Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
AKHLAK
HUBUNGAN DAN KEDUDUKAN AKHLAK
Di susun oleh:
Heri Setiawan
Megawati
(13532019)
Lilis Karlina
(13532009)
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
Curup
2013/2014
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang penting,
sebagai individu maupun masyarakat dan bangsa, sebab jatuh bangunnya suatu
masyarakat tergantung kepada bagaimana akhlaknya. Apabila akhlaknya baik, maka
sejahteralah lahir dan batinnya. Sebaliknya, apabila akhlaknya rusak, maka rusaklah
lahir dan batinnya. Kejayaaan seseorang terletak pada akhlaknya yang baik, akhlak
yang baik selalu membuat seseorang menjadi aman, tenang dan tidak adanya perbuatan
yang tercela.
Beriman kepada Allah dan beribadah kepada-Nya merupakan hubungan antara
manusia dengan Allah. Maka akhlaq pertama kali berkaitan dengan hubungan
muamalah manusia dengan manusia lain, baik secara perseorangan ataupun secara
perkelompok. Tetapi perlu diingat bahwa akhlaq tidak terbatas pada hubungan manusia
dengan manusia lain, tetapi lebih dari itu, juga mengatur hubungan manusia dengan
segala yang terdapat dalam wujud dan kehidupan ini, maka lebih dari itu mengatur
hubungan antara manusia dengan Allah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Hubungan Akhlak dengan Ilmu lainnya ?
2. Menjelaskan tentang Kedudukan Akhlak ?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan Hubungan Akhlak dengan Ilmu lainnya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hubungan Akhlak
Hubungan Akhlak pada umumnya sangatlah erat dengan Ilmu-ilmu lainnya,
dibawah ini adalah uraian Ilmu Akhlak dengan Ilmu-ilmu lainnya :
1. Hubungan Ilmu Akhlak Dengan Ilmu Pendidikan
Ilmu pendidikan sebagai dijumpai dalam berbagai literature banyak berbicara
mengenai berbagai aspek yang ada hubungannya dengan tercapainya tujuan
pendidikan. Dalam ilmu ini antara lain dibahas tentang rumusan tujuan
pendidikan, materi pelajaran (kurikulum), guru, metode, sarana, dan prasarana,
lingkungan , bimbingan , proses belajar-mengajar dan lain sebagainya.
Semua aspek pendidikan tersebut ditujukan pada tercapainya tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan ini dalam pandangan islam banyak berhubungan dengan
kualitas manusia berakhlak. Ahmad D. Marimba mengatakan bahwa tujuan
pendidikan adalah identik dengan tujuan hidup seorang muslim, yaitu menjadi
hamba Allah yang mengandung implikasi kepercayaan dan penyerahan diri
kepada-Nya. sementara itu Mohd. Athiyah Al-Abrasyi mengatakan bahwa
pendidikan budi pekerti adalah jiwa dari pendidikan islam, mencapai suatu
akhlak yang sempurna adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan. Selanjutnya
Al-Attas mengatakan bahwa tujuan pendidikan islam adalah manusia yang baik.
Kemudian Abdul Fatah Jalal mengatakan bahwa tujuan umum pendidikan
islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah.
dengan
ilmu
jiwa.
Bahkan
ilmu
akhlak
dalam
islam,
disamping
tanpa akhlak yang mulia tidak akan kokoh. Selain itu tauhid memberikan arah
pada akhlak, dan akhlak memberi isi terhadap arah tersebut. Disinilah letak
hubungan erat dan dekat antara tauhid dan akhlak.1
Adapun hubungan ilmu akhlak dengan ilmu tauhid, dapat dilihat dari beberapa
ayat al-Quran dan materi Hadith yang menerangkan fungsi Tauhid dalam
melahirkan perbuatan baik antara lain pada surah al-Anfal ayat 2.
Artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal.
Surah al-Muminun ayat 1-5.
Artinya :
1. Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
2. (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,
3. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang
tiada berguna,
4. Dan orang-orang yang menunaikan zakat,
5. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,
Surah al-Hujurat ayat 15.
1 Majuddin, Akhlak Tasawuf II, Kalam Mulia, Jakarta, 2010
siksaan Allah. Kemudian, dilihat dari amalan serta jenis ilmu yang dipelajari
dalam tasawwuf amali, ada dua macam hal yang disebut ilmu lahir dan ilmu
Latin yang terdiri dari empat kelompok, yaitu syariat, tharikat, hakikat, dan
ma`rifat.2
B. Kedudukan Akhlak
Dalam keseluruhan ajaran Islam akhlak menempati kedudukan yang istimewa dan
sangat penting. Ini dapat dilihat dari beberapa sebab dibawah ini :
1. Akhlak dihubungkan dengan tujuan risalah Islam atau antara perutusan utama
Rasulullah saw. Sabda Rasulullah saw yang bermaksud: Sesungguhnya aku
diutuskan untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Pernyataan Rasulullah
itu menunjukkan pentingnya kedudukan akhlak dalam Islam.
10
11
8. Salah satu rukun agama Islam ialah Ihsan, iaitu merupakan asas akhlak
seseorang muslim. Ihsan iaitu beribadat kepada allah seolah-olah kita
melihatNya kerana walauun kita tidak melihatNya, maka sesungguhnya Dia
melihat kita.3
Adapun Kedudukan Akhlak Dalam Islam dan Ikhsan
1. Kedudukan Akhlaq Dalam Islam
Untuk mengetahui kedudukan akhlaq dalam Islam, maka perlu diuraikan bahwa
ada tiga macam sendi Islam, yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan
yang lainnya sehingga kualitas seorang muslim selalu dapat diukur dengan
pelaksanaannya terhadap ketiga macam sendi tersebut, yang mencakup:
1. Masalah Aqidah; yang meliputi keenam macam rukun Iman, dengan
kewajiban beriman kepada Allah, Malaikat-MalaikatNya, hari akhiratNya
dan Qadar baik dan buruk yang telah ditentukanNya.
2. Masalah syariah yang meliputi pengabdian hamba terhadap TuhanNya,yang
dapat dilihat pada rukun Islam yang lima. Dan muaamalah juga termasuk
masalah syariah.
3. Masalah Ihsan; yang meliputi hubungan baik terhadap seluruh Allah SWT
terhadap sesama manusia serta terhadap seluruh makhluk di dunia ini.
Dari sinilah kita mengetahui kedudukan akhlaq dalam Islam, yang merupakan
sendi yang ketiga dengan fungsi yang selalu mewarnai sikap dan perilaku
manusia dalam memanifestasikan keimanannya, ibadahnya serta muamalahnya
terhadap sesama manusia.
Akhlaq sebagai salah satu ajaran inti dalam Islam mendapat perhatian sangat
besar. Akhlaq merupakan sisi yang mempengaruhi penilaian seorang di mata
Allah. Masyarakat Islam tidak boleh rusak tatanannya, sebagaimana halnya
umat-umat terdahulu, maka Rasulullah SAW diutus untuk menyempurnakan
3 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq, (Yogyakarta: LPPI, 2007), Cet 9, hlm.6-11.
12
akhlaq mulia, sebagai suatu ajaran dalam Islam yang bermaksud untuk
memperbaiki kepribadian manusia. Akhlaq mulia selalu melengkapi sendi
keimanan untuk menuju kepada kesempurnaan kepribadian manusia.4
2. Kedudukan Akhlaq Dalam Ihsan
Nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang agama dalam satu kalimat yang
sangat singkat, yakni ad-dinul muamalah. Agama adalah interaksi. Interaksi
yang dimaksud disini adalah hubungan timbal balik antara manusia dengan
Tuhaannya. Islam datang membawa ajaran yang mengarahkan manusia
memperbaiki hubungan antara semua pihak.
Ihsan dalam arti akhlak mulia atau pendidikan akhlak mulia sebagai puncak
keagamaan dapat dipahami juga dari beberapa hadits terkenal seperti
Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan berbagai
keluhuran budi.
Ihsan secara lahiriah melaksanakan amal kebaikan. Ihsan dalam bentuk lahiriah
ini, jika dilandasai dan dijiawai dalam bentuk rohaniah (batin) akan
menumbuhkan keikhlasan. Beramal ihsan yang ikhlas membuahkan taqwa yang
merupakan buah tertinggi dari segala amal ibadah kita. Ihsan dalam akhlak
sesungguhnya merupakan buah dari ibadah dan muamalah seseorang akan
mencapai tingkat ihsan dalam akhlaknya apabila ia telah melakukan ibadah
seperti yang menjadi harapan Rasul dalam salah satu haditsnya. Pada akhirnya ia
akan berbuah menjadi akhlak atau perilaku, sehingga mereka yang sampai pada
tahap ihsan maka ibadahnya akan terlihat jelas dalam perilaku dan karakternya.
13
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
BAB III
PENUTUP
14
Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan diatas dapat di ambil suatu pengajaran untuk melihat
kuat atau lemahnya Iman dapat diketahui melalui tingkah laku (akhlak) seseorang,
karena tingkah laku tersebut merupakan perwujudan dari Imannya yang ada di dalam
hati. Jika perbuatannya baik, pertanda ia mempunyai Iman yang kuat, dan jika
perbuatannya buruk maka dapat dikatakan ia mempunyai Iman yang lemah. Islam
menjadikan akhlak yang baik sebagai bukti dan buah dari ibadah kepada Allah SWT.
Misalnya: shalat, puasa, zakat dan haji.
Saran
Apabila didalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan baik dari sumber maupun penulis dan penyusunnya, Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk pembuatan
makalah kami yang selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Majuddin, Akhlak Tasawuf II, Kalam Mulia, Jakarta, 2010
Nata, Abudin, Aklhak Tasawuf, 2007
15