Vous êtes sur la page 1sur 10

KIMIA ANALISIS DASAR

Oleh :
KELOMPOK SATU :

1.
2.
3.
4.
5.

AGUS ANDRIANSAH

NIM. 061530400318

AMI JUNIA

NIM. 061530400319

ANGELIA DERAJANNAH

NIM. 061530400321

DEWI ZELIKA MISPUANI

NIM. 061530400323

DWI INDAH WAHYUNI OKTASARI

NIM. 061530400324

KELAS : 1 KB
INSTRUKTUR : Ir. M. Zaman, M.Si., M.T.

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
ANALISIS AIR KRISTAL

I.

TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa mampu menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif suatu air kristal.

II.

DASAR TEORI
Pada umumnya kristal suatu senyawa kimia bila diletakkan beberapa lama diudara
akan mengadsorpsi air pada permukaannya. Jumlah air yang diadsorbsi relatif kecil dan
bergantung pada kelembaban udara. Hal ini dapat dilihat dari permukaannya yang
basah.
Terdapat pula kristal yang mengandung sejumlah air yang terikat secara kimia dalam
kristal tersebut. Kristal-kristal ini, biasanya merupakan garam ionic. Air yang terdapat
di dalamnya, disebut air kristal dan biasanya berikatan dengan kationnya.
Air kristal yang terdapat pada senyawa, mempunyai jumlah tertentu dan relatif
mudah dihilangkan melalui pemanasan pada suhu diatas titik didih air. Sebagai contoh
adalah hidrat tembaga (II) melalui pemanasan pada suhu diatas titik didih air. Sebagai
contoh adalah hidrat tembaga (II) klorida yang dapat diubah menjadi tembaga (II)
klorida melalui pemanasan pada suhu 110C
Reaksi penghilangan air kristal pada pemanas :
110 C
CuCl . xHO

CuCl + HO

Reaksi diatas dikenal dengan reaksi dehidrasi. Pada dehidrasi, terjadi peubahan
kristal dan warnanya. Perubahan ini juga bergantung pada pemanasannya, apakah
sempurna atau tidak. Sebagai contoh kristal CoCl.6HO berwarna merah, jika
dipanaskan sampai CoCl.2HO akan berwarna violet, tetapi jika dipanaskan sempurna
dia akan berubah menjadi biru.
Adanya senyawa hidrat bila diletakkan diudara terbuka akan melepaskan air.
Banyak air yang dilepaskan bergantung pada kelembaban udara, makin besar
kelembaban makin sedikit air yang dilepaskan. Proses pelepasan air ini disebut
efflorescence, misalnya CoCl . 6HO. Tetapi ada juga senyawa yang bila diletakkan
lebih lama lagi. Senyawa yang demikian disebut deliquescence, misalnya kristal
NaOH. Tidak hanya air diudara, tetapi dapat juga menyerap air dari larutan sedemikian
rupa sehingga larutan tersebut bebas air. Senyawa yang demikian disebut desicant atau
zat pengering. Jadi desicant menyerap air tidak hanya di udara tetapi dari larutan juga.
Beberapa senyawa juga menghasilkan air pada saat pemanasan, tetapi senyawa tersebut
bukan merupakan senyawa hidrat sebenarnya. Air yang dihasilkan tersebut merupakan
proses penguraian dan bukan merupakan proses penghilangan air melalui dehidrasi.
Senyawa senyawa organic,terutama bersifat seperti tersebut diatas.

Penguraian dengan menghasilkan air,bukan merupakan proses reversibel.


Penambahan air kedalam senyawa yang terurai tersebut, tidak akan mengembalikan
senyawa kebentuk asalnya. Senyawa yang merupakan senyawa hidrat yang sebenarnya,
akan mengalami dehidrasi secara reversible. Penambahan air kedalam CoCl anhidirida,
akan menghasilkan CoCl.2HO. Bila cukup air yang ditambahkan, maka akan
diperoleh larutan yang mengandung hidrat ion Cu.
Semua hidrat ionic larut dalam air dan dapat diperoleh kembali ,melalui kristalisasi
dari larutannya. Jumlah air yang terikat tergantung kepada cara pembuatan hidrat
tersebut.
III.

DAFTAR ALAT YANG DIGUNAKAN


Tabung reaksi
Bunsen
Kaca arloji
Rak tabung
Cawan penguap
Krus porselin + tutup
Desikator
Segitiga dan kaki tiga
Penjepit kayu
Spatula

IV.

Statis dan penjepit

BAHAN YANG DIGUNAKAN


1. Identifikasi Hidrat
KCrO
BaCl
Boraks
2. Reversibilitas Hidrat
CoCl . xHO
3. Deliquescence dan efflorescence
NaCO .10HO
CuSO .5HO
Kal(SO) .10HO
CaCl
4. Jumlah air kristal

CoCl . xHO

V.

GAMBAR ALAT ( TERLAMPIR )

VI.

KESELAMATAN KERJA

Jangan menyentuh kristal langsung dengan tangan, gunakan spatula untuk


menanganinya.
VII.

LANGKAH KERJA
1. Identifikasi hidrat
1. Panaskan sejumlah kristal 0.5 gr, di dalam tabung reaksi
2. Jika ada tetesan air di dinding tabung, catatlah
3. Catat perubahan yang terjadi (warna, sifat)
4. Setelah dingin larutkan dalam air (amati warna larutan), jika perlu dipanaskan
2. Reversibelitas hidrat
1. Panaskan 0.3 gr kristal di dalam cawan penguapan sampai warnanya berubah
sempurna
2. Larutkan residu dengan air didalam cawan penguapan
3. Panaskan larutan Sampai mendidih dan kering
4. Catat perubahan warna
5. Biarkan dan catat perubahan warna
3. Deliquescence dan efflorescencel
1. Tempatkan tiap kristal berikut di kaca arloji yang terpisah
2. Letakkan senyawa-senyawa tersebut ke cawan penguapan
3. Catat perubahan yang terjadi warna dan kelembabannya
4. Amati sampel selama dilaboratorium
4. Jumlah air kristal
1. Bersihkan porselin crusible dan tutupnya dengan HNO 6M
2. Bilas dengan aquades
3. Panaskan crusible beserta tutupnya diatas segitiga dan sampai kemerahan selama
2 menit
4. Timbang setelah dingin dengan ketelitian 0,001 gr
5. Masukkan 1 gr sampel yang tidak diketahui kedalam crusible
6. Timbang crusible beserta isinya
7. Letakan crusible disegitiga dengan tutup yang jauh dari pusat, panaskan lagi,
jangan sampai merah
8. Selama 10 menit pusatkan lagi tutupnya dan dinginkan
9. Timbang lagi sampai diperoleh berat konstan
10. Amati residu yang diperoleh, tambahkan air ke dalam crusible sampai 2/3
bagian terisi air. Bila residu tidak larut, maka panaskan perlahan-lahan

VIII. DATA PENGAMATAN

a. Identifikasi hidrat
Zat

Apakah terdapat
HO pada dinding

Warna
residu

Apakah larut
dalam air

KCrO

Tidak ada

Orange

Iya

Apakah
mempunyai air
kristal
Tidak

BaCl . 2HO
NaBO .
10HO

Ada

Putih

Iya

Ada

Ada

Putih

Iya

Ada

b. Beri kesimpulan dari hasil pengamatan :


1. Kesimpulan : Awalnya zat terbentuk padat seperti : butiran dan berwarna ungu
pekat. Saat dipanaskan warnanya tetap ungu pekat tapi bentuknya mencair. Setelah
dicampur aquadest warna berubah menjadi biru keungu-unguan. Pada saat
dipanaskan dan mendidih warna berubah menjadi biru dan setelah kering, warna
kembali menjadi ungu dan padat (bungkahan).
2. Apakah dehidrasi dan hidrasi CoCl, reversibel ?
Iya, CoCl . xHO bersifat reversibel karena percobaan menbuktikan bahwa warna
zat kembali seperti keadaan awal, yakni dari ungu menjadi ungu.
c. Deliquescence dan efflorescence
ZAT

NaCO . 10HO

CuSO . 5HO

Kal(SO) .
12HO

CaCl . 2HO

PENGAMATAN
SEBELUM
SESUDAH
Warna : putih
Warna : putih
Bentuk : padatan
Bentuk : padatan
Bau
:Bau
:Kelembaban : sedikit
Kelembaban : sedikit
Warna : biru muda
Warna : biru muda
Bentuk : padatan
Bentuk : padatan
Bau
:Bau
:Kelembaban : sedikit
Kelembaban : sedikit
Warna : putih
Warna : putih
Bentuk : padatan
Bentuk : padatan
Bau
:Bau
:Kelembaban : sedikit
Kelembaban : sedikit
Warna : putih
Warna : bening
Bentuk : padatan
Bentuk : cairan
Bau
:Bau
:Kelembaban : sedikit
Kelembaban : mencair

KESIMPULAN

Efflorescence

Efflorescence

Efflorescence

Delisquescence

d. Jumlah air kristal


Massa crussible + tutup
Massa crussible + tutup+hidrat padat
Massa crussible + tutup+residu
Massa hidrat padat
Massa residu (CoCl )
Mol residu (CoCl ) (a)
Massa HO yang hilang
Mol HO yang hilang (b)
Jumlah air kristal (perbandingan a:b)
Rumus molekul dari hidrat

= 52,056 gr
= 53,06 gr
= 52,707 gr
= 1,004 gr
= 0,651 gr
= 0,005 mol
= 0,353gr = 35,3 %
= 0,020 mol
=1:4
= CoCl . 4HO

PERHITUNGAN
1. Massa residu (CoCl ) = (Massa crussible + tutup + residu) (Massa crussible + tutup)
= 52,707gr 52,056 gr
= 0,651 gr
2. Mol residu (CoCl ) (a)

massaresidu
BM . residu

0,651 gr
gr
29,93
mol

= 0,005 mol
3. Massa HO yang hilang

= massa hidrat padat massa residu


= 1,004 gr 0,651 gr
= 0,353 gr = 35,3 %

4. Mol HO yang hilang (b) =


=

Massa H O yang hilang


BM . H O
0,353 gr
gr
18
mol

= 0,020 mol
5. Jumlah air kristal ( perbandingan a:b )
mol residu
= mol H O yang hilang
=

0,005 mol
0,020 mol

1
4

=1:4

Maka rumus molekul dari hidrat yang didapat adalah CoCl . 4HO

IX.

PERTANYAAN
1. Tuliskan macam- macam air kristal ?
Hidratasi adalah air yang terikat oleh ion- ion dalam kristal berbentuk HO

Konstitusi adalah air yang merupakan bagian mol zat padat tetapi tidak berbentuk
HO

2. Tuliskan 10 zat yang mengandung air kristal ?


CaCl
Boraks
Kal(SO)
NaOH
CuCl
KCrO
CoCl
BaCl
NaCO

X.

CuSO

ANALISA PERCOBAAN
Karakteristik senyawa yang dapat mengikat air (hidrat) adalah senyawa yang cepat
terhidrasi dengan mengikat air atau senyawa yang dapat mengikat air melalui
pengikatan permukaan (curpace athesion) sehingga terlihat seperti mencair atau
meleleh apabila dibiarkan di udara terbuka. Senyawa tersebut akan menyerap air karena
bersifat higroskopis (kemampuan untuk menyerap air yang ada di lingkungannya). Hal
ini ditandai dengan melelehnya senyawa tersebut atau terdapat titik-titik air di sekitar
senyawa.
Pada percobaan identifikasi hidrat terdapat 3 senyawa yang diamati / dianalisis yaitu
: K2Cr2O7, BaCl2, dan boraks. Pada senyawa K2Cr2O7 tidak terdapat H2O di dinding
tabung, larut dalam air, dan tidak mempunyai air kristal. Pada senyawa BaCl 2 terdapat
H2O di dinding tabung, larut dalam air, dan mempunyai air kristal. Pada senyawa
boraks (Na2B4O7) terdapat H2O pada dinding tabung, larut dalam air, dan mempunyai
air kristal.
Pada percobaan reversibilitas hidrat senyawa CoCl 2 . H2O dianalisa dengan cara
mengamati perubahan warna yang terjadi sebelum dan sesudah dipanaskan, saat
dilarutkan dengan aquadest, dan setelah dipanaskan kembali hingga kering. Hasilnya
warna berubah menjadi biru setelah dilarutkan dan dipanaskan kembali, tetapi warna

akan kembali seperti semula ketika zat dibiarkan beberapa saat. Selain terjadi
perubahan warna, terjadi juga perubahan bentuk dari serbuk (padatan) menjadi cair saat
dipanaskan untuk pertama kalinya. Setelah dipanaskan untuk kedua kalinya CoCl2 .H2O
ke bentuk semula yaitu padatan (serbuk). Karena wujud saat yang diamati dan setelah
dilakukan percobaan kembali seperti semula, maka dapat disimpulkan bahwa senyawa
tersebut bersifat reversible (bolak-balik).
Pada percobaan delisquescence dan efflorescence beberapa senyawa diamati dan
dikelompokkan, senyawa yang menyerap air (delisquescence) atau senyawa yang
melepas air (efflorescence). Dari percobaan ini dapat diketahui bahwa senyawa
Na2CO3, CuSO4 . 5H2O, dal Kal(SO4)2 . 5H2O merupakan senyawa yang melepas air
(efflorescence) dengan ditandai warna pinggir tumpukan zat yang ada di dalam cawan
penguapan memudar dan terlihat lebih kering, sedangkan senyawa CuCl 2 termasuk
dalam kelompok senyawa yang menyerap air (delisquescence) ditandai dengan adanya
butiran-butiran air pada pinggiran cawan penguap.
Pada percobaan penentuan jumlah air kristal banyak tahap yang harus dilakukan.
Sehingga akan ditemukan jumlah air kristal dari perbandingan mol residu dengan mol
H2O yang hilang. Maka dari itu, didapatlah rumus molekul senyawanya yaitu CoCl 2 .
4H2O.
XI.

KESIMPULAN

Air kristal adalah air yang terdapat pada suatu senyawa yang mengandung jumlah air
yang terikat, secara kimia, kristal- kristal ini biasanya merupakan garam ionic. Dan air
yang terdapat didalamnya disebut air kristal.

Deliquscence adalah senyawa yang apabila diletakkan diudara akan menyerap dan
ketika diletakkan lebih lama lagi maka akan mencair. Contoh : CaCl.2HO

Efflorescence adalah senyawa yang melepaskan air dan bergantung pada kelembaban
udara. Semakin besar kelembaban udara , maka semakin kecil air yang dilepaskan.
Contoh : NaCO, CuSO . 5HO.

BaCl dan boraks mempunyai air kristal dan hal itu dapat dibuktikan dari percobaan
yang telah dilakukan, karena terdapat tetesan air pada tabung reaksi saat dipanskan.

DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet. Teknik Kimia. 2015. Penuntun Praktikum Kimia Analisis Dasar. Politeknik Negeri
Sriwijaya. Palembang
http://ml.scrib.com/doc/98183790/analis.air-kristal

GAMBAR ALAT

KACA ARLOJI

BUNSEN

TABUNG REAKSI

RAK TABUNG REAKSI

CAWAN PENGUAP

KAKI TIGA

KRUS PORSELIN

SEGITIGA

DESIKATOR

PENJEPIT TABUNG REAKSI

SPATULA

PENJEPIT

Vous aimerez peut-être aussi