Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I.
1.1.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pantai berbatu atau rocky shore merupakan salah satu jenis pantai yang
tersusun oleh batuan induk yang keras seperti batuan beku atau sedimen yang keras
atau secara umum tersusun oleh bebatuan.Dari semua pantai, pantai ini memiliki
berbagai organisme dengan keragaman terbesar baik untuk spesies hewan maupun
tumbuhan.Populasi yang padat, keragamann topografi dan banyaknya spesies,
menjadikan pantai ini memiliki potensi baik untuk kegiatan ekploitasi, ekplorasi maupun
untuk tujuan hiburan seperti rekreasi.
Saat ini, pantai berbatu banyak dimanfaatkan sebagai area rekreasi, pendidikan
dan penangkapan.Tipe pemanfaatan berupa eksplorasi, perjalanan, pemancingan dan
kunjungan edukasi. Selain itu pula, biasanya para pengunjung pengunjung mengambil
organisme-organisme yang ada pada daerah tersebut untuk dikonsumsi, umpan dan
dipelihara dalam akuarium.
Disadarai bahwa pemanfaatan suatu ekosistem termasuk ekosistem pantai berbatu
untuk kegiatan ekplorasi dan eskploitasi tentu akan memiliki dampak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dampak inilah yang kemudian akan mempengaruhi
timbulnya permasalahan-permasalahan ekologis yang akan berakibat fatal terhadap
ekosistem tersebut. Oleh karena itu diperlukan suatu pengelolaan yang tepat guna
sehingga permasalahan-permasalahan ekologis yang dapat timbul bisa diminimalisir.
Pengelolaan ekosistem, khususnya daerah pantai berbatu harus mepertimbangkan
proses-proses ekologikal yang terjadi, dari interaksi beberapa spesies tumbuhan dan
hewan serta kondisi habitatnya. Proses-proses ini sangat komplex dan saling
berhubungan. Proses-proses tersebut dapat berupa gangguan dan penyembuhan
alami, invertebrata dan alga dipersal, tempat persaingan dan pemanfaatan, interaksi
predator serta adaptasi phisiologi dan lainnya.
Pengkajian pemanfaatan pantai berbatukhususnya permasalahan ekologikal perlu
dilakukan, untuk menyediakan informasi yang akan dijadikan sebagai acuan dalam
menyusun rencana pengelolaan dan pemanfaatan yang tepat guna kedepannya.
1.2.
Tujuan
Tujuan makalah ini yaitu untuk mengetahui permasalahan ekologis dan faktorfaktor yang menyebabkannya yang terjadi di daerah pantai berbatu.
1.3.
Manfaat
pula, peranan utama dari pantai berbatu yaitu sebagai pemecah gelombang atau ombak
sebelum sampai pada daratan.
III. PEMBAHASAN
Faktor Fisik
Faktor Kimia
Salinitas
Meskipun konstan di laut, variasi salinitas dipertimbangkan pada zona intertidal, dimana
secara langsung mempengaruhi kehidupan pantai. Salinitas akan meningkatkan melalui
evaporasi atau menurun melalui pencampuran air tawar atau hujan.
Banyak organisme invertebrata beradaptasi untuk hidup pada lingkungan salinitas yang
berfluktuatif. Organisme tersebut memiliki adaptasi mekanikal termasuk kemampuan
untuk menutup cangkang atau menggali lubang pada saat salinitas ekstrim. Secara
tidak langsung salinitas akan mempengaruhi tingkah laku baik berupa distribusi maupun
kepadatan suatu organisme.
Oksigen
Mayoritas organisme intertidal tergantung pada oksigen. Kelarutan oksigen meningkat
sejalan dengan menurunnya temperatur dan salinitas. Begipula sebaliknya kelarutan
oksigen akan menurun pada saat temperatur dan salinitas meningkat. Pada daerah
intertidal, air memiliki level oksigen yang tinggi. Oleh karena itu, jika tumbuhan hidup
dibatasi tidepools, organisme yang ada akan menggunakan oksigen lebih cepat dari
biasanya mengakibatkan adanya kekurangan oksigen. Sebagai contoh pada crustacea,
bermigrasi pada saat tidepools di malam hari untuk menghindari kondisi kekurangan
oksigen.
3.2.3.
Tekanan Antropogenik
IV.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://syukuridrus.blogspot.co.id/2012/11/permasalahan-ekologis-pantai-berbatu
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/40952/4/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekosistem
http://biologimipauho.blogspot.co.id/2014/06/identifikasi-organisme-berbatu
http://www.bimbie.com/ekosistem-pantai
http://www.ssbelajar.net/2013/08/pengertian-dan-macam-pantai