Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ABORTUS
Disusun oleh :
DWI SUSANTI
( 10310117)
Pembimbing :
dr. Ahmad Khuwailid, Sp.OG
DEFENISI
Abortus adalah pengeluaran hasil
pembuahan (konsepsi) dengan berat
badan janin < 500 gram atau kehamilan
kurang dari 20 minggu.
ETIOLOGI
Abortus yang terjadi pada
minggu-minggu
pertama
kehamilan umumnya disebabkan
oleh
faktor
ovofetal,
pada
minggu-minggu berikutnya (11
12 minggu), abortus yang terjadi
disebabkan oleh faktor maternal.
Faktor ovofetal :
Pemeriksaan USG janin dan
histopatologis menunjukkan bahwa pada
70% kasus, ovum yang telah dibuahi
gagal untuk berkembang atau terjadi
malformasi pada tubuh janin. Pada 40%
kasus, diketahui bahwa latar belakang
kejadian
abortus
adalah
kelainan
chromosomal. Pada 20% kasus, terbukti
adanya kegagalan trofoblast untuk
melakukan implantasi dengan adekuat.
Faktor maternal :
Sebanyak 2% peristiwa abortus disebabkan
oleh adanya penyakit sistemik maternal
(systemic lupus erythematosis) dan infeksi
sistemik
maternal
tertentu
lainnya.
8%
peristiwa
abortus
berkaitan
dengan
abnormalitas
uterus
(kelainan
uterus
kongenital,
mioma
uteri
submukosa,
inkompetensia servik). Terdapat dugaan bahwa
masalah psikologis memiliki peranan pula
dengan kejadian abortus meskipun sulit untuk
dibuktikan atau dilakukan penilaian lanjutan.
Mekanisme Abortus
Mekanisme awal terjadinya abortus
adalah lepasnya sebagian atau seluruh
bagian
embrio
akibat
adanya
perdarahan minimal pada desidua.
Kegagalan fungsi plasenta yang terjadi
akibat perdarahan subdesidua tersebut
menyebabkan
terjadinya
kontraksi
uterus dan mengawali proses abortus.
Tahapan Abortus
Pembagian abortus secara klinis
adalah :
1. Abortus Iminens
2. Abortus Insipiens
3. Abortus Inkompletus
4. Abortus Kompletus
5. Missed Abortion
6. Abortus Habitualis
7. Abortus Infeksious
8. Abortus Terapeutik
Usia
Paritas ibu
Riwayat abortus sebelumnya
Pemeriksaan antenatal
Merokok
Alkohol
DIAGNOSIS ABORTUS
1. Anamnesis :
Ada riwayat terlambat haid atau
amenore yang kurang dari 20 minggu.
Perdarahan pervaginam, mungkin
disertai jaringan hasil konsepsi.
Rasa sakit atau kram perut di daerah
supra simfisis, sering disertai keluarnya
jaringan konsepsi
2. Pemeriksaan fisik :
KU lemah
Tekanan darah normal atau menurun
Nadi normal atau cepat dan kecil
3. Pemeriksaan ginekologi
Inspeksi vulva
Inspekulo
VT
4. Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan USG
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan jaringan
KOMPLIKASI
Adapun komplikasi dari abortus adalah:
1. Perdarahan
2. Syock
3. Infeksi
PENATALAKSANAAN
Apabila kondisi pasien baik, cukup diberi
tablet ergometrin 3x1 tab/ hari.
Apabila pasien mengalami anemia
sedang, berikan tablet Sulfas ferosus
600 mg/ hari disertai dengan anjuran
mengkonsumsi makanan bergizi. Untuk
anemia berat berikan transfuse darah.
PROGNOSIS
Penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menemukan tingkat aborsi global adalah 28
dari 1000 perempuan pertahun. Namun,
persentase aborsi yang dilakukan tanpa
bantuan tenaga medis mencapai 49%.
Aborsi tidak aman adalah salah satu penyebab
kematian ibu hamil di dunia dan hal itu
mengacu pada prosedur aborsi yang dilakukan
di luar rumah sakit, klinik atau tanpa
pengawasan medis yang memenuhi syarat.
LAPORAN KASUS
KETUBAN PECAH DINI
RPT/RPO : -/HPHT
: 11 05 - 2014
TTP
: 18 - 02 2015
Perkiraan usia kehamilan : 37
minggu 5 hari
ANC : Ke sp.OG 2 kali
Ke Bidan 6 kali
Riwayat Persalinan
Riwayat persalinan : Hamil ini
Riwayat KB
: Riwayat Operasi
: tidak pernah
Status present
Sens : CM
: (-)
TD : 110/70 mmHg Ikterik : (-)
HR : 80 x/i Dyspnoe : (-)
RR : 22 x/i Sianosis : (-)
Temp : 36,50 C Oedem : (-)
TB
: 157 cm
BB
: 54 kg
Anemis
Status Generalisata
Mata
: anemis -/-, ikterus -/ Leher
: KGB tidak teraba, JVP tidak
meningkat
Thorax:
Cor
: Bunyi jantung normal, reguler, bunyi
tambahan (-)
Pulmo
: Suara pernapasan vesikuler, suara
tambahan (-)
Abdomen : Distensi (-), BU (+) Normal, hepar
tidak teraba, lien tidak teraba
Ekstremitas: Akral hangat (+), edema (-/-)
Status Obstetri
Abdomen
: Membesar, asimetris
TFU
: 2 jari dibawah proc.
Xypoideus (33 cm)
Tegang
: Kanan
Terbawah
: Kepala
Gerak janin
: (+)
HIS
: (-)
DJJ
: 140 x/i, reguler
EBW
: 3.100 3.200 gr
Inspeculo :
Inspeksi : Tampak air menggenang di
fornix posterior vagina
Dilakukan pemeriksaan nitrazin tes,
dimana kertas lakmus merah berubah
menjadi biru. Kesan : nitrazin tes (+)
Air Ketuban (+)
VT : Cx sakral, 1cm, sel ket (-),
Kepala H 1, UUK (SDN)
ST : Lendir darah (-), Air Ketuban (+)
Index eritrosit
MCV 80,880 96 fL
MCH 29,227 31 pg
MCHC 36,3 30 34 %
Eosinofil 1 1 3 %
Basofil
001 %
N.Stab
0 2 6 %
N. Seg
725375 %
Limfosit
19 2045 %
Monosit 8 48 %
LED
83 0-20 %
Kimia Klinik
Glukosa Darah Sewaktu : 88 mg/dL
Diagnosa Sementara
KPD+ PG + KDR (37-38 minggu) +
PK + JH + B. Inpartu
Lapor : dr. Anwar SpOG
Rencana Operasi : SC a/i Ketuban
Pecah Dini (Tanggal 28 Januari 2015
pukul 09.00)
Terapi
:
IVFD RL + Oksitosin 10 IU
20gtt/menit
Inj. Ceftriaxon
1gr/8jam
Inj. Ketorolac
30 mg/8jam
Inj. Gentamycin
80mg/12jam
BAK : Via kateter 500cc dari jam 19.30 06.00 wib warna : kuning
BAB : (-)
Flatus : +
ASI
: +/+ (sedikit)
Diagnosa
: Post SC a/i Ketuban Pecah Dini + NH1
Terapi
:
IVFD RL
20gtt/menit
Inj. Ceftriaxon 1gr/8jam
Inj. Ketorolac 30 mg/8jam
Inj. Gentamycin 25 mg/8jam
BAK : (+)
BAB : (+)
Flatus : +
BAK : (+)
BAB : (-)
Flatus : +