Vous êtes sur la page 1sur 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN PREPARAT WHOLE MOUNT


EPIDERMIS ATAS DAN BAWAH DAUN
TUMBUHAN Citrus sp

Disusun untuk memenuhi tugas laporan praktikum mikroteknik


Dosen pengampu :
Dra. Ely Rudyatmi,M.Si
Ir. Nur Rahayu Utami, M.Si
Oleh :
RAHMADYAN TEFARANI
4411413036
Kelompok 1
Rombel Biologi 2013
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS METEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015

A. TUJUAN

1. Membuat preparat epidermis atas dan bawah daun Citrus spdengan metode whole
mount dan menggunakan zat warna safranin.
2. Menganalisis hasil pembuatan preparat whole mount epidermis bawah daun Citrus
sp.
3. Mengetahui struktur epidermis atas dan bawah daun Citrus sp
B. LANDASAN TEORI
Preparat whole mount merupakan preparat yang objeknya merupakan
keseluruhan bagian objek secara utuh tanpa mengurangi atau melakukan pengirisan.
Pengirisan hanya dilakukan untuk melakukan pemisahan jaringan yang akan dibuat
preparat dari organnya. Misalnya pengirisan untuk mengambil jaringan epidermis dari
organ daun.
Tujuan pembuatan preparat whole mount adalah untuk dapat menyediakan
preparat mikroskopis yang dapat memperlihatkan struktur secara keseluruhan dari
bahan atau objek yang bersangkutan. Misalnya preparat whole mount epidermis
bawah daun Nicotiana tabacum untuk memperlihatkan struktur sel epidermis daun,
stomata dan berbagai macam trikoma yang merupakan derivat epidermis yang
bersangkutan. Preparat whole mount Taenia saginata untuk memperlihatkan struktur
scolek dengan kait-kaitnya yang sangat khas, proglotid imatur dan matur dengan
bagian-bagiannya (Rudyatmi, 2015)
Epidermis pada tumbuhan merupakan jaringan yang menutupi permukaan
organ, seperti daun, batang, akar, dan bunga. Epidermis biasanya terdiri atas satu
lapisan sel yang tipis, tidak memiliki klorofil. Epidermis daun dari tumbuhan yang
berbeda beragam dalam hal jumlah lapisan, bentuk, struktur, susunan stomata,
penampilan, dan susunan trikoma. Jaringan pada epidermis atas berbeda dengan
epidermis bawah (Mulyani, 2010).
Tipe daun berdasarkan letak stomata ada tiga yaitu hipostomatik (stomata
hanya terdapat pada epidermis bawah), hiperstomatik (stomata hanya terdapat pada
epidermis atas) dan distomatik (stomata terdapat pada epidermis atas dan bawah).
Berdasarkan sel tetangganya,terdapat 4 jenis stomata yaitu
1) jenis anomositik yaitu sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda
ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya.
2) jenis anisositik yaitu sel penutup dikelilingi tiga buah sel tetangga yang tidak sama
besar.
3) jenis parasitik yaitu setiap sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih
dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sel penutup serta celah

4) jenis diasitik yaitu sel penutup dikelilingi dua sel tetangga. Dinding sel bersama
dari kedua sel tetangga tegak lurus terhadap sumbu melalui panjang sel penutup serta
celah (Mulyani, 2010).
Untuk membuat preparat epidermis atas dan bawah daun Citrus sp dapat
menggunakan metode pembuatan preparat utuh (whole mount). Preparat utuh atau
whole mount adalah preparat yang objeknya merupakan keseluruhan bagian secara
utuh tanpa mengurangi atau melakukan pengirisan. Pengirisan hanya dilakukan untuk
melakukan pemisahan jaringan yang akan dibuat preparat dari organnya. Misalnya
pengirisan untuk mengambil jaringan epidermis dari organ daun, pemisahan antenna
dari seekor serangga dan lainnya. Tujuan pembuatan preparat utuh/whole mount
adalah untuk dapat menyediakan preparat mikroskopis yang dapat memperlihatkan
struktur secara keseluruhan dari bahan/objek yang bersangkutan (Rudyatmi, 2014).
Pembuatan preparat whole mount epidermis atas dan bawah daun Citrus sp
menggunakan safranin sebagai zat warna, karena safranin dapat mewarnai jaringan
tumbuhan dengan kontras, yakni memperlihatkan warna merah apabila preparat
diamati dibawah mikroskop.
Secara umum prosedur pembuatan preparat permanen melalui tahapan sebagai
berikut : fiksasi, pencucian, dehidrasi dengan disisipi staining atau pewarnaan,
dealkoholisasi atau clearing, dan mounting atau penutupan, serta labelling.
C. PROSEDUR
Epidermis atas dan bawah daun Citrus sp dewasa dan segar disayat
menggunakan silet tajam dan ditampung pada cawan petri yang diberi sedikit air.
Sayatan epidermis daun disortir untuk diambil sayatan yang paling tipis.
Sayatan epidermis difiksatif dalam flakon berisi 3 ml FAA selama 24 jam.
Sayatan dicuci dengan menggunakan 3 ml alkohol 70% dalam botol yang fiksatifnya
telah dipindahkan ke flakon sisa FAA dengan bantuan split. Botol digoyangkan
membentuk angka delapan. Pencucian dilakukan dua kali, larutan sisa pencucian
dimasukkan dalam flakon sisa alkohol 70%.
Pewarnaan sayatan epidermis dengan memasukkan zat warna safranin 1%
dalam alkohol 70% selama 48 jam. Zat warna dipindahkan ke dalam botol flakon sisa
dengan bantuan split. Pencucian dengan 3 ml alkohol 70% dalam botol yang bebas zat
warna sambil digoyang. Pencucian dilakukan sebanyak dua kali. Larutan pencuci
kemudian dipindahkan dalam botol sisa.

Sayatan epidermis didehidrasi dengan 3 ml alkohol bertingkat dari 70%, 80%,


90% dan absolut masing-masing selama 2 menit dan digoyang membentuk angka
delapan. Larutan dehidran dipindahkan ke dalam flakon sisa dengan bantuan split.
Proses pendealkoholisasian sayatan dengan alkohol:xilol bertingkat 3:1, 1:1
dan 1:3 sebanyak 3 ml selama 2 menit dan digoyang membentuk angka delapan.
Clearing sayatan dalam xilol I dan xilol II 2 ml selama 2 menit. Sisa dari larutan
dipindahkan ke dalam botol flakon sisa dengan bantuan split. Stok sayatan epidermis
direndam dalam 1 ml xilol. Pemountingan tiga sayatan epidermis daun pada objek
glass bebas lemak dengan bantuan kuas. Penetesan canada balsam, penutupan sayatan
menggunakan deck glass dengan bantuan jarum pentul. Preparat kemudian dikering
anginkan di atas nampan preparat kemudian dilabeli 1cm dari tepi kanan objek glass.
Prosedur yang sama dilakukan pada epidermis bawah daun Citrus sp.
D. HASIL
Gambar preparat
Preparat whole mount epidermis atas daun

Keterangan
Merupakan preparat permanen
Pewarnaan preparat menggunakan zat
warna safranin 1% dalam alkohol 70%.
Preparat sudah terwarna kontras
Terlihat sel-sel epidermis dan ada
beberapa stomata
Perbesaran 40 x 10 (400x)

Keterangan gambar :
a. 1. Dinding sel
b. 2, kelenjar minyak
1
2

Preparat

whole

daunCitrus sp

mount

epidermis

bawah Merupakan preparat permanen


Pewarnaan preparat menggunakan zat
warna safranin 1% dalam alkohol 70%
Preparat kurang terwarna kontras
Perbesaran 40 x 10 (400x)

Keterangan gambar :
1. Stomata

2. Dinding sel
3. Kelenjar minyak
4. Sel penutup
5. Sel tetangga
a.
1

2
5

E. PEMBAHASAN
Berdasarkan tujuan pembuatan preparat whole mount adalah untuk dapat
menyediakan preparat mikroskopis yang dapat memperlihatkan struktur secara
keseluruhan dari bahan atau objek yang bersangkutan. Praktikum pembuatan preparat
whole mount epidermis atas dan bawah dilakukan dengan pewarnaan safranin yang
baik digunakan pada tumbuhan karena dapat mewarnai hampir seluruh bagian
jaringan pada tumbuhan.
Pada hasil pengamatan preparat whole mount epidermis atas dan bawah daun
Citrus sp yang telah dibuat tampak terlihat kontras hanya pada preparat whole mount
epidermis bawah daun ,sedangkan pada preparat whole mount epidermis atas daun
tampak kurang kontras. Pada bagian-bagian epidermis hanya pada bagian epidermis
atas yang terlihat jelas adanya stomata, dinding sel ,sel penutup, sel penjaga dan
kelenjar minyak, sedangkan pada epidermis atas daun hanyak tampak kelenjar minyak
dan dinding sel yang sangat tipis. Hal ini terjadi karena kemungkinan epidermis atas
daun Citrus sp hanya memiliki stomata yang sangat sedikit sehingga hampir tidak
terlihat selain itu kurangnya warna kontras karena pada saat pewarnaan zat safranin
menggunakan zat safranin sisa sehingga daoat mempengaruhi pewarnaan,

G. KESIMPULAN
1. Preparat permanen whole mount epidermis atas dan bawah daun Citrus sp
digunakan zat warna safranin.
2. Hasil pembuatan preparat whole mount epidermis tampak kurang kontras
F. SARAN

1. Pada saat menyayat organ daun bagian atas/bawah diusahakan tipis.


2. Saat pewarnaan sebaiknya digunakan zat warna yang baru.
3. Selain itu juga memperhatikan lamanya perendaman (pewarnaan) agar preparat
terlihat bagus.
4. Hati-hati dalam pemrosesan. Lebih teliti dalam praktikum.
G. DAFTAR PUSTAKA
Mulyani, Sri. 2010. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Rudyatmi, Ely. 2015. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA
UNNES.
Setjo, Susetyoadi, 2004, Anatomi Tumbuhan, Universitas Negeri Malang, Malang.

Vous aimerez peut-être aussi