Vous êtes sur la page 1sur 1

Pasien G2P1A0 usia kehamilan 24 minggu datang dengan keluhan lemah pada kedua

tungkai yang telah diderita sejak 4 minggu lalu. Awalnya pasien merasa kebas dari telapak
kaki menjalar sampai ke lutut sebelah kiri yang terjadi ketika pasien sedang beraktivitas.
Beberapa hari berikutnya ( 3 hari), pada tungkai sebelah kanan dengan cara yang sama,
pasien juga mengeluh kebas dimulai dari telapak kaki naik sampai ke lutut. Pasien masih
sanggup berdiri dan melakukan aktivitas seperti biasa. Satu minggu kemudian, pasien merasa
kedua kakinya juga terasa lemas, bila pasien berjalan agak pincang dan terbatas dalam
melakukan aktivitas. Kemudian, keluhan bertambah dengan kedua tungkai terasa berat bila
melangkah sehingga perlu bantuan orang lain bila berjalan. Satu minggu kemudian OS sudah
tidak dapat berjalan lagi. Pasien mengatakan sulit buang air besar. Berkemih tidak ada
keluhan. Pasien juga merasa kulit perut depan sekitar pusar terasa berbeda bila diraba antara
perut atas dan perut bawah.
Sakit kepala, muntah menyembur tidak ada, penurunan kesadaran tidak ada, kejang
tidak ada, riwayat cedera pada kepala tidak ada, riwayat jatuh terduduk tidak ada, riwayat
batuk lama tidak ada, riwayat menderita ISPA sebelumnya tidak ada, riwayat vaksinasi
sebelumnya tidak ada. Penglihatan kabur tidak ada, penglihatan double tidak ada,
pendengaran menurun tidak ada, sulit menelan tidak ada, sulit berbicara tidak ada. Pasien
sudah berobat ke RSPI Sulianti Saroso dan ditangani oleh dokter saraf, tapi karena
keterbatasan alat pemeriksaan, pasien di rujuk ke RSPAD Gatot Soebroto.
Pasien baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini. Pasien tidak memiliki
hipertensi sebelum dan selama kehamilan, DM (-), sakit jantung (-), sakit ginjal (-), pasien
juga tidak sedang dalam pengobatan suatu penyakit. Selama hamil, pasien rutin
memeriksakan kandungannya. Dokter mengatakan kehamilan pasien beresiko tinggi, namun
pasien tidak mengerti mengapa kehamilannya beresiko. Pada 6 minggu yang lalu pasien
dirawat selama 7 hari karena demam berdarah di RSPI Sulianti Saroso. Setelah perawatan
kondisi pasien membaik.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, tekanan darah 110/60
mmHg, nadi 84 kali/menit, pernapasan 18 kali/menit, suhu tubuh 36,8 0 C. Kepala, mata,
THT, jantung, paruparu, abdomen dalam batas normal. Ekstremitas paraparesis.

Vous aimerez peut-être aussi