Vous êtes sur la page 1sur 5

ACARA IV

PENENTUAN MASSA ATOM RELATIF Mg


A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
: Untuk menentukan massa atom relatif dari logam Magnesium
(Mg).
2. Waktu Praktikum
: Sabtu, 18 oktober 2014
3. Tempat Praktikum : Laboratorium Kimia Dasar I, Lantai III, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.
B. LANDASAN TEORI
Massa suatu atom terkait erat dengan jumlah elektron, proton, dan neutron yang
dimiliki atom tersebut. Penentuan tentang massa atom sangat penting untuk melakukan
pekerjaan di laboratorium. Namun atom adalah partikel yang sangat kecil, bahkan butir
debu terkecil yang dapat menentukan massa atom relatif terhadap atom lainnya (Chang,
2004 : 58).
Pada tahun 1912, dari kajian lebih lanjut terhadap sinar positif, JJ Thomson dapat
menunjukkan bahwa gas neon terdiri atas atom-atom yang memilki massa atom relatif 20
dan 22, F.Soddy kemudian menamakannya dengan istilah isotop untuk menyatakan atom
dengan massa berbeda dari nsur yang sama. F.W Aston pada tahun 1920 dengan
menggunakan peralatan yang memilki daya pisah sepuluh kali lipat dari peralatan yang
dibuat JJ Thomson, menganalisis 16 unsur dan ternyata sembilan unsur di anataranya
paling sedikit memiliki dua isotop (Bunjali, 2002 :10)
Atom mempunyai jumlah proton yang sama tetapi jumlah neutron yang berbeda
disebut isotop atom yang lain. Jumlah neutron yang tidak terlalu berpengaruh pada sifatsifat kimianya, sehingga semua isotop dari sebuah unsur mempunyai sifat-sifat kimia
yang sama. Meskipun demikian, masing-masing isotop yang berbeda mempunyai massa
dan sifat tertentu (Goldberg, 2004 : 13).
Setiap unsur dapat digunakan sebagai skala massa atom unsur yang tepat adalah unsur
yang tidak mempunyai isotop alamiah. Jumlah unsur yang memenuhi persyaratan kirakira 21 unsur, tetapi hanya 1 unsur dalam skala kimia yang mendekati bilangan bulat,
yaitu fluor-19. Akan tetapi, fluor sukar dioperasikan untuk spektroskopi massa. Setelah
beberapa tahun dilangsungkan diskusi antara para ahli, akhirnya karbon-12 12C ditetapkan
sebagai standar. Karbon dapat membentuk banyak hidrokarbon yang ion pecahan
86

(fragma) hidrokarbon dihasilkan dalam spektroskopi massa yang digunakan sebagai


pembanding (Achmad, 2010 : 67).
C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat alat Praktikum
a. Krus
b. Penjepit
c. Pipet tetes
d. Tanur
e. Timbangan analitik
2. Bahan bahan Praktikum
Aquades (H2O)(l)
a.
Kertas lakmus
b.
Logam Magnesium (Mg)(s)
c.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ditimbang krus kosong samapai ketelitian 1 miligram.
2. Ditimbang logam Mg, dan masukkan ke dalam krus.
3. Dipanaskan krus dengan isinya diatas api pembakaran dengan menggunakan
segitiga penahan krus.
4. Setelah logam Mg menjadi putih, dinginkan krus dan beri beberapa tetes air
(periksa dengan kertas lakmus gas/uap yang keluar).
5. Dipijarkan krus, dinginkan dan timbang.
6. Dihitung massa atom relatif Mg.
E. HASIL PENGAMATAN
NO

PROSEDUR PERCOBAAN

HASIL PENGAMATAN

Ditimbang krus kosong samapai ketelitian

Massa krus = 22,66 gram

1 miligram.

Ditimbang logam Mg, dan masukkan ke

Massa Mg = 0,1 gram

dalam krus.

Krus dan Logam Mg dipanaskan di dalam

Logam Mg yang dipanaskan pada


suhu 8000C menjadi bubuk berwarna

tanur sampai Logam Mg memutih

putih

Setelah

logam

Mg

menjadi

putih, Warna

lakmus

merah

berubah

dinginkan krus dan beri beberapa tetes air menjadi biru


(periksa dengan kertas lakmus gas/uap
87

yang keluar).

Ditimbang krus yang dipijarkan di

Massa = 22,79 gram

timabngan analitik.
F. ANALISIS DATA
1. Persamaan reaksi
Mg(S) + O2(g)
MgO(S)
a.
3Mg(S) + N2(g)
Mg3N2(aq)
b.
Mg3N2(aq) + 6H2O(l)
3Mg(OH)2(aq) + 2NH3(aq)
c.
Mg(OH)2(aq)
MgO(S) + H2O(l)
d.
2. Perhitungan
a. Massa krus kosong = 22,66 gram
b. Massa logam Mg(S) (a) = 0,10 gram
c. Massa (krus kosong+ Mg ) setelah dipanaskan = 22,79 gram
d. Massa MgO(S) (b) = (Massa krus kosong+Mg) setelah dipanaskan - Massa krus
kosong
= 22,79 22,66
=0,13 gram
e. Massa atom relatif (Ar) Mg = 2

=2

=
= 53,33 gram/mol
G. PEMBAHASAN
Pada parktikum kali ini bertujuan untuk menentukan massa atom relatif dan logam
magnesium. Menurut ketentuan yang sudah berlaku massa atom relatif (Ar) megnesium
adalah 24. Massa atom relatif sangat penting dalam ilmu kimia untuk mnegetahui sifat
unsur dan senyawa. Ada beberapa cara menentukan massa atom suatu unsur, yaitu dengan
pennetuan teliti massa zat-zat yang bereaksi, penentuan dengan teliti kerapatan gas, dan
spektrometri massa. Prinsip spektrometer massa dapat dilakukan dengan mengubah aliran
gas menjadi ion-ion dengan mengeluarkan sebuah elektron dan awan elektron yang
terdapat pada tiap-tiap atom waktu atom tersebut melewati sumber ion, kemudian aliran
ion tersebut dilewati melalui dua buah plat yang bermuatan positif dan negatif, disamping
88

itu merasakan tarik menarik dari plat negatif. Besarnya penyimpanan itu dicatat diatas
sebuah plat fotograf. Cara inilah yang paling baik untuk menentukan massa atom. Tetapi
pada praktikum ini akan digunakan metode penentuan dengan teliti massa zat-zat yang
bereaksi.
Logam magnesium sebanyak 0,1 gram dipanaskan dengan suhu 800oC didalam tanur.
Hali ini dilakukan agar energi dari magnesium mengalami peningkatan dan mampu untuk
bereaksi. Magnesium yang didiamkan beberapa saat pada suhu 800oC akan berubah
warna menjadi warna putih atatu keabu-abuan. Hal ini membuktikan bahwa logam
magnesium mampu bereaksi atau berikatan dengan udara disekitarnya. Karena
magnesium merupakan golongan alkali tanah, maka apabila dipanaskan akan bereaksi
dengan oksigen dengan persamaan reaksi :
Mg(s) + O2(g) MgO(s)
Magnesium juga akan bereaksi dengan nitrogen (N2 ) dengan persamaan reaksi :
3Mg(s) + N2(s) Mg3N2(s)
Setelah dipanaskan, magnesium dikeluarakn dan diberi 3 tetes aquades, uap atau gas yang
dihasilkan diperiksa dengan menggunakan kertas lakmus merah. Warna lakmus berubah
menjadi biru. Hal ini menunjukkan bahwa adanya uap yang bersifat basa. Hal ini terjadi
karena logam Mg berekasi dengan H2O menghasilkan senyawa basa Mg(OH)2 dan juga
menghasilkan amonia (NH3) yang menyebabkan bau yang menyengat. Adapun
persamaan reaksinya
Mg3N2 + 6 H2O(l) 3 Mg(OH)2(s) + 2 NH3
dalam menentukan Ar magnesium ini dilakukan proses pemijaran yang bertujuan
memisahkan air (H2O). Dan reaksi yang terbentuk adalah
Mg(OH)2(s) MgO(s) + H2O(g)
setelah melalui proses pemijaran, didapatkan massa (krus kosong + Mg) yaitu 22,79,
mengalami penambahan sebanyak 0,03 gram. Adapun massa MgO yang didapatkan yaitu
sebesar 0,13 gram. Pada analisis data didapatkan bahwa massa atom relatif (Ar) Mg
adalah 53,33. Hasil praktikum ini tidak sesuai dengan ketetapan yang sudah berlaku,
dimana Ar magnesium adalah 24. Kegaggaln pada praktikum ini bisa disebabkan oleh
berbagai faktor. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan dalam praktikum kali ini
yaitu ketidakakuratan dalam proses menimbang serta ketika diberi H 2O terlalu berlebih
yang menyebabkan massa MgO memiliki selisih yang cukup signifikan dengan massa
Mg yang seharusnya memiliki selisih yang tidak begitu jauh. Selain faktor itu ada juga
faktor lain yang menjadi faktor pemicu kegagalan, yakni pada proses pemijaran dimana
89

seluruh hidrogen dapat menguap atau dibebaskan sehingga diperoleh MgO yang tidak
konstan. Setelah pemijaran dilakukan kemudian krus yang berisi magnesium ditimbang
lagi ternyata massa Mg bertambah 0,03 gram karena didalam megnesium telah
mengandung oksigen.
H. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa massa atom relatif (Ar) magnesium
yaitu 53,33, lebih dari dua kali lipat massa atom relatif (Ar) megnesium yang sebenarnya
yaitu 24. Praktikum ini bisa digolongkan tidak berhasil. Ada berbagai faktor yang
menyebabkan ketidakberhasilan praktikum kali ini. Percobaan ini juga masih tergolong
sederhana, sehingga persentase kegagalan pada percobaan ini terbilang besar.

DAFTAR PUSTAKA
Achmad dan Baradja. 2010. Stoikiometri.Bandung : PT Citra Aditya Bakti.
Bunjali, Bunbun.2002.Kimia Inti.Bandung : penerbit ITB.
Chang, Raymond.2004.Kimia Dasar.Jakarta : Erlangga.
Goldberg, David E.2004.Kimia Untuk Pemula.Jakarta : Erlangga.

90

Vous aimerez peut-être aussi