Vous êtes sur la page 1sur 28

BANK RAKYAT INDONESIA

04/14/16

TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta memahami analisis kredit
Peserta memahami kebutuhan kredit yang sesuai
dengan repayment capacity calon debitur.

04/14/16

Jenis
Kebutuhan Kredit
Secara umum jenis kredit yang diberikan dapat dibedakan menjadi :
Kredit Modal Kerja
Kredit yang penggunaannya untuk membiayai aset lancar
(aktiva lancar)
Kredit Investasi
Kredit yang penggunaanya untuk membiayai aset tetap (aktiva
tetap)

04/14/16

Dalam hal analisis kredit yang akan dilakukan baik


untuk Kredit Modal Kerja (KMK) maupun Kredit
Investasi (KI) ketersediaan laporan keuangan
bersifat mutlak karena merupakan input data

Input Data

Analisis Tools

Output

Laporan Keuangan
04/14/16

KREDIT MODAL KERJA (KMK)

Diperlukan untuk
membiayai operasional
perusahaan yang
berhubungan dgn
pengadaan barang
maupun proses produksi
sampai barang tersebut
terjual

04/14/16

Modal kerja sementara adalah


modal kerja (MK) yang
diperlukan perusahaan untuk
membiayai kebutuhan jangka
pendek

Modal kerja permanen adalah


MK untuk mendukung operasi
perusahaan karena tertanamnya
kas dalam piutang dagang dan
persediaan barang
5

Kredit Modal Kerja

1. Arus Kas MK untuk perdagangan/jasa


Barang
Barang
Dagangan
Dagangan

Penjualan
Penjualan

Kas
Kas

Tunai
Kredit

Bayar

Piutang
Piutang
Dagang
Dagang

04/14/16

Penagihan
Penagihan

2. Arus kas MK untuk manufaktur/industri

Penjualan
Penjualan

Barang
Barang
Jadi
Jadi

Biaya
Biaya Bhn.Baku,
Bhn.Baku,
Upah
Langsung,
Upah Langsung,
dan
dan Over
Over Head
Head

Kas
Kas

Tunai
Kredit

Bayar

Piutang
Piutang
Dagang
Dagang
04/14/16

Penagihan
Penagihan
7

Faktor yang harus diperhatikan untuk menghitung


kebutuhan kredit modal kerja :
Sales Growth
Receivable Turn Over
Inventory Turn Over
Payable Turn Over
Kas yang tersedia periode sebelumnya dan
kebutuhan kas minimum

04/14/16

Agar pemberian KMK dapat menggunakan pendekatan


yang tepat, maka pemberiannya dikelompokkan sesuai
parameter :
1. Kemampuan menghasilkan free cash flow
2. Cara menggunakan laba

04/14/16

Penggunaan Laba Usaha (Free Cash Flow)

FCF = Laba bersih + Penyusutan/amortisasi + Prive/Deviden

FCF

FCF
04/14/16

Kegiatan usaha pokok


- Aktiva Lancar
- Aktiva Tetap

Aset tumbuh
secara
signifikan

Digunakan diluar
usaha pokok

Aset tidak
tumbuh
secara
signifikan
10

CIRI-CIRI MASING-MASING TYPE :

Tinggi

USAHA DALAM POSISI


KUAT BERSAING
USAHA HARUS TERUS
TUMBUH UNTUK
MEMPERTAHANKAN POSISI
LABA TINGGI
RE-INVESTASI TINGGI

Type2:CASH COWS : LAYAK

Rendah

PENGGUNAAN FREE CASH FLOW


(=cash uses=)

Type 1 : STAR : LAYAK

04/14/16

USAHA DALAM POSISI KUAT


BERSAING
PASAR DALAM POSISI
MATURITY
LABA TINGGI
INVESTASI UNTUK USAHA DI
LUAR USAHA YG DIBIAYAI

Type4: QUESTION MARKS


TOLAK
KAPABILITAS INTERNAL
TIDAK MAMPU MENANGKAP
PELUANG PASAR
USAHA DALAM POSISI
NEGATIF CASH FLOW

Type 3 : DOGS : TOLAK


PENDAPATAN USAHA
LEBIH KECIL DARI BIAYA
OPERASI
SEBAIKNYA USAHA DI
DIVESTASI / DIJUAL

Tinggi
Rendah
KEMAMPUAN MENGHASILKAN CASH

11

04/14/16

12

1. Bank dapat melakukan pembiayaan kepada debitur dengan


cara Refinancing terhadap modal kerja debitur yang
tercermin pada Piutang, Persediaan, Uang muka.
2. Refinancing modal kerja mempunyai tingkat kepastian
pengembalian yang lebih tinggi dari pada pembiayaan
terhadap pertumbuhan, karena didasarkan atas free cash flow
yang sudah ada dan tidak pada proyeksi.

04/14/16

13

PERHITUNGAN KREDIT MODAL KERJA


SESUAI SIFAT BISNIS DAN JENIS USAHA

04/14/16

KMKE (Plafond)
KMKE (Transaksional)
Kredit Modal Kerja Impor (KMKI)
KMK Lokal
KMK Konstruksi

14

KREDIT MODAL KERJA KONSTRUKSI


Hal-hal yang perlu diperhatikan:

Kontrak Kerja tertulis dan sah


Surat Pernyataan untuk menyerahkan asli Kontrak Kerja

Bonafiditas pemilik dan kontraktor

Pengalaman (Daftar Perolehan Pekerjaan), tenaga ahli, perlengkapan,


ketersediaan BB untuk proyek, jadwal penyelesaian proyek

Kedudukan debitur (main atau sub). Jika sebagai sub kontraktor,


dalam Kontrak Kerja harus memuat klausula bahwa pelaksanaan
proyek dapat disub kontrakkan

04/14/16

15

lanjutan .

Surat keterangan dari pemilik/pemberi proyek atau Surat


Permintaan dari debitur kepada pemilik/pemberi proyek untuk
menyalurkan pembayaran termijn melalui rekening penampungan
(escrow account) di bank pemrakarsa

Klasula pembayaran termijn melalui escrow account harus


dicantumkan dalam Perjanjian Kredit

Surat Kuasa dari debitur kepada pihak bank untuk menerima semua
tagihan dari proyek tersebut

Surat Perintah (Standing Instruction) dari debitur kepada bank


pemrakarsa untuk sewaktu-waktu dapat memindah bukukan dana
dari escrow account untuk pembayaran bunga/angsuran

Perhatikan cessie dari bowheer

04/14/16

16

KREDIT INVESTASI (KI)

Ditujukan untuk pembiayaan aktiva tetap, umumnya jk.waktu >


1 tahun
Berdasarkan kegiatan khususnya dapat dibedakan: Investasi
baru, peremajaan, rasionalisasi, perluasan, modernisasi,
diversifikasi.

04/14/16

17

Alternatif I

Awal periode investasi


dibiayai modal sendiri

Alternatif II

Seluruh periode dibiayai


modal sendiri dan bank

Alternatif III

Awal periode dibiayai


bank setelah itu baru
modal sendiri

Modal sendiri
Kredit bank

04/14/16

18

lanjutan Kredit Investasi ..


Hal-hal yang perlu diperhatikan:

Ketersediaan SDS sangat berperan.

Jadwal pembayaran dapat diatur sesuai dari penghasilan proyek

SDS berupa fresh money atau pre investment.

Kesesuaian penarikan kredit dan rencana pelaksanaan investasi

Diperlukan kemampuan forecasting tentang kondisi mendatang


yang dapat berpengaruh terhadap proyek antara lain: proyek masuk
akal, produk laku dijual, tersedianya manajemen yang handal

04/14/16

19

Perlu dianalisis juga kemungkinan pemberian fasilitas IDC


Dalam hal TPC, perlu diteliti nilai kewajarannya dengan cara
mencari data pembanding dan harus dinilai apakah semua
komponen tersebut sangat penting dan perlu dibiayai
Setelah KI diberikan perlu dilakukan pengawasan
penggunaan kredit dan pelaksanaan proyek secara terus
menerus

04/14/16

20

Rumus perhitungan KI:


KI = TPC SDS
KI
TPC
SDS

04/14/16

= Besarnya Kredit Investasi


= Total Project Cost
= Sharing Dana Sendiri (Min. xx % TPC)

21

KRITERIA INVESTASI

Net Present Value (NPV)


Rumus:
NPV = PV Proceeds PV TPC
Keterangan:
PV Proceeds pendapatan yg akan diterima yg dinilai saat
ini dengan DF
DF dapat menggunakan suku bunga pinjaman
Kriteria layak apabila NPV positif
04/14/16

22

Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)


Rumus:
PV Proceeds
B/C Ratio =
PV TPC
Catatan:
Kriteria layak, B/C Ratio > 1
04/14/16

23

Internal Rate of Return (IRR)


(NPV +)
IRR = i1 +

(i2 i1) x
(NPV +) (NPV-)

Keterangan:
I1 adalah tk.bunga dimana NPV positif
I2 adalah tk.bunga dimana NPV negatif
Untuk kriteria layak IRR > sk.bunga yg berlaku

04/14/16

24

Bank Garansi
Jenis BG yang umum di BRI
BG keagenan/distributor produk tertentu
BG untuk proyek-proyek konstruksi,
seperti : BG untuk tender, jaminan
pelaksanaan, jaminan uang muka dan
jaminan pemeliharaan.

04/14/16

25

Bank Garansi Keagenan


Dasar pemberian BG adalah
bukti asli surat permintaan BG
Yang
dianalisis
lebih
difokuskan pada:

Keaslian dan keabsahan


surat permintaan BG
Keabsahan tanda tangan
pihak
yang
menandatangani
surat
permintaan BG
Kapasitas/wewenang dari
pihak yg menandatangani
surat permintaan
04/14/16

26

Bank Garansi Untuk Proyek Konstruksi

Tender Bond = % dari nilai proyek


Performance Bond = % dari nilai proyek
Adv.Payment Bond = % dari nilai proyek
Maintenance Bond = % dari nilai proyek
(catatan : kebutuhan BG tersebut fleksible tergantung
prosentase rata-2 kebutuhan BG sesuai SPP/SPK)

Dalam memberikan BG harus dilakukan evaluasi sebagaimana dalam


pemberian kredit mengingat risikonya yang tidak lebih ringan
BG dapat diberikan dalam bentuk transaksional atau plafond
04/14/16

27

04/14/16

28

Vous aimerez peut-être aussi