Vous êtes sur la page 1sur 9

TUTORIAL PERTAMA

PENYAKIT GINJAL KRONIK


BLOK SISTEM PERKEMIHAN
KATA SULIT
1. Kreatinin Serum
Kreatinin adalah produk akhir dalam metabolisme kreatinin.
Dengan nilai normal untuk pria adalah 0,6 1,3 mg/dl untuk wanita
0,4 1,1 mg/dl.Penurunan Kreatinin serum berhubungan dengan
massa otot yang menyebabkan lemas, letih dan lemas. Kreatinin
serum disekresi oleh tubulus
2. Edema Anasarka
pembengkakan umum pada tubuh, yang merupakan gejala
pada orang yang sakit parah.
3. Batu Ginjal
akumulasi zat dalam ginjal (misalnya, kristal obat,mineral)
yang menyebabkan penyumbatan dan rasa sakit
4. Pemeriksaan BGA
5. GCS 4.4,5
N
O

GCS ( Glasgow Coma Scale )


Secara Kualitatif
Secara Kuantitatif
Compos Mentis (conscious), yaitu Menilai respon membuka
kesadaran
normal,
sadar mata (E)
sepenuhnya, dapat menjawab semua (4) : spontan
pertanyaan
tentang
keadaan (3) : dengan rangsang suara
sekelilingnya.
(suruh pasien membuka mata).
(2) : dengan rangsang nyeri
(berikan rangsangan nyeri,
misalnya menekan
kuku jari)
(1) : tidak ada respon
Apatis, yaitu keadaan kesadaran Menilai respon Verbal/respon
yang segan untuk berhubungan Bicara(V)
dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak (5) : orientasi baik
(4) : bingung, berbicara
acuh
mengacau (sering bertanya
berulang-ulang ) disorientasi
tempat dan waktu.
(3) : kata-kata saja (berbicara
tidak jelas, tapi kata-kata masih
jelas, namun tidak dalam satu
kalimat. Misalnya aduh,
bapak)
(2) : suara tanpa arti

Delirium,
yaitu
gelisah,
disorientasi (orang, tempat, waktu),
memberontak,
berteriak-teriak,
berhalusinasi, kadang berhayal
Somnolen (Obtundasi, Letargi),
yaitu kesadaran menurun, respon
psikomotor yang lambat, mudah
tertidur, namun kesadaran dapat
pulih bila dirangsang
(mudah
dibangunkan) tetapi jatuh tertidur
lagi, mampu memberi jawaban verba

(mengerang)
(1) : tidak ada respon
Menilai respon motorik (M)
(6) : mengikuti perintah
(5) : melokalisir nyeri
(menjangkau & menjauhkan
stimulus saat diberi
rangsang nyeri)
(4) : withdraws (menghindar /
menarik extremitas atau tubuh
menjauhi stimulus saat diberi
rangsang nyeri)
(3) : flexi abnormal (tangan
satu atau keduanya posisi kaku
diatas dada &
kaki extensi saat diberi
rangsang nyeri).
(2) : extensi abnormal (tangan
satu atau keduanya extensi di
sisi tubuh, dengan jari
mengepal & kaki extensi saat
diberi rangsang nyeri).
(1) : tidak ada respon

Stupor
(soporo
koma),
yaitu
keadaan seperti
tertidur
lelap,
tetapi ada
respon terhadap nyeri.
Coma (comatose), yaitu tidak bisa
dibangunkan,
tidak
ada
respon
terhadap
rangsangan
apapun
(tidak
ada
respon
kornea
maupun
reflek
muntah, mungkin juga tidak ada
respon pupil terhadap cahaya).

Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS


disajikan dalam simbol EVM Selanutnya nilai-nilai dijumlahkan.
Nilai GCS yang tertinggi adalah 15 yaitu E4V5M6 dan terendah
adalah 3 yaitu E1V1M1
Setelah dilakukan scoring maka dapat diambil kesimpulan :
(Compos Mentis(GCS:
15-14)
/
Apatis
(GCS:
13-12)
/
Somnolen(11-10) / Delirium (GCS: 9-7)/ Sporo coma (GCS: 6-4) /
Coma (GCS: 3))
6. Ureum

Kadar ureum adalah salah satu molekul kecil yang mudah


mendistribusikan dalam cairan ekstrasel. Tetapi pada akhirnya ia
dipekatkan pada ureum dan diekskresikan. Nilai normal ureum 2040 mgldl.
7. Urinalisis
pengujian sampel urin yang dapat mengungkapkan banyak
masalah sistem kemih dan sistem tubuh lainnya. Sampel dapat
diamati warna, kekeruhan, dan konsentrasinya; tanda-tanda
penggunaan narkoba, komposisi kimia, termasuk kehadiran gula,
protein, sel darah, atau kuman, atau tanda-tanda lain dari penyakit
8. Proteinuria
Proteinuria adalah kehadiran protein dalam urin, menunjukkan
bahwa ginjal tidak bekerja dengan benar. Proteinuria umumnya
dinyatakan bila konsentrasi lebih besar dari 0,3 g dalam koleksi urin
24-jam atau dalam konsentrasi lebih besar dari 1 g / l dalam koleksi
urin acak pada dua atau lebih kesempatan setidaknya 6 jam
terpisah; spesimen harus bersih, diambil di tengah proses buang air,
atau diperoleh dengankateterisasi.
9. Natrium Serum
Natrium atau sodium adalah sebuah mineral yang ditemukan
dalam tubuh dan dalam banyak makanan. Natrium merupakan
nutrisi penting untuk mempertahankan mempertahankan volume
darah, mengatur keseimbangan air dalam sel, dan menjaga fungsi
saraf.
Ginjal
mengontrol
keseimbangan
natrium
dengan
meningkatkan atau menurunkan natrium dalam urin. Asupan
natrium berlebih merupakan satu faktor yang diketahui
mempengaruhi tekanan darah tinggi
10.
Laju Filtrasi Glomerolus
laju rata-rata penyaringan darah yang terjadi di glomerulus
yaitu sekitar 25% dari total curah jantung per menit, 1,300 ml .
LFG digunakan sebagai salah satu indikator menilai fungsi ginjal.
Biasanya digunakan untuk menghitung bersihan kreatinin yang
selanjutnya dimasukkan kedalam formula
Komposisi dari hasil filtrasi glomerulus adalah kalsium, asam
lemak,
dan mineral.
LFG
di
hitung
dari
hasil Koefisien
filtrasi dan tekanan filtrasi bersih. Koefisien filtrasi adalah 12.5
ml/min/mmHg. Sedangkan Tekanan filtrasi bersih dapat dihitung
dengan
mencari
selisih
antara tekanan
hidrostatik
glomerulusdikurangi
hasil
penjumlahan tekanan
onkotik
glomerulus dengan tekanan kapsula bowman
Nilai normal LFG adalah 90 - 120 mL/min/1.73 m2
11.
CRT
Capillary refill time adalah tes yang dilakukan cepat pada daerah
dasar kuku untuk memonitor dehidrasi dan jumlah aliran darah ke
jaringan (perfusi). Bagaimana cara kerja tes CRT ? Jaringan
membutuhkan oksigen untuk hidup, oksigen dibawa kebagian tubuh
oleh system vaskuler darah.

Jika aliran darah baik ke daerah kuku, warna kuku kembali normal
kurang
dari
2
detik
CRT memanjang (> 2 detik) pada.
1. Dehidrasi (hipovolumia)
2. Syok
3. Peripheral vascula disease
4. Hipotermia
CRT memanjang utama ditemukan pada pasien yang mengalami
keadaan hipovolumia (dehidrasi,syok), dan bisa terjadi pada pasien
yang hipervolumia yang perjalanan selanjutnya mengalami
ekstravasasi cairan dan penurunan cardiac output dan jatuh pada
keadaan
syok
(Dugdale, David C. 2009. Capillary Nail Test. Medlineplus.)
12.
Suhu Aksila
Suhu aksila adalah suhu tubuh yang berasal dari ketiak. Suhu
aksila biasanya 0,3C s.d. 0,6C lebih rendah daripada suhu oral.
13.
Asidosis Metabolik
Penyakit yang disebabkan keasaman berlebihan pada tubuh
penderita. Dan hal ini ditandaai dengan rendahnya kadar bikarbinat
dalam darah.
1) Asidosis diabetik (juga disebut ketoasidosis diabetik) terjadi
ketika zat bersifat asam yang disebut keton menumpuk dalam
darah karena diabetes yang tidak terkontrol.
2) Asidosis
hiperkloremik,
disebabkan
oleh
kehilangan natrium bikarbonat terlalu banyak dari tubuh,
biasanya karena diare berat.
3) Asidosis laktik, penumpukan asam laktat yang mungkin
disebabkan oleh alkohol, kanker, olahraga berat, dll.
4) Asidosis tubulus renalis (distal atau proksimal), karena penyakit
ginja
Asidosis tubulus renalis proksimal (tipe II) adalah kondisi yang
terjadi ketika bikarbonat tidak diserap dengan benar oleh sistem
penyaringan ginjal, menyebabkan asam menumpuk di cairan
tubuh, terutama darah. Ini adalah jenis asidosis tubulus
renalis yang kurang umum daripada tipe I yang umumnya terjadi
pada bayi, dan dapat menghilang sendiri.
Penyebab kondisi ini meliputi: sistinosis (cystinosis), obat-obatan
kemoterapi,
antibiotik
aminoglikosida, sindrom
Fanconi,
intoleransi
fruktosa,
myeloma,
hiperparatiroidisme
primer, sindrom
Sjogren, penyakit
Wilson dan
kekurangan
vitamin D.
Asidosis tubulus renalis distal (tipe I) disebabkan oleh cacat
dalam tabung ginjal sehingga asam tidak cukup dilepaskan ke
dalam urin, menyebabkan penumpukan asam dalam aliran
darah. Penyebab kondisi ini termasuk: amiloidosis, penyakit

Fabry,kalsium darah terlalu tinggi, anemia sel sabit, sindrom


Sjogren, lupus eritematosus sistemik, penyakit Wilson dan obatobatan tertentu seperti amfoterisin B, litium, dan analgesik

PERTANYAAN & JAWABAN


1. Terapi pada PGK ?
1) Dialisis
1. Dialisis Peritoneal
Cairan dialisis diinfusikan kedalam kuvum perifone
antara lain dengan bantuan gaya berat. Setelah
dibiarkan selama 20-30 menit, klem selang drainase
dilepas dan cairan tersebut dibiarkan mengalir keluar
dari kavum periforeal dengan bantuan gaya berat (1030 menit). Kemudian cairan dalam botol yang baru
segera diinfusikan.
2. Hemodialisis
Didalam dialyzer, suatu selaput buatan yang
memiliki pori-pori memisahkan darah dari suatu cairan
(dialiset) yang memiliki komposisi kimia yang
menyerupai cairan tubuh normal. Tekanan didalam
ruang dialiset lebih rendah dibandingkan dengan
tekanan didalam darah sehingga cairan, limbah
metabolik dan zat zatracun didalam darah disaring
melalui selaput dan masuk kedalam dialyset. Tetapi sel
darah dan protein yang besar tidak dapat menembus
pori-pori selaput buatan ini. Darah yang telah dicuci lalu
dikembalikan kedalam tubuh penderita
2) Transpaltasi Ginjal
Setelah transpalasi sering terjadi hiperkatabolisme
protein.kegemukan dan hiperlipidemia. Diet pada bulan
pertama setalah transpalasi adalah energi cukup dengan
protein tinggi, setelah itu berubah menjadi energi dan protein
cukup
2. Bagaimana proses hemodialisis ?
Proses Hemodialisa, darah kita akan dialirkan melalui sebuah saringan khusus
(Dialiser) yang berfungsi menyaring sampah metabolisme dan air yang berlebih.
Kemudian darah yang bersih akan dikembalikan kedalam tubuh. Pengeluaran sampah
dan air serta garam berlebih akan membantu tubuh mengontrol tekanan darah dan
kandungan
kimia
tubuh
jadi
lebih
seimbang.
(http://elektromedik.blogspot.com/2010/06/hemodialisis-cuci-darah.html)

3. Apa saja pemeriksaan penunjang pada Penyakit Ginjal


Kronik ?
1) Pemeriksaan ultrasonografi (USG)

Dilakukan untuk mencari apakah ada batuan, atau


massa tumor,
dan juga untuk mengetahui beberapa
pembesaran ginjal
2) Pemeriksaan elektrokardiogram (EKG)
Dilakukan
untuk melihat kemungkinan hipertrofi
ventrikel kiri, tanda-tanda perikardit is, aritmia dan gangguan
elektrolit.
3) Pemeriksaan urin
Pemeriksaan urin yang dilakukan adalah urinalisa dan
juga kadar filtrasi glomerulus. Analisis urin dapat mengesan
kelainan-kelainan yang berlaku pada ginjal. Yang pertama
dilakukan adalah dipstick test. Tes ini mengguanakan reagen
tertentu untuk mengesan sunstansi yang normal maupun
abnormal termasuk protein dalam urin. Kemudian urin
diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari eritrosit dan
leukosit dan juga apakah adanya kristal dan silinder. Bisanya
dijumpai hanya sedikit protein albumin di dalam urin.
4. Sebutkan manifestasi klinis dari penyakit PGK
1) Anoreksia, nausea dan vomitus.
2) Gatal pada kulit, kulit yang pucat karena anemia.
3) Sesak nafas dan nafas yang dangkal karena akumulasi cairan
di paru.
4) Neuropati perife. Status mental yang berubah karena
ensefalopati akibat akumulasi bahan buangan atau toksikasi
uremia.
5) Nyeri dada karena inflamasi di sekitar jantung penderita.
6) Perdarahan karena mekanisme pembekuan darah yang tidak
berfungsi.
7) Libido yang berkurangan dan gangguan seksual.
8) Poliuria, terutama pada malam hari (nokturia)
9) Udem pada tungkai dan mata (karena retensi air)
10)
Hipertensi
11)
Kelelahan dan lemah karena anemia atau akumulasi
substansi buangan dalam tubuh
5. Sebutan komplikasi yang akan muncul !
1) Hiperkalemia akibat penurunan ekskresi, asidosis metabolik,
katabolisme dan masuan diet berlebihan
2) Perikarditis, efusi perikardial, dan temponade jantung
akibat produk sampah uremik dan dialysis yang tidak adekuat
3) Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi
sistem angiostensin aldosteron
4) Anemia akibat penurunan eritropoetin, penurunan
rentang
usia
sel
darah
merah,
pendarahan
gastrointestinal akibat iritasi oleh toksin dan kehilangan
darah selama hemodialisis

5) Penyakit tulang serta klasifikasi metastatik akibat


retensi fosfat, kadar kalsium serum rendah, metabolisme
Vitamin D abnormal dan peningkatan kadar albumin
6. Jelaskan fisiologi timbulnya gatal gatal pada penderita
PGK !
Gatal terjadi karena racun yang tidak bisa dikeluarkan pada
air seni 'keluar melalui kulit. Tentunya peranan kulit tidak sehebat
ginjal dalam hal pengeluaran racun. Akibatnya hanya sebagian kecil
saja racun yang bisa dikeluarkan kulit, namun efeknya sangat besar
bagi kulit karena memang kulit tidak dipersiapkan untuk itu.
Gatal
(pruritus) merupakan keluhan yang paling sring
terjadi. Keluhan ini timbul akibat hiperparatiroidisme sekunder atau
tersier serta dapat disebabkan oleh deposit kalsiium fosfat pada
jaringan.
7. Senyawa atau zat apa yang terkandung di dalam pisang ?
8. Bagaimana fisiologi sesak nafas pada pasien dengan
Penyakit Ginjal Kronik ?
Pada gagal ginjal kronik hampir selalu disertai hipertensi,
mekanisme terjadinya hipertensi pada Gagal Ginjal Kronik oleh
karena penimbunan garam dan air, atau sistem renin angiostensin
aldosteron (RAA). Sesak nafas merupakan gejala yang sering
dijumpai akibat kelebihan cairan tubuh, dapat pula terjadi
perikarditis yang disertai efusi perikardial. Gangguan irama jantung
sering dijmpai akibat gangguan elektrolit.
9. Apa itu LFG ? Jika LFGnya menurun, Apa yang akan dialami
oleh tubuh terutama organ ginjal ?
10.
Bagaimana riwayat penyakit mempengaruhi penyakit
yang sekarang ?
11.
Jelaskan sejelas mungkin apa itu Asidosis Metabolik !!!
Asidosis Metabolik disebabkan ketidakmampuan ginjal
mengekskresikan muatan asam (H+) yan berlebihan. Penurunan
sekresi asam terutama akibat ketidakmampuan tubulus ginjal untuk
menyekresi ammonia (NH3) dan mengabsorbsi natrium bikarbonat
(HCO3)
12.

Apakah hemodialisis mempunyai efek samping ?


Walaupun hemodialisis berfungsi mirip dengan cara kerja
ginjal, tindakan ini hanya mampu menggantikan sekitar 10%
kapasitas ginjal normal. Selain itu, hemodialisis bukannya tanpa
efek samping. Beberapa efek samping hemodialisis antara lain
tekanan darah rendah, anemia, kram otot, detak jantung tak
teratur, mual, muntah, sakit kepala, infeksi, pembekuan darah
(trombus), menggigil, dan udara dalam pembuluh darah (emboli)
(Haven,2005
Nephrology
Channel
(2001)
www.nephrologychannel.com

Renal

Replacement

Therapy.

13.

Sebutkan dan Jelaskan macam macam dialisis !


1. Hemodialisis
2.

Peretonial Dialisi

Peritoneal dialisis merupakan salah satu tipe dialisis,


dimana darah dibersihkan di dalam tubuh. Dokter akan
melakukan pembedahan untuk memasang akses berupa
catheter di dalam abdomen penderita. Pada saat tindakan,
area abdominal pasien akan secara perlahan diisi oleh cairan
dialisat melalui catheter. Ada dua macam peritoneal dialysis
yaitu continous peritoneal dialysis (CAPD) dan Continonus
Cycling Peritoneal Dialysis. (CCPD). Untuk Indonesia CAPD
lebih lazim digunakan daripada CCPD. Pada CAPD penderita
melakukan sendiri tindakan medis tanap bantuan mesin dan
biasanya berlangsung 4 kali sehari masing masing selama
30 menit.

14.

Klasifikasi PGK

Sadium Penyakit Ginjal Kronik

15.
16.

Asuhan Keperawatan
Pathway/Patofisiologi Penyakit Ginjal Kronik

Vous aimerez peut-être aussi