Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
B
DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN : MULTIPLE KELOID AREA
THORACAL DAN BRACHIALIS SINISTRA PRE OPERATIF EKSISI + FTSG
DI RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
Di Susun Oleh :
SYAMSUL KOMAR
NIP : P17320110319
TAHUN 2011
KELOID
A. Pengertian
Keloid adalah jaringan kulit tambahan yang tumbuh di bekas luka. Keloid
merupakan bekas luka hipertrofik. Yang memiliki keloid biasanya orang berkulit gelap
dan jarang ditemukan pada orang berkulit terang. Keloid dapat dianggap sebagai " bekas
luka yang tidak tahu kapan untuk berhenti. Sebuah keloid, kadang-kadang disebut sebagai
bekas luka keloid, adalah bekas luka menumpuk, yang naik tiba-tiba di atas sisa kulit.
Biasanya memiliki atas halus dan berwarna merah muda atau ungu. Keloid berbentuk
tidak teratur dan cenderung untuk memperbesar progresif. Tidak seperti bekas luka, keloid
tidak surut dari waktu ke waktu.
Sebuah keloid (juga dikenal sebagai "bekas luka keloidal ). Ini adalah hasil dari
suatu pertumbuhan berlebih dari jaringan granulasi (kolagen tipe 3) di lokasi cedera
sembuh kulit yang kemudian perlahan-lahan digantikan oleh kolagen tipe 1.
B. Perbedaan antara keloid dan bekas luka hipertropi
Setelah kulit terluka, proses penyembuhan biasanya meninggalkan bekas luka datar.
Terkadang bekas luka itu adalah hipertrofi, atau menebal, tetapi terbatas pada margin luka.
Parut hipertrofik cenderung lebih merah dan bisa mereda sendiri (suatu proses yang dapat
mengambil satu tahun atau lebih). Pengobatan seperti suntikan cortisone (steroid) dapat
mempercepat proses ini.
Keloid, sebaliknya, mungkin mulai beberapa saat setelah cedera dan melampaui situs
luka. Kecenderungan ini untuk bermigrasi ke daerah sekitarnya yang tidak terluka untuk
memulai dengan membedakan keloid dari bekas luka hipertrofik. Keloid biasanya muncul
setelah operasi atau cedera, tetapi mereka juga dapat muncul secara spontan atau sebagai
hasil dari beberapa peradangan ringan, seperti jerawat, jerawat di dada (bahkan salah satu
yang tidak tergores atau jejas). Luka ringan lain yang dapat memicu keloid yaitu luka
bakar dan tindikan.
C. Tanda dan Gejala
Keloid diangkat dan tampak mengkilap dan berbentuk kubah, mulai warna dari pink
menjadi merah. Beberapa keloid menjadi sangat besar dan tak sedap dipandang. Selain
menyebabkan masalah kosmetik potensial, bekas luka ini sering cenderung gatal , tender,
atau bahkan menyakitkan untuk disentuh.
Keloid tegas, kenyal lesi atau mengkilat, berserat nodul , dan dapat bervariasi dari pink ke
daging berwarna atau merah kecoklatan. Seorang bekas luka keloid yang jinak , tidak
menular, dan kadang-kadang disertai dengan gatal parah dan rasa sakit dan perubahan
tekstur. Pada kasus yang parah, dapat mempengaruhi gerakan kulit.
D. Penyebab
Dokter tidak mengerti persis mengapa bentuk keloid pada orang
tertentu atau situasi dan tidak sama pada masing - masing orang.
Perubahan sinyal seluler yang mengontrol pertumbuhan dan proliferasi
mungkin berhubungan dengan proses pembentukan keloid, namun
perubahan ini belum ditandai secara ilmiah.
Pembedahan : Ini adalah berisiko, karena memotong keloid bisa memicu pembentukan
keloid yang sama atau bahkan lebih besar Beberapa ahli bedah mencapai keberhasilan
dengan menyuntikkan steroid atau menerapkan dressing tekanan ke situs luka setelah
memotong keloid.
Laser berdenyut bisa efektif pada perataan keloid dan membuat mereka terlihat kurang
merah. Perawatan ini aman dan tidak sangat menyakitkan, tapi beberapa sesi
pengobatan mungkin diperlukan
Lembaran silikon: ini melibatkan memakai selembar silikon gel pada daerah yang
terkena selama beberapa jam sehari selama beberapa minggu atau bulan, yang sulit
untuk mempertahankan. Beberapa dokter mengklaim sukses serupa dengan perban
kompresi yang terbuat dari bahan selain silikon.
Cryotherapy : Pembekuan keloid dengan nitrogen cair dapat meratakan mereka tetapi
sering menggelapkan tempat pengobatan.
Interferon : interferon adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh
yang membantu melawan virus, bakteri, dan tantangan lainnya.
Radiasi : Beberapa dokter telah melaporkan dan efektif penggunaan yang aman radiasi
untuk mengobati keloid.
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas Klien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Status
Pendidikan
Pekerjaan
Tempat tinggal
No. Reg / Med. Rec
Tanggal MRS
Tanggal pengkajian
: Tn. B
: 53 tahun
: Laki - laki
: Islam
: Kawin
: SD
: Swasta
: Kerajaan 1A, Karawang
: 0001041009 / 11 02 0219
: 10 Januari 2011
: 19 Januari 2011
ADL
SEBELUM MRS
Nutrisi
a. Makan
- Jenis
-
Jumlah
Frekwensi
nambah
3 kali sehari
3 kali sehari
Air
b. Minum
- Jenis
-
Jumlah
Frekwensi
Eliminasi
putih,
kadang the
1 gelas belimbing
1 gelas belimbing
6 8 kali sehari
6 8 kali sehari
susu,
a. BAK
- Jumlah
- Frekwensi
- Warna
b. BAB
- Frekwensi
- Warna
- Konsistensi
Mandi
Keramas
Gosok gigi
Gunting kuku
5 - 6 kali sehari
5 - 6 kali sehari
Kuning jernih
Kuning jernih
1 kali sehari
1 kali sehari
Kuning
Kuning
lembek
Lembek
2 kali sehari
2 kali sehari
3 hari sekali
3 hari sekali
2 kali sehari
2 kali sehari
1 kali seminggu
Tidak pernah
1 2 jam
200 300 cc
Personal hygiene
a.
b.
c.
d.
200 300 cc
Aktivitas
6 7 jam
6 7 jam
Klien seorang pedagang Klien
kupat tahu keliling, dari melakukan
pagi sampai sore hari.
hanya
aktivitas
untuk
memenuhi
kebutuhan
sehari
e. Pemeriksaan Fisik
1) System Integumen dan Immunitas
Kulit tampak bersih, tidak ada pigmentasi, terdapat keloid di dada melintang
diantara areola kanan dan kiri dengan ukuran Panjang 35 cm, Lebar 8 cm,
bentuknya tidak beraturan, di lengan kiri diatas siku dengan ukuran Panjang 7
cm, Lebar 7 cm. Suhu tubuh 36 C, turgor kulit baik.
2) System Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, mukosa
hidung kering, tidak menggunakan alat bantu pernafasan, ekspansi paru
maksimal, saat perkusi terdengar bunyi resonan, saat auskultasi tidak terdengar
bunyi ronchi dan wheezing, tidak ada nyeri tekan di dada, respirasi 24
kali/menit.
3) System Kardiovaskuler
Kongjungtiva merah muda, kuku tampak agak merah, akral perifer teraba
hangat, tidak ditemukan peningkatan vena jugularis, clubbing finger tidak ada,
CRT < 3 detik, pulsasi nadi kuat, irama nadi teratur, denyut nadi 88 kali/menit,
TD : 130/80, saat perkusi terdengar suara dullnes, bunyi jantung tamabahan
tidak ada, bunyi jantung gallop tidak ada, murmur tidak ada.
4) System Pencernaan
Bentuk mulut simetris, bibir agak merah muda, mukosa mulut lembab, lidah
tampak merah muda, letak tonsil simetris, susunan gigi lengkap abdomen
datar, bising usus 5 kali permenit, BB 96 kg, nyeri tekan hepar dan gaster tidak
ada.
5) System Persarafan
Keadaan umun Baik, kesadaran compos mentis, GCS : E4, M6, V5, reflek pupil
terhadap cahaya positif, isokor, tidak ada strabismus, klien mampu
menggerakkan lidah, rahang, leher, tangan, dan kaki sesuai perintah, klien
mampu merasakan sensasi halus dan kasar, tumpul dan tajam.
6) System Endokrin
Palpebrae tidak edema, tidak ada exoptalmus, pada telinga chovstek sign
negative, leher tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, ekstremitas atas tidak
tremor ketika diletakkan kertas diatas tangan kanan dan kiri, akral teraba
hangat, kuku tidak tebal.
7) System Genitourinasi
Tidak ada kelainan, tidak ada riwayat penyakit ginjal atau saluran kemih, tidak
terpasang kateter,
8) Sietem Muskuloskeletal
Klien dapat melakukan aktivitas secara mandiri, lingkar lengan atas kanan dan
kiri adalah 30 cm, kekuatan mampu melawan kekuatan penuh, rentang gerak
maksimal karena tidak ada kelemahan, tidak terpasang infus, drain, selang
oksigen ataupun NGT.
9) Wicara dan THT
i. Data Penunjang
Laboratorium
N
NAMA TEST
O
1 Hematologi
Darah rutin
Hemoglobin
Hematocrit
Leukosit
TANGGAL
17 Des 10
14.3
43
10.600
5.08
296.000
UNIT
g/dL
%
/mm3
Juta/uL
/mm3
NILAI
NORMAL
12-16
35-47
4400-11300
3,6-5,8
150000-450000
Eritrosit
Trombosit
Kimia klinik
SGOT
SGPT
Ureum
Kreatinin
GDS
Natrium
Kalium
Kalsium
19
18
21
0.75
84
142
3.4
u/L 37 0C
u/L 37 0C
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mEq/L
mEq/L
mg/dL
s/d 37
s/d 40
15-50
0,5-0,9
< 140
135-145
3,6-5,5
4,7-5,2
2. Analisa Data
DATA
INTERPRETASI
Hospitalisasi yang lama
Data subjektif
-
Klien
mengatakan
MASALAH
Cemas
selalu
Data objektif
-
Data subjektif
Klien
mengganggu penampilannya.
Klien mengatakan anaknya merasa
mengatakan
penyakitnya
preman
atau
Cemas
ayahnya
Gelisah
3. Diagnosa Keperawatan
TANGGAL DITEMUKAN
NAMA PERAWAT
PARAF
DIAGNOSA KEPERAWATAN
O
1
Cemas
berhubungan
dengan
tindakan
19 Januari 2011
Syamsul Komar
19 Januari 2011
Syamsul Komar
B. PERENCANAAN
N
O
1
DIAGNOSA
INTERVENSI
TINDAKAN
TUJUAN
RASIONAL
KEPERAWATAN
Cemas
berhubungan
Cemas teratasi
yang
akan
dilakukan,
1.Mengetahui
sejauh
mana
cemas
rasa
ditandai dengan :
agar
membantu
Data subjektif
Setelah
dalam
pembuatan
Klien
mengatakan
tindakan
selalu
memikirkan
dalam
tentang operasinya.
Ekspresi
wajah
dioperasi
Klien terlihat sering
melamun
Tekanan darah
hari
kesempaatan
evaluasi :
mengungkapkan rasa
cemasnya
Klien mengatakan
tidak
selalu
memikirkan
untuk
tampak tenang
Klien
tidak
melamun lagi
Tekanan darah :
kali
kali
permenit
Nadi : 80 kali
permenit
Suhu : 36 0C
Respirasi : 24 kali
permenit
Suhu : 36 0C
Respirasi : 20 kali
permenit
permenit
2.Dapat
memotivasi
klien
untuk
mempertahankan
kondisi fisiknya.
tentang operasinya
Ekspersi
wajah
120/80
88
selanjutnya
klien
kali
permenit
Nadi :
intervensi
kepada
130/80
keperawatan
Data objektif
bertanya
dilakukan
menjukkan
tingkat kecemasan
kecemasan
suhu
dan
respirasi
dan
memebrikan patokan
dasar perbandingan /
pengenalan terhadap
temuan abnormal
5.Berikan
kesehatan
prosedur
pendidikan
tentang 5.Memberikan
dan
pengetahuan
apa
penatalaksanaan
yang
diharapkan
operasi :
Manajemen nyeri
Batuk efektif
Mobilisasi
klien
untuk
bertahap
Diet bertahap
menurunkan
kecemasan,
memperjelas
kesalahan
dan
konsep
meningkatkan
kerjasama
2
berhubungan
dan
dapat diatasi
dihadapi
klien
terkait
dengan
1.
ditandai dengan :
1.
nonverbal
Untuk mengetahui
masalah apa yang
klien
kondisi
Data subjektif
Setelah
membantu
Klien
mengatakan
dilakukan
penyakitnya
tindakan
mengganggu
dalam
penampilannya.
Klien mengatakan
anaknya
merasa
menganggap
ayahnya
35
8
cm,
cm,
bentuknya
tidak
beraturan,
dan
3.
dan
3.
Tanyakan
dan
tentukan
penyakitnya tidak
perubahan
fisik
mengganggu
saat
telah
penampilannya
Setelah dilakukan
dikaitkan ke dalam
ini
Mengetahui
apakah
apakah
keadaannya
ini
berpengaruh dalam
memenuhi
kebutuhan
aktivitasnya
keloid
klien
mengatakan
operasi
penyembuhan
bisa
penyakitnya
dapat
proses
diri
klien.
Klien
Agar
meningkatkan
tentang
menerima
Data objektif
kriteria
evaluasi:
kiri
tato.
Tentukan harapan
gambaran
karena
lengan
2.
2.
dengan
hari
pasien
atau
penjahat,
mengatasinya.
seorang
preman
keperawatan
4.
4.
Berikan perawatan
dengan
menjaga
cara
privasi
Menjaga
privasi
membantu
psikologis
klien
sehingga
mempermudah
penyembuhan
penyakit klien.
Klien
sering
memakai
baju
lengan panjang
C. PELAKSANAAN
TANGGAL /
JAM
20 Januari 2011
11.00
11.05
TINDAKAN
DP
11.15
skerem
sampiran
sewaktu
pemeriksaan fisik
Hasil :
Klien terlihat tenang karena privasinya terjaga
Memberikan
kesempatan
klien
yang
akan
dihadapinya,
apakah
yang
12.00
: 120/80 mmHg
Suhu
: 36,2 0C
Nadi
: 84 kali permenit
Respirasi
: 24 kali permenit
Memberikan pendidikan kesehatan tentang
prosedur dan penatalaksanaan operasi :
PARAF
Manajemen nyeri
Batuk efektif
Mobilisasi bertahap
Diet bertahap
D. EVALUASI
TANGGAL /
JAM
DP
CATATAN PERKEMBANGAN
PARAF