Vous êtes sur la page 1sur 13

Reumatoligi

Panduan Pelayanan Medik PAPDI

2.4
REUMATOLOGI
BAB I
PENDAHULUAN

123

Reumatoligi

Panduan Pelayanan Medik PAPDI

ARTRITIS PIRAI
PENGERTIAN
artritis pirai adalah penyakit yang disebabkan oleh deposisi kristal-monosodium
urat (MSU) yang terjadi akibat supersaturasi cairan ekstra selular dan
mengakibatkan satu atau beberapa manifestasi klinik
.
DIAGNOSIS
Kriteria ACR (1977) :
A. Didapatkan kristal monosodium urat di dalam cairan sendi, atau
B. Didapatkan kristal monosodium urat di dalam tofus, atau
C. Didapatkan 6 dan 12 kriteria berikut :
1. Inflamasi maksimal pada han pertama
2. Serangan artritis akut lebih dan I kali
3. Artritis monoartikular
4. Sendi yang terkena berwarna kemerahan
5. Pembengkakan dan sakit pada sendi MTP I
6. Serangan path sendi MTP unilateral
7. Serangan pada sendi tarsal unilateral
8. Tofus
9. Hiperwisemia
10. 10.Pembengkakan sendi asimetris path gambaran radiologik
11. Kista subkortikal tanpa erosi pada gambaran radiologik
12. Kultur bakteri cairan sendi negatif
DIAGNOSIS BANDING
Pseudogout, artritis septik, artritis reumatoid
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LED, CRP.
Analisis cairan sendi.
Asam urat darah dan urin 24 jam.
Ureum, kreatinin, CCT.
Radiologi sendi.
TERAPI
1. Penyuluhan
2. Pengobatan fase akut:
a. Kolkisin. Dosis 0,5 mg diberikan tiap jam sampai terjadi perbaikan inflamasi
atau terdapat tanda tanda toksik atau dosis tidak melebihi 8 mg/24 jam.
b. Obat antiiflamasi non-steroid.
c. Glukokortikojd dosis rendah bila ada kntraindikasi dan kolkisin dan obat
antiinflamasi non- steroid.
3. Pengobatan hiperurisemia:
a. Diet rendah purin
b. Obat penghambat xantin oksidase (untuk tipe produksi berlebih), misalnya
allopurinol
c. Obat urikosurik (untuk tipe sekresi rendah) Obat antihiperurisemik tidak
boleh diberikan pada stadium akut.
124

Reumatoligi

Panduan Pelayanan Medik PAPDI

KOMPLIKASI
Tofus
Deformitas sendi
Nefropati gout, gagal ginjal, batu saluran kencing
PROGNOSIS
Bonam
WEWENANG
RS pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan PPDS Penyakit Dalam
RS non pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Dalam
UNIT YANG MENANGANI
RS pendidikan : Departemen Ilmu Penyakit Dalam Divisi Rematologi
RS non pendidikan : Bagian Ilmu Penyakit Dalam
UNIT TERKAIT
-

125

Reumatoligi

Panduan Pelayanan Medik PAPDI

ARTRITIS REUMATOID
PENGERTIAN
Artritis reumatoid dalah penyakit inflamasi sistemik kronik yang terutama
mengenai sendi diartrodiaL. Termasuk penyakit autoimun dengan etiologi yang
tidak diketahui.
DIAGNOSIS
Kriteria Diagnosis (ACR, 1987)
1. Kaku pagi, sekurangnya 1 jam
2. Artritis pada sekurangnya 3 sendi
3. Artritis pada sendi pergelangan tangan, metacarpophalanx (MCP) dan
Proximal Interphalanx (PIP)
4. Artritis yang simetris
5. Nodul reumatoid
6. Faktor reumatoid serum positif
7. Gambaran radiologik yang spesifik
Untuk diagnosis AR, diperlukan 4 dan 7 kriteria tersebut di atas. Kriteria 1-4 harus
minimal diderita selama 6 minggu.
DIAGNOSIS BANDING
Spondiloartropati seronegatif, sindrom Sjogren
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LED,CRP.
Faktor reumatoid serum. Hasil positif dijumpai pada sebagian besar kasus
(85%), sedangkan hasil negatif tidak menyingkirkan adanya AR.
Analisis cairan sendi. Dapat terlihat peningkatan jumlah leukosit di atas 2.000/
mm3. Analisis ini sekaligus digunakan untuk menyingkirkan adanya artropati
kristal.
Radiologi tangan dan kaki. Gambaran dini berupa pembengkakan jaringan
lunak, diikuti oleh osteoporosis juxta-articular dan erosi pada bare area tulang.
Keadaan lanjut terlihat penyempitan celah sendi, osteoporosis difus, erosi
meluas sampai daerah subkondral.
Biopsi sinovium/nodul reumatoid.
TERAPI
Penyuluhan
Proteksi sendi, terutama pada stadium akut
Obat antiinlamasi non-steroid
Obat remitif (DMARD), misalnya :
- Klorokuin dengan dosis 1x250 mg/hari
- Metotreksat dosis 7,5-20mg / sekali seminggu,
- Salazopirin dosis 3-4 x 500 mg/han,
- Garam emas per oral dosis 3-9 mg/han, atau subkutan dosis awal 10 g,

126

Reumatoligi

Panduan Pelayanan Medik PAPDI

dilanjutkan seminggu kemudian dengan dosis 25 mg / minggu, dan dinaikan


menjadi 50 mg / minggu selama 20 minggu, selanjutnya diturunkan setiap 4
minggu sampai dosis kumulatif 2 g.
Glukokortikoid, dosis seminimal mungkin dan sesingkat mungkin, untuk
mengatasi keadaan akut atau kekambuhan. Dapat diberikan prednison dengan
dosis 20 mg dosis terbagi dan segera tappering off.
Bila terdapat peradangan yang terbatas hanya pada 1-2 sendi, dapat diberikan
injeksi steroid intraartikular seperti triamcinolon acetonide 10 mg atau
metilprednisolon 20-40 mg.
Fisioterapi, terapi okupasi, bila perlu dapat diberikan ortosis.
Operasi untuk memperbaiki deformitas

KOMPLIKASI
Deformitas sendi (boutonnierre, swan neck, deviasi ulnar)
Sindrom terowongan karpal
PROGNOSIS
Dubia
WEWENANG
RS pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan PPDS Penyakit Dalam
RS non pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Dalam
UNITYANG MENANGANI
RS pendidikan : Departemen Ilmu Penyakit Dalam Divisi Rematologi
RS non pendidikan : Bagian Ilmu Penyakit Dalam
UNIT TERKAIT
RS pendidikan : Departemen Bedah Orthopedi
RS non pendidikan: Departemen Bedah

127

Reumatoligi

Panduan Pelayanan Medik PAPDI

LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK


PENGERTIAN
Lupus eritematosus sistemik adalah Penyakit autoimun yang ditandai produksi anti
bodi terhadap komponen-komponen inti sel yang mengakibatkan manifestasi klinis
yang luas.
DIAGNOSIS
Kriteria Diagnosis ACR 1982. Diagnosis ditegakkan bila didapatkan 4 dan 11
kriteria bawah ini.
1. Rumah malar
2. Ruam diskoid
3. Fotosensitivitas
4. UIserasi di mulut atau nasofaring
5. Artritis
6. Serositis (pleuritis atau perikarditis)
7. Kelainan ginjal (proteinuria >0,5g/hari, atau silinder sel)
8. Kelainan neurologi, kejang-kejang atau psikosis.
9. Kelainan hematologi, anemia hemolitik, atau leukopenia, atau limfopenia, atau
trombopenia.
10. Kelainan imunologik, sel LE positif atau anti DNA positif, atau anti Sm positif,
tes serologis untuk sifilis positif palsu.
11. Antibodi antinuklear (ANA) positif.
DIAGNOSIS BANDING
fred connective tissue disease, sindrom vaskulitis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LED, CRP
C3 dan C4
ANA, ENA (anti dsDNA dsb)
Coomb test, bila ada AIHA
Biopsi kulit
TERAPI
Penyuluhan
Proteksi terhadap sinar matahari, sinar ultraviolet, dan sinar fluoresein
Pada manifestasi non-organ vital (kulit, sendi,fatigue) dapat diberikan klorokuin
4 mg/kgBB/hari.
Bilamengenai organ vital, berikan prednison 1-1,5 mg/kgBB/hari selama 6
minggu, kemudian tappering off
Bila terdapat peradangan terbatas pada 1-2 sendi, dapat diberikan injeksi
steroid intraartikular
Pada kasus berat atau mengancam nyawa dapat diberikaim metilprednison 1
gr/hari IV selama 3 hari berturut turut, lalu prednison 40-60 mg/ hari per oral

128

Reumatoligi

Panduan Pelayanan Medik PAPDI

Bila pemberian glukokortikoid selama 4 minggu tidak memuaskan, maka


dimulai pemberian imunosupresif lain, misal siklofosfamid 500-1000 mg/rn 2
sebulan sekali selama 6 bulan, kemudian tiap 3 bulan sampai 2 tahun
Imunosupresan lain yang dapat diberikan adalah azatioprin, siklosporin-A
KOMPLIKASI
Anemia hemolitik, trombosis, lupus serebral, nefritis lupus, infeksi sekunder,
osteonekrosis

PROGNOSIS
Dubia
WEWENANG
RS pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan PPDS Penyakit Dalam
RS non pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Dalam
UNIT YANG MENANGANI
RS pendidikan: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Divisi Reumatologi
RS non pendidikan : Bagian Ilmu Penyakit Dalam
UNIT TERKAIT
RS pendidikan : Divisi Alergi, Ginjal, Pulmonologi, Hematologi dan Departemen
Ilmu Penyakit Kulit-Kelamin
RS non pendidikan : Bagian Kulit-Kelamin

129

Reumatoligi

Panduan Pelayanan Medik PAPDI

ARTRITIS SEPTIK
PENGERTIA
Artritis septik adalah artritis yang disebabkan oleh adanya infeksi berbagai
mikrorganisme (bakteri, non-gonokokal)
DIAGNOSIS
Nyeri sendi akut, umumnya monoartikular
Umumnya terdapat penyakit lain yang mendasari
Ditemukan bakteri dari kultur cairan sendi
DIAGNOSIS BANDING
Artritis gonokokal, bursitis septic
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Analis cairan sendi
Pewarnaan Gram dan kultur cairan sendi
Radiografi sendi yang terserang
LED, CRP, leukosit darah
Kultur darah, bila ada tanda-tanda sepsis
TERAPI
Aspirasi Icairan sendi
Anti biotik berspektrum luas sebelum ada hasil kultur dan diubah setelah hasil
kultur diperoleh
Drainase sendi yang terinfeksi
Indikasi
tindakan bedah adalah infeksi koksa pada anak-anak, infeksi
mengenai sendi yang sulit dilakukan drainase secara adekuat, terdapat bukti
osteomielitis, infeksi berkembang ke jaringan lunak sekitamya
KOMPLIKASI
Osteomielitis, sepsis
PROGNOSIS
Dubia
WEWENANG
RS pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan PPDS Penyakit Dalam
RS non pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Dalam
UNIT YANG MENANGANI
RS pendidikan: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Divisi Reumatologi
RS non pendidikan : Bagian Ilmu Penyakit Dalam
130

Reumatoligi

Panduan Pelayanan Medik PAPDI

UNIT TERKAIT
RS pendidikan : Departemen Bedah - Orthopedi
RS non pendidikan : Departemen Bedah

OSTEOARTRITIS
PENGERTIAN
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit degeneratif yang mengenai rawan sendi.
Penyakit ini ditandai oleh kehilangan rawan sendi progresif dan terbentuknya
tulang baru trabekula subkondral dan tepi tulang (osteofit)
DIAGNOSIS
Osteoartritis sendi lutut :
1. nyeri lutut, dan
2. salah satu dan 3 kriteria berikut:
a. usia > 50 tahun
b. Kaku sendi < 30 menit
c. Krepitasi + osteofit
Osteoartritis sendi tangan:
1. Nyeri tangan atau kaku, dan
2. Tiga dari 4 kriteria berikut:
a. Pembesaran jaringan keras dan 2 atau lebih dan 10 sendi tangan tertentu
(DIIP II dan III kiri dan kanan,CMC I ki dan ka)
b. Pembesaran jaringan keras dari 2 atau lebih sendi DIP
c. Pembengkakkan pada < 3 sendi MCP
d. Deformitas pada minimal 1 dari 10 sendi tangan tertentu
Osteoartritis sendi pinggul:
1. Nyeri pinggul, dan
2. Minimal 2 dan 3 knitenia berikut :
a. LED < 2o mm / jam
b. Radiologi : terdapat osteofit pada femur atau asetabulum
c. Radiologi: terdapat penyempitan celah sendi ( superior, aksial, dan/atau
medial )
DIAGNOSIS BANDING
Artritis rematoid, artritis gout, antritis septik, spondilitis ankilosa
PEMERiKSAAN PENUNJANG
LED ( pada OA inflamatif, LED akan meningkat )
Analisis cairan sendi
Radiografi sendi yang terserang
Artroskopi
TERAPI
Penyuluhan
131

Reumatoligi

Panduan Pelayanan Medik PAPDI

Proteksi sendi, terutama pada stadium akut


Obat antiinflamasi non-steroid, diantaranya : sodium diklofenak 50 mg t.i.d,
piroksikam 20 mg o.d, melosikam 7.5 mg o.d, dan sebagainya
Steroid intraartikular untuk OA inflamasi
Fisioterapi, terapi okupasi, bila perlu diberikan ortosis
Operasi untuk memperbaiki deformatis
KOMPLIKASI
DeformItas sendI

PROGNOSIS
Dubia
WEWENANG
RS pendidikan: Dokter Spesialis Penyakit Dalam & PPDS Penyakit Dalam
RS non pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Dalarn
UNIT YANG MENANGANI
RS pendidikan : Departemen Ilmu Penyakit Dalam Divisi Reumatologi
RS non pendidikan : Bagian Ilmu Penyaicit Dalam
UNIT TERKAIT
RS pendidikan : Departemen Bedah Orthopedi
RS non pendidikan : Bagian Bedah

132

Reumatoligi

Panduan Pelayanan Medik PAPDI

SKLEROSIS SISTEMIK
PENGERTIAN
Sklerosis sistemik merupakan penyakit kronik yang mengenai berbagai sistem
organ dan terutama ditandai dengan penebalan kulit. Penyakit ini dapat difus,
terbatas, berupa sindrom tumpang tindih.
DIAGNOSIS
A. Kriteria mayor
Skleroderma proksimal
B. Kriteria minor
1. Sklerodaktil
2. Pencekungan jan atau hilangnya substansi jari
3. Fibrosis basal di keda paru
Diagnosis ditegakkan bila didapat 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor atau lebih
DIAGNOSIS BANDING
Mixed Connective Tissue Disease
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LED,CRP Peningkatan hasil menunjukkan proses inflamasi aktif
ANA, anti topo-1 (Scl-70), antibody antisentromer, anti SS-A, anti SS-B, anti
RNP. Diharapkan hasil tersebut positif, terutama anti-topoisomerase 1, RNA
polymerase 1,111, dan U3 RNP
Radiologi tangan, toraks.
Uji fungsi paru
Ureum dan kreatinin
Biopsi kulit
TERAPI
Penyuluhan dan dukungan psikososial
Proteksi terhadap suhu dingin untuk mengatasi fenomena Raynaud.
Bila terdapat ulkus atau gangren, harus dirawat dengan baik dan diberikan anti
biotik yang adekuat.
Dapat dicoba D-penisilamin 3 x 250 mg. Bila gagal dapat dicoba DMARD lain
seperti metotreksat.
Bila didapatkan gangguan gastrointestinal, dapat diberikan H 2 antagonis,
omeprazol, dan obat-obat prokinetik
Pada keadaan krisis renal, dapat diberikan kaptopril. Bila fungsi ginjal
memburuk, dapat dilakukan dialisis.
Pada pneumonitis, dapat diberikan glukokortikoid atau siklofosfamid.
133

Reumatoligi

Panduan Pelayanan Medik PAPDI

KOMPLIKASI
Hipertensi yang tidak terkontrol, krisis renal, pneumonitis, refluks esofagitis,
divertikulosis
PROGNOSIS
Dubia
WEWENANG
RS pendidikan : Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan PPDS Penyakit DaIam
RS non pendidikan: Dokter Spesialis Penyakit Dalam
UNIT YANG MENANGANI
RS pendidikan : Departemen Ilmu Penyakit Dalam Divisi Rematologi
RS non pendidikan : Bagian Ilmu Penyakit Dalam
UNIT TERKAIT
RS pendidikan : Divisi Alergi, Ginjal, Pulmonologi, Hematologi dan Departemen
Ilmu Kulit kulit-kelamin
RS non pendidikan: Bagian Kulit-Kelamin

134

Reumatoligi

135

Panduan Pelayanan Medik PAPDI

Vous aimerez peut-être aussi