Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN KEJANG
I. TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Kejang adalah keadaan yang disebabkan oleh gangguan
listrik neuron sehingga seseorang tidak sadar dan biasanya diikuti
dengan kontraksi otot secara tonik klonik. Kejang adalah gejala dari
/ beberapa penyakit yang dapat menimbulkan kalainan struktur /
anatomik, kimia dan atau fisiologik dari otak.
B. Patofisiologi
Adanya letupan listrik neuron otak secara mendadak, hebat
dan tidak teratur yang mengganggu fungsi SSP. Secara instrinsik
neuron mengalami kelainan pada membrannya sehingga
mengakibatkan deplarisasi perkejutan yang cukup besar dan
melalui hubungan yang efisien akan mengibas depolarisasi pada
sebagian besar neuron-neuron lainnya sehingga menghasilkan
potensial aksi yang cukup besar.
Oleh sebab tertentu sel saraf melepas dan mengeluarkan
impuls secara mendadak mengakibatkan gangguan listrik otak
selanjutnya membangkitkan kontraksi otot, gangguan sensasi,
kehilangan kesadaran disfungsi psikis dan gangguan motorik.
Kejang bila dibiarkan lebih dari 60 menit akan menimbulkan
kerusakan otak menetap/ bahkan mati.
Pada bangkitan kejang terus menerus, neuron akan rusak,
kebutuhan metabolik akan meningkat.
Bangkitan kejang lebih dari 20 menit, Pa O2 menurun pada
korteks serebri, insufisiensi O2 dan sel rusak.
Kadar kalsium (Ca), arakdonik, digliserol arakidonoil,
prostaglandin meningkat menyebabkan edema otak dan kematian
sel.
C. Etiologi
1. Kekurangan O2 : contoh pada henti jantung, penurunan tekanan
darah.
2. Penurunan
PCO2,
hiperventilasi/RR
yang
berlebihan
mengakibatkan menurunnya PCO2 dalam darah.
3. Penurunan kadar gula darah/ glukosa digunakan dalam
metabolisme sel otak.
4. Gangguan elektrolit intoksidasi air. Air dan elektrolit sepanjang
membran sel bertanggung jawab bagian terangsang
(eksitabilita) neuron.
34
RS Marga Husada ; Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Anak
35
RS Marga Husada ; Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Anak
F. Komplikasi
1. Gangguan kesadaran.
2. Epilepsi.
3. Injuri.
4. Obstruksi jalan nafas karena lidah jatuh ke belakang selama
kejang.
5. Aspirasi darah dari lidah yang tergigit selama kejang.
II. ASUHAN KEPERAWATAN.
A. Pengkajian
1. Riwayat kesehatan : perinatal, neonatal, infeksi, apnea, kolik,
asi tidak adekuat, kecelakaan/ penyakit serius.
2. Riwayat kejang, aktifitas ketika serangan kejang, lama kejang,
waktu terjadinya kejang, makanan, faktor pencetus, kejadian
lingkungan, durasi, perkembangan kejang.
3. Status fisik dan neurologis.
4. Prosedur diagnostik dan test, EEG, tomografi, skil, radiologi,
scanning otak, kimia darah, serum glukosa, urea nitrogen darah,
ammonia test, khusus gangguan metabolik.
B. Diagnosa Keperawatan.
1. Risiko tinggi terhadap cidera berhubungan dengan perubahan
kesadaran, kerusakan kognitif selama kejang atau kerusakan
mekanisme perlindungan diri.
2. Risiko tinggi in efektif koping individu berhubungan dengan
ketakutan akan diagnosa, mistik dan stigma masyarakat.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kebutuhan akan
penatalaksanaan mandiri kondisi fisik.
C. Perencanaan Keperawatan.
No
Diagnosa keperawatan
Perencanaan keperawatan
Tujuan dan kriteria
Rencana keperawatan
hasil
Tujuan : Pasien akan 1. berikan bantalan pada tirali dan
terbebas dari cedera
jaga TT dalam posisi rendah.
fisik
2. Jika pasien mengalami aura,
ajarkan
pasien
berbaring
sebelum kejang mulai untuk
mencegah jatuh.
3. Pertahankan
potensi
jalan
nafas atau pasang spatel lidah
selama kejang jika dapat
dipasang
dengan
aman
sebelum
rahang-rahang
mengatup.
4. Berikan O2 sesuai program
selama dan setelah kejang.
5. Pertahankan aliran dan selang-
36
RS Marga Husada ; Standar Asuhan Keperawatan Penyakit Anak
Tujuan :
Pasien
akan
menunjukkan strategi
koping adaptif dan
efektif
Kurang pengetahuan
berhubungan dengan
kebutuhan
akan
penatalaksanaan
mandiri kondisi fisik.
Tujuan :
- Pasien
mengungkapkan
pemahaman
tentang
pengobatan dan
tindakan
pengamanan.
- Pasien/ keluarga
akan
mengungkapkan
apa
yang
dilakukan
jika
pasien
mengalami
kejang.
- Pasien/keluarga
akan menyadari
dari
mana
sumber-sumber
informasi
dan
dukungan
selanjutnya
dapat diperoleh.