Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
3. Risiko pasar (market/beta risk) yaitu tingkat risiko proyek yang terdiversifkasi dengan baik,
proyek hanyalah salah satu dari aktiva-aktiva yang ada, diukur melalui pengaruh proyek pada
koefisien beta perusahaan (Houston, 2006).
Di dalam melakuan analisa capital budgeting diperlukan estimasi arus kas. Dimulai dari investasi
awal hingga proyek itu berjalan. Pada tahap awal kas perusahaan masih negatif karena perusahaan
hanya mengeluarkan dana untuk pelaksanaan proyek tersebut, setelah proyek tersebut selesai dan
arus kas akan menjadi positif akibatnya adanya penghasilan yang dihasilkan dari investasi tersebut.
Masalah Dalam Menghitung Aliran Kas
Perusahaan mengharapkan akan menghasilkan arus kas yang lebih besar daripada sebelum
melakukan suatu investasi. Di dalam capital budgeting ini disebut sebagai arus kas tambahan
(incremental cash flow). Incremental cash flow ini yang digunakan untuk menghitung atau
menganalisa kelayakan suatu proyek dengan metode net present value.
Empat (4) hal yang harus diperhatikan di dalam menentukan arus kas tambahan yaitu (Ross, 2008):
1. Sunk Cost Pengeluaran yang telah terjadi di masa lalu, yang tidak terpengaruh oleh
keputusan menerima atau menolak suatu proyek.
2. Opportunity Cost Biaya yang timbul karena perusahaan kehilangan kesempatan menerima
suatu pendapatan karena aset perusahaan digunakan pada proyek yang lain.
3. Side Effect Dapat diklasifikan sebagai erosion atau synergy. Erosion terjadi ketika produk
baru menurukan cash flow sedangkan synergy terjadi sebaliknya
4. Allocated Cost Dilihat sebagai pengeluaran kas jika terjadi kenaikan cost pada proyek.
Arus kas dalam suatu proyek terdiri atas beberapa komponen yaitu:
1. Initial investment (Investasi awal) : Semua pengeluaran yang digunakan untuk
membiayai proyek tersebut.
2. Free Cash Flow Arus kas bersih yang dapat dihasilkan selama proyek tersebut
berlangsung. Yang diperhitungkan disini adalah selisih arus kas masuk dan keluar
(pendapatan dan biaya) setelah dikurangi pajak dan tidak memperhitungkan bunga dan
depresiasi.
3. Terminal Value Arus kas yang dihasilkan jika pada akhir periode, investasi tersebut
dijual. Nilai ini adalah nilai bersih dari penjualan tersebut
Net Present Value (NPV)
Metode NPV didasarkan pada metode discounted cash flow (DCF). Metode ini adalah nilai sekarang
dari setiap arus kas termasuk arus kas masuk dan arus kas keluar, yang didiskontokan pada biaya
modal (discount rate) proyek, dengan formulasi sebagai berikut (Houston, 2006):
NPV-CF
Kriteria suatu proyek investasi dapat diterima jika NPV lebih dari 0 (NPV > 0) dan suatu proyek
akan ditolak jika NPV lebih kecil dari 0 (NPV < 0) (Ross, 2008).
Ada 3 (tiga) sifat mendasar dari Net Present Value adalah:
1. Menggunakan arus kas, arus kas ini dapat digunakan untuk keperluan lain seperti
pembayaran dividen, capital budgeting proyek yang lain atau untuk membayar bunga
pinjaman,
2. Menggunakan semua arus kas dari proyek, pendekatan yang lain mengabaikan arus kas
diantara waktu tertentu,
3. Mendiskontokan arus kas dengan pantas, pendekatan yang lain mengabaikan nilai waktu
uang (time value of money) dari uang. (Ross, 2008). Keuntungan dengan menggunakan
metode NPV adalah memperhitungkan nilai waktu uang (time value of money),
mempertimbangkan semua arus kas yang diharapkan pada potensi investasi tanpa
memperhatikan waktu dari arus kas tersebut dan model ini memungkinkan perbandingan
yang dibuat antara proyek dengan pola arus kas yang berbeda dengan menggunakan tingkat
diskonto yang sama yang ditetapkan sebelumnya (Klammer, 2000). Kelemahan dari metode
ini adalah model memberikan sebuah kesalahan kecermatan, perhitungan present value
didasarkan pada estimasi dari ketidakpastian arus kas masa akan datang, keakuratan
perhitungan keuangan mungkin berakibat pada kualitas dan faktor waktu tanpa menerima
pertimbangan yang cukup dan asumsi pemilihan discount rate adalah sulit untuk sebagian
individu (Klammer, 2000). Metode NPV menggunakan teknik Discounted Cash Flow (DCF)
untuk memperhitungkan nilai waktu uang dari semua arus kas proyek Persamaan NPV dapat
dinyatakan sebagai berikut :
Internal Rate Of Return (IRR)
IRR digunakan dalam menentukan apakah investasi dilaksanakan atau tidak, untuk itu biasanya
digunakan acuan bahwa investasi yang dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum acceptable rate of
return atau Minimum atractive rate of return. Minimum acceptable rate of return adalah laju
pengembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh seorang investor.
Cara perhitungan IRR
IRR merupakan suku bunga yang akan menyamakan jumlah nilai sekarang dari penerimaan yang
diharapkan diterima (present value of future proeed) dengan jumlah nilai sekarang dari pengeluaran
untuk investasi.
Besarnya nilai sekarang dihitung dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut:
Perhitungan IRR praktis
Untuk mempermudah perhitungan IRR, yaitu dengan mencoba suku bunga yang diperkirakan akan
memberikan nilai NPV positif misalnya 10 % yang akan memberikan NPV sebesar 382 dan
dilanjutkan dengan perhitungan NPV yang negatif, Misalnya pada 20 % akan memberikan NPV
sebesar -429. Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
atau disederhanakan
NPV dan IRR sudah terkenal sebagai dua metode untuk menilai usul investasi. Yang sedikit belum
terkenal keduanya sama-sama termasuk kelompok discounted cash flow penganut nilai waktu dan
proceeds selama total usia proyek. Berdasarkan kesamaan demikian, NPV IRR akan memberikan
keputusan yang sama dalam menilai usul investasi. Andaikan berbasis NPV usul investasi layak
diterima maka demikian pula IRR. Dalam paragrap pertama dikemukakan NPV, IRR akan
memberikan keputusan yang sama. Tetapi sebenarnya telah terbukti terkandung sebuah pengecualian.
Pengecualian yang dimaksudkan tidak lain jika berkaitan dengan menilai salah satu dari dua atau
lebih usul investasi bersifat mutually exclusive. Untuk kondisi seperti begitu NPV, IRR dapat
bertolak belakang memberikan jawaban secara khusus sering terjadi pada susunan peringkat usul
investasi. Hal tersebut, dikarenakan perbedaan asumsi yang melekat terkait tingkat reinvestasi dana
bebas. IRR berasumsi dana bebas diinvestasikan kembali dengan tingkat rate of returnnya selama
periode sisa usia. Sebaliknya NPV berpegang konsisten besarnya tingkat reinvestasi adalah tetap
sebesar tingkat diskonto yang ditetapkan sebelumnya. NPV pada umumnya dipandang unggul
ketimbang IRR. Mengapa demikian? NPV konsisten, NPV mempertimbangkan perbedaan skala
investasi dari pernyataan secara absolut dalam rupiah tidak seperti IRR yang memiliki pernyataan
berbentuk persentase sehingga skala investasi terabaikan
Definisi Payback Period
mengalokasikannya dalam proyek yang akan memberikan return yang paling maksimal dalam jangka
yang panjang.
Ada dua pendekatan terhadap keputusan capital budgeting. Pendekatan itu dipengaruhi oleh keadaan
keuangan perusahaan (terbatas ataukah tidak terbatas). Disamping itu, kedua pendekatan tersebut
juga dipengaruhi oleh jenis dari proyek yang sedang dipertimbangkan.
Kedua pendekatan tersebut
a. Accept reject approach
Meliputi pengevaluasian proposal capital expenditure untuk menentukan apakah proposal proposal
tersebut dapat diterima atau tidak. Pendekatan ini cukup sederhana Karena hanya membandingkan
kriteria yang dimiliki oleh masing masing proposal dengan kriteria mnimum yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Pendekatan ini akan sangat sesuai untuk perusahaan perusahaan yang mempunyai dana
yang tak terbatas.
b. Ranking approach
Pendekatan yang kedua adalah dengan cara merangking proyek proyek berdasarkan kriteria kriteria
yang sudah ditentukan sebelumnya, misalkan dirangking berdasarkan rate of return atau lainnya....
Nilai Tahunan Ekivalen (EAW)
Disebut juga Arus Kas Tahunan Seragam Ekivalen (UAC) atau Nilai Tahunan Seragam Ekivalen Jika
berkaitan dengan arus kas negatif atau pembayaran Biaya Tahunan Ekivalen (Equivalent Annual
Cost- EAC) Perhatikan bahwa prhitungan ini, EAW/UAC, adalah ekivalen dengan Nilai Sekarang
(PW) melalui persamaan berikut:
EAW (X) = PW (X) (A/P,i,N) (6.1)
Konvensi tanda yang digunakan untuk EAW sama dengan PW:
Arus kas positif atau masuk diberi tanda positif
Konvensi tanda untuk EAC adalah kebalikannya:
Arus kas negatif diberi tanda positif
Mengapa menggunakan nilai Tahunan Ekivalen?
Untuk memudahkan
Karena kebutuhan
Pengukuran Nilai Tahunan Ekivalen
Apakah EAW > 0?
Standar untuk proyek yang diinginkan adalah
EAW >0EAW = 0 (pengabaian ekonomi)
EAW < 0 (usahakan untuk menghindari proyek)
Real Option ( Option to Expand, Option to Abandon, dan Timing Option )
Adanya pilihan manajerial mendorong peningkatan nilai proyek investasi. Nilai proyek dapat
dianggap sebagai nilai sekarang bersih, dihitung secara tradisional, ditambah nilai setiap pilihan.
Metodologi real options merupakan pendekatan sistematis dan solusi terintegrasi yang
menggabungkan teori financial, analisis ekonomi, ilmu manajemen, teori keputusan, statistic,
pemodelan ekonomi dan teori opsi dalam melakukan penilaian terhadap asset non financial, dalam
lingkungan bisnis yang dinamis dan memiliki ketidakpastian, dimana keputusan keputusan bisnis
bersifat fleksibel dalam konteks pengambilan keputusan investasi strategis dan dalam menilai
kesempatan investasi dan pembiayaan modal. Pendekatan real options ditinjau sebagai
penyempurnaan dari metode perhitungan NPVdengan DCF, bagi mereka yang nyaman menggunakan
metode DCF, real options menawarkan aspek substansial dengan menambahkan dimensi penting dari
fleksibilitas suatu analisa investasi, real options memberikan pandangan yang lebih terhadap intuisi
strategi dan analisa fleksibilitas. Lebih jauh lagi metode ini bergantung pada data keadaan financial
pasar, dan framework yang digunakan saat berhubungan dengan keadaan nyata di dunia bisnis.
Jenis jenis Real options :
1. Timing Options
Options ini terjadi apabila terdapt kesempatan utuk melakukan ekspansi. Karena terdapat
ketidakpstian dalam cashflow di masa depan, maka para manajer dapat melakukan penundaan
investasi hingga ketidakpastian tersebut dapat diselesaiakan dengan cara yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Dalam kasus ini para investor diberikan suatu hak namun bukan kewajiban untuk melakukan
investasi dimasa yang akan datang. Jika investasi dilakukan dengan segera, nilai options tersebut
berarti di- exercise dibawah nilai sebenarnya dan para manajer akan menghadapi seluruh
ketidakpstian dari proyek yang sedang dijalankan.
2. Growth options
Growth options timbul akibat dari melakukan investasi yang menyediakan payoff dalam uncertain
markets yang belum terjadi. Options ini juga dapat timbul dari berbagi kebijakan, sebagian besar
akibat dari hasil exercise timing options.
3. flexibility options
Fleksibilitas dapat berasal dari ketidakpastian mengenai multiple markets, produk, dan bahkan
human resources. Dalam suatu kondisi yang berisiko, sangat dimungkinkan untuk mengalokasikan
sumber daya dari satu produk ke produk lainnya atau dari suatu market ke market lainnya. Dengan
demikian flexibility options akan memiliki nilai tinggi dalam keadaan ini.
4. Exit options/abandonment options
Exit options merupakan keadaan dimana pihak pemegang options memiliki hak untuk melakukan
pembatalan proyek atau penutupan suatu usaha akibat dari ketidakpastian dimasa yang akan datang.
Hal ini dilakukan untuk mengurangi kerugian lebih lanjut apabila terdapat penurunan nilai asset
sepanjang proyek atau usaha tersebut dijalankan.
5. Larning options
Larning options timbul akibat dari pelaksanaan investasi yang tidak terlalu besar untuk melakukan
uji coba terhadap nilai investasi yang lebih besar lagi. Nilai options ini akan menjadi tinggi untuk
suatu produk baru dan tahapan awal inovasi daripada suatu produk yang sudah dala tahapan mature
karena masih sedikit informasi mengenai new market tersebut. Solusi dari permasalah ini adalah
membentuk suatu options melalui tahapan-tahapan incremental dari produk baru tersebut. Sebagai
contoh, pada tahapan awal riset pemasaran mungkin mengindikasikan adanya kekurangan dalam
penerimaan produk tersebut di masyarakat. Dengan demikian terdapat dua macam kebijakan yaitu
menurunkan biaya advertising untuk menghindari kerugian lebih jauh lagi atau mungkin saja pasar
yang ada terlalu besar dari asumsi awal yang diharakan. Dua kebijakan tersebut merupakan
penggabungan dari option to abandon (jika ternyata pasar tidak menerima produk baru tersebut) serta
growth options (jika ternyata pasar tersebut lebih besar dan dapat menghasilkan keuntungan).
6. Hybrid options
Hybrid options merupakan options yang memiliki banyak jenis. Alasan terdapat adanya
Hybrid options karena setiap proyek memiliki ciri khas dalam hal options yang digunakan.
Apabila tiap-tiap proyek menggunakan options yang berbeda maka nilai dari proyek tersebut
menghasilkan nilai yang lebih besar dibandingkan jika beberapa proyek hanya memiliki satu
jenis options.
7. Compound options
Compound options terjadi apabila hasil exercise dari suatu options menghabiskan dana untuk
melakukan perkembangan proyek (learning options) dapat menghasilkanjenis growth options
pada tahapan selanjutnya.
8. Rainbow options
Rainbow options terjadi apabila suatu investasi menghadapi berbagai macam sumber dari
ketidakpastian secara bersamaan. Ketidakpastian ini dapat menghasilkan konflik satu sama lainnya,
membuat options yang dapat menghasilkan mutually exclusive.
Parameter Real options
Copeland, Thomas E. (2002 : 5) menerangkan bahwa nilai dari sebuah real options bergantung pad a
lima hal yaitu :
a. Nilai underlying risky asset . Dalam real options yang dimaksud dengan nilai
underlying risky asset adalah nilai sebuah proyek atau investasi.
b. Harga exercise/strike. Adalah jumlah uang yang diinvestasikan untuk meng-exercise
suatu options apabila seseorang membeli sebuah options atau sebaliknya yaitu jumlah
uang yang diterima ketika seseorang menjual sebuah options.
c. Waktu jatuh tempo. Nilai options akan meningkat apabila tanggal jatuh tempo sebuah
options semakin panjang.
d. Standar deviasi underlying risky asset. Nilai suatu options akan bertambah seiring
dengan bertambahnya risiko dari asset tersebut karena payoff suatu options
ditentukan oleh seberapa besar nilai asset tersebut melebihi exercise price-nya.
e. Tingkat bunga risk free. Nilai options semakin tinggi apabila tingkat bunga risk free
semakin tinggi.
Nilai proyek = NPV + Nilai Pilihan
Semakin banyak pilihan dan semakin tinggi ketidakpastian yang meliputi penggunaan proyek,
semakin besar nilai proyek. Semakin besar ketidakpastian, semakin besar kemungkinan pilihan akan
dilaksanakannya dan selanjutnya semakin besar nilai pilihan. Jenis pilihan manajerial tersedia
meliputi .
1. Pilihan Untuk berekspansi
Dalam proyek seperti pendirian pabrik, manajemen seringkali memiliki pilihan untuk membuat
investasi lanjutan. Misal, Gummy Glue Company sedang mempertimbangkan pembuatan lem baru
yang revolusioner. Perusahaan itu dapat membangun pabrik yang mampu memproduksi 25.000 galon
lem/bulan. Namun tingkat produksi tersebut dipandang dari sisi produksi maupun pemasaran bersifat
tidak ekonomis. Akibatnya, nilai sekarang bersih proyek diperkirakan -$ 3juta. Menurut metode
tradisional arus kas diskonto, proyek ini seharusnya ditolak.
Namun lem baru ini diperkirakan dapat memenangkan persaingan. Jika penjualan meningkat secara
dramatis, perusahaan dapat memperluas pabrik baru, misalnya dalam dua tahun. Dengan perluasan
ini, produksi akan meningkat tiga kali lipat, dan pabrik akan beroperasi pada skala efisiensi yang
tinggi .Akan tetapi, kesempatan untuk memenuhi tingkat permintaan yang lebih tinggi tidak dapat
diperoleh jika investasi tahap pertama tidak dilakukan. Jika Gummy Glue Company tidak melakukan
investasi awal, Perusahaan itu tidak akan mengalami apa yang disebut ahli-ahli strategi bisnis sebagai
keuntungan pelopor.
2. Pilihan Untuk Berhenti
Pilihan kedua adalah membatalkan proyek yang telah dipilih, Pembatalan ini dapat dilakukan dengan
cara menjual aktiva proyek atau menggunakannya di bagian lain perusahaan. Dalam cara di atas,
nilai pembatalan dapat diperkirakan. Namun demikian, proyek-proyek tertentu tidak memiliki nilai
pasar atau alternatif penggunaan dan oleh karena itu nilai pelepasannya = 0.
Alasan yang digunakan untuk menentukan apakah suatu proyek sebaiknya dibatalkan sama dengan
alasan dilakukan penganggaran modal. Dana harus dipindahkan atau dibatalkan dari proyek yang
dianggap sudah tidak memberikan nilai ekonomis yang mencukupi. Secara umum, proyek investasi
seharusnya dilepaskan pada saat : (1) Nilai pembatalan melebihi nilai sekarang arus kas berikutnya di
masa depan.