Vous êtes sur la page 1sur 5

Asam sulfat, H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat.

Zat ini
larut dalam air pada semua perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak
kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri kimia

Terdapat berbagai jenis konsentrasi asam sulfat yang digunakan untuk berbagai keperluan:

10%, asam sulfat encer untuk kegunaan laboratorium,


33,53%, asam baterai,

62,18%, asam bilik atau asam pupuk,

73,61%, asam menara atau asam glover,

97%, asam pekat.

Sifat-sifat kimia[sunting | sunting sumber]


Reaksi dengan air[sunting | sunting sumber]
Reaksi hidrasi asam sulfat sangatlah eksotermik. Selalu tambahkan asam ke dalam air
daripada air ke dalam asam. Air memiliki massa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat
dan cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam
sulfat pekat, ia akan dapat mendidih dan bereaksi dengan keras. Reaksi yang terjadi adalah
pembentukan ion hidronium:
H2SO4 + H2O H3O+ + HSO4HSO4- + H2O H3O+ + SO42Karena hidrasi asam sulfat secara termodinamika difavoritkan, asam sulfat adalah zat
pendehidrasi yang sangat baik dan digunakan untuk mengeringkan buah-buahan. Afinitas
asam sulfat terhadap air cukuplah kuat sedemikiannya ia akan memisahkan atom hidrogen
dan oksigen dari suatu senyawa. Sebagai contoh, mencampurkan pati (C6H12O6)n dengan
asam sulfat pekat akan menghasilkan karbon dan air yang terserap dalam asam sulfat (yang
akan mengencerkan asam sulfat):
(C6H12O6)n 6n C + 6n H2O
Efek ini dapat dilihat ketika asam sulfat pekat diteteskan ke permukaan kertas. Selulosa
bereaksi dengan asam sulfat dan menghasilkan karbon yang akan terlihat seperti efek
pembakaran kertas. Reaksi yang lebih dramatis terjadi apabila asam sulfat ditambahkan ke
dalam satu sendok teh gula. Seketika ditambahkan, gula tersebut akan menjadi karbon
berpori-pori yang mengembang dan mengeluarkan aroma seperti karamel

Bahaya laboratorium[sunting | sunting sumber]

Tetesan 98% asam sulfat akan dengan segera membakar kertas tisu menjadi karbon
Sifat-sifat asam sulfat yang korosif diperburuk oleh reaksi eksotermiknya dengan air. Luka
bakar akibat asam sulfat berpotensi lebih buruk daripada luka bakar akibat asam kuat lainnya,
hal ini dikarenakan adanya tambahan kerusakan jaringan dikarenakan dehidrasi dan
kerusakan termal sekunder akibat pelepasan panas oleh reaksi asam sulfat dengan air.
Bahaya akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi asam sulfat.
Namun, bahkan asam sulfat encer (sekitar 1 M, 10%) akan dapat mendehidrasi kertas apabila
tetesan asam sulfat tersebut dibiarkan dalam waktu yang lama. Oleh karenanya, larutan asam
sulfat yang sama atau lebih dari 1,5 M diberi label "CORROSIVE" (korosif), manakala
larutan lebih besar dari 0,5 M dan lebih kecil dari 1,5 M diberi label "IRRITANT" (iritan).
Asam sulfat berasap (oleum) tidaklah dianjurkan untuk digunakan dalam sekolah oleh karena
bahaya keselamatannya yang sangat tinggi.
Perawatan pertama yang standar dalam menangani tumpahnya asam sulfat ke kulit adalah
dengan membilas kulit tersebut dengan air sebanyak-banyaknya. Pembilasan dilanjutkan
selama 10 sampai 15 menit untuk mendinginkan jaringan disekitar luka bakar asam dan untuk
menghindari kerusakan sekunder. Pakaian yang terkontaminasi oleh asam sulfat harulah
dilepaskan dengan segera dan segera bilas kulit yang berkontak dengan pakaian tersebut.
Pembuatan asam sulfat encer juga berbahaya oleh karena pelepasan panas selama proses
pengenceran. Asam sulfat pekat haruslah selalu ditambahkan ke air, dan bukannya
sebaliknya. Penambahan air ke asam sulfat pekat dapat menyebabkan tersebarnya aerosol
asam sulfat dan bahkan dapat menyebabkan ledakan. Pembuatan larutan lebih dari 6 M (35%)
adalah yang paling berbahaya, karena panas yang dihasilkan cukup panas untuk mendidihkan
asam encer tersebut.

Bahaya industri[sunting | sunting sumber]


Walaupun asam sulfat tidak mudah terbakar, kontak dengan logam dalam kasus tumpahan
asam dapat menyebabkan pelepasan gas hidrogen. Penyebaran aerosol asam dan gas sulfur
dioksida menambah bahaya kebakaran yang melibatkan asam sulfat.
Asam sulfat dianggap tidak beracun selain bahaya korosifnya. Resiko utama asam sulfat
adalah kontak dengan kulit yang menyebabkan luka bakar dan penghirupan aerosol asap.
Paparan dengan aerosol asam pada konsentrasi tinggi akan menyebabkan iritasi mata, saluran
pernapasan, dan membran mukosa yang parah. Iritasi akan mereda dengan cepat setelah
paparan, walaupun terdapat risiko edema paru apabila kerusakan jaringan lebih parah. Pada
konsentrasi rendah, simtom-simtom akibat paparan kronis aerosol asam sulfat yang paling
umumnya dilaporkan adalah pengikisan gigi. Indikasi kerusakan kronis saluran pernapasan

masih belum jelas. Di Amerika Serikat, batasan paparan yang diperbolehkan ditetapkan
sebagai 1 mg/m. Terdapat pula laporan bahwa penelanan asam sulfat menyebabkan
defisiensi vitamin B12 dengan degenarasi gabungan subakut

4. H2SO4 (ASAM SULFAT)


Asam sulfat, H2SO4, merupakan asam mineral (anorganik) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada semua
perbandingan. Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri
kimia. Produksi dunia asam sulfat pada tahun 2001 adalah 165 juta ton, dengan nilai perdagangan seharga US$8
juta. Kegunaan utamanya termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan
pengilangan minyak.

Asam sulfat terbentuk secara alami melalui oksidasi mineral sulfida, misalnya besi sulfida. Air yang dihasilkan
dari oksidasi ini sangat asam dan disebut sebagai air asam tambang. Air asam ini mampu melarutkan logamlogam yang ada dalam bijih sulfida, yang akan menghasilkan uap berwarna cerah yang beracun. Oksidasi besi
sulfida pirit oleh oksigen molekuler menhasilkan besi(II), atau Fe2+

Potensi Bahaya :
Sifat-sifat asam sulfat yang korosif diperburuk oleh reaksi eksotermiknya dengan air. Luka bakar akibat asam
sulfat berpotensi lebih buruk daripada luka bakar akibat asam kuat lainnya, hal ini dikarenakan adanya
tambahan kerusakan jaringan dikarenakan dehidrasi dan kerusakan termal sekunder akibat pelepasan panas oleh
reaksi asam sulfat dengan air.

Asam sulfat dianggap tidak beracun selain bahaya korosifnya. Resiko utama asam sulfat adalah kontak dengan
kulit yang menyebabkan luka bakar dan penghirupan aerosol asap. Paparan dengan aerosol asam pada
konsentrasi tinggi akan menyebabkan iritasi mata, saluran pernafasan, dan membran mukosa yang parah. Iritasi
akan mereda dengan cepat setelah paparan, walaupun terdapat risiko edema paru apabila kerusakan jaringan
lebih parah. Pada konsentrasi rendah, simtom-simtom akibat paparan kronis aerosol asam sulfat yang paling
umumnya dilaporkan adalah pengikisan gigi. Indikasi kerusakan kronis saluran pernafasan masih belum jelas.
Di Amerika Serikat, batasan paparan yang diperbolehkan ditetapkan sebagai 1 mg/m. Terdapat pula laporan
bahwa penelanan asam sulfat menyebabkan defisiensi vitamin B12 dengan degenarasi gabungan subakut.

SIFAT FISIKA dan KIMIA :Keadaan fisik dan penampilan: Cairan. (Cairan
berminyak tebal.)Bau: berbau, namun memiliki bau tersedak ketika
panas.Rasa: rasa asam Ditandai. (Strong.)Berat Molekul: 98,08 g /
molWarna: tak berwarna. pH (1% soln / air): Asam.Titik Didih:270 C (518
F) - 340 deg. C terurai pada 340 deg. CMelting Point: -35 C (-31 F)

menjadi 10,36 deg. C (93% sampai 100% kemurnian)Spesifik Gravity: 1,84


(Air = 1)Densitas Uap: 3.4 (Air = 1)Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam
air.kelarutan:Mudah larut dalam air dingin. Sulfat larut dalam air dengan
pembebasan banyak panas. Larutdalam etil alkohol.

PENANGANAN :
Kontak Mata:
1. Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak.
2. Segera siram mata dengan banyak air sekurangkurangnya 15 menit. Air dingin dapat digunakan.
3. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
Kontak Kulit :
1. Segera basuh kulit dengan banyak air sedikitnya
selama 15 menit dengan mengeluarkan pakaian yang
terkontaminasi dan sepatu.
2. Tutupi kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu
melunakkan.
3. Cuci pakaian dan sepatu dengan air dingin sebelum
digunakan kembali.
4. Dapatkan perawatan medis dengan segera.
5. Bila kulit terkontaminasi secara serius,Cuci dengan
sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi
dengan krim anti-bakteri.
6. Mencari pertolongan medis segera
Inhalasi:
1.
2.
3.
4.
5.

Jika terhirup, pindahkan ke udara segar.


Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan.
Jikasulit bernapas, berikan oksigen.
Dapatkan segera perhatian medis.
Serius Terhirup: Evakuasi korban ke daerah yang aman
secepatnya. Longgarkan pakaian yang ketat
sepertikerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang.
jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak
bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut.
6. PERINGATAN:Ini mungkin berbahaya bagi orang yang
memberikan bantuan lewat mulut ke mulut(resusitasi)
bila bahan dihirup adalah racun, infeksi atau korosif.
7. Cari bantuan medis segera.
Tertelan:

1. JANGAN mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan


berbuat demikian oleh personel medis.
2. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut
kepada korban yang sadar.Longgarkan pakaian yang
ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat
pinggang.Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul.

Vous aimerez peut-être aussi