Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kata kunci : Marketing Politik, Tim Sukses, Pemilihan Umum, Media Sosial,
Komunikasi Politik.
Pendahuluan
Pada abad ke-21 ini, peran dari marketing politik sangat berpengaruh dalam
proses politik di Indonesia. Salah satunya adalah dibutuhkannya marketing politik
dalam proses pemilihan calon presiden dan wakil presiden untuk memperoleh suara
terbanyak atau kemenangan dalam pemilihan umum. Marketing politik itu sendiri
adalah proses yang memungkinkan adanya pertukaran di zona politik yang
mengarah pada saat pemilihan umum, pemilihan kepala daerah, dan pemilihan
gubernur. Marketing politik atau pemasaran politik tidak hanya dilihat dari periode
kampanye saja tetapi, partai politik harus terus memperhatikan, menampung, dan
menyalurkan aspirasi rakyat. Pemasaran politik yang dimaksud memberikan
informasi mengenai kandidat atau calon Presiden dan Wakil Presiden, visi, misi dan
Muhtarom
1. Eka K. Roban. Hasil Pemilu Jokowi-JK, Diakses pada tanggal 2 Desember 2014,
http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/07/22/jokowi-jk-unggul-84-juta-suara-ini-hasilfinal-rincian-perolehan-tiap-provinsi-versi-kpu.
Muhtarom
mengajak orang yang berbakat untuk aktif berpolitik sebagai anggota partai politik
tersebut (politica recruitment), sehingga berpengaruh terhadap citra partai dan
partai politik menjadi sarana penghubung antara masyarakat dengan calon
pemimpin Indonesia kedepan. Partai politik di Indonesia adalah organisasi yang
bersifat nasional dan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesia secara
sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan
membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta
memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dengan
adanya partai politik, rakyat bisa mengetahui karakter masing-masing kandidat
sehingga ikut berpartisipasi dalam menentukan pemimpin Indonesia kedepan lewat
pemilihan umum. Pengertian partai politik dari beberapa ahli terkemuka,
A. Sigmund Neumann: Partai politik adalah organisasi dari aktivitasaktivitas politik yang berusaha menguasai kekuasaan pemerintah serta merebut
dukungan rakyat atas dasar persaingan dengan suatu golongan atau golongangolongan lain yang mempunyai pandangan berbeda.2
B. Prof. Meriam Budiarjo: Partai politik adalah suatu kelompok yang
terorganisir di mana para anggotanya mempunyai orientasi, cita-cita dan nilai-nilai
yang sama. Tujuan kelompok ini yaitu memperoleh kekuasaan politik dan merebut
kedudukan politik dengan cara konstitusional untuk melaksanakan kebijakannya.3
C. Mac Iver: Partai politik adalah suatu perkumpulan yang terorganisasi
untuk menyokong suatu prinsip atau kebijaksanaan politik yang diusahakan melalui
cara-cara yang sesuai dengan konstitusi atau UUD;
D. Menurut R.H. Soltau: Pengertian Partai Politik ialah sekelompok warga
negara yang sedikit banyak terorganisir, dimana bertindak sebagai suatu kesatuan
politik dan bertujuan untuk menguasai pemerintahan serta melaksanakan kebijakan
umum organisasi;
2. Indra Bastian, Akuntansi untuk LSM dan Partai Politik (Jakarta: Erlangga, 2007), 51.
3. Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2008), 403.
Muhtarom
Muhtarom
dari partai PDIP, Nasdem, PKB dan Hanura. Dalam proses pemilihan umum,
keempat partai tersebut membuat tim sukses yang bertujuan dalam menyukseskan
dan memenangkan kandidat yang diusungnya. Tim sukses dipilih berdasarkan
keahlian yang dimiliki dari masing-masing individu dan dipilih melalui hasil
kesepakatan bersama.
Bagian-bagian dalam tim sukses Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yaitu
sebagai berikut:
1. Penasihat
Penasihat betugas untuk memberikan usulan dan saran terhadap kebijakan yang
akan dilaksanakan oleh kandidat serta mempertimbangkan baik buruknya jalan
yang akan diambil oleh kandidat tersebut untuk memperoleh kemenangan.
Contohnya: Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai
Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum
Partai Hanura Wiranto;
2. Pengarah
Bertugas untuk merumuskan kebijakan, strategi, koordinasi dan memberikan
arahan dalam upaya percepatan pencapaian target dan sasaran rencana yang sudah
dibuat.
Contohnya: Sidharto Danusubroto, Hasyim Muzadi, Abdul Azis Mansyur, Dimyati
Rais, Puan Maharani, Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono, As'ad Said Ali,
Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan, Laksamana (Purn) Tedjo Edi, Letjen TNI
(Purn) Farid Zainuddin, Marsekal Madya (Purn) Ian Santoso, Pramono Anung,
Sutrisno Bachir, Andi Muawiyah Ramli, dan Nurhayati Said Aqil Siradj;
3. Ketua tim
Ketua tim bertugas memegang tanggung jawab dalam jalannya pemilu, kampanye
dan mengawasi jalannya tim sukses sehingga tercapainya tujuan yang telah
disepakati bersama guna mendapatkan hasil yang maksimal.
Contohnya: Sekjen DPP PDI-P Tjahjo Kumolo;
4. Badan Pemenangan Pemilu Presiden
Muhtarom
BPPP atau Badan Pemenangan Pemilu Presiden bertujuan untuk membuat ide-ide
yang berkaitan untuk kemenangan dalam pemilihan presiden.
Contohnya: Puan Maharani, Victor B Laiskodat, Marwan Jafar, Chairuddin Ismail,
Andi Widjajanto, Sekjen DPP Partai Nasdem Patrice Rio Capella, Sekjen DPP PKB
Imam Nachrowi, dan Sekjen Partai Hanura Dossy Iskandar;
5. Penghubung partai
Memiliki peranan penting sebagai penghubung dewan pembina partai dengan
dewan pembina partai lain, partai dengan rakyat Indonesia.
Contohnya: Achmad Basarah, Siti Nurbaya, Hanif Dahiri, Saleh Husin Bendahara
Didit MP Juru Bicara Hasto Kristiyanto, Abdul Kadir Karding, Anis Baswedan,
Ferry Mursyidan Baldan, Khofiffah Indar Parawansa, dan Syarifuddin Sudding;
6. Tim ahli
Tenaga ahli yang akan melaksanakan pekerjaan ini disesuaikan dengan muatan
materi pekerjaan, sehingga tenaga ahli yang terpilih adalah tenaga ahli yang
menguasai dan berpengalaman dengan pekerjaan sejenis. Dalam menjalankan
tugasnya, tenaga ahli diatur melalui mekanisme job description yang sesuai dengan
bidang keahliannya.
Contohnya: Sukardi Rinakit, Andreas Pareira, Arie Sumarmo, Arief Budimanta,
Ady Prasetyono, Heri Achmadi, Ida Fauziah, M Prakosa, Muhtosim Arief, Musdah
Mulia, Pataniari Siahaan, Rizal Sukma, Syaifullah Mashum, Sakti Wahyu
Trenggono, Sihar Sitorus, dan Silverius Sonny;
7. Tim survei
Tim survei berarti meninjau tempat yang akan dipilih sebagai lokasi kampanye dan
menentukan lokasi mana yang menunjang kapasitas penduduk.
Contohnya: Dolfie, Abdul Malik Haramain, Chris Watubun, M Fariza, Y Irawady,
Harry Ashar, Hendra Kusumah, Sarwoto, Susaningtyas Nero Handayani Kertopati,
dan Yunandar Perwira;
8. Tim debat
Tim debat bertugas berkoordinasi dengan tim ahli untuk mempersiapkan debat visimisi calon Presiden dan Wakil Presiden di hadapan publik dan memberikan
Muhtarom
Muhtarom
Marketing Politik
Sejak Konsep marketing diutarakan Kotler ditahun 1972 mengemukakan
bahwa marketing berlaku baik pada sektor publik dan non-komersial. Cakupan dari
marketing ini sangatlah luas.Marketing politik merupakan metode dan konsep
Muhtarom
Muhtarom
Muhtarom
Muhtarom
kampanye jangka pendek, yang mana ajang kompetisi jangka pendek menjelang
pemilu untuk mengingatkan, membentuk dan mengarahkan opini publik dalam
waktu singkat. Tentunya untuk menciptakan kampanye politik yang efektif adalah
memilih orang yang bisa menguasai dan memahami perencanaan dan penggunaan
media komunikasi.
Muhtarom
Sedangkan pemilihan umum adalah salah satu pilar utama dari sebuah
demokrasi. Salah satu konsepsi modern diajukan oleh Joseph Scumpeter, yang
menempatkan penyelenggaraan pemilihan umum yang bebas dan berkala sebagai
kriteria utama bagi sebuah sistem politik agar dapat disebut sebagai sebuah
demokrasi. Pemilu merupakan cara yang paling kuat bagi rakyat untuk
berpartisipasi dalam demokrasi perwakilan modern. Joko Prihatmoko mengutip di
dalam Journal of Democracy, bahwa pemilu disebut bermakna apabila memenuhi
tiga kriteria, yaitu keterbukaan, ketepatan, dan keefektivan. sebagai salah satu
sarana demokratis. Pemilihan umum merupakan salah satu bentuk pendidikan
politik yang terbuka dan bersifat massal, sehingga diharapkan dapat berfungsi
dalam proses pendewasaan dan pencerdasan pemahaman politik masyarakat.
Melalui pemilu akan terwujud suatu infrastruktur dan mekanisme demokrasi serta
membangkitkan
kesadaran
masyarakat
mengenai
demokrasi.
Masyarakat
diharapkan pula dapat memahami bahwa fungsi pemilu itu adalah sarana untuk
mewujudkan
kedaulatan
rakyat,
keabsahan
pemerintah,
dan
pergantian
Muhtarom
Muhtarom
Muhtarom
memiliki pencitraan positif dan memiliki program kebijakan yang bagus pula.
Tanggung jawabnya pun sangat tinggi yang akan membawa Indonesia baru
nantinya yang diserukan pada saat kampanye. Namun, cara Jokowi-JK
berkampanye merupakan permainan cerdas dari tim suksesnya dalam meraup suara.
Sehingga dapat dipastikan bahwa Jokowi-JK dapat memenangkan pemilu 2014
bukan sekedar pengalaman mereka saja, tetapi ada dalang di balik semua itu yaitu
tim sukses Jokowi-JK. Tim sukses Jokowi-JK berhasil mengelola cara-cara yang
dapat mengambil hati para warga Republik Indonesia dan menata keuangan yang
baik sehingga terciptanya kampanye yang sehat, adil, dan efisien.
Kesimpulan
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari pulau-pulau dan memiliki
segudang masalah, mulai dari kemacetan, banjir dan masalah sosial. Jumlah
penduduk yang semakin meningkat tidak didukung dengan lahan yang ada
mengakibatkan banjir karena tidak adanya lahan resapan air pada saat hujan. Saat
inilah rakyat membutuhkan ide segar yang tentunya pemikiran dan kebijakan baru
yang berjangka panjang, bukan yang semata-mata berjangka pendek untuk
kepentingan pribadi atau kelompok sehingga Indonesia menjadi lebih baik. Seperti
yang dikampanyekan Jokowi-JK Revolusi Mental yang dalam kampanyenya
banyak mengumbar janji dan program-program yang akan dijalani ketika terpilih.
Dalam kampanyenya, peran tim sukses sangat dibutuhkan untuk dapat menjalankan
marketing politiknya. Tim sukses dibentuk melalui seleksi secara ketat. Melalui
seleksi tersebut dapat menghasilkan aktor-aktor politik yang bisa mengelola
elemen-elemen marketing politik. agar marketing politik dapat efektif, maka partai
atau politisi harus mampu merumuskan satu fokus atas sasaran yang dituju. Partai
politik melalui tim suksesnya harus mampu mengenali simpatisannya. Dengan
demikian, maka partai politik akan mampu merumuskan citra kandidat atau
kontestan yang diinginkan dan fokus dalam membidik tujuannya.
Pengelolaan marketing politik membawa pengaruh besar terhadap
elektabilitas sebuah partai politik dan calon kandidatnya. Pengaruh tersebut
membawa citra positif yang dimiliki Jokowi-JK sebagai pemimpin yang ideal. Pada
Muhtarom
dasarnya pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang memiliki pencitraan positif
dan memiliki program kebijakan yang bagus pula. Tanggung jawabnya pun sangat
tinggi yang akan membawa jakarta baru nantinya yang diserukan pada saat
kampanye. Namun, cara Jokowi-JK berkampanye merupakan permainan cerdas
dari tim suksesnya dalam meraup suara. Cara berkampanye itu adalah terobosan
baru yang efektif. Serta bersih dari kesan buruk kampanye-kampanye kandidat lain
yang setelah pemilu selesai hanya bisa mengotori lewat atribut kampanyenya.
Kampanye lewat media jejaring sosial, blusukan, membuat branding atau ciri khas
ini termasuk kampanye yang hemat, efisien dan sederhana.
Saran
Pada akhirnya, semua ini merupakan sebuah pembelajaran politik bagi
partai politik maupun koalisi dan juga masyarakat. Agar bisa lebih kritis dan cerdas
dalam memilih pemimpin yang baru. Serta, bagaimana pengelolaan elemen-elemen
marketing politik bisa memberikan pengaruh besar terhadap kemenangan pada saat
pemilu. Dipihak lain masyarakat Indonesia juga harus memperlihatkan kesadaran
politik dan berpartisipasi dalam memilih, dari hasil pemilu masih terdapat sekian
pensen masyarakat yang golput. Selain itu, memiliki banyak uang dan kekuasaan
tidak selalu memberikan jaminan untuk menang dan hanya dapat mengotori
Indonesia lewat kampanyenya. Menjadikan Jokowi-JK sebagai contoh kampanye
yang hemat, sederhana namun efektif dalam menarik simpatik masyarakat
Indonesia. Pasangan yang memiliki slogan Salam 2 Jari itu harus mampu memenuhi
harapan publik mengurai benang kusut permasalahan di Indonesia.
Daftar Pustaka
Ardial. Komunikasi Politik. Jakarta: Indeks, 2010.
Arifin, Anwar. Komunikasi Politik: Paradigma, Teori, Aplikasi, Strategi
Komunikasi Politik Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2003.
Bastian, Indra. Akuntansi untuk LSM dan Partai Politik. Jakarta: Erlangga, 2007.
Budhiardjo, Miriam. Partisipasi dan Partai Politik. Jakarta: PT. Gramedia, 1982.
Budianto, Heri. Media dan Komunikasi Politik. Jakarta: Pusat Studi Komunikasi
Muhtarom