Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
LANDASAN TEORI
A. Pengertian
Masa nifas adalah masa pulihnya kembali dari persalinan selesai alat-alat
kandungan kembali seperti pra hamil, yaitu 6-8 minggu (Rustam Mochtar,
1998 : 115)
Masa nifas adalah waktu penyembuhan dan perubahan yang diperlukan waktu
kembali pada keadaan tidak hamil dan penyesuaian terhadap penambahan
keluarga baru (Hamilton, 1995 : 281)
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya
kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu (Sulaiman, 1983 : 315).
Masa nifas adalah kala puerperium berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari,
merupakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada
keadaan yang normal (Manuaba, 1998 : 190)
B. Fisiologi Nifas
1. Involusio
Adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya alat-alat kandungan
dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan hingga mencapai keadaan seperti
sebelum hamil.
a. Involutio rahim
Setelah bayi dilahirkan, uterus yang selama persalinan mengalami
kontraksi dan retraksi akan menjadi keras, sehingga menutup
pembuluh darah besar yang bermuara pada bekas implantasi plasenta.
Otot rahim terdiri dari 3 lapis otot yang membentuk anyaman sehingga
pembuluh darah dapat tertutup sempurna, dengan demikian terhindar
dari perdarahan post partum. Pada involusio rahim, jaringan ikat dan
jaringan otot mengalami proses proteolitik. Berangsur-angsur akan
TFU
Berat uterus
Setinggi pusat
1000 gram
Pertengahan pusat-sympisis 500 gram
Tidak teraba
350 gram
Sebesar hamil 2 minggu
50 gram
Normal
30 gram
(Manuaba, 1998 : 192)
1
Adalah cairan secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam masa
nifas (Rustam Mochtar, 1998 : 116).
Pengeluaran lochea dapat dibagi berdasarkan jumlah dan warnanya
sebagai berikut :
a. Lochea rubra (kruenta)
1-3 hari, berwarna merah dan hitam terdiri dari sel deciduas kaseosa,
rambut lanogo, sisa mecaneum, sisa darah
b. Lochea sanguinolenta
3-7 hari, berwarna putih bercampur merah
c. Lochea serosa
7-14 hari, berwarna kekuningan
d. Lochea alba
Setelah hari ke 14, berwarna putih
(Manuaba, 1998 : 193)
3. Laktasi
Laktasi adalah proses mulai dari produksi air susu yang dihasilkan oleh
sel-sel acini sampai pada pengeluarannya. Untuk menghadapi laktasi sejak
kehamilan telah terjadi perubahan-perubahan pada kelenjar mamae yaitu :
a. Proliferasi jaringan pada kelenjar-kelenjar, alveoli dan jaringan lemak
bertambah.
b. Keluaran cairan susu jolong dari duktus laktiferus disebut colostrums,
berwarna kuning putih susu.
c. Hypervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam, dimana venavena berdilatasi sehingga tampak jelas.
d. Setelah persalinan, pengaruh hormone laktogenik (LH) atau prolaktin
yang akan merangsang air susu. Disamping itu pengaruh oksitosin
menyebabkan mio, epitel kelenjar susu berkontraksi sehingga air susu
keluar. Produksi akan banyak sesudah 2-3 hari pasca persalinan
(Rustam Mochtar, 1998 : 117).
Keadaan 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam kehamilan.
Pada waktu ini buah dada belum mengandung susu, melainkan
8. Keluarga berencana
a. Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun
sebelum ibu hamil kembali. Setiap pasangan harus menetapkan sendiri
kapan dan bagaimana ingin merencanakan tentang keluarga.
b. Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur (ovum) sebelum ia
mendapatkan lagi haidnya selama meneteki (amenorrhoe laktasi). Oleh
karena itu metode amenore laktasi dapat dipakai sebelum haid pertama
kali kembali untuk mencegah terjadinya kehamilan baru.
c. Meskipun beberapa metode KB mengandung resiko menggunakan
kontrasepsi tetap aman, terutama apabila ibu sudah haid lagi
(Saifuddin, 2002 : N-28).
E. Pengkajian Data
1. Data subyektif
a. Biodata
1) Usia reproduksi yang baik adalah 20-35 tahun untuk usia 35 tahun
atau multi gravida akan beresiko terhadap kontraksi uterus dan
perdarahan yang terjadi. Bila ibu telah dirawat diruang post partum
selama kala IV (Hamilton, 1995 : 286).
2) Pendidikan
Pendidikan ibu mempengaruhi cara penerimaan/presepsi tentang
keadaannya.
3) Pekerjaan
Pekerjaan ibu yang terlalu berat pada masa kehamilan aka
berpengaruh terhadap fisik ibu yaitu fisik ibu akan menjadi lemah
dan perjalanan masa nifas yang abnormal.
4) Status perkawinan
Akibat dari proses involusi akan menimbulkan rasa mules, saat
pertama ASI di produksi akan menimbulkan rasa nyeri pada
payudara, ibu akan merasa letih karena tenaganya telah banyak
10
11
Ibu nifas yang memiliki keluarga yang tinggal dengan ibu dengan
penyakit
menular
akan
berpotensi
tertular
penyakit
tersebut
12
dengan
tindakan
maka
secara
otomatis
akan
13
Suhu 36,5-37,5oC
5) Riwayat KB
Masa post partum merupakan saat yang paling baik untuk
menawarkan kontrasepsi pil dapat mempengaruhi sekresi air susu,
biasanya ditawarkan IUD, injectable/sterilisasi (Sulaiman, 1983 :
327).
f. Pola kebiasaan sehari-hari
1) Nutrisi
Makanan yang dimakan ibu menyusui tidak dengan langsung
mempengaruhi kuantitas dan kualitas ASI. Karena dalam tubuh ibu
biasanya terdapat persediaan zat gizi yang dapat digunakan
sewaktu-waktu (Cristina, 1987 : 26).
Ibu menyusui diberi kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa
memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASInya. Total
kalori 30 kkal/kgBB/hari+500, protein 20% kalori, karbohidrat
65% kalori, lemak 25% kalori. Tiap hari harus ada kelompok
makanan dasar yaitu makanan harian, daging, protein, mineral.
Pada ibu nifas terutama bagi ibu yang menyusui harus
mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari dalam bentuk
makanan seimbang, minum sedikitnya 3 liter air setiap hari, porsi
makanan ibu nifas untuk membantu proses penyembuhan luka dan
laktasi (Saifuddin, 2002 : N-25).
2) Eliminasi
14
Pada masa post partum kandung kemih cepat terisi karena diuresis
dan cairan intravena. Ibu nifas dapat berkemih spontan dalam 6
jam, BAB biasanya tertunda selama 2-3 hari setelah melahirkan
karena enema pra persalinan, diit cairan, obat-obatan analgesic
selama persalinan dan perineum yang sangat sakit (Hamilton, 1995
: 288).
3) Istirahat tidur
Terganggu karena mules, nyeri perineum dan pembendungan ASI
kebutuhan istirahat ibu 8-10 jam sehari untuk siang dan malam
(Hamilton, 1995 : 259).
4) Personal hygiene
Ibu harus menjaga kebersihan seluruh tubuhnya, terutama
kebersihan daerah genetalia dengan sabun dan air, membersihkan
daerah vulva atau cebok harus dilakukan dengan benar dari depan
ke belakang, pembalut harus sering digant bila kotor, kebersihan
buah dada diperhatikan, pakaian yang dipakai oleh ibu sebaiknya
yang bersih dan mudah menyerap keringat (Saifuddin, 2002 : N24).
5) Aktifitas
Mobilisasi dini sangat dianjurkan bagi ibu setelah melahirkan
karena memiliki keuntungan sebagai berikut :
-
15
Pasif
b) Taking hold
-
16
c) Letting go
-
Kemandirian
Mata
17
Leher
Ketiak
Thorax
Payudara
d. Abdomen :
1) Tinggi fundus uteri dan kontraksi rahim
2) Segera setelah plasenta lahir TFU 2 jari dibawah pusat
3) Pada hari ke 5 TFU 7 cm diatas simphisis atau setengah simphisis
pusat
4) Sesudah 12 hari uterus tidak dapat diraba lag diatas simfisis
(Wiknjosastro, 2007 : 237)
Kontraksi uterus yang baik, keras, bundar, fundus uteri terletak dalam
uterus garis tengah bila kontraksi uterus lembek maka ada
kemungkinan terjadi perdarahan (Sulaiman, 1983 : 315).
e. Genetalia
Perineum utuh atau terjadi rupture
Observasi perdarahan tiap 15 ment pada jam 1 dan tiap 30 menit
selama jam II (Saifuddin, 2002 : N-27).
1) Lochea
2) Lochea rubra : hari 1-3, berwarna merah dan hitam
3) Lochea sanguinolenta : hari 3-7, berwarna putih bercampur merah
4) Lochea serosa : hari 7-14, berwarna kekuningan
5) Lochea alba : setelah 14 hari berwarna putih
(Manuaba, 1998 : 193).
F. Diagnosa Kebidanan
18
lancar/belum
involusio
baik/tidak,
lochea,
kandung
kemih
19
20
21
penjelasan
tentang
nutrisi
yang
dapat
mendukung
penyembuhan luka.
R/ Jika asupan nutrisinya baik maka da[pat mendukung penyembuhan
luka, mengganti jaringan yang rusak.
5. Masalah IV : Kurangnya perawatan diri (personal hygiene).
Tujuan : Perawatan diri dapat terpenuhi
Kriteria : - Infeksi tidak terjadi
- Pasien tampak lebih nyaman dan segar
Intervensi
a. Berikan penjelasan tentang pentingnya perawatan diri selama nifas.
R/ Ibu dapat mengerti bagaimana cara perawatan diri pada masa nifas.
b. Anjurkan ibu untuk mandi 2x sehari.
R/ Ibu dapat menjaga cara kebersihan diri sendiri.
c. Ajarkan pada ibu cara vulva hygiene yang benar.
R/ Dapat mencegah masuknya bibit penyakit yang masuk melalui
vagina.
6. Masalah V : Kurangnya pengetahuan.
Tujuan : Ibu dapat memahami dan mengerti penjelasan petugas
kesehatan tentang cara menyusui.
22
H. Pelaksanaan
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh yang telah disusun dilaksanakan
secara efisien dan aman.
Tindakan yang dilakukan dalam memberikan asuhan kepada ibu nifas normal
sesuai dengan rencana yang telah disusun berdasarkan diagnosa dan masalah
yang telah timbul. Didalam tahap ini bidan melakukan observasi sesuai
kriteria evaluasi yang direncanakan. Beberapa hal yang mendapat perhatian
dalam tahap pelaksanaan adalah :
1. intervensi yang dilakukan harus berdasarkan prosedur tetap yang lazim
dilakukan.
23
2. Pengamatan yang telah dilakukan secara cermat dan tepat sesuai dengan
kriteria dan evaluasi yang telah ditetapkan.
3. Pengendalian kepada klien/pasien sehingga secara berangsur-angsur
mencapai kondisi yang diharapkan (Pusdiknakes, 1994 : 5-6)
I. Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan evaluasi klasifikasi dari asuhan yang mudah
diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar telah
terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah didefinisikan dalam diagnosa
atau masalah langkah evaluasi dalam asuhan kebidanan didokumentasikan
dalam bentuk SOAP.
S : Data subyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien
melalui anamnesa.
O : Data obyektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik, hasil
laboratorium dan tes diagnosa lain yang dirumuskan dalam data focus
untuk mendukung assessment.
A : Assesment
Menggambarkan interpretasi data subyektif dan obyektif dalam suatu
identifikasi;
1. Diagnosa/masalah
2. Antisipasi diagnosa lain/masalah potensial
P : Planning
Menggambarkan
pendokumentasian
dari
perencanaan
evaluasi
24
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian Data
1. Pengumpulan data
a. Data subyektif
1) Biodata
Istri
Suami
Nama
: Ny. S
Tn. E
Umur
: 24 tahun
28 tahun
Agama
: Islam
Islam
Pendidikan
: SMA
SMA
Suku/bangsa
: Jawa/Indonesia
Jawa/Indonesia
Pekerjaan
: IRT
TNI AD
Penghasilan
:-
Rp. 2.000.000,-/bln
Umur menikah
: 23 tahun
27 tahun
1 thn/1x
Alamat
Tanggal pendataan
Nomor register
: 01003
2) Keluhan utama
Ibu mengatakan hari ke 5 melahirkan nyeri pada jahitan di jalan
lahir.
3) Riwayat kesehatan
a) Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak perna menderita penyakit dengan gejala
sesak nafas (asma), batuk lama berdarah (TBC), tekanan darah
tinggi (hipertensi), jantung berdebar-debar (penyakit jantung),
sering kencing, banyak makan, banyak minum (DM) dan
penyakit menular seksual, anemia.
b) Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit seperti batuk
24
lama berdarah (TBC), sesak nafas (asma), tekanan darah tinggi
(hipertensi), jantung berdebar-debar (penyakit jantung), sering
25
26
50 cc,
Selama nifas
b) Eliminasi
27
Sebelum nifas
Selama nifas
WIB, tidur malam 8 jam mulai pukul 21.0004.30 WIB. Tidak ada gangguan saat tidur.
Selama nifas
: Ibu
melaksanakan
kegiatan
sehari-hari
ibu
sudah
berjalan-jalan,
membersihkan
selesai
BAK
dan
genetalia
BAB.
setiap
Melakukan
28
Selama nifas
diganti
pembalut
1-2x
sehari,
: Ibu
mengisi
waktu
luangnya
untuk
7) Riwayat ketergantungan
Ibu maupun suami tidak ada yang merokok, minum-minuma keras,
mengkonsumsi obat-obatan terlarang.
8) Latar belakang sosial budaya
Sebelum nifas
Selama nifas
kebiasaan-kebiasaan
seperti
29
Sebelum nifas
menjelang
persalinan
ibu
tidak
b. Data obyektif
1) Keadaan umum : baik, kesadaran komposmentis, ibu tampak
kesakitan saat berjalan.
2) Tanda-tanda vital
T : 110/80 mmHg
S 36oC
N : 80 x/mnt
R : 20 x/mnt
3) Tinggi badan : 156 cm
BB sebelum hamil : 53 kg
BB sekarang : 56 kg
LILA : 25 cm
4) Pemeriksaan fisik
Kepala
: Rambut hitam, distribusi merata, tidak rontok,
kulit kepala bersih, tidak ada benjolan.
Muka
: Tidak sembab, tidak pucat, tidak ada cloasma.
Mata
: Simetris, sclera putih, cuping hidung, kelopak
mata tidak ada secret yang keluar berlebih.
Mulut
: Bibir merah tidak pecah-pecah, tidak pucat,
tidak ada stomatitis tidak ada caries gigi, tidak
ada beslah, tidak ada epulis.
Telinga
: Simetris, bersih, tidak ada secret yang keluar
berlebih.
Leher
: Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan
kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena
jugularis
Ketiak
: Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Dada
: Simetris, tidak ada retraksi dinding dada,
pernafasan teratur, tidak ada bunyi nafas
tambahan.
30
Payudara
Abdomen
Genetalia
20
cc
warna
kecoklatan,
Anus
Ektremitas
Atas
Bawah
5) Pemeriksaan penunjang
Hb : 11 gr%
2. Analisa data
No
Diagnosa/masalah
Data dasar
1.
P10001, 5 hari post partumDS : Ibu mengatakan telah melahirkan
involusi normal, lochea
anak yang pertama, bayi lahir
normal, laktasi normal,
tanggal 09-01-2009, pukul 09.50
keadaan umum baik.
WIB. Ibu mengatakan ASI sudah
keluar, ibu sudah meneteki
bayinya.
DO : - Keadaan umum baik
T : 110/80 mmHg
N : 80 x/mnt
S : 36oC
R : 20 x/mnt
- Payudara tegang, puting susu
menonjol, ASI sudah lancar.
- TFU pertengahan pusat dan
shympisis, kontraksi uterus
keras dan bunda lochea,
sanguinolenta
31
2.
B. Diagnosa Kebidanan
P10001, 5 hari post partum involusi normal, lochea normal, laktasi normal,
keadaan umum baik. Dengan masalah nyeri perineum dan perih saaat BAK,
prognosa baik.
C. Perencanaan
Tanggal 13-01-2009, pukul 17.10 WIB
1. Diagnosa : P10001, 5 hari post partum involusi normal, lochea normal,
laktasi normal, keadaan umum baik.
Tujuan
: Masa nifas dapat dilalui dengan baik tapa ada penyulit atau
komplikasi.
Kriteria
32
33
Tujuan
Kriteria
Intervensi
a. Jelaskan penyebab nyeri.
R/ Ibu mengerti dan dapat beradaptasi dengan keadaannya.
b. Ajarkan ibu teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri.
R/ Sistem pengalihan perhatian dapat memblok syarat penghantar
nyeri.
c. Ajarka cara cebok yang benar dan lakukan vulva hygiene.
R/ Mengurangi resiko terjadinya infeksi.
D. Pelaksanaan
Tanggal 13-01-2009, pukul 17.15 WIB
1. Diagnosa : P10001, 5 hari post partum involusi normal, lochea normal,
laktasi normal, keadaan umum baik.
Implementasi :
a. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa keadaan
ibu baik dan bayi sehat.
b. Menjelaskan tentang fisiologi nifas.
1) Proses involusi :
Proses kembalinya alat kandungan ke keadaan seperti sebelum
hamil karena fungsinya telah selesai yaitu memberikan tempat
untuk janin dan memberikan nutrisi sesudah 6 minggu post partum
rahim akan kembali normal.
2) Lochea
Pengeluaran cairan/secret yang berasal dari rahim melalui jalan
lahir. Hari 1-2 post partum berwarna merah segar (lochea rubra),
hari ke 3-7 post partum berwarna merah kecoklatan (lochea
sanguinolenta) hari 7-14 berwarna kekuningan (lochea serosa),
lebih 14 hari post partum berwarna putih (lochea alba).
3) Laktasi
Proses pembentukan ASI dimana biasanya pembentukan ASI ini
baru mulai pada hari ke 3-4 setelah melahirkan. Faktor yang
34
2) Eliminasi
Menganjurkan ibu untuk BAK dan BAB secara teratur dan
menghindari untuk menahannya bila ada rangsangan. Karena bila
ditahan akan menghambat proses involusi rahim.
35
3) Personal hygiene
-
4) Istirahat/tidur
-
beberapa hal :
a) Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi.
b) Memperlambat proses involusi rahim dan memperbanyak
perdarahan.
c) Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat
bayi dan dirinya sendiri.
5) Aktifitas
- Menganjurkan ibu agar mobilisasi sesuai kemampuan
- Menganjurkan ibu untuk melaksanakan senam nifas secara
teratur untuk mengembalikan otot perut dan panggul kembali
normal. Cara melakukan senam nifas dengan tidur terlentang
lengan di samping menarik otot perut selagi menarik nafas,
tahan nafas ke dalam dan angkat dagu ke dada, tahan satu
hitungan sampai 5 rileks ulang 10x. Berdiri dengan tungkai
dirapatkan, kencangkan otot-otot pantat dan panggul tahan
sampai 5 hitungan ulang 5x.
6) Hubungan seksual
Menganjurkan ibu untuk mulai melakukan hubungan seksual
setelah 40 hari atau 6 minggu setelah persalinan bila masa nifas
telah selesai. Akan tetapi keputusan tergantung pada pasangan yang
bersangkutan.
7) Keluarga berencana
Menjelaskan pada ibu berbagai metode KB keuntungan kelebihan,
efek samping (amenore laktasi, AKDR, tubektomi, kondom,
kontrasepsi progestin, pantang berkala, pil kombinasi). Anjurkan
36
f.
g.
h.
i.
j.
37
38
Laktasi
Lochea
Eliminasi
39
DAFTAR PUSTAKA
Hamilton, Persis mary, 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas, EGC,
Jakarta.
Manuaba,Ida Bagus Gde, 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, KB
Untuk Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta.
Mochtar, Rustam, 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I, EGC, Jakarta.
Sastrawinata,Sulaiman , 1984. Obstetri Patologi, Elemen, Jakarta
Saifuddin, Abdul Bari, 2002. Buku Panduan Praktik Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, YBPSP-Jakarta.
Wiknjosastro, Hanifa, 2007. Ilmu Kebidanan, YBPSP-Jakarta
40
LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui tanggal,
2009
Mengetahui,
Pembimbing pendidikan
Pembimbing praktek
TINUK ESTI.H.SST.MMkes
NIP. 140.235.333
SITI NURWATININGSIH,Amd.keb
NIP.
ii
41
KATA PENGANTAR
iii
42
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.........................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I LANDASAN TEORI
A. Pengertian....................................................................................
B. Fisiologi Nifas..............................................................................
C. Periode Nifas................................................................................
D. Pengelolaan..................................................................................
E. Pengkajian ...................................................................................
F. Diagnosa Kebidanan....................................................................
G. Perencanaan.................................................................................
H. Pelaksanaan..................................................................................
I. Evaluasi........................................................................................
BAB II TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian ...................................................................................
B. Diagnosa Kebidanan....................................................................
C. Perencanaan.................................................................................
D. Pelaksanaan..................................................................................
E. Evaluasi........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iv
iv
i
ii
iii
iv
1
1
6
6
9
17
18
22
23
24
32
32
34
39