Vous êtes sur la page 1sur 10

Link Jurnal

: http://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CCIQFjAA&url=http
%3A%2F%2Fjournal.wima.ac.id%2Findex.php%2FBIMA%2Farticle%2Fdownload
%2F123%2F124&ei=QshtVbZMxP3xBYj2gGg&usg=AFQjCNGOINiXu6mwHi3fX4jiU4ITGBEFg&sig2=-r7KVChIydTGNYi4gvEaBg&bvm=bv.94911696,bs.1,d.dGc
RESUME JURNAL
Judul Penelitian

PERAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA AUDIT SISTEM INFORMASI DALAM


SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERKOMPUTERISASI.
Peneliti

Yohanes Harimurti, SE, MSi, Ak


Lindrawati, SKom, SE, MSi
J. C. Shanti, SE, MSi, Ak
C. Bintang Hari Yudhanti, SE, MSi
Teodora Winda Mulia, SE, MSi
Marini Purwanto, SE, MSi, Ak
Irene Natalia, SE, MSc, Ak
Sumber

BERKALA ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI VOL. 1, NO. 3, MEI 2012


Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran pengendalian internal pada audit sistem
informasi dalam Sistem Informasi Akuntasi

yang secara

terkomputerisasi.

Hal

ini

disebabkan suatu proses bisnis perusahaan terus berkembang sehingga Sistem Informasi
Akuntasi berubah untuk mengikuti perkembangan zaman, sehingga pengguna sistem
informasi akuntansi dan auditor sistem informasi perlu memperhatikan suatu pengendalian
internal, perkembangan teknologi yang semakin maju dan auditor diharapkan bisa lebih
teliti.

Latar Belakang

Audit merupakan sebuah kegiatan yang melakukan pemerikasaan untuk menilai dan
mengevaluasi sebuah aktivitas atau objek seperti penerapan pengendalian internal pada
sistem informasi akuntansi yang pekerjaannya ditentukan oleh manajemen atau proses fungsi
akuntansi yang membutuhkan peningkatan.
Metodologi

Dalam penerapan sistem informasi akuntansi yang berbasis komputer dibutuhkan beberapa
perangkat yang sangat berhubungan dalam rangka pengolahan data sehingga dapat menjadi
suatu informasi dalam pengambilan keputusan. Bersamaan dengan dengan perkembangan
sistem informasi akuntansi berbasis komputer muncul masalah pengendalian internal.
Keahlian komputer

dapat

disalahgunakan

jika

pengendalian

internalnya

tidak

dikembangkan untuk mengimbangi sistem informasi akuntansi berbasis komputer.


Hasil

Didapatkan empat tema :


1. Faktor faktor yang menjadi penyebab mengapa audit sistem informasi begitu
penting. (Kemungkinan kehilangan data, kemungkinan

kesalahan

penempatan

sumber daya akibat kesalahan pengambilan keputusan yang diakibatkan karena


kesalahan pemrosesan data, kemungkinan komputer rusak karena tidak terkontrol,
harga komputer hardware, software sangat mahal, biaya yang tinggi apabila ada error
pada komputer, kebutuhan privasi dari organisasi/seseorang.)
2. Peran Pengendalian Internal pada Audit Sistem Informasi

dalam

Sistem

Informasi Akuntansi yang Terkomputerisasi. (Oleh auditor internal, pengendalian


internal ini akan menjadi suatu evaluasi akhir apakah sistem informasi akuntansi
tersebut sudah memberikan suatu informasi yang akurat dan sesuai dengan harapan,
serta menjadi suatupengembangan sistem kedepannya.)
3. Fungsi internal auditor dalam perusahaan. (Mengawasi pelaksanaan sistem
pengawasan intern dan memberikan saran perbaikan kepada manajemen bila
ditemukan kelemahan dan penyimpangan baik yang terdapat pada sistem tersebut
maupun dalam pelaksanaannya dalam perusahaan. Untuk keefektifan fungsi internal
auditor ini maka ada sasaran-sasaran audit tertentu yang harus ditetapkan dan harus
senantiasa dikaji ulang).
4. Pengendalian internal yang

terbaik. (Yang

paling

sesuai

dengan

kondisi

organisasinya, baik dari fungsi akuntansi maupun fungsi administrasi yang mencakup

dalam internal auditor harus dilaksanakan secara sinkron dalam meningkatkan


efektivitas sistem internal control perusahaan, dan fungsi internal auditor sebagai staf
manajemen harus mampu memeriksa, baik aspek keuangan maupun administrasi.)
Kesimpulan

Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta


meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik
dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang
terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda
peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi.
Sistem Informasi Akuntansi yang berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi, dimana
tidak memungkinkan bahwa dalam sistem informasi tersebut mengalami kesalahankesalahan, kerusakan, ataupun error. Hal ini tidak akan terjadi apabila didalamnya terdapat
pe ngendalian internal yang memadai. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu audit sistem
informasi, agar kita dapat mengetahui bahwa sistem informasinya sudah baik. Dalam
menjalankansuatu audit sistem informasi, auditor harus memahami benar mengenai teknologi
informasi, sehingga lebih mempermudah dalam pelaksanaan.
Kata Kunci : Internal Kontrol, Sistem Informasi Akuntasi, Audit Sistem Informasi,
Komputer.

Link Jurnal

: http://www.google.com/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=5&cad=rja&uact=8&ved=0CEkQFjAE&url=http

%3A%2F%2Fmsi.binus.ac.id%2Ffiles%2F2013%2F05%2F0302-07-KA-Evy-HerawatiAudit-SI-AplikasiPenjualan.pdf&ei=QshtVbZMxP3xBYj2gGg&usg=AFQjCNHvPgSfUlJWimMyZUcRu73En
62rtA&sig2=8Ff8biVpbv_nRMy2kBGKKA&bvm=bv.94911696,bs.1,d.dGc
RESUME JURNAL
Judul Penelitian

AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN TUNAI PADA PT AJ.


Peneliti

: Evy Herawati

Sumber

: CommIT, Vol. 3 No. 2 Oktober 2009, hlm. 86 - 88

Tujuan Penelitian :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengendalian umum dan pengendalian
aplikasi pada PT AJ sudah memadai dalam menjalankan kegiatan sistem penjualan tunai
secara efisien dan efektif.
Latar Belakang

Dunia bisnis berkembang semakin pesat seiring dengan perkembangan teknologi. Dalam
proses bisnis, dibutuhkan sistem pengolahan informasi yang baik agar keputusan yang
diambil merupakan keputusan yang tepat. Untuk mengolah informasi dengan baik, maka
dibutuhkanlah audit terhadap sistem informasi yang ada.
Metodologi

Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang akurat adalah
studi kepustakaan dan studi

lapangan

(melalui

wawancara,

observasi,

dan

studi

dokumentasi).
Dalam penerapan sistem informasi aplikasi penjualan tunai yang berbasis komputer
dibutuhkan beberapa tahapan, yaitu :
Pertama, perencanaan audit yang menyelidiki dari awal atau melanjutkan yang ada untuk
menentukan apakah pemeriksaan tersebut dapat diterima, penempatan staf audit yang
sesuai.
Kedua,

pengujian atas

manajemen. Ketiga,

kontrol

pengujian

dimulai
atas

dengan pemfokusan

transaksi

pada

pengendalian

yang meliputi pengecekan jurnal dari

dokumen utama, menguji nilai kekayaan, dan ketepatan komputasi.


Keempat, pengujian atas hasil keseluruhan Auditor melakukan pengujian ini agar bukti
penting dalam penilaian akhir kehilangan atau pencatatan yang keliru.

Kelima, penyelesaian audit auditor eksternal melakukan beberapa pengujian tambahandan


dengan memberikan beberapa pernyataan pendapat.
Hasil

Tujuan audit sistem informasi dibagi menjadi 4, yaitu mengamankan asset,

menjaga

integritas data, menjaga efektivitas sistem, dan mencapai efisiensi sumber daya. Dokumen
yang digunakan dalam sistem penjualan Tunai yaitu faktur penjualan tunai, credit card
sales slip, bill of lading, faktur penjualan COD, bukti setor bank, dan rekapitulasi harga
pokok penjualan.
Kesimpulan

Sifat audit operasional meliputi pengauditan fungsi pemrosesan informasi. Audit operasional
pemrosesan data secara sistematis memperkirakan keefektifan unit-unit dalam mencapai
tujuan dan mengidentifikasikan kondisi yang dibutuhkan untuk perbaikan. Pemrosesan data
audit operasional mempunyai sifat yang luas meliputi semua kegiatan departemen
pemrosesan atau mungkin dihubungkan dengan segmen khusus dalam kegiatan tersebut,
tergantung pada tujuan manajemen. Tahap final adalah untuk memberikan laporan audit
berkaitan dengan permasalahan yang ada di perusahaan.Langkah-langkahnya adalah
mencatat Laporan Audit, mencatat kondisi-kondisi yang dapat dilaporkan. Auditor harus
membuat catatan atas kondisi-kondisi yang dilaporkan kepada dewan audit, mencakup
kecurangan-kecurangan yang signifikan dalam perancangan atau operasi dari sistem
pengendalian internal perusahaan

Kata Kunci

: audit, sistem informasi, penjualan tunai, perusahaan.

Buatlah 5 soal dan jawaban yang terperinci :

1. Jelaskan arti dari IT Auditing menurut bahasa Anda?


Jawab :
IT Audit adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan
apakah sistem informasi dan sumber-sumber yang berkaitan dapat menjaga aset, memelihara
data dan integritas sistem dengan cukup, menyediakan informasi yang relevan dan dapat
diandalkan, mencapai tujuan organisasi yang efektif, menggunakan sumber-sumber secara
efisien, dan memiliki efek pengendalian internal yang memberikan jaminan yang layak
bahwa tujuan operasional dan pengendalian akan tercapai.

2. Apakah definisi Risk (resiko) menurut Anda? Dan cara menanggulanginya?


Jawab :
Resiko adalah pusat dari asuransi selain itu juga selalu berada pada pusat kehidupan itu
sendiri atau seringkali disebut sebagai suatu ketidak pastian di masa yang akan datang
tentang kerugian (uncertainty of loss).
Cara untuk menanggulangi resiko :
a. Menghindari/menekan kemungkinan terjadinya resiko.
Misalnya dengan memenuhi standard keamanan perusahaan (dengan memasang sistem
keamanan yg memadai atau menyediakan petugas terlatih untuk mengatasi kebakaran).
b. Menanggung sendiri resiko yg terjadi.
Seorang pengusaha harus memiliki dana taktis yang tidak sedikit untuk membiayai resiko
yang terjadi.
Untuk tingkat kepastian yang lebih tinggi, pengusaha sepertinya harus mulai memikirkan
untuk mengkombinasikan cara di atas dengan mengalihkan resiko (risk transfer) pada pihak
lain, dalam hal ini perusahaan asuransi.

3. Jelaskan tujuan dari IT Auditing menurut bahasa Anda?

Jawab :
Tujuan IT audit adalah memberikan bantuan atau jasa kepada manajemen /organisasi
perusahaan secara berkesinambungan mengenai temuan-temuan kesalahan (error) dan
ketidakberesan (irregularities) dengan cara memberikan analisis, penilaian, rekomendasi, dan
komentar mengenai pengendalian dengan prosedur yang telah ditetapkan.

4. Apakah yang dimaksud dengan General Control Audit dan Application Control Audit?
Jawab :

General Control Audit


Pemeriksaan secara keseluruhan untuk semua bidang organisasi/perusahaan dan

mencakup kebijakan dan praktek yang didirikan oleh manajemen untuk memberikan
keyakinan memadai bahwa tujuan tertentu akan dicapai.
Tujuan pengendalian umum lebih menjamin integritas data yang terdapat di dalam
sistem komputer dan sekaligus meyakinkan integritas program atau aplikasi yang digunakan
untuk melakukan pemrosesan data.
Adapun aturan-aturan Pengendalian Umum sebagai berikut :

Kontrol akuntansi internal diarahkan pada operasi akuntansi

Kontrol operasional yang bersangkutan dengan hari-hari operasi

kontrol administratif yang bersangkutan dengan efisiensi operasional dan kepatuhan


terhadap kebijakan manajemen

Organisasi logis kebijakan keamanan dan prosedur

Secara keseluruhan kebijakan untuk desain dan penggunaan dokumen dan catatan

Prosedur dan fitur untuk memastikan akses terhadap aset yang berwenang

Kebijakan keamanan fisik untuk semua data center

Application Control Audit


Application control Audit adalah proses pemeriksaan suatu aplikasi program dimana

digunakan secara spesifik dalam suatu aplikasi sistem informasi untuk meminimalkan dan
mendeteksi prilaku software yang tidak normal.
Application Control Audit melibatkan tinjauan terhadap resiko dan kontrol internal
yang berhubungan dengan komputer tertentu aplikasi (atau sekelompok aplikasi) yang
melakukan fungsi tertentu (seperti Payroll, e-Niaga, General Ledger, Sumber Daya Manusia,
Mahasiswa Pendaftaran dan Rekaman, Treasury Workstation, dan lain-lain).
Tujuan pengendalian aplikasi (Application Control Audit) dimaksudkan untuk
memastikan bahwa data di-input secara benar ke dalam aplikasi, diproses secara benar, dan
terdapat pengendalian yang memadai atas output yang dihasilkan.
Wilayah yang dicakup oleh aplikasi kontrol ini meliputi:

Kontrol Masukan

Contohnya : Suntingan dan lain lain

Kontrol Pemrosesan / Pengolahan

Contohnya : manipulasi input data ke dalam sistem

Kontrol Keluaran

Contohnya : baik file untuk segera menggunakan atau masukan sistem lain atau bahkan
kontrol distribusi laporan, mikrofilm, dan lain-lain

Kontrol Basis Data

Contohnya : Mempunyai tempat penyimpanan yang aman dari orang-orang yang tidak
berkepentingan.

Kontrol Telekomunikasi

Contohnya : Memberikan PIN untuk para pengguna.

5. Apa manfaat Audit IT ?


a. Pada saat Implementasi (Pre-Implementation Review)

Institusi dapat mengetahui apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan
ataupun memenuhi acceptance criteria.

Mengetahui apakah pemakai telah siap menggunakan sistem tersebut.

Mengetahui apakah outcome sesuai dengan harapan manajemen.


b. Pada saat sistem live (Post-Implementation Review)

Institusi mendapat masukan atas risiko-risiko yang masih yang masih ada dan saran
untuk penanganannya.

Masukan-masukan tersebut dimasukkan dalam agenda penyempurnaan sistem,


perencanaan strategis, dan anggaran pada periode berikutnya.

Bahan untuk perencanaan strategis dan rencana anggaran di masa mendatang.

Memberikan reasonable assurance bahwa sistem informasi telah sesuai dengan


kebijakan atau prosedur yang telah ditetapkan.

Membantu memastikan bahwa jejak pemeriksaan (audit trail) telah diaktifkan dan
dapat digunakan oleh manajemen, auditor maupun pihak lain yang berwewenang
melakukan pemeriksaan.

Membantu dalam penilaian apakah initial proposed values telah terealisasi dan saran
tindak lanjutnya.

Vous aimerez peut-être aussi