Vous êtes sur la page 1sur 34

Dasar-dasar Akuakultur

Email: budianto.bp@ub.ac.id

Kebutuhan Makanan bagi Organisme Akuatik

Konsep Dasar Budidaya dan


Peranan Makanan Alami

Fry of Commercial Fish

Yield (Biomass)

Growth

Feed

Commercial
feed and
Live feed

Interaksi dalam Ekosistem

Pola-pola interaksi dalam ekosistem melibatkan


faktor biotik dan abiotik melalui rantai makanan,
aliran energi, dan daur biogeokimia yang
berlangsung baik pada tingkat individu, populasi
maupun komunitas

Rantai makanan :
Hubungan atau peristiwa makan dan dimakan antar makhluk hidup
berdasarkan urutan tertentu. Dalam rantai makanan ada makhluk
hidup yang berperan sebagai produsen dan konsumen

Aliran energi :
Rangkaian urutan pemindahan energi dari satu bentuk ke bentuk
energi yang lain. Pemindahan dan perubahan energi berlangsung di
dalam rantai makanan

Daur biogeokimia :
Daur unsur atau senyawa kimia yang mengalir dari komponen
abiotik ke biotik dan kembali lagi ke abiotik.Yang termasuk daur
biogeokimia antara lain daur karbon, nitrogen, sulfur dan fosfor.

Food Chain and Food Web

Trophic Level (Piramida Makanan)

Carnivore fish
Zooplankton
Feeder
Zooplankton
Phytoplankton

Aquatic trophic pyramid with phytoplankton as primary producers,


zooplankton as primary consumers, fish as planktivorous and large sized
fish as predatory and tertiary consumers
The higher Level is, the lower number of population is

Energy Pyramid

Energi matahari yang digunakan oleh produsen hanya sekitar satu


persen (1%),
sedangkan konsumen primer menggunakan 10% energi dari
produsen demikian seterusnya

Jaring Makanan Ekosistem Alami

Freshwater Food Web

Marine Food Web

Jaring Makanan Ekosistem Alami

Tidak semua ikan merupakan jenis ikan ekonomis


penting.
Adanya ikan karnivora, dapat memperbanyak mata rantai
jaring makanan. Sehingga menyebabkan pemborosan
energi.
Produktivitas biologis yang sangat tinggi, namun memiliki
nilai manfaat yang rendah bagi manusia (secara
langsung).
Terdapat Derajat kesukaan (Degree of Preference), yakni
terdapat peluang untuk memilih makanan alami karena
melimpahnya berbagai jenis makanan alami yang tersedia.

Jaring Makanan dalam Akuakultur


Menyederhanakan

jaring-jaring makanan alamiah dengan


hanya memelihara beberapa jenis ikan ekonomis penting
tertentu, caranya :
o Menghilangkan ikan-ikan karnivor dari sistem.
o Memelihara ikan yang Feed Low Down In The Food
Web agar dapat memanfaatkan energi secara efisien
o Memelihara jenis ikan yang bersifat Komplemen dan
menghindari yang bersifat Kompetitif, terutama
dalam menerapkan sistem polikultur.

Karena

produksi makanan alami dari ekosistem


alamiah tidak mampu memberi hasil panen yang tinggi,
maka diperlukan input/subsidi energi berupa:
o Pupuk organik (pupuk tradisional)
o Pupuk kandang/kotoran ternak
o Night soil (kotoran manusia)
o Pupuk hijau/kompos
o Pupuk anorganik (pupuk buatan)
o Makanan tambahan, yaitu limbah agro-industri

Sistem Akuakultur
Dari

ekosistem kolam alamiah


dapat diturunkan 3 sistem
akuakultur, yaitu :
Sistem 1, menggunakan vegetasi
Sistem 2, menggunakan pemupukan
Sistem 3, menggunakan Pakan

System 1, Aquatic Vegetation as Input


Well-known

as Traditional Chinese Carp


Polyculture System
Vegetasi yang dikembangkan yaitu Aquatic
Macrophyte
Ikan yang dibutuhkan: Grass carp
Mengkonsumsi 100 174 % dari berat badan.
Living manuring machine, yaitu feces (Excreta)
sangat banyak dan mampu memupuk perairan

Aquatic vegetation
Submerse Aquatic

Macrophyte

oHydrilla sp
oNajas sp
oCeratophyllum sp
Floating Aquatic

Macrophyte

oSalvinia sp (Eceng gondok)


oWolfia sp
oLemma sp

Submerse Aquatic Macrophyte

Ceratophyllum sp

Hydrilla sp

Najas sp

Floating Aquatic Macrophyte

Salvinia sp

Lemna sp

Wolfia sp

Grass Carp
Aquatic vegetation
Feces

Soluble

Solid

Phytoplankton
and
Zooplankton

Detritus

Detritivorous
Fish

Benthos

Carnivore and
Omnivore Fish

Planktonivorous
fish

System 1

By taking care of the Grass Carp, The rest of the


species will take care of themselves

Other Herbivore Fish


Gourami
Java Barb (Tawes)
Tilapia Rendalli and Tilapia Zillii

Tilapia Rendalli (Redbreast tilapia)

Tilapia Zillii (Redbelly tilapia)

System 2, Manuring as input


Jenis

Pupuk

Pupuk organik (pupuk tradisional)


Pupuk kandang/kotoran ternak
Night soil (kotoran manusia)
Pupuk
Pupuk hijau/kompos
Pupuk anorganik (pupuk buatan)

Tujuan:
Untuk meningkatkan produksi pakan alami
(Khususnya produksi primer/fitoplankton)

Faktor Pembatas :
Penetrasi Cahaya
Light Limitation, Cahaya membatasi yield/hasil
panen

Jenis pupuk
Penggunaan pupuk anorganik menghasilkan yield
< 10 kg/ha/hari (Shroeder, 1977 & 1978)

Solusi mengendalikan faktor pembatas


Salah satu cara memecahkan Light Limitation: dengan
menstimulir produktifitas produksi Heterotrofik, yaitu
dengan pemberian Pupuk Kandang Manuring.
Bakteri, protozoa dan fungi yang berkembang di
permukaan padatan bahan organik, tersuspensi
menjadi makanan bagi ikan.
Degradasi bahan organik oleh bakteri akan
melepaskan CO2 untuk pertumbuhan Fitoplankton
Carbon Manuring Method.
Dengan manuring yang intensif, hasil panen (Yield)
dapat di atur.

Solusi Pengendalian Faktor Pembatas

Organic
Fertilizer

Self shading effect

Phytoplankton
CO2

Solid Organic Matter


Bacteria

Fungi

Protozoa

Fish
Increasing effects

Decreasing effects

Sistem ini dibangun oleh


oleh::

Autotrophic (Food Chain) system.


Fitoplankton mengambil nutrien anorganik yang berasal dari
dekomposisi bahan organik oleh bakteri dan pupuk anorganik,
dalam proses fotosintesa. Proses ini memerlukan cahaya yang
kemudian menghasikan Blooming Fitoplankton, lalu dimakan oleh
ikan Filter Feeder.

Heterotrophic (Food Chain) system.


Bakteri mendekomposisi bahan organik (proses ini perlu O2) dan
melepaskan nutrien anorganik (termasuk karbon) yang kemudian
diambil oleh Fitoplankton. Zooplankton memakan Fitoplankton dan
bakteri, kemudian dimakan oleh ikan Zoobentos memakan bakteri
ikan. Ikan mengkonsumsi bakteri.

Pupuk Anorganik

Pupuk Organik
Bakteri

Fitoplankton
Aquatic
Macrophyte

Zooplankton

Zoobenthos

Cahaya

Zooplankton

Nutrien Anorganik

Ikan

Ekskresi
Autotrophic food chain melibatkan fotosintesis
Heterotrophic food chain dimana bakteri dikonsumsi oleh organisme yang lebih
besar

System 3, Feeding as input


Makanan

buatan atau ikan rucah sebagai

input
Sistem ini adalah budidaya ikan secara
monokultur dan kontribusi makanan
alami dianggap hampir tidak berarti.
Jenis :
o Semi-intensif
o Intensif

Perbedaan budidaya semi Intensif


dan Intensif

Monokultur dengan ikan rucah


rucah
sebagai input, pada
pada::
o Ikan

gabus (Channa sp)


o Ikan kakap / Sea Bass (Lates sp)
o Ikan kerapu / Grouper

TERIMA KASIH
BELAJAR UNTUK KEBAHAGIAAN
MASA DEPAN ANDA !!!

Vous aimerez peut-être aussi