Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A F R I L I A N I Z A H RA
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS
Data
Pasien
Ayah
Ibu
Nama
An. R
Tn. RK
Ny. YK
Umur
10 tahun
44 tahun
36 tahun
Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Alamat
Agama
Islam
Islam
Suku bangsa
Islam
Sunda
Pendidikan
SMA
SMA
Pekerjaan
Buruh
IRT
Penghasilan
Keterangan
Hubungan dengan
27 Januari 2016
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Sesak napas sejak 1 hari sebelum masuk Rumah
Sakit
KELUHAN
TAMBAHAN
Batuk
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG
sesak nafas sejak 1 jam
sebelum masuk rumah
sakit
membersihkan ruang
tamu
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU
Pasien memiliki riwayat sakit asma sejak kecil,
serangan terakhir 1,5 bulan yang lalu
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
Baik
RIWAYAT PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
Sesuai usia
RIWAYAT MAKANAN
Baik
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
Tampak sakit sedang, tampak sesak nafas
TANDA VITAL
Kesadaran
: Compos mentis
HR
: 110 x/m, lemah
RR
: 30 x/m
Suhu tubuh : 360C
STATUS GIZI
Gizi normal
KEPALA
Napas Cuping Hidung +/+
THORAKS
Retraksi (+/+), hipersonor pada kedua paru,
wheezing ekspirasi +/+
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
Hasil
Nilai rujukan
Hemoglobin
13,8
10,8-12,8
Hematokrit
33,1
35-43
Leukosit
9,5
5-10
Trombosit
464
150-440
80
60-110
Natrium
138
135-145
Kalium
4,1
3,5-5,0
Klorida
95
96-111
Elektrolit:
RESUME
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos
mentis, keadaan umum tampak sakit sedang dan
tampak sesak, kesan gizi berdasarkan BB/TB gizi baik,
BB/U gizi
kurang dan TB/U tinggi baik. Pada
pemeriksaan kepala didapatkan napas cuping hidung,
pada pemeriksaan thoraks didapatkan retraksi (+/+),
hipersonor pada kedua paru, wheezing ekspirasi +/+
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hemoglobin
13,8 gr/dl, hematokrit 33,1%, trombosit 464.000/L,
klorida 95mmol/L.
DIAGNOSIS
Asma Bronkial Serangan Sedang
PEMERIKSAAN
ANJURAN
Uji Faal Paru
PENATALAKSANAAN
Nebulisasi : Ventolin (Salbutamol) 1 amp : NS
0,9% 2 cc
Infus Asering 960cc/24 jam
Metilprednisolon 3 x 10 mg
Aminofilin 3 x 125 mg drip dalam NS 0,9% 100 cc
Ambroksol syr 3 x 1 cth
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS
Ad vitam
: dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad malam
FOLLOW UP
Tanggal SOAP
28/1/20 S/ sesak berkurang
16
O/ KU: baik
HR : 120 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,2 oC
29/1/2
016
RR
: 20 x/menit
ANALISA KASUS
SESAK
Pajanan alergen (debu, udara dingin)
sitokin mengeluarkan mediator inflamasi
hiperaktivitas bronkus penyempitan otot
polos saluran napas sesak
BATUK BERDAHAK
Inflamasi penyempitan saluran nafas
hiperplasia kronik dari otot polos dan
pembuluh darah, serta terjadi deposisi
matriks pada saluran nafas sekret
Inflamasi Sel goblet dan kelenjar
submukosa memproduksi sekret yang
banyak, tebal dan lengket
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi IDAI
pada tahun 2004 menyebutkan bahwa asma
adalah mengi berulang dan/atau batuk
persisten dengan karakteristik sebagai berikut;
timbul secara episodik, cenderung pada
malam / dini hari (nokturnal), musiman,
setelah aktifitas fisik serta terdapat riwayat
asma atau atopi lain pada pasien dan/atau
keluarganya.
Hiperreaktivitas
Atopi/Alergi bronkus
Faktor yang memodifikasi penyakit genetik
Jenis Kelamin
Ras/Etnik
Faktor lingkungan
PATOGENESIS ASMA
Inflamasi kronis
Airway remodelling
PATOFISIOLOGI ASMA
Dasar penyakit ini adanya inflamasi kronik
saluran respiratorik yang mengakibatkan :
MANIFESTASI KLINIS
Anamnesis :
batuk dan/atau mengi yang memburuk
dengan progresif
sesak nafas dari ringan sampai berat
jika serangan berat pasien berbicara terputusputus saat mengucapkan kata-kata.
Pemeriksaan fisik :
retraksi
Frekuensi nafas meningkat
wheezing terutama pada saat ekspirasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Analisis gas darah (AGD)
Foto rontgen thoraks proyeksi anteroposterior
Uji fungsi paru bila kondisi memungkinkan
Pemeriksaan IgE dan eusinofil
DIAGNOSIS
Kelompok anak yang dapat diduga asma
adalah anak yang menunjukkan sesak,
batuk dan/atau mengi yang timbul
secara episodik, cenderung pada malam
atau dini hari (nokturnal), musiman,
setelah aktivitas fisik atau terpajan
pencetus asma, serta adanya riwayat
asma dan/atau atopi pada pasien atau
keluarga.
PNAA
Parameter klinis
Kebutuhan obat,
dan faal paru
1.Frekuensi
serangan
2.Lama serangan
Asma
episodic
jarang
(asma ringan)
3-4x /1tahun
Asma
episodic Asma persisten
sering
(asma berat)
(asma sedang)
1x/bulan
1/bulan
<1 minggu
1 minggu
3.Intensitas
serangan
4.diantara
serangan
5.Tidur
dan
aktivitas
6.Pemeriksaan fisis
diluar serangan
7.Obat pengendali
Ringan
Sedang
Tanpa gejala
Tidak terganggu
<3x/minggu
Normal, tidak
ditemukan kelainan
Tidak perlu
Sering terganggu
>3x/minggu
Mungkin terganggu
(ditemukan kelainan)
Perlu, non steroid/
steroid inhalasi dosis
100-200 g
PEF/FEV1 60-80%
30%
Hampir
tahun,
remisi
Berat
sepanjang
tidak ada
GINA
Frekuensi
Intermiten
Persisten
Persisten
Persisten
< 1 kali/minggu
ringan
sedang
>1
kali/minggu Setiap hari
berat
Setiap hari
gejala
Durasi
Mengganggu
Mengganggu
serangan
aktivitas
Gejala
tidur
>2x/ bulan
tidur
>1x/ minggu
Sering terjadi
nokturnal
FEV 1
80% predicted
80% predicted
60-80%
60%
predicted
predicted
PEF
80%
nilai 80%
terbaik individu
Variabilitas PEF < 20%
atau FEV 1
dan aktivitas
Sering terjadi
nilai 60-80%
dan
nilai 60%
nilai
terbaik individu
terbaik individu
terbaik individu
20-30%
>30%
>30%
PENATALAKSANAAN
Obat asma dapat dibagi dalam 2 kelompok besar,
yaitu obat pereda (reliever) dan obat pengendali
(controller).
Obat pereda digunakan untuk meredakan serangan
atau gejala asma jika sedang timbul.
Kelompok kedua adalah obat pengendali yang
disebut juga obat pencegah, atau obat profilaksis.
Obat ini digunakan untuk mengatasi masalah dasar
asma, yaitu inflamasi kronik saluran nafas.
OBAT PEREDA
Bronkodilator
Short-acting agonis
Dosis salbutamol oral
: 0,1 - 0,15 mg/kgBB/kali ,
setiap 6 jam.
Dosis tebutalin oral : 0,05 0,1 mg/kgBB/kali , setiap
6 jam.
Dosis fenoterol
: 0,1 mg/kgBB/kali , setiap 6 jam.
Dosis salbutamol nebulisasi : 0,1 - 0,15 mg/kgBB (dosis
maksimum 5mg/kgBB)
Dosis terbutalin nebulisasi : 2,5 mg atau
respul/nebulisasi.
Epinefrin/adrenalin
Methyl xanthine
Dosis aminofilin IV inisial bergantung
kepada usia :
1 6 bulan : 0,5mg/kgBB/Jam
6 11 bulan : 1 mg/kgBB/Jam
1 9 tahun : 1,2 1,5 mg/kgBB/Jam
> 10 tahun : 0,9 mg/kgBB/Jam
Anticholinergics
Ipratropium Bromida.
Dosis anjuran 0, 1 cc/kgBB, nebulisasi tiap 4 jam.
Kortikosteroid
Preparat oral yang di pakai adalah prednisone,
prednisolon, atau triamsinolon dengan dosis 1 2
mg/kgBB/hari diberikan 2 3 kali sehari selama 3
5 kali sehari
Dosis metilprednisolon IV yang dianjurkan adalah 1
mg/kgBB setiap 4 sampai 6 jam.
Dosis Harian
Rendah (g)
Dosis Harian
Sedang (g)
Dosis Harian
Tinggi (g)
100-200
>200-400
>400
Budesonide
Budesenide neb
100-200
>200-400
>400
250-500
>500-1000
>1000
Ciclesonide
Flunisolide
Fluticazone
propionate
80-160
500-750
>160-320
>750-1250
>320
>1250
100-200
>200-500
>500
100
>200
>400
400-800
>800-1200
>1200.(10)
Beclomethasone
dipropionate
Mumetasone fuoat
Triamcinolone
acetonide
PENCEGAHAN
Pengendalian lingkungan : menghindarkan anak
dari asap rokok, tidak memelihara hewan berbulu,
memperbaiki
ventilasi
ruangan,
mengurangi
kelembaban kamar untuk anak yang sensitif
terhadap debu rumah dan tungau.
Menghindari makanan berpotensi alergen
THANKYOU