Vous êtes sur la page 1sur 12

Lemak sebagai sumber energi

Sumber energi yang paling padat


Menghasilkan 9 kkalori/gram
2,5x besar energi yang dihasilkan oleh
karbohidrat dan protein dalam jumlah sama
Cadangan energi tubuh paling besar
Simpanan
ini berasal dari konsumsi
Karbohidrat, protein dan lemak secara
berlebihan

Tempat penyimpanan lemak

1.) 50% di jaringan bawah kulit (subkutan)


2.) 45% di sekeliling organ dalam rongga
perut
3.) 5% di jaringan intramuskuler

Lemak jenuh & Lemak tidak


jenuh
Lemak Jenuh : Asam Lemak yang terdiri
dari rantai karbon yang mengikat semua
hidrogen
Lemak Tidak Jenuh : Asam lemak yang
mengandung satu atau lebih ikatan
rangkap dimana sebetulnya dapat diikat
tambahan atom hidrogen.
(Sunita Almatsier,hal 53)

Oksidasi asam lemak jenuh

1.Pembentukan asil KoA dari asam lemak RCH2CH2COOH berlangsung dengan katalis enzim
asil KoA sintase atau disebut juga tiokinase dalam
2 tahap yaitu: mula-mula asam lemak bereaksi
dengan ATP dan enzim membentuk kompleks
enzim-asiladenilat. Molekul asiladenilat terdiri
atas gugus asil yang berikatan dengan gugus
fosfat pada AMP. Molekul ATP dalam reksi ini
diubah menjadi AMP dan pirofosfat. Kemudian
Asil AMP bereaksi dengan koenzim A membentuk
Asil KoA. Pirofosfat dengan segera terhidrolisis
menjadi 2 gugus fosfat. Reaksi ini menyebabkan
pembentukan Asil KoA berlangsung dengan baik.

2. Reaksi pembentukan Enoil KoA dengan cara oksidasi.


Enzim Asil KoA dehidroginase berperan sebagai katalis dalam
reksi ini. Koenzim yang dibutuhkan dalam reksi ini adalah FAD
yang berperan sebagai Akseptor Hidrogen. 2 Molekul ATP
dibentuk untuk tiap pasang elektron yang ditranspartasikan
dari molekul FADH2 melalui sistem transpor elektron.
3. Enzim Enoil KoA Hidratase merupakan katalis yang
menghasilkan L-hidroksiasil koenzim A. Reaksi ini adalah
reksi hidrasi terhadap ikatan rangkap antara C-2 dan C-3
4. Reaksi oksidasi yang mengubah hidroksiasil koenzim A
menjadi ketoasil koenzim A. Enzim L-Hidroksiasil koenzim A
dehidrogenase merupakan katalis dalam reaksi ini dan
melibatkan NAD yang direduksi menjadi NADH. Proses
oksidasi kembali NADH ini melalui transpor elektron dapat
membentuk 3 molekul ATP

5. Reaksi pemecahan ikatan C-C, sehingga menghasilkan asetil


koenzim A dan Asil koenzim A yang mempunyai jumlah atom C dua
buah lebih pendek dari molekul semula.
Asil koenzim A yang terbentuk pada reaksi tahap lima,
mengalami metabolisme lebih lanjut melalui reaksi tahap dua
hingga tahap lima dan demikian seterusnya sampai rantai C pada
asam lemak terpecah menjadi molekul-molekul asetil koenzim A.
Selanjutnya koenzim asetil A dapat teroksidasi menjadi CO2 dan
H2O melalui siklus asam sitrat atau digunakan untuk reaksi-reaksi
yang memerlukan asetil koenzim A. Propionil koenzim A diubah
menjadi D-Metilmalonil koenzim A dengan karboksilasi yang
menggunakan HCO3- dan ATP. Propionil koenzim A karboksilase
adalah suatu enzim biotinyang menjadi katalis dalam reaksi
tersebut. Kemudian isomer D dari Metilmalonil koenzim A segera
membentuk isomer L dengan katalis enzim Metilmalonil KoA
rasemase. L-Metilmalonil koenzim A ini pada reaksi berikutnya
diubah menjadi suksinil koenzim A, dengan enzim metalmalonil
KoA mutase sebagai katalis dan deoksiadenosilkobalaminsebagai
koenzim(B12)

Oksidasi Asam Lemak Tidak


Jenuh
Tahap pertama pembentukan asil koenzim A selanjutnya
molekul Asil koenzim A dari asam lemak tidak jenuh
tersebut mengalami pemecahan melalui proses
oksidasi seperti molekul asam lemak jenuh, hingga
terbentuk senyawa-sis-sis-asil KoA atau trans-sis-Asil
KoA, yang tergantung pada letak ikatan rangkap pada
molekul tersebut. Untuk mendapatkan Linoleil KoA yang
terbentuk pada tahap pertama, kemudian dipecah
melalui proses oksidasi, sehingga menghasilkan 3
molekul asetil KoA.
(Harper)

ATP yang dihasilkan dari


Oksidasi Asam Lemak

Pengangkutan

elektron pada rantai respirasi FADH2 dan

NADH akan menghasilkan sintesis lima fosfat energi tinggi


untuk setiap tujuh molekul pertama asetil-KoA yang dibentuk
melalui -oksidasi palmitat(7x5=35). Asetil-KoA yang
terbentuk berjumlah total 8 mol, dan setiap mol akan
menghasilkan 12 mol ATP pada oksidasi dalam siklus asam
sitrat sehingga memberikan 8x12=96 mol ATP yang berasal
dari Asetil-KoA yang terbentuk dari palmitat. Dengan dikurangi
dua untuk aktivitasi inisial asam lemak maka diperoleh hasil
neto 129 mol ATP/mol palmitat (129x51,6*=6656KKJ)
(Harper edisi 25, hal 227)

Mengapa bisa lemas??


Karena makanan yang dikonsumsi tidak seimbang antara
Karbohidrat, Protein dan Lemak. Khususnya pada khasus
ini,pasien lebih cenderung banyak mengkonsumsi lemak.
Seperti yang kita tahu, bahwa semua jenis makanan
nantinya akan diubah menjadi lemak. Dan pada orang yang
mengkonsumsi banyak lemak tentunya akan mempunyai
banyak lemak yang mengakibatkan organ tubuh akan
bekerja lebih keras dan cepat sehingga mengakibatkan
lemas bagi penderitanya.

Vous aimerez peut-être aussi