Vous êtes sur la page 1sur 8

ASPEK HK PENYAKIT MENULAR

1. Yg termasuk UU Wabah peny menular


2. Yg termasuk dlm STD/PMS
Undang-undang wabah peny menular :
-

UU Wabah dan Penyakit Karantina

UU no 6/1962 tentang Wabah

UU no 7/1968 tentang Perubahan Ps 3 UU no 6/1962

untuk menangkal epidemi/pandemi


Endemi : Suatu penyakit tertentu selalu saja ditemukan dalam suatu wilayah tertentu /
Prevalensi suatu penyakit tertentu dalam wilayah tertyentu masih dalam batas
normal.
Epidemi/Wabah : suatu penyakit yang ditemukan pada suatu daerah ttt dalam waktu
yang singkat berada dalam frekuensi yang meningkat ( Azwar, 1999).
UU no. 1 dan no 2 tahun 1962 : wabah ialah penjalaran atau penambahan
banyaknya peristiwa penyakit (karantina).
UU no 6 tahun 1962 dan UU no 7 tahun 1967 : wabah ialah penjalaran
suatu penyakit dengan cepat disuatu daerah ttt, sehingga dalam waktu singkat
jumlah penderita menjadi banyak, yg hrs diatasi dengan isolasi penderita dari
orang lain sekitarnya.
Adalah suatu peningkatan kejadian kesakitan atau kematian yang telah meluas
secara cepat baik jumlah kasus maupun luas daerah terjangkit (Pedoman
Kerja Puskesmas 1991/1992)
Adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat
yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan
lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka
(UU RI nomor 4/1984 tentang Wabah Penyakit Menular)

Pandemi : suatu penyakit frekuensinya dalam waktu yang singkat memperlihatkan


peningkatan yang aamat tinggi serta penyebarannya telah mencakup wilayah
yang amat luas (Azwar, 1999).

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)


Pengertian :
-

Adalah timbulnya suatu kejadian kesakitan atau kematian dan atau meningkatnya
suatu kejadian kesakitan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada
suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu (Pedoman Kerja
Puskesmas 1991/1992).

Suatu tingkat kejadian kesakitan lebih dari yang diharapkan ( Nur Nasry Noor)

Pedoman Kerja Puskesmas 1991/1992 :


Kriteria atau kriteria kerja KLB :
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
di suatu daerah
2. Adanya peningkatan kejadian kesakitan atau kematian yang lebih besar atau sama
dengan 2X dibandingkan dengan jumlah kesakitan atau kematian yang biasa
terjadi pada kurun waktu sebelumnya (jam, hari, minggu) tergantung dari jenis
penyakitnya.
3. Adanya peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 kurun waktu
(jam, hari, minggu) berturut-turut menurut jenis penyakitnya.
Penyakit-penyakit menular yang dilaporkan :
Adalah penyakit-penyakit yang memerlukan kewaspadaan kita yaitu penyakitpenyakit wabah atau yang berpotensi wabah atau yang dapat menimbulkan KLB.
1. Penyakit karantina/penyakit wabah penting ;
Kholera, poliomyelitis, pes, diphteri
2. Penyakit potensial wabah/KLB yang menjalar dalam waktu cepat atau
mempunyai mortalitas tinggi dan memerluklan tindakan segera :
DHF, campak, rabies, diare, pertussis

3. Penyakit potensial wabah/KLB lainnya dan bbrp penyakit penting ;


Malaria, hepatitis, encephalitis, frambusia, typhus abdominalis, tetanus, influenza,
meningitis, tetanus neonatorum, anthraks, keracunan.
Penyakit yang dapat menimbulkan wabah (Permenkes RI nomor 560/Menkes/Per/VII/
1989) tentang jenis penyakit tertentu yang dapat menimbulkan wabah, tata cara
pelaporannya dan tata cara penanggulangan seperlunya :
-

Kolera

- Pertusis

Pes

- Rabies

Demam Kuning

- Malaria

Demam Bolak-balik

- Influenza

Tifus bercak wabahi

- Hepatitis

Demam berdarah dengue

- Tifus perut

Campak

- Meningitis

Polio

- Encephalitis

Difteri

- Anthrax

Aspek hk dalam penanggulangan penyakit :


-

adanya kewajiban bagi orang-orang yang mempunyai tanggung jawab dalam


lingkungannya melaporkan kepada Kades/Lurah dan/atau Kepala Unit Kesehatan
terdekat dalam waktu secepatnya.

Orang-orang KK, ketua RT, KS, kepala asrama, direktur perusahaan dll.
Permenkes 560/1989 : termasuk dokter, peyugas kes yang memeriksa penderita,
dokter hewan yang memeriksa hewan tersangka penderita.

PHS

ODHA

ASPEK HUKUM KESLING DAN KESKER


Pengertian :
UU no 11/1962 : Hygiene adalah segala usaha untuk memelihara dan mempertinggi
derajat kesehatan
UU Hygiene 1966 : Hygiene adalah kesehatan masyarakat yang khusus meliputi segala
usaha untuk melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat
kesehatan dng tujuan memberi dasar-dasar kelangsungan hidup yang
sehat serta mempertinggi kesejahteraan dan daya guna perikehidupan
manusia.
UU no 4/1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup : Kes
Lingkungan adl suatu kondisi yang mampu menopang keseimbangan
ekologis yg dinamis antara manusia dan limgkungan untuk medukung
tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat, sejahtera dan bahagia.
KESEHATAN LINGKUNGAN DALAM PERUNDANG-UNDANGAN :
1. UU no 11/1962 tentang Hygiene untuk Usaha-usaha Bagi Umum :
utk mempertinggi derajad kes mas.
meliputi :
a. Hygiene air, susu, mak-min utj konsumsi umum perlu diawasi mutu kes-nya, tdk
mengandung kuman peny, zat-zat racun dsb.
b. Hygiene perusahaan dan lingkungannya perlu memenuhi syarat-syarat kes agar
kary tdk mudah mengalami bahaya dan bekerja dlm suasana sehat
c. Hygiene bangunan-2 umum spt stasiun, pelabuhan, bioskop, sekolah dll hrs
memenuhi syarat-syarat kes spt ventilasi, kebersihan dll.
d. Hygiene tempat pemandian umum hrs bersih dan sehat serta aman thd penyebaran
peny menular
e. Hygiene alat-alat pengangkutan umum spt KA, bus, kapal, pswt terbang dll perlu
memenuhi syarat-syarat kes.

f. Dll diatur oleh Menkes


2. UU no 2/1966 tentang Hygiene :
Hygiene digunakan utk mencakup seluruh usaha manusia maupun masy yg perlu
dijalankan guna mempertahankan dan memperkembangkan kesejahteraannya did lam
lingkungannya yg bersifat badan, jiwa maupun social.
a. Rakyat hrs mengrti dan sadar akan pentingnya keadaan yg sehat dan baik kes
pribadi maupun kes masy.
b. Pemerintah hrs memberikan pelayanan di bid kes bagi rakyat
3. UU No 23/1992 tentang Kesehatan :
Ps 22 :
a. Kes lingk diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingk hidup
b. Kes lingk dilaks thd t.u, lingk pemukiman, lingk kerja, angkutan umum dan lingk
lainnya
c. Kes lngk meliputi penyehatan air dan udara, pengamanan limbah padat, limbah
cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan, pengendalian vector penyakit dan
penyehatan atau pengamanan lainnya
d. Setiap tempat/sarana pelayanan umum wajib memlihara dan meningkatakan
lingkunga yang sehat sesuai standar dan pelayanan
PS 22 : sanksi
kurungan 1 th dan atau denda Rp 15 juta,-

ASPEK HUKUM KES KERJA


Pengertian Kesehatan Kerja :
Adl sps dlm ilmu kes/kedokteran beserta prakteknya yg bertujuan agar pekerja,
masyarakat pekerja memperoleh derajad kes setinggi-tingginya , baik fisik atau
mental maupun social dng usaha-usaha preventif dan kuratif thd peny-2/gangguan2
kes yang diakibatkan faktor-faktor pek dan lingk kerja serta peny-2 umum
Pengertian Hukum Kes Kerja :
Adl semua ketentuan hk yg berhub dng pemeliharaan/yan kes kerja dan penerapannya
serta hak dan kewajiban baik dr perorangan maupun segenap lap masy.
Sasaran Hk Kes Kerja :
1. Mencegah terjadinya kecelakaan
2. Mencegah tjdnya peny akibat kerja
3. Mencegah/mengurangi kematian
4. Mencegah/mengurangi cacat tetap
5. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan2, alat2
kerja, mesin2, pesawat, instalasi
6. Meningkatakan produktifitas kerja tanpa memeras nakler dan menjamin
kehidupan produktifnya
7. Mencegah pemborosan naker, modal dan alat-2, sumber2 produksi lainnya pada
saat bekerja dsbnya.
8. Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi, industru serta
pembangunan
Bbrp ketentuan hukum tentang Kesehatan Kerja :
1. UU Kerja (1948-1951)
PP no 1/1951 mengatur a.l : jam kerja, cuti hamil, cuti tahunan, cuti haid,
peraturan kerja bagi anak2, org muda, wanita, persy tempat kerja dll
2. UU Kecelakaan :

dimumkan th 1947, berlaku th 1951


= UU Kompensasi Kerja
= Workmen Compensation Law
Mengatur tentang penggantian kerugian kpd buruh yg mendpt kecelakaan/p.a.k.
a. Prshn wajib memberi tunjangan, majikan wajib membyr ganti rugi kp[s buruh yg
mendapat kecelakaan kerja di pershn tsb.
b. Peny yg timbul krn hub kerja dipandang sbg kecelakaan
c. Jika buruh mati akibat kecelakaan yg dmk itu maka kewajiban membayar
kerugian itu berlaku thd keluarga yg ditinggalkannya.
d. Dst.
3. UU Keselamatan Kerja 1970 :
-

Berisi ketentuan-23 umum ttg keselamatan kerja yg sesuai dng perkembangan


masdy, industrialisasi, teknik, teknologi dlm rangka pembinaan norma2
keselamatan kerja

Diatur ttg keselamatan kerja dlm sgl tempat kerja baik didarat, didalam tanah,
dipermukaan air, didalam aiar maupun diudara didalam wilayah hokum Indonesia

Dicantumkan juga hak dan kewajiban naker, yaitu :


a. Memberikan ket yg benar bila diminta oleh peg pengawas dan atau ahli2
keselamatan kerja
b. Memakai alat2 perlindungan dirinya yg diwajibkan
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat2 keselamtan dan kes kerja yg
diwajibkan
d. Meminta kpd pengurus agar dilaks semua syarat-2 keselamatan dan kes kerja
yg diwajibkan
e. Menyatakan keberatan kerja pd pek dmn syarat keselamatan dan kes. kerja
serta alat-2 perlindungan diri yg diwajibkan diragukan olehnya kecuali dlm
hal2 khusus ditentukan lain oleh peg pengawas dlm batas2 yg masih dapat
dipertanggungjawabkan.

4. UU no 23/1992 tentang Kesehatan :


a. Kes Kerja diselenggarakan utk mewujudkan produktifitas kerja yg optimal

b. Kes kerja meliputi yankes kerja, pencegahan peny akibat kerja dan syarat kes
kerja
c. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kes kerja
d. Ketentuan mengenai kes kerja sbgmn dimaksud dlm ayat c dan d ditetapkan dng
PP
sanksi pidana ps 94 : - kurungan 1 th
- denda Rp 15 juta,Yang wajib menyelenggarakan kes kerja adal tempat-@ :
-

Mempunyai risiko bahaya kes /

Mudah terjangkit peny /

Kary > 10 orang

Asuransi Naker :
-

UU no 14/1969 tentang Ketentuan2 Pokok Mengenai Jaminan Sosial bagi Naker

PP RI no 33/1977 tentang Astek :


-

Asuransi Kecelakaan Kerja

Tabungan Hari Tua

Asuransi Kematian

Vous aimerez peut-être aussi