Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OBAT ANTIHIPERTENSI
FARMAKOKINETIK
Farmakodinamik
Penghambat adrenergik beta mengbambat
perangsangan simpatetik. sehingga
menurunkan denyut jantung; dan tekanan
darah, Penghambat beta tidak efektif
menghambat reseptor beta2, ini: bisa
menyebabkan penyempitan bronkial.
Penghambat beta dapat menembus barier
plasenta dan dapat masuk ke ASI.
Awitan kerja penghambat beta biasanya
30 menit atau kurang, dan lama kerjanya 6
sampai 12 jam. Jika penghambat beta
diberikan secara intravena, awitan
kerjanya segera, waktu puncaknya 20
menit untuk intravena (dibanding per oral
sampai 1^ jam), dan lama kerjanya 4
sampai 8 jam
Simpatolitik (Penekan
Simpatetik)
Penghambat
SIMPATOLITIK (PENEKAN
SIMPATETIK)
Penghambat
Penghambat Adrenergik-Alfa
Golongan obat ini memblok reseptor
adrenergik alfa, menyebabkan
vasodilatasi dan penurunan tekanan
darah.
Penghambat beta juga menurunkan
lipoprotoin berdensitas sangat rendah
(VLDL, very low-density lipoproteins) dan
lipoprotein berdensitas rendah (LDL, lowdensity lipoproteins) yang bertanggung
jawab dalam penimbunan lemak di arteri
(arterosklerosis).
Penghambat alfa yang lebih kuat,
fentolamin, fenoksibenzamin dan
tolazolin, terutama dipakai untuk krisis
hipertensi dan hipertensi berat yang
Interaksi Obat
Interaksi obat timbul ketika penghambat
adrenergik alfa diminum bersama obatobat antiinflamasi dan nitrat (nitrogliserin)
untuk angina.
Edema perifer diperberat jika prazosin dan
obat antiinflamasi dipakai setiap hari.
Nitrogliserin yang diberikan untuk angina
akan menurunkan tekanan darah. Jika
prazosin diberikan dengan nitrogliserin,
dapat timbul sinkop (pingsan) karena
penurunan tekanan darah.