Vous êtes sur la page 1sur 38

TROMBOSITOPENIA

ARIF SETYO UPOYO

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan mekanisme pemekuan
darah
Menjelaskan trombositopenia dan ITP
Menjelaskan tanda dan gejala ITP
Menjelaskan penatalaksanaan ITP
Askep pada pasien dengan ITP

MEKANISME PENGHENTIAN
PERDARAHAN
Fase vaskuler
Fase trombosit
Fase koagulasi

TROMBOSITOPENIA
Merupakan penyebab tersering perdarahan
abnormal
Penyebab:
Kegagalan produksi: leukemia, anemia,
toksin, obat-obatan, infeksi, alkohol
Peningkatan destruksi: autoimun
deseases, infeksi, peghancuran oleh limfa
Peningkatan pemakaian: koagulopati
intravaskuler diseminata

IDIOPATIC TOMBOSITOPENIA
PURPURA (ITP)
Thrombocytopenia in the absence of other
blood cell abnormalities (normal RBC & WBC,
normal peripheral smear)
Dapat mengenai semua umur tetapi lebih
sering pada anak anak dan wanita muda
Penyebab belum diketahui
Biasanya didahului oleh infeksi virus
Dihasilkan antibodi yang menyerang trombosit
Diagnosa ditegakkan dengan menurunnya
jumlah dan ketahanan trombosit

Childhood (acute) ITP

Adult (chronic) ITP

ITP IS A RELATIVELY BENIGN DISEASE


A PROSPECTIVE STUDY OF ITP IN 245 ADULTS

Age-specific incidence

Brit J Haematol 2003;122:966

Overall incidence 1.6/100,000/yr


Median age 56, F:M 1.2:1
12% presented with bleeding, 28%
asymptomatic
18% needed no treatment
Only 12% needed splenectomy
63% in remission (plts > 100K) at end
of followup period (6-78 mo, median
60)
87% had at least partial remission (plts
>30K) and freedom from symptoms
1.6% died from complications of
disease or its treatment

MANIFESTASI KLINIS

Gejala mendadak
Petekie
Perdarahan mukosa
Menstruasi hebat pada wanita
Angka trombosit dapat dibawah 20.000/mm3
ITP kronis tidak berespon terhadap
penanganan dan mempunyai resiko
perdarahan intra kranial (trombosit <
5000/mm3).

Normal Platelet Counts

Thrombocytopenic Platelet
Counts

PENATALAKSANAAN

Kortikosteroid
Imunoglobulin
Pengangkatan limfa
Imunosupresif

Treatment Side-Effects
Steroids
*bone density loss
*muscle weakness

*GI effects
*weight gain

IVIG/anti-D
*hypersensitivity *headache
*renal failure
*nausea/vomiting
*alloimmune hemolysis

When to do Splenectomy?

Data from George, JN, Woolf, SH, Raskob, GE, et al. Blood

Data from Fabris, F, et al. Br J Haematol 2001; 112:637.

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Keluahan: tanda tanda perdarahan
Riwayat : leukemia, anemia, toksin,
obat-obatan, infeksi, alkohol,
autoimun deseases, infeksi,
koagulopati intravaskuler diseminata
Kelemahan, penurunan kemampuan
ADL
Lab: penurunan hitung trombosit

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risk for ineffective peripheral tissue
NOC : perfusi perifer adekuat
NIC :
Pantau tanda vital, capillary refil,
membran mukosa
Pantau tanda tanda perdarahan
Kolborasi: pantau hasil lab (Hb, AE, HMT),
kortikosteroid, imunoglobulin, trasfusi jika
indikasi, pengangkatan limpha

HEMOFILIA
Kelainan perdarahan karena
keturunan
Hemofilia A karena kekurangan
faktor pembekuan VIII
Hemofila B disebabkan karena
kekurangan faktor pembekuan IX.
Kekurangan faktor VIII terjadi lima
kali lebih sering

SEVERITY INVERSELY PROPORTIONAL


TO FACTOR LEVEL

< 1%: severe, bleeding after minimal injury


1-5%: moderate, bleeding after mild injury
> 5%: mild, bleeding after significant trauma or
surgery

PENYEBAB
Diturunkan terkait kromosom x
Hampir semua penderita adalah lakilaki
Ibu dan saudara perempuan
merupakan karier dan tidak
menunjukan gejala.

The factor VIII gene

Nested gene (F8A) of uncertain function in intron


22; 2 additional copies of this gene near the tip of
the X chromosome

The flip tip inversion in the factor


VIII gene

Crossover between internal


F8A and one of the two
external copies

XI
XIa
VIII

IX

IXa
VIIIa

V
Xa
Va

Propagation

Injury
TF
VIIa

Initiation

PT
Xa

Thrombin
Fibrinogen

Fibrin

MANIFESTASI KLINIS
Memar berat, meluas dan terjadi perdarahan
otot, sendi dan jaringan lunak meskipun hanya
terjadi trauma kecil.
Sering mengeluh nyari sendi sebelum
pembengkakan dan keterbatasan gerak
Perdarahan sendi berulang dapat mengakibatkan
nyeri kronis dan ankilosis sendi.
Kecacatan sebelum dewasa akibat kerusakan
sendi
Hematuria
Perdarahan gastro intestinal

ACUTE COMPLICATIONS OF HEMOPHILIA

Muscle hematoma (pseudotumor)

Hemarthrosis
(joint bleeding)

LONG-TERM COMPLICATIONS OF HEMOPHILIA

Joint destruction

Nerve damage

Hemophilic arthropathy

Target joint = irreversibly damaged


joint with vicious cycle of injury and
repeated bleeding

PENATALAKSAAN
Plasma segar
Konsentrat faktor VIII dan IX
Asam aminokaproat : penghambat
enzim fibriolitik

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Keluhan: Nyeri, Pembengkakkan sendi
Riwayat: Mudah berdarah, keluarga dengan
hemopili
Pemeriksaan fisik: Hematom, Kaji
perdarahan interna, Keterbatasan gerak,
Tanda vital dan hemodinamik untuk
mengetahui tanda hipovolemi
Gaya hidup dan ADL
Pemeriksaan Penunjang: Hb, HMT,
Kekurangan faktor pembekuan

DIAGNOSA KEPERAWAN
Nyeri kronis
Kurang pengetahuan
Defisit volume cairan

NYERI KRONIK
NOC : pain control
NIC : pain management

KURANG PENGETAHUAN
NOC : Peningkatan pengetahuan
NIC : Health education
Upaya pencegahan perdarahan
Informasi resiko perdarahan
Atur lingkungan rumah untuk menurunkan resiko
trauma fisik
Menggosok gigi dengan sikat yang lembut
Hindari aspirin
Jaga keamanan saat aktivitas fisik
Latihan tungkai
Kontrol teratur

DEFISIT VOLUME CAIRAN


NOC : balance cairan
NIC : manajemen cairan

SELAMAT BELAJAR

Vous aimerez peut-être aussi