Vous êtes sur la page 1sur 16

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim
Alhamdulillah, segala puji hanyalah milik Allah, dialah yang mengajarkan
manusia dengan pena dia pula yang mengajarkan manusia apa yang tidak di
ketahuinya. Segenap shalawat dan salam senantiasa tercurah untuk sang kekasih
Allah, pembawa peringatan dan kabar gembira ialah salallahuaalaihi wassalam,
yang mengeluarkan manusia dari ujung kenistaan, keterbelakangan ilmu-ilmu
pengetahuan serta keburukan moral kepada cahaya kehidupan yang penuh cinta
,cita, dan cipta.
Alhamdulillah, berkat rahmat sang illahi rabbi taufik dan hidayat Nya-lah
makalah ini telah selesai walau banyak sekali hambatan yang terkadang
membakar semangat penulis tetapi penulis percaya dapat merampungkannya,
dengan dibuatnya makalah ini menjadi lebih bermakna karena telah menambah
wawasan dan pengalaman penulis.
Selanjutnya sebuah pepatah mengatakan bahwa tak ada gading yang tak
retak maka penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih kurang untuk
di katakan sempuna.
Atas segala perhatiannya pemakalah mengucapkan kata banyak terima
kasih semoga bermanfaat bagi pembaca dan pemakalah.
Pekanbaru,
Pemakalah

Oktober 2013

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam perkembangan setiap individu sejak lahir hingga akhir hayatnya
pasti akan mengalami proses belajar dan akan menuju tingkat kedewasaan
atau kematangannya baik secara langsung maupun tidak langsung, Dalam
proses ini perubahan tidak terjadi sekaligus tetapi terjadi secara bertahap.
Perkembangan individu ditunjukkan bagaimana perkembangan anak-anak,
remaja dan dewasa tumbuh dan berkembang secara pisik, psikis dari fase ke
fase seperti dalam hal pertumbuhan pisik, kognitif, afektif, sosial, psikomotor,
moral.
Di dalam bidang kegiatan pendidikan di sekolah atau lembaga
pendidikan formal, proses pengajaran dan pembelajaran sangat penting dalam
perkembangan belajar individu demi menuju keberhasilannya. Proses
pengajaran dan pembelajaran tidak akan bisa berjalan efektif dan efisien
apabila seorang pendidik tidak memahami perkembangan peserta didik secara
menyeluruh.

Untuk

itu

pendidik

memerlukan

pengetahuan

perkembangan individu peserta didik.


B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Perkembangan?
2. Apakah Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan?
3. Bagaimana Perkembangan Bahasa Dalam Individu?
4. Apakah Tugas-tugas Perkembangan Bahasa?
5. Bagaimana Perkembangan Motorik, Kognitif dan Moral?
6. Bagaimana Arti Penting Perkembangan Bagi Proses Pembelajaran?

tentang

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan
Kata perkembangan seringkali digandengkan dengan pertumbuhan dan
kematangan. Ketiganya memang mempunyai hubungan yang sangat erat.
Pertumbuhan dan perkembangan pada dasarnya adalah perubahan, perubahan
menuju ke tahap yang lebih tinggi atau lebih baik. Ada beberapa perbedaan antara
pertumbuhan dengan perkembangan. Pertumbuhan lebih banyak berkenaan
dengan aspek-aspek jasmaniah atau fisik, sedang perkembangan berkenaan
dengan aspek-aspek psikis atau rohaniah. Pertumbuhan menunjukkan perubahan
atau penambahan secara kuantitas, yaitu penambahan dalam ukuran besar atau
tinggi, sedang perkembangan berkenaan dengan peningkatan kualitas, yaitu
peningkatan dan penyempurnaan fungsi. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan berkenaan dengan penyempurnaan struktur, sedang
perkembangan dengan penyempurnaan fungsi.1
Menurut Mc. Leod dalam Syah (2004), menjelaskan perkembangan adalah
proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri
berarti tahapan peningkatan sesuatu dalam hal jumlah, ukuran, dan arti
pentingnya.
Dalam Dictionary of psychology, perkembangan pada prinsipnya adalah
tahapan-tahapan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia
dan organisma lainnya. Jadi perkembangan adalah perubahan-perubahan yang
dialami oleh individu menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara
sistematis, progresif dan berkesinabungan.
Yang dimaksud dengan sistematis adalah perubahan dalam perkembangan
itu bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian
organisma (fisik dan psikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis. Seperti
kemampuan berjalan anak-anak seiring dengan matangnya otot-otot kaki.
1 Prof. Dr. Nana syaodih sukmadinata, Landasan psikologi proses pendidikan,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), hlm. 113-114

Progresif berarti perubahan yang terjadi bersifat maju, meningkat dan


mendalam(meluas) baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Misalnya terjadi
perubahan proporsi dan ukuran fisik anak dari pendek menjadi tinggi, kecil
menjadi besar, dan perubahan pengetahuan dan kemampuan anak dari yang
sederhana sampai kepada yang kompleks, seperti mulai mengenal abjad dan angka
hingga mampu membaca dan berhitung.
Kontiniu atau berkesinambungan berarti, perubahan pada bagian atau
fungsi organisma itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi
secara kebetulan atau loncat- loncat. Misalnya untuk mampu berjalan seorang
anak harus terlebih dahulu bisa duduk dan merangkak. 2
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Dalam

berbagai

literatur-literatur

yang

menjelaskan

tentang

perkembangan, bahwa masalah hereditas dan lingkungan merupakan faktor


penting yang mempengaruhi perkembangan manusia. Salisu Shehu dalam
Aliah (2006), menyebutkan bahwa bukan hanya faktor hereditas dan
lingkungan saja yang penting dalam mempengaruhi perkembangan manusia,
tetapi dalam perspektif Islam, bahwa faktor ketentuan Allah SWT merupakan
hal yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan.
Faktor hereditas dan faktor lingkungan sebagai dua faktor yang
mempengaruhi perkembangan, telah banyak dijelaskan dalam Islam seperti:
Bahwa seorang yahudi bertanya kepada nabi Muhammad saw tentang
penentuan jenis kelamin bagaimana terjadinya? Nabi menjawab sebagai
berikut:
Sperma pria adalah putih dan sel telur perempuan kekuningkuningan. Jika mereka bertemu (terjadi pembuahan) dan sperma pria
mengungguli sel telur perempuan, hasilnya akan menjadi jenis kelamin lakilaki dengan seizing Allah, dan jika sel telur perempuan menggungguli sel
sperma

pria

hasilnya

akan

menjadi

perempuan

dengan

Allah(HR.Bukhari)
2 Dra. Hj. Zalyana, AU., M.Ag., Psikologi Pembelajaran Bahasa Arab,
(Pekanbaru: Al-Mujtahadah Press, 2010), hlm. 41-43.

seizing

persamaan teman yang baik dan teman yang buruk seperti pedagang
minyak kasturi dan peniup api tukang besi. Si pedagang minyak kasturi
mungkin akan memberinya padamu, atau engkau membeli padanya, atau
setidaknya engkau dapat memperoleh bau yang harum darinya, tapi si peniup
api tukang besi mungkin akan mempuat pakaianmu terbakar atau kamu akan
mendapatkan bau yang tidak sedap darinya (HR. Bukhari).\
Jadi, Islam memandang manusia sebagai makhluk Allah yang harus
diatur, dijaga, dikontrol dan diarahkan oleh kekuatan dan kehendak yang maha
kuasa, yang tidak terbatas.3
C. Perkembangan Bahasa Dalam Individu
Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang
lain.

Bahasa

adalah

anugerah

dari

Yang

Maha

Kuasa.

Alquran

menggambarkan bahwa kemampuan manusia untuk berbahasa merupakan


kemampuan yang membuat manusia memiliki kelebihan dibandingkan dengan
malaikat (QS. Al-Baqarah: 30-33)
Bahasa sangat erat kaitannya dengan perkembangan berfikir individu.
Perkembangan individu tampak dalam perkembangan bahasanya yaitu
kemampuan membentuk pengertian, menyusun pendapat dan menarik
kesimpulan. Perkembangan fikiran itu dimulai pada usia 1,6- 2,6 tahun yaitu
pada saat anak dapat menyusun kalimat dua atau tiga kata. Laju
perkembangan itu sebagai berikut:
a. 1,6 tahun, anak dapat menyusun pendapat positif bapak makan
b. Usia 2,6 tahun, anak dapat menyusun pendapat negatif (menyangkal)
bapak tidak makan)
c. Pada usia selanjutnya, anak dapat menyusun pendapat kritikan, keraguraguan dan menarik kesimpulan.
Aliah B. purwakania (2006), membagi laju perkembangan bahasa anak
mulai dari prelingustic phase, selanjutnya tahap holophrasastic periode dan
telegraphic periode.4
3 Ibid., hlm. 43-45.
4 Ibid., hlm. 45-49.

D. Tugas-tugas Perkembangan Bahasa


1. Pemahaman
Yaitu kemampuan memahami makna ucapan orang lain.
2. Pemahaman pembendaharaan kata
Pembendaharaan kata-kata anak berkembang dimulai secara
lambat pada usia dua tahun pertama, kemudian mengalami tempo yang
cepat pada usia pra-sekolah dan terus meningkatkan setelah anak masuk
sekolah.
3. Penyusunan kata-kata menjadi kalimat
Kemampuan menyusun kata-kata menjadi kalimat pada umumnya
berkembang pada usia dua tahun. Bentuk kalimat pertama ialah kalimat
tunggal

(kalimat satu kata) dengan disertai gesture untuk melengkapi

cara berfikirnya. Contohnya, anak menyebut bola sambil menunjuk


bola itu dengan jarinya. Kalimat tunggal itu berarti tolong ambilkan bola
itu untuk saya. Menurut Davis, Garrison dan Mc Carthy (E. Hurlock,
1956) anak yang cerdas, anak wanita dan anak yang berasal dari keluarga
berada, bentuk kalimat yang diucapkannya itu lebih panjang dan kompleks
dibandingkan dengan anak yang kurang cerdas, anak pria dan anak yang
berasal dari kelurga miskin.
4. Ucapan
Kemampuan mengucapkan kata-kata merupakan hasil belajar
melalui imitasi (peniruan) terhadap suara-suara yang di dengar dari orang
lain (terutama orang tua). 5
E. Proses dan Tugas Perkembangan
Dalam konteks perkembangan, proses berarti tahapan-tahapan
perubahan yang dialami seseorang baik yang bersifat jasmaniah maupun
rohaniah. Menurut Hurlock (1980), manusia tidak statis atau mandek, karena
perubahan-perubahan senantiasa terjadi dalam dirinya dalam berbagai
kapasitas (kemampuan) baik yang bersifat biologis maupun psikologis.

5 Ibid., hlm. 50-52.

Secara umum, seluruh proses perkembangan individu sampai menjadi


person (dirinya sendiri) berlangsung dalam tiga tahapan, yaitu:
a.
b.

Tahapan proses konsep (pembuahan sel ovum ibu oleh sel sperma ayah)
Tahapan proses kelahiran (lahirnya bayi dari rahim atau perut ibu ke dunia

c.

bebas)
Proses perkembangan individu bayi menjadi seseorang pribadi yang khas.
Di dalam konsep Islam, tahap konsepsi (sebelum kelahiran) sudah

melalui sekurang-kurangnya tiga tahap pula, yaitu


1. Nutfah (mani)
2. Alaqah (darah)
3. Mudghah (segumpal daging)
Proses dari nutfah ke alaqah membutuhkan waktu 40 hari demikian
juga dari alaqah ke mudghah. setelah tiga tahap itu dilalui, tahap berikutnya
sama dengan yang telah disebutkan diatas. Tentang proses kejadian manusia,
alquran telah secara tegas menyebutkan yang artinya:
sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian
dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal
daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami
jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan di dalam rahim, apa yang Kami
kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkam
kamu sebagai bayi, kemudian (secara berangsur-angsur)kamu sampailah
kepada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula)
diantara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak
mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya diketahuinya. (QS Al-Hajj: 5)
Merujuk kepada psikologi perkembangan yang membahas tahapantahapan perkembangan individu dari masa bayi hingga tua, terdapat enam
tahapan perkembangan individu dan tugas-tugas perkembangannya.
1. Fase bayi/kanak-kanak dan tugas-tugas perkembanganya
Disebut fase bayi yaitu sejak seorang individu manusia dilahirkan
dari rahim ibunya hingga berusia lebih kurang satu tahun. Tugas-tugas
perkembangan pada fase ini adalah sebagai berikut.
a. Belajar memakan makanan keras.

b. Belajar berjalan yang di awali dengan telungkup, merangakak dan


belajar berdiri dengan berpegangan pada dinding dan kursi
c. Belajar bicara.
d. Belajar mengendalikan pengeluaran benda-benda buangan dari
tubuhnya,misalnya mulai dengan meludah, membuang ingus dan
seterusnya.
e. Belajar membedakan jenis kelamin dan bersopan santun.
f. Mencapai kematangan untuk belajar membaca(mulai siap mengenal
huruf, suku kata-kata tertulis).
g. Belajar mengadakan hubungan emosional selain dengan ibu dan
ayahnya,saudara kandungnya,dan orang-orang di lingkungannya.
h. Belajar(bisa)membedakan yang baik dan yang buruk, juga antara yang
benar dan yang salah, dan mengembangkan kata hati.
2. Fase anak-anak dan tugas perkembangannya
Masa anak-anak berlangsung antara usia 6 sampai 12 tahun dengan
ciri-ciri utama: (a) memiliki dorongan untuk keluar dari rumah dan
memasuki kelompok sebaya, (b) keadaan fisik yang memungkinkan anak
memasuki

dunia

permainan

dan

pekerjaan

yang

membutuhkan

keterampilan jasmani, (c) memiliki dorongan mental untuk memasuki


dunia

konsep,logika

dan

komunikasi

yang

luas.

Tugas-tugas

perkembangan pada fase ini adalah sebagai berikut.


a. Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain, seperti
lompat jauh, lompat tinggi, mengejar, menghindari kejaran dan
seterusnya.
b. Membina sikap yang positif terhadap dirinya sendiri sebagai seorang
individu yang sedang berkembang, seperti kesadaran tentang harga diri
(self esteem) dan kemampuan diri(self efficacy).
c. Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral
yang berlaku di masyarakat.
d. Belajar memainkan peran sebagai seorang pria (jika ia sebagai seorang
pria) dan sebagai wanita (jika ia seorang wanita).
e. Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis dan
berhitung.
f. Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan kehidupan seharihari.

g. Mengembangkan kata hati, moral dan skala nilai yang selaras dengan
keyakinan dan kebudayaan yang berlaku di masyarakat.
h. Mengembangkan sikap objektif baikn positif maupun negatif terhadap
kelompok dan lembaga kemasyarakatan.
i. Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga
menjadi dirinya sendiri yang independen (mandiri) dan bertanggung
jawab.
3. Fase remaja dan tugas-tugas perkembangannya.
Pada masa ini merupakan masa yang penuh kesukaran dan
persoalan, bukan saja bagi remaja itu sendiri, tetapi juga bagi orang tua,
guru dan masyarakat di sekitarnya. Sebagian ahli psikologi menyatakan
bahwa masa remaja terdiri atas tiga subperkembangan, yaitu: (a)
subperkembangan prapuber selama kurang lebih dua tahun sebelum masa
puber, (b) subperkembangan puber selama dua setengah sampai tiga
setengah tahun,dan (c) subperkembangan post puber, yakni saat
perkembangan biologis sudah lambat tapi masih terus berlangsung pada
bagian-bagian organ tertentu. Saat ini merupakan akhir masa puber yang
mulai menampakkan tanda-tanda kedewasaan. Tugas-tugas perkembangan
pada fase ini adalah sebagai berikut.
a. Mencapai pola hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya
yang berbeda dengan jenis kelamin sesuai dengan keyakinan dan etika
moral yang berlaku dalam masyarakat.
b. Mencapai peranan sosial sebagai seorang pria dan wanita selaras
dengan tuntutan sosial dan kutural masyarakat.
c. Menerima kesatuan organ-organ tubuh sebagai pria atau wanita dan
menggunakannya secara efektif sesuai dengan kodratnya masingmasing.
d. Keinginan menerima dan mencapai tingkah laku sosial tertentu yang
bertanggung jawab di tengah-tengah masyarakat.
e. Mencapai kemerdekaan dan kebebasan emosional dari orang tua dan
orang-orang dewasa lainya dan mulai jadi seorang person (menjadi
dirinya sendiri).
f. Mempersiapkan diri untuk mempersiapkan karir tertentu dalam bidang
ekonomi.
9

g. Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia perkawinan atau


kehidupan berkeluarga (sebagai suami atau istri).
h. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman
bertingkah laku dan mengembangkan ideologi untuk keperluan
kehidupan kewarganegaraannya.
4. Masa dewasa awal dan tugas-tugas perkembangannya.
Fase perkembangan saat seorang remaja mulai memasuki masa
dewasa, yakni antara umur 21 sampai 22 tahun disebut masa dewasa awal.
Menurut

Havighurst

(1953)

dalam

Andi

Mappiare,

tugas-tugas

perkembangan fase dewasa awal adalah sebagai berikut.


a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Memilih teman bergaul (sebagai calon suami atau istri).


Belajar hidup bersama dengan suami istri.
Mulai hidup dalam keluarga atau hidup berkeluarga.
Belajar mengasuh anak-anak.
Mengelola rumah.
Mulai bekerja dalam suatu jabatan.
Mulai bertanggung jawab sebagai warga negara secara layak.
Memperoleh kelompok sosial yang seirama dengan nilai-nilai
pahamnya.

10

5. Masa setengah baya dan tugas-tugas perkembangannya


Masa yang berlangsung antara umur 40 sampai 60 disebut masa
setengan baya. Oleh sebagian orang, usia ini disebut dengan masa pubertas
kedua. Adapun tugas-tugas pada masa ini adalah sebagai berikut.
a. Mencapai tanggung jawab sosial dan kewarganegaraan secara lebih
dewasa.
b. Membantu anak-anak yang masih berusia belasan tahun agar
berkembang menjadi orang dewasa yang bahagia dan bertanggung
jawab.
c. Mengembangkan aktifitas dan memanfaatkan waktu luang sebaikbaiknya bersama orang-orang dewasa lainya.
d. Menghubungkan diri sedemikian rupa dengan pasangannya sebagai
seorang pribadi yang utuh.
e. Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
psikologis yang lazim terjadi pada masa setengah baya.
f. Mencapai dan melaksanakan penampilan yang

memuaskan

dalam(karier) propesi dan jabatannya.


g. Menyesuaikan diri dengan perikehidupan orang-orang dengan usia
lanjut.
6. Masa tua dan tugas-tugas perkembangannya.
Oleh para ahli psikologi, khususnya psikologi perkembangan, masa
ini merupakan masa akhir kehidupan manusia. Masa tua berlangsung
antara 60 tahun hingga meninggal dunia. Masa ini biasanya ditandai oleh
perubahan-perubahan kemampuan motorik yang semakin merosot.
Adapun tugas-tugas perkembangan pada masa tua, sesuai dengan
berkurangnya kekuatan dan kesehatan jasmaniahnya adalah sebagai
berikut.
a. Menyesuaikan diri dengan menurunya kekuatan dan kesehatan
jasmaniahnya.
b. Menyesuaikan diri dengan keadaan pensiun dan berkurangnya
penghasilan.
c. Menyesuaikan diri dengan kematian pasanganya(suami/istri).
d. Membina hubungan yang tegas dengan para anggota kelompok
seusianya.

11

e. Membina pengaturan jasmani sedemikin rupa agar memuaskan dan


sesuai dengan kebutuhanya.
f. Menyesuaikan diri terhadap peranan-peranan sesuai dengan cara yang
luas.
Di dalam memahami tugas-tugas perkembangan seperti disebutkan
di atas, perlu memperhatikan prinsip-prinsip perkembangan sebagai
berikut.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Perkembangan melibatkan perubahan.


Perkembangan awal lebih kritis ketimbang pekembangan selanjutnya
Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Pola perkembangan dapat diramalkan.
Pola perkembangan mempunyai karakteristik dapat diramalkan.
Terdapat perbedaan individu dalam perkembangan.
Periode pola perkembangan.
Pada setiap periode perkembangan terdapat harapan sosisal.
Setiap bidang perkembangan mengandung bahaya yang potensial.
Kebahagaiaan berfariasi pada berbagai periode perkembangan.
Apabila merujuk kepada pendapat Hurlock (1997), setiap individu

secara umum akan mengalami perkembangan yang meliputi aspek-aspek:


1) Perkembangan fisik
2) Perkembangan motorik
3) Perkembangan bicara
4) Perkembangan emosi
5) Perkembangan sosial
6) Perkembangan bermain
7) Perkembangan kreatifitas
8) Perkembangan pengertian
9) Perkembanagn moral
10) Perkembangan peran seks
11) Perkembangan kepribadian.6
F. Perkembangan Motorik, Kognitif dan Moral.
Proses perkembangan individu, dapat dikelompokkan ke dalam tiga
aspek, yaitu perkembangan motorik, sosial dan moral.
1. Perkembangan Motorik (Motoric Development)
Dalam istilah psikologi, istilah motormenunjuk pada hal,keadaan
dan kegiatan yang melibatkan otot-otot juga gerakan-gerakan. Motor dapat
6 Drs. Tohirin, Ms., M.Pd., Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 38-47.

12

pula berarti segala keadaan yang meningkatkan atau menghasilkan


stimulasi atau rangsangan terhadap kegiatan organ-organ fisik.
Dengan

demikian,

perkembangan

motorik

berarti

proses

perkembangan yang progresif (maju) dan berhubungan dengan perolehan


aneka ragam keterampilan fisik anak (motor skill).
2. Perkembangan Kognitif
Istilah kognitif (Cognitive) berasal dari kata cognition yang
padanan katanya knowing, yang artinya mengetahui. Dalam arti luas,
cognition

(kognisi)

ialah

perolehan,

penataan

dan

penggunaan

pengetahuan (neisser, 1976 dalam Muhibbin Syah, 1996:65).


Jadi, perkembangan kognitif atau cognitive development, , yakni
perkembangan fungsi intelektual atau proses perkembangan kemampuan
atau kecerdasan otak anak.
Jean Piaget, seorang pakar terkemuka dalam disiplin psikologi
kognitif dan psikologi anak, mengklasifikasikan perkembangan kognitif
anak menjadi empat tahapan yakni,
a) Tahap sensory-motor, yakni perkembangan ranah kognitif yang terjadi
pada usia 0-2 tahun.
b) Tahap pre-operational, yakni perkembangan ranah kognitif yang
terjadi pada usia 2-7 tahun.
c) Tahap concrete-operational, yakni perkembangan ranah kognitif yang
terjadi pada usia 7-11 tahun.
d) Tahap formal-operational, yakni perkembangan ranah kognitif yang
terjadi pada usia 11-15 tahun (syah, 1996:66).
3. Perkembangan Sosial dan Moral (social and moral development)
Perkembangan sosial dan moral yakni proses perkembangan
mental yang berhubungan dengan perubahan-perubahan cara anak
berkomunikasi dengan orang lain, baik sebagai individu maupun sebagai
kelompok. Perkembangan ini berlangsung sejak masa bayi hingga akhir
hayat.
Seperti juga proses perkembangan yang lainya, perkembangan
sosial dan moral siswa juga selalu berkaitan dengan proses belajar. Ini
bermakna bahwa proses belajar itu amat menentukan kemampuan siswa

13

dalam bersikap dan berperilaku sosial yang selaras dengan norma-norma


moral agama, tradisi, hukum dan moral lainnya yang berlaku dalam
masyarakat.7
G. Arti Penting Perkembangan Bagi Proses Pembelajaran
Antara perkembangan dan belajar terdapat hubungan sangat erat,
sehingga

hampir

semua

proses

perkembangan

memerlukan

belajar.

Pengetahuan tentang proses perkembangan dengan segala aspeknya sangat


banyak manfaatnya, antara lain:
a) Guru dapat memberikan layanan bantuan dan bimbingan yang tepat
kepada para siswa, relevan dengan tingkat perkembanganya.
b) Guru dapat mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan

timbulnya

kesulitan belajar siswa tertentu, seterusnya segera mengambil langkahlangkah yang tepat untuk menanggulanginya.
c) Guru dapat mempertimbangkan waktu yang tepat untuk memulai aktivitas
proses belajar mengajar tertentu.
d) Guru dapat menemukan dan menetapkan tujuan-tujuan pembelajaran dan
pengajaran materi pembelajarn tertentu (syah,1996:82).8

7 Ibid., hlm. 48-50


8 Ibid., hlm. 50-52.

14

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia membutuhkan kepandaian yang bersifat jasmaniah dan
rohaniah, dan ini dapat dicapai melalui belajar. Meskipun bayi yang baru lahir
membawa beberapa naluri dan insting dan potensi-potensi, tetapi potensi
tersebut tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya pengaruh dari luar.
Untuk itu manusia membutuhkan belajar sepanjang kehidupannya, kapanpun
dan dimanapun.
Pada intinya belajar itu memiliki beberapa manfaat bagi individu,
yaitu:
1. Belajar itu membawa perubahan
2. Perubahan itu ada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru
3. Perubahan itu terjadi karena usaha
Fase-fase perkembangan pada manusia sejak dari masa kanak-kanak
sampai masa tua ada enam fase, yaitu:
1. Fase perkembangan masa kanak-kanak
2. Fase perkembangan masa anak
3. Fase perkembangan masa remaja
4. Fase perkembangan masa dewasa awal
5. Fase perkembangan masa setengah baya
6. Fase perkembangan masa tua
B. Saran
Kita sebagai mahasiswa tidak terlepas dari Perkembangan belajar ,
oleh sebab itu kami sebagai pemakalah mengharapkan kepada siding pembaca
dengan adanya makalah ini semoga kita dapat mengetahuai Perkembangan
Individu Dalam Konteks Belajar. Walaupun makalah ini jauh dari
kesempurnaan tetapi apabila kita membaca dan memahaminya, semoga
banyak manfaat yang dapat kita ambil.

15

DAFTAR PUSTAKA
AU. Zalyana, Psikologi Pembelajaran Bahasa Arab (Pekanbaru : Al-Mujtahadah
Press, 2010).
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2006).
Sukmadinata. Nana Syaodih, Landasan psikologi proses pendidikan (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya).

16

Vous aimerez peut-être aussi