Vous êtes sur la page 1sur 5

Abstrak

InisiatifPenerapanWHOSafetySurghicalCheckList(SSCL)diRSdiIndonesia 1
dr.PudjiSriRasmiati,SpB,MPH 2 dandr.HaneviDjasri,MARS 3

LatarBelakang:SafeSurgerySavesLives
Komplikasi dan kematian akibat pembedahan menjadi salah satu masalah kesehatan global. World
HealthOrganization(WHO)memperkirakansedikitnyaadasetengahjutakematianakibatpembedahan
yang sebenarnya bisa dicegah.1 2 Di Inggris dan Wales, National Patient Safety Agency (NPSA)
melaporkan 127.419 insiden terkait pembedahan pada tahun 2007.3 Di negara bagian Minnesota, AS,
yang hanya berpopulasi kurang dari 2% dari total populasi AS, dilaporkan terjadi 21 operasi pada sisi
yang salah hanya dalam satu tahun (Oktober 2007 s/d Oktober 2008).4 Keadaan sesungguhnya
kemungkinanbesarlebihparahlagikarenasebagianbesarinsidentidakdilaporkan.5
Pada Juni 2008, WHO meluncurkan kampanye Safe Surgery Saves Lives. Surgical Safety Checklist
digunakanuntukmemastikanbahwaseluruhtimoperasimempunyaipemahamanyangsamaterhadap
tindakanoperasiyangakandilakukandankondisipasiennya,sertamemastikanbahwaintervensiseperti
antibiotik profilaksi dan pencegahan deep vein thrombosis sudah diberikan.2Checklist ini berisi 19 hal
yangharusdilakukandalamtigatahap,sebeluminduksianesthesia(signin),sebeluminsisikulit (time
out), dan sebelum pasien meninggalkan kamar operasi (sign out). Halhal yang tercantum dalam
checklistiniharusdikonfirmasikansecaraverbalkepadapasiendananggotatimoperasi.
Kelompok studi WHO Safe Surgery Saves Lives telah mempublikasikan laporan studiujicoba checklistdi
delapan rumah sakit di enam regio WHO dengan 3733 pasien sebelum dan 3955 pasien setelah
implementasi .6 Setelah ujicoba implementasi checklist, kematian akibat operasi berkurang 47% dan
komplikasiberkurang36%.Penurunanterjadidikedelapanrumahsakittempatpenelitianyangmewakili
Negaraberpendapatantinggi,sedang,danrendah.Selainpenggunaanchecklist,kelompokstudiinijuga
melakukan intervensi perkenalan tim operasi, brifing dan debrifing. Safety briefing memungkinkan
anggotatimsalingmemperkenalkandiridanperannyadalamtim,kondisipasien,potensipenyulityang
mungkin muncul, kebutuhan peralatan khusus, posisi pasien, dll. Tanpa perkenalan yang cukup, tim
operasi bisa jadi bekerja tanpa saling mengetahui nama masingmasing. Akibatnya, akan sulit bagi
anggotatimuntukbertanya,mengingatkanataumemberitahujikaadamasalahyangterjadi.Meskipun
masih banyak dokter dan perawat yang masih menganggap proses ini tidak penting, tetapi pada
kenyataannya brifing berhasil meningkatkan level komunikasi dalam tim, mengurangi terjadinya error
dan keterlambatan yang tidak diharapkan.7 Selain itu, teamwork yang kurang baik diketahui
berhubungan dengan peningkatan komplikasi dan kematian (OR 4.82).8 Pada penelitian lain, satu tim
bedah melaporkan penurunan delay sebesar 82% setelah implementasi briefing.9 Studi implementasi
WHO Surgical Safety Checklist paska ujicoba, yang dilakukan di delapan RS yang sama didapatkan
penurunan komplikasi pada operasi emergency sebesar 63.6%, penurunan angka kematian dirumah
sakitakibatoperasidari3.7%menjadi1.4%,angkasurgicalsiteinfectionturundari11.2%menjadi6.6%
dankehilangandarahlebihdari500mLturundari20.2%menjadi13.2%.10

DisampaikanpadaAnnualScientificMeeting(ASM)FakultasKedokteranUniversitasGadjahMada,Maret2011
RSBethesda,Yogyakarta(pudjisr2002@yahoo.com)
3
CentreforHealthServiceManagement(hanevi_pmpk@yahoo.com)
2

Tujuan:ImplementasiSurgicalSafetyChecklistdiIndonesia
Kegiataninibertujuanuntukmengajakrumahsakitbersamasamamengimplementasikansurgicalsafety
checklist dengan menggunakan metode breakthrough dari Institute for Health Improvement. Pada
inisiatifini,sebelas(11)rumahsakitbergabungmenjadisatukelompokyangkemudiansecarabersama
sama merumuskan metode implementasinya, kemudian akan berbagi pengalaman dan hasil yang
dicapai setelah implementasi dan merumuskan kembali perbaikanperbaikan yang bisa dilakukan.
Semangatdariinisiatifiniadalahdarirumahsakituntukrumahsakit..Secarakhusustujuankegiatanini
adalah:
1. SosialisasiWHOSurgicalSafetyChecklistkeRS
2. Meningkatkan mutu pelayanan dan patient outcome pada tindakan operasi dengan
mengimplementasikanWHOSurgicalSafetyChecklist.
3. Meningkatkankualitaskerjasamatimoperasidenganimplementasibriefingdandebriefing

Hasilyangingindicapai:SafeSurgery
1. Menurunkankomplikasioperasi(sesuaidengandefinisidaritheAmericanCollegeofSurgeons
NationalSurgicalQualityImprovementProgram)
2. Meningkatkanpencapaianindikatorkeselamatan
IndikatorkeberhasilaninidisesuaikanberdasarkanmasukandariRSpesertabreaktrough

Tahapankegiatan:Breakthroughinitiative
Kegiatan breakthrough initiative ini diadaptasi dari metode serupa yang telah dikembangkan oleh IHI
(gambar1).dantelahterbuktiefektifuntukdigunakandalamberbagaiintervensipeningkatanmutudi
rumah sakit. Kegiatan direncanakan dilaksanakan dalam waktu 12 bulan (mulai September 2010 s/d
Agustus2011)yangterdiridaribeberapatahap(tabel1):

11

Gambar1.MetodebreakthroughdariInstituteforHealthImprovement(IHI)

Tabel1.Detailkegiatanpadasetiaptahap
Kegiatan
Pemilihantopik
Enroll
Participants
Prework
meeting
Sesi
pembelajaran1
Action1

Detail
1.
ImplementasiWHOSurgicalSafetyChecklistdiRumahSakit
2.
Kegiataniniditawarkansecaraterbukadanbersifatsukarelakepadarumahsakit
melaluiemaildandalamkegiatanForumMutu2010.
3.
PertemuanuntukmengkonfirmasikesediaanRS,termasukperandanharapan
darisetiapRSdanfasilitator
4.
PenjelasanWHOSurgicalSafetyChecklistdanimplementasinya

5.
Membuatkerangkakerjadanmengadaptasichecklist
TimFasilitatordanketuatimdarimasingmasingrumahsakitakanbekerjasama
untukmengadaptasiWHOSurgicalSafetyChecklist,membuatprosedur
pelaksanaannya,danmenetapkanindikatorindikatoruntukmengukur
keberhasilanprogram.
6. Sesi
Membentukteamworkyangefektif
Pembelajaran2 Mengantisipasipermasalahanyangakanmuncul
Pencatatandanpengukuranindicatorsurgicalsafety
7. Action2
RSyangbergabungmerekrutanggotatimsurgicalsafetydirumahsakitmasing
masing,yangterdiridariteamleader,datacollector,supervisor,danteam
member.Jumlahdatacollectordanteammemberdisesuaikandengan
kebutuhanRS.Menentukanjumlahdanjenisoperasiyangakandiintervensi
Teamleaderakanmemberikanpaparanmengenaisurgicalsafetydansurgical
safetychecklistdariWHOmenggunakanmaterialyangsudahdisediakan
(powerpoint,video,checklist).
Diskusibersamaanggotatimyangmelibatkanahlibedah,ahlianestesi,perawat,
asistenanestesi,dll,mengenaibagaimanamenerapkanchecklisttersebutdiRS.
UjicobapelaksanaanWHOsurgicalsafetychecklistolehtimdalamskalakecildan
waktuyangsingkat.
8. Sesi
PadasesiiniRSakandimintaberbagipengalamanmengenaiprosespenyusunan
pembelajaran3 timsurgicalsafety,permasalahandalamteamworkyangdihadapi,kesulitan
yangdihadapidalampengumpulandata,permasalahandalamimplementasinya
dansurgicaloutcomeyangdicapaiakandilaporkandandidiskusikanbersama
dalamsesiini.Alternatifperbaikanmetodepengumpulandata,perubahan
indicator,dll,bisadidiskusikandalamsesiinijuga.
9. Action3:Uji
Ujicobadilakukanselama3bulanuntukjenisdansettingoperasitertentuyang
cobaImplementa ditetapkanolehtim.SupervisidilakukanolehteamleaderRSsecarateratur.Tim
siWHOSurgical fasilitatorjugaakanmensupervisijalannyakegiatandiRSsecaraberkala.
SafetyChecklist Pengumpulandataindicatorbaselineyangdipilihbisadilakukansecara
diRS
retrospektifpadaperiodeini.
10. Sesi
PadasesiiniRSakandimintaberbagipengalamanmengenaiujicoba
pembelajaran4: implementasiWHOsurgicalsafetychecklistdiRSmasingmasing.Kesulitanyang
Laporan
dihadapidalampengumpulandata,motivasianggotatimdalammelaksanakan
progressreport, checklist,sampaisurgicaloutcomeyangdicapaiakandilaporkandandidiskusikan
pengalamandari bersamadalamsesiini.Alternatifperbaikanmetodepengumpulandata,
timRSdan
perubahanindicator,dll,bisadidiskusikandalamsesiinijuga.
usulan
perbaikan.

11. Action4:
UjicobaWHO
SurgicalSafety
Checklist
12. Sesi
Pembelajaran5
13. Action5:
Implementasi
WHOSurgical
SafetyChecklist
secara
menyeluruh
14. Diseminasihasil
implementasi
WHOSurgical
SafetyChecklist
diRS

UjicobaWHOSurgicalSafetyChecklistdengantimoperasiyangberbedaatau
jenisoperasiyangberbeda.Pengumpulandatasurgicaloutcomesesuaidengan
indikatoryangtelahditetapkanuntukmengukurkeberhasilanprogramuntuk
settingyangberbeda.
SharingpengalamanpelaksanaanujicobaWHOsurgicalsafetychecklist,masalah
yangdihadapitimRSuntukimplementasinya,kasusyangditemukandanusulan
perbaikanchecklistuntuksettingataujenisoperasiyangberbeda
ImplementasiWHOSurgicalSafetyChecklistdenganmelibatkansemuatim
bedahyangadadirumahsakit.
Pengumpulandataindicatordanpermasalahanyangdihadapitetapdilakukan.

TimakanmengundangRSlainuntukmendengarkanhasilimplementasiWHO
SurgicalSafetyChecklistdiRSanggotatim,danmembukakesempatanbagiRS
lainuntukbergabungkedalamtimbreakthroughinitiative.TimRSyangsudah
berhasilmengimplementasikanWHOSurgicalSafetyChecklistdanberhasil
meningkatkanoutcomeoperasinyaakandimintauntukmenjadimentorbagi
rumahsakitlainnya.

TimFasilitator
Tim fasilitator terdiri dari para ahli dibidang yang terkait dengan manajemen mutu pelayanan klinik
(clinical quality management), ilmu bedah dan anestesi. Anggota tim merupakan gabungan antara
konseptor, praktisi dan implementator. Anggota tim akan ditentukan oleh fasilitator dan RS peserta
breaktroughpadasaatpreworkmeeting.

Referensi
1.WeiserTG,RegenbogenSE,ThompsonKD,HaynesAB,LipsitzSR,BerryWR,etal.Anestimationofthe
globalvolumeofsurgery:amodellingstrategybasedonavailabledata.Lancet
2008;372(9633):13944.
2.WHO.Safesurgerysaveslives,2008.
3. National Patient Safety Agency. National reporting and learning system: Putting patient safety first,
2008.
4. Minnesota Department of Health. Adverse health events in Minnesota. Fifth annual public report,
2009.
5.SariAB,SheldonTA,CracknellA,TurnbullA.Sensitivityofroutinesystemforreportingpatientsafety
incidentsinanNHShospital:retrospectivepatientcasenotereview.BMJ2007;334(7584):79.
6.HaynesAB,WeiserTG,BerryWR,LipsitzSR,BreizatAH,DellingerEP,etal.Asurgicalsafetychecklist
toreducemorbidityandmortalityinaglobalpopulation.NEnglJMed2009;360(5):4919.
7. Lingard L, Regehr G, Orser B, Reznick R, Baker GR, Doran D, et al. Evaluation of a preoperative
checklistandteambriefingamongsurgeons,nurses,andanesthesiologiststoreducefailuresin
communication.ArchSurg2008;143(1):127;discussion18.

8.MazzoccoK,PetittiDB,FongKT,BonacumD,BrookeyJ,GrahamS,etal.Surgicalteambehaviorsand
patientoutcomes.AmJSurg2009;197(5):67885.
9. Nundy S, Mukherjee A, Sexton JB, Pronovost PJ, Knight A, Rowen LC, et al. Impact of preoperative
briefingsonoperatingroomdelays:apreliminaryreport.ArchSurg2008;143(11):106872.
10. Weiser TG, Haynes AB, Dziekan G, Berry WR, Lipsitz SR, Gawande AA. Effect of a 19item surgical
safetychecklistduringurgentoperationsinaglobalpatientpopulation.AnnSurg;251(5):97680.
11.InstituteforHealthImprovement.WhitePaper:TheBreakthroughSeries:IHIsCollaborativeModel
forAchievingBreakthroughImprovement,2003

Vous aimerez peut-être aussi