Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Nama : Gusti Ayu Desi Sagitari
NIM : 04.11.2891
Kelas : C/Kp VII
A. DEFINISI
Acute Digestif Bleeding atau perdarahan saluran cerna adalah suatu
perdarahan yang bisa terjadi dimana saja di sepanjang saluran pencernaan, mulai
dari mulut sampai anus. Bisa berupa di temukannya darah dalam tinja atau
muntuh darah, tetapi gejala bisa juga tersembunyi dan hanya bisa diketahui
melalui pemeriksaan tertentu. Perdarahan yang terjadi di saluran cerna bila di
sebabkan oleh adanya erosi arteri akan mengeluarkan darah lebih banyak dan
tidak dapat di hentikan dengan penatalaksanaan medis saja. (Mansjoer,2000)
B.
KLASIFIKASI
2.
ETIOLOGI
Penyebab perdarahan saluran bagian atas terbanyak di indonesia adalah
karena pecahnya varises esophagus dengan rata rata 45-50% seluruh perdarahan
saluran cerna bagian atas.
1.
2.
Tumor ganas
Penyakit chron
PATOFISIOLOGI
Pada gagal hepar sirosis kronis, kematian sel dalam hepar mengakibatkan
Varises
dapat
pecah,
mengakibatkan
perdarahan
gastrointestinal
masif.
Sinar X
Endoskopi Gastrointestinal
Prosedur ini merupakan suatu tambahan penting pada pemeriksaan
ujung
yang
dapat
digerakkan
sehingga
operator
dapat
pankreatik.
Pengkajian
ini
disebut
endoskopi
retrograde
kolangiopankreatografi (ERCP).
Indikasi untuk dilakukannya endoskopi intestinal bagian atas
sangat banyak. Dalam lingkup perawatan kritis, indikasi yang paling
Kolonoskopi
Kolonoskopi digunakan untuk mengevaluasi adanya tumor,
Ultrasonografi
Pemeriksaan noninvasive ini menggunakan gelombang echo untuk
Imaging (MRI).
Tumor pada hati, pancreas, esofagus, lambung dan kolon dapat
diidentifikasi menggunakan pemeriksaan ini. Tumor retroperitoneal atau
nodus limfe juga dapat dilihat. Dengan menggunakan skan CT, dapat
dilakukan biopsi jarum pada struktur ini untuk menentukan tipe sel tumor.
Jarum ditusukan melalui dinding abdomen dengan menggunakan anestesi
abnormalitas
sistem
hepatogastrointestinal.
Skan
Arteriografi
Prosedur ini sangat berguna untuk menentukan tempat perdarahan
PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Resusitasi cairan dan produk darah :
2. Bilas lambung
mekanisme
pembekuan
normal.
Sebagian
lain
3. Pemberian Pitresi
6. Balon tamponade
Terdapat bermacam balon tamponade : tube sangstaken-blakemore,
Minnesota atau linton-nachlas. Alat ini untuk mengontrol perdarahan GI
bagian atas karena varises esophagus.
Tube sangstaken-blakemore
mengandung 3 lumen :
observasi
konstan
dan
perawatan
cermat,
dengan
PERENCANAAN / INTERVENSI
1.
dengan perdarahan
Tujuan : Tidak terjadi syok hipovolemik
Kriteria Hasil : - Perdrahan berkurang / berhenti, Nadi teratur dan
pengisian kuat (60 100 x/mnt), Tekanan darah menurun (110/70
120/80 mmHg). Akral hangat
Rencana Tindakan
a. Observasi TTV dan tanda-tanda syok hipovolemik tiap 30 menit
Rencana Tindakan
a. Timbang BB Kx setiap hari.
R / Sebagai indikator / status nutrisi Kx tercukupi atau belum.
b. Motivasi Kx agar mau makan.
R / Meningkatkan nafsu makan.
Kolaborasi dengan tim ahli gizi dalam pemberian nutrisi.
4. Resiko gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan hipovolemik
karena perdarahan.
Resiko gangguan perfusi jaringan tidak terjadi.
a. Selidiki perubahan tingkat kesadaran, keluhan pusing/ sakit kepala.
b. Auskultasi nadi apikal. Awasi kecepatan jantung/irama bila EKG
kontinu ada.
c. Kaji kulit terhadap dingin, pucat, berkeringat, pengisian kapiler
lambat, dan nadi perifer lemah.
d. Catat laporan nyeri abdomen, khususnya tiba-tiba nyeri hebat atau
nyeri menyebar ke bahu.
e. Observasi kulit untuk pucat, kemerahan. Pijat dengan minyak. Ubah
posisi dengan sering.
Kolaborasi Berikan oksigen tambahan sesuai indikas
f. Berikan cairan IV sesuai indikasi.
DAFTAR PUSTAKA
http://baloteli.blogspot.com/2014/03/laporan-pendahuluan-asuhankeperawatan.html
http://listmedical.blogspot.com/2013/12/pendarahan-saluran-cerna.html
Pathway
Perdarahan saluran cerna
Tindakan
Varises pecah
e. Berikan oksigenasi
f. Kolaborasi dengan tim dokter
dalam memberikan teraepi obat
Resiko terjadi
syok hipovolemik
Suplai O2 menurun
Penurunan saturasi O2
Hipoksia jaringan
Pola pernafasan tidak
efektif
Disfungsi seluler
Metabolisme
anaerob
Terbentuk
asam laktat