan desa. Maka rencana pembangunan dapat juga atas pembagian
wilayah tersebut.
3. Perencanaan berdasarkan program
Penyusunan rencana dapat di dasarkan atas program tertentu perencanaan disini
lebih spesifik misalnya:
-
Bila masalah kesehatan ibu dan anak menjadi Iebih kompleks, maka diperlukan
kerja sama antara masing-masing anggota tim. Keinginan untuk bekerja sama
merupakan dorongan terbentuknya tim dan sasaran pelayanan kesehatan yang
dilakukan oleh tim adalah satu individu, keluarga atau kelompok masyarakat
III.
Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan PWS-MA di mulai di Tingkat Dati II, Yaitu melalui:
1. Pertemuan di Dati II
Pertemuan yang diperlukan adalah:
-
Pertemuan intern kesehatan yang dihadiri oleh para kepala seksi terkait
dilingkungan dinas kesehatan dan kandep serta puskesmas
2. Pertemuan di Puskesmas
Pertemuan ini dapat disatukan dengan mini loka karya, yang merupakan
pertemuan rutin bulanan di puskesmas.
Semua staf yang memberikan pelayanan MA dilatihh PWS MA dan
disusun rencana tindak lanjut.
3. Pertemuan ditingkat kecamatan
Pertemua bulan berupa rapat koordinasi dapat dipakai untuk
menginformasikan mengenai PWS - MA non tekbnis. Hadir dalam
pertemuan tersebut biasanya adalah kepala desa, tim penggerak PKK desa,
Puskesmas dan lintas sector.
IV.
NO
1
TIU
TIK
POKOK BAHASAN
SUB POKOK
3. Menjelaskan
strategiStrategi pelayanan
1. Strategi pela
pelayanan kebidanan dikebidanan di komunitas
di komunitas
komunitas
a. Pendekatan
peran serta
b. Pelayanan
pada kebut
c. Memanfaa
potensi
masyaraka
4. Menjelaskan tugas danTugas dan tanggung
1. Tugas dan
tanggung jawab bidanjawab bidan di komunitas bidan di komu
di komunitas
a. Tugas u
komunitas
b. Tugas tam
komunitas
c. Bidan prakt
5. Menjelaskan
aspekAspek perlindungan
Aspek perlindun
perlindungan
hukumhukum bagi praktisi
bidan di komunit
bagi praktisi bidan dibidan di komunitas
a. Standar pelay
komunitas
b. Kode etik bid
c. Standar asuha
d. Registrasi pra
e. Kewenangan
komunitas
6
6. Melaksanakan
Manajerial asuhan
l.
manajerial
asuhankebidanan di komunitas
kebidanan di komunitasbaik dirumah, posyandu
baik dirumah, posyandudan polinds dengan focus
dan polinds denganmaking pre gnancy safes.2.
focus
making
pre
gnancy safes.
Asuhan antenatal
a. Standar asuhan kebi
b. Standar alat
c. Manajerial ibu anten
Asuhan intranatal
a. Standar pelayanan
b. Persiapan bidan
c. Persiapan rumah dan
d. Persiapan ibu dan
e. Manajemen ibu
3. Asuhan ibu post partum
a. jadwal kunjungan d
b. manajemen ibu pos
c. Post partum group
4. Asuhan bayi baru lahir
a. jadwal kurjungan
b. manajemen pada b
5. Pelayanan kesehatan p
a. perawatan keseha
b. perawatan keseha
c. Pemantauan tumb
deteksi dini
d. Imunisasi
6. Pertolongan pertama k
neonatus (PPGDON)
7. Pelayanan kontrasepsi
7. Mengelola
KIA/KB
kerja
8. Sistem rujuka
a. Tujuan
b. Jenis
c. Jenjang
rujukan
d. Jalur rujuka
e. Mekanisme
MID SEMESTER
programProgram KIA/KB
1. Pengumpulan
diwilayahdiwilayah kerja
data sasran, d
lainnya.
2. Perencanaan k
3. Pelaksanaan k
4. Pemantauan h
8. Menggerakkan
meningkatkan
peran
serta masyarakat
2. Pembinaan kader
a. Pembinaan ibu
SALIN di NAKES (
SIAGA)
b. Pengenalan
tand
kehamilan, persalin
serta rujukannya
c. Penyuluhan Gizi dan
d. Pencatatan kelahiran
ibu dan bayi
e. Promosi TABULIN,
berjalan dan amb
suami SIAGA, b
dalam kegiatan SATG
3. Pengembangan wahana
berperan dalam kegiata
polindes, KB-KIA,
tabulin, donor dar
ambulance desa
9
10
9. Menjalan
tugasTugas tambahan 1. Pelayanan kesehatan
tambahan yang terkaityang terkait dengan sepanjang daur kehidup
dengan kesehatan ibukesehatan ibu dan
a. Skrining
dan anak
anak
b. Deteksi dini
2. Manjemen terpadu balita
10.Melakukan monitoring
Kohort ibu dan bayi
dan evaluasi kegiatan
pelayanan kebidanan
komunitas
11
11.Melakukan
pendokumentasian
asuhan kebidanan di
komunitas