Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
HEPATOMEGALI
A. KONSEP MEDIK
1. Pengertian
Hepatomegali Pembesaran Hati adalah pembesaran organ hati yang disebabkan
oleh berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam tifoid, amoeba,
penimbunan lemak (fatty liver), penyakit keganasan seperti leukemia, kanker hati
(hepatoma) dan penyebaran dari keganasan (metastasis). ( Brunner & Suddarth,
2000:22 ).
2. Etiologi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Alkoholisme
Hepatitis A
Hepatitis B
Gagal jantung kongestif (CHF, congestive heart failure)
Leukemia
Neuroblastoma
3. Patofisiologi
Faktor-faktor resiko seperti rokok jamur, kelebihan zat dan infeksi virus
hepatitis B serta alcohol yang mengakibatkan sel-sel pada hepar rusak serta
menimbulkan reaksi hiperplastik yang menyebapkan neoplastik hepatima yang
mematikan sel-sel hepar dan mengakibatkan pembesaran hati.
Hepatomegali dapat mengakibatkan infasi pembuluh darah yang
mengakibatkan obstruksi vena hepatica sehingga menutup vena porta yang
mengakibatkan menurunnya produksi albumin dalam darah (hipoalbumin) dan
mengakibatkan tekanan osmosis meningkatkan tekanan osmosis meningkat yang
mengakibatkan cairan intra sel keluar ke ekstrasel dan mengakibatkan udema.
Menutupnya vena porta juga dapat mengakibatkan ansietas.
Hepatomegali juga dapat mengakibatkan vaskularisasi memburuk, sehingga
mengakibatkan nekrosis jaringan. Hepatomegali dapat mengakibatkan proses desak
ruang, yang mendesak paru, sehingga mengakibatkan sesak, proses desak ruang yang
melepas mediator radang yang merangsang nyeri. ( Iyer et al, 1996 dalam Nursalam,
2002. 1-2 )
4. Manifestasi Klinis
Hati yang membesar biasanya tidak menyebabkan gejala. Tetapi jika
pembesarannya hebat, bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di perut atau perut terasa
penuh. Jika pembesaran terjadi secara cepat, hati bisa terasa nyeri bila diraba. Tanda
dan gejala yang lain berupa:
a. Umumnya tanpa keluhan
b. Pembesaran perut
c. Nyeri perut pada epigastrium/perut kanan atas
Created By: ylhaam_adam@yahoo.com
Page 1
6. Pemeriksaan Diagnostik
a. rontgen perut
b. CT scan perut
c. tes fungsi hati.
7. Penatalaksanaan Medis
a. Terapi umum
- Istirahat
- Diet
b. Terapi komplikasi
- Ruptur : pembedahan
- Kista terinfeksi : pasang drainase
c. Pembedahan
- Pembedahan
- Operasi pintas porto-cava
- Aspirasi cairan (bila kista besar)
- Skleroterapi (bila ada perdarahan varises)
- Transplantasi hati
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien. Tahap pengkajian
merupakan dasar utama dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan
individu. Dalam hal ini yang perlu dikaji pada pasien berupa:
Aktivitas/ Istirahat
Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot perut. Tidak banyak
aktivitas karena nyeri di perutnya.
Sirkulasi
Created By: ylhaam_adam@yahoo.com
Page 2
kebas
kelemahan
pada
otot,
Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri pada perut kanan atas (sedang / berat)
Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
Keamanan
Kulit kering, gatal.
b) Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dimiliki muncul pada penderita anemia adalah
sebagai berikut :
1. Nyeri akut b/d proses penyakit, inflamasi
2. Gangguan pola tidur b/d rasa nyeri pada perut kanan atas dan punggung.
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia
c). Perencanaan
Menurut Marilyn E. Dongoes, dkk (1999;569-581), intervensi ataupun
perencanaan yang dapat dilaksanakan pada klien dengan penyakit anemia adalah
sebagai berikut :
DX 1 : Nyeri akut b/d proses penyakit, inflamasi
Tujuan
Kriteria hasil : Klien mengatakan nyerinya berkurang, TTV dalam batas normal,
wajah pasien rileks, klien mampu mengendalikan nyeri dengan teknik
relaksasi, skala nyeri 0 3.
Created By: ylhaam_adam@yahoo.com
Page 3
Intervensi
Kriteria hasil : Pasien mudah tidur dalam waktu 30 40 menit, Pasien tenang dan
wajah segar, Pasien mengungkapkan dapat beristirahat dengan cukup
Intervensi
Page 4
Kriteria hasil : Klien mengatakan tak mual lagi, nafsu makan klien meningkat porsi
makan di habiskan, pasien mampu mengungkapkan bagaimana cara
mengatasi malas makan.
Intervensi
DAFTAR PUSTAKA
-
Page 5
Page 6