Vous êtes sur la page 1sur 3

SPESIFIKASI TEKNIS

BAB VI
SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN

: RENOVASI GEDUNG UATAMA KPPN (RENOV. ATAP DAN


PLAFOND) DAN PEMASANGAN DINDING ALUMINIUM
COMPOSITE PANEL

LOKASI

: JL. SUTOMO No. 2 TEBING TINGGI

A.

PENDAHULUAN

1.

PENJELASAN UMUM MENGENAI LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah Renovasi Gedung Utama KPPN
(Renov. Atap dan Plafond) dan Pemasangan Dinding Aluminium Composite Panel, guna
menunjang kinerja Instansi Kementerian Keuangan Republik Indonesia pada khususnya di
Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari :
a. Pekerjaan Pendahuluan
b. Pekerjaan Pembongkaran
c. Pekerjaan Tanah
d. Pekerjaan Beton
e. Pekerjaan Atap
f. Pekerjaan Langit-langit /Plafond
g. Pekerjaan Jendela dan Kaca
h. Pekerjaan Dinding Aluminium
i. Pekerjaan Cat Plafond
j. Pekerjaan Akhir

2.
2.1.

PERATURAN-PERATURAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN


UNTUK PEKERJAAN SIPIL
Untuk melaksanakan Pekerjaan Sipil, digunakan peraturan umum yang lazim dipakai yakni
A.V/SU/41 (Syarat-syarat Umum untuk Pelaksanaan Bangunan Umum yang dilelangkan),
kecuali ditentukan lain dalam Spesifikasi Teknik ini.
Peraturan Bangunan yang dimaksud dalam Spesifikasi Teknik ini adalah :

Rehabilitasi Gedung Kantor Pelayanan Pembendaharaan (KPPN) Tebing Tinggi

SPESIFIKASI TEKNIS

Undang-undang Republik Indonesi No. 18 Tahun 1999 tentang jasa konstruksi;

Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/ KPTS/1998 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung;

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per. 01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan;

Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum No. Kep.
174/MEN/1986, dan No. 104/KPTS/1986 tentang K3 Pada Tempat Kegiatan Konstruksi;

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman SMK3


Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;

SK SNI T-15-1991 (Tata Cara Penghitungan Struktur Beton Bangunan Indonesia);

PBI-1971/NI-2 (Peraturan Beton Bertulang Indonesia);

PUBI-1982 (Peraturan Umum untuk Bangunan Indonesia);

PKKI-1971/NI-5 (Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia);

PPBBI-1980 (Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia);

PUBI-1970/NI-3 (Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia);

Peraturan Cat lndonesia/NI-4 (PTI-1961);

Peraturan-peraturan lain yang harus dipenuhi adalah peraturan-peraturan daerah


setempat ;

2.2.

PELAKSANAAN DAN GAMBAR PELAKSANAAN


a) Penyedia diwajibkan meneliti semua gambar, peraturan-peraturan dan syarat-syarat
sebelum pekerjaan dilaksanakan, baik pekerjaan sipil maupun mekanikal/elektrikal.
b) Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan atau bila dilaksanakan akan
menimbulkan bahaya, maka Penyedia diwajibkan untuk mengadakan perubahan
seperlunya

dengan

terlebih

dahulu

memberitahukan

secara

tertulis

kepada

Direksi/Pengawas Pekejaan.
c)

Apabila ada perubahan pada gambar atau pelaksanaan pekerjaan dilokasi atau
ada perbedaan antara Bestek (RKS) dengan gambar maka yang berlaku adalah menurut
urutan- urutan yang menentukan di bawah ini :

Bestek (RKS)

Rehabilitasi Gedung Kantor Pelayanan Pembendaharaan (KPPN) Tebing Tinggi

SPESIFIKASI TEKNIS

Gambar dengan skala yang lebih besar/sesuai ukuran tertera pada gambar.

Keputusan Direksi/Pengawas Pekerjaan

d) Pelaksanaan Pembangunan

proyek

diselenggarakan secara lengkap termasuk

mendatangkan, mengangkut dan mengerjakan semua bahan - bahan yang diperlukan,


menyediakan tenaga kerja berikut pengawasan dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
e) Penyedia diwajibkan menangani semua keperluan yang dibutuhkan untuk menunjuk
penyelesaian dan pelaksanaan secara cepat, baik dan lengkap.
f) Didalam pelaksanaan pekerjaan, misalnya pekerjaan beton bertulang, konstruksi baja,
konstruksi kayu dan pekerjaan struktur lainnya disamping pekerjaan pengolahan tanah,
baik menurut perhitungan dan gambar-gambar konstruksi yang disediakan oleh Direksi
jika diduga terdapat kekurangan, maka Penyedia diwajibkan mengadakan Konsultasi
dengan Direksi/ Pengawas sebelum melaksanakan pekerjaan.
g) Pihak Penyedia dianggap telah mempertimbangkan semua resiko yang mungkin terjadi
dan memperhitungkan di dalam harga penawaran.
h)

Penyedia harus menjaga ketertiban selama pekerjaan dilaksanakan, sehingga lingkungan


sekitarnya menjadi tertib, misalnya pelaksanaan pekerjaan pada malam hari, Penyedia
harus meminta persetujuan kepada Direksi /Pengawas terlebih dahulu.

i) Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap, se!esai dengan sempurna kepada Pemberi
Tugas/Direksi termasuk perbaikan-perbaikan yang timbul sebagai akibat pelaksanaan
pada lingkungan pembangunan termasuk pembersihan.

2.3.

RENCANA KERJA
a)

Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia menyusun rencana kerja yaitu suatu rencana
yang terperinci termasuk jadwal pelaksanaan (Time Schedule) dan diajukan kepada
Direksi selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah dikeluarkannya Surat Keputusan
dan Penunjukan Mulai Kerja (SPMK) dan mengadakan Pre Construction Meeting
(PCM) dengan pihak Konsultan pengawas dan Direksi Lapangan.

b)

Setelah disetujui maka Time Schedule dimaksud diserahkan kepada Direksi Pekerjaan
sebanyak 3 (tiga) salinan. Sedangkan cetakan aslinya harus selalu terpampang di Kantor
Proyek dan merupakan lampiran Dokumen Kontrak

c)

Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia telah menyerahkan Request Pekerjaan


beserta Shop Drawing kepada Konsultan Pengawas untuk dimintai persetujuannya.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pelayanan Pembendaharaan (KPPN) Tebing Tinggi

Vous aimerez peut-être aussi