Vous êtes sur la page 1sur 39

ASMA BRONKHIALE

Riza Sufriadi, MD

Penyakit yang ditandai adanya


respon berlebihan dari trakhea dan
bronkus terhadap berbagai macam
rangsangan yang mengakibatkan
penyempitan saluran pernafasan
yang tersebar luas di seluruh paru
dan yang derajatnya dapat berubah
secara spontan setelah pengobatan

PENDAHULUAN

Asma penyakit kronik saluran


napas

Penyempitan saluran napas

Derajat bervariasi

Inflamasi kronik

Hipereaktiviti saluran napas

KARAKTERISTIK ASMA

Makin cepat pengobatan dimulai


makin mudah mengatasi serangan

Makin lama dan makin berat


serangan makin sukar
pengobatannya
dan penyembuhannya juga makin lama

FAKTOR RISIKO
EKSASERBASI

UNTUK
ASMA

Alergen

Infeksi saluran napas

Exercise dan hiperventilasi

Cuaca

Sulfur dioksida

Makanan, bumbu, obat-obatan

Faktor Pencetus Asma :

Faktor alergi makanan:

New Zealand (85) : 6% semua usia dan 1,9% untuk usia 5 34


tahun

- Perancis (80) : Wanita


29 per 100.000

Laki-laki 3,6 per 100.000

- Strunk, RC (1989) :

Mortalitas meningkat 33% dari tahun 1979 1983

Per 100.000 penduduk kematian meningkat dari 22,2%


29,7%.
Kematian sering pada usia > 65 tahun dan usia 10 14 tahun

Penyebab kematian :
- Hipoxia

Gagal nafas

Problem perawatan kurang baik

Psikis, stress

Epidemologi

Determinan :

Host :
Riwayat alergi
Faktor Keturunan :

Ayah ibu alergi : 75% anak alergi


Ayah atau ibu alergi : 50% anak alergi

Patologis

Penyakit Asma (Asthma)


adalah suatu penyakit
kronik (menahun) yang
menyerang saluran
pernafasan (bronchiale)
pada paru dimana
terdapat peradangan
(inflamasi) dinding
rongga bronchiale
sehingga mengakibatkan
penyempitan saluran
nafas yang akhirnya
seseorang mengalami
sesak nafas.
11

Patologis

Pada suatu serangan asma, otot polos dari


bronki mengalami kejang dan jaringan
yang melapisi saluran udara mengalami
pembengkakan karena adanya
peradangan dan pelepasan lendir ke
dalam saluran udara. Hal ini akan
memperkecil diameter dari saluran udara
(disebut bronkokonstriksi) dan
penyempitan ini menyebabkan penderita
harus berusaha sekuat tenaga supaya
dapat bernafas.
12

Penyebab Penyakit Asma

pada penderita asma saluran


pernapasannya memiliki sifat yang khas
yaitu sangat peka terhadap berbagai
rangsangan (bronchial hyperreactivity =
hipereaktivitas saluran napas) seperti
polusi udara (asap, debu, zat kimia),
serbuk sari, udara dingin, makanan,
hewan berbulu, tekanan jiwa, bau/aroma
menyengat (misalnya;parfum) dan
olahraga.
13

Obat-Obat yang Dapat


Menyebabkan Asma

Obat inhibitor Prostaglandin (NSAID)


Obat-obat antagonis simpatis yg 1
(antagonis reseptor beta1,
adrenergik), ex: obat hipertensi, obat
jantung (propanolol)
Zat-zat hasil industri
ex: obat anti serangga.

14

Airway Inflammation and Smooth Muscle


Reactivity

Pathology of Asthma

Merck Pharmaceuticals

GEJALA

Nafas berat yang berbunyi ngik-ngik


pada saat ekspirasi (wheezing)
Sesak
Kadang disertai batuk
Pada asma yang berat :
Dapat terjadi sianosis ( kebiruan
terutama pada sekitar mulut)
Kontraksi otot bantu pernafasan

TUJUAN
PENATALAKSANAAN PADA
EKSASERBASI AKUT

Menghilangkan obstruksi secepat


mungkin

Menghilangkan hipoksemi

Mengembalikan faal paru ke normal


secepat mungkin

Mencegah kekambuhan

Pengobatan Asma

Pengobatan Asma dapat dilakukan


dengan

Menghindari rangsangan
Mengurangi / meniadakan akibat rangsangan
Pengobatan serangan sesak
Pencegahan serangan sesak dengan obat

Hal-hal yang dapat mengakibatkan seseorang


sesak, antara lain :

Keradangan / infeksi jalan nafas


Rangsangan bahan yang berakibat alergik
Rangsangan bahan non alergik
Stress / kelelahan psikis fisik

Pengobatan awal
Inhalasi agonis Beta 2 setiap
20 menit 3x sejam atau
bronkodilator oral

Obat-Obat untuk Asma

Turunan xantin (bronkodilatasi), ex:


aminophilyn, theofillyn.
Kortikosteroid (anti inflamasi)
ex:prednison, metilprednisolon
Imunosupresan (obat yang menekan
reaksi AgAb juga sebagai anti inflamasi)
ex:metotreksat
Garam-garam kromolin (profilaksis, untuk
mencegah keluarnya AH=anti histamin)

23

Terapi melibatkan obat-obat asma yang digolongkan


menjadi 2 melibatkan obat-obat asma yang digolongkan
menjadi 2

untuk penggunaan jangka panjang


yang berguna mengontrol gejala
asma dan sebagai terapi untuk
mencegah kekambuhan (long-term
prevention)
obat asma untuk penggunaan jangka
pendek yang merupakan pengobatan
cepat untuk mengatasi serangan
asma akut (short-term relief).
24

Terapi Jangka Panjang

Obat jangka panjang memberikan pencegahan


jangka panjang terhadap gejala asma, menekan,
mengontrol, dan menyembuhkan inflamasi jika
digunakan teratur namun tidak efektif untuk
mengatasi serangan akut. Beberapa obat jangka
panjang antara lain kortikosteroid inhalasi yang
merupakan obat paling efektif, beta-2 agonis aksi
panjang dan metil ksantin (teofilin) untuk
mengatasi gejala asma pada malam hari (gejala
nocturnal), kromolin dan nedokromil sebagai
antiinflamasi

25

Terapi Jangka Pendek

sedangkan untuk jangka pendek, berupa


obat-obat bronkodilator (salbutamol,
terbutalin, dan ipratropium) dan
kortikosteroid oral ketika serangannya
sedang sampai berat.
Untuk jangka panjang dan pendek, dapat
digunakan obat-obat sistemik
(prednisolon, prednison, metilprednisolon).

26

Efek Samping

Kortikosteroid hirup, pada ibu hamil berefek pada


rendahnya berat bayi yang lahir dan
memperlambat pertumbuhan anak-anak jika
digunakan selama bertahun-tahun.
Kortikosteroid inhalasi berefek samping lokal pada
anak-anak seperti batuk, rasa haus, dan
kekakuan lidah bila pemberian melalui nebulizer,
meningkatkan kejadian osteoporosis pada wanita.
Kortikosteroid oral dapat saja digunakan untuk
jangka panjang, tetapi hanya boleh digunakan
kalau obat lain telah gagal sebab beresiko
osteoporosis.

27

PENGOBATAN AWAL

Kortikosteroid sistemik :

~ tidak ada respons segera


~ mendapat steroid oral

~ serangan berat

Sedativa merupakan kontra indikasi

KORTIKOSTEROID
SISTEMIK
INTRAVENA

Metilprednisolon :

40 - 125 mg IV
setiap 6-8 jam

Hidrokortison

2,0 mg/Kg BB IV
tiap 4 jam

Hidrokortison

2,0 mg/Kg BB IV
0,5 mg/Kg BB
secara drip

EPISODE BERAT

Inhalasi agonis beta-2 tiap jam

Oksigen

Aminofilin drip

Pertimbangkan agonis beta-2 SC,


IM atau IV

KORTIKOSTEROID
Mekanisme kerja :

Hambat metabolisme asam arakidonat

Cegah migrasi sel inflamasi

Mengurangi kebocoran mikro vaskuler

Meningkatkan kepekaan reseptor beta

KORTIKOSTEROID SISTEMIK

Oral, intravena

Dianjurkan yang short


acting

Mengurangi angka
perawatan

Mencegah kekambuhan

Mencegah kematian

KORTIKOSTEROID PADA
EKSASERBASI AKUT
Kortikosteroid sistemik :
v

Mempercepat perbaikan

Oral biasanya sama efektif dengan intravena

Bila ada mual dan muntah

Diberikan pada serangan sedang dan berat

Mengurangi angka kekambuhan

intra vena

Efek Samping

Teofilin, pada anak-anak, menimbulkan


hiperaktivitas dan gangguan pencernaan.
Obat-obat sistemik dalam jangka pendek
dapat meningkatkan berat badan,
hipertensi, gemuk air karena retensi
cairan, dan jangka panjangnya
menimbulkan moon face, perlambatan
pertumbuhan, diabetes, dan penipisan
jaringan kulit.

34

Asma Pada Kehamilan

Obat-obat jenis beta agonis adalah yang paling


sering diberikan karena menurut hasil riset obatobat beta agonis tidak meningkatkan risiko
timbulnya kelainan kongenital dan kelainan lain.
Albuterol atau salbutamol adalah jenis beta
agonis yang paling banyak digunakan.
Apabila beta agonis tidak memberikan perbaikan,
pada terapi asma akut secara umum dan pada
wanita hamil dapat disertakan pemberian
bronkodilator seperti Nebulized Ipratropium.

35

FAKTOR YANG MENINGKATKAN


RISIKO KEMATIAN KARENA ASMA

Riwayat gagal napas dan pemasangan


intubasi

Pemakaian steroid sistemik

Kunjungan ke unit gawat darurat /


perawatan karena asma

Penatalaksanaan asma yang tidak adekuat

Depresi berat dan atau masalah psikososial

PENUTUP

Asma penyakit kronik saluran napas

Eksaserbasi terjadi karena faktor


pencetus

Derajat serangan bervariasi dari


ringan sampai mengancam jiwa

PENUTUP

Berat serangan ditentukan oleh


gejala subjektif, pemeriksaan fisik, faal
paru

Pengobatan eksaserbasi akut adalah


pemberian bronkodilator, oksigen dan
kortikosteroid sistemik

PENUTUP

Kortikosteroid sistemik diberikan pada


serangan sedang dan berat

Kortikosteroid sistemik mempercepat


penyembuhan, mencegah kematian
dan
mengurangi angka kekambuhan

Vous aimerez peut-être aussi