Vous êtes sur la page 1sur 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Parkinson (paralysis agitans) atau sindrom Parkinson (Parkinsonismus) merupakan suatu
penyakit/sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya
pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus/ neostriatum (striatal dopamine
deficiency Belakang Masalah
Penyakit

Parkinson

adalah

suatu

penyakit

degeneratif

pada

sistem

saraf

(neurodegenerative) yang bersifat progressive, ditandai dengan ketidakteraturan pergerakan


(movement disorder), tremor pada saat istirahat, kesulitan pada saat memulai pergerakan, dan
kekakuan otot.
Penyakit Parkinson pertama kali diuraikan dalam sebuah monograf oleh James Parkinson
seorang dokter di London, Inggris, pada tahun 1817. Di dalam tulisannya, James Parkinson
mengatakan bahwa penyakit (yang akhirnya dinamakan sesuai dengan namanya) tersebut
memiliki karakteristik yang khas yakni tremor, kekakuan dan gangguan dalam cara berjalan (gait
difficulty).

Penyakit Parkinson bisa menyerang laki-laki dan perempuan. Rata-rata usia mulai
terkena penyakit Parkinson adalah 61 tahun, tetapi bisa lebih awal pada usia 40 tahun atau
bahkan sebelumnya. Jumlah orang di Amerika Serikat dengan penyakit Parkinson's diperkirakan
antara 500.000 sampai satu juta, dengan sekitar 50.000 ke 60.000 terdiagnosa baru setiap tahun.
Angka tersebut meningkat setiap tahun seiring dengan populasi umur penduduk Amerika.
Sementara sebuah sumber menyatakan bahwa Penyakit Parkinson menyerang sekitar 1 diantara
250 orang yang berusia diatas 40 tahun dan sekitar 1 dari 100 orang yang berusia diatas 65 tahun.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Syndrom Parkinson ?
2. Apa penyebab Syndrom Parkinson ?
3. Bagaimana patofisiologi Syndrom Parkinson ?
4. Jelaskan manifestasi Klinis Syndrom Parkinson ?
5. Apa komplikasi Syndrom Parkinson ?
6. Bagaimana penatalaksanaan Syndrom Parkinson ?
7. Bagaimana pencegahan Syndrom Parkinson ?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Syndrom Parkinson
2. Menjelaskan penyebab Syndrom Parkinson
3. Menjelaskan bagaimana patofisiologi Syndrom Parkinson
4. Menjelaskan manifestasi Klinis Syndrom Parkinson
5. Melaskan komplikasi Syndrom Parkinson
6. Menjelaskan bagaimana penatalaksanaan Syndrom Parkinson
7. Menjelaskan bagaimana pencegahan Syndrom Parkinson

BAB II
KONSEP TEORI

Pada bab ini akan dibahas mengenai konsep teori yang memuat konsep teori lansia dan
konsep penyakit asam urat.

A. Konsep Teori Lansia


1. Proses Menua
Penuaan adalah suatu proses yang alamiah yang tidak dapat dihindari, berjalan
secara terus-manerus, dan berkesinambungan (Depkes RI, 2001). Menurut Keliat (1999)
dalam Maryam (2008), Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada
daur kehidupan manusia sedangkan menurut pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No.13 Tahun
1998 Tentang Kesehatan dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah
mencapai usia lebih dari 60 tahun (Maryam, 2008). Penuaan adalah normal, dengan
perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan dan terjadi pada semua orang
pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu (Stanley,
2006).
2. Batasan Lansia
Menurut oraganisasi kesehatan dunia (WHO), lanjut usia meliputi:
a. Usia pertengahan (middle age) ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun
b. Lanjut usia (elderly) antara 60 74 tahun
c. Lanjut usia tua (old) antara 75 90 tahun
d. Usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun
3. Teori Proses Menua
a. Teori teori biologi
1) Teori genetik dan mutasi (somatic mutatie theory)
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk spesies
spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari perubahan biokimia yang
diprogram oleh molekul molekul / DNA dan setiap sel pada saatnya akan
mengalami mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel sel
kelamin (terjadi penurunan kemampuan fungsional sel)
2) Pemakaian dan rusak
Kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel sel tubuh lelah (rusak)
3) Reaksi dari kekebalan sendiri (auto immune theory)
Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus.
Ada jaringan tubuh tertentu yang tidaktahan terhadap zat tersebut sehingga
jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.
4) Teori immunology slow virus (immunology slow virus theory)
Sistem imune menjadi efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus
kedalam tubuh dapat menyebabkab kerusakan organ tubuh.
5) Teori stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh.
Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan
internal, kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai.

6) Teori radikal bebas


Radikal bebas dapat terbentuk dialam bebas, tidak stabilnya radikal bebas
(kelompok atom) mengakibatkan osksidasi oksigen bahan-bahan organik
seperti karbohidrat dan protein. Radikal bebas ini dapat menyebabkan sel-sel
tidak dapat regenerasi.
b. Teori kejiwaan social
1) Aktivitas atau kegiatan (activity theory)
a) Ketentuan akan meningkatnya pada penurunan jumlah kegiatan secara
langsung. Teori ini menyatakan bahwa usia lanjut yang sukses adalah
mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial.
b) Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut usia.
c) Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan individu agar tetap
stabil dari usia pertengahan ke lanjut usia
2) Kepribadian berlanjut (continuity theory)
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini
merupakan gabungan dari teori diatas. Pada teori ini menyatakan bahwa
perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia sangat dipengaruhi
oleh tipe personality yang dimiliki.
3) Teori pembebasan (disengagement theory)
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara
berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan
ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas
maupun kuantitas sehingga sering terjaadi kehilangan ganda (triple loss),
yakni :
a) Kehilangan peran
b)Hambatan kontak sosial
c) Berkurangnya kontak komitmen
4. Tugas Perkembangan Lansia
Menurut Erickson, kesiapan lansia untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri
terhadap tugas perkembangan usia lanjut dipengaruhi oleh proses tumbuh kembang
pada tahap sebelumnya. Adapun tugas perkembangan lansia adalah sebagai berikut :
a. Mempersiapkan diri untuk kondisi yang menurun.
b. Mempersiapkan diri untuk pensiun.
c. Membentuk hubungan baik dengan orang seusianya.
d. Mempersiapkan kehidupan baru.
e. Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial/masyarakat secara santai.
f. Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangan (Maryam,
2008).

5. Permasalahan yang Terjadi pada Lansia


Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan pencapaian kesejahteraan lanjut
usia, antara lain : (Setiabudhi, T. 1999 : 40-42)
a. Permasalahan umum
1) Makin besar jumlah lansia yang berada dibawah garis kemiskinan.
2) Makin melemahnya nilai kekerabatan sehingga anggota keluarga yang
berusia lanjut kurang diperhatikan , dihargai dan dihormati.
3) Lahirnya kelompok masyarakat industri.
4) Masih rendahnya kuantitas dan kulaitas tenaga profesional pelayanan lanjut
usia.
5) Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan kesejahteraan
lansia.
b. Permasalahan khusus :
1) Berlangsungnya proses menua yang berakibat timbulnya masalah baik fisik,
2)
3)
4)
5)

mental maupun sosial.


Berkurangnya integrasi sosial lanjut usia.
Rendahnya produktifitas kerja lansia.
Banyaknya lansia yang miskin, terlantar dan cacat.
Berubahnya nilai sosial masyarakat yang mengarah pada tatanan masyarakat

individualistik.
6) Adanya dampak negatif dari proses pembangunan yang dapat mengganggu
kesehatan fisik lansia.

6. Perubahan-Perubahan yang Terjadi pada Lansia


a. Perubahan fisik
1) Sel : jumlahnya lebih sedikit tetapi ukurannya lebih besar, berkurangnya
cairan intra dan extra seluler
2) Persarafan : cepatnya menurun hubungan persarapan, lambat dalam respon
waktu untuk meraksi, mengecilnya saraf panca indra sistem pendengaran,
presbiakusis, atrofi membran timpani, terjadinya pengumpulan serum karena
meningkatnya keratin
3) Sistem penglihatan : spnkter pupil timbul sklerosis dan hlangnya respon
terhadap sinaps, kornea lebih berbentuk speris, lensa keruh, meningkatny
ambang pengamatan sinar, hilangnya daya akomodasi, menurunnya lapang
pandang.
4) Sistem Kardivaskuler. : katup jantung menebal dan menjadi kaku ,
kemampuan jantung memompa darah menurun 1 % setiap tahun setelah

berumur 20 tahun sehingga menyebabkanmenurunnya kontraksi dan volume,


kehilangan elastisitas pembuluh darah, tekanan darah meningg.
5) Sistem respirasi : otot-otot pernafasan menjadi kaku sehingga menyebabkan
menurunnya aktifitas silia. Paru kehilangan elastisitasnya sehingga kapasitas
residu meingkat, nafas berat. Kedalaman pernafasan menurun.
6) Sistem gastrointestinal : kehilangan gigi,sehingga menyebkan gizi buruk ,
indera pengecap menurun krena adanya iritasi selaput lendir dan atropi indera
pengecap sampai 80 %, kemudian hilangnya sensitifitas saraf pengecap untuk
rasa manis dan asin
7) Sistem genitourinaria : ginjal mengecil dan nefron menjadi atrofi sehingga
aliran darah ke ginjal menurun sampai 50 %, GFR menurun sampai 50 %.
Nilai ambang ginjal terhadap glukosa menjadi meningkat. Vesika urinaria,
otot-ototnya menjadi melemah, kapasitasnya menurun sampai 200 cc
sehingga vesika urinaria sulit diturunkan pada pria lansia yang akan berakibat
retensia urine. Pembesaran prostat, 75 % doalami oleh pria diatas 55 tahun.
Pada vulva terjadi atropi sedang vagina terjadi selaput lendir kering,
elastisitas jaringan menurun, sekresi berkurang dan menjadi alkali.
8) Sistem endokrin : pada sistem endokrin hampir semua produksi hormon
menurun, sedangkan fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah, aktifitas
tiroid menurun sehingga menurunkan basal metabolisme rate (BMR).
Porduksi sel kelamin menurun seperti : progesteron, estrogen dan testosteron.
9) Sistem integumen : pada kulit menjadi keriput akibat kehilangan jaringan
lemak, kulit kepala dan rambut menuipis menjadi kelabu, sedangkan rambut
dalam telinga dan hidung menebal. Kuku menjadi keras dan rapuh.
10) Sistem muskuloskeletal : tulang kehilangan densitasnya dan makin rapuh
menjadi kiposis, tinggi badan menjadi berkurang yang disebut discusine
vertebralis menipis, tendon mengkerut dan atropi serabut erabit otot ,
sehingga lansia menjadi lamban bergerak. otot kam dan tremor.
b. Perubahan Mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental adalah :
1) Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa
2) Kehatan umum
3) Tingkat pendidikan
4) Keturunan
5) Lingkungan
B. Konsep Teori Syndrom Parkinson

A. Pengertian
Parkinson adalah ganggaun neurologik progesif yang mengenal pusat yang bertanggung
jawab untuk mengontrol dan mengatur gerakan karateristik yang muncul berupa
bradikinesia ( perlambatan gerakan ) tremor dan kekakuan otot.
B. Etiologi
Penyebab penyakit ini tidak diketahui dengan pasti, namun diduga penyakit parkinson
termasuk virus, toksis vaskuler dan etiologi genetika serta fakto-faktor yang tidak
diketahui. Namun arteriosklerosis diyakini sebagai faktor penyebab oleh karena beberapa
tanda dan gejala dapat dijumpai pada klien dengan Arteriosklerosis.
Parkinson yang disebabkan oleh obat bisa terjadi yaitu, obat yang mempengaruhi sintesa
atau penyimpangan dopamin atau mempengaruhi reseptol kriatul dopamin. Obat-obat
tersebut misalnya : (Servasil), phenotiazines, butyropinones ( Haloperidol )

C.

Patofisiologi
Proses patologi yang terjadi pada penyakit parkinson pada dasarnya adalah
depigmentasi dari subtansia nigra dan basag ganglin pada penyakit parkinson dopamin
menipis dalam subtansia nigra dan korpus srtiatum. Dimana dopanim mempunyai fungsi
penting dalam menhambat gearakan pada pusat geraknya.
Dopamin ialah Neurotransmiter yang dihasilkan dan disimpan dalam subtansia nigra
mengalami kerusakan.

D.

Manifestasi kilinis
Manifestasi utama penyakit parkinson adalah gangguan gerakan, kaku otot, tremor
menyeluruh, kelemahan otot dan hilangnya refleks postural. Tanda awal meliputi kaku
ekstermitas dan menjadi kaku pada bentuk semua gerakan. Pasien mempunyai kesukaran
dalam memulai, mempertahankan, dan membentuk aktifitas motorik, dan pengalaman

lambat dalam membentuk aktifitas normal. Caliter, dibuang atau disuntikan alkohol ).
Tekhink operasi termaksud mendinginkan dan membekukan dengan cairan nitrogen dalam
beberapa kasus bisa menolong. Obat-obata yang dipakai untuk mengendalikan kekakuan
dan tremor dihentikan beberapa hari menjelang operasi sehingga gejala timbul dalam batas
maksimal pada berlangsungnya pembedahan

E.

Komplikasi

Gangguan komunikasi

Kerusakan mobilitas/kekakuan sendi

Amnesi

F.

Evaluasi
Setelah dievaluasi pasien :

G.

1.

Sudah lancar berkomunikasi

2.

Bradikinesia dan tremor berkurang

3.

Asupan nutrisi sudah kuat

4.

Mengerti proses penyakit

Penatalaksanaan
a. Perawatan
-

Bedrest/istrahat

Lakukan fisioteraphi

b. Pengobatan
-

Benserazit 1 dova (Madopar :Benserazit 50 mgdan 100 mg)

Antikolinergik

Inhibator MAO

Propanolol

Kardidova 26mg

Agonis dovamine (Bromokriptin mesilat : parlodel)

I.

Riwayat klien
Nama

: Tn. A

Tempat/TGL Lahir
Umur
Agama
Jenis kelamin
Suku
Status pernikahan
Pendidikan
Orang yang dapat di hubungi
Hubungan dengan usila
Alamat
Jenis kelamin
II.

: Tangeban 01- 07- 1993


: 75 Tahun
: Islam
: Laki - laki
: Balantak
: Cerai mati
: SMP
: Ny. E
: Tetangga
: Jalan Rajawali
: Perempuan

Riwayat keluarga

GI :
G2 :

x
x

G3 :
Ket :
GI : Ibu dan Ayah klien. Menurut klien, klien tidak mengetahui penyebab Ibu dan Ayah klien
meninggal klien hanya mengatakan bahwa penyebabnya karena sakit. Sedang Ibu dan
Ayah istri klien, klien juga mengatakan bahwa dia tidak mengetahui penyebab
meninggalnya Ibu dan Ayah Istri klien.
G2 : Klien bersaudara empat dan klien anak terakhir, dan ketiga saudara klien telah meninggal
menurut klien saudaranya meninggal karena sakit klien juga tidak mengetahui sakit yang
di derita saudaranya. Sedangkan istri klien bersaudara empat menurut klien istrinya telah
meninggal, dan yang masih hidup tinggal saudara istri klien yang ke tiga.
G3 : Klien mempunyai anak dua, laki laki dan perempuan, dan keduanya telah berkeluarga,
menurut klien yang membiayai kebutuhan hidupnya adalah anaknya.
III.

Riwayat Pekerjaan
Status Pekerjaan saat ini
Pekerjaan sebelumnya

: Tidak ada
: Petani

IV.

V.

Sumber pendapatan

: Mengaharapkan sumber pendapatan dari anak Tn. A

Riwayat lingkungan hidup


Tipe tempat tinggal
Jumlah kamar
Kondisi tempat tinggal
Tetangga dekat

: Permanen
: 7 Kamar
: Nyaman terpelihara
: Ny. E

Riwayat rekreasi
Kegiatan di rumah
Liburan

VI.

VII.
VIII.

IX.

X.

XI.

: Tidak ada. Menurut klien biasanya ia jalan sore setiap


hari
: Tidak ada

Sistem pelayanan kesehatan yang digunakan


Dokter/perawat
: Dokter dan Perawat
Rumah sakit /Puskesmas
: Puskesmas
Pelayanan kesehatan di rumah : Tidak ada
Kebiasaan Spiritual
Menurut klien setiap hari klien sholat 5 waktu sendiri di rumah
Status kesehatan
Keluhan
: Susah BAB, Pusingpusing
Provokatif
: Menurut klien pusingnya karena di pengaruhi oleh penyakitnya
Qualitatif
: Menurut klien nyerinya tidak ada hanya pusing
Region
: Menurut klien terasa di seluruh kepala
Severity/scala : Hasil demonstrasi nyeri 1 sampai 10, menurut klien nyerinya 5, yaitu
nyeri sedang
Timming
: Waktunya menurut klien tidak menentu biasanya timbulnya setiap hari
Pengetahuan tentang penyakit saat ini : Syndrom Parkinson
Riwayat kesehatan masa lalu
Penyakit yang pernah di alami
Status kesehatan setahun yang lalu
Riwayat perawatan
Riwayat operasi
Riwayat alergi

: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak pernah
: Riwayat operasi
: Tidak ada

Obat-obatan
Nama obat
: Levazide
Dosis
: 100 Mg
Bagaimana/kapan mengkonsumsinya : 1x/hari
Masalah yang berkaitan dengan konsumsi obat
Efek samping
: tidak ada
Cara memperoleh obat : Menurut klien, klien mendapatkan obat dari dokter yang pernah
Klien datangi

XII.

Kebutuhan dasar pola kebiasaan sehari-sehari


1. Makan
: 3x/hari makan seperti biasa tidak ada pantangan makanan
2. Minum
: 3x/hari minum teh pada saat pagi hari menggunakan gula tropica
naslim
3. Tidur
: Tidur siang, biasanya klien tidur jam 9 samapai jam 10 pagi,
Tidur malam, Jam 9 malam sampai jam 4 subuh, Kesulitan tidur,
saat waktu tidur malam klien sering bangun malam untuk BAK
4. Eliminasi fekal/bab : Sulit BAB, waktu, 1x/5 hari, konsistensi warna kuning
kecoklatan, penggunaan obat pencahar, Dulcolax, bau khas
5. Eliminasi urine/bak : 3-4x/hari, kejernihan warna kuning, bau amoniak, tidak ada
penggunaan alat bantu
6. Personal Hygiene : kebiasaan mandi 2x/hari, mencuci rambut pada saat mandi,
kerapihan Penampilan terlihat rapi

XIII.

Tinjauan system
1. Keadaan umum
2. Tanda-tanda Vital

: Compos menti
: TD : 120/70 mmhg N : 73x/m P : 18x/m S : 37,2C

Leher
Kekakuan
Nyeri / nyeri tekan
Benjolan / massa
Keterbatasan gerak

Ya

Tidak

Hemoptik
Perubahan / memar
Pembengkakan kelenjar linfe
Anemia
Riwayat transfusi

Ya

Tidak

Kepala
Sakit kepala
Trauma
Pusing
Gatal pada kulit kepala

Ya

Tidak

Mata
Perubahan penglihatan

Ya

Tidak

Kaca mata / lensa kontak


Nyeri
Air mata berlebih
Bengkak sekitar mata
Kabur
Riwayat infeksi
Dampak pada aktifitas sehari-hari

Telinga
Prubahan pendengaran
Frekuensi membersihkan telinga

Ya

Tidak

Mulut dan Tenggorokan


Sakit tenggorokan
Lesi/ulkus
Serak
Perubahan suara
Kesulitan
Gigi palsu
Frek. Menggosok gigi

Ya

Kardiovaskuler
Nyeri / ketidaknyamanan dada
Palpitasi
Sesak nafas
Dispnea pada aktifitas
Mur-mur
Edema

Ya

Tidak

Pernapasan
Batuk
Sesak nafas
Sputum
Mengi
Asma/alergi pernafasan

Ya

Tidak

Tidak

XIV.

Gastrointestinal
Disfagia
Nyeri ulu hati
Perubahan pola kebiasaan defekasi
Konstipasi

Ya

Perkemihan
Menetes
Dorongan
Batu
Infeksi

Ya

Tidak

Tidak

Pengkajian status funsional


INDEKS KATZ
SKORE
A
B
C
D
E
F
G

KRITERIA
Kemandirian dalam hal makan, berpakaian kontinensia, berpindah ke
kamar kecil dan mandi.
Kemandirian dalam semua hal aktifitas hidup sehari-hari kecuali satu
dari fungsi tersebut.
Kemandirian dalam semua aktifitas sehari-hari, kecuali mandi dan satu
fungsi tambahan.
Kemandirian dalam semua aktifitas sehari-hari kecuali mandi,
berapakaian dan satu fungsi tambahan.
Kemandirian dalam semua aktifitas sehari-hari kecuali mandi
berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan.
Kemandirian dalam semua aktifitas sehari-hari kecuali mandi
berpakaian kekamar kecil dan satu fungsi tambahan.
Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut.

XV.

Pengkajian status kognitif dan efektif


Short Portable mental status questionnaire (SPMSQ)

SKORE
+

KETERANGA

NO

PERTANYAAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tanggal berapa hari ini ?


Hari apa sekarang ?
Apa nama tempat ini ?
Berapa nomor telpon anda ?
Di mana alamat anda ?
Berapa umur anda ?
Kapan anda lahir ?
Siapa presiden Indonesia sekarang ?
Siapa nama kecil ibu anda ?

N
17
Selasa
Rumah
Tidak ada
Tangeban
75
1939
Jokowi
Lupa

Penilaian SPMSQ :
Kesalahan 1 : Fungsi intelektual utuh
XVI.

Pengkajian status social


APGAR KELUARGA
No

Fungsi

Adaptasi

Hubungan

Pertumbuhan

Afeksi

Pemecahan

Uraian
Skore
Saya puas bahwa saya dapat kembali pada
keluarga saya
Saya puas dengan
membicarakan

sesuatu

cara

keluarga

dengan

saya

3
mengungkapkan masalah dengan saya
Saya puas bahwa keluarga saya menerima
dan mendukung keinginan saya untuk 5
melakukan aktifitas atau hal baru
Saya puas dengan keluarga saya
5
mengekspresikan afek dan berespon
terhadap emosi
Saya puas dengan cara teman-teman saya 3
dan saya menyediakan waktu bersamasama

XVII.

Identifikasi data
1. Keluhan (DS) : Pusing, Susah BAB, Mata kabur
2. Hasil Pemeriksaan (DO)
Inspeksi
: tremor pada kedua tangan, klien terlihat hati-hati pada saat
berjalan kaki
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan pada daerah abdomen
Perkusi
: tidak ada bunyi abnormal bada daerah abdomen


XVIII.

auskultasi

: -

Analisa data
Data
1. Ds :
Pusing-pusing
Susah BAB 1x/5 hari
Mata kabur

Masalah

Pusing B/d penyakit yang di derita


Gangguan pola eliminasi b/d kurangnya
mengkonsumsi makanan berserat

2. Do :
Tremor
Klien terlihat hati-hati saat berjalan

Tremor b/d penyakit yang di derita yaitu


Syndrom Parkinson

XIX.

Rumusan diagnose
1. Gangguan pola eliminasi B/d kurangnya mengkonsumsi makanan berserat
2. Kerusakan mobilitas fisik B/d efek kekuatan otot tremor dan perlambatan gerakan
beraktifitas kehidupan sehari-hari

XX.

Rencana asuhan keperawatan


Nama klien
: Tn. A
Nama mahasiswa : Chaidir Lahasima
Nim
: 2012 01 1 01 2

Tanggal
13-3-2015

NDX

dan

penunjang
1. Gangguan

data

Rencana

Tujuan

tindakan
: 1. Pemberian

pola Tujuan

Rasional
1. Pemberian

eliminasi BAB B/d gangguan pola

obat

obat

kurangnya

eliminasi BAB

pencahar

dulcolax

mengkonsumsi

berkurang atau

DULCOLA

dapat

makanan berserat

hilang Kriteria:
Klien
mengatakan
susah

BAB

berkurang atau

X
2. Pemberian
makanan
berserat
3. Kaji
pola

melancarkan
BAB
2. Untuk
melancarkan
BAB klien

hilang

eliminasi

3. Untuk

BAB klien

mengetahui
peningkatan
kelancaran
BAB klien

Tanggal

NDX

dan

data

penunjang
13-3-2015 2. Kerusakan

Tujuan
Tujuan

Rencana

mobilitas fisik B/d kerusakan


efek kekuatan otot mobilitas
tremor

gerakan beraktivitas
sehari-hari

1. Pengertian

penyebab
fisik

dan dapat berkurang

perlambatan

Rasional

tindakan
: 1. Jelaskan

klien

gejala
2. Anjurkan
klien

membantu
meningkatka

untuk

berjalan

program

pandangan
lurus

kaki

renggang
tangan

mengayun
dengan
normal
3. Instruksikan
klien

untuk

latihan
kali

n kepatuhan
pada

tegak,

dan

dapat

kepatuhan di
rumah
2. Upaya
ssadar untuk
menstimulas
i gaya
3. Latihan
teratur dapat
mencegah

3-5

kondisi yang

dalam

di sebabkan

seminggu

oleh

setidaknya

inaktivitas /

30

melambatny

menit

setiap kali

a gerakan

CATATN KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. A

Nama mahasiswa : Chaidir Lahasima


Nim : 2012 01 1 01 2

Tanggal, Jam
14-Maret-

Dx Kep, Tuk
Gangguan

Implementasi
pola 1. Mengobservasi

2015

eliminasi

B/d

09.00

kurangnya

BAB

mengkonsumsi
makanan berserat

Evaluasi
pola S : Klien mengatakan

kebiasaan BAB klien


sudah lancar untuk
2. Menganjurkan klien untuk
BAB
banyak
mengkonsumsi
O
:
setelah
makanan berserat
mengkonsumsi obat
3. Memberikan obat pencahar
pencahar klien tampak
yaitu DULCOLAX
legah dan merasa
tenang
A : gangguan pola
eliminasi teratasi
P

Intervensi

di

hentikan
Nama Pasien : Tn. A

Nama mahasiswa : Chaidir Lahasima


Nim : 2012 01 1 01 2

Tanggal, Jam
14-maret-2015

Dx Kep, TUK
Implementasi
Kerusakan mobilitas 1. Mengobservasi

09.00

fisik

B/d

efek

kekuatan otot tremor


dan
gerakan

perlambatan
beraktifitas

kehidupan sehari-hari

pola

Evaluasi
S : Menurut klien

kegiatan klien

sehari-hari klien
2. Memberikan
bimbingan

pada

klien tentang gaya


berjalan
3. Memberikan
sesuai
anjurkan

obat

yang

di

dokter

yaitu obat Levazide

sering

melakukan

kegiatan

yang

anjurkan

di

setiap sore hari


O : gaya berjalan
klien tamapak tegak
dan

dapat

menyeimbangi
A : Masalah belum
teratasi
P

Intervensi

di

lanjutkan
2. Anjurkan
untuk

klien
berjalan

tegak, pandangan
lurus

kaki

renggang

dan

tangan mengayun
dengan normal
3. Instruksikan klien
untuk latihan 3-5
kali

dalam

seminggu
setidaknya
menit setiap kali

30

Vous aimerez peut-être aussi