Vous êtes sur la page 1sur 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

B
DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN : MULTIPLE KELOID AREA
THORACAL DAN BRACHIALIS SINISTRA PRE OPERATIF EKSISI + FTSG
DI RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

Di Susun Oleh :
SYAMSUL KOMAR
NIP : P17320110319

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG


JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG

TAHUN 2011
KELOID

A. Pengertian
Keloid adalah jaringan kulit tambahan yang tumbuh di bekas luka. Keloid
merupakan bekas luka hipertrofik. Yang memiliki keloid biasanya orang berkulit gelap
dan jarang ditemukan pada orang berkulit terang. Keloid dapat dianggap sebagai " bekas
luka yang tidak tahu kapan untuk berhenti. Sebuah keloid, kadang-kadang disebut sebagai
bekas luka keloid, adalah bekas luka menumpuk, yang naik tiba-tiba di atas sisa kulit.
Biasanya memiliki atas halus dan berwarna merah muda atau ungu. Keloid berbentuk
tidak teratur dan cenderung untuk memperbesar progresif. Tidak seperti bekas luka, keloid
tidak surut dari waktu ke waktu.
Sebuah keloid (juga dikenal sebagai "bekas luka keloidal ). Ini adalah hasil dari
suatu pertumbuhan berlebih dari jaringan granulasi (kolagen tipe 3) di lokasi cedera
sembuh kulit yang kemudian perlahan-lahan digantikan oleh kolagen tipe 1.
B. Perbedaan antara keloid dan bekas luka hipertropi
Setelah kulit terluka, proses penyembuhan biasanya meninggalkan bekas luka datar.
Terkadang bekas luka itu adalah hipertrofi, atau menebal, tetapi terbatas pada margin luka.
Parut hipertrofik cenderung lebih merah dan bisa mereda sendiri (suatu proses yang dapat
mengambil satu tahun atau lebih). Pengobatan seperti suntikan cortisone (steroid) dapat
mempercepat proses ini.
Keloid, sebaliknya, mungkin mulai beberapa saat setelah cedera dan melampaui situs
luka. Kecenderungan ini untuk bermigrasi ke daerah sekitarnya yang tidak terluka untuk
memulai dengan membedakan keloid dari bekas luka hipertrofik. Keloid biasanya muncul
setelah operasi atau cedera, tetapi mereka juga dapat muncul secara spontan atau sebagai

hasil dari beberapa peradangan ringan, seperti jerawat, jerawat di dada (bahkan salah satu
yang tidak tergores atau jejas). Luka ringan lain yang dapat memicu keloid yaitu luka
bakar dan tindikan.
C. Tanda dan Gejala
Keloid diangkat dan tampak mengkilap dan berbentuk kubah, mulai warna dari pink
menjadi merah. Beberapa keloid menjadi sangat besar dan tak sedap dipandang. Selain
menyebabkan masalah kosmetik potensial, bekas luka ini sering cenderung gatal , tender,
atau bahkan menyakitkan untuk disentuh.
Keloid tegas, kenyal lesi atau mengkilat, berserat nodul , dan dapat bervariasi dari pink ke
daging berwarna atau merah kecoklatan. Seorang bekas luka keloid yang jinak , tidak
menular, dan kadang-kadang disertai dengan gatal parah dan rasa sakit dan perubahan
tekstur. Pada kasus yang parah, dapat mempengaruhi gerakan kulit.

Plantar pembentukan keloid

Plantar pembentukan keloid

Plantar pembentukan keloid

D. Penyebab
Dokter tidak mengerti persis mengapa bentuk keloid pada orang
tertentu atau situasi dan tidak sama pada masing - masing orang.
Perubahan sinyal seluler yang mengontrol pertumbuhan dan proliferasi
mungkin berhubungan dengan proses pembentukan keloid, namun
perubahan ini belum ditandai secara ilmiah.

Keloid dapat berkembang setelah luka ringan yang terjadi dengan


menusuk tubuh. Karena dokter tidak memahami alasan yang tepat
mengapa beberapa orang lebih rentan terhadap keloid berkembang,
adalah mustahil untuk memprediksi apakah menusuk akan mengarah
pada pembentukan keloid. Meskipun ada beberapa keluarga yang
tampaknya rentan terhadap keloid membentuk, untuk sebagian besar,
tidak mungkin untuk mengatakan siapa yang akan mengembangkan
sebuah keloid. Satu orang mungkin, misalnya, mengembangkan keloid
di salah satu daun telinga setelah menusuk dan bukan yang lain. Masuk
akal, namun, bagi seseorang yang telah membentuk satu keloid untuk
menghindari operasi elektif atau menusuk, terutama di daerah rawan
tubuh jaringan parut.
E. Pencegahan
Cara terbaik pencegahan keloid tidak hanya dengan satu cara. Seseorang yang memiliki
keloid tidak harus menjalani operasi kulit elektif maupun prosedur seperti menusuk.
Ketika mengalami keloid, pencegahan sangat penting, karena perawatan saat ini sering
tidak sepenuhnya berhasil dan tidak dapat bekerja sama sekali.
F. Orang yang paling rentan terhadap keloid
Keloid sama - sama sering terjadi pada wanita dan laki-laki, meskipun setidaknya pada
masa lalu perempuan lebih maju mereka karena tingkat yang lebih besar dari daun telinga
dan body piercing di kalangan wanita. Keloid jarang ada pada anak-anak dan orang tua.
Meski orang dengan kulit gelap lebih mungkin untuk mengembangkan mereka, keloid
dapat terjadi pada orang dari semua jenis kulit. Dalam beberapa kasus, kecenderungan
untuk membentuk keloid tampaknya berjalan dalam keluarga.
Keloid terjadi paling sering di dada, punggung, bahu, dan telinga. Mereka jarang
berkembang di wajah (dengan pengecualian rahang).
G. Penatalaksanaan
Suntikan Kortison (steroid intralesi): Ini aman dan tidak terlalu menyakitkan. Suntikan
biasanya diberikan sekali per bulan sampai keuntungan maksimal diperoleh

Pembedahan : Ini adalah berisiko, karena memotong keloid bisa memicu pembentukan
keloid yang sama atau bahkan lebih besar Beberapa ahli bedah mencapai keberhasilan
dengan menyuntikkan steroid atau menerapkan dressing tekanan ke situs luka setelah
memotong keloid.

Laser berdenyut bisa efektif pada perataan keloid dan membuat mereka terlihat kurang
merah. Perawatan ini aman dan tidak sangat menyakitkan, tapi beberapa sesi
pengobatan mungkin diperlukan

Lembaran silikon: ini melibatkan memakai selembar silikon gel pada daerah yang
terkena selama beberapa jam sehari selama beberapa minggu atau bulan, yang sulit
untuk mempertahankan. Beberapa dokter mengklaim sukses serupa dengan perban
kompresi yang terbuat dari bahan selain silikon.

Cryotherapy : Pembekuan keloid dengan nitrogen cair dapat meratakan mereka tetapi
sering menggelapkan tempat pengobatan.

Interferon : interferon adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh
yang membantu melawan virus, bakteri, dan tantangan lainnya.

Fluorouracil : Suntikan ini kemoterapi agen, sendiri atau bersama-sama dengan


steroid, telah digunakan juga untuk pengobatan keloid.

Radiasi : Beberapa dokter telah melaporkan dan efektif penggunaan yang aman radiasi
untuk mengobati keloid.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. B


DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN : MULTIPLE KELOID AREA
THORACAL DAN BRACHIALIS SINISTRA PRE OPERATIF EKSISI + FTSG
DI RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG

A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Status
Pendidikan
Pekerjaan
Tempat tinggal
No. Reg / Med. Rec
Tanggal MRS
Tanggal pengkajian

: Tn. B
: 53 tahun
: Laki - laki
: Islam
: Kawin
: SD
: Swasta
: Kerajaan 1A, Karawang
: 0001041009 / 11 02 0219
: 10 Januari 2011
: 19 Januari 2011

b. Identitas Pennggung Jawab


Nama
: KK
Umur
: 27 tahun
Pekerjaan
: Swasta
Hubungan dengan klien : Anak pertama
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat kesehatan sekarang
a) Keluhan utama saat MRS

Keloid didada dan lengan kiri yang terasa gatal


b) Keluhan utama saat dikaji
Terdapat keloid didada, melintang diantara puting susu kanan dan kiri
bentuknya tidak beraturan, dan lengan kiri diatas siku. Terasa gatal yang
hilang timbul.
2) Riwayat kesehatan dahulu
Klien menderita keloid sejak 15 tahun yang lalu. Klien pernah berobat ke
rumah sakit Karawang tahun 2005 dan diberi salep. Kemudian klien rajin
control setiap bulan dari tahun 2008 sampai dengan 2010, dan setiap control
diberi salep dan obat serta dianjurkan berobat ke rumah sakit dr. Hasan Sadikin
Bandung. Dan klien berobat ke rumah sakit dr. Hasan Sadikin Bandung dan
dirawat pada tanggal 10 Januari 2011.
3) Riwayat kesehatan keluarga
Dikeluarga klien tidak ada yang menderita penyakit seperti klien, baik orang
tua, saudara maupun anak anaknya.
d. Pola Aktifitas sehari hari ( ADL )
N
O
1

ADL

SEBELUM MRS

PADA SAAT MRS

Nutrisi
a. Makan
- Jenis
-

Jumlah

Nasi + sayur + lauk (lebih Diit Nasi Biasa


sering tahu)
1 piring, kadang kadang 1 porsi

Frekwensi

nambah
3 kali sehari

3 kali sehari

Air putih, kadang the

Air

b. Minum
- Jenis
-

Jumlah
Frekwensi

Eliminasi

putih,

kadang the
1 gelas belimbing

1 gelas belimbing

6 8 kali sehari

6 8 kali sehari

susu,

a. BAK
- Jumlah
- Frekwensi
- Warna
b. BAB
- Frekwensi
- Warna
- Konsistensi

Mandi
Keramas
Gosok gigi
Gunting kuku

5 - 6 kali sehari

5 - 6 kali sehari

Kuning jernih

Kuning jernih

1 kali sehari

1 kali sehari

Kuning

Kuning

lembek

Lembek

2 kali sehari

2 kali sehari

3 hari sekali

3 hari sekali

2 kali sehari

2 kali sehari

1 kali seminggu

1 kali selama dirawat

Tidak pernah

1 2 jam

Istirahat dan tidur


a. Tidur siang
b. Tidur malam

200 300 cc

Personal hygiene
a.
b.
c.
d.

200 300 cc

Aktivitas

6 7 jam
6 7 jam
Klien seorang pedagang Klien
kupat tahu keliling, dari melakukan
pagi sampai sore hari.

hanya
aktivitas

untuk

memenuhi

kebutuhan

sehari

hari (mandi, buang air,


makan)

e. Pemeriksaan Fisik
1) System Integumen dan Immunitas
Kulit tampak bersih, tidak ada pigmentasi, terdapat keloid di dada melintang
diantara areola kanan dan kiri dengan ukuran Panjang 35 cm, Lebar 8 cm,
bentuknya tidak beraturan, di lengan kiri diatas siku dengan ukuran Panjang 7
cm, Lebar 7 cm. Suhu tubuh 36 C, turgor kulit baik.
2) System Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, mukosa
hidung kering, tidak menggunakan alat bantu pernafasan, ekspansi paru
maksimal, saat perkusi terdengar bunyi resonan, saat auskultasi tidak terdengar

bunyi ronchi dan wheezing, tidak ada nyeri tekan di dada, respirasi 24
kali/menit.
3) System Kardiovaskuler
Kongjungtiva merah muda, kuku tampak agak merah, akral perifer teraba
hangat, tidak ditemukan peningkatan vena jugularis, clubbing finger tidak ada,
CRT < 3 detik, pulsasi nadi kuat, irama nadi teratur, denyut nadi 88 kali/menit,
TD : 130/80, saat perkusi terdengar suara dullnes, bunyi jantung tamabahan
tidak ada, bunyi jantung gallop tidak ada, murmur tidak ada.
4) System Pencernaan
Bentuk mulut simetris, bibir agak merah muda, mukosa mulut lembab, lidah
tampak merah muda, letak tonsil simetris, susunan gigi lengkap abdomen
datar, bising usus 5 kali permenit, BB 96 kg, nyeri tekan hepar dan gaster tidak
ada.
5) System Persarafan
Keadaan umun Baik, kesadaran compos mentis, GCS : E4, M6, V5, reflek pupil
terhadap cahaya positif, isokor, tidak ada strabismus, klien mampu
menggerakkan lidah, rahang, leher, tangan, dan kaki sesuai perintah, klien
mampu merasakan sensasi halus dan kasar, tumpul dan tajam.
6) System Endokrin
Palpebrae tidak edema, tidak ada exoptalmus, pada telinga chovstek sign
negative, leher tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, ekstremitas atas tidak
tremor ketika diletakkan kertas diatas tangan kanan dan kiri, akral teraba
hangat, kuku tidak tebal.

7) System Genitourinasi
Tidak ada kelainan, tidak ada riwayat penyakit ginjal atau saluran kemih, tidak
terpasang kateter,
8) Sietem Muskuloskeletal
Klien dapat melakukan aktivitas secara mandiri, lingkar lengan atas kanan dan
kiri adalah 30 cm, kekuatan mampu melawan kekuatan penuh, rentang gerak
maksimal karena tidak ada kelemahan, tidak terpasang infus, drain, selang
oksigen ataupun NGT.
9) Wicara dan THT

Bicara lancar, pendengaran baik, terbukti dengan mampu menjawab semua


pertanyaan dengan baik, tidak menggunakan alat bantu dengar, penciuman
baik, dapat membedakan bau kopi dengan teh.

10) System Penglihatan


Penglihatan baik, mampu membaca nametag mahasiswa dengan jarak 30 cm,
tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
f. Data Psikologis
1) Status emosi
Klien mengatakan emosinya stabil, dapat dikontrol.
2) Kecemasan
Klien mengatakan cemas memikirkan operasi yang akan dilaluinya
3) Pola koping
Klien mengatakan akan menjalani operasi untuk menyembuhkan penyakitnya
walaupun klien tahu kemungkinan penyakitnya akan timbul lagi.
4) Gaya komunikasi
Bicara klien lancar, suara jelas, terbuka dengan perawat, dialek khas sunda,
klien bisa berbahasa Indonesia.
5) Konsep diri
Klien mengatakan penyakitnya mengganggu penampilannya. Selama dirawat
klien tidak bisa mencari nafkah (jualan kupat tahu keliling) Klien mengatakan
tidak merasa rendah diri walaupun ada bekas luka operasi didada dan
lengannya. Klien mau dioperasi untuk menghilangkan penyakitnya demi anak
anaknya yang merasa malu karena orang lain menganggap ayahnya seorang
preman atau penjahat, karena keloid yang didada dan lengan kiri atasnya dikira
bekas tato. Peran diri klien sebagai kepala rumah tangga terganggu karena
tidak bisa mencari nafkah karena sedang dirawat.
g. Data Sosial
Klien mampu berinteraksi dengan anggota keluarga, teman sekamar dan tenaga
kesehatan lainnya. Interaksi klien dengan masyarakat baik terbukti dengan
tetangga tetangga yang bezuk.
h. Data Spiritual
1) Keyakinan hidup
Klien beragama islam, sering berdoa untuk kesembuhan penyakitnya
2) Optimisme terhadap kesembuhan penyakit

Klien bisa menerima penyakitnya dan optimis penyakitnya bisa disembuhkan,


walaupun tidak bisa sembuh seperti sediakala
3) Gangguan dalam melaksanakan ibadah
Selama dirawat di rumah sakit klien tetap melaksanakan ibadah seperti
biasanya.

i. Data Penunjang
Laboratorium
N

NAMA TEST

O
1 Hematologi
Darah rutin

Hemoglobin
Hematocrit
Leukosit

TANGGAL
17 Des 10

14.3
43
10.600
5.08
296.000

UNIT

g/dL
%
/mm3
Juta/uL
/mm3

NILAI
NORMAL
12-16
35-47
4400-11300
3,6-5,8
150000-450000

Eritrosit
Trombosit
Kimia klinik
SGOT
SGPT
Ureum
Kreatinin
GDS
Natrium
Kalium
Kalsium

19
18
21
0.75
84
142
3.4

u/L 37 0C
u/L 37 0C
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mEq/L
mEq/L
mg/dL

s/d 37
s/d 40
15-50
0,5-0,9
< 140
135-145
3,6-5,5
4,7-5,2

2. Analisa Data
DATA

INTERPRETASI
Hospitalisasi yang lama

Data subjektif
-

Klien

mengatakan

MASALAH
Cemas

selalu

memikirkan tentang operasinya.

Tindakan operasi yang akan


dilakukan

Data objektif
-

Ekspresi wajah klien tampak cemas


Klien sering bertanya kepada
perawat kapan akan dioperasi
Klien terlihat sering melamun
Tekanan darah : 120/80 kali/menit
Nadi
: 80 kali permenit
Suhu
: 36 0C
Respirasi
: 20 kali permenit

Data subjektif
Klien

mengganggu penampilannya.
Klien mengatakan anaknya merasa

mengatakan

penyakitnya

malu karena orang lain menganggap


seorang

preman

atau

penjahat, karena keloid yang didada


dan lengan kiri atasnya dikira bekas
tato.
Data objektif
-

Ada keloid didada klien dengan


ukuran panjang 35 cm, lebar 8 cm,
bentuknya tidak beraturan, dan
dilengan kiri diatas siku dengan

ukuran Panjang 7 cm, Lebar 7 cm.


Klien sering memakai baju lengan
panjang

Cemas

Gangguan konsep diri

ayahnya

Gelisah

3. Diagnosa Keperawatan

TANGGAL DITEMUKAN
NAMA PERAWAT
PARAF

DIAGNOSA KEPERAWATAN

O
1

Cemas

berhubungan

dengan

tindakan

19 Januari 2011
Syamsul Komar

Gangguan konsep diri berhubungan dengan

19 Januari 2011
Syamsul Komar

operasi yang akan dilakukan


2

adanya multiple keloid

B. PERENCANAAN
N
O
1

DIAGNOSA

INTERVENSI
TINDAKAN

TUJUAN

RASIONAL

KEPERAWATAN
Cemas
berhubungan

Tujuan jangka panjang: 1.Kaji rasa cemas klien

dengan tindakan operasi

Cemas teratasi

yang

akan

dilakukan,

1.Mengetahui

sejauh

mana

cemas

rasa

yang dimiliki klien

ditandai dengan :

Tujuan jangka pendek:

agar

membantu

Data subjektif

Setelah

dalam

pembuatan

Klien

mengatakan

tindakan

selalu

memikirkan

dalam

tentang operasinya.

Ekspresi

wajah

klien tampak cemas


Klien
sering

perawat kapan akan


-

dioperasi
Klien terlihat sering

melamun
Tekanan darah

hari

kesempaatan

evaluasi :

mengungkapkan rasa

cemasnya

Klien mengatakan
tidak

selalu

memikirkan

untuk

tampak tenang
Klien
tidak

melamun lagi
Tekanan darah :
kali

kali

permenit
Nadi : 80 kali

permenit
Suhu : 36 0C
Respirasi : 24 kali

permenit
Suhu : 36 0C
Respirasi : 20 kali

permenit

permenit

2.Dapat

memotivasi

klien

untuk

mempertahankan
kondisi fisiknya.

3.Observasi tingkah laku


yang

tentang operasinya
Ekspersi
wajah

120/80

88

selanjutnya
klien

kali

permenit
Nadi :

intervensi

cemas dengan kriteria

kepada

130/80

keperawatan

diharapkan tidak terjadi 2.Berikan

Data objektif

bertanya

dilakukan

menjukkan

tingkat kecemasan

3.Untuk mengetahui hal


hal apa saja yang
dapat meningkatkan
terjadinya

4.Monitor tanda tanda

kecemasan

vital (tekanan darah, 4.Mengetahui


nadi,

suhu

dan

respirasi

dan

memebrikan patokan
dasar perbandingan /
pengenalan terhadap
temuan abnormal

5.Berikan
kesehatan
prosedur

pendidikan
tentang 5.Memberikan
dan

pengetahuan

apa

penatalaksanaan

yang

diharapkan

operasi :
Manajemen nyeri
Batuk efektif
Mobilisasi

klien

untuk

bertahap
Diet bertahap

menurunkan
kecemasan,
memperjelas
kesalahan
dan

konsep

meningkatkan

kerjasama
2

Gangguan konsep diri

Tujuan jangka panjang:

berhubungan

Gangguan konsep diri

dan

dapat diatasi

klien tentang tubuh

dihadapi

klien

terkait

dengan

adanya multiple keloid,

1.

ditandai dengan :

Kaji respon verbal

1.

nonverbal

Untuk mengetahui
masalah apa yang
klien
kondisi

Data subjektif

Tujuan jangka pendek:

fisiknya agar dapat

Setelah

membantu

Klien

mengatakan

dilakukan

penyakitnya

tindakan

mengganggu

dalam

penampilannya.
Klien mengatakan

diharapkan tidak terjadi

anaknya

merasa

malu karena orang


lain

menganggap

ayahnya

klien dengan ukuran


lebar

35
8

cm,
cm,

bentuknya

tidak

beraturan,

dan

dilengan kiri diatas


siku dengan ukuran
Panjang 7 cm, Lebar
7 cm.

3.
dan

3.

Tanyakan

dan

tentukan

penyakitnya tidak

perubahan

fisik

mengganggu

saat

telah

penampilannya
Setelah dilakukan

dikaitkan ke dalam

ini

Mengetahui
apakah

apakah

keadaannya

ini

berpengaruh dalam
memenuhi
kebutuhan

citra tubuh klien.

aktivitasnya

keloid

tidak ada lagi

Ada keloid didada


panjang

klien

mengatakan

operasi

penyembuhan

bisa

penyakitnya

dapat

proses

diri

klien.

Klien

Agar

meningkatkan

tentang

menerima

atasnya dikira bekas

Data objektif

kriteria

evaluasi:

kiri

tato.

Tentukan harapan
gambaran

karena

lengan

2.
2.

dengan

keloid yang didada


dan

hari
pasien

atau

penjahat,

mengatasinya.

gangguan konsep diri

seorang

preman

keperawatan

4.
4.

Berikan perawatan
dengan
menjaga

cara
privasi

dan martabat klien

Menjaga

privasi

dan martabat klien


dapat

membantu

psikologis

klien

sehingga
mempermudah
penyembuhan
penyakit klien.

Klien

sering

memakai

baju

lengan panjang

C. PELAKSANAAN
TANGGAL /
JAM
20 Januari 2011
11.00
11.05

TINDAKAN

DP

Mengkaji rasa cemas klien


Hasil : klien cemas ringan

Mengkaji respon verbal dan nonverbal klien

tentang tubuh klien


Hasil :
Klien mengatakan penyakitnya mengganggu
penampilannya. Klien berobat demi anak
anaknya yang merasa malu karena orang lain
menganggap ayahnya seorang preman atau
penjahat, karena keloid yang didada dan
lengan kiri atasnya dikira bekas tato. Peran
diri klien sebagai kepala rumah tangga
terganggu karena tidak bisa mencari nafkah
karena sedang dirawat.
11.10

Menjaga privasi dan martabat klien dengan


memasang

11.15

skerem

sampiran

sewaktu

pemeriksaan fisik
Hasil :
Klien terlihat tenang karena privasinya terjaga
Memberikan
kesempatan
klien

mengungkapkan rasa cemasnya


Hasil :
klien mengunkapkan kecemasannya tentang
operasi
11.30

yang

akan

dihadapinya,

berjalan dengan lancar dan selamat


Mengamati tingkah laku klien

apakah
yang

menunjukkan tingkat kecemasan


Hasil :
11.40

12.00

Klien terlihat melamun


Mengukur tanda tanda vital :
Tekanan darah

: 120/80 mmHg

Suhu

: 36,2 0C

Nadi

: 84 kali permenit

Respirasi
: 24 kali permenit
Memberikan pendidikan kesehatan tentang
prosedur dan penatalaksanaan operasi :

PARAF

Manajemen nyeri
Batuk efektif
Mobilisasi bertahap
Diet bertahap

D. EVALUASI

TANGGAL /
JAM

DP

CATATAN PERKEMBANGAN

PARAF

Vous aimerez peut-être aussi