Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.A
Umur : 45 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Kp.Sindang Sari RT
01 RW 06, JampangTengah.
No RM : 487xxx
Diagnosa Pre-Op : Peritonitis e.c
Perforasi Appendisitis
Jenis Pembedahan : Laparatomi
eksplorasi
Operator : dr.Lukman Sp.B
Ahli Anestesi : dr.Edwin Sp.An
Tanggal Masuk
Masuk UGD : Jumat, 23 Oktober 2015
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Nyeri perut kanan bawah sejak 6 hari SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang
Os datang ke UGD RSUD Sekarwangi dengan keluhan
nyeri perut kanan bawah sejak 6 hari SMRS, nyeri perut
dirasakan seperti ditusuk-tusuk. Os juga merasakan lemas
dan nafsu makan berkurang. Demam, mual, muntah dan
sesak disangkal.
Riwayat Alergi
Alergi obat, makanan dan cuaca disangkal.
Riwayat Psikososial
Os merokok sejak usia 20 tahun, dalam sehari os merokok
+/- 16 batang.
Os mempunyai kebiasaan minum kopi setiap hari, dalam
sehari os minum kopi sebanyak 3x.
Pemeriksaan HIV
Tidak pernah.
Makan Terakhir
Makan berat
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran
: Composmentis
Tanda Vital
Suhu : 37,4 C
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 81 x/menit, reguler.
Respirasi : 22 x/menit.
Antropometri
BB
: 60 kg
TB : 170 cm
Status Gizi : Normoweight
Status Generalis
Kepala
Abdomen : I: Cembung, masa (-), laserasi (-), spidernevi (A: Bising usus (+)
P: Nyeri tekan abdomen kanan bawah (+),
Hepar dan lien tidak teraba
P : Timpani pada 4 kuadran abdomen
Punggung
: Tidak terdapat kelainan tulang belakang.
Ektremitas sup : Akral: hangat,Sianosis (-/-), CRT < 2 (-/-)
edema (-/-)
Ektremitas inf : Akral: hangat,Sianosis (-/-) , CRT < 2 (-/-),
edema (-/-)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Tanggal 24 Oktober 2015
Pemeriksaan
Hasil
Nilai Normal
Hemoglobin
12,4 Gr%
13-16 Gr%
Lekosit
2000
4000-11.000
Trombosit
279.000
150.000-400.000
Hematokrit
39%
40-45%
Ureum
42
10-50 mg/dL
Creatinin
0,9
0,6-1,1 mg/dL
SGOT
16
<25 U/L
SGPT
11
<29 U/L
Waktu Perdarahan
1-3 menit
Waktu Pembekuan
3-7 menit
GDS
89
<180 mg/Dl
Natrium
136
135-155 mmol/L
Kalium
3,8
3,6-5,5 mmol/L
EKG
Operasi dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2015 pukul 09.30 s/d 10.35
WIB.
Penatalaksanaan anestesi pukul 09.30 WIB
Premedikasi
Ondancentron 4mg/2 ml
Metilprednisolon 125mg
Intraoperatif
Dilakukan Anestesi umum
Posisi : Terlentang
Menggunakan LMA no.3
Anestesi dengan :
induksi: i.v
Maintenance : O2 3L, N2O 4L dan Sevofluran 2,5 %
Cairan yang diberikan : RL
Penghitungan Cairan
Cairan masuk : RL 1300cc.
Cairan keluar : darah +/- 500cc
Kebutuhan cairan :2cc/kgBB/jam
= 120cc/jam
Cairan pengganti puasa
= lama puasa x maintenance
= 6 x 120 cc/jam
= 720 cc/jam
Cairan stress operasi
=6cc/kgbb/jam
=360cc/jam
(60kg)
Total : 1200cc
Tekanan Darah
Nadi
Saturasi
09.30
94/58 mmHg
70
98%
09.45
100/60 mmHg
70
98%
10.00
115/65 mmHg
85
99%
10.15
105/65 mmHg
87
97%
10.35
108/60 mmHg
87
99%
: Delirium
Tekanan Darah : 110/65 mmHg
Nadi
: 85 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
JAM
10.40
ALDRETTE SCORE
SCORE
WK
RR
KS
Merah
muda
(2)
Nafas
baik,
adekuat
dan
tangis
kuat.
110/70
mmHg
(2)
Sadar
penuh
(2)
Gerak
anggota
tubuh
(1)
TINJAUAN PUSTAKA
PERITONITIS
Merupakan suatu proses inflamasi
Epidemiologi
Peritonitis berasal dari usus besar (32%), Appendix (31%),
Etiologi
Dapat dibedakan berdasarkan klasifikasi :
a. Peritonitis Primer : biasanya disebabkan oleh
Anestesi
Inhalasi
Induksi Anestesi
N2O
Induksi
Per
Rektal
- Pemberian
anestesia
dengan
N2O dari
harussadar
disertai
Tindakan
untuk
membuat
pasien
O2
minimaltidak
25%.sadar, sehingga memungkinkan
menjadi
- Gas
bersifat
anestetik
lemah,
tetapi
analgesinya
Cara
inianestesia
hanya
untuk
anak
atau bayi
dimulainya
dan
pembedahan.
Intravena
kuat. menggunakan
Tiopental
atau
induksi
anestesi
:
Cara
Halotan
midazolam.
Tiopental
( Tiopenton, pentotal)
Induksi
ini memerlukan
gas pendorong
O2 atau
Dosis intravena
3-7 mg/kg ( disuntik
secara perlahanlahan
campuran
N2O
dan O2. 30-60
dihabiskan
dalam
Intramuskular
dtk)-Induksi dimulai dengan aliran O2 > 4 liter/menit
Propofol
atau Ketamin ( Ketalar
campuran
)
Dosis bolus untuk induksi 2-2,5 mg/kgBB
N2O:O2=3:1,
dengan halotan 0,5 vol%.
Dosis rumatan
untuk
anestesi
intravena total 4-12 mg/kg/jam
Dosis
5-7dimulai
mg/kgBB
Isofluran
Ketamin
Kurang
digemari untuk induksi anestesi, karena sering menimbulkan
Sevofluran
takikardi,
- induksi dan pulih dari anestesi lebih cepat
hipertensi, hipersalivasi, nyeri kepala.
dibandingkan
isofluran.
Dosis bolus induksi iv 1-2 mg/kg
2. Intubasi Trakea
Indikasi
Menjaga patensi jalan napas oleh sebab apapun.
Kelainan anatomi, bedah khusus, bedah posisi khusus,
pembersihan sekret jalan napas.
Mempermudah ventilasi positif dan oksigenasi
misalnya, saat resusitasi, ventilasi jangka panjang.
Pencegahan aspirasi dan regugirtasi
Kesulitan Intubasi
Leher pendek berotot
Mandibula menonjol
Maksila/gigi depan menonjol
Uvula tak terlihat (Mallampati 3 atau 4)
Gerak sendi temporo mandibular terbatas
Gerak vetebra servikal terbatas.
Ekstubasi
1. Ekstubasi ditunda sampai pasien benar-benar
sadar, jika :
- Intubasi kembali akan menimbulkan
kesulitan
- pasca ekstubasi ada risiko aspirasi
2. Ektubasi dikerjakan umumnya pada anestesia
sudah ringan dengan catatan tak akan terjadi
spasme laring
3. Sebelum ekstubasi bersihkan rongga mulut
laring faring dari sekret dan cairan lainnya.
S : Scope
T : Tubes
A : Airway
T : Tape
I :
Introducer
C:
Connector
S : Suction
3. Sungkup Laring
Dikenal dengan LMA ( Laryngeal Mask Airway )
merupakan alat jalan napas berbentuk sendok
terdiri dari pipa besar berlubang dengan ujung
menyerupai sendok yang pinggirannya dapat
dikembang kempiskan seperti balon pada pipa
trakea.
Dikenal 2 macam sungkup laring :
1. Sungkup laring standar dengan satu pipa
napas.
2. Sungkup laring dengan dua pipa yaitu satu
pipa napas standar dan lainnya pipa tambahan
yang ujung distalnya berhubungan dengan
esofagus.
Indikasi LMA
Sebagai alternatif dari ventilasi face mask atau
intubasi ET untuk airway management
Pada penatalaksanaan difficult airway yang
diketahui atau yang tidak diperkirakan
Kontraindikasi
Pasien dengan risiko aspirasi isi lambung
Pasien yang membutuhkan dukungan ventilasi
mekanik jangka waktu lama.
Ukuran LMA
Ukuran
Usia
Berat (Kg)
1.0
Neonatus
<3
1.3
Bayi
3-10
2.0
Anak Kecil
10-20
2.3
Anak
20-30
3.0
Dewasa Kecil
30-40
4.0
Dewasa Normal
40-60
5.0
Dewasa Besar
>60
TERIMAKASIH