Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama pasien
: Tn. S
Usia pasien
: 40 tahun
Alamat pasien
Agama
: Islam
Pendidikan terakhir
: SD
Suku
: Jawa
Pekerjaan
Status pernikahan
: Menikah
: November 2015
Kunjungan rumah
: Maret 2016
meminum obat. Atas dasar hal tersebut setelah melalui setengah bulan
masa pengobatan,
meminum obat.
Pasien mengatakan setelah berhenti meminum obat, pada awalnya
pasien tidak merasakan dada berdebar lagi, dan pasien juga mengaku batuk
dan keluhan sesak juga tidak dirasakan kembali.
Namun dalam waktu tiga minggu terakhir, pasien kembali
mengeluh batuk dan keringat berlebih terutama dirasakan pada malam
hari, pasien juga mengeluhkan nafsu makan menurun, berat badan turun
dari 45 kg menjadi 41 kg dalam kurun dua bulan terakhir. Batuk berdarah
(-).
c. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat hipertensi disangkal, riwayat kencing manis disangkal, riwayat
alergi dan asma disangkal.
d. Riwayat penyakit keluarga
Pasien menyangkal di keluarga pasien ada yang memiliki keluhan yang
sama dengan pasien.
e. Riwayat personal sosial
1. Riwayat pendidikan :
1992-1998
2. Riwayat pekerjaan :
2000-2008
Buruh tani
2008-2012
2012-Sekarang
3. Riwayat perkawinan :
Pasien menikah satu kali dan istri pasien masih hidup sampai sekarang.
Dalam pernikahannya, pasien dikaruniai tiga orang anak.
4. Riwayat sosial :
Pasien hidup di Dusun Kauman Desa Salaman dengan istri dan tiga
orang anak. Pasien hidup di lingkungan yang tidak terlalu padat
penduduk dan lingkungan sekitar rumah yang cukup baik. Pasien
jarang bersosialisasi keluar rumah kecuali pergi ke kebun miliknya di
depan rumah.
5. Gaya hidup : gaya hidup pasien sama seperti warga desa kebanyakan
yang sederhana.
f. Anamnesis sistemik
a. Sistem integumentum : tidak ada keluhan
b. Sistem muskuloskeletal : tidak ada keluhan
c. Sistem gastrointestinal : tidak ada keluhan
d. Sistem urogenital : tidak ada keluhan
e. Sistem neurologi : tidak ada keluhan
f. Sistem kardiovaskular : tidak ada keluhan
g. Sistem respirologi : batuk berdahak dan sesak napas
g. Aspek Personal
Illness merupakan keadaan sakit yang dirasakan oleh manusia yang
didapat dari penyakit tersebut (bersifat subjektif). Illness terdiri dari
beberapa komponen yaitu pemahaman terhadap penyakit. Efek penyakit
yang dirasakan pasien terhadap fungsi hidupnya (pergaulan, pekerjaan),
perasaan, dan harapan.
Komponen illness pada pasien yang terdiri dari aspek :
Tabel 1. Aspek Personal
No.
1
2
Komponen
Perasaan
Pasien
Pasien merasa tidak nyaman
Ide/Pemikiran
tidak
melanjutkan
meminum obat.
Harapan
Agar
bisa
sembuh
tanpa
h. Pemeriksaan Fisik
Kesan umum
: sakit ringan
Kesadaran
: compos mentis
Berat badan
: 45 kg
Tinggi badan
: 141 cm
: 17,67 m/kg2
Tanda-tanda vital
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Suhu badan
: 36,8o
Pernapasan
: 20 x/menit
Pemeriksaan Kulit
Pemeriksaan Kepala
Bentuk kepala
: normocephal
Rambut
Pemeriksaan Mata
Palpebra
Konjungtiva
: hiperemis (-)
Sklera
: ikterik (-)
Pupil
: isokor
Pemeriksaan Leher
Kelenjar tiroid
Kelenjar limfonodi
JVP
: tidak dilakukan
Pemeriksaan Dada
Pulmo
:
Tabel 2. Pemeriksaan Dada Pulmo
Inspeksi
Anterior
Posterior
Deformitas (-), lesi (-), Deformitas (-), lesi (-), gerak
Palpasi
Perkusi
gerak simetris
simetris
Vokal fremitus simetris
Vokal fremitus simetris
Sonor di seluruh lapang Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi
paru
Ronki basah halus terutama Ronki basah halus terutama
di apeks paru
di apeks paru
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
: tampak cekung
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
Pemeriksaan Ekstremitas
Tabel 3. Pemeriksaan Ekstremitas
Kekuatan
Ekstremitas Atas
Kanan
Kiri
5555
5555
Ekstremitas Bawah
Kanan
Kiri
5555
5555
Tonus
Normotonus
Klonus
(-)
Reflek patologis
(-)
Reflek fisiologis
(+)
Edema
(-)
Normotonus
(-)
(-)
(+)
(-)
Normotonus
(-)
(-)
(+)
(-)
Normotonus
(-)
(-)
(+)
(-)
i. Pemeriksaan Penunjang
Sputum Basil Tahan Asam (+)
j. Diagnosis Klinis
Tuberkulosis Paru
C. Kunjungan Rumah
1. Kondisi pasien
Pada saat kunjungan rumah, kondisi pasien cukup baik. Pasien
hanya sesekali batuk serta keringat berlebih terutama dirasakan setelah
malam hari, nafsu makan menurun, pasien mengeluh berat badan menurun
dari 45 kg menjadi 41 kg dalam kurun dua bulan terakhir. Menurut istri
pasien, saat ini pasien memutuskan untuk tidak lagi meminum obat
semenjak mengeluh dada berdebar setiap kali meminum obat. Pasien
hanya meminum obat selama setengah bulan.
2. Keadaan rumah
a.
b.
c.
Luas 10x8 m2
d.
e.
Jendela rumah Luas jendela kurang dari 10% luas lantai dan tidak
pernah dibuka
f.
g.
Kebersihan dan tata letak ruang Kebersihan kurang baik, tata letak
ruang kurang baik
h.
i.
j.
k.
Denah rumah
Variabel
Skor
Skor rumah
pasien
Lokasi
3
1
(tanda )
Kepadatan
a. Tidak
rumah
padat
(>8m2/
Pencahayaan
Ventilasi
Air bersih
1
3
kayu
Tanah
Cukup
Tidak cukup
Ada
Tidak ada
Air kemasan
Ledeng/ PAM
Mata air terlindung
Sumur pompa tangan
Sumur terlindung
Sumur tidak terlindung
Mata
air
tidak
1
3
1
3
1
3
3
2
2
2
1
1
b.
a.
b.
a.
b.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pembuangan
orang)
b. Padat (<8m2/ orang)
Lantai
terlindung
h. Lain-lain
a. Leher angsa
1
3
b. Plengsengan
c. Cemplung/ cubuk
d. Kolam ikan/ sungai/
2
2
1
kotoran kakus
Septic tank
Kepemilikan
e.
a.
b.
a.
kebun
Tidak ada
Jarak > 10 meter
Lainnya
Sendiri
1
3
1
3
2
1
3
2
1
3
2
1
1
3
2
3
2
1
WC
Saluran got
a.
Pengelolaan
b.
c.
d.
a.
Bersama
Tidak ada
Saluran tertutup
Saluran terbuka
Tanpa saluran
Mengalir lancer
Mengalir lambat
Tergenang
Tidak ada got
Diangkut petugas
b.
c.
d.
e.
Ditimbun
Dibuat kompos
Dibakar
Dibuang ke kali
SPAL
b.
c.
a.
b.
c.
sampah
f.
g.
Polusi udara
a.
b.
Bahan
bakar a.
Dibuang sembaragan
Lainnya
Tidak ada
Ada gangguan
Listrik, gas
1
1
3
1
3
masak
b. Minyak tanah
2
1
1
17
c. Kayu bakar
d. Arang/ batu bara
Total skor
b. Sedang
c. Kurang
Nama
Kedudukan
Jenis
Umur
dalam
Kela
(Tahun/
Keluarga
min
Bulan)
Tn. Susilo
ayah
(L/P)
L
Ny. Sumiati
Ibu
45
Agama
Suku
Status
Pendi
Marital
dikan
Pekerjaan
islam
Jawa
SD
Supir
Islam
Jawa
SD
Ibu
rumah
tangga
Adi Sulistia
Anak
14 th
Islam
Jawa
SMP
Pelajar
Ahmad
Anak
8 th
Islam
Jawa
SD
Pelajar
Dwi
Ahmad
Anak
5 th
Islam
Jawa
Belum
April
sekolah
Keterangan:
9
67,
Stro
ke
75,
DM
61,
kece
laka
an
Gambar 2. Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Tinggal serumah
: Perempuan
: Pasien
Bentuk Keluarga
Siklus Keluarga
E. Family Map
Ayah
Ib
u
Adi
10
Ahma
d .D
Ahma
d. A
Komponen
Adaptation
Indikator
Saya puas
Hampir
Kadang-
Hampir
tidak pernah
kadang
selalu
(0)
(1)
(2)
bahwa saya
dapat kembali
pada keluarga
(teman-teman)
saya, untuk
membantu saya
pada waktu saya
Mendapat
Partnership
kesusahan
Saya puas
dengan cara
keluarga
(teman-teman)
saya, untuk
membicarakan
sesuatu dengan
saya dan
mengungkapkan
masalah dengan
11
Growth
saya
Saya puas
bahwa keluarga
(teman-teman)
saya, menerima
dan mendukung
keinginan saya
untuk
melakukan
aktifitas atau
Affection
arah baru
Saya puas
dengan cara
keluarga
(teman-teman)
saya,
mengekpresikan
afek dan
berespon
terhadap emosiemosi saya
seperti marah
sedih atau
Resolve
mencintai
Saya puas
dengan cara
keluarga
(teman-teman)
saya, dan saya
menyediakan
waktu bersamasama
Skor total
12
Klasifikasi :
Skor 8-10
Skor 4-7
Skor 0-3
Komponen
Social
Sumber daya
Seluruh anggota keluarga
Patologis
Tidak ada
Religious
kegiatan di lingkungan
tempat tinggalnya.
lingkungan tempat
tinggalnya.
Tidak ada.
taat.
Suami bekerja sebagai supir
Educatioon
13
dari dirinya.
Pasien memiliki jaminan
Usia
25 tahun
26 tahun
Peristiwa
Menikah
Anak pertama lahir
Severity of Illness
Ketidakstabilan emosi
pasien di satu sisi
senang
berperan
keras
bekerja
guna
menghidupi anggota
2004
28 tahun
Ayah
keluarga baru.
meninggal Stress
psikososial
dunia
ringan
pasien
2009
2011
2013
33 tahun
35 tahun
37 tahun
dikarenakan
cukup
dengan ayahnya.
Stress
psikososial
ringan
pasien
dikarenakan
belum
kehilangan
2015
39 tahun
dekat
siap
sosok
Didiagnosis
seorang ibu.
Stress
psikososial
mengidap
ringan
Tuberkulosis
belum
dan menerima
siap
penyakit
14
bulan
pengobatan
dalam
I.
dimana tera.pat suami, istri, anak kandung. Sedangkan untuk siklus hidup
keluarga termasuk dalam family as launching
meninggalkan keluarga, dimulai anak tertua hingga terkecil dan berlangsung rata
rata 7 tahun.
J. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Tabel 9. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
No.
Indikator PHBS
1 Persalinan di keluarga anda di tolong oleh tenaga
Ya
Tidak
hamil
Pemberian ASI eksklusif saja pada bayi sampai usia 6
4
5
6
7
8
9
10
bulan
Balita ditimbang secara rutin (minimal 8 kali setahun)
Keluarga biasa makan dengan gizi seimbang
Menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari
Keluarga biasa BAB di jamban sehat
Membuang sampah pada tempatnya sehari-hari
Menggunakan lantai rumah kedap air (bukan tanah)
Apakah keluarga anda biasa melakukan aktifitas fisik
11
12
13
14
sesudah BAB
Menggosok gigi minimal 2 kali sehari
Membeli/menyimpan /menjual minum-minuman keras
15
16
seminggu sekali?
15
K. Diagnosis Holistik
Pasien TB Paru kasus Putus Berobat (loss to folllow-up) pada laki-laki
berusia 40 tahun dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya,
masalah ekonomi, faktor risiko tempat tinggal, pada rumah tangga yang tidak
berperilaku hidup bersih dan sehat.
L. Manajemen Komprehensif
1. Promotif
Edukasi kepada pasien dan keluarga (minimal melibatkan satu orang
anggota keluarga jika memungkinkan) tentang :
a. Gambaran tentang penyakit TB Paru merupakan salah satu penyakit
menular yang yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar rumah
yang tidak sesuai syarat rumah sehat, dan perilaku dan etika batuk
serta kondisi fisik yang memudahkan masuknya penularan penyakit.
b. Edukasi tentang TB Paru meliputi penyebab, perjalanan penyakit,
faktor resiko, pengobatan dan alur penatalaksanaan TB Paru serta lama
waktu pengobatan TB Paru, serta komplikasi.
c. Edukasi tentang pentingnya minum obat hingga tuntas serta edukasi
anggota keluarga agar senantiasa mengingatkan pasien untuk minum
obat sekaligus menjadi pengawas minum obat bagi pasien.
d. Edukasi tentang syarat syarat rumah sehat serta pentingnya perilaku
hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penularan penyakit.
2. Preventif
a. Menghindari anggota keluarga lain tertular TB Paru dengan
menerapkan etika bersin dan batuk seperti :
Menutup mulut saat batuk dan bersin
Meludah tidak di sembarang tempat, hendaknya disediakan
tempat khusus untuk membuang ludah dan sudah
16
dalam
penderita.
c. Menjaga kondisi fisik pribadi, self hygene, makan makanan yang
bergizi seimbang.
3. Kuratif
Berdasarkan Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis 2014
Pengobatan tuberkulosis kasus putus obat (lost to follow-up) masuk dalam
pengobatan kategori 2. Panduan pengobatannya yakni 2(HRZE)S/
(HRZE)/ 5(HR)3E3.
Obat Anti Tuberkulosis (OAT)
Obat yang dipakai:
a. Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah:
Rifampisin
INH
Pirazinamid
Streptomisin
Etambutol
b. Kombinasi dosis tetap (Fixed dose combination)
Kombinasi dosis tetap ini terdiri dari :
Empat obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin 150
mg, isoniazid 75 mg, pirazinamid 400 mg dan etambutol 275 mg
dan
Tiga obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin 150
17
4. Rehabilitatif
Belum perlu dilakukan
5. Paliatif
Belum perlu dilakukan
18