Vous êtes sur la page 1sur 9

RERANGKA ACUAN KONSEPTUAL

Disusun Oleh :
1. Abdul Aziz

(1262001)

2. Adil Fendinata

(1262002)

3. Ainun Jariyah

(1262005)

4. Astri Afriana

(1262012)

5. Bagus Maulana R (1262015)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


PGRI DEWANTARA
JOMBANG
2012 / 2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa kami hadirkan
atas segala kasih sayang yang telah kami terima, sehingga makalah yang
berjudul Rerangka Acuan Konseptual ini dapat kami selesaikan dengan baik
tanpa hambatan.
Dengan selesainya makalah ini, penulis mendapatkan sejumlah informasi
yang tidak mudah untuk memperolehnya. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam mendapatkan
informasi tersebut. Penulis mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada
ibu Nur Anisa selaku dosen mata kuliah Akuntansi Menengah 1 yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami telah berupaya semaksimal mungkin
untuk menghindari kesalahan, namun jika sekiranya masih terdapat kesalahan
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Selain itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan penulisan yang lebih
baik.
Akhirnya besar harapan penulis supaya makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca untuk digunakan sebagai bahan dalam menambah ilmu
pengetahuan.

Jombang, 19 September 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................I
DAFTAR ISI....................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
I.I

Latar Belakang...........................................................................1

I.2

Rumusan Masalah.....................................................................1

I.3

Tujuan Pembahasan..................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................2
2.1

Kerangka kerja konseptual ........................................................2

2.2

Karakteristik kualitatif dan elemen laporan


keuangan....................................................................................2

2.3

Konsep pengakuan dan pengukuran .........................................2

BAB III PENUTUP............................................................................................


3.1

Kesimpulan.................................................................................10

3.2

Saran...........................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11

Bab 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kerangka kerja konseptual memainkan peranan sangat penting, terutama
di dalam pengembangan sebuah standar akuntansi yang baru dan revisi
atas standar akuntansi yang telah diberlakukan sebelumnya.
Kerangka kerja konseptual ini diharapkan dapat memberikan sebuah
acuan untuk menganalisis dan memecahkan masalah-masalah akuntansi
terkini.
Kerangka kerja konseptual memang tidak akan dapat memecahkan
seluruh masalah dalam akuntansi, tetapi jika digunakan secara konsisten
maka kerangka kerja ini seharusnya dapat membantu memperbaiki
pelaporan keuangan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kerangka kerja konseptual itu?
2. Bagaimana karakteristik kualitatif dan elemen laporan keuangan?
3. Bagaimana konsep pengakuan dan pengukuran?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui kerangka kerja konseptual itu seperti apa dan
manfaatnya.
2. Untuk mengetahui karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi dan
untuk mengetahui apa saja elemen-elemen pada suatu laporan
keuangan.
3. Untuk mengetahui konsep pengakuan dan pengukuran itu seperti apa.

Bab II
PEMBAHASAN

2.1 Kerangka kerja konseptual


Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) serupa dengan
konstitusi yaitu suatu sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep
fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan
standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari
akuntansi keuangan dan laporan keuangan.
Kerangka kerja konseptual diperlukan karena :
1. agar bermanfaat, maka penetepan standar harus berlandaskan dan
berhubungan dengan serangkaian konsep serta tujuan fundamental. Kerangka
kerja konseptual yang baik akan memungkinkan Financial Accounting Standar
Board menerbitkan standar-standar yang lebih berguna dan konsisten dari waktu
ke waktu
2. masalah-masalah praktis yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika
mengacu pada kerangka teori dasar yang telah ada

2.2 Karakteristik kualitatif dan elemen laporan keuangan


2.2.1 karakteristik kualitatif
Dalam memilih diantara berbagai alternatif akuntansi keuangan dan
pelaporan yang ada, kerangka kerja konseptual FASB telah mengidentifikasi
beberapa karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi yang berguna.
Karakteristik kualitatif tersebut adalah
a) Dapat dipahami
Informasi akan dianggap berkualitas (berguna) jika informasi
tersebut mudah dipahami oleh pemakai atau para pengambil
keputusan. Hal ini sejalan dengan tujuan pelaporan keuangan
sebagaimana yang tertuang dalam SFAC No. 1, yaitu
diantaranya adalah menyediakan informasi yang berguna bagi
pemakai yang memiliki pemahaman yang memadai tentang
aktivitas bisnis dan ekonomi untuk membuat keputusan
investasi serta kredit.
b) Relevan
Informasi keuangan dikatakan relevan jika dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan user, dengan kata
lain mampu membuat beda hasil dari berbagai alternatif
keputusan yang ada. Informasi yang relavan juga membantu
pemakai menjustifikasi atau mengoreksi espektasi atau
harapan masa lalu. Faktor ketepatan waktu juga sangat
penting bagi informasi yang mampu membuat perbedaan
dalam sebuah keputusan. Jadi agar relevan, informasi harus

memiliki nilai prediktif dan harus disajikan secara tepat


waktu.
c) Realibilitas
Informasi akuntansi dikatakan dapat dihandalkan atau
memiliki karakteristik kualitatif reliabilitas jika informasi
tersebut:
a)dapat diuji,
daya uji ditunjukkan ketika pengukur-pengukur
independen dengan menggunakan metode pengukuran
yang sama mendapatkan hasil yang serupa.
b)disajikan secara tepat,
ketepatan penyajian berarti bahwa angka-angka yang
mewakili apa yang betul-betul ada dan terjadi.
c)netral
netral berarti bahwa informasi tidak dapat dipilih untuk
kepentingan sekelompok pemakai tertentu. Informasi yang
disajikan harus faktual, benar, dan tidak bias.
d) Komparabilitas
Informasi dari berbagai perusahaan dipandang memiliki
komparabilitas jka telah diukur dan dilaporkan dengan cara
yang sama. Komparabilitas memungkinkan pamakai
mengidentifikasi persamaan dan perbedaan riil dalam
peristiwa ekonomi antarperusahaan.
e) Konsistensi
Apabila perusahaan menerapkan perlakuan auntansi yang
sama untuk kejadian yang serupa dari periode ke periode,
maka perusahaan tersebut dianggap telah konsisten dalam
menerapkan standar akuntansinya. Namun perusahaan
dapat mengubah metode akuntansiya dari metode akuntansi
yang satu dengan metode akuntansi yang lainnya yang
diperkenankan, sepanjang dapat menunjukkan bahwa
metode yang baru tersebut lebih baik daripada metode
akuntansi yang sebelumnya. Kemudian, sifat dan pengaruh
perubahan akuntansi tersebut, serta alasannya harus
diungkapkan dalam catatan laporan keuangan pada periode
terjadinya perubahan.

2.2.2 Elemen laporan keuangan


a) tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi : 1)
yang berguna bagi mereka yang memiliki pemahaman memadai tentang aktivitas
bisnis dan ekonomi yang membuat keputusan investasi serta kredit, 2) untuk
membantu investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial,
serta pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas
masa depan, 3) tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya
tersebut, dan perubahan didalamnya.

b) unsur-unsur laporan keuangan :


1) AKTIVA adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa
depan, yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas sebagai hasil dari transaksi
atau peristiwa di masa lalu.
2) KEWAJIBAN adalah pengorbanan atas manfaat ekonomi yang
mungkin terjadi di masa depan, yang timbul dari kewajiban entitas pada saa ini,
untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lainnya di masa
depan sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu.
3) EKUITAS adalah kepemilikan atu kepentingan residu dalam
aktiva entitas, yang masih tersisa setelah dikurangi dengan kewajibannya.
4) INVESTASI OLEH PEMILIK adalah kenaikan aktiva bersih
perusahaan yang dihasilkan dari penyerahan sesuatu yang bernilai oleh entitas
lain untuk memperoleh atau meningkatkan bagian kepemilikannya.
5) DISTRIBUSI KEPADA PEMILIK adalah penurunan ekuitas
perusahaan yang disebabkan oleh penyerahan aktiva, jasa, atau terjadinya
kewajiban entitas kepada pemilik.
6) LABA KOMPREHENSIF adalah perubahan dalam ekuitas entitas
sepanjang suatu periode sebagai akibat dari transaksi dan peristiwa serta
keadaan-keadaan lainnya yang bukan bersumber dari pemilik.
7) PENDAPATAN adalah arus masuk aktiva atau peningkatan
lainnya atas aktiva atau penyelesaian kewajiban entitas (atau kombinasi dari
keduanya) dar pengiriman barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang
merupakan operasi utama perusahaan.
8) BEBAN adalah arus kas keluar aktiva atau penggunaan lainnya
atas aktiva atau terjadinya (munculnya) kewajiban entitas (atau kombinasi dari
keduanya) yang disebabkan oleh pengiriman atau pembuatan barag, pemberian
jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama perusahaan.
9) KEUNTUNGAN adalah kenaikan dalam ekuitas entitas yang
diimbulkan oleh transaksi periferal atau transaksi insidentil dan dari seluruh
transaksi lainnya serta peristiwa maupun keadaan-keadaan lainnya yang
mempengaruhi entitas, tidak termasuk yang berasal dari pendapata atau
investasi oleh pemilik.
10) KERUGIAN adalah penurunan dalam ekuitas entitas yang
ditimbulkan oleh transaksi periferal atau transaksi insidentil dan dari seluruh
transaksi lainnya serta peristiwa maupun keadaan-keadaan lainnya yang
mempengaruhi entitas, tidak termasuk yang berasal dar beban atau distribusi
kepada pemilik
2.3 Konsep pengakuan dan pengukuran
Kerangka kerja konseptual FASB telah memberikan pedoman yang jelas dalam
menentukan informas apa yang seharusnya masuk dalam laporan keuangan.
Konsep-konsep tersebut meliputi kriteria pengakuan, pegukuran, dan pelaporan.
Konsep-konsep ini akan menjelaskan bagaimana unsur-unsur laporan keuangan
harus dakui, diukur, dan dilaporkan oleh perusahaan. Sebagian besar konsep ini
telah dirumuskan oleh FASB dalam SFAC No. 5.
Pengakuan adalh proses pencatatan item-item dalam ayat jurnal, dimana untuk
setiap item yang diakui harus memenuhi salah satu definisi dari unsur laporan

keuangan. Item-item seperti aktiva,kewajiban,ekuitas,pendapatan, beban,


keuntungan, kerugian, dan unsur laporan keuangan lainnya harus dapat diukur
dalam satuan unit moneter (satuan mata uang) agar dapat diakui. Jika ada unsur
laporan keuangan yang tidak dapat diukur namun besar kemungkinannya untuk
terjadi, unsur tersebut tidak boleh dicatat (tidak ada pengakuan) sampai unsur
tersebut dapat diukur.
5 atribut pengukuran yang digunakan dalam praktik akuntansi :
a) biaya historis yaitu harga tukar barang dan jasa pada saat tanggal
pembelian.
b) biaya pengganti yaitu harga yang dibayarkan saat ini untuk membeli
atau menggantikan barang atau jasa yang serupa.
c) nilai pasar yaitu harga jual aktiva yang berlaku dipasar saat ini.
d) nilai bersih yang dapat direalisasi yaitu jumlah kas yang diperkirakan
akan diterima dari konversi aktiva dalam kegiatan normal perusahaan.
e) nilai sekarang yaitu jumlah bersih arus kas masuk atai arus kas keluar
di masa yang akan datang yang didiskontokan ke nilai sekarangnya dengan
tingkat suku bunga tertentu.
Asumsi dasar yang melandasi proses penyusunan laporan keuangan :
a) Asumsi Unit Moneter (Monetary Unit Assumption)
Mengandung arti bahwa uang adalah denominator umum dari aktivitas
ekonomi dan merupakan dasar tepat bagi pengukuran dan analisis
akuntansi.
b) Asumsi Entitas Ekonomi/Bisnis (Economic/Business)
Adanya pemisahan pencatatan antara transaksi perusahaan sebagai
entitas ekonomi dengan transaksi pemilik sebagai individu dan dengan
transaksi entitas ekonomi lainnya.
c) Asumsi Periode Akuntansi (Accounting/time Period Assumption)
Umur aktivitas perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa periode
akuntansi, seperti bulanan, tiga bulanan, atau tahunan.
d) Asumsi Kesinambungan Usaha (Going Concern Assumption)

Prinsip dasar akuntansi :


1. prinsip Biaya historis
Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan sebagian
besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga
perolehan. Harga perolehan (biaya historis) memiliki keunggulan dibandingkan
dengan atribut pengukuran lainnya, yaitu lebih dapat dihandalkan.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan
Pendapatan umumnya diakui jika (1) telah direalisasi atau dapat
direalisasi,pendapatan dikatakan dapat direalisasi apabila aktiva yang diterima
dapat segera dikonversi menjadi kas, (2) telah dihasilkan atau telah terjadi,
pendapatan dianggap telah dihasilkan atau telah terjadi apabila perusahaan

telah melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk mendapatkan hak atas
pendapatan tersebut.
4. Prinsip penandingan
Dengan menggunakan konsep

Vous aimerez peut-être aussi