Vous êtes sur la page 1sur 21

ASAS, KAIDAH DAN NORMA HUKUM

MOH. SALEH, S.H., M.H.

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA
2012

ASAS HUKUM
NORMA HUKUM
KAIDAH HUKUM
ASAS HUKUM

ASAS HUKUM

Setiap perundang-undangan didasari asasasas atau prinsip dasar. Kata asas ialah
dasar atau alas, sedang kata prinsip
merupakan sino-nimnya (Wojowasito,
1972:17 dan 227)
Satjipto Rahardjo : asas hukum merupakan
jantungnya peraturan hukum karena sebagai
landasan yang paling luas bagi lahirnya
peraturan hukum.
3

ASAS HUKUM
Menurut Sudikno Mertokusumo (1996:5-6),
bahwa Asas hukum bukan merupakan hukum
kongkrit, melainkan merupakan pikiran dasar
yang umum dan abstrak, atau merupakan latar
belakang peraturan kongkrit yang terdapat di
dalam dan di belakang, setiap sistem hukum. Hal
ini terjelma dalam peraturan perundangundangan dan putusan hakim yang merupakan
hukum positif dan dapat diketemukan dengan
mencari sifat-sifat atau ciri-ciri yang umum dalam
peraturan kongkrit tersebut.
4

BEBERAPA ASAS HUKUM


1. Asas praduga tak bersalah (presumtion of

innocence)
2. Asas retroaktif (hukum tidak berlaku surut)
3. Asas facta sunt servanda (perjanjian yang
sudah disepakati berlaku sebagai undangundang bagi para pihak)
4. Asas konsensualisme (asas kesepakatan)

BEBERAPA ASAS HUKUM


5. Asas Legalitas atau Nullum delictum,

nulla poena sine praevia lege


6. Asas lex superior derogat legi inferiori
7. Asas lex posteriori derogat legi priori
8. Asas lex specialis derogat legi generalis

KAIDAH
Kaidah berasal dari bahasa Arab yang berarti

ukuran atau nilai pengukur atau dasar-dasar.


Kaidah merupakan patokan, ukuran, pedoman
dan berperilaku atau bersikap (Purnadi
Purbacaraka & Soerjono Soekanto, 1979 : 14)

MACAM-MACAM KAIDAH
a. Kaidah Agama, yaitu ketentuan hidup yang

berasal dari Tuhan YME.


b. Kaidah Kesusilaan, yaitu ketentuan hidup yang
berasal dari hati nurani manusia.
c. Kaidah Kesopanan, yaitu ketentuan hidup yang
berasal dari pergaulan dalam masyarakat.
d. Kaidah Hukum, yaitu ketentuan yang dibuat
oleh pajabat yang berwenang yang mempunyai
sifat memaksa .
8

JENIS DAN TUJUAN KAIDAH


KAIDAH

Aspek Hidup
Pribadi

Aspek Hidup
antar Pribadi

Kaidah
Agama

Kaidah
Kesusilaan

Kaidah
Kesopanan

Kaidah
Hukum

Untuk Hidup
Beriman

Kebersihan
Hati Nutani

Kebaikan
Hidup brsm

Ketertiban
masyarakat

ISI & SIFAT KAIDAH HUKUM


KAIDAH HUKUM

Isi
Kaidah Hk

Suruhan
(Gebod)

Larangan
(Verbod)

Sifat
Kaidah Hk

Imperatif
(Membatasi)

Fakultatif
(Mengatur)

Kebolehan
(Mogen)

10

TUGAS & TUJUAN KAIDAH HUKUM


TUGAS KAIDAH HUKUM

Untuk Menegakkan
Kebaikan

Kebenaran

Keindahan

Keseimbangan

Ketepatan

Kebahagiaan

Keadilan

Kepastian Hk

Kemanfaatan

TUJUAN KAIDAH HUKUM


11

PENYIMPANGAN
TERHADAP KAIDAH HUKUM
KAIDAH HUKUM

Pengecualian

Penyelewengan
Pelampauan Kekuasaan

Pembenaran

Bebas Kesalahan

(Rechtsvaardigingsgrond)

(Schulddofheffingsgrond)

Keadaan Darurat

Berat Lawan

(Noedtoestand)

(Overmacht)

(Excess de Pouvoir)
Penyelahgunaan Kekuasaan
(Detournement de Pouvoir

Perbuatan Melawan Hukum


(Onrechtmatige daad)

Perintah UU
(Wettelijkvoorschrift)

Delik/Tindak Pidana
(Straftbaarfeit)

12

PERNYATAAN KAIDAH HUKUM


PERNYATAAN KAIDAH HUKUM

Berlaku Umum

Berlaku Individual

Peraturan Per-UU-an
(Regelings)

Perjanjian atau KTUN


(Contract atau Beschikking)

13

KEBERLAKUAN KAIDAH HUKUM


KAIDAH HUKUM

Sasaran
Wilayah
(Ruimtegebied)

Pribadi
(Personengebied)

Waktu
(Tijdsgebied)

Hal Ikhwal
(Zaaksgebied)

Landasan
Yuridis

Sosiologis

Filosofis

Proses sesuai
prosedur

Diakui
masyarakat

Sesuai dengan
Yg lebih tinggi
Sesuai dengan
Yg lebih tinggi

Dapat
dipaksanaka
n

Sesuai
dengan citacita/nilai-nilai
yang hidup
dalam
masyarakat
14

NORMA HUKUM
Nomos (Latin) berarti nilai.
Nomoi (Plato) berarti The Law.
Norma hukum memuat suatu penilaian

mengenai perbuatan tertentu (objek yang


konkret).
Norma hukum merupakan rumusan pasal
dari peraturan perundang-undangan yang
bersifat abstrak.

15

NORMA HUKUM
Peraturan Perundang-undangan adalah

peraturan tertulis yang memuat norma


hukum yang mengikat secara umum dan
dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga
negara atau pejabat yang berwenang melalui
prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan
Perundang-undangan

16

JENIS NORMA HUKUM


a. Norma tingkah laku (gedrags normen)
b. Norma kewenangan (bevoegdheids normen)
c. Norma penetapan (bepalende normen)

17

TIPE NORMA TINGKAH LAKU


a. Larangan (verbod) jangan melakukan
sesuatu digunakan kata dilarang
b. Perintah (gebod) harus melakukan sesuatu,
digunakan kata wajib dan harus.
c. Izin (boleh melakukan sesuatu) (toestemming),
digunakan kata dapat.
d. Pembebasan dari suatu perintah (vrijstelling)
biasanya digunakan kata kecuali.

18

TIPE NORMA KEWENANGAN


a. Berwenang (gebonden bevoegdheid)
b. Tidak berwenang (onbevoegdheid)
c. Dapat tetapi tidak perlu melakukan (kan maar
niet hoetf discretionarie bevoegheid)
Menteri dapat menolak permohonan izin
usaha di bidang pengangkutan.

19

TIPE NORMA PENETAPAN


Norma penetapan misalnya, kapan mulai
berlakunya suatu peraturan perundangundangan, penentuan tempat kedudukan
suatu lembaga dan sebagainya.

20

DI A
CEH

AN
NT
A
IM
AL
E.K

N.SUMATRA

A
RI

RIAU
U

U
.S
W

A LIM
W.K

BI
JAM
JAMBI

RA
AT
BE
NG

RA
MAT
S.SU
KU
LU

N
TA
N
A
LIM
A
N
K
C. ANTA

AN
ANT

L
KA
C.

IM

L
N.SU

C.SULAWESI

S.SULAWESI
C.JAVA

MALUKU

S.KALIMANTAN

LAMPUNG

WW.JAVA
.JAVA

S
AWE

IRIAN
PAPUAJAYA
SE.SU
LAWE
SI

E.JAVA
BALI

DI YOGYAKARTA
W.NUSA TENGGARA

E.NUSA TENGGARA

Vous aimerez peut-être aussi